1462 4741 1 SM

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Jurnal PEKAN Vol. 6 No2 Edisi November Suparno, Sapto P., Septha S., Samuel Implementasi......

153

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA PADA SILA


PERTAMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
DI DESA TANJUNG PUTAR KECAMATAN
KAYAN HILIR KABUPATEN
SINTANG

Suparno, Sapto Purnomo, Septha Suseka, Samuel


Program Studi PPKn, STKIP Persada Khatulistiwa Sintang
Email: samuelstg18@gmail.com, suparnowae@gmail.com, cekgupapakebenaran@gmail.com,
saptopurnomo310@gmail.com.

ABSTRACT

The community in Tanjung Turn Village, among bureaucrats, educators, and parents, are starting to get restless
with the crisis of exemplary, such as according to him the attitude of tolerance, the decline in friendship and a
sense of laziness in carrying out worship and the emergence of young people consuming alcohol. How is the
understanding of the first precepts in people's lives in Tanjung Turn Village, Kayan Hilir District, Sintang
Regency? How is the attitude of tolerance between religious communities in the life of the community in
Tanjung Turn Village, Kayan Hilir District, Sintang Regency? How is the application of Pancasila values in the
first precepts in the life of the community in Tanjung Turn Village, Kayan Hilir District, Sintang Regency? To
find out the understanding of the first precepts in the life of the people in Tanjung Turn Village, Kayan Hilir
District, Sintang Regency. This study aims to determine the attitude of tolerance between religious communities
in the life of the community in Tanjung Turn Village, Kayan Hilir District, Sintang Regency. To find out the
application of Pancasila values in the first precepts in the life of the community in Tanjung Turn Village, Kayan
Hilir District, Sintang Regency. Qualitative research approach, the research method is a qualitative method, the
form of research is descriptive qualitative. The community in Tanjung Turn Village understands the meaning of
the Values contained in the First Precept, the attitude of tolerance in the community is very high, some people
implement the Values of the First Precept. Overall, people understand the meaning of the Value of the First
Precept of Pancasila, the attitude of tolerance in society is very high, about 90% of the people have
implemented the First Precept in social life. For the younger generation, be careful in associating, be diligent in
worship and follow the good example of your parents. For the community, increase a sense of unity, tolerance
and be diligent in worship. For further researchers, it is necessary to conduct further research to determine the
level of Implementation of the First Precepts of Pancasila.

Keywords: Implementation of Pancasila, First Precept


Jurnal PEKAN Vol. 6 No2 Edisi November Suparno, Sapto P., Septha S., Samuel Implementasi......154

ABSTRAK

Masyarakat di Desa Tanjung Putar dikalangan birokrat, kaum pendidik, para orang tua mulai resah dengan
adanya krisis keteladanan, seperti menurutnya sikap toleransi, menurunya silahturahmi dan rasa malas dalam
menjalankan ibadah serta mulai adanya para kaum muda yang mengkonsumsi miras. Bagaimanakah
pemahaman sila pertama dalam kehidupan masyarakat di Desa Tanjung Putar Kecamatan Kayan Hilir
Kabupaten Sintang? Bagaimanakah sikap toleransi antar umat beragama dalam kehidupan Masyarakat di Desa
Tanjung Putar Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang? Bagaimanakah penerapan nilai-nilai Pancasila pada
sila pertama dalam kehidupan Masyarakat di Desa Tanjung Putar Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang?
Untuk mengetahui pemahaman sila pertama dalam kehidupan masyarakat di Desa Tanjung Putar Kecamatan
Kayan Hilir Kabupaten Sintang. Untuk mengetahui sikap toleransi antar umat beragama dalam kehidupan
Masyarakat di Desa Tanjung Putar Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang. Untuk mengetahui penerapan
nilai-nilai Pancasila pada sila pertama dalam kehidupan Masyarakat di Desa Tanjung Putar Kecamatan Kayan
Hilir Kabupaten Sintang. Pendekatan penelitian kualitatif, metode penelitian adalah metode kualitatif, bentuk
penelitian adalah kualitatif deskriptif. Masyarakat di Desa Tanjung Putar memahami makna dari Nilai yang
terkandung dalam Sila Pertama, sikap toleransi dalam masyarakat tergolong sangat tinggi, sebagian masyarakat
mengimplementasikan Nilai Sila Pertama. Secara keseluruhan masyarakat memahami arti Nilai Sila Pertama
Pancasila, sikap toleransi dalam masyarakat tergolong sangat tinggi, sekitar 90% masyarakat sudah menerapkan
Sila Pertama dikehidupan sosial. Bagi generasi muda berhati-hatilah dalam bergaul, rajinlah beribadah serta
ikuti teladan yang baik dari orang tua. Bagi masyarakat tingkatkan rasa persatuan, sikap toleransi serta rajinlah
dalam beribadah. Bagi peneliti selanjutnya perlu diadakan penelitian selanjutnya untuk mengetahui tingkat
Implementasi Sila Pertama Pancasila.

