Professional Documents
Culture Documents
Tingkat Stres, Ansietas Dan Depresi Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan Pada Pasien Covid-19
Tingkat Stres, Ansietas Dan Depresi Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan Pada Pasien Covid-19
ABSTRACT
Background: The Covid-19 pandemic continues to show a significant increase in cases. Covid-19
has caused many casualties, also has an impact on mental health disorders for victims or health
workers such as nurses on duty in the form of stress, anxiety, and depression. The purpose of this
study was to determine the level of stress, anxiety, and depression of nurses in providing nursing
services to Covid-19 patients at dr. H. Ibn Sutowo Baturaja in 2021. Methods: This type of
research is descriptive with a survey approach. The time of the study was on 10-25 July 2021 at the
dr. H. Ibn Sutowo Baturaja. The number of samples is 47 people, sampling technique used is
purposive sampling. The research instrument used was DASS 42. Results: Characteristics of
respondents based on age, the average age of respondents was 36.43 years, most of the
respondents were female as many as 28 people (59.6%). Most of the respondents had a D3 Nursing
education as many as 26 people (55.3%). Most of the respondents were married as many as 31
people (66%). Most of the nurses experienced mild depression levels as or as 28 people (59.6%),
medium anxiety levels as many as 20 people (42.6%), medium stress levels as many as 25 people
(53.2%). Conclusion: nurses experienced mild depression, medium anxiety, and medium stress
levels
ABSTRAK
Latar Belakang : Pandemi Covid-19 terus menunjukkan peningkatan kasus yang signifikan.
Covid-19 telah banyak menimbulkan korban jiwa, selain itu juga berdampak terhadap gangguan
kesehatan mental bagi korban ataupun tenaga kesehatan seperti perawat yang bertugas berupa stres,
ansietas, dan depresi. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat stres, ansietas dan depresi
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada pasien Covid-19 di RSUD dr. H. Ibnu
Sutowo Baturaja tahun 2021. Metode : . Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan
survei. Waktu penelitian pada tanggal 10-25 Juli 2021 di RSUD dr. H. Ibnu Sutowo Baturaja.
Jumla sampel 47 orang , teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen
penelitian menggunakan adalah DASS 42. Hasil : Karakteristik responden berdasarakan usia
didapatkan rata-rata usia responden yaitu 36,43 tahun, Sebagian besar responden berjenis kelamin
perempuan sebanyak 28 orang (59,6%). Sebagian besar responden berpendidikan D3 Keperawatan
sebanyak 26 orang (55,3%). Sebagian besar responden telah menikah sebanyak 31 orang (66%).
Sebagian besar perawata mengalami tingkat depresi ringan sebanyak 28 orang (59,6%), tingkat
ansietas sedang sebanyak 20 orang (42,6%), tingkat stres sedang sebanyak 25 orang (53,2%).
Kesimpulan : perawat mengalami tingkat depresi ringan, ansietas sedang dan tingkat stres sedang
PENDAHULUAN
Diawal tahun 2020 umat manusia digemparkan oleh adanya pandemi Virus Corona atau
Covid-19, merebaknya virus baru berjenis coronavirus jenis baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya
disebut dengan Corona Virus Desease 2019 atau Covid-19, yang diketahui asal mula virus tersebut
berasal dari Wuhan, Tiongkok. Fenomena pandemi Virus Corona telah membuat kepanikan umat
Jurnal Keperawatan Merdeka (JKM), Volume 1 Nomor 2, November 2021 283
manusia diseluruh dunia, sampai saat ini jutaan manusia telah terinfeksi virus corona bahkan jutaan
pula yang meninggal dunia. Data menunjukan adanya peningkatan kasus terkonfirmasi positif
covid-19, berdasarkan data dari laman resmi Wold Health Organisation (WHO) pada tanggal 01
April 2021 secara global sebanyak 128.223.872 kasus terkonfirmasi positif dan termasuk 2.804.120
kasus yang meninggal dunia (WHO, 2021). Di Indonesia kasus terkonfirmasi positif virus Corona
terus meningkat,data menunjukan per tanggal 01 april 2021 tercatat jumlah yang terkonfirmasi
positif sebanyak 1.517.054 kasus,1.355.578 dinyatakan sembuh dan 41.054 orang meninggal dunia,
yang tersebar di 510 kabupaten di Indonesia (Kemenkes RI, 2021)2 . Indonesia saat ini berada pada
peringkat ke-20 negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Berdasarkan data Johns
Hopkins University, Senin malam (29/3/2021), total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1,5 juta.
