Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 26

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SELEKSI TERBUKA

DALAM JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA


DI KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

A. Mius-1, Ermaya Suradinata2, Muh. Ilham3, H. M. Aries Djaenuri4


1)
Pemerintah Kota Pekanbaru
a.miuS-1970.am@gmail.com
2, 3, 4)
Institut Pemerintahan Dalam Negeri

ABSTRACT
Implementation of Open Selection Policy in Primary High Leadership Position in
Pekanbaru City, Riau Province. The Open Selection Policy in the Top Manager is the
implementation of Law Number 5 Year 2014 concerning the State Civil Apparatus (SCA).
The objective of open selection is to create apparatuses that have professionalism based
on merit system. Implementation of the Open Selection Policy in the City of Pekanbaru
is the first policy implemented in Sumatra. This study uses a descriptive design with
a qualitative approach. Data was collected by interviewing informants consisting of
regional heads, heads of selection teams, SCA who passed selection, observation and
documentation, then analyzed to get a description. The results of the study indicate
that the Implementation of the Open Selection Policy for TOP Managers in the City of
Pekanbaru is carried out with the effectiveness of communication and clear distribution
authority for each organ implementing the policy. Large funds are needed to build
assessment centers, suit workloads and program incentives. There are indications of
time uncertainty at each selection stage. The ideal model for open selection policy in
Pekanbaru City should be an enrichment of the Edwards III Policy Implementation
policy which is equipped with environmental variables and transparency indicators in
communication variables.
Keywords: policy, open selection, management, merit system.

ABSTRAK
Implementasi Kebijakan Seleksi Terbuka dalam Jabatan Pimpinan Tinggi
Pratama di Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Kebijakan Seleksi Terbuka di Top
Manager adalah implementasi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (SCA). Tujuan seleksi terbuka untuk menciptakan aparatur yang memiliki
profesionalisme yang berbasis sistem merit. Implementasi Kebijakan Seleksi Terbuka di
Kota Pekanbaru adalah kebijakan pertama yang diterapkan di Pulau Sumatera. Penelitian
ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan
dengan wawancara kepada informan yang terdiri atas kepala daerah, kepala tim
seleksi, ASN yang lolos seleksi, observasi dan dokumentasi, kemudian dianalisis untuk
mendapatkan deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Kebijakan

Jurnal Kebijakan Pemerintahan — FPP IPDN


49
J-KP Vol. 2, No. 1, Juni 2019: 49–73

Seleksi Terbuka untuk TOP Manajer di Kota Pekanbaru dilakukan dengan efektivitas
komunikasi dan otoritas pembagian yang jelas untuk setiap organ yang menerapkan
kebijakan. Diperlukan dana besar untuk membangun pusat penilaian, kesesuaian beban
kerja dan insentif program. Ada indikasi ketidakpastian waktu pada setiap tahap seleksi.
Model ideal untuk kebijakan seleksi terbuka di Kota Pekanbaru sebaiknya merupakan
pengayaan teori Implementasi Kebijakan Edwards III yang dilengkapi dengan variabel
lingkungan dan indikator transparansi dalam variabel komunikasi.
Kata kunci: kebijakan, seleksi terbuka, manajemen, sistem merit.

PENDAHULUAN kelola pemerintahan serta menghambat


terwujudnya birokrasi yang sehat. Hal ini

S alah satu upaya pemerintah dalam


kebijakan reformasi birokrasI adalah
melakukan revisi peraturan perundang-
mengakibakan berbagai program kerja
yang menjadi tanggung jawab organisasi
perangkat daerah yang dipimpin pejabat
undangan yang berhubungan dengan tersebut tidak akan berjalan dengan
kepegawaian. Undang Undang Nomor baik. Sementara Sepriyanto (2013)
43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok menghasilkan simpulan yang sama bahwa
Kepegawaian yang telah berjalan selama “pengangkatan pejabat struktural di daerah
hampir 20 tahun mengalami revisi dengan selama ini sebagian besar didasarkan pada
diterbitkannya Undang Undang Nomor 5 sikap suka atau tidak suka (like and dislike)
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dari kepala daerah”. Namun saat ini,
(ASN). Salah satu aspek yang mengalami pengangkatan pejabat struktural dilakukan
perubahan dengan diberlakukannya UU secara profesional dengan metode seleksi
No. 5 Tahun 2014 ini adalah pengisian terbuka atau biasa dikenal dengan istilah
pejabat eselon II dan eselon I serta kepala lelang jabatan.
lembaga pemerintah nonkementerian
Sebenarnya, istilah lelang jabatan
sebagaimana diistilahkan dalam peraturan ini mengacu pada metode pengangkatan
yang baru adalah Jabatan Pimpinan Tinggi atau pengisian jabatan struktural di
(JPT). Sebelum diberlakukannya Undang pemerintahan, baik pusat maupun daerah
Undang No. 5 Tahun 2014, pengisian melalui sistem promosi terbuka. Lelang
jabatan eselon II pada lingkungan jabatan diyakini menjadi pengungkit
pemerintah daerah dilaksanakan dengan terbesar perubahan birokrasi. Selain
pengangkatan oleh kepala daerah. menumbuhkan kompetisi yang sehat, fair,
Pada kenyatannya, sebelum UU ASN obyektif, juga bebas dari KKN, promosi
berlaku dengan pengangkatan jabatan terbuka lewat lelang jabatan dilakukan
struktural berdasarkan kewenangan secara transparan, menggunakan indikator
kepala daerah, berbagai masalah muncul. tertentu dan dilakukan oleh pihak yang
Setiawan (2016) dalam penelitiannya netral dan kompeten melakukan seleksi.
menegaskan bahwa hubungan antara Saat ini, model ini diyakini menjadi
kepala daerah dengan pejabat setruktural sarana paling tepat untuk mendapatkan
di daerah yang bersifat patron client calon-calon pimpinan atau pejabat-pejabat
dapat mengakibatkan rusaknya tata terbaik. Dengan UU ASN (Aparatur

