1 PB

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 8, Nomor 1, Januari 2020


(ISSN: 2715-5617, e-ISSN: 2356-3346 )
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU


REMAJA TERHADAP KONSUMSI ALKOHOL PADA SISWA
SMA NEGERI DI WILAYAH KECAMATAN BOJA
Factors That Are Related To Adolescent Behavior Of Alcohol
Consumption In State High School Students In The Region Of Boja District

Rana Chika Lantyani*), Besar Tirto Husodo*), Novia Handayani*)


*)
Bagian Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

ABSTRACT
Alcohol consumption behavior has now become a habit of all communities both in
the world and in Indonesia, do not be surprised if alcohol is now beginning to
spread to the younger generation, especially adolescents. The feeling of wanting
to try new things that teens have is now encouraging teens to consume alcohol.
Of course this can damage the mental and psychological aspects of adolescents
themselves. Objective: this study is to analyze the factors associated with
adolescent behavior towards alcohol consumption in high school students in the
Boja district. The method used is descriptive analytic and observation with cross
sectional approach. This study is a population study with a sample of 100
students, with respondents from all high school students in the Boja district. The
data obtained were analyzed univariately and bivariately. The results obtained as
much as 57% of respondents had consumed alcohol, the test results showed that
the variables related to alcohol consumption behavior are adolescent attitudes
toward drinking habits (0.004), availability of alcoholic drinks (0.002), accessibility
/ how to get alcoholic beverages (0.001), regulations schools regarding
prohibition of alcohol consumption (0.001), Peers / peers who consume alcohol
(0.010), while unrelated variables are adolescent knowledge about alcohol drinks
and the dangers of alcohol consumption, rules that legalize alcohol in circulation,
families who consume alcohol, close friends / a girlfriend who consumes alcohol,
the group leader (head of the gang) consumes alcohol.

ABSTRAK
Perilaku konsumsi alkohol kini sudah menjadi kebiasaan semua komunitas baik di
dunia maupun di Indonesia, tidak heran apabila alkohol kini mulai merambah ke generasi
muda, terutama remaja. Rasa ingin mencoba hal baru yang dimiliki remaja kini
mendorong remaja untuk mengkonsumsi alkohol. Tentu saja hal ini dapat merusak mental
maupun psikis dari remaja itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-
faktor yang berhubungan dengan perilaku remaja terhadap konsumsi alkohol pada siswa
sma negeri di wilayah kecamatan boja. Metode yang digunakan deskriptif analitik dan
observasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini berupa penelitian populasi
dengan jumlah sampel 100 siswa, dengan responden seluruh siswa/siswi sekolah
menengah atas di wilayah kecamatan boja.Data yang didapat dianalisis secara univariat
dan bivariat. Diperoleh hasil sebanyak 57% responden pernah mengkonsumsi alkohol,
hasil uji menunjukan bahwa variabel yang berhubungan dengan perilaku konsumsi
alkohol yaitu Sikap remaja terhadap kebiasaan minum alkohol (0,004), ketersediaan
minuman alkohol (0,002), Aksessibiltas/cara mendapatkan minuman beralkohol (0,001),
Peraturan sekolah mengenai larangan konsumsi alkohol (0,001), Rekan/teman sebaya
yang mengkonsumi alkohol (0,010),

1
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 1, Januari 2020
(ISSN: 2715-5617, e-ISSN: 2356-3346 )
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

sedangkan variabel yang tidak berhubungan yaitu pengetahuan remaja mengenai


minuman alkohol dan bahaya konsumsi alkohol, aturan yang melegalkan alkohol beredar,
keluarga yang mengkonsumsi alkohol, teman dekat/pacar yang mengkonsumsi alkohol,
pimpinan kelompok (ketua gank) mengkonsumsi alkohol. Diharapkan seluruh masyarakat
baik instansi terkait,pihak sekolah maupun orang tua harus lebih aktif dalam mengawasi
pergaulan anak.