Posisi Indonesia berada di antara Belanda (1,27 juta kasus) dan Ceko 1,51 juta kasus (WHO, 2021;
BNPB, 2021).
Berdasarkan data dari Kemenkes RI (2021) jumlah kasus tertinggi adalah di Provisi DKI
Jakarta adalah 337.637 terkonfirmasi positif Covid-19, Provinsi Jawa Barat berada pada posisi
kedua dengan 210.442 kasus positif dan Jawa Tengah berada pada posisi ketiga dengan 153.701
kasus positif, di Provinsi Sumatera Selatan tarcatat pada urutan ke 15 di Indonesia dengan jumlah
15.878 kasus terkonfirmasi positif, sembuh 13.927 orang (87,71%) dan meninggal 766 orang
(4,82%). Di Kabupaten Ogan Komering ulu Induk sendiri kasus terkonfirmasi positif sebanyak 236
orang, sembuh sebanyak 204 orang, sedangkan meninggal dunia sebanyak 23 orang (Dinkes OKU,
2021). Di Pandemi Covid-19 selain telah banyak menimbulkan korban jiwa juga memiliki dampak
yang dapat menimbulkan kerugian, diantaranya gangguan kesehatan fisik, yang dapat menyerang
anak-anak sampai orang tua baik pria maupun wanita sehingga banyak menimbulkan korban jiwa,
Kesenjangan ekonomi juga terjadi sehingga menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi secara
global, kesenjangan sosial pun semakin melebar di dunia sehingga dapat terjadinya gangguan
mental diantaranya adalah kecemasan, ketakutan, stress, depresi, panik, kesedihan, frustasi, marah
serta menyangkal (Huang, et all, 2020).
Hasil penelitian di Tiongkok dengan hasil gejala depresi 50%, kecemasan 45%, insomnia
34%, tekanan psikologis 71,5% (Huang et all, 2020). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia tentang respon yang paling sering muncul
pada perawat adalah perasaan cemas dan tegang sebanyak 70% (Humas FIK UI, 2020). Tingginya
kecemasan pada perawat dapat memberikan dampak negatif diantaranya melemahnya hubungan
sosial, stigma terhadap perawat, timbulnya amarah dan permusuhan terhadap pemerintah dan
tenaga kesehatan yang berada pada garis depan dan penyalahgunaan obat (Fehr, & Perlman, 2015).
Kecemasan yang berlebihan dapat mempunyai dampak yang merugikan pada pikiran serta tubuh
bahkan dapat menimbulkan penyakit penyakit fisik (Hamid, Keliat, & Putri, 2020). Kondisi
ekonomi dan dampaknya juga berpengaruh terhadap kepanikan pada populasi umum, adapun
populasi yang berisiko terhadap gangguan kesehatan mental selama pandemi Covid-19 diantaranya
adalah pasien Covid-19 dan keluarganya, individu yang memiliki komorbid baik dari kesehatan
fisik maupun psikologi serta para tenaga kesehatan (Shigemura, Ursano, Morganstein, Kurosawa,
& Benedek, 2020).
