Hubungan Kausal Antara Motivasi Internal Dan Kesiapan Belajar Dengan Hasil Belajar Kognitif Pada Mata Pelajaran Biologi Di SMA Negeri 1 Cawas Tahun Pelajaran 2011/2012

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

BIO-PEDAGOGI ISSN: 2252-6897

1Volume 1, Nomor 1 Novita Tyas Suviana – Motivasi Internal dan Kesiapan Belajar
Oktober 2012
Halaman 18-27
Hubungan Kausal antara Motivasi Internal dan Kesiapan Belajar dengan Hasil
Belajar Kognitif pada Mata Pelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Cawas
Tahun Pelajaran 2011/2012

The Causal Relationship Between Internal Motivation and Learning Readiness With the Cognitive
Learning Achievement in Learning Biology at SMA Negeri 1 Cawas in
Class Year of 2011/2012.

Novita Tyas Suviana a, Puguh Karyanto b, Bowo Sugihartoc


a
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: via_manis08@yahoo.com
b
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: karyarina@yahoo.com
c
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: bowo@fkip.uns.ac.id
Diterima Juni disetujui Juli 2012

ABSTRACT- This research is aimed to know causal relationship between:


1) internal motivation and cognitive learning achievement in learning Biology,
2) internal motivation and learning readiness in leaening Biology, 3) learning
readiness and cognitive learning achievement in learning Biology, 4) internal mo-
tivation and cognitive learning achievement through learning readiness in learning
Biology.This was a correlational research and conducted upon high school student
at SMA Negeri 1 Cawas in academic year in 2011/2012. The sample was taken
among 100 samples of student using stratified random sampling technique.
Documentation technique was used to uncover student’s cognitive learning
achievement, while internal motivation and learning readiness was measured by
using queationnaire. The obtained data was analysed using path analysis in SPSS
16.The result showed that (1) there is causal corellation between internal motiva-
tion and cognitive learning achievement in learning Biology, 2) there is causal
corellation between internal motivation and learning readiness in learning Biolo-
gy, 3) there is causal corellation between learning readiness and cognitive learning
achievement in learning Biology, 4) there is causal corellation between internal
motivation and cognitive learning achievement through learning readiness in
learning Biology. The aforementioned corellation are considured as significant
and positive valuable. This research showed that learning readiness can be a
intervening variable for the corellation between of internal motivation and cogni-
tive learning achievement.

Key Words: internal motivation, learning readiness, cognitive learning achievement of


biology, path analysis

merupakan ranah yang paling dominan


Pendahuluan
sering menjadi tolak ukur instan atas
Belajar merupakan proses untuk
keberhasilan siswa dalam proses belajar
mencapai suatu tujuan yang berupa hasil
(Sudjana, 2010).
belajar (Suprijono, 2010). Hasil belajar
Hasil belajar dipengaruhi oleh dua
dapat dibagi ke dalam tiga ranah yaitu
faktor meliputi faktor internal dan ek-
ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif.
sternal pebelajar (Slameto, 2003). Faktor
Dari ketiga ranah tersebut, ranah kognitif
19 Novita Tyas Suviana – Motivasi Internal dan Kesiapan Belajar

