Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

TYPES AND ABUNDANCE OF PHYTOPLANKTON AROUND THE

FLOATING CAGE FISH CULTURE IN THE KOTO PANJANG DAM,


XIII KOTO KAMPAR SUB-REGENCY, KAMPAR REGENCY RIAU
By:
Fadillah Aswad , Efawani2), Yuliati2)
1)

ABSTRAK
Waters around the fish cage culture is rich with organic materials and it is
a sufficient habitat for phytoplankton. To understand the types and abundance of
phytoplankton around the floating cage area in the Koto Panjang dam, a study was
conducted on May – June 2012. There were 3 stations, in the Tanjung Alai (St 1),
Batu Bersurat (St 2) and Pulau Gadang Baru (St 3). In each station there were 2
sampling sites, close to the cage and 5 meters from the cage. Samplings were
conducted 3 times, once/ week. Phytoplankton was identified based on Sachlan
(1980), Davis (1995) and Yun Fang (1995). Results shown that the highest
abundance of phytoplankton present in the St 1 (5,360 cells/ ml, 18 species),
followed by St 2 (4,162 cells/ ml, 16 species) and St 3 (2,559 cells/ ml, 15
species). Types of phytoplankton around the fish cage culture in general are as
follow: Bacillariophyceae (8 species), Cholorophyceae (12 species),
Cyanophyceae (7 species) and Xanthophyceae (2 species). The diversity of
phytoplankton in the study area are medium (H was 1.74 to 2.06), and there was
no dominant species (C was 0.25-0.36). Nitrat concentration in the study area was
relatively high, 0.62-1.03 mg/l, and phosphate concentration was 0.03-0.10 mg/l.
Based on data obtained, it is concluded that the abundance of phytoplankton in the
floating cage area is relatively low.

Keyword: Koto Panjang Dam, Riau Province, Phytoplankton abundance, fish


floating cage

1
. Student to the Fishery and Marine Science Faculty, Riau University
2.
Lecture of the Fishery and Marine Science Faculty, Riau University

PENDAHULUAN Tenaga Air Koto Panjang (PLTA)