50
Implementasi Kebijakan Seleksi Terbuka ... (A. Mius dkk.)

Sipil Negara), pemerintah menetapkan karena ada pihak yang melihat seleksi
bahwa proses perekrutan jabatan publik terbuka pada jabatan struktural (JPT)
dilakukan melalui Sistem Merit, yakni menyebabkan regenerasi di lingkungan
perekrutan berdasarkan pada kualifikasi, pegawai negeri sipil dalam suatu daerah
kompetensi, dan kinerja secara adil tertentu tidak berjalan dengan baik (dpr.
dan wajar dengan tanpa membedakan go.id tahun 2013 yang diakses pada tanggal
latar belakang politik, ras, warna kulit, 12 Januari 2018). Hal ini disebabkan tidak
agama, asal usul, jenis kelamin, status ada lagi keteraturan bagi aparatur negara
pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan. yang mengantri untuk mendapatkan
Sesungguhnya UU ASN menjadi tonggak kesempatan menduduki jabatan. Selain
perbaikan manajemen karier ASN yang itu, Ellen Vembrey Rudiyanto dkk (2015)
dilaksanakan secara fair dan adil. mengutip Eko Prasodjo menekankan
Seleksi terbuka dalam Undang tingginya biaya dalam melakukan seleksi
Undang Aparatur Sipil Negara diatur terbuka. Selengkapnya dapat disimak
dalam Pasal 72 bahwa “setiap PNS yang sebagai berikut.
memenuhi syarat mempunyai hak yang Panitia seleksi dibayar oleh negara
yang terdiri dari akademisi dan praktisi
sama untuk dipromosikan ke jenjang
berdasarkan dengan kedatangan.
jabatan tang lebih tinggi”. Hal ini berarti Setiap kali datang diberi honor Rp
sistem karier dan promosi Pegawai Negeri 2.000.000,00 (dua juta rupiah) dengan
Sipil harus terbuka dan kompetitif. Untuk pertemuan minimal 5 (lima) kali,
menindaklanjuti Undang Undang ASN maka akan menghabiskan 10 juta
tersebut, diterbitkan Peraturan Pemerintah untuk satu orang. Jika terdapat 5 (lima)
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen orang, maka akah menghabiskan 50
juta. Kemudian tahap assessment
Pegawai Negeri Sipil. Jabatan Pimpinan
center, yang biayanya tergantung
Tinggi (JPT) sebagaimana diatur dalam dari jenis soal. Namun biaya tersebut
UU ASN adalah pegawai ASN yang diperkirakan berkisat 7-10 juta rupiah
menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT). per orang.
Persyaratan PNS untuk dapat diangkat agar
dapat menduduki suatu jabatan struktural Selain hal tersebut, Pasal 111
(Administrator hingga JPT) salah satunya Undang Undang ASN yang menyatakan
harus memiliki kualifikasi dan tingkat bahwa “…dikecualikan bagi instansi
pemerintah yang telah menerapkan sistem
pendidikan yang telah ditentukan.
merit dalam pembinaan pegawai ASN
Pada hakikatnya kualifikasi dan tingkat
dengan persetujuan ASN”. Hal ini akan
pendidikan akan mendukung pelaksanaan
menimbulkan tafsir yang beragam serta
tugas dalam jabatannya secara profesional, memunculkan ambivalensi ketika instansi
khususnya penerapan kerangka teori, yang dianggap telah menerapkan sistem
analisis metodologi pelaksanaan tugas merit dapat menutup diri dan tidak ingin
dalam jabatannya. membuka pengisian jabatan dari PNS
Pada tataran praktis, tentu saja terdapat instansi lain. Ditambahkan oleh Ellen
kontroversi yang tidak terhindarkan Vembrey Rudiyanto dkk (2015), selain

Jurnal Kebijakan Pemerintahan — FPP IPDN


51
J-KP Vol. 2, No. 1, Juni 2019: 49–73

tidak relevan dengan perpaduan sistem Praktiknya, dari 31 (tiga puluh satu)
prestasi kerja dan pembinaan karier, seleksi JPT yang dibuka untuk dilakukan seleksi
terbuka juga menjadi tidak relevan dengan terbuka, hingga pada H-1 menjelang
sistem kaderisasi. Adanya lelang jabatan penutupan pendaftaran, baru terdapat
akan mengacaukan sistem karier yang 19 orang yang sudah mendaftar. Hal ini
mungkin selama ini dibangun dan dipupuk sