Professional Documents
Culture Documents
Kelompok C - Sleeper
Kelompok C - Sleeper
Kereta Api
Abel Evan1,a), Alia Kristika1,b), Farid Mulia Latief1,c)
1
Teknik Material, Institut Teknologi Bandung, Bandung
a)
abelevan@students.itb.ac.id
b)
alia.kristika@students.itb.ac.id
c)
faridmulialatief@students.itb.ac.id
Abstract.
Sleepers on railroads have an important role, one of which is to distribute the load received on the structure bellow
(ballast). In the past, generally the sleepers were made of wood. However, wooden sleepers have drawbacks, namely
short service life and difficult maintenance. Therefore, several materials were developed as a substitute for wooden
railway sleepers. Currently, the materials that are often used for sleepers are concrete and steel. Concrete has a much
higher strength than wood and the service life of concrete is very long and maintenance is easier when compared to
wood. Steel itself is also used as a sleeper. However, when viewed from the heavy material, concrete is very heavy and
the installation of concrete for consideration is difficult to do manually so it requires heavy equipment. Therefore,
humans began to develop materials that are lightweight but have a strength that resembles concrete and of course have
a long life. An alternative material currently used in Europe as sleeper is UHMWPE, it is a polymer composite material.
The advantages of UHMWPE sleepers are that they are environmentally friendly, recyclable, and have more than three
times higher corrosion resistance than wooden sleepers. Recyclable plastic sleepers have good electrical insulation,
good weather resistance and good durability.Also has strong chemical resistance to liquids or gases, and good UV
resistance.
1 PENDAHULUAN
Rel kereta api merupakan komponen yang penting dalam dunia perkeretaapian karena menjadi lintasan agar
kereta dapat berjalan. Rel merupakan bagian dari railtrack berupa dua batang paralel yang membentang dengan
profil tertentu, rel menyediakan permukaan yang mendatar dan kontinu untuk pergerakan kereta api. Rel tidak
dapat berdiri sendiri, terdapat komponen-komponen lain yang berperan dalam lintasan kereta api, yaitu bantalan
rel (sleeper), penambat, dan ballast. Sleeper atau bantalan adalah komponen pendistribusi beban dari struktur
lintasan yang diletakkan melintang untuk menahan rel [1]. Sleeper atau bantalan pada rel berbentuk balok yang
diletakkan di bawah rel untuk menopang lintasan. Komponen utama pada rel kereta api diilustrasikan pada
Gambar 1.
1
Kayu merupakan material yang telah lama digunakan untuk bantalan rel kereta. Saat ini, lebih dari 2.5 juta
bantalan kayu yang dipasang pada lintasan kereta di seluruh dunia [3]. Hal ini dikarenakan pada saat itu orang
hanya terpikirkan kayu dan sumber dayanya yang melimpah. Kayu juga mudah dipasang menjadi bantalan karena
memiliki fleksibilitas yang tinggi. Bantalan kayu mampu menyerap guncangan dan getaran beban bergerak yang
berat [4]. Oleh karena itu, biasanya bantalan dari kayu banyak diaplikasikan pada jembatan rel kereta api. Akan
tetapi, kayu memiliki kelemahan, yaitu rentan terhadap degradasi secara biologis yang ditunjukkan oleh Gambar
2 sehingga memerlukan perawatan yang berkala serta umur pakainya yang tidak lama. Oleh karena itu, manusia
mulai mencari material pengganti bantalan kayu dan ditemukanlah beton serta baja.
Gambar 2. (a) Kegagalan bantalan kayu akibat jamur, (b) Ujung bantalan kayu yang patah akibat degradasi
[5]
Beton memiliki keunggulan, yaitu umur pakai yang lebih lama dari kayu dan biaya perawatan yang lebih
rendah. Dengan bobotnya yang besar, bantalan beton memastikan stabilitas posisi yang optimal bahkan untuk lalu
lintas dengan kecepatan tinggi [5]. Saat ini bantalan dari beton banyak dikembangkan dan berhasil diuji. Bantalan
beton terdiri dari beberapa tipe, yaitu bantalan beton monoblok dan twin block. Bantalan beton monoblok
merupakan bantalan yang umum digunakan. Bantalan twin block menjadi populer karena bobotnya yang lebih
ringan dibandingkan dengan bantalan monoblok. Akan tetapi, penempatan bantalan twin block sulit dikarenakan
kecenderungan untuk memutar saat diangkat. Bantalan twin block terdiri dari dua bagian beton yang didukung oleh
baja tulangan. Bantalan beton monoblok dan twin block ditunjukkan pada Gambar 3. Akan tetapi, bantalan beton
memiliki beberapa kekurangan, yaitu bobotnya yang berat sehingga diperlukan mesin khusus untuk peletakan dan
pemasangan, biaya pembuatan dari bantalan beton juga lebih mahal dibandingkan dengan bantalan kayu [6].