Kata Kunci: Implementasi Pancasila, Sila Pertama


Jurnal PEKAN Vol. 6 No2 Edisi November Suparno, Sapto P., Septha S., Samuel Implementasi....155

A. PENDAHULUAN katanya berarti Cinta akan kebijaksanaan, atau


Indonesia adalah Negara Kebangsaan mencintai kebenaran atau pengetahuan.
yang besar dengan kemajemukan penduduk, Namun dengan demikian sila-sila
budaya, bahasa, dan tentunya juga agama yang Pancasila itu bersama-sama merupakan suatu
beragam. Akan tetapi keberagaman ini kesatuan dan keutuhan, setiap sila merupakan
terintegrasi dalam satu pemikiran, satu jiwa suatu unsur bagian yang mutlak dari kesatuan
yang melandasi setiap nilai kehidupan Pancasila. Kaelan (2016:9) dasar filsafat
penduduk Indonesia yaitu Pancasila. Pancasila Negara Pancasila adalah merupakan suatu
merupakan Dasar dan Ideologi Negara kesatuan yang bersifat majemuk tunggal yang
Indonesia yang tujuannya sesuai dengan yang artinya bahwa Pancasila terdiri dari lima sila
diamanatkan dalam Pembukaan UUD Negara tetapi merupakan satu kesatuan yang berdiri
Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu untuk sendiri secara utuh. Nilai-Nilai Sila Pertama
melindungi segenap bangsa Indonesia dan memberikan kebebasan serta kesempatan
seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk kepada masyarakat untuk memeluk agama dan
memajukan kesejahteraan umum, ajaran masing-masing disetiap aliran agama.
mencerdaskan kehidupan Bangsa dan ikut Erwin. M. (2012:29) makna Nilai Ketuhanan
serta melaksanakan ketertiban dunia dan Yang Maha Esa ini melingkupi untuk Percaya
keadilan sosial. dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Nilai Pancasila Pada Sila Pertama sifatnya sesuai dengan agama dan kepercayaannya
ialah memperbaiki hubungan antara manusia masing-masing dengan memperhatikan nilai
dengan Tuhan dan memperbaiki hubungan kemanusiaan dan keberadaban sebagai suatu
antara manusia dengan sesama manusia. Sila- Bangsa yang mengejar kebaikan.
Sila Pancasila merupakan sistem filsafat pada Demokrasi yang tak berjalan sesuai
hakikatnya merupakan suatu kesatuan organik dengan ranahnya memacu perselisihan dalam
dan didalam sila-sila pada Pancasila itu saling masyarakat pada masa pesta demokrasi, seperti
berkaitan, saling berhubungan bahkan saling tidak bertegur karena pebedaan hak pilih,
mengkualifikasi. Syarbaini (2012:14) serangan fajar ketika ingin menjelang pemilu,
Pengertian Filsafat berasal dari bahasa Yunani pergaulan bebas yang tak terkontrol, sifat yang
“Philein” yang berarti Cinta dan “Sophia” tidak sopan kepada sesama atau kepada orang
yang berarti Kebijaksanaan. Jadi filsafat lain, tidak bertegur atau tidak membuka pintu
menurut asal katanya berarti Cinta akan maaf atas kesalahan orang lain telah melanda
kebijaksanaan, atau mencintai kebenaran atau para generasi muda, maupun masyarakat,
pengetahuan. Syarbaini (2012:14) Pengertian semua itu merupakan wujud dari bentuk
Filsafat berasal dari bahasa Yunani “Philein” penyimpangan Nilai-Nilai Sila Pertama dalam
yang berarti Cinta dan “Sophia” yang berarti Pancasila terlebih sangat bertentangan dengan
Kebijaksanaan. Jadi filsafat menurut asal nilai Tuhan Yang Maha Esa.