Waduk adalah suatu Koto Panjang dibangun pada tahun
perairan umum yang tergenang atau 1992 sampai 1997, yang merupakan
sebagai suatu perairan semi hasil pembendungan dari beberapa
tertutup,Waduk merupakan perairan sungai yaitu Sungai Kampar Kanan
yang dibuat oleh manusia yang dan Kampar Kiri, Sungai Batang
ingin memanfaatkan sumberdaya Mahat, Sungai Gulamoh, dengan
airnya untuk suatu perairan luas genangan sekitar 12400 Ha
tertentu. Waduk Pembangkit Listrik yang meliputi wilayah Propinsi
Riau dan Sumatera barat (Siagian pedoman dalam pengelolaan dan
2009). pemanfaatan Waduk PLTA Koto
Pemberian pakan pada Panjang untuk budidaya keramba
budidaya ikan di keramba jaring jaring apung.
apung akan memberikan dampak
negatif terhadap kualitas perairan. TUJUAN DAN MANFAAT
Jika pemberian pakan di keramba Penelitian ini bertujuan untuk
jaring apung sudah tidak sesuai mengetahui Jenis dan Kelimpahan
dengan konsentrasi yang telah fitoplankton di Waduk PLTA Koto
dianjurkan kepada petani ikan maka Panjang disekitar kegiatan budidaya
akan berpegaruh terhadap parameter ikan keramba jaring apung. Hasil yang
fisika, kimia dan biologi, ini akan diperoleh diharapkan dapat memberikan
berdampak terhadap kehidupan informasi dan gambaran dari jenis dan
organisme terutama pertumbuhan kelimpahan fitoplankton sekitar budi-
fitoplankton di perairan waduk daya ikan, sehingga bisa menjadi
PLTA Koto Panjang (Siagian 2009). pedoman dalam pengelolaan dan
Berbagai faktor dapat mem- pemanfaatan Waduk PLTA Koto
pengaruhi kelimpahan fitoplankton Panjang untuk budidaya keramba
antar lain: (a) Faktor-faktor yang jaring apung.
mempengaruhi proses fisiologis
secara langsung, misalnya dalam METODE PENELITIAN
proses fotosintesis dan respirasi, Penelitian ini dilaksanakan
termasuk dalam golongan ini faktor- pada bulan Mei-Juni 2012 di Waduk
faktor seperti cahaya, suhu, salinitas, PLTA Koto Panjang disekitar
hara makro, hara mikro. (b) Faktor- keramba jaring apung Kecamatan .III
faktor eksternal yang menyebabkan
Koto Kampar Provinsi Riau.
berkurangnya jumlah fitoplankton
misalnya karena pemangsa oleh Pengukuran kualitas air diukur di
herbivor, turbulensi dan pen- lapangan dan di laboratorium, sed-
enggelaman. Waduk PLTA Koto angkan analisis fitoplankton di-
panjang menjadi pusat pengembangan lakukan di Laboratorium Ekologi
kegiatan budidaya keramba ikan jaring Perairan Fakultas Perikanan dan
apung yang secara kontiniu mendapat Ilmu Kelautan Universitas Riau
suplai bahan organik. Kandungan
Pekanbaru.
bahan organik yang dihasilkan
berpotensi memberikan pengaruh Metode yang digunakan
terhadap parameter fisika, kimia dalam penelitian ini adalah metode
maupun biologi di ekosistem perairan. survei, di mana Waduk Koto
Penelitian ini bertujuan untuk Panjang dijadikan sebagai lokasi
mengetahui Jenis dan Kelimpahan penelitian disekitar keramba jaring
fitoplankton di Waduk PLTA Koto apung. Data yang di perlukan berupa
Panjang di sekitar kegiatan budidaya data primer dan data sekunder. Data
ikan keramba jaring apung. Hasil yang primer terdiri dari data kualitas air
diperoleh diharapkan dapat memberikan yang diukur dan diamati di lapangan
informasi dan gambaran kondisi ataupun yang dianalisis di labora-
keramba jaring apung ditinjau dari jenis torium.
dan kelimpahan fitoplankton sekitar Alat yang digunakan di
budidaya ikan, sehingga bisa menjadi lapangan adalah plankton net No. 25
