Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Gaya Pengasuhan Orang Tua Terhadap Efikasi Diri Keputusan Karir Siswa SMK Melalui Trait Kecerdasan Emosi Sebagai Variabel Mediator
Pengaruh Gaya Pengasuhan Orang Tua Terhadap Efikasi Diri Keputusan Karir Siswa SMK Melalui Trait Kecerdasan Emosi Sebagai Variabel Mediator
Abstract
Adolescents undergo an important process that is deciding which career path will
impact their future later. For vocational high school students, career decision making
is not an easy task because there are many career choices, which is go to college,
enter the workforce, or being entrepreneur. They have to be confident with themselves
that they are able to make the right career decisions. This study aimed to examine the
role of perceived parenting styles on career decision self-efficacy through mediation
of trait emotional intelligence in vocational high school students. The respondents of
the study were 702 students in 12th grade. The adapted Career Decision Self Efficacy
– Short Form, Parental Authority Questionnaire, and Trait Emotional Questionnaire
were used in this study. The data were analysed using Hayes’ PROCESS simple
mediation model. Mediation analyses showed that trait emotional intelligence
partially and positively mediated the effect of paternal and maternal authoritative
parenting styles on career decision self-efficacy; trait emotional intelligence partially
and negatively mediated the effect of paternal and maternal authoritarian parenting
styles on career decision self-efficacy. The implication for further research is given
on the end of study.
86
Pendahuluan Pada beberapa penelitian dari
utama yaitu mempersiapkan diri untuk (Albion, 2000; Albion & Fogarty,
dari bentuk impian dan cita-cita saat di keputusan karir. Ketika seseorang
karir yang lebih serius saat di sekolah akan menghindari proses tersebut,
perkembangan karir yang diungkapkan karir yang tidak optimal (Gati, Krausz,
konsep diri vokasional ini dengan jalur diri sendiri. Hal ini juga terlihat ketika
87
mengetahui bakat dan minatnya yang institusi pendidikan yang bertujuan
konsep diri vokasional tidak akan juga menjalani praktik kerja industri
terbentuk dengan baik jika remaja atau magang di industri yang sesuai
tidak mengetahui minat, bakat, dan dengan program jurusan keahlian yang
pekerjaan dan cara-cara mencari akan menghadapi dua jalur karir, yaitu
juga menjadi kesulitan yang dihadapi tinggi atau langsung memasuki dunia
siswa di salah satu SMK sulit dalam kondisi yang berbeda. Berdasarkan
88
dibandingkan lulusan jenjang mengambil keputusan karir, seseorang
pendidikan lainnya. Pada Agustus harus memiliki tingkat efikasi diri yang
SMA sebagai lulusan terbanyak kedua keputusan karir (Career Decision Self-
mengambil keputusan karir yang Betz, 1983). Lima tugas tersebut yaitu
tinggi. Hal ini disebabkan karena penilaian diri yang akurat, kemampuan
dalam memilih satu jalur karir. potensial yang sesuai dengan tujuan,
Fouad, Cotter, dan Kantamneni akan dihadapi (Taylor & Betz, 1983).