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 6 No2 Edisi November Suparno, Sapto P., Septha S., Samuel Implementasi....156

Proses demokrasi tidak hanya memeluk agama dan kepercayaan masing-


berdasarkan teori dari barat, melainkan secara masing guna membentuk Ahklak dan
kontekstual dikembangkan berdasarkan fakta Ketaqwaan manusia kepada Tuhan Yang
yang ada dalam praktis demokrasi di Maha Esa. Menurut ketetapan Tap MPR No.
Indonesia, yang banyak mengalami kendala III /MPR/2000 mengenai Sumber Hukum
yang kurang rasional dan realistik, seperti Nasional dan tata urutan Perundangan
semakin maraknya calon pemimpin yang dinyatakan bahwa Pancasila sebagai Dasar
bersaing dalam politik. Selain itu masalah Negara. Fungsi dan peranan Pancasila
yang mulai ada dan terlihat yaitu dalam sebelumnya kita kenal sebagai:
masyarakat adalah pergaulan bebas dengan 1. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa
mengkonsumsi minum-minuman keras dan Indonesia.
merokok yang pada awalnya tidak ada dalam 2. Pancasila sebagai Kepribadian
suatu masyrakat. Bangsa Indonesia.
Darmadi (2014:226) Pancasila yang 3. Pancasila sebagai Sumber dari segala
berarti Lima Dasar atau Lima Asas, adalah Sumber Hukum.
nama dari Dasar Negara kita, Republik 4. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur.
Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak 5. Pancasila sebagai Cita-Cita dan
jaman majapahit pada abad XIV, yaitu Tujuan Bangsa Indonesia.
terdapat dalam buku Negara Kartagama 6. Pancasila sebagai Satu-Satunya Asas
karangan Mpu Pra Panca dan Buku Suta dalam Kehidupan Berbangsa dan
Soma karangan Tantular. Dalam buku Suta Bernegara.
Soma ini istilah Pancasila di samping 7. Pancasila sebagai Moral
mempunyai arti “Berbatu Sendi Lima” (bahasa Pembangunan.
Sansekerta) juga mempunyai arti “pelaksanaan Semua Sila dari Pancasila tersebut tidak
kesusilaan” (Pancasila Krama), yaitu: dapat diterapkan secara terpisah-pisah, karena
1. Tidak boleh melakukan kekerasan Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh
2. Tidak boleh mencuri dan saling berkaitan. Menurut Saragih
3. Tidak boleh berjiwa dengki (2017:6) nilai-nilai yang terkandung dalam
4. Tidak boleh berbohong Sila Pertama antara lain sebagai berikut:
5. Tidak boleh mabuk minuman keras
1. Keyakinan terhadap adanya Tuhan
Tujuan nilai Pancasila ialah menjadikan
yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya
setiap individu menjadi manusia yang
yang Maha sempurna.
bertanggung jawab, mampu memaafkan
2. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang
antara satu dengan yang lain, hidup saling
Maha Esa, dengan cara menjalankan
berdampingan meski diselingi dengan
semua perintah-Nya, dan sekaligus
perbedaan-perbedaan tertentu serta memberi
menjauhi segala larangan-Nya.
kebebasan berpendapat dan kebebasan untuk

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 6 No2 Edisi November Suparno, Sapto P., Septha S., Samuel Implementasi....157