untuk menyaring plankton, ember proses fotosintesis (Colinvoux,
volume 10 liter, botol sampel, ice- 1992). Disamping cahaya fito-
box untuk penyimpan sampel, plankton juga sangat tergantung
thermometer untuk mengukur suhu, dengan ketersediaan nutrisi untuk
kertas pH untuk mengukur pH, water pertumbuhannya. Nutrisi-nutrisi ini
sampler untuk mengambil sampel terutama makronutrisi seperti nitrat
air, kamera digital untuk doku- dan fosfat/asam silikat.
mentasi, kertas label untuk Jenis fitoplankton yang
keterangan tanggal dan kode ditemukan di sekitar keramba jaring
pengambilan sampel serta alat tulis apung selama penelitian di sekitar
untuk mencatat selama penelitian. perairan Waduk PLTA Koto Panjang
sedangkan untuk nitrat dan fosfat adalah 29 spesies dan 4 kelas yang
digunakan spektrofotometer serta ice terdiri dari Bacillariophyceae,
box untuk tempat penyimpanan Chlorophyceae, Cyanophyceae Xan-
sampel selama perjalanan dari lokasi thophyceae. Fitoplankton umumnya
ke laboratorium. Alat lainnya seperti dijumpai pada permukaan perairan,
perahu, kamera digital dan alat-alat karena dalam pertumbuhan dan
tulis. perkembangannya memerlukan ca-
Pada penelitian ini ditetapkan haya matahari yang digunakan untuk
tiga stasiun dengan dua sub stasiun proses fotosintesis (Colinvoux,
dengan jarak lima meter setiap sub 1992).
stasiunnya dari keramba jaring
apung, dimana stasiun I terletak di Karakteristik dan klasifikasi
jembatan 1 tepatnya di Desa Tanjung dari masing-masing spesies
Alai, stasiun II terletak di jembatan 2 fitoplankton yang paling banyak
ditemukan di perairan Waduk PLTA
tepatnya di Desa Batu Bersurat,
Koto Panjang selama penelitian
sedangkan di stasiun III terletak di adalah sebagai berikut :
DAM SITE Desa Pulau Gadang Kelas Bacillariophyceae de-
Baru.Penentuan stasiun ini dit- ngan spesies Diatomae sp. Meru-
entukan dengan menggunakan me- pakan tumbuhan cell tunggal yang
tode purposive sampling. Dimana tergolong dalam kelas Bacilario-
penentuan stasiun dengan mem- phyceae dari phylum Bacilariophyta
dapat di lihat pada Lampiran
perhatikan berbagai pertimbangan
6. Diatomae sp. bisa terdiri dari satu
kondisi di daerah penelitian yang cell tunggal atau gabungan dari
dapat mewakili kondisi perairan. beberapa cell yang membentuk
rantai. Biasanya terapung bebas di
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam badan air dan juga
Fitoplankton umumnya di- kebanyakan melekat (attach) pada
jumpai pada permukaan perairan, substrat yang lebih keras. Cell
Diatomae sp. ini mempunyai ukuran
karena dalam pertumbuhan dan
kurang lebih 2 micron sampai
perkembanganya memerlukan caha- beberapa millimeter, namun juga
ya matahari yang digunakan untuk kadang menemukan beberapa yang
ukurannya sampai 200 micron. Bold pada suhu sampai 85°C, yang hampir
dan Wayne (1985) menyatakan merupakan batas atas bagi kehidupan
bahwa jenis Diatomae sp. memiliki untuk dapat ada dalam keadaan aktif
klorofil a dan c, memiliki pigmen (Kimball, 1987).
kuning (karoten) dan pigmen cokelat Fitoplankton dari Kelas
(fucoxanthin). Xantophyceae yang ditemukan se-
Kelas Chlorophyceae dengan lama penelitian yaitu Tribonema sp,
spesies Gonatozygon sp. (ganggang dan Botrydium sp. Xanthophyta me-
hijau) yang paling banyak ditemukan miliki pigmen yang banyak dan
di daerah Waduk PLTA Koto bersamaan dengan pigmen α-β-γ-
Panjang selama penelitian, sel-selnya caroten yang mewarnai alga ini