Dampak psikologis dari wabah Covid-19 di kalangan petugas kesehatan merupakan hal
yang sangat penting dalam memandu kebijakan dan intervensi untuk menjaga kesejahteraan
psikologis mereka ( Tan, et all, 2020). Kesehatan mental yang positif merupakan faktor kunci
dalam mempertahankan status kesehatan yang baik, kesehatan mental yang baik sangat penting
bagi seseorang untuk menghadapi stres dalam hidupnya dan juga merupakan komponen penting
dari kesehatan keseluruhan baik pada orang dewasa maupun anak-anak (Augustine, J. M., Prickett,
& Kimbro, 2017). Kesehatan mental menggambarkan tingkat kesejahteraan kognitif dan emosional
serta tidak adanya gangguan mental (Neece, Green, & Baker, 2012). Tidak dapat dipungkiri adanya
wabah Covid-19 telah menjadi sebuah stressor yaitu peristiwa atau situasi yang menggambarkan
adanya ancaman atau hilangnya sumber daya aktual pada manusia (Shigemura, Ursano,
Morganstein, Kurosawa, & Benedek, 2020). Oleh karena itu, tenaga kesehatan memang merupakan
komponen penting untuk mengatasi masalah krisis kesehatan masyarakat berskala besar. Gejala
gangguan stres pasca trauma, gejala kecemasan dan depresi nonspesifik merupakan manifestasi
utama dari gangguan mental yang diamati pada Tenaga Kesehatan (Stuijfzand, et all, 2020). Sangat
METODE
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan
survey. Variabel penelitian yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan, dan tingkat
stres, ansietas dan depresi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada pasien Covid-
19. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling.
Sampel dalam penelitian ini adalah perawat yang yang bertugas dalam memberikan pelayanan
keperawatan pada pasien Covid-19 yaitu di ruang Instalasi Gawat Darurat, ruang isolasi Rindu 3,
dan ruang isolasi darurat di Hotel Baturaja yang berjumlah 47 orang.
Instrumen untuk mengukur tingkat Depresi, Ansietas dan Stres perawat menggunakan
kuesioner DASS-42. DASS-42 terdiri dari empat puluh dua pertanyaan. Setiap pertanyaan
diberikan skor 0 hingga 3, kemudian skor pada masing-masing kategori dijumlahkan dan dilakukan
interpretasi normal, ringan, sedang, berat dan sangat berat (Osman, 2012). Analisis data yang
digunakan adalah analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dari masing-masing
variabel.
1. Karakteristik Perawat
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
di RSUD Dr. H. Ibnu Sutowo Baturaja
Variabel Mean SD Min-Max Jumlah
Usia 36,43 7,700 23-49 47
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa rentang usia responden yaitu antara 23-49 tahun dengan
rata-rata usia yaitu 36,43 tahun
Tabel 2 di atas diketahui responden sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan
sebanyak 28 orang (59,6%), pendidikan D3 Keperawatan sebanyak 26 orang (55,3%). menikah
sebanyak 31 orang (66%).
PEMBAHASAN
1. Karakteristik Perawat
Perawat memberikan pelayanan keperawatan pada pasien covid-19 di RSUD Dr. H. Ibnu
Sutowo Baturaja berusia 23-49 tahun dengan rata-rata usia yaitu 36,43 tahun. Umur bukan menjadi
faktor penghambat untuk mempunyai pola pikir dalam mendapatkan sumber informasi mengenai
Covid-19, karena komunitas tertentu dengan kelompok usia yang berbeda tersebut memungkinkan
untuk memiliki ketekunan dan keterpaparan informasi yang sama (Greenberg, Docherty,
Gnanapragasam & Wessely, 2020). Secara teoritis, usia 18-30 tahun atau diatas 60 tahun lebih
rentan, karena usia 18-30 tahun merupakan usia produktif dan lebih banyak mendapatkan informasi
dari sosial media sehingga meningkatkan terjadinya depresi, stres, dan ansietas20. Hal ini sejalan
dengan penelitian bahwa usia perawat Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah yaitu paling banyak
berusia 36-40 tahun sebanyak 28 (30,8%) (Winugroho, et all, 2021). Penelitian lain yang
mendukung hasil penelitian ini yaitu perawat yang berusia < 40 tahun memiliki distribusi frekuensi
lebih dari separuh (Septianingrum, Fitriasari,& Wardani, 2021). Hal ini didasarkan jika usia
tersebut dalam usia produktif dan dalam kondisi kesehatan yang optimal untuk penanganan Covid-
19 yang tingkat penularannya harus diperhatikan.