internal merupakan faktor yang berasal menghasilkan hasil belajar yang baik
dari dalam diri pebelajar, meliputi dua (Putri, 2011; Darso, 2011).
aspek yaitu aspek fisiologis atau jasmani Salah satu faktor penting yang
dan psikologi atau rohani. Aspek fisiolo- sangat mempengaruhi tingkat hasil bela-
gi meliputi aspek yang berhubungan jar siswa adalah motivasi belajar.
dengan kondisi fisik misalnya kesehatan Motivasi tersebut sangat berperan dalam
(Syah, 2009). Aspek psikologi meliputi belajar karena pebelajar dengan intele-
intelegensi (Hakim, 2008), sikap, bakat, gensi tinggi mungkin gagal dalam proses
minat, motivasi, dan kesiapan (Slameto, pelajarannya karena kurang motivasi, dan
2003). Faktor eksternal merupakan faktor sebaliknya (Nasution, 1995). Hasil
yang berasal dari luar diri pebelajar, penelitian Arini (2008) menunjukkan
terdiri atas faktor lingkungan sosial dan bahwa motivasi lebih kuat berpengaruh
faktor lingkungan non sosial (Syah, terhadap hasil belajar dibandingkan intel-
2009). egensi. Selain motivasi, kesiapan belajar
Di antara faktor eksternal dan perlu diperhatikan, karena pebelajar
internal yang mempengaruhi hasil bela- dengan kesiapan belajar yang baik, akan
jar, faktor internal lebih dominan dan mendapatkan hasil belajar yang lebih
menentukan 70% hasil belajar (Clark, baik (Slameto, 2003).
1981 dalam Sudjana, 2005). Beberapa Motivasi belajar mempunyai
faktor internal yang penting peranannya dimensi yang bersifat eksternal dan
dalam menentukan hasil belajar di an- internal (Locke dan Latham, 2004).
taranya intelegensi, motivasi, dan kesia- Motivasi internal mempunyai pengaruh
pan. Fahmie (2003) dan Sulaeman (2008) yang besar bagi pebelajar untuk mening-
menunjukkan bahwa kemampuan intele- katkan rasa ingin tahu, minat dan
gensi berpengaruh terhadap hasil belajar. ketekunan, sedangkan motivasi eksternal
Motivasi juga diketahui berhubungan erat hanya akan menurunkannya (Deci et.al.,
dengan hasil belajar, motivasi yang tinggi 2001; Weller, 2005).
(highly motivated) dapat menyebabkan Selain motivasi internal, kesiapan
tingginya hasil belajar (Hayamizu, 1997; belajar telah diketahui berpengaruh
Broussard, 2002; Tela, 2007; Lorden, terhadap hasil belajar. Konstruk kesiapan
2011). Kesiapan belajar juga diketahui belajar mempunyai dua dimensi yaitu
berhubungan erat dengan hasil belajar, kesiapan jasmani dan rohani (mental)
kesiapan belajar yang lebih matang dapat (Aunurrahman, 2009). Keeratan hub-
ungan kesiapan belajar dan hasil belajar
BIO-PEDAGOGI Vol. 1, No.1, hal. 18-27 20

ditunjukkan oleh Long & Agyekum Metode Penelitian


(1984). Penelitian dilaksanakan di SMA
Beberapa publikasi terdahulu
Negeri 1 Cawas pada semester genap
telah mengkaji hubungan motivasi bela- tahun pelajarn 2011/2012. Populasi
jar, kesiapan belajar dengan hasil belajar. dalam penelitian adalah seluruh siswa
Hubungan langsung antara motivasi bela-
yang mendapatkan pelajaran biologi
jar dengan hasil belajar telah dilakukan
yaitu kelas X, XI IPA, dan XII IPA.
oleh Hayamizu (1997), Broussard (2002),
Pengambilan sampel dilakukan dengan
Tela (2007) dan Lorden (2011). Hub-
cara stratified random sampling. Dari 816
ungan langsung antara kesiapan belajar
siswa diambil 100 siswa sebagai sampel
dengan hasil belajar telah dikaji oleh
penelitian dengan proporsi yang sama
Putri (2011) dan Darso (2011)
setiap strata. Untuk memenuhi asumsi
mendapatkan bahwa kesiapan belajar
normalitas terkait dengan uji statistika
merupakan faktor yang berpengaruh ter-
inferensial sebanyak 9 data outlier
hadap hasil belajar. Timur (2006) telah
dibuang sehingga ukuran sampel yang
mengkaji hubungan antara konstruk mo-
tersisa menjadi 91 siswa. Variabel bebas
tivasi dan kesiapan belajar dengan hasil
pada penelitian adalah motivasi internal,
belajar dan mendapatkan terdapat hub-
serta variabel terikat yaitu hasil belajar
ungan motivasi belajar, kesiapan belajar
kognitif, sedangkan kesiapan belajar
dengan hasil belajar. Beberapa penelitian
merupakan variabel intervening.
terdahulu tersebut mempunyai paradigma
Penelitian ini menggunakan dua teknik
bahwa hubungan antara motivasi, kesia-
pengumpulan data. Teknik dokumentasi
pan belajar dengan hasil belajar bersifat
digunakan untuk mendapatkan data
langsung.
sekunder berupa hasil belajar kognitif.
Terdapat paradigma lain yang
Teknik Angket digunakan untuk
memandang bahwa motivasi tidak
mendapatkan data primer berupa motiva-
berhubungan langsung dengan hasil bela-
si internal dan kesiapan belajar. In-
jar. Merujuk pada Lepper (1998), Ryan
strumen penelitian berupa angket diu-
dan Deci (2000), dan Soemanto (2006)
jicobakan untuk mengetahui validitas dan
kesiapan belajar merupakan resultan dari reliabilitas angket. Rancangan penelitian
motivasi internal, sehingga kesiapan
terdapat variabel perantara yang me-
belajar dipandang sebagai variabel peran- nyebabkan terdapat hubungan langsung
tara (intervening variable) dalam dan tidak langsung. Analisis data pada
mempengaruhi hasil belajar.
21 Novita Tyas Suviana – Motivasi Internal dan Kesiapan Belajar

