Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

ISSN:2655-1586

Perancangan Hotel Resort di Kota Sabang dengan Tema Arsitektur Ekologi


Yunira Almaisa Sianipar1, Cut Dewi2, Khairul Huda2
1
Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
2
Dosen Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Email: khairul.huda@unsyiah.ac.id

Abstract
The city of Sabang is the city with the most areas that are used as tourist destinations. This can be seen
in the increase in the number of tourists, both domestic and foreign tourists. Seeing the great potential in the
tourism sector, the Sabang City government has set the tourism sector to be a priority and a leading sector in the
2012-2032 Sabang Area Master Plan. In addition, the tourism industry sector is also very closely related to the
hospitality industry, because the hotel industry is one of the backbones that supports development in the tourism
sector, with complete facilities being one of the benchmarks for the success of an area. According to the
Directory of Star Hotels and Other Accommodations of Aceh Province, the existence of Resort Hotel facilities
with a 4-star classification does not yet exist in the tourism area of Sabang City. So that it can hinder the
progress of the tourism industry in promoting or inviting tourists to come to the area. Therefore, in order to
provide lodging facilities as a complete resting place with supporting facilities that create a recreational
atmosphere, as well as exploiting the natural potential of the coastal area, the selection of the concept of
ecological architecture can be used as a concept in designing the classification of 4-star resort hotels by
emphasizing the close relationship between humans, buildings, and their environment. Application of an
ecological architectural approach to the design design will be applied to establish the relationship between the
site, design objects, and resort hotel users.

Keywords: Sabang City, Resort Hotel, Ecology Architecture

Abstrak
Kota Sabang merupakan kota dengan daerah terbanyak yang di jadikan tujuan wisata. Hal tersebut terlihat
pada peningkatan jumlah wisatawan , baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Melihat potensi pada
sektor wisata yang besar, pemerintah Kota Sabang menetapkan sektor pariwisata menjadi prioritas dan sektor
unggulan dalam Master Plan Kawasan Sabang 2012-2032. Selain itu, sektor industri pariwisata juga sangat
erat kaitannya dengan industri perhotelan., karena industri perhotelan menjadi salah satu tulang punggung
yang mendukung pembangunan di sektor pariwisata, dengan kelengkapan fasilitasnya menjadi salah satu tolak
ukur keberhasilan suatu daerah. Menurut Direktori Hotel Bintang dan Akomodasi Lainnya Provinsi Aceh
,keberadaan fasilitas Hotel Resort dengan klasifikasi bintang 4 ini belum ada di kawasan pariwisata Kota
Sabang. Sehingga dapat menghambat proses kemajuan industry pariwisata dalam mempromosikan atau
mengundang wisatawan untuk datang ke daerah tersebut. Oleh karena itu, guna menyediakan sarana
penginapan sebagai tempat istirahat yang lengkap dengan fasilitas pendukung yang menciptakan suasana
rekreasi, serta pemanfaatan potensi alam daerah pesisir pantai, pemilihan konsep arsitektur ekologi dapat
dijadikan konsep dalam perancangan klasifikasi hotel resort bintang 4 dengan menekankan hubungann erat
antara manusia, bangunan, dan lingkungannya.. Penerapan Pendekatan arsitektur ekologi pada desain
rancangan akan diterapkan untuk membentuk hubungan antara tapak , objek rancangan, dan pengguna hotel
resort.