2
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 1, Januari 2020
(ISSN: 2715-5617, e-ISSN: 2356-3346 )
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

PENDAHULUAN
minuman keras.4 Berdasarkan data riset
kesehatan dasar Nasional (Riskesdas)
Pada masa remaja yang
2018, prevalensi rata- rata peminum di
merupakan masa transisi peralihan dari
jawa tengah yaitu sebesar 1,9 %. Untuk
masa anak menuju masa dewasa.1
Kabupaten Kendal sendiri prevalensi
Seorang remaja
peminum alkohol yaitu sebesar 2,9 %,
mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi
angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata
dan selalu ingin mencoba hal baru tidak
di Jawa Tengah.5
jarang mereka mencoba hal-hal yang
Berdasarkan data pada profil
negatif seperti merokok, konsumsi
puskesmas Boja dan rekam medis yang
alkohol serta terjerumus dalam narkoba
diperoleh dari Puskesmas Boja pada 3
dan seks bebas. Alkohol adalah salah
tahun terakhir yaitu pada tahun 2016
satu obat psikoaktif yang saling sering
terdapat 23 kasus kecelakaan sepeda
disalahgunakan atau dikonsumsi oleh
motor akibat pengendara yang mabuk, 4
anak-anak dan remaja. Konsumsi
kasus kejadian tidak sadarkan diri karena
alkohol di usia muda digambarkan
meminum miras oplosan. Tahun 2017
sebagai faktor resiko untuk kecanduan
terdapat 18 kasus kecelakaan sepeda
alkohol kemudian hari.2
motor akibat pengendara mabuk, dan 2
Data dari World Health
kasus keracunan miras , Dan pada tahun
Organization (WHO) memperkirakan
2018 terdapat 29 kasus kecelakaan
saat ini jumlah pecandu alkohol
akibat pengendara mabuk dan 5 kasus
diseluruh dunia mencapai 64 juta orang.
tidak sadarkan diri karena miras
Di Indonesia, pada tahun 2013
oplosan.6
penyalahgunaan NAPZA
Berdasarkan permasalahan
mencapai 3,7 juta jiwa (22%). Badan
tersebut maka penulis tertarik untuk
Narkotika Nasional (BNN)
meneliti tentang “Faktor-Faktor yang
memperkirakan ada 3,2 juta orang
Berhubungan dengan Perilaku Remaja
(1,5% dari total populasi) di
terhadap Konsumsi Alkohol pada Siswa
Indonesia mempunyai riwayat
SMA Negeri di Wilayah Kecamatan
menggunakan NAPZA di antaranya
Boja“.
46% adalah perilaku minum alkohol.3
Konsumsi alkohol juga telah menjadi
METODE
kebiasaan. WHO tahun
Metode yang digunakan adalah
2011 mencatat di Indonesia sebesar
survei analitik dengan pendekatan
4,3% siswa dan 0,8% siswi pernah
Cross-sectional secara kuantitatif.7
mengonsumsi alkohol.10 Data dinas
Populasi penelitian adalah 3 sekolah
penelitian danpengembangan pengguna
menengah atas dengan jumlah
alkohol remaja mulai dari usia 14-16
responden sebanyak
tahun (47,7%), 17-20
100 siswa.8 Pengumpulan data
tahun (51,1%) dan 21-24 tahun (31%).
menggunakan wawancara dengan
Sedangkan di Jawa Tengah, berdasarkan
instrumen yang telah dilakukan ujicoba
data dari Riskesdas pada tahun 2009
dan observasi lingkungan sekolah. Hasil
jumlah peminum alkohol adalah 22%.
pengolahan data serta analisisnya
Mengalami peningkatan pada tahun
menggunakan analisis univariat dan
2010, menurut Dinas Kesehatan Propinsi
bivariate. Analisisis bivariat
Jawa Tengah diperkirakan sekitar 25%
menggunakan uji
remaja telah menggunakan

3
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 1, Januari 2020
(ISSN: 2715-5617, e-ISSN: 2356-3346 )
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Chi-Square. Data disajikan dalam 3. Gambaran ketersediaan


bentuk tabel dan narasi.9 minuman alkohol
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi kategori
HASIL DAN PEMBAHASAN ketersediaan minuman alkohol
1. Gambaran tingkat pengetahuan
responden
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi
kategori pengetahuan responden
Kategori Frekuensi Persentase
Pengetahuan (f) (%)
Kurang Baik 26 26
Baik 74 74
Total 100 100,0
Kategori Frekuensi Persentase
Berdasarkan tabel 4.1 ketersediaan (f) (%)
menunjukan bahwa tingkat minuman
pengetahuan responden sudah baik alkohol
dengan proporsi tingkat Tidak 47 47,0
pengetahuan baik sebesar 74% tersedia
lebih besar dibandingan dengan tingkat Tersedia 53 53,0
pengetahuan kurang yaitu sebesar 24%. Total 100 100,0