(a) (b)
Gambar 3. Bantalan monoblok (a) dan bantalan twin block (b) [7]
Bantalan berikutnya yang juga diaplikasikan pada rel kereta adalah bantalan yang terbuat dari material baja.
Bantalan baja biasanya hanya dipergunakan untuk jalur yang menikung ditunjukkan pada Gambar 4 karena
fleksibilitasnya yang tinggi dibandingkan dengan material lain [8]. Bantalan baja memiliki keuntungan lebih ringan
dari beton, mudah dipasang, dan memiliki umur pakai yang lebih tinggi dibandingkan dengan bantalan dari kayu
[8]. Sedangkan untuk kekurangannya adalah biaya perawatannya yang mahal karena rentan terhadap korosi dan
stabilitasnya yang kurang baik dibandingkan dengan bantalan kayu dan bantalan beton [8].
2
Gambar 4. Bantalan rel dari material baja [9]
Ketiga material yang telah diaplikasikan pada bantalan rel kereta tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Perbandingan antara ketiga material ditunjukkan pada Tabel 1. Perbandingan tersebut didasarkan pada sifat yang
dimilliki oleh bantalan rel.
Tabel 1. Perbandingan antara bantalan kayu, beton, dan baja [5]
Sifat Kayu Keras Kayu Lunak Beton Baja
Selain kayu, beton, dan baja, saat ini mulai dikembangkan material komposit yang dapat menjadi alternatif
bantalan rel. Beberapa negara telah melakukan pengujian dan bahkan ada negara yang telah mengaplikasikan
komposit sebagai bantalan rel.
3
2.1 Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 60 Tahun 2012
Di Indonesia sendiri bantalan rel kereta api diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Nomor PM. 60 Tahun 2012 tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api. Dalam peraturan ini dijelaskan bahwa
bantalan rel dapat terbuat dari kayu, baja, ataupun beton. Pemilihan jenis bantalan didasarkan pada kelas dan
kondisi lapangan serta ketersediaan dan spesifikasi masing-masing tipe bantalan harus mengacu pada persyaratan
teknis yang berlaku [10]. Persyaratan untuk masing-masing bantalan adalah sebagai berikut [10]:
a) Bantalan beton merupakan struktur prategang
1) Untuk lebar jalan rel 1.067 mm kuat tekan karakteristik beton tidak boleh kurang dari 500
kg/cm2 dengan kekuatan tarik minimum sebesar 1.655 MPa. Bantalan beton harus mampu
menahan momen minimum sebesar 1.500 kg m pada bagian dudukan rel dan -930 kg m pada
bagian tengah bantalan.
2) Untuk lebar jalur rel 1.435 mm kuat tekan karakteristika beton tidak boleh kurang dari 600
kg/m2 dengan kekuatan tarik minimum sebesar 1.655 MPa. Bantalan beton harus mampu
menahan momen minimum sesuai dengan desain beban gandar dan kecepatan.
3) Dimensi bantalan beton
a. Untuk lebar jalan rel 1.067 mm:
i. Panjang : 2.000 mm
ii. Lebar maksimum : 260 mm
iii. Tinggi maksimum : 220 mm
b. Untuk lebar jalan rel 1.435 mm:
i. Panjang : 2.440 mm untuk beban gandar hingga 22,5 ton;
2.740 mm untuk beban gandar di atas 22,5 ton
ii. Lebar maksimum : 330 mm
iii. Tinggi di bawah dudukan rel 220 mm
b) Bantalan kayu harus memenuhi persyaratan kayu mutu A kelas 1 dengan modulus elastisitas minimum
sebesar 125.000 kg/ cm2 dan harus mampu menahan momen maksimum sebesar 800 kg m. Berat jenis
kayu minimum 0.9 g/cm3 dengan kadar air maksimum 15%, tanpa mata kayu, dan retak tidak boleh
sepanjang 230 mm dari ujung kayu.
c) Bantalan baja harus memiliki kandungan Carbon Manganese Steel Grade 900 A, pada bagian tengah
bantyalan maupun pada bagian bawah rel. Mampu menahan momen maksimum sebesar 650 kg m
dengan tegangan tarik 88-103 kg m. Elongasi A1>10%.