Perawat memberikan pelayanan keperawatan pada pasien covid-19 di RSUD Dr. H. Ibnu
Sutowo Baturaja sebagian besar berjenis kelamin perempuan. Menurut teori secara garis besar,
jenis kelamin perempuan lebih rentan mengalami stres dan dapat mengalami post traumatic stress
disorder (PTSD). Perawat berjenis kelamin perempuan dan bekerja di garis depan dilaporkan
memiliki gejala yang lebih parah pada semua pengukuran. Gejala paling sering timbul adalah
insomnia, dan lebih dari 70% melaporkan tekanan psikologis. Respon psikologis petugas kesehatan
terhadap epidemi penyakit menular itu rumit. Sumber gangguan psikologis umumya adalah
perasaan khawatir, rentan atau kehilangan (Azoulay, et.all, 2020). Hal ini disebabkan oleh secara
fisik, perempuan memiliki kondisi yang lemah dan juga faktor stresor yang cukup tinggi.
Perempuan cenderung mempunyai perasaan yang lebih peka, sering mempunyai rasa tidak aman
dan nyaman saat melakukan pelayanan perawatan dan kesehatan pada individu yang terpapar Covid
(Rosyanti & Hadi, 2020). Hasil penelitian ini sejalan dengan Pasaribu and Ricky (2021) bahwa
perawat yang bertugas dalam penanganan Covid-19 sebagian besar berjenis kelamin perempuan
80%. Selain itu, dijawa Tengah perawat yang bertugas dalam penanganan Covid-19 sebagian besar
adalah perempuan 71,4% (Winugroho, et all, 2021).
Perawat memberikan pelayanan keperawatan pada pasien covid-19 di RSUD Dr. H. Ibnu
Sutowo Baturaja sebagian besar berpendidikan D3 Keperawatan. Pengetahuan yang didapatkan
oleh perawat dengan pendidikan yang mereka miliki mengenai penularan Covid-19 tidak hanya
dari pendidikan formal namun juga dari pengalamannya (Basch, et.all,2020). Secara teori, sikap
seorang menghadapi depresi, stres, ataupun ansietas dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang ia
miliki. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, maka individu diharapkan mampu
menghadapi situasi dan kondisi untuk mengurangi gangguan psikisnya, sehingga diharapkan
mampu meminimalisir tingkat depresi, stres, ataupun ansietas. Seseorang yang memiliki
pengetahuan yang rendah memiliki kecenderungan sulit untuk menerima dan memahami informasi,
sehingga akan merasa tidak peduli terhadap informasi yang diterima dan timbul perasaan informasi
yang didapatkan tidak diperlukan (Kusnanto, Sundari, Asmoro, & Arifin, 2019). Hal ini sejalan
dengan penelitian yang menunjukkan bahwa lebih dari separuh perawat yang bertugas dalam
penanganan Covid-19 yaitu berpendidikan Diploma 3 Keperawatan 52 orang (57,1%) (Winugroho,
et all, 2021). Penelitian lain menunjukkan bahwa terdapat perawat dengan pendidikan D3
sebanyak 26 orang (34,7%) (Pasaribu, & Ricky, 2021).
Perawat memberikan pelayanan keperawatan pada pasien covid-19 di RSUD Dr. H. Ibnu
Sutowo Baturaja sebagian besar telah menikah. Menurut teori status pernikahan merupakan derajat
KONFLIK KEPENTINGAN
Tidak ada konflik kepentingan dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, M. A. (2019). Buku Ajar Konsep-Konsep Dasar Dalam Keperawatan Komunitas.
Yogyakarta: Deepublish.
Augustine, J. M., Prickett, K. C., & Kimbro, R. (2017). Health-Related Parenting among U.S.
Families and Young Children's Physical Health. J Marriage Fam, 79(3), 816-832.
doi:10.1111/jomf.12363
Azoulay, E., Cariou, A., Bruneel, F., Demoule, A., Kouatchet, A., Reuter, D., . . . Kentish-Barnes,
N. (2020). Symptoms of Anxiety, Depression, and Peritraumatic Dissociation in Critical
Winugroho, T., Imansyah, M., Bangun, E., Apriyadi, R. K., & Hidayat, A. (2021). Analisis
Pengaruh Faktor Demografi terhadap Lama Karantina pada Perawat Terpapar Covid-19 di
Jawa Tengah. PENDIPA Journal of Science Education, 5(2), 229-236.