Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Volume 15 Nomor 2 Terbit Juli 2017 Halaman 127-138

ANALISIS STRUKTUR RETORIKA DAN FITUR LINGUISTIK


BAGIAN PENDAHULUAN ARTIKEL JURNAL PENELITIAN BERBAHASA INDONESIA
DALAM BIDANG ILMU TEKNOLOGI
Beta Puspa Sari
Betapuspasari93@gmail.com
Universitas Bengkulu

Abstrak
The purpose of this study is to describe the rhetorical structure of the introduction section of
Indonesian language research journal articles in the field technology and linguistic feature of the
introduction of journal articles in Indonesian language studies in the field of technology, using the
descriptive research method. This study used a speech in the document text discourse while this
research is a source of research journal articles in the field of literature. Rhetorical structure
analysis using MMP theory which consists of four moves and 18 steps, while the linguistic features
was defined as the use of the type or manner of text associated with active and passive sentences,
types of clauses, conjunctions / circuit. The results of the analysis of rhetorical structure articles
journal research introduction in the field of literature, such as the use of the move and steps are
found or used in the rhetorical structure of article journal research science technology with the
result that most are move 1A to equalize background knowledge. While the use of the steps in the
move in the field of technology the most widely used in article journal research in the field of
humanities, among others: (1) step T1-LC which explains the brief history of the field of research
24%, (2) A second step introduces the research topic 26%, (3 ) step T3-LC states that the important
topic of study 32%, (4) Step T4-LA explains the purpose of the study 34%. Furthermore, a new
theory is also found in addition to the theory of MMP, among others: (1) step T3-LE stating the
results of previous studies. As for linguistic features found in the introduction to article journal
research in the field of literature, among others: (1) Active sentence 75%, (2) coordination 27,46%,
and (3) subordinate attribute 72,37%.

Kata Kunci: Structure, rhetoric, linguistic features, Journal Article Research

PENDAHULUAN dilakukan dan bagaimana sebuah


Artikel Jurnal Pendahuluan (AJP) percobaan akan membantu untuk
bagian pendahuluan merupakan salah menjelaskan atau memperluas
satu karya ilmiah yang menggunakan pengetahuan dalam bidang umum.
bahasa tulis banyak diminati oleh para Bagian pendahuluan adalah
peneliti Indonesia untuk meneliti, sebab bagian yang paling awal dalam artikel
bagian pendahuluan merupakan bentuk jurnal penelitian (AJP) khususnya pada
dari suatu pernyataan dari kasus yang bagian teks ilmiah yang merupakan
diselidiki, yang memberikan informasi bagian pertama yang harus dibaca oleh
kepada pembaca untuk memahami para pembaca setelah abstrak. Bagian
tujuan spesifikasi dalam kerangka pendahuluan dalam artikel jurnal
teoritisyang lebih besar. Bagaimana ini penelitian yang banyak diteliti atau
juga dapat mencakup informasi tentang dianalisis adalah bagian pendahuluan,
latar belakang masalah, seperti ringkasan tujuannya untuk melihat, mengetahui
dari setiap penelitian yang telah struktur retorika dan fitur linguistik,

127
128 |

bagian pendahuluan artikel jurnal penting, (4) Membuat klaim umum,


penelitian tersebut dalam berbagai dan/atau (5) Menguraikan sejarah
bidang ilmu yang berbeda atau dalam bidang ilmu yang diteliti (Safnil 2010:74).
berbagai bahasa yang berbeda. Bila Berdasarkan uraian di atas,
pembaca tidak terkesan dalam membaca alasan peneliti dalam menganalisis
bagian pendahuluan AJP tersebut, stuktur retorika dan fitur linguistik
pembaca mungkin tidak akan bagian pendahuluan artikel jurnal
melanjutkan untuk membaca teks penelitian berbahasa Indonesia bidang
tersebut. Dengan kata lain, bagian ilmu teknologi sangat penting. Penting
pendahuluan berfungsi untuk maksudnya dapat menjadi bahan
memotivasi para pembaca untuk masukan bagi para mahasiswa untuk
membaca seluruh bagian artikel mencoba menganalisis dan memahami
tersebut, dalam hal ini bagian stuktur retorika dan fitur linguistik dalam
pendahuluan harus ditulis dengan berbagai bidang ilmu. Maka peneliti
semenarik mungkin. melakukan penelitian kualitatif dengan
Safnil (2010: 71) mengemukakan judul “Analisis stuktur retorika dan fitur
bagian pendahuluan merupakan bagian linguistik bagian pendahuluan artikel
yang paling awal dibaca artikel jurnal dan jurnal penelitian berbahasa Indonesia
juga karena bagian ini merupakan bagian bidang ilmu teknologi.
artikel yang paling sulit ditulis.
Selanjutnya menurut Belcher (2009) METODE PENELITIAN
dalam Safnil dan Wardhana (2013:5) Metode yang digunakan dalam
mengemukakan bahwa bagian penelitian ini ialah menggunakan
pendahuluan dalam AJP mempunyai metode penelitian deskriptif yang
tujuan utama untuk memberikan bertujuan untuk mendeskripsikan pola
informasi yang cukup bagi para pembaca retorika dan fitur linguistik artikel jurnal
untuk dapat mengerti argumen yang penelitian bagian pendahuluan. Menurut
disajikan dalam teks ilmiah dan Best (dalam Sukardi, 2009: 157)
pembahasannya. penelitian deskriptif merupakan metode
Pola retorika bagian pendahuluan peneliti yang berusaha menggambarkan
dalam bahasa Indonesia dapat dibagi ke dan menginterpretasikan objek sesuai
dalam du pola, yaitu pola langsung dan dengan apa adanya. Penelitian deskriptif
pola tidak langsung. Pola langsung terjadi pada umumnya dilakukan dengan tujuan
ketika penulis langsung memperkenalkan utama, yaitu menggambarkan secara
topik penelitian atau isi utama sistematis fakta dan karakteristik objek
penelitian. Dalam pola retorika tidak atau subjek yang diteliti secara tepat.
langsung, penulis Indonesia Penelitian ini berusaha untuk
memperkenalkan topik atau masalah mendeskripsikan dan memberi
penelitian belakangan, mereka gambaran mengenai masalah stuktur
menyajikan atau merujuk beberapa hal retorika dan fitur linguistik bagian
terlebih dahulu dibagian awal seperti: (1) pendahuluan artikel jurnal penelitian
Mengacu kepada kebijakkan pemerintah, berbahasa Indonesia dalam bidang ilmu
(2) Uraian tentang ciri-ciri khusus lokasi teknologi, serta mengetahui persamaan
penelitian, (3) Definisi istilah-istilah dan perbedaan struktur retorika dan fitur