89
yang tepat sesuai dengan minat dan pengambilan keputusan karir pada
dipengaruhi oleh orang tua, keluarga, tua yang menciptakan iklim emosional
teman sebaya, dan guru di sekolah. dari hubungan orang tua-anak (Darling
memiliki pengaruh paling besar dalam memiliki tiga tipe, yaitu authoritative,
memiliki pengaruh yang besar dalam memberikan kebebasan dan juga rasa
jurusan kuliah yang harus diambil. authoritarian. Orang tua dengan gaya
orang tua yaitu gaya pengasuhan ditaati oleh anak. Mereka sama sekali
terbukti memiliki peran dalam proses tidak memberikan kebebasan dan juga
90
tidak mempertimbangkan perasaan patrilineal, ayah cenderung memiliki
memiliki rasa tanggung jawab dan suportif secara emosional dan sebagai
tidak akan menghukum anak dalam sumber kehangatan dan kasih sayang
situasi apapun. Anak akan diberikan bagi anak. Kedua gaya pengasuhan ini
peraturan atau ajaran dari orang tua perkembangan anak yang optimal
oleh ayah maupun ibu dapat berbeda- membuktikan bahwa gaya pengasuhan
beda. Collins dan Russell (1991) orang tua dapat meningkatkan tingkat
yang berbeda pada anaknya. Menurut mengungkapkan bahwa dari tiga gaya
yang menganut budaya Timur dan keputusan karir remaja. Selain itu,
91
penelitian yang dilakukan oleh Lease belakang mengenai gaya pengasuhan
dan Dahlbeck (2009) juga mengkaji mana yang efektif dan memberikan
pengaruh gaya pengasuhan orang tua dampak positif bagi remaja. Selain itu,
pengasuhan orang tua yang masing gaya pengasuhan ayah dan ibu
penelitian ini hanya menguji satu gaya anaknya (Denham & Kochanoff,
Situmorang & Salim, 2018). Hasil dari perkembangan karir, Fouad dkk.
92
pengaruh dari orang tua kepada remaja dalam proses pengembangan
emosional yang akan didapatkan oleh yang menguji trait kecerdasan emosi
dan Collin (1996) mengungkapkan trait kecerdasan emosi (Di Fabio &
masa depan seseorang (plans). Mereka memiliki dua perspektif, yaitu dilihat
juga menemukan tiga alasan mengapa sebagai ability ataupun sebagai trait.
93
Sedangkan kecerdasan emosi sebagai dengan efikasi-diri keputusan karir.
emosi ini terdiri dari 15 faset yang keputusan karir. Dari penjelasan ini
dengan sampel remaja Yunani berusia apakah trait kecerdasan emosi dapat
tiga tipe gaya pengasuhan, gaya pengasuhan orang tua, baik ayah
94
self-efficacy (CDSE) dikemukakan kedalam tiga tipe, yaitu authoritative,
orang tua sebagai iklim emosional dari rasa cinta, kehangatan, dan kepedulian.
oleh sikap dan perilaku orang tua. terdapat tiga tipe gaya pengasuhan
tipe-tipe gaya pengasuhan orang tua adalah gaya pengasuhan dimana orang
95
tua memiliki tingkat demandingness trait happiness dan trait optimism; (2)
konsep kecerdasan emosi menjadi trait termasuk dalam empat faktor namun
96
izin dari masing-masing pihak sekolah. hingga 6 (sangat percaya diri). Kelima
penelitian ini. Informed consent juga solving. Hasil uji validitas dari
diberikan oleh responden akan dijaga item terdapat 6 item yang tidak valid
97
tua mereka. Penelitian ini juga versi gaya pengasuhan ayah dan gaya
secara terpisah. Kata “ibu” atau “ayah” Untuk alat ukur gaya pengasuhan
pada alat ukur ini bersifat fleksibel dan ayah, hasil uji validitas penelitian ini
mengacu pada siapa saja yang mereka item yang tidak valid dan dieliminasi.
anggap sebagai figur ayah ataupun ibu Untuk alat ukur gaya pengasuhan ibu,
dalam kehidupan mereka. Terdapat terdapat 9 item yang tidak valid dan
dan lainnya) yang menjadi indikator 0.40 hingga 0.88 (t-value > 1.96). Nilai
Pengukuran ini berisi 30 item, masing- yaitu 0.885 untuk gaya pengasuhan
masing 10 item untuk mengukur tiap authoritative ayah; 0.710 untuk gaya
tipe pengasuhan orang tua, maka total pengasuhan authoritarian ayah; 0.648
pengasuhan ayah dan ibu. Skala ini ayah; 0.842 untuk gaya pengasuhan
menggunakan skala likert 6 poin, dari authoritative ibu; 0.802 untuk gaya
setuju). Dalam pengisian alat ukur ini, 0.749 untuk gaya pengasuhan
masing mengisi dua alat ukur yaitu Alat ukur yang digunakan untuk
98
adalah Trait Emotional Intelligence > 1.96). dan nilai crit berkisar antara
99
Tabel 1 Nilai Korelasi Antar Variabel Penelitian
M SD 1 2 3 4 5 6 7 8
1 CDSE 5.01 .44 -
2 AyahAVE 4.54 .80 .344** -
3 AyahAN 4.07 .87 .213** .393** -
4 AyahPM 4.44 .85 .209** .629** .274** -
5 IbuAV 4.71 .73 .360** .549** .292** .357** -
6 IbuAN 4.17 .84 .158** .239** .636** .199** .340** -
7 IbuPM 4.65 .76 .227** .360** .261 .508** .672**
.273** -
-
8 TEI 4.01 .55 .319** .218** -.051 .095* .146* .070 -
.101**
Note: CDSE = Career Decision-making Self-efficacy; AVE = Authoritative; AN = Authoritarian; PM
= Permissive; TEI = Trait Emotional Intelligence. *p < .05. **p < .01.
100
Untuk gaya pengasuhan ayah, korelasi peran terhadap efikasi-diri keputusan
yang paling tinggi adalah dengan karir (b= 0.219, p < .001). Selain itu,
tinggi juga dengan variabel gaya karir (c’= 0.126, p < .001). Secara
diri keputusan karir (r=0.319). Hal ini BootLLCI= 0.029, BootULCI= 0.071).
Hasil pengujian model mediasi 1 trait kecerdasan emosi (a= -0.101, p <
trait kecerdasan emosi (a= 0.220, p < karir (b= 0.219, p < .001). Selain itu,
101
memprediksi efikasi-diri keputusan ini dapat disimpulkan bahwa ketika
karir (c’= 0.069, p < .001). Secara remaja mempersepsikan ayah mereka
diri keputusan karir (ab= -0.022, rendah. Hasil pengujian model mediasi
0.010). Tanda negatif pada efek tidak ayah yang permissive tidak signifikan
langsung dari trait kecerdasan emosi memiliki peran pada trait kecerdasan
menjadi lebih besar ketika variabel keputusan karir. Dari hasil tiga
(MacKinnon, et al., 2000). Dari hasil gaya pengasuhan ayah pada Gambar 1.
102
Trait
Kecerdasan
**
a=0.220 Emosi
b=0.219**
Ayah
Authoritative
c’=0.126** / c=0.174**
a=-0.101** CDSE
Ayah c’=0.069 / c=0.047
** *
Authoritarian
a=-0.041
103
Hasil pengujian model mediasi 4 serta trait kecerdasan emosi signifikan
ditemukan bahwa gaya pengasuhan ibu secara positif memiliki peran terhadap
yang authoritative secara positif dan efikasi-diri keputusan karir (b= 0.227,
signifikan memiliki peran pada trait p < .001). Selain itu, gaya pengasuhan
kecerdasan emosi (a= 0.174, p < .001) ibu yang authoritarian secara langsung
positif dan signifikan memiliki peran karir (c’= 0.047, p < .05). Secara
0.227, p < .001). Selain itu, gaya bahwa trait kecerdasan emosi
diri keputusan karir (c’= 0.182, p < yang authoritarian terhadap efikasi-
emosi signifikan terbukti memediasi 0.012). Tanda negatif pada efek tidak
secara parsial peran gaya pengasuhan langsung dari trait kecerdasan emosi