penelitian ini menggunakan analisis jalur/ 90,82% dipengaruhi oleh faktor lain yang
path analysis melalui analisis regresi tidak dapat dijelaskan dalam penelitian.
dengan SPSS yang sebelumnya telah diu- Motivasi internal dapat memben-
ji dengan uji normalitas menggunakan uji tuk tingkah laku untuk mencapai tujuan
Liliefors, uji linearitas, dan uji homoske- yang dicerminkan dalam hasil belajar
dastisitas. (Vallerand, et.al., 1992). Berdasarkan
penjelasan diatas menunjukkan bahwa
Pembahasan
hasil belajar dibentuk oleh motivasi
Hipotesis Pertama
internal, sehingga motivasi internal
Berdasarkan hasil uji hipotesis mempunyai hubungan kausal dengan
pertama diperoleh ρ X1Y = Beta= 0,303. hasil belajar.
Nilai ρ tersebut menunjukkan adanya
Hipotesis Kedua
koefisien jalur yaitu hubungan secara
Berdasarkan hasil uji hipotesis
langsung antara motivasi internal dengan
kedua didapatkan ρ X1X2 = Beta= 0,748
hasil belajar kognitif biologi siswa SMA
dan diperoleh persamaan model pertama
Negeri 1 Cawas, hasil belajar akan
X2 = 0,748 X1 + 0,6633 ε1. Hasil tersebut
meningkat atau menurun sebanding
dapat digambarkan dalam diagram jalur
dengan kenaikan atau penurunan motiva-
yang dapat dilihat pada Gambar 1.
si internal sebesar 0,303. Hal tersebut
ε1 = 0,6633
senada dengan penelitian Broussard
ρ X1X2 = 0,748
(2002) serta Lepper, Corpus, dan Iyengar X1 Y
(2005) yang menyimpulkan bahwa moti-
Gambar 1.Diagram Jalur Model Pertama
vasi internal berpengaruh positif terhadap
hasil belajar. Nilai ρ tersebut menunjukkan
Berdasarkan hasil analisis, moti- adanya koefisien jalur yang menunjukkan
vasi internal mempunyai hubungan hubungan secara langsung yang positif
kausal yang positif dan signifikan dengan antara motivasi internal dengan kesiapan
hasil belajar kognitif biologi siswa SMA belajar siswa SMA Negeri 1 Cawas,
Negeri 1 Cawas tahun pelajaran kesiapan belajar akan meningkat atau
2011/2012. Pada penelitian diketahui menurun sebanding dengan kenaikan
besarnya kontribusi motivasi internal atau penurunan motivasi internal sebesar
secara langsung mempengaruhi hasil 0,807. Hal tersebut diperkuat adanya
belajar sebesar 9,18%, dan sisanya pernyataan menurut Soemanto, (2006),
Lepper (1998), dan Djamarah (2002)
BIO-PEDAGOGI Vol. 1, No.1, hal. 18-27 22