Beta Puspa Sari– Analisis Struktur Retorika dan Fitur Linguistik.....


| 129

linguistik bagian pendahuluan artikel LB, mengacu kepada kebijakan


jurnal penelitian berbahasa Indonesia pemerintah dengan jumlah 10 artikel
dalam bidang ilmu teknologi. dan persentase 20%, dan yang terakhir
T1-LD, mendeskripsikan lokasi geografis
HASIL DAN PEMBAHASAN penelitia dengan jumlah 5 artikel dan
Berdasarkan hasil penelitian dari persentase 10%.
50 artikel jurnal penelitian (AJP) bahasa Pada langkah T1-LA dengan
Indonesia dalam bidang ilmu teknologi jumlah 20 artikel jurnal penelitian dan
yang didapatkan dari beberapa jurnal persentase 40% di mana langkah T1-LA
Ilmiah yaitu: “JTM Jurnal Teknologi yang mendefenisikan istilah penting dari
Mineral, JTD Jurnal Teknologi Dirgantara, suatu pernyataan mengenai makna
PPT Pengembangan dan Penerapan berdasarkan kamus. istilah penting
Teknologi, Jurnal Sain dan Teknologi, tersebut dari suatu pernyataan, dan
Sigma, Telaah Jurnal Ilmu Pengetahuan biasanya lebih kompleks dari arti, makna,
dan Teknologi, Jurnal Informatika, Jurnal atau pengertian suatu hal. Berdasarkan
Teknologi Digantara, Jurnal Sains dan langkah T1-LA tersebut terlihat pada
Teknologi Kimia Jurnal Sains dan contoh kutipan berikut:
Teknologi Kimia, INERSIA Jurnal Teknik 4) “Kepulauan seribu merupakan daerah
Sipil, Jurnal Teknil Sipil, Jurnal Teknologi yang sampai saat ini masih sulit dan
Reaktor Nuklir Tri Dasa Mega”. dan kemungkinannya kecil untuk di
diperoleh data mengenai tahapan serta PLN.”(AJP-5)
langkah yang terdapat dalam artikel Dari data 5 di atas penulis
jurnal penelitian (AJP) berbahasa memasukan langkah T1-LA pada artikel
Indonesia bidang ilmu teknologi. jurnal penelitiannya dengan alasan
bahwa mendefinisikan istilah-istilah
1. Langkah dalam Tahapan 1 ( penting pada artikel jurnal penelitian
Menyamakan Latar Belakang dengan tujuan memudahkan pembaca
Pengetahuan ) yang berbeda bidang ilmu untuk dapat
Berdasarkan tabel di bawah ini tahapan 1 memahami istilah tersebut sehingga
tentang menyamakan latar belakang dapat memudahkan memahami isi
pengetahuan terlihat jumlah dan artikel jurnal penelitian secara
persentase tertinggi berada pada keseluruhan.
langkah T1-LA, mendefinisikan istilah Pada langkah T1-LB terdapat
penting dengan jumlah 20 artikel jurnal pada 10 artikel jurnal penelitian dan
penelitian dan dengan persentase 40%. persentase 20% yaitu mengacu pada
Sementara pada langkah yang lain kebijakan pemerintah hal ini
jumlah dan persentase rendah di bawah dibuktikan melalui kutipan sebagai
langkah T1-LC, menjelaskan sejarah berikut:
singkat bidang penelitian dengan jumlah 5) “Wilayah kepulauan seribu
artikel jurnal penelitian 12 persentase berdasarkan keputusan menteri dalam
24%, selanjutnya disusul oleh T1-LE, negeri dan otonomi daerah No.13 tahun
membuat klaim umum dengan jumlah 2001, termasuk dalam Wilayah
jumlah artikel jurnal penelitian 11 Pemerintahan Propinsi DKI Jakarta yang
dengan presentase 22%, selanjutnya T1- merupakan salah satu kecamatan dari 7

Wacana , Vol 15, No. 2, Juli 2017


130 |

kecamatan di bawah Pemerintahan langkah T1-LD ini merupakan langkah


Jakarta Utara.” (AJP-5) yang mendeskripsikan lokasi geografis
Dari data 6 di atas penjelasan penelitian. Suatu penelitian biasanya
langkah T1-LB yang menyatakan memiliki lokasi objek yang akan diteliti.
kebijakan pemerintah yang diartikan Dalam artikel jurnal penelitian ilmu
sebagai aturan yang telah dirancang teknologi berbahasa Indonesia, dapat
pemerintah untuk masyarakat hal dilihat langkah T1-LD dalam kutipan
tersebut dapat dilihat pada kutipan sebagai berikut:
langkah T1-LB di atas. Dalam artikel 7) “Perajin bambu di desa Sukaimailang
jurnal penelitian berbahasa Indonesia kecamatan pace Kabupaten Jember
dalam bidang ilmu teknologi sangat sampai sekarang masih dapat bertahan
sedikit sekali menggunakan kebijakan hidup.” (AJP-10)
pemerintah. Dari contoh 8 di atas langkah T1-LE
Langkah T1-LC yang terdapat merupakan langkah terakhir pada
pada artikel jurnal penelitian berbahasa tahapan ini dengan jumlah artikel 11
indonesia dalam bidang ilmu teknologi dengan presentase 22% Langkah T1-LE
.Langkah T1-LC tersebut menjelaskan ini dapat dilihat dalam kutipan sebagai
tentang sejarah singkat bidang berikut:
penelitian, langkah T1-LC cukup banyak 8) “Litoligi sejenis pada umumnya tidak
dijumpai dalam artikel jurnal berbahasa mudah ditentukan penyebabnya
Indonesia dalam bidang ilmu teknologi menggunakan metode pemetaan
tersebut, dengan jumlah 12 jurnal artikel konversional.”(AJP 2)
penelitian yang menggunakan langkah Dari data 9 di atas dapat dijelaslkan
T1-LC dengan persentase 24%. Langkah bahwa langkah T1-LE yaitu langkah yang
T1-LC dapat dilihat pada kutipan sebagai menyatakan klaim umum terhadap
berikut: penelitian. Membuat klaim umum
6) “Timbulnya permasalahan pada artinya penulis didalam artikelnya
beberapa tahun terakhir menyebabkan membuat pernyataan umum
kebijakan penggunaan diesel generator berdasarkan hasil pemikirannya sendiri
perlu ditinjau kembali.” (AJP-11) tentang kajian yang dibahasnya.
Dari data 7 di atas penulis lebih
memberikan pendekatan pemahaman 2. Langkah dalam Tahapan 2
terhadap penelitian yang akan ditelitinya (Menjelaskan Bidang Penelitian)
dengan menjelaskan sejarah singkah Setelah tahapan dan langkah 1 selesai
bidang penelitian tersebut. Hal ini maka langkah berikutnya adalah tahapan
dijadikan landasan dasar peneliti untuk 2 yaitu menjelaskan bidang penelitian.
mencoba lebih berkomunikatif dalam Terdapat tiga langkah didalam tahapan 2
penyampaian maksud dan tujuan dari yaitu langkah T2-LA dengan jumlah 8
penelitian yang diteliti. artikel jurnal penelitian dan persentase
Sedangkan pada tahapan T1-LD 16% yang dijumpai dalam artikel jurnal
hanya ditemukan dalam 5 artikel jurnal penelitian dalam bidang ilmu teknologi,
penelitian ilmu teknologi berbahasa langkah T2-LB dengan jumlah 10 artikel
Indonesia dari 50 artikel jurnal jurnal penelitian dengan persentase 20%,
penelitian. Dengan presentase 10%, dan yang terakhir langkah T2-LC dengan

Beta Puspa Sari– Analisis Struktur Retorika dan Fitur Linguistik.....