bersifat eukariotin (materi inti menjadi kuning hijau. Habitat algae
dibungkus oleh membran inti), ini antara lain hidup di air tawar te-
pigmen korofil terdapat dalam tapi lebih banyak di air laut (Sachlan,
jumlah terbanyak sehingga ganggang 1980).
ini berwarna hijau. Pigmen lain yang Banyaknya jenis fitoplankton
dimiliki adalah Karoten dan Xantofil. tersebut disebabkan karena kemam-
Mempunyai ciri-ciri tubuh silinder puan adaptasi yang baik terhadap
memanjang dengan panjang 90-300 Waduk PLTA Koto Panjang. Fito-
μm dan lebar 8-12,5 μm, sedikit plankton yang diperoleh dipengaruhi
membengkak di kedua ujungnya, oleh kualitas air yang baik, seperti
longgar melekat satu sama lain untuk suhu, kecerahan, oksigen terlarut,
membentuk filamen, dinding sel karbondioksida bebas, pH, nitrat dan
terdiri dari satu partisi dua lapisan fosfat. Dengan nitrat dan fosfat yang
dengan pori-pori kecil, ditutupi baik, maka fitoplankton akan dapat
dengan titik-titik butiran atau duri berkembang. Dimana nitrat dan
pendek, kloroplas seperti pita dengan fosfat merupakan unsur hara utama
banyak pyrenoids selaras, inti sebagai sumber nutrient bagi
terletak di pusat antara kloroplas fitoplankton selain dipengaruhi oleh
(Rhariati, 2008). kualitas air. Boney (1975) meny-
Kelas Cyanophyta dengan atakan bahwa keberadaan fito-
spesies Dactylococopsis sp. adalah plankton perlu didukung dengan
nama ilmiah untuk ganggang hijau- adanya unsur hara. Faktor ling-
biru. Dinamakan demikian karena kungan juga sangat berpengaruh
jenis yang pertama kali ditemukan diantaranya pH.
berwarna biru kehijauan. Dacty- Indeks keragaman (H), dan
lococopsis sp mempunyai ciri-ciri: indeks dominansi (C) memperlihat-
tubuh berwarna hijau, motil karena kan kekayaan jenis dalam suatu
berflagel dan hidup berkoloni (CBIS, komunitas serta keseimbangan jum-
2008). Tubuh alga hijau-biru dianta- lah individu tiap jenis.
ranya ada yang uniselular, tetapi Kehidupan organisme dalam
kebanyakan membentuk koloni fila- air yang sangat tergantung pada
men benang diselubungi dengan kualitas air, sehingga baik tumbuhan
suatu selubung gelatin yang dapat maupun hewan yang termasuk dalam
sangat menyolok. Ganggang hijau- ekosistem perairan secara langsung
biru terdapat dalam sumber air panas maupun tidak langsung dipengaruhi
di berbagai tempat di permukaan oleh faktor fisika dan kimia airnya
bumi. Mereka dapat tumbuh subur (Odum, 1971) faktor abiotik seperti
cahaya, suhu, kecerahan, salinitas tertinggi terdapat pada stasiun I dan
dan ketersediaan unsur-unsur hara yang terendah terdapat pada stasiun
sangat menentukan kelimpahan III.
plankton sebagai komponen abiotik Nilai rata-rata parameter
di dalam perairan. Nilai rata-rata kualitas air secara fisika di Waduk
parameter kualitas air secara fisika PLTA Koto Panjang selama
dan kimia di Waduk PLTA Koto penelitian adalah : suhu yaitu 28–30
Panjang disekitar keramba jaring °C dan kecerahan berkisar 72,92-
apung selama penelitian. 137,84 cm. Sedangkan nilai rata-rata
Hasil pengukuran nitrat parameter kimianya adalah pH yaitu
selama penelitian berkisar 0,62-1,03 6-7, oksigen terlarut berkisar 4,62-
mg/l, Untuk hasil pengukuran nitrat 5,35 mg/l dan CO2 12,82–16,65
rata-rata setiap perlakuan. mg/l, konsentrasi nitrat berkisar
Hasil pengukuran fosfat antara 0,62-1,03 mg/l dan
selama penelitian berkisar antara konsentrasi fosfat berkisar 0,03-0,10
0,03-0,10 mg/l, untuk hasil mg/l. Nilai indeks keragaman (H)