bahwa motivasi internal dapat memben- tivasi internal dengan kesiapan belajar
tuk adanya kesiapan belajar seseorang. seperti yang dijelaskan diatas sesuai pen-
Berdasarkan hasil analisis, dapat Middleton & Spanias (1999) yang
motivasi internal siswa SMA Negeri 1 menyatakan bahwa motivasi internal
Cawas dapat mempengaruhi kesiapan merupakan elemen penting untuk mem-
belajar siswa yang meliputi kesiapan bentuk kesiapan belajar.
fisik dan mental serta emosional. Hal
Hipotesis Ketiga
tersebut menjelaskan bahwa siswa yang
Berdasarkan hasil uji hipotesis
mempunyai kesiapan belajar dapat
ketiga didapatkan ρ X2Y = Beta= 0,360
dikatakan mempunyai motivasi internal
dengan probabilitas (sig)= 0,000. Nilai ρ
yang baik pula karena salah satu yang
tersebut menunjukkan adanya koefisien
mempengaruhi motivasi internal secara
jalur yang menunjukkan hubungan secara
signifikan adalah kesiapan belajar. Hal
langsung yang positif antara kesiapan
tersebut senada dengan Fatchrrochman
dengan hasil belajar kognitif biologi
(2011) yang menyimpulkan bahwa ter-
siswa SMA Negeri 1 Cawas tahun pelaja-
dapat hubungan positif dan signifikan
ran 2011/2012, hasil belajar kognitif
antara motivasi berprestasi dengan kesia-
biologi akan meningkat atau menurun
pan belajar siswa.
sebanding dengan kenaikan atau
Motivasi internal dan kesiapan
penurunan kesiapan belajar sebesar
belajar merupakan faktor internal yang
0,360. Hal tersebut senada dengan hasil
mempengaruhi hasil belajar. Oleh karena
penelitian Timur (2006), Putri (2011),
itu, motivasi internal dan kesiapan belajar
dan Darso (2011) yang menyimpulkan
merupakan faktor yang mempunyai
bahwa kesiapan belajar terdapat hub-
hubungan dalam mempengaruhi hasil
ungan yang positif dan signifikan.
belajar. Merujuk pada Harding, et.al
Berdasarkan hasil analisis, kesia-
(2007) motivasi internal mempunyai
pan belajar siswa mempunyai hubungan
hubungan yang erat dengan kesiapan
kausal yang positif dan signifikan hasil
belajar.
belajar kognitif biologi siswa SMA
Motivasi internal berhubungan
Negeri 1 Cawas tahun pelajaran
dengan kesiapan belajar. Kedua hal
2011/2012. Pada penelitian diketahui
tersebut mempunyai hubungan yang
besarnya kontribusi kesiapan belajar
sangat erat yaitu sebesar 56% dan sisanya
secara langsung mempengaruhi hasil
dipengaruhi oleh faktor lain yang
belajar sebesar 12,96%, dan sisanya
mempengaruhinya. Keeratan antara mo-
23 Novita Tyas Suviana – Motivasi Internal dan Kesiapan Belajar

87,04% dipengaruhi oleh faktor lain yang hasil belajar kognitif biologi dengan nilai
tidak dapat dijelaskan dalam penelitian. R2 sebesar 0,132.
Hal tersebut menunjukkan bahwa hub- Hasil analisis tersebut menunjuk-
ungan antara kesiapan belajar dengan kan terdapat ketidaksesuaian dengan
hasil belajar kognitif biologi merupakan yang diharapkan karena secara parsial
hubungan langsung. hubungan motivasi internal tidak signif-
Dari penjelasan di atas membuk- ikan terhadap hasil belajar kognitif
tikan bahwa kesiapan belajar termasuk biologi, sehingga untuk memperoleh
faktor yang mempengaruhi hasil belajar persamaan path analysis model kedua
siswa. Kesiapan belajar siswa dalam perlu adanya uji ulang dengan tidak
penelitian terdapat dua aspek yaitu aspek mengikutsertakan motivasi internal dan
fisik meliputi kondisi fisik dan kesehatan, persamaan model kedua menjadi
serta aspek psikis meliputi mental dan Y= 0,360 X2 + 0, 9327 ε2. Selain itu,
emosional. Kedua aspek tersebut meru- perlu adanya penghapusan jalur dan
pakan aspek yang bersifat internal. pengujian kesesuaian model karena
Kesiapan dapat memberikan orientasi hubungan motivasi internal tidak sig-
terhadap siswa untuk mencapai tujuan nifikan pada pengaruh motivasi internal
belajar (Long & Agyekum, 1984). Candy dan kesiapan belajar secara simultan
(1991) dalam Simon (1995) menam- terhadap hasil belajar kognitif. Dari
bahkan siswa yang mempunyai kesiapan penjelasan di atas menggambarkan jalur
belajar dapat merumuskan tujuan pem- pada model kedua yang dapat dilihat
belajaran. Tujuan tersebut tercermin pada pada Gambar 2.
hasil belajar yang diperoleh siswa. X1