| 131

jumlah 13 artikel jurnal penelitian dan terjadi dan memahami probabilitas dan
dengan persentase 26%. dampak dari cost overruns”.(AJP-40)
Pada langkah T2-LA dengan jumlah Langkah T2-LC yang berisi tentang
tertinggi dalam artikel jurnal penelitian merefiu literatur terkait dalam artikel
ilmu sastra berbahasa Indonesia jurnal penelitian dalam bidang ilmu
dijumpai pada 8 artikel jurnal penelitian teknologi. Dari 50 artikel yang ada,
dengan persentase 16% yaitu langkah T2-LC dijumpai dalam 13 artikel
Memperkenalkan topik penelitian. jurnal penelitian dengan presentase 26%.
Langkah T2-LA ini dapat lihat pada Merefiu literatur terkait berkaitan
kutipan sebagai berikut: dengan memasukkan pendapat orang
9) “Semua makhluk yang hidup di muka lain yang sifatnya mengutip pernyataan
bumi ini sangat membutukan air. Air orang lain didalam sebuah artikel
merupakan sumber kehidupan bagi penelitian. Langkah T2-LC ini dapat
manusia, hewan, dan tumbuhan. dibuktikan melalui kutipan sebagai
Terdapat beberapa jenis air dipermukaan berikut:
bumi, salah satunya yaitu air tanah.” 12) “Sulung (2010) pada penelitiannya
(AJP-39) menggunakan katalis NI/Zeolit yang
Langkah T2-LA ini tersaji kedalam bersal dari zeolit cikancra 100 Mesh
bentuk langsung dan tidak langsung. Pola dengan Ni yang terimpregrasi 3,36% dan
langsung yang tersaji dengan cara produk alkana cair yang dihasilkan
penulis langsung memperkenalkan topik dariproses hidrogenasi perengkahan
penelitian sedangkan pola tidak langsung katalitik asam oleat sebesar 0,26% pada
tidak disajikan secara langsung kondisi optimum h2 30 kg/cm2 dan suhu
melainkan penulis memaknai topik yang 300C”. (AJP-35)
disajikan, seperti pada kutipan diatas. Pada langkah T2-LC ini penulis hanya
Pada tahapan yang membahas memasukkan literatur sebagai bahan
tentang mengidentifikasi penelitian. kutipan saja, bukan digunakan sebagai
ditemukan pada 10 artikel jurnal bahan pendukung argumentasi penulis.
penelitian berbahasa Indonesia dalam Seperti pendapat Safnil (2010) yang
bidang ilmu teknologi dengan persentase mengatakan bahwa suatu temuan yang
20%. Didalam sebuah penelitian langkah menarik adalah dalam hal frekuensi tipe
T2-LB merupakan cara mengidentifikasi kutipan yang digunakan dalam data
masalah yang diperlukan sebagai bahan untuk studi ini adalah pada
untuk menjelaskan permasalahan yang kenyataannya, frekuensi kutipan yang
nantinya akan dibahas. Langkah T2-LB ini diklasifikasikan sebagai Nonreporting
dapat dilihat pada kutipan sebagai jauh lebih banyak dari pada kutipan yang
berikut: diklasifikasikan sebagai reporting.
11) “Distimasi investasi pembangunan
jalan tol ini pada tahap konstruksi adalah 3. Langkah dalam Tahapan 3
Rp 14,66 triliun. Dengan besarnya nilai (Menjastifikasi Kegiatan Penelitian)
investasi yang akan ditanamkan maka Tahapan 3 yang menyatakan proses
perlu dilakukan analisis risiko tahap menjastifikasi suatu kegiatan penelitian
konstruksi dalam rangka yang terdiri dari 5 langkah dalam
mengidentifikasi risiko yang mungkin tahapan 3 dimana masing-masing

Wacana , Vol 15, No. 2, Juli 2017


132 |

langkah mempunya jumlah dan Langkah T3-LA ini ditemukan dalam


persentase yang berbeda sesuai dengan artikel jurnal penelitian berbahasa
langkah yang dijumpai dalam artikel Indonesia bidang ilmu teknologi. Hal ini
jurnal penelitian. berdasarkan hasil dikarenakan penulis Indonesia tidak
analisis dapat dilihat pada tabel 4.3 di berani mengeritik hasil penelitian
bawah ini dengan jumlah artikel yang terdahulu. Padahal pada langkah ini
sering di jumpai berada pada langkah T3- merupakan langkah yang berisikan
LC yang menyatakan bahwa topik tentang penilaian dan kritikan terhadap
tersebut penting diteliti dengan jumlah penelitian terdahulu.
16 artikel dan dengan persentase 32%, Langkah kedua yaitu langkah T3-LB
untuk terbanyak kedua dengan jumlah 1 yang menyatakan bahwa masalah
artikel penelitian yang di jumpai dengan tersebut belum pernah diteliti. Dalam
persentase 2% diperoleh langkah T3-LA langkah T3-LB tidak ditemukan sama
dan T3-LD dengan menyatakan hasil sekali dari 50 artikel yang diteliti.
penelitian terdahulu sama banyaknya Selanjutnya, Langkah T3-LC
dengan jumlah 1 artikel jurnal penelitian menyatakan bahwa topik tersebut
dengan persentase 2%, terbanyak ke tiga penting diteliti. Dalam langkah ini penulis
diperoleh langkah T3-LB menyatakan menjelaskan bahwa topik yang diteliti
masalah tersebut belum pernah diteliti penting untuk dilakukan. Karena penulis
dengan jumlah 0 artikel jurnal penelitian menganggap topik tersebut jika dikaji
dengan jumlah persentase 0%. ulang akan sangat bermanfaat bagi
T3-LA menunjukkan kesenjangan pembaca dalam hal bidang ilmu
informasi tentang topik penelitian. Dari teknologi, Adapun kutipan yang
50 artikel penelitian yang diteliti, hanya 1 menjelaskan tentang langkah T3-LC
artikel dengan persentase 2% yang tersebut adalah sebagai berikut:
memiliki langkah T3-LA tersebut. Hal ini 14) “Suhu operasi yang tinggi sekitar
dikarenakan kecenderungan artikel tidak 1000Oc memberikan nilai tambah bagi
menunjukkan kesenjangan informasi reaktor dalam diversivikasikan energi
tentang topik penelitian dengan yakni reaktor nuklir selain sebagai
penelitian terdahulu hanya menyebutkan pembangkit listik juga dapat digunakan
penelitian terdahulu saja. Langkah T3-LA untuk kepentingan lain seperti proses
ini dapat dibuktikan melalui kutipan desalinasi, proses gasifikasi dan
sebagai berikut: pencairan batu bara sehingga
13) “Fosfat bisa juga di proses secara mempunyai nilai ekonomi yang
langsung menjadi pupuk fosfat alam komperatif dengan pembangkit listrik
tanpa direaksikan dengan H2So4 kadang- nonnuklir. Oleh karena itu, desain
kadang H3PO4 kadang-kadang H3PO4 tentang PBMR-HTR sangat perlu
juga ditambahkan untuk meningkatkan dilakukan”. (AJP-45)
kadar P2O5Nnya. Demmerle dkk, (1950) Langkah ini hanya dijumpai 16 artikel
menjelaskan adanya mendayagunakan jurnal penelitian berbahasa Indonesia
manfaat pupuk seerti bahan fosfat dalam bidang ilmu teknologi dengan
dengan bahan aditif/ tambahan persentase 32%. Pada langkah T3-LC ini
menggunakan mixer”.(AJP-9) tergolong jumlah tertinggi dibandingkan
dengan langkah lainnya disebabkan