efikasi-diri keputusan karir (ab= 0.040, mediation pada model ini. Hasil
negatif memiliki peran terhadap trait kecerdasan emosi mereka akan rendah,
kecerdasan emosi (a= -0.111, p < .001) yang kemudian mengakibatkan tingkat
104
efikasi-diri keputusan karir juga emosi tidak signifikan memediasi
gaya pengasuhan ibu yang permissive keputusan karir. Dari hasil tiga
Trait
Kecerdasan
**
a=0.174 Emosi
b=0.227**
Ibu
Authoritative
c’=0.182** / c=0.222**
a=-0.111** CDSE
Ibu c’=0.047** / c=0.022*
Authoritarian
a=-0.028
105
Hasil pengujian dari model (Lamborn, dkk., 1991). Orang tua yang
emosi terbukti menjadi mediator dari trait kecerdasan emosi. Hasil ini
keputusan karir. Hasil dua model ini emosional yang positif pada selama
bahwa gaya pengasuhan orang tua dukungan dan arahan. Hal ini membuat
tingkat trait kecerdasan emosi remaja. terhadap situasi dan merasa lebih aman
Orang tua dengan gaya pengasuhan dan nyaman untuk berdiskusi dan
106
Hasil dari model mediasi menghasilkan tingkat efikasi-diri
mediator parsial dari peran gaya dimana orang tua memiliki tingkat
hasil pengujian juga menunjukkan kaku dan meminta anak untuk patuh
bahwa trait kecerdasan emosi terbukti pada peraturan atau standar yang
gaya pengasuhan authoritarian ibu Hal ini dapat disimpulkan bahwa gaya
pengasuhan authoritarian ini, peran yang negatif bagi anak karena mereka
atau ibu mereka memiliki gaya tua lebih bersifat satu arah. Maka dari
107
kecerdasan emosinya rendah yang kepada anak. Dengan begitu, orang tua
mediator dalam peran gaya tidak adanya peran yang signifikan dari
dengan gaya pengasuhan yang sama, karir maupun trait kecerdasan emosi
hasil pengujian juga menunjukkan siswa SMK. Hal ini juga dapat
dapat dijelaskan dari gaya pengasuhan maupun ibu, tidak memberikan aturan,
permissive yaitu orang tua memiliki arahan, dan bimbingan, maka remaja
namun tingkat responsiveness yang arahan dari orang lain, seperti guru
tinggi (Baumrind, 1971, 1991). Hal ini atau teman sebaya. Hasil dari gaya
ditandai dengan orang tua yang kurang pengasuhan permissive ini dapat
108
alasan tidak berpengaruhnya gaya terkait seperti konselor atau psikolog
pengasuhan permissive orang tua pada sekolah dapat melibatkan orang tua
109
Guidance, 16(2), 233– analysis. Developmental review,
250. doi:10.1007/s10775-015- 11(2), 99-136.
9304-8 Darling, N., & Steinberg, L. (1993).
Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The Parenting style as context: An
exercise of control. New York: integrative model. Psychological
Freeman. bulletin, 113(3), 487.
Baumrind, D. (1991). Effective Denham, S., & Kochanoff, A. T.
parenting during the early (2002). Parental contributions to
adolescent transition. In P.A. preschoolers' understanding of
Cowan & E.M. Hetherington emotion. Marriage & Family
(Eds.), Advances in family Review, 34(3-4), 311-343.
research (Vol. 2). Hillsdale, NJ: Firdaus, Z. Z. (2012). Pengaruh unit
Erlbaum. produksi, pengalaman prakerin
Budisiwi, H. (2013). Model dan dukungan keluarga terhadap
Bimbingan Karir Holland Untuk kesiapan kerja siswa SMK. Jurnal
Meningkatkan Kematangan Pendidikan Vokasi, 2(3).
Pilihan Karir Siswa. Cakrawala: Fouad, N. A., Cotter, E. W.,
Jurnal Pendidikan, 7(1). Fitzpatrick, M. E., Kantamneni,
Bullock‐Yowell, E., Leavell, K. A., N., Carter, L., & Bernfeld, S.