3. Saling menghormati dan toleransi Masyarakat di Desa Tanjung Putar Kecamatan


antara pemeluk agama yang berbeda- Kayan Hilir Kabupaten Sintang”.
beda. B. METODE
4. Kebebasan menjalankan ibadah Menurut Suparno dkk (2021:9) metode
sesuai dengan agama dan penelitian merupakan suatu cara atau teknis
kepercayaannya. yang dilakukan dalam proses penelitian dan
Menurut Suparno (2016:143) Keberadaan upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang
norma dalam masyarakat saat ini mulai dijalankan untu memperoleh fakta-fakta dan
mengalami pergeseran nilai-nilai aktualisasi prinsip-prinsip dengan sabar,hati-hati, dan
dilapangan. Pergeseran itu terjadi akibat dari sistematis untuk mewujudkan kebenaran.
berbagai faktor, faktor tersebut dapat berupa Penelitian ini menggunakan metode penelitian
ilmu pengetahuan, teknologi dan perembangan kualititatif dengan bentuk penelitian kualitatif
peradaban manusia. Akhir-akhir ini dalam deskriptif. Menurut Sugiyono (2016:1) metode
kehidupan Masyarakat di Desa Tanjung Putar penelitian kualitatif ini sering disebut metode
Kecamatan Kayan Hilir dikalangan birokrat, penelitian naturalistik karena penelitiannya
kaum pendidik, para orang tua dan generasi dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural
muda mulai resah, mulai khawatir dengan setting), disebut juga sebagai metode
adanya krisis keteladanan. Keteladanan yang etnographi, karena pada awalnya metode ini
dimaksud adalah dimana bahwa masyarakat lebih banyak digunakan untuk penelitian
sebagian belum mampu menerapkan Nilai dari bidang antropologi budaya, disebut sebagai
Pada Sila Pertama Pancasila, bisa terlihat dari metode kualitatif karena data yang terkumpul
sikap toleransi atau kerja sama (gotong- dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
royong), menurunya silahturahmi dan rasa Arikunto (2014:172) menyatakan
malas dan menunda dalam menjalankan “sumber data dalam penelitian adalah subjek
ibadah serta mulai adanya para kaum muda dari mana data dapat diperoleh”. Apabila
yang mengkonsumsi miras melalui pergaulan peneliti menggunakan kuesioner atau
bebas. Menurut Suparno (2016:25) bahwa wawancara dalam pengumpulan datanya,
generasi muda saat ini lebih senang dengan maka sumber datanya disebut responden, yaitu
kebiasaan nongkrong yang disertai dengan orang yang merespon atau menjawab.
minuman keras, seperti arak, tuak dan Responden dalam penelitian ini adalah Kepala
sejenisnya. Desa atau PJ, Gembala atau Pendeta, Ustad
Beberapa uraian masalah tetang nilai-nilai atau Masyarakat Beragama Islam yang
Pancasila pada Sila Pertama dalam Masyarakat dituakan, dan Masyarakat yang bukan
yang hidup berlandaskan nilai-nilai Pancasila termasuk dalam perangkat Desa. Guna
maka peneliti tertarik mengadakan penelitian memperoleh data yang akurat dan terpercaya,
dengan judul “Implementasi Nilai-Nilai peneliti menggunakan teknik dan alat
Pancasila Pada Sila Pertama Dalam Kehidupan pengumpul data. Teknik pengumpul data

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 6 No2 Edisi November Suparno, Sapto P., Septha S., Samuel Implementasi....158

digunakan seagai cara untuk memperoleh data. pikir dan pola tindak harus didasarkan pada
Sedangkan alat pengumpul data digunakan kehendak Tuhan. Dalam kehidupan
sebagai acuan dan merekam data. Dalam Masyarakat di Desa Tanjung Putar sudah
mengumpulkan data peneliti menggunakan memahami akan maksud dan tujuan dari Nilai-
teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Nilai Sila Pertama Pancasila yaitu Ketuhanan
Secara umum observasi merupakan Yang Maha Esa akan tetapi masih terdapat
aktivitas pengamatan terhadap suatu objek beberapa masyarakat yang memahami tetapi
secara cermat langsung di lokasi penelitian, hanya diwaktu-waktu tertentu mereka
serta mencatat secara sistematis mengenai menjalankan kegiatan ibadahnya. Berdasarkan
gejala-gejala yang diteliti. Menurut dari hasil penelitian yang telah peneliti
Mardawani (2020:51) beberapa informasi yang laksanakan di Desa Tanjung Putar melihat dari
diperoleh dari hasil observasi dapat berupa keaktifan masyarakat dalam menjalankan
tempat (ruang), pelaku, kegiatan, objek, ibadah bisa dikatakan masyarakat memahami
perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu dan arti dari nilai-nilai Sila Pertama Pancasila
perasaan. Wawancara secara garis besar dibagi walaupun masih ada masyarakat yang tidak
dua, yakni wawancara tak terstruktur dan tahu akan butir-butir kelima Pancasila secara
wawancara terstruktur. Menurut Mulyanan teori khusunya bagi masyarakat yang sudah
(2013:180) Wawancara adalah bentuk lanjut usia atau yang sudah berusia 65-70
komunikasi antara dua orang, melibatkan tahun akan tetapi untuk cara pelaksanaannya
seseorang yang ingin memperoleh informasi mereka memiliki semangat yang tinggi dan
dari seorang lainnya dengan mengajukan mereka adalah contoh dan teladan yang baik
pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan yang perlu ditiru oleh anak muda pada masa
tertentu. Menurut Mardawani (2020:52) modern saat ini. Dalam hal ini tokoh agama
dokumentasi adalah salah satu metode sudah memberikan teladan dan pengajaran
pengumpulan data kualitatif dengan yang baik melalui ibadah dalam lingkungan
mencermati atau menganalisis dokumen- sosial tinggal kembali kepada masyarakat
dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau menerima atau tidak akan pengajaran yang
pun oleh orang lain tentang subjek tersebut. telah disampaikan.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah
1. Pemahaman Pada Sila Pertama Dalam dilakukan oleh peneliti sangat terlihat jelas
Kehidupan Masyarakat di Desa Tanjung Putar bagi masyarakat yang aktif dalam menjalankan
Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang tugasnya sebagai umat yang beragama di Desa
Hubungan religius dengan Nilai Tanjung Putar dapat dilihat pada gambar
Ketuhanan bahwa pada masyarakat, segala diagram lingkaran 4.1.
sesuatu dalam jagat raya ada yang menguasai
dari segala yang ada, yang kuasa dari segala
yang kuasa yaitu Tuhan, oleh karena itu pola