Beta Puspa Sari– Analisis Struktur Retorika dan Fitur Linguistik.....


| 133

dengan langkah T3-LC penulis bisa dalam artikel jurnal penelitian ialah
membawa pembaca untuk meyakini langkah T4-LA dan T4-LE dengan jumlah
tentang penelitiannya dengan 17 artikel penelitian dengan persentase
menjelaskan topik tersebut penting 34%, untuk jumlah tertinggi kedua pada
untuk diteliti sehingga pembaca lebih langkah T4-LD dengan jumlah 10 artikel
bersemangat dalam membaca dari hasil jurnal penelitian dengan persentase 20%,
penelitian tersebut. tertinggi ketiga pada langkah T3-LC
Langkah selanjutnya adalah langkah jumlah 16 dengan persentase 12% artikel
T3-LD yang merupakan langkah keempat jurnal penelitian yang di jumpai,
dalam tahapan ini dengan jumlah yang di keempat pada langkah T43F dengan
jumpai dalam artikel jurnal penelitian jumlah 2 artikel jurnal penelitian dengan
berjumlah 1 artikel jurnal penelitian persentase 4% dan yang terakhir dengan
dengan persentase 2%. Langkah T3-LD ini jumlah terendah diperolah oleh langkah
menyatakan tertarik meneliti masalah T4-LB dengan jumlah 0 artikel jurnal
tersebut. Langkah T3-LD dapat dilihat penelitian yang di jumpai dengan
melalui kutipan berikut; persentase 0%.
15) “Terbatasnya ketersedian lahan pada tahapan 4 ini yaitu langkah T4-
untuk resapan air serta belum adanya LA yang menjelaskan tujuan penelitian.
penerapan sumur resapan air hujan di Terkadang dalam sebuah artikel tidak
daerah perumahan RT. II,III, dan IV memasukkan tujuan dari penelitiannya
Perumnas Lingkar Timur Kota Bengkulu, dan ada yang memasukkannya di dalam
membuat penulis tergerak untuk sebuah artikel penelitian. Dapat dilihat
merencanakan sumur resapan di daerah pada seperti kutipan berikut:
perumahan tersebut”.(AJP-38) 16) “Tujuan kegiatan Vucer ini adalah
Berdasarkan kutipan di atas dijelaskan memberikan pengetahuan dasar
bahwa peneliti menjelaskan tentang mengenai pembuatan bibit jamur putih
ketertarikan peneliti untuk meneliti meliputi: bioligi jamur tiram putih, jenis-
masalah tersebut dengan maksud jenis media yang digunakan, sterilisasi,
menggunakan langkah T3LD sebagai latar cara isolasi dan penyediaan biakan murni
belakang dari topik yang di teliti peneliti serta proses pembuatan bibitnya.” (AJP-
sehingga masalah tersebut sangat 6)
penting untuk diteliti sebagai pendukung Tujuan penelitian tersebut tersaji
dari topik yang telah ditentukan peneliti dalam dua bentuk, tujuan penelitian
berdasarkan kesenjangan dari kenyataan yang langsung digabungkan pada bagian
yang sebenarnya. pendahuluan dan tujuan penelitian yang
memiliki subtopik tersendiri. Namun
4. Langkah dalam Tahapan 4 tujuan yang terdapat dalam artikel
(Mengumumkan Kegiatan Penelitian) penelitian dalam bidang ilmu teknologi
Tahapan selanjutnya yaitu tahapan 4. berbahasa Indonesia ini langsung
Pada tahapan ini penjelasan tentang digabungkan bersama bagian
mengumumkan kegiatan penelitian. pendahuluan.
Pada tahapan 4 ini mempunyai 6 Setelah menjelaskan tujuan
langkah. Jumlah tertinggi pada tahapan penelitian, langkah selanjutnya yaitu T4-
dalam langkah 4 yang sering dijumpai LB yang menyatakan pertanyaan