4
• Menstabilisasikan struktur jalan rel terhadap gaya lateral yang memaksa rel untuk bergeser ke arah luar
(penyimpangan arah lateral).
• Memberikan dukungan yang kuat dan merata pada rel.
• Menghindari kontak langsung antara rel dengan air tanah.
4 PEMILIHAN MATERIAL
Pemilihan material untuk bantalan dalam jrunal ini menggunakan metode yang terdapat di dalam buku Ashby
[16] dengan menentukan fungsi, batasan, tujuan, serta indeks yang diperoleh dari batasan dan tujuan. Ilustrasi
pemilihan material bantalan rel ditunjukkan dalam Gambar 5. Batasan dalam hal ini ditentukan untuk melakukan
seleksi terhadap material yang cocok digunakan untuk bantalan rel. Indeks yang diperoleh dari perhitungan batasan
dengan tujuan akan digunakan untuk mengurutkan material yang paling cocok digunakan untuk bantalan rel.
5
Gambar 5. Proses pemilihan bantalan rel
Berdasarkan ilustrasi Gambar 5 maka didapat material-material yang dapat dijadikan sebagai bantalan rel dan
ditunjukkan pada Tabel 2.
Continuous Glass Fiber Reinforced Rigid Polyurethane 468,00 26,80 [28] 1,76 [28]
Foam [28]
Untuk menghitung indeks dari material di atas guna mengetahui material mana yang lebih cocok, maka
diperlukan biaya dari masing-masing material dan juga umur pakai dari material tersebut. Harga dan umur pakai
dari kedelapan material terdapat pada Tabel 3.
6
Tabel 3. Harga dan umur pakai material untuk bantalan
Dari Tabel 2 dan Tabel 3, maka didapatkan nilai indeks yang ditunjukkan pada Tabel 4.
7
Pada screening yang dilakukan pada beberapa alternatif material, maka material UHMWPE ini dapat dijadikan
sebagai alternatif komponen bantalan pada rel dan telah diaplikasikan di beberapa negara. Bantalan yang saat ini
diaplikasikan pada rel kereta api di Eropa adalah bantalan dari komposit yang terbuat dari UHMWPE [31].
Keuntungan dari bantalan UHMWPE adalah ramah lingkungan, dapat didaur ulang, dan memiliki ketahanan korosi
tiga kali lebih tinggi dari bantalan kayu, mudah dipasang, dan tidak memerlukan perawatan yang rumit. Bantalan
plastik yang dapat didaur ulang memiliki insulasi listrik yang baik, ketahanan cuaca yang baik, dan penyerapan
goncangan yang baik serta peredam kebisingan. Juga memiliki ketahanan kimia yang kuat terhadap cairan atau
gas, dan ketahanan UV yang baik [31].
Karakteristik dari bantalan UHMWPE, yaitu [31]:
• Penampilan bantalan plastik mirip dengan bantalan kayu.
• Bantalan komposit plastik daur ulang memiliki koefisien ekspansi termal dan konduktivitas termal
yang rendah, ketahanan goncangan, ketahanan kompresi, kekuatan tarik, kekuatan lentur tinggi, dan
masa pakai yang lama.
• Tahan air, tahan serangga, anti korosi, tidak beracun, ramah lingkungan, dan dapat didaur ulang dan
digunakan kembali.
• Tetap stabil di bawah kondisi cuaca buruk jangka panjang
Pemilihan bantalan rel komposit UHMWPE tentunya memiliki berbagai pertimbangan seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya dan telah melewati beberapa tahap pengujian. Meskipun memiliki kekurangan, yaitu harga
yang relatif mahal tetapi seiring dengan dikembangkannya produk ini dan berlimpahnya bahan baku untuk produk
bantalan rel ini akan membantu menurunkan harganya di kemudian hari.