2. Gambaran sikap responden Berdasarkan tabel 4.3


Tabel 4.2 Distribusi frekuensi menunjukan bahwa responden
kategori sikap responden menyatakan bahwa tersedia minuman
alkohol sebesar 53%,
Kategori Frekuensi Persentase sedangkan yang menyatakan tidak
Sikap (f) (%) tersedia sebesar 47%. Dapat
Kurang 40 40,0 disimpulkan bahwa tersedia
Baik minuman alkohol
Baik 60 60,0
Total 100 100,0 4. Gambaran aksesibilitas/cara

Berdasarkan tabel 4.2 mendapatkan minuman alkohol


menunjukan bahwa responden yang Tabel 4.4 Distribusi frekuensi
bersikap baik sebesar 60%, sedangkan kategori aksesibilitas/cara
proporsi sikap responden mendapatkan minuman alkohol
yang kurang baik yaitu 40%. Dapat Kategori Frekuen Persentas e
disimpulkan bahwa sikap responden aksesibilitas si (f) (%)
sudah baik. / cara
mendapatka
n minuman
alkohol
Tidak 44 44,0
mudah
Mudah 56 56,0
Total 100 100,0

4
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 1, Januari 2020
(ISSN: 2715-5617, e-ISSN: 2356-3346 )
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Berdasarkan tabel 4.4 kategori Frekuensi Persentase


menunjukan proporsi responden yang peraturan (f) (%)
menyatakan mudah sekolah
mendapatkan minuman beralkohol mengenai
(56%), lebih besar dibandingan proporsi larangan
responden yang konsumsi
menyatakan tidak mudah alkohol
mendapatkan alkohol (44%). Dapat Tidak 69 69,0
disimpuulkan bahwa minuman ada
alkohol mudah untuk didapatkan Ada 31 31,0
Total 100 100,0
5. Gambaran aturan yang Berdasarkan tabel 4.6 proporsi
melegalkan alkohol beredar responden yang menyatakan tidak ada
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi peraturan sekolah mengenai larangan
kategori aturan yang melegalkan konsumsi alkohol (69%)
alkohol beredar lebih besar dibanding responden
kategori Frekuens i Persentas e yang menyatakan peraturan sekolah
aturan (f) (%) mengenai larangan konsumsi alkohol
yang (31%). Dapat disimpulkan bahwa
melegalka berdasarkan jawaban
n alkohol responden menyatakan tidak ada
beredar Tidak peraturan sekolah mengenai
ada 83 83,0 larangan konsumsi alkohol.
Ada 17 17,0
Total 100 100,0 7. Gambaran keluarga yang
Berdasarkan tabel 4.5 proporsi mengkonsumsi alkohol
responden yang Tabel 4.7 Distribusi frekuensi
menyatakan tidak ada aturan yang kategori keluarga yang
melegealkan alkohol beredar (83%) mengkonsumsi alkohol
lebih besar dibanding responden yang kategori Frekuen Persenta
menyatakan ada aturan yang melegalkan keluarga yang si (f) se
alkohol beredar (17%). Dapat mengkonsum (%)
disimpulkan bahwa
berdasarkan jawaban responden si alkohol
menyatakan tidak ada aturan yang tidak 35 35,0
melegalkan alkohol beredar. mempengar
uhi
6.Gambaran larangan konsumsi mempengar 65 65,0
alkohol peraturan sekolah uhi
mengenai larangan konsumsi Total 100 100,0
alkohol Berdasarkan tabel 4.7 proporsi
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi kategori keluarga yang mempengaruhi
peraturan sekolah mengenai larangan mengkonsumsi alkohol (65%) lebih besar
konsumsi alkohol dibandingkan dengan
keluarga tidak mempengaruhi
mengkonsumsi alkohol (35%). Dapat
disimpulkan bahwa keluarga
mempengaruhi mengkonsumsi
alkohol.