Hipotesis Keempat

Hasil uji hipotesis keempat di- ρ X1 X2 = 0,748

peroleh diperoleh nilai probabilitas F da-


ε1 = 0,6633 ε2 = 0, 9327
lam regresi berganda sebesar 0,000 <
0,05, menjelaskan bahwa model yang di-
ajukan bisa dilanjutkan ke analisis jalur/ X2 Y

path analysis dan menunjukkan bahwa ρ X2Y = 0,360

variabel motivasi internal, kesiapan bela- Gambar 2. Diagram Jalur Model Kedua
jar secara simultan berhubungan dengan
BIO-PEDAGOGI Vol. 1, No.1, hal. 18-27 24

Dari hasil analisis menunjukkan Square (koefisien determinasi) sebesar


bahwa secara parsial menunjukkan moti- 0,130 yang berarti bahwa besarnya
vasi internal tidak mempunyai hubungan kontribusi kesiapan belajar berpengaruh
yang signifikan. Hal tersebut tidak secara simultan yang langsung
membuktikan bahwa motivasi internal mempengaruhi hasil belajar kognitif bi-
tidak mempunyai hubungan dengan hasil ologi siswa SMA Negeri 1 Cawas adalah
belajar kognitif, karena motivasi internal 13% dan sisanya 87% dipengaruhi
mempunyai hubungan langsung dengan faktor-faktor lain yang tidak dapat di-
hasil belajar kognitif biologi seperti yang jelaskan dalam penelitian. Hubungan
sudah dijelaskan pada hipotesis pertama. langsung antara motivasi internal dengan
Oleh karena itu, hubungan yang tidak hasil belajar kognitif biologi pada
signifikan antara motivasi internal hipotesis ini tidak dimunculkan, tetapi
dengan hasil belajar kognitif disebabkan masih mempunyai hubungan tidak lang-
karena terdapat variabel intervening yaitu sung dengan melalui kesiapan belajar.
kesiapan belajar yang memediasi antara Berdasarkan hasil perhitungan hubungan
motivasi internal dengan hasil belajar tidak langsung antara motivasi intenal
kognitif biologi. Selain itu, disebabkan dengan hasil belajar kognitif biologi me-
karena kesiapan belajar dengan motivasi lalui kesiapan belajar sebesar 0,2274.
internal mempunyai hubungan yang erat Banyak faktor yang
sehingga kontribusi kesiapan belajar mempengaruhi proses belajar yang
terhadap hasil belajar kognitif biologi berimbas pada hasil belajar kognitif bi-
sudah mewakili kontribusi motivasi ologi yang diperoleh siswa SMA Negeri
internal terhadap hasil belajar kognitif 1 Cawas kelas X, XI IPA, dan XII IPA.
biologi sesuai dengan pendapat Baron Dalam penelitian faktor yang
dan Kenny (1986). Berdasarkan penjela- mempengaruhi hasil belajar adalah mo-
san di atas dapat diketahui bahwa kesia- tivasi internal dan kesiapan belajar.
pan belajar mampu memediasi hubungan Motivasi internal dan kesiapan belajar
antara motivasi internal dengan hasil mempunyai hubungan yang erat seperti
belajar kognitif. yang sudah dijelaskan pada hipotesis
Persamaan diatas menunjukkan kedua. Hubungan tersebut menunjukkan
bahwa hasil belajar kognitif biologi akan adanya hubungan tidak langsung antara
meningkat atau menurun sebesar 0,360 motivasi internal dengan hasil belajar
setiap kenaikan atau penurunan kesiapan kognitif.
belajar. Selain itu, diperoleh harga R
25 Novita Tyas Suviana – Motivasi Internal dan Kesiapan Belajar