Wacana , Vol 15, No. 2, Juli 2017


134 |

penelitian. Akan tetapi pertanyaan penelitiannya dengan tujuan supaya


penelitian ini tidak ditemukan dala pembaca dapat manfaat yang jelas dari
artikel jurnal penelitian teknologi. apa yang disampaikan penulis sehingga
Langkah berikutnya yaitu T4-LC yang dapat diterapkan ilmu pengetahuan yang
mendeskripsikan ciri-ciri khusus telah diberikan dari peneliti artikel jurnal
penelitian. Ciri-ciri khusus penelitian ini penelitian melalui hasil penelitian.
diartikan sebagai penelitian yang Langkah selanjutnya yaitu
menggunakan jenis penelitian atau langkah T4-LE yaitu mengumumkan
pendekatan yang digunakan dalam temuan penelitian. Langkah T4-LE ini
penelitian. Kutipan yang menjelaskan mengumumkan tentang temuan-temuan
tentang langkah T4-LC ini dapat dilihat yang berkaitan dengan judul penelitian
sebagai berikut: baik yang sudah pernah diteliti maupun
17) “Pada penelitian ini dilakukan unsur yang belum pernah diteliti. Langkah T4-
logam Fe dalam air merupakan suatu LE ini dapat dilihat dari kutipan berikut:
unsur yang berguna untuk metabolisme 19) “Pada tulisan lebih difokuskan pada
tubuh untuk keperluan ini tubuh analisis stabilitas struktur dermaga
membutuhkan 7-35 mg per hari..”(AJP- menggunakan perangkat lunak plaxis
16) dengan melakukan pemodelan srtuktur
Langkah T4-LC ini berjumlah 6 artikel dan geometri tanah, mendapatkan hasil
jurnal penelitian yang ditemui dalam analisis model dan menentukan kondisi
artikel jurnal penelitian dengan keamanan struktur dermaga.” (AJP-48)
persentase 12% dari 50 artikel jurnal Dari kutipan di atas penulis
penelitian, pada langkah ini peneliti menyampaikan hasil temuannya dengan
mencoba mendeskripsikan ciri-ciri dari mendeskripsikan temuannya yang
penelitiannya sebagai bentuk bahwa berkaitan dengan topik penelitian
penelitian yang ditulis peneliti sehingga temuan peneliti dapat menjadi
berdasarkan kriterian dari konsep yang masukan buat pembaca artikel jurnal
telah ada. Memperjelas tujuan penelitian untuk dapat mengkaji ulang
komunikatif dari pembaca dengan hasil temuannya sehingga bermanfaat
penulis supaya pembaca lebih yakin bagi pembaca.
dengan apa yang telah ditulis peneliti. Langkah T4-LF merupakan langkah
Selanjutnya pada langkah T4-LD yang menjelaskan tentang hipotesis
sebagai langkah keempat dalam tahapan penelitian dimana dalam penelitian
keempat ini menyatakan manfaat dalam bidang ilmu sastra dijumpai 2
penelitian. Langkah ini hanya ditemukan artikel jurnal penelitian artikel denga
didalam 10 artikel dengan preentase persentase 4% yang menuliskan
20%. Adapun kutipannya adalah sebagai hipotesis sebagai dugaan atau perkiraan
berikut: awal terhadap hasil penelitiannya dari 50
18) “Hasil dari penelitian ini diharapkan artikel jurnal penelitian. Hal ini
dapat menguatkan data marker genetik dibuktikan melalui kutipan sebagai
yang telah dipublikasi disitus NCBI, dan berikut:
Mitomap”. (AJP-33) 20) “Hipotesis penelitian ini yaitu dengan
Penulis memasukkan manfaat semakin tingginya intensitasdan curah
penelitian ke dalam artikel jurnal hujan serta tingginya arus air

Beta Puspa Sari– Analisis Struktur Retorika dan Fitur Linguistik.....


| 135

mengakibatkan terganggunya aktivitas banyak dikenal. Jeni jamur ini


pelayaran kapal akibat cuaca buruk”. mempunyai kandungan protein yang
(AJP-46) cukup tinggi, yaitu 19-35% dari bobot
Pada langkah T4-LF peneliti mencoba keringnya, kandungan lemak yang
menyampaikan hipotesisnya yang rendah, banyak mengandung vitamin
ditemukan dari sebuah permasalahan dan tidak mengandung kolesterol (Chang
yang peneliti temukan. Sehingga dapat dan Hayes, 1978; Chang dan Miles,
menjawab dari masalah yang ada 1989)”.(AJP-6)
sehingga menemukan kenyataan yang Selanjutnya ialah penggunaan
sebenarnya dari topik permasalahan kalimat pasif. Kalimat pasif merupakan
tersebut. kalimat yang subjeknya dikenai
pekerjaan atau dikenai perbuatan.
5. Fitur Linguistik Bagian Pendahuluan Penggunaan kalimat pasif lebih sedikit
Artikel Jurnal Penelitian Berbahasa dibandingkan penggunaan kalimat aktif
Indonesia dalam Bidang Ilmu yaitu sebanyak 130 dengan presentase
Teknologi 25%. Total tersebut diperoleh
a. Penggunaan Kalimat aktif dan berdasarkan 50 artikel jurnal ilmiah
Pasif berbahasa Indonesia bidang ilmu
selain untuk menganalisis struktur teknologi. Contoh penggunaan kalimat
retorika artikel jurnal penelitian pasif tergambar melalui kutipan berikut:
berbahasa Indonesia dalam bidang ilmu 23) “Sampai dengan awal 90an atap
teknologi, peneliti juga meneliti tentang lubang – lubang bukaan disangga secara
Fitur Linguistik yang hanya pada bagian pasif oleh penyangga kayu lokal dan
kalimat aktif dan kalimat pasif. batang baja yang pemasangannya sangat
Penggunaan kalimat aktif lebih memakan waktu berat”.(AJP-1)
banyak dibandingkan penggunaan 24) “Produksi jamur tiram putih di
kalimat pasif yaitu 400 pada kalimat aktif Indonesia sampai saat ini masih rendah
dengan persentase 75%, sedangkan 130 apabila dibandingkan dengan negara-
pada kalimat pasif dengan persentase negara lain, hal ini disebabkan oleh
25%. Kalimat aktif merupakan kalimat penguasaan teknologi penanaman yang
yang subjeknya melakukan pekerjaan kurang memadai.” (AJP-6)
atau melakukan perbuatan. Contoh Berdasarkan hasil perhitungan
penggunaan kalimat aktif dapat dilihat jumlah penggunaan kalimat dan akti
dari beberapa kutipan berikut: pasif ini terlihat bahwa terdapat
21) “Tambang batubara bawah tanah perbedaan jumlah masing-masing artikel.
ombilin merupakan tambang batubara Ada yang jumlahnya lebih banyak
bawah tanah tertua di Indonesia yang dibandingkan yang lain dan ada yang
terletak di wilayah Sawahlunto / lebih sedikit dibandingkan yang lain. Hal
Sinjunjung Propinsi Sumatra Barat. itu disebabkan banyaknya jumlah
Beranjak sekitar 96 km ke arah Timurlaut halaman yang ada dalam artikel.
dari pelabuhan Telukbayur (Padang)”. Semakin banyak jumlah halaman maka
(AJP-1) akan semakin banyak ditemukan
22) “Jamur Tiram Putih merupakan salah penggunaan kalimat aktif dan kalimat
satu jenis jamur pangan yang telah pasif.