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 6 No2 Edisi November Suparno, Sapto P., Septha S., Samuel Implementasi....159

Presentase Keaktifan Masyarakat jiwa yang termasuk dalam kategori tidak


yang Beragama Kristen di Desa
pernah ibadah sebanyak 10%. Selanjutnya
Tanjung Putar dalam Kegiatan
Ibadah masyarakat yang termasuk dalam kategori
Aktif aktif beribadah 75% sesuai dengan aktifitas
15% 10%
75% Kadang-Kadang sehari-hari dalam lingkungan masyarakat.
Ibadah
Presentase Keaktifan Masyarakat
yang Beragama Islam di Desa
Tanjung Putar dalam Kegiatan…
Untuk memperjelas dari uraian tabel diatas
maka dapat dihitung dengan menggunakan 100% Islam
rumus presentase sebagai berikut :
jumlah bagian
Rumus Presentase % = x 100% Untuk memperjelas dari uraian tabel diatas
total keseluruhan
A maka dapat dihitung dengan menggunakan
Presentase (Aktif) = x 100%
total keseluruhan rumus presentase sebagai berikut :
132 jumlah bagian
= 𝑥 100 = 0,75 𝑥 10
175 Rumus Presentase % = x 100%
total keseluruhan
= 75
A
= 75 Persen Presentase (Aktif) = x 100%
total keseluruhan
KK 9
Presentase (Kadang-Kadang) = x 100% = 𝑥 100 = 1 𝑥 100 = 100
total keseluruhan 9
26
= 𝑥 100 = 0,15 𝑥 100 = 15 = 100 Persen
175

= 15 Persen Berdasarkan hasil penelitian yang telah


TP
Presentase (Tidak Pernah) = x 100% dilaksanakan oleh peneliti di Desa Tanjung
total keseluruhan
17 Putar dengan jumlah penduduk secara
= 𝑥 100 = 0,10 𝑥 100 = 10
175

= 10 Persen keseluruhan berjumlah 76 Kepala Keluarga


(KK) dengan jumlah 227 orang. Masyarakat
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
yang menganut agama Islam berjumlah 2
dilaksanakan oleh peneliti di Desa Tanjung
Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 9
Putar dengan jumlah penduduk secara
orang, dari jumlah 9 orang masyarakat
keseluruhan berjumlah 76 Kepala Keluarga
menganut agama Islam yang beribadah dengan
(KK) dengan jumlah 227 orang. Masyarakat
kategori Aktif beribadah 100%.
yang menjalankan ibadah dengan menganut
2. Sikap toleransi antar umat beragama dalam
agama Kristen berjumlah 44 Kepala Keluarga
kehidupan masyarakat di Desa Tanjung Putar
(KK) dengan jumlah 175 orang. Selanjutnya
Keamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang
dari jumlah 132 orang masyarakat menganut
Ketidakharmonisan antar pemeluk agama
agama Kristen yang beribadah dengan kategori
dilatarbelakangi oleh banyak faktor, dimana
Aktif ibadah sebanyak 75%, dari jumlah 26
hal tersebut dapat dibedakan kedalam dua
orang yang termasuk dalam kategori kadang-
faktor, yaitu faktor internal dan faktor
kadang ibadah sebanyak 15%, dari jumlah 17