5 PROSES MANUFAKTUR
Salah satu perusahaan yang menghasilkan bantalan rel dari material komposit UHMWPE adalah Perusahaan
IntegriCo Composites yang berlokasi di Amerika Serikat. Perusahaan tersebut membagikan proses manufaktur dari
bantalan rel komposit UHMWPE yang bahan bakunya adalah plastik daur ulang UHMWPE. Berikut adalah proses
manufaktur dari bantalan rel komposit UHMWPE [32]:
Mengaplikasikan
Membentuk partikel Pemeriksaan X-ray
pola gerigi pada
berseragam menjadi bentuk untuk rongga atau
ketiga sisi
balok benda asing
bantalan
8
6 ASPEK KEBERLANJUTAN
7 KESIMPULAN
Material komposit UHMWPE dapat dijadikan sebagai alternatif bantalan rel kereta api. Ditinjau dari segi umur
pakai yang lebih panjang dibandingkan dengan material lainnya, kekuatan mekanik yang telah memenuhi
persyaratan, ramah lingkungan serta keunggulan pada aspek lainnya, material ini dapat terus dikembangkan untuk
memenuhi permintaan skala global. Meskipun harga bantalan rel komposit UHMWPE masih cukup tinggi, namun
seiring dengan perkembangan penelitian dan berlimpahnya bahan baku untuk pembuatan bantalan rel dari
9
komposit UMHWPE akan menurunkan harga dari produk ini di kemudian hari sehingga dapat bersaing dengan
bantalan yang terbuat dari kayu, baja, dan beton.
DAFAR PUSTAKA
10
https://www.infona.pl/resource/bwmeta1.element.springer-doi-10_1617-S11527-016-0966-6. [Diakses 15
November 2021].
[23] 1. M. Li, C. Qian dan W. Sun, “Mechanical properties of high-strength concrete after fire, Cement and
Concrete Research,” p. 1001–1005, 2004.
[24] A. M. G. V. E. T. A. S. K. A. R. Wahid Ferdous, “Composite railway sleepers – Recent developments,
challenges and future prospects,” Elsevier, vol. 134, pp. 158-168, 2015.
[25] B. S. Yosafat Aji Pranata, “Kekuatan Tekan Sejajar Serat dan Tegak Lurus Serat Kayu Ulin
(Eusideroxylon Zwageri),” Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung, vol. 21, 2014.
[26] B. Irawan, “Physical and Mechanical Properties of Four Varieties of Ironwood,” Jurnal Ilmu dan
Teknologi Kayu Tropis, vol. 14, 2016.
[27] A. Group, “Plastic Sleeper,” AGICO Group, [Online]. Available: http://www.rail-fastener.com/plastic-
sleeper.html. [Diakses 15 November 2021].
[28] U. S. P. Application.United States Paten 20190185610.
[29] ecplaza, “AISI 1522, AISI 1522H Steel plate, AISI 1524 Supplier.,” ecplaza, [Online]. Available:
https://a588gra.en.ecplaza.net/products/aisi-1522-aisi-1522h-steel-plate_3971006. [Diakses 15 November
2021].
[30] Alibaba.com, [Online]. Available:
https://www.alibaba.com/trade/search?fsb=y&IndexArea=product_en&CatId=&SearchText=aisi. [Diakses
15 November 2021].
[31] AGICO Group, “How to Choose Right Type of Sleeper for Your Railway Project,” AGICO Group,
[Online]. Available: http://www.rail-fastener.com/recycled-plastic-railway-sleepers.html. [Diakses 1
November 2021].
[32] IntegriCo Composites, “IntegriCo Composites | IntegriTies™,” IntegriCo Composites, 16 Januari 2016.
[Online]. Available: https://www.youtube.com/watch?v=8TzNUV-0Wls. [Diakses 15 November 2021].
[33] D. Sexton, “The Sustainable Sleeper,” railexpress, 2 Juni 2021. [Online]. Available:
https://www.railexpress.com.au/the-sustainable-sleeper/. [Diakses 29 November 2021].
[34] IntegriCo, “Sustainability,” IntegriCo, [Online]. Available: https://www.integrico.com/sustainability.
[Diakses 29 November 2021].
[35] S. Victoria, “Railway sleepers made from recycled plastic installed at Richmond Train Station,”
Sustainability Victoria, 25 Juni 2019. [Online]. Available:
https://www.sustainability.vic.gov.au/news/news-articles/railway-sleepers-made-from-recycled-plastic-
installed-at-richmond-train-station. [Diakses 30 November 2021].
[36] Wika Beton, “Menjawab Kebutuhan Sleeper High Speed Railway Jakarta-Bandung,” Wika Beton,
[Online]. Available: https://www.wika-beton.co.id/artikel-det/Menjawab-Kebutuhan-Sleeper-High-Speed-
Railway-Jakarta-Bandung61/ind. [Diakses 30 November 2021].
11