Wacana , Vol 15, No. 2, Juli 2017


136 |

b. Penggunaan Konjungsi dalam Bagian telah penyebabkan peningkatan


Pendahuluan AJP kebutuhan terhadap pemukiman. Hal
Selain penggunaan kalimat aktif tersebut mengakibatkan terjadinya
dan pasif, fitur linguistik lainnya adalah perubahan fungsi tata guna lahan. (AJP-
penggunaan konjungsi dalam kalimat. 38)
Penggunaan konjungsi tersebut terbagi 26) “Pada masa sekarang ini, kebanyakan
menjadi tiga bagian yaitu konjungsi piranti lunak analitik yang digunakan
koordinatif, konjungsi subordinatif dan untuk analisis uji sumur (well testing)
konjungsi korelatif. Untuk konjungsi dan analisis data serta untuk
subordinatif hanya dipilih 10 jenis memprediksi kinerja suatu sumur masih
konjungsi di antaranya konjungsi sub- didasarkan pada solusi analitik satu
ordinatif tujuan, konjungsi subordinatif fasa.” (AJP-3)
syarat, konjungsi subordinatif waktu, 27) “Apakah pola penguatan yang
konjungsi subordinatif alat/cara, diterapkan sekarang memang sangat
konjungsi subordinatif hasil, dan aman, cukup aman atau kurang aman,
konjungsi subordinatif sebab, konjungsi mengingat horison penambangan yang
subordinatif perbandingan, konjungsi semakin dalam dan kondidi massa
subordinatif konsesif dan konjungsi bantuan yang begitu cepat
subordinatif attribut. berubah.”(AJP-1)
Hasil perhitungan penggunaan Konjungsi subordinatif dapat
konjungsi dalam kalimat ditemukan dilihat sebagai berikut:
bahwa penggunaan konjungsi koordinatif 28) “Dari semua lapisan, lapisan F2 yang
dan konjungsi subkordinatif attribut yang letaknya paling tinggi juga mempunyai
dimiliki oleh semua artikel jurnal kerapatan elektron paling tinggi sehingga
penelitian bebahasa Indonesia bidang mampu mengembalikan gelombang
ilmu teknologi dengan jumlah masing- radio HF dengan Frekuensi yang paling
masing 50 dan 50 artikel jurnal tinggi juga. Oleh karena itu, frekuensi
penelitian. Sementara diikuti oleh maksimum lapisan F2 digunakan sebagai
konjungsi subkoordinatif perbandingan acuan penentuan Maximum Usable
dengan jumlah 41 artikel, konjungsi Frequency. Tertentu pada waktu
subkoordinatif alat/cara dengan jumlah tertentu. (AJP-23)
35 artikel, konjungsi subkoordinatif hasil 29) “Pabrik yang menggunakan bahan
dengan jumlah 34 artikel, dan konjungsi baku dari limbah sampah padat ini
subkoordinatif sebab dengan jumlah 26 memerlukan penambahan tahapan
artikel. Selanjutnya pada subkoodinaf proses pada awal proses produknya,
tujuan dengan jumlah 9 artikel. seperti penghancuran, sortasi dan
Menyusul subkoodinafsyarat dan waktu pembuangan bagian tersentu dari bahan
yang sama-sama memiliki 8 artikel dan tersebut supaya proses produknya dapat
pada subkoodinaf kosesif hanya memiliki berjalan dengan baik.(AJP-8)
1 pada artikel. Kutipan penggunaan 30) “Salah satu solusi untuk mengatasi
konjungsi koordinatif adalah sebagai permasalahan ini adalah
berikut: mengkombinasikan diesel generator
25) “Peningkatan jumlah penduduk dan dengan sumber lain, seperti batter6 dan
perkembangan ekonomi di Indonesia sumber energi terbarukan, dengan

Beta Puspa Sari– Analisis Struktur Retorika dan Fitur Linguistik.....