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 6 No2 Edisi November Suparno, Sapto P., Septha S., Samuel Implementasi....160

eksternal. Faktor internal adalah faktor yang Desa Tanjung Putar Kecamatan Kayan Hilir
mempengaruhi seseorang bersikap disebabkan Kabupaten Sintang
paham keagamaan terhadap ajaran agamanya. Keyakinan dan kepercayaan kepada
seperti adanya kecendrungan pemahaman Tuhan Yang Maha Esa merupakan hal yang
radikal-ekstrim dan fundamental subjektif sangat penting kita tanamkan dalam diri.
terhadap ajaran agama yang dianut. Sedangkan Orang yang tidak memiliki keyakinan dan
faktor lainnya, seperti sikap oportunitas kepercayaan akan selalu dihantui oleh rasa
(peluang, waktu yang tepat, kesempatan yang takut, bimbang, dan ragu-ragu, serta merasa
baik untuk berbuat sesuatu) dengan merasa tidak aman dan tidak memiliki
mengatasnamakan agama sebagai komuditas kepastian dalam dirinya. Agama adalah
kepentingan telah menjadikan petaka sebagai wadah untuk mempercayai dan
kemanusiaan yang berkepanjangan. Faktor- meyakini keberadaan Tuhan Yang Maha Esa,
faktor disharmonitas tersebut perlu ditelaah serta segala sesuatu yang berkaitan dengan itu.
dalam relevansinya dengan hubungan umat Dengan agama kita akan merasa aman, tidak
beragama di Indonesia. Hal ini didasari takut, tidak bimbang, dan tidak ada keraguan
kerangka pikir bahwa salah satu langkah untuk dalam hidup, Karena memiliki rasa aman
merendam konflik adalah mengetahui sumber- maka kita akan memiliki ketetapan hati dalam
sumber konflik itu sendiri. Selain yang telah menghadapi dan mengarungi kehidupan ini.
disebutkan diatas, kerukunan beragama berarti Dengan beragama, maka seseorang akan
hubungan sesama umat beragama dilandasi merasa dan memiliki suatu pegangan yang
toleransi, saling pengertian, saling kokoh dan kuat dalam hidup dan
menghormati, menghargai kesetaraan dalam kehidupannya. Pegangan yang kokoh dan utuh
pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama adalah meyakini adanya Tuhan Yang Maha
dalam kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Esa.
dan Bernegara di dalam Negara Kesatuan Penerapan nilai-nilai Pancasila pada Sila
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Pertama di dalam kehidupan Masyarakat Desa
UUD Republik Indonesi Tahun 1945. Menurut Tanjung Putar dilakukan dengan baik oleh
Abu Bakar (2015:123) Istilah toleransi berasal masyarakat setempat baik dalam menjalankan
dari Bahasa Latin, “tolerare” yang berarti ibadah dalam pelayanan, dalam membersihkan
sabar terhadap sesuatu. Jadi toleransi tempat ibadah, dalam bertoleransi, maupun
merupakan suatu sikap atau perilaku manusia memandang semua masyarakat sama rata
yang mengikuti aturan, di mana seseorang tanpa adanya perbedaan dalam masyarakat,
dapat menghargai, menghormati terhadap tidak mengeluarkan bahasa dan kata-kata yang
perilaku orang lain. tidak baik kepada orang lain, ramah kepada
3. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Pada Sila siapapun, dalam lingkungan sosial masyarakat
Pertama Dalam Kehidupan Masyarakat di membaur dan bekomunikasi dengan baik,
menghormati agama orang lain, hidup dan