Kata kunci : Kota Sabang, Hotel Resort, Arsitektur Ekologi

1. Pendahuluan Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan


Sektor pariwisata di Indonesia telah tumbuh Kebudayaan Kota Sabang 2018, jumlah penumpang
dan berkembang menjadi suatu industri yang cukup Pelabuhan Balohan Sabang yang terdiri dari
besar peranannya dalam menghasilkan devisa bagi wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara
negara. Hal ini tidak terlepas dari usaha pemerintah mencapai 739.333 orang dan meningkat lebih kurang
dalam mengambil langkah-langkah kebijaksanaan 15 % dari tahun 2017 yang berjumlah 635.344 orang.
pembangunan pariwisata. Struktur perekonomian [1]
Kota Sabang berdasarkan sumbangan sektoral Guna menyediakan sarana penginapan sebagai
terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) tempat istirahat dan releksasi yang lengkap dengan
bertumpu pada sektor perdagangan, hotel dan fasilitas pendukung yang menciptakan suasana
restoran. Hal tersebut terlihat pada jumlah wisatawan rekreasi, pemanfaatan potensi alam daerah pesisir
domestik dan mancanegara yang terus mengalami pantai dapat dijadikan konsep dalam pembangunan
peningkatan wisatawan. hotel resort guna meningkatkan sektor
76
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.2, Mei 2022, hal 76-80
ISSN:2655-1586

kepariwisataan. Nantinya hotel resort yang ada di objek wisata alam yang dilengkapi beberapa fasilitas
Kota Sabang akan menjadi sarana akomodasi dengan penunjang bagi tamu.
fasilitas pendukung wisata yang didalamnya Berdasarkan klasifikasi fasilitas dan letaknya
melibatkan kawasan wisata alam daerah pesisir hotel resort, maka objek rancangan akan tergolong
pantai dan akan berhubungan langsung dengan alam dalam klasifikasi Beach Hotel Resort dengan
sehingga tidak terlepas dari aspek lingkungan dan menggunakan keindahan dan potensi alam pantai
kondisi alam disekitarnya. Kedua aspek tersebut sebagai daya tariknya. [4] Sesuai dengan tujuan dari
memiliki peran penting dalam perancangan Hotel keberadaan resort yaitu selain untuk menginap juga
resort yang dapat menciptakan suasana rekreasi dan sebagai sarana rekreasi, adapun faktor yang
releksasi untuk istirahat. menyebabkan diperlukannya resort adalah:
berkurangnya waktu untuk beristirahat, kebutuhan
2. Deskripsi Objek Rancangan manusia akan rekreasi, keinginan menikmati potensi
Objek rancangan merupakan Hotel Resort alam, dan faktor kesehatan. [4]
berbintang 4 yang bertujuan menyediakan suatu Pendekatan ekologi pada rancangan arsitektur
sarana berupa tempat penginapan dengan waktu yang lebih menekankan pada suatu kesadaran dan
sementara dan bersifat nyaman bagi pengguna jasa keberanian sikap untuk memutuskan dan
dengan beberapa fasilitas penunjang yang menerapkan konsep rancangan bangunan yang
ditawarkan secara komersial. Lokasi site menghargai pentingnya keberlangsungan ekositim di
perancangan terletak di Desa Paya, Kec. Sukajaya, alam. Pendekatan dan konsep rancangan arsitektur
Kota Sabang yang merupakan kawasan wilayah ekologi diharapkan mampu memperhatikan
pariwisata. Lokasi ini dipilih karena letaknya yang lingkungan serta memanfaatkan potensi alam
dekat dengan pesisir pantai dan dekat dengan setempat dengan semaksimal mungkin sehingga
beberapa destinasi wisata yang ada di Kota Sabang. segala bentuk desain dapat meminimalkan dampak
perusakan lingkungan dengan mengintegrasikan
dirinya dengan proses kehidupan. [5]
Prinsip-prinsip desain Arsitektur Ekologi yang
digunakan oleh Cowan & Ryn [6] dalam
mengaplikasikan teori ke dalam rancangannya
adalah sebagai berikut :
a. Solution Growns from Place ;
b. Ecological Accounting Informs Design;
c. Design with Nature;
d. Everyone is a Designer;
e. Make Nature Visible.
Ke-lima teori tersebut akan menjadi acuan
dalam proses perancangan Hotel Resort bintang 4
dengan tema Arsitektur Ekologi yang mempengaruhi
bentuk akhir dari rancangan.