5
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 1, Januari 2020
(ISSN: 2715-5617, e-ISSN: 2356-3346 )
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

8. Gambaran Teman sebaya yang 10. Gambaran pimpinan


mengkonsumsi alkohol kelompok/ketua gank yang
Tabel 4.8 Distribusi frekuensi mengkonsumsi alkohol
kategori teman sebaya yang Tabel 4.10 Distribusi frekuensi
mengkonsumsi alkohol kategori pimpinan kelompok/ketua
kategori Frekuen Persenta gank yang mengkonsumsi alkohol
teman yang si (f) se kategori ketua Frekuen Persenta
mengkonsum (%) gank si (f) se (%)
si alkohol yang
mengkonsum
tidak 8 8,0 si alkohol
mempengar tidak 43 43,0
uhi mempengar
mempengar 92 92,0
uhi Total uhi
100 100,0 mempengar 57 57,0
uhi
Berdasarkan tabel 4.8 proporsi teman
Total 100 100,0
yang mempengaruhi mengkonsumsi Berdasarkan tabel 4.10 proporsi ketua
alkohol (92%) lebih besar dibandingkan gank yang mempengaruhi
dengan teman tidak mempengaruhi mengkonsumsi alkohol (57%) lebih
mengkonsumsi alkohol (8%). Dapat besar dibandingkan dengan ketua gank
disimpulkan bahwa keluarga tidak mempengaruhi
mempengaruhi mengkonsumsi alkohol. mengkonsumsi alkohol (43%). Dapat
disimpulkan bahwa ketua gank
9. Gambaran Teman dekat/pacar
mempengaruhi mengkonsumsi
yang mengkonsumsi alkohol
alkohol.
Tabel 4.9 Distribusi frekuensi
kategori teman dekat/pacar yang
11.Hubungan variabel dengan
mengkonsumsi alkohol
perilaku konsumsi alkohol pada
siswa sma negeri di wilayah
kategori Frekuen Persenta Kecamatan Boja
pacar yang si (f) se
Tabel 4.11 Rangkuman hubungan
mengkonsum (%)
variabel dengan perilaku konsumsi
si alkohol
alkohol pada siswa sma negeri di
tidak 27 27,0 wilayah Kecamatan Boja
mempengar
uhi
mempengar 73 73,0
uhi
Total 100 100,0
Berdasarkan tabel 4.9 proporsi
teman dekat/pacar yang
mempengaruhi mengkonsumsi
alkohol (73%) lebih besar
dibandingkan dengan teman
dekat/pacar tidak mempengaruhi
mengkonsumsi alkohol (27%). Dapat
disimpulkan bahwa teman dekat
mempengaruhi mengkonsumsi
alkohol.

6
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 1, Januari 2020
(ISSN: 2715-5617, e-ISSN: 2356-3346 )
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