Adanya keterkaitan antara moti- kognitif pada mata pelajaran biologi di


vasi internal dengan kesiapan belajar SMA Negeri 1 Cawas. (4) Terdapat
diperkuat oleh Lepper (1998), Soemanto hubungan kausal antara motivasi internal
(2006), dan Djamarah (2002) yang dan hasil belajar kognitif melalui kesia-
menyatakan bahwa motivasi internal pan belajar pada mata pelajaran biologi
dapat membentuk adanya kesiapan di SMA Negeri 1 Cawas.’
belajar dan berdasarkan hasil pengujian
Daftar Pustaka
hipotesis kedua yang menunjukkan Arini, N. S. (2008). Pengaruh Tingkat
bahwa terdapat hubungan positif dan Intelegensi dan Motivasi Belajar
terhadap Prestasi Akademik Siswa
signifikan antara motivasi internal Kelas II SMA Negeri 99 Jakarta .
dengan kesiapan belajar siswa SMA (Unpublished Laporan Penelitian.
Jakarta: Universitas Gunadarma).
Negeri 1 Cawas. Hal tersebut menunjuk- Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pem-
kan bahwa kesiapan belajar dapat belajaran. Bandung: Alfabeta.
Baron, R. M., & Kenny, D. A. (1986).
memediasi antara motivasi internal The Moderator Mediator Variable
dengan hasil belajar kognitif biologi, Distinction in Social Psychological
Research: Conceptual, Strategic,
yang artinya semakin tinggi motivasi and Statistical Considerations.
internal menyebabkan kesiapan belajar Journal of Personality and Social
Psychology, 51(6), 1173-1182.
juga semakin tinggi, sehingga kecender- Broussard, S.C. (2002). The Relationship
ungan untuk mendapatkan hasil belajar Between Classroom Motivation and
Academic Achievement in First and
kognitif biologi yang tinggi cukup besar Third Graders. (Unpublished Tesis
dan sebaliknya. Louisiana State University)
Darso. (2011). Kesiapan Belajar Siswa
Kesimpulan dan Interaksi Belajar Mengajar
Terhadap Prestasi Belajar. IN-
Berdasarkan penelitian yang telah VOTEC, Volume VII, No.2,
Agustus 2011:145-160
dilakukan, maka dapat ditarik kes-
Deci, E. L., Koestner, R., & Ryan, R.M.
impulan sebagai berikut: (1) Terdapat (2001). Extrinsic Rewards and
Intrinsic Motivation in Educa-
hubungan kausal antara motivasi internal
tion: Reconsidered Once Again.
dan hasil belajar kognitif pada mata pela- Review of Educational Re-
search, Vol. 71, No. 1 (Spring,
jaran biologi di SMA Negeri 1 Cawas.
2001), pp. 1-27
(2) Terdapat hubungan kausal antara mo- Djamarah, S.B. (2002). Rahasia Sukses
Belajar . Jakarta:PT Rineka Cipta.
tivasi internal dan kesiapan belajar pada
Fahmie, A. (2003). Prestasi Belajar yang
mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Rendah Ditinjau dari Intelegensi
dan Atribusi:Studi Kasus Siswa
Cawas. (3) Terdapat hubungan kausal
SD. Fenomena. Vol. 1 No. 2. Uni-
antara kesiapan belajar dan hasil belajar versitas Islam Indonesia.
BIO-PEDAGOGI Vol. 1, No.1, hal. 18-27 26