4. Penerapan Tema Rancangan


4.1 Solution grow from place
Merupakan prinsip desain Arsitektur Cowan &
Ryn pertama yang memiliki nilai tema dimana solusi
atas seluruh permasalahan desain harus berasal dari
lingkungan di mana arsitektur itu akan dibangun.
Gambar 1 Lokasi Perancangan
Sumber : Google Maps, dan Analisa Pribadi

3. Kajian Teori
Hotel adalah sarana tempat tinggal umum untuk
wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa
kamar, penyedia makanan dan minuman serta
akomodasi dengan syarat pembayaran. [2] Resort
ialah tempat menginap yang mempunyai berbagai
macam fasilitas khusus yang digunakan oleh
wisatawan untuk kegiatan bersantai, berolahraga dan
berkeliling sambal menikmati keindahan alam yang
ada di sekitar resort tersebut. [3]
Hotel resort adalah suatu bangunan usaha jasa Gambar 2 Penerapan Solution Grow from Place
berupa penyedia tempat penginapan yang bersifat Sumber : Dokumen Pribadi
nyaman dan memiliki fasilitas yang dekat dengan
77
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.2, Mei 2022, hal 76-80
ISSN:2655-1586

Menggunakan material lokal (daun kelapa) sebagai


bahan penutup atap. Dimana daun kelapa menjadi
salah satu sumber daya alam yang dapat diperbahrui
dan terbanyak di kota sabang.

Gambar 6 Penerapan Ecological Accounting Informs


Design
Sumber : Dokumen Pribadi

Pengunaan panel surya sebagai tambahan sumber


listrik guna mengurangi pengunaan energi dan dapat
menghemat 15 % pemakaian listrik yang bersumber
Gambar 3 Penerapan Solution Grow from Place dari PLN.
Sumber : Dokumen Pribadi

Penggunaan atap perisai dengan kemiringan 30


o
pada massa utama dan massa hall serta penggunaan
atap pelana pada cottage guna menyesuaikan dengan
iklim setempat yaitu iklim tropis.

Gambar 7 Penerapan Ecological Accounting Informs


Design
Sumber : Dokumen Pribadi

Memperbayak ventilasi , guna memaksimalkan


penghawaan alami, dan di tempatkan mengikuti jalur
arah mata angin.
Gambar 4 Penerapan Solution Grow from Place
Sumber : Dokumen Pribadi

Mempertahankan vegetasi eksisting site.

Gambar 5 Penerapan Solution Grow from Place


Sumber : Dokumen Pribadi

Memasukkan nilai budaya lokal pada ide bentuk


bangunan sebagai penerapan prinsip ekologi. Gambar 8 Penerapan Ecological Accounting Informs
Design
Sumber : Dokumen Pribadi
4.2 Ecological accounting informs design
Merupakan prinsip desain Arsitektur Cowan & Pengunaan jendela geser horizontal & pivot
Ryn kedua yang memiliki nilai tema dimana
guna memaksilmalkan angin yang masuk sebanyak
perhitungan-perhitungan ekologis dilakukan agar 50%. Menggunakan sistem penampungan &
keputusan desain yang diambil memberikan dampak
pengolahan air hujan yg nantinya dapat menjadi
negatif yang sekecil mungkin terhadap lingkungan. sumber mata air pada resort. Menggunakan sistem
aquacell unit sebagai sistem daur ulang gray water.
Penggunaan produk yang hemat energi, seperti

78
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.2, Mei 2022, hal 76-80
ISSN:2655-1586

penggunaan penghawaan udara yang hemat energi ( menghasilkan limbah atau permasalahan bagi
AC VRV ). lingkungan.

4.3 Design with nature


Merupakan prinsip desain Arsitektur Cowan &
Ryn ketiga yang memiliki nilai tema dimana setiap
desain arsitektur harus mampu menjaga
kelangsungan hidup atau keselarasan setiap unsur
ekosistem yang ada di dalamnya sehingga tidak
merusak lingkungan.