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 6 No2 Edisi November Suparno, Sapto P., Septha S., Samuel Implementasi....161

bekerja sama antara pemeluk agama dan agama masing-masing tanpa memaksakan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda seseorang untuk memeluk satu agama
sehingga terbina kerukunan hidup, atau keyakinan.
menghormati kebebasan orang lain b. Masyarakat di Desa Tanjung Putar
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan memiliki sikap toleransi yang tinggi
kepercayaannya, menghormati kebebasan dalam lingkungan sosial tanpa adanya
orang lain merayakan hari besar keagamaan pemaksaan akan agama yang lain atau
sesuai keyakinan dan kepercayaan mereka, kepercayaan masing-masing kelompok
tidak memaksakan suatu agama dan walaupun mayoritas masyarakat di Desa
kepercayaan kepada orang lain, mentaati Tanjung Putar beragama Kristen, akan
perintah Tuhan Yang Maha Esa, tidak tetapi untuk rasa persatuan dan kerja sama
membeda-bedakan agama, dan berbuat baik baik itu dalam organisasi kepengurusan
serta mulia sesuai ajaran Tuhan, dalam Desa maupun dalam kegiatan gotong-
kegiatan atau acara pernikahan masyarakat royong yang bersifat umum terjalin
saling tolong-menolong tanpa membedakan dengan baik tanpa ada konflik dalam
baik itu yang Kristen maupun yang muslim, masyarakat.
walaupun masih terdapat beberapa individu c. Penerapan nilai-nilai Pancasila pada Sila
yang tidak melaksanakan nilai-nilai dari pada Pertama di dalam kehidupan Masyarakat
Sila Pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Desa Tanjung Putar dilakukan dengan
Maha Esa. baik oleh masyarakat setempat baik dalam
D. SIMPULAN menjalankan ibadah, dalam bertoleransi,
Berdasarkan hasil penelitian dan dalam bekerja-sama di suatu organisasi,
pembahasan yang telah dikemukakan oleh memberikan kebebasan kepada agama
peneliti yang bersumber dari hasil observasi, lain untuk beribadah, maupun
wawancara dan dokumentasi berkenaan memandang semua masyarakat sama rata
dengan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila tanpa adanya perbedaan dalam
Pada Sila Pertama Dalam Kehidupan masyarakat.
Masyarakat di Desa Tanjung Putar Kecamatan DAFTAR PUSTAKA
Kayan Hilir Kabupaten Sintang, maka dapat Andih. D. C. 2018. Peran Media Sosial
disimpulkan sebagai berikut: (Facebook, Instagram, Youtube) Dalam
Menarik Wisatawan Mengunjungi
a. Masyarakat di Desa Tanjung Putar
Objek Wisata Tetempangan Hill
memahami arti dari Nilai-Nilai Pancasila Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi
khususnya pada Sila Pertama dimana Utara. Volume 13, Nomor 1.
Arikunto. S. 2014. Prosedur Penelitian Suatu
masyarakat diberikan kebebasan kepada
Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka
seluruh masyarakat untuk memeluk Cipta.
Agama dan Kepercayaan masing-masing Bakar. A. 2015. Konsep Toleransi Dan
Kebebasan Beragama. Toleransi: Media
dan menjalankan isi dari pengajaran

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 6 No2 Edisi November Suparno, Sapto P., Septha S., Samuel Implementasi....162

Komunikasi Umat Bergama. Volume 7, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik


Nomor 2. Indonesia Nomor
Darmadi. H. 2014. Urgensi Pendidikan I/MPR/2003TentangPeninjauan
Pancasila Dan Kewarganegaraan Di Terhadap Materi dan Status Hukum
Perguruan Tinggi. Bandung: Alfabeta. Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Bandung: PT Refika Aditama. Rakyat Sementara dan Ketetapan
Erwin. M. 2012. Pendidikan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Republik Indonesia Tahun 1960 Sampai
Bandung: PT Refika Aditama. Dengan Tahun 2002.
Faisal, E. E., Febriansyah. D., dan Alfiandra. Mulyadi. M. 2011. Penelitian Kuantitatif Dan
2018. Analisis Nilai-Nilai Pancasila Kualitatif Serta Pemikiran Dasar
Yang Terkandung Di Dalam Seni Tutur Menggabungkannya. Jurnal Studi
Tadut (Studi Kasus Tadut Di Kota Komunikasi Dan Media: Volume 15,
Pagaralam. Jurnal Bhinneka Tunggal Nomor 1.
Ika, Volume 5, Nomor 2. Mulyanan. D. 2013. Metode Penelitian
Khofiyati. 2012. “Pembelajaran Nilai-Nilai Kualitatif Paradigma Baru Ilmu
Pancasila Dalam Mata Pelajaran Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya.
Pendidikan Kewarganegaraan Di Smp Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sekecamatan Moyudan Kabupaten Moleong. L. J. 2010. Metodologi Penelitian
Sleman”. Skripsi. Yogyakarta: Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Universitas Negeri Yogyakarta. Rosdakarya.
Kamaruddin. 2013. Dimensi Sila “Ketuhanan Hartati. N. 2017. Statistika Untuk Analisis
Yang Maha Esa” Dalam Perspektif Ham Data Penelitian. Bandung: CV Pustaka
Islam. Jurnal Agama Dan Hak Azazi Seria.
Manusia: Vol. 3, No. 1. Octavian. W. A. 2018. Urgensi Memahami
Kaelan, 2016. Pendidikan Kewarganegaraan Dan Mengimplementasikan Nilai-Nilai
Untuk Perguruan Tinggi Berdasarkan Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari
SK Dirjen Dikti No. 43/Dikti/Kep/2006 Sebagai Sebuah Bangsa.Jurnal
Sesuai Dengan KKNI Bdg PT 2013. Bhinneka Tunggal Ika, Volume 5,
Yogyakarta: Paradigma. Nomor 2.
______, 2016. Filsafat Pancasila Pandangan Puji. A. 2017.Menjaga Eksistensi Pancasila
Hidup Bangsa Indonesia. Yogyakarta: Dan Penerapannya Bagi Masyarakat Di
Paradigma. Era Globalisasi.Jurnal Pancasila Dan
______. 2014. Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan, Volume 1, Nomor 2.
Pendidikan Untuk Mewujudkan Nilai- Rube’i. M. A & tami. D. 2018. Penanaman
Nilai Pancasila, Rasa Kebangsaan Dan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Pada
Cinta Tanah Air Sesuai Dengan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila
SK.Dirjen Dikti No.43 dan Kewarganegaraan Kelas XI SMA
/DIKT/KEP/2006. Yogyakarta: Negeri 1 Toho Kabupaten Mempawah.
paradigma. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan:
Kansil. C. K. (2011). Empat Pilar Berbangsa Volume 2, Nomor 1.
Dan Bernegara. Jakarta: PT Rineka Rijali. A. 2018. Analisis Data Kualitatif.
Cipta. Jurnal Alhadharah: Nomor. 33,
Mardawani, (2020).Praktis Penelitian Volume. 17. http://jurnal.uin
Kuantitatif, Teori Dasar dan Analisis antasari.ac.id/index.php/alhadharah/artic
Data Dalam Perspektif Kualitatif. le/viewFile/2374/1691.
Yogyakarta : CV Budi Utama. Suparno. 2016. Analisis Pemahaman Siswa
Terhadap Pergeseran Nilai dan Moral

ISSN: 2540 - 8038


Jurnal PEKAN Vol. 6 No2 Edisi November Suparno, Sapto P., Septha S., Samuel Implementasi....163

Pada Pembelajaran Pendidikan


Kewarganegaraan Di Kelas XI IPS
Sekolah Menengah Atas Negeri 4
Sintang. Jurnal PEKAN Vol 1 No 2.
Suparno & Budimansyah. D. 2016. Peran
Nilai-Nilai Religius Kerajaan Sintang
Dalam Membina Karakter Generasi
Muda. Jurnal PEKAN Vol 1 No 1.
Suparno. Andriani.V S dan Suseka. S. 2021.
Implementasi Budaya Handop Dalam
Mempererat Tali Silahturahmi Dalam
Komunitas Sosial Masyarakat Desa
Panekasan Keamatan Serawai. Jurnal
PEKAN Vol 6 No 1.
Sugiyono, (2013), Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D,
Bandung, Alfabeta cv.
_______. 2016. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
_______. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukardi. 2017. Motodologi Penelitian
Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Saragih. E. S. 2017. Analisis dan Makna
Teologi Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam Konteks Pluralisme Agama di
Indonesia. Jurnal Teologi: Volume 2,
Nomor 1.
Suryabrata. S. 2015. Metodologi penelitian.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Surakhmad. 2004. Pengantar Penelitian
Ilmiah, Dasar, Metode, dan Teknik.
Bandung: Tarsito.
Syarbaini. S. Rusdiyanta. Fatkhuri. 2012.
Pendidikan Kewarganegaraan
Implementasi Karakter Bangsa. Jakarta:
Hartomo Media Pustaka.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

ISSN: 2540 - 8038

You might also like