Fatchurrochman, R. (2011). Pengaruh Mathematics: Findings, Generaliza-


Motivasi Berprestasi Terhadap tions, and Criticisms of the Re-
Kesiapan Belajar, Pelaksanaan search. Journal for Research in
PRAKERIN dan Pencapaian Kom- Mathematics Education, Vol. 30,
petensi Mata Pelajaran Produktif No. 1 (Jan., 1999), pp. 65-88
Teknik Kendaraan Ringan Kelas Nasution. (1995). Didaktik Asas-Asas
XI. Invotec, Vol VII No. 2. Univer- Mengajar . Jakarta: Bumi Aksara.
sitas Muhammadiyah Surakarta. Putri, N.K.S.E. (2011). Hubungan
Hakim, T. (2008). Belajar Secara Efektif. Kecerdasan Emosi dan Kesiapan
Jakarta: Puspa Swara. Belajar dengan Prestasi Belajar
Harding, T. S., Vanasupa, L., Savage, R. Pada Mata Kuliah Askeb Ibu I Ma-
N., & Stolk, J.D. (2007). Work in hasiswa Semester II di AKBID Mi-
Progress Self Directed Learning tra Husada Karanganyar. Univer-
and Motivation in a Project based sitas Sebelas Maret.
Learning Environment. Milwaukee: Ryan, R.M & Deci, E.L. (2000). Intrinsic
ASEE/IEEE Frontiers in Education and Extrinsic Motivations: Classic
Conference. Definitions and New Directions.
Hayamizu, T. (1997). Between Intrinsic Contemporary Educational Psy-
and Extrinsic Motivation Examina- chology, Vol 25, 54–67.
tion of Reasons for Academic Simons, P.R.J. (1995). Towards a con-
Study Based on the Theory of In- structivistic theory of self-directed
ternalization. Japanese Psychologi- learning. University of Nijmegen:
cal Research, Vol. 39, No. 2, 98- Netherlands
108 Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-
Lepper, M. R. (1998). Motivational Con- faktor yang Mempengaruhinya .
siderations in the study of instruc- Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
tion, cognition and instruction. Vol Soemanto, W. (2006). Psikologi Pendidi-
5, No 4:289-309. kan: Landasan Kerja Pemimpin
Lepper, M.R., Corpus, J.H., & Iyengar, Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
S.S. (2005). Intrinsic and Extrinsic Sudjana, N. (2005). Dasar-dasar Proses
Motivational Orientations in the Belajar Mengajar. bandung: Sinar
Classroom: Age Differences and Baru Algensindo.
Academic Correlates. Journal of _____ . (2010). Penilaian Hasil Proses
Educational Psychology, Vol. 97, Belajar Mengajar . Bandung: PT
No. 2, 184–196 Remaja Rosdakarya.
Long, H. B. & Agyekum, S. K. (1984). Sulaeman, M. (2008). Tingkat Kecer-
Teacher Ratings in the Validation dasan Intelektual dan Kecerdasan
of Guglielmino's Self-Directed Emosional kaitannya dengan
Learning Readiness Scale. Higher Keberhasilan Pembelajaran. Jurnal
Education, Vol. 13, No. 6 (Dec., Pendidikan Islam. Vol XI, No. I
1984), pp. 709-715 (33-46)
Lorden, D.H., (2010). Effects of Profes- Suprijono, A. (2011). Cooperative
sional Development Intervention on Learning: Teori dan Aplikasi
Middle School Principals to In- Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pela-
crease Their Knowledge of and jar.
Ability to Increase Teacher Effica- Syah, M. (2009). Psikologi Belajar . Ja-
cy. (unpublished Disertasi San Die- karta: PT RajaGrafindo Persada.
go State University). Tela, A. (2007). The Impact of Motiva-
Middleton, J.A., & Spanias, P.A. (1999). tion on Student’s Academic
Motivation for Achievement in Achievement and Learning Out-
27 Novita Tyas Suviana – Motivasi Internal dan Kesiapan Belajar

comes in Mathematics among Sec- (1992). Ajzen and Fishbein’s Theo-


ondary School Students in Nigeria. ry of Reasoned Action as Applied
Eurasia Journal of Mathematics, to Moral Behavior: A Confirmatory
Science & Technology Education, Analysis. Journal of Personality
3(2), 149-156 and Social Psychology, Vol. 62,
Timur, A.W. (2006). Pengaruh Kesiapan No. 1, 98-109.
Belajar dan Motivasi Belajar ter- Weller, M. (2005). General Principles of
hadap Prestasi Belajar Mata Pela- Motivation. Los Angeles Business
jaran Ekonomi pada Siswa kelas XI Journal. Diperoleh 29 Desember
SMA Negeri 1 Andong Boyolali 2011, dari http://www2.honolulu.
Tahun Pelajaran 2006/2007. Uni- hwaii.edu/facdev/guidebk/teachti
versitas Muhammadiyah Surakarta. p/motivate.html
Vallerand, R. J., Deshaies, P., Currier,
J.P., Pelletier, L.G & Mongeau, C.

You might also like