McConnell, A. E., Rushing, A. D., (2010). Development and
Andrews, L. M., Campbell, M., & validation of the family influence
Osborne, L. K. (2014). Career scale. Journal of Career
decision‐making intervention with Assessment, 18(3), 276-291.
unemployed adults: When good Fouad, N., Cotter, E. W., &
intentions are not Kantamneni, N. (2009). The
effective. Journal of employment effectiveness of a career decision-
counseling, 51(1), 16-30. making course. Journal of Career
Collins, W. A., & Russell, G. (1991). Assessment, 17(3), 338-347.
Mother-child and father-child Gati, I., & Saka, N. (2001). High
relationships in middle childhood school students' career‐related
and adolescence: A developmental decision‐making
110
difficulties. Journal of Counseling core self-evaluations. Journal of
& Development, 79(3), 331-340. Career Assessment, 19(2), 165-
Gati, I., Krausz, M., & Osipow, S. H. 182.
(1996). A taxonomy of difficulties Lease, S. H., & Dahlbeck, D. T.
in career decision making. Journal (2009). Parental influences, career
of Counseling Psychology, 43(4), decision-making attributions, and
510–526. self-efficacy: Differences for men
Jiang, Z. (2014). Emotional and women?. Journal of Career
intelligence and career decision‐ Development, 36(2), 95-113.
making self‐efficacy: national and Prabowo, W., Yusuf, M., & Setyowati,
gender differences. Journal of R. (2019). Pengambilan keputusan
employment counseling, 51(3), menentukan jurusan kuliah
112-124. ditinjau dari student self efficacy
Jiang, Z. (2016). Emotional dan persepsi terhadap harapan
intelligence and career decision‐ orang tua. Jurnal Psikologi
making self‐efficacy: Mediating Pendidikan dan Konseling: Jurnal
roles of goal commitment and Kajian Psikologi Pendidikan dan
professional Bimbingan Konseling, 5(1), 42-
commitment. Journal of 48.
Employment Counseling, 53(1), Riany, Y. E., Meredith, P., & Cuskelly,
30-47. M. (2017). Understanding the
Kniveton, B. H. (2004). The influences influence of traditional cultural
and motivations on which students values on Indonesian parenting.
base their choice of Marriage & Family Review,
career. Research in 53(3), 207-226.
Education, 72(1), 47-59. Santrock, J.W. (2016). Adolescence
Koumoundourou, G., Tsaousis, I., & (16th Ed.). New York: McGraw-
Kounenou, K. (2011). Parental Hill.
influences on Greek adolescents’ Sawitri, D. R. (2009). Pengaruh status
career decision-making identitas dan efikasi diri keputusan
difficulties: The mediating role of karier terhadap keraguan
111
mengambil keputusan karier pada Brooks, The Jossey-Bass
mahasiswa tahun pertama di management series and The
Universitas Diponegoro. Jurnal Jossey-Bass social and behavioral
Psikologi Undip, 5(2), 1-14. science series. Career choice and
Sianipar, C. S., & Sawitri, D. R. development: Applying
(2015). Pola asuh otoritatif orang contemporary theories to
tua dan efikasi diri dalam practice (pp. 197-261). San
mengambil keputusan karir pada Francisco, CA, US: Jossey-Bass.
mahasiswa tahun Taylor, K. M. & Betz, N. E. (1983).
pertama. Empati, 4(4), 1-7. Applications of self-efficacy
Spera, C. (2005). A review of the theory to the understanding and
relationship among parenting treatment of career indecision.
practices, parenting styles, and Journal of Vocational Behavior,
adolescent school 22, 63-81.
achievement. Educational White, R. J. (2009). The role of
psychology review, 17(2), 125- parenting style, ethnicity, and
146. identity style on identity
Steinberg, L., & Silk, J. S. (2002). commitment and career decision
Parenting adolescents. Handbook self-efficacy (Order No. 3368670).
of parenting, 1, 103-133. Available from ProQuest
Super, D. E. (1990). A life-span, life- Dissertations & Theses Global.
space approach to career (304996545).
development. In D. Brown & L.
112