No Variabel Bebas P Keterangan variabel sikap remaja terhadap


Value kebiasaan minum alkohol,
1. Pengetahuan 0,508 Tidak ketersediaan minuman alkohol,
remaja berhubungan aksessibiltas/cara mendapatkan
mengenai minuman beralkohol, peraturan sekolah
minuman mengenai larangan konsumsi alkohol,
alkohol dan rekan/teman sebaya yang mengkonsumi
bahaya alkohol dan 5 variabel lainnya tidak
konsumsi
alkohol berhubungan.
2. Sikap remaja 0,004 Berhubungan
terhadap KESIMPULAN
kebiasaan Berdasarkan penelitian yang
minum alkohol telah dilakukan, dapat disimpulkan
3. Ketersediaan 0,002 Berhubungan sebagai berikut :
minuman 1. Penelitian dilakukan si 3 sekolah
alkohol menengah pertama di wilayah
4. Aksessibiltas/ca ra 0,001 Berhubungan kecamatan boja yaitu SMA N 1 Boja,
mendapatkan SMA N 1 Limbangan, SMA N 1
minuman Singorojo.
beralkohol 2. Diperoleh hasil bahwa proporsi
5. Aturan yang 0,062 Tidak responden yang mengkonsumsi
melegalkan berhubungan alkohol sebesar 56%, lebih besar
alkohol beredar dibandingkan dengan responden
6. Peraturan 0,001 Berhubungan yang tidak mengkonsumsi alkohol 44%
sekolah 3.Faktor yang berhubungan dengan perilaku
mengenai konsumsi alkohol :
larangan a. Sikap remaja terhadap
konsumsi
alkohol kebiasaan minum alkohol
7. Keluarga yang 0,272 Tidak b. Ketersediaan minuman alkohol
mengkonsumsi berhubungan c. Aksessibiltas/cara mendapatkan
alkohol minuman beralkohol
8. Rekan/teman 0,010 Berhubungan d. Peraturan sekolah mengenai
sebaya yang larangan konsumsi alkohol
mengkonsumi e. Rekan/teman sebaya yang
alkohol mengkonsumi alkohol
9. Teman 0,101 Tidak Faktor yang tidak berhubungan
dekat/pacar berhubungan dengan perilaku konsumsi alkohol :
yang a. Pengetahuan remaja mengenai
mengkonsumsi minuman alkohol dan bahaya
alkohol konsumsi alkohol
10. Pimpinan 0,660 Tidak b. Aturan yang melegalkan alkohol
kelompok (ketua berhubungan beredar
gank) c. Keluarga yang mengkonsumsi
mengkonsumsi alkohol
alkohol d. Teman dekat/pacar yang
Berdasarkan tabel 4.11 menunjukan mengkonsumsi alkohol
bahwa dari 10 variabel terdapat 5 e. Pimpinan kelompok (ketua gank)
variabel yang berhubungan yaitu mengkonsumsi alkohol
7
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 1, Januari 2020
(ISSN: 2715-5617, e-ISSN: 2356-3346 )
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

SARAN Mendungan. J Kesehat. 2014;3.


1. Bagi remaja 4. Dinas Kesehatan Provinsi Jateng.
Diharapkan untuk remaja lebih Profil Kesehatan Jawa Tengah
mengisi aktivitas sehari-hari Tahun 2010.
dengan hal-hal positif Semarang: Dinas Kesehatan Jwa
2. Bagi sekolah Tengah; 2010.
Sekolah diharapkan untuk selalu 5. Tengah DKPJ. Profil Kesehatan
mengawasi dan memperketat aturan Jawa Tengan 2017. Vol.
sekolah yang berlaku terutama pada 3511351.
siswa siswinya yang melakukan Semarang: Dinas Kesehatan Jawa
tindakan negatif di sekolah guna Tengah; 2017. 268 p.
meminimalisir siswa untuk 6. Boja P 01. Profil Puskesmas 01
melakukan perilaku negatif. Boja. Kendal: Puskesmas 01
3. Bagi Dinas pendidikan dan Boja; 2018. 130 p.
kebudayaan setempat Diharapkan 7. Sugiyono. Metode Penelitian
kerja sama antar sekolah dengan Kuantitatif dan Kualitatif.
dinas bisa terjalin Jakarta: Alfabeta; 2012.
dengan baik dan 8. Triyono. Teknik Sampling
membuay suatu program kerja yang Dalam Penelitian Sosial.
mana siswa siswi bisa ikut Lokakarya Penelit Sos Fak Adab
didalamnya dan kegiatan IAIN Suka Yogyakarta.
tersebut bersifat membentuk 2003;XI(March):2–9.
karakter dari siswa siswi 9. Notoatmodjo S. Metodologi
sekolah tersebut Penelitian Kesehatan.
4. Bagi orang tuua Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
Diharapkan orang tua untuk selalu
memantau kegiatan putra maupun
putrinya
5. Bagi peneliti berikutnya Disarankan
agar lebih menggali faktor-faktor
lain yang
berhubungan dengan perilaku
konsumsi alkkohol pada remaja

DAFTAR PUSTAKA
1. Syamsu Y. psikologi
perkembangan anak dan remaja.
bandung: Rosda karya; 2011.
2. Christoph B et all. Alkohol Does
acute Intoxication Cause
Transaminase Elevations in
Children and Adolescent
Alcohol. 2016. 57– 62 p.
3. Triyono. Gambaran Persepsi
Peminum Alkohol Tentang
Dampak Kesehatan Pada
Peminum Alkohol di Dukuh

You might also like