| 137

menggunakan teknik kendali tertentu. menjelaskan bidang penelitian,


(AJP-11). memperoleh 26 AJP dengan
Contoh kutipan penggunaan presentase 52%, tahapan 3
konjungsi korelatif dapat dilihat dari menjastifikasi kegiatan penelitian,
kutipan berikut: memperoleh 18 AJP dengan
31) “apakah pola penguatan yang presentase 36% dan pada tahapan 4
diterapkan sekarang memang sangat mengumumkan kegiatan penelitian
aman, cukup aman, atau kurang aman memperoleh sama banyaknya
mengingat horison penambangan yang dengan tahapan pertama yaitu 36
semakin dalam dan kondisi massa AJP dengan presentase sebanyak
batuan yang begitu cepat berubah”.(AJP- 72%.
1) 2. Struktur retorika terdiri dari langkah
32) “Sampai saat ini pemerintahan terdapat 10 langkah dalam tingkat
produk berbagai jeles jamur pangan mikro, yaitu: (T1-LA) mendefenisikan
semakin meningkat, baik dalam bentuk istilah penting, (T1-LC) menjelaskan
segar maupun setelah diawetkan.” (AJP- sejarah singkat bidang penelitian,
6) (T1-LE) membuat klaim umum, (T2-
Berdasarkan contoh di atas dapat LA) memperkenalkan topik
disimpulkan bahwa penggunaan penelitian, (T2-LB) mengidentifikasi
konjungsi koordinatif dan konjungsi masalah penelitian, (T2-LC)
subkoordinatif terdapat di semua artikel, mereview literatur terkait, (T3-LC)
sedangkan pada konjungsi korelatif Menyatakan bahwa topik tersebut
hanya terdapat 3 dari 50 jurnal penting diteliti, (T4-LA) menjelaskan
penelitian berbahasa Indonesia dalam tujuan penelitian, (T4-LD)
bidang ilmu teknologi. menyatakan manfaat penelitian, (T4-
LE) mengumumkan temuan
SIMPULAN penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian dan Fitur linguistik bagian
pembahasan mengenai struktur retorika pendahuluan artikel jurnal penelitian
dan fitur linguistik artikel jurnal dalam bidang ilmu teknologi, yang
penelitian berbahasa Indonesia dalam digunakan sebagai teks wacana artikel
bidang ilmu teknologi terhadap 50 artikel jurnal penelitian sebagai penanda
jurnal penelitian berbahasa Indonesia komunikatif yaitu kalimat aktif dan pasif.
dalam bidang ilmu teknologi sebagai Dalam kalimat aktif ditemukan sebanyak
berikut: 400 kalimat aktif dari 50 AJP tekonologi
1. Struktur retorika bagian dengan presentase 75%, dan kalimat
pendahuluan AJP dalam bidang ilmu pasif sebanyak 130 kalimat dari 50 AJP
teknologi menggunakan teori MMP dengan presentase 25%.
di mana terdapat struktur retorika
dalam tingkat makro tersebut terdiri Daftar Pustaka
dari 4 tahapan : untuk tahapan 1
menyamakan latar belakang Budiharso. 2009. Panduan Lengkap
pengetahuan, memperoleh 36 AJP Penulisan Karya
dengan presentase 72%, tahapan 2 Ilmiah.Yogyakarta:Venus.

Wacana , Vol 15, No. 2, Juli 2017


138 |

Darma, Aliah Yoce. 2009. Analisis Academics’ dalam TEFLIN Jurnal,


Wacana Kritis. Bandung: Yrama Vol.24, No.2, pp: 180-200.
Widya. _____. dan Dian Eka Chandra
Djajasudarma, Fatimah T. 2012. Wardhana. 2013. Analisis
Wacana dan Pragmatik. Struktur Retorika dan Fitur
Bandung: Refika Aditama. Linguistik Teks Bagian
Pendahuluan Artikel Jurnal
HP, Achmad. 2010. Paradigma dan
Penelitian Berbahasa Indonesia
Pendekatan Analisis Wacana.
Dalam Berbagai Bidang Ilmu.
Jakarta: Program Pascasarjana
Bengkulu: Usulan Penelitian Tim
Universitas Negeri Jakarta.
Pascasarjana Universitas
HS, Widjono. 2011. Bahasa Indonesia Bengkulu.
Mata Kuliah Pengembangan
_____. 2014.Menulis Artikel Jurnal
Kepribadian di Perguruan Tinggi.
Internasional Dengan Gaya
Jakarta: Grasindo.
Retorika Bahasa Inggris.
Keraf, Gorys. 1994. Diksi dan Gaya Bengkulu: FKIP Unib Press.
Bahasa. Jakarta: Gramedia
Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media.
Pustaka Utama.
Bandung: Rosda.
Kurniawan, Rio. 2013. Pola Retorika
Dalam Cerita Rakyat Nusantara
Berdasarkan Analisis Generik
Teks Labov. Bengkulu:
Universitas Bengkulu.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori
Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Putrayasa. 2012. Jenis Kalimat dalam
Bahasa Indonesia. Bandung:
Refika Aditama.
Safnil. 2001. Rhetorical Structure
Analyses of the Indonesian
Research Articles, unpublished
Ph.D. the Australian National
University, Canberra Australia.
_____. 2010. Pengantar Analisis
Retorika Teks.Bengkulu: FKIP
UNIB Press.
_____. 2013. ‘A Genre-Based Analysis
on the Introduction of Research
Articles Writen by Indonesian

Beta Puspa Sari– Analisis Struktur Retorika dan Fitur Linguistik.....

You might also like