pengukuran fosfat rata-rata setiap yang didapatkan selama penelitian
perlakuan selama penelitian. adalah 1,74-2,06, Nilai yang
diperoleh tersebut termasuk dalam
UCAPAN TERIMAH KASIH kategori tinggi yang menunjukkan
Penulis mengucapkan terima bahwa penyebaran individu setiap
kasih kesemua pihak yang men- jenis relatif merata dan tidak ada
kecenderungan terjadi dominansi
dukung tersusunnya hasil ini. Rasa
oleh satu genera dari jenis yang ada.
Syukur kepada Allah SWT, dengan Indeks dominansi (C) yang
kelimpahan dan rahmatnya peneliti ditemukan adalah 0,25-0,36, yang
dapat merumuskan hinggah penyu- berarti bahwa tidak ada spesies yang
sunan data. Seterusnya ucapan secara ekstrim mendominasi spesies
terimakasih kepada Ir. Efawani, M.Si yang lain.
dan Ibu Yuliati S.Pi, M.Si yang telah Berdasarkan hasil penelitian
diharapkan semua pihak dan instansi
memberikan petunjuk dan bim-
terkait serta masyarakat untuk
bingannya dalam menyusun Hasil memanfaatkan potensi yang ada
Penelitian ini serta kepada semua untuk kegiatan perikanan, karena
pihak yang ikut membantu. mengingat tingginya potensi peri-
kanan di Waduk PLTA Koto Panjang
KESIMPULAN DAN SARAN ini. Di sarankan untuk melakukan
Jenis fitoplankton yang penelitian lebih lanjut tentang
ditemukan selama penelitian di tentang kelimpahan fitoplankton
sekitar perairan Waduk PLTA Koto berdasarkan kedalaman pada bulan
Panjang adalah 29 spesies dan 4 dan musim yang berbeda di Waduk
kelas yang terdiri dari PLTA Koto Panjang di sekitar
Cyanophyceae, Chlorophyceae, keramba jaring apung sehingga
Bacillariophyceae, Xanthophyceae. diketahui perubahan kondisi perairan
Kelimpahan rata-rata fitoplankton Waduk lebih awal.
pada stasiun I 5390,63 sel/l, stasiun
II 4162,50 sel/l, dan stasiun III
2559,38 sel/l. Nilai kelimpahan yang
DAFTAR PUSTAKA Davis, C. G. 1995. The Marine and
Astirin, O. P. 2002. Keragaman Freshwater Plankton. Mic-
Plankton sebagai Indikator higan State University
Kualitas Sungai di Kota Press, Michigan. 562 pp.
Surakarta. Jurnal Perikanan
Volume 3 Nomor 2. Jurusan Effendi, H, 2003. Telaah Kualitas
Biologi FMIPA UNS. Sur- Air Bagi Pengelolaan
akarta557126.http://www.pd Sumberdaya dan Ling-
fssearch.com/Keragaman kungan Perairan. Kanisius.
Plankton-sebagai-Indikator- Yogyakarta. 190 hal.
Kualitas-Sungai-di-Kota-
Surakarta (Dikunjungi tang- Garno. 2002. Beban Pencemaran Li-
gal 15 maret 20013, pukul mbah Perikanan Budidaya
16.00 WIB). dan Yutrofikasi di Perairan
waduk pada DAS Citarum.
APHA 1989, Standard Method For J. Tek. Ling. P3TL-
the Examination of Water BPPT.Vol.3 (2) : 112-120.
and Wastewater. 19th Edi-
tion. Washington DC. Hadiwegono, C. 1990. Petunjuk
American Public Health. Teknik Pengelolaan Per-
airan Umum bagi Pem-
Boney, A. D. 1975.Phytoplankton. bangunan Perikanan, Per-
Edward Arnold (Pub- tanian, Badan Penelitian dan
lisher) Ltd, Lon- Pengembangan Pertanian
don.116 pp. Jakarta. 10 hal. (tidak
diterbitkan).
Boyd, C. E, 1979. Water Quality
Management in Pond Fish Hartoto, D,I., M. S. Syawal. and I.
Culture. Aquacultural Expe- Ridwansyah. 1998. Phos-
riment Station, Auburn phorus Finger Prints of
University, Auburn.359 pp. Lake Semayang.Pp 35-50
In: by Lukman & D. I.
Colinvuox, P. 1992. Ecology 2. John Hartoto (Editors) Reha-
Wiley and Sons Inc. Can- bilitasi Lingkumgan Danau
ada. Semayang,), Puslitbang
Ekonomi dan Pembang-
unan-LIPI. Jakarta.

You might also like