Gambar 9 Penerapan Design with Nature


Sumber : Dokumen Pribadi

Menggunakan potensi alam setempat yang


ramah lingkungan sebagai bahan dan konstruksi
pembangunan, seperti pengunaan batu alam yang
berlimpah pada site seperti batu andesit, panel kayu,
daun kelapa sebagai material penutup atap.
Gambar 11 Penerapan Make Nature Visible
Sumber : Dokumen Pribadi

Memperbanyak area terbuka. Penggunaan sistem


pengolahan gray water untuk pengurangan pemakain
air bersih yang nantinya akan di gunakan kembali
untuk urinoir, kloset dan penyiraman tanaman ke
semua bangunan, serta filtrasi limbah kotoran padat
menggunakan bio septic tank.

5. Kesimpulan
Teori design yang diterapkan oleh Cowan &
Ryn menjadi acuan dalam perancangan Hotel Resort
Bintang 4 dengan tema Ekologi. Penggunaan teori
desain tersebut memberikan kemudahan pada proses
Gambar 10 Penerapan Design with Nature desain karena membantu mengarahkan dan memberi
Sumber : Dokumen Pribadi batasan terhadap pengimplementasian tema tersebut.
Oleh karena itu, rancangan ini menghasilkan sebuah
Penggunaan grass block dan batu alam untuk rancangan hotel resort bintang 4 yang dapat
perkerasan jalan. menyediakan pelayanan berupa jasa dan memiliki
massa bangunan yang sangat banyak dengan
4.4 Make nature visible kelompok fasilitas yang berbeda beda. Pennerapan
Merupakan prinsip desain Arsitektur Cowan & tema arsitektur ekologi yang nantinya akan mengikat
Ryn kelima yang memiliki nilai tema dimana semua masssa bangunan dengan memperhatikan
arsitektur sebagai proses ilmiah yang tidak lingkungan serta memanfaatkan potensi alam

79
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.2, Mei 2022, hal 76-80
ISSN:2655-1586

setempat dengan semaksimal mungkin, yaitu seperti,


Mempertahankan vegetasi eksisting site sebagi
vegetasi landscape pada site rancangan.
Menggunakan potensi alam setempat yang
ramah lingkungan dan terbahrui sebagai bahan dan
konstruksi pembangunan, seperti pengunaan batu
alam yang berlimpah pada site seperti batu andesit,
panel kayu, daun kelapa sebagai material penutup
atap. Penggunaan sistem pengolahan gray water
untuk pengurangan pemakain air bersih (PDAM)
untuk urinoir, kloset dan penyiraman tanaman ke
semua bangunan Penggunaan sistem penampungan
air hujan sebagai pemasok air untuk pendistibusian
pada kloset, urinor, dan media penyiraman tanaman.
Penggunaan produk yang hemat energi, seperti
penggunaan penghawaan yang hemat energi ( AC
VRV ) Penggunaan sistem solar panel, yang dapat
menghemat 15 % pemakaian listrik yang bersumber
dari PLN. Pengunaan jendela geser horizontal &
pivot guna memaksilmalkan angin yang masuk
sebanyak 50 %. Sehingga segala bentuk desain dapat
meminimalkan dampak perusakan lingkungan.

Daftar Pustaka
[1] Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
Sabang. 2018. Data Jumlah Wisatawan
Domestik dan Mancanegara. Kota Sabang.
[2] Lawson, Fred, 1976. Hotel Motels and
Condominiums (Design Planning and
Maintenance), First Publish Great Britatin
by The Architectural Press LTD, London.
[3] Pendit, Nyoman S. 1999. Ilmu Pariwisata.
Akademi Pariwisata Trisakti, Jakarta.
[4] Kurniasih, Sri. 2006. Prinsip Hotel Resort.
Tidak dipublikasikan. Prodi. Arsitektur Fakultas
Teknik Universitas Budi Luhur.
[5] Metallinou, V.A., 2006. Ecological
Propriety and Architecture 86, 15– 22.
[6] Cowan, S. & Ryn, V., D. 1996. Ecological
Design. USA: Island Press.

80
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.2, Mei 2022, hal 76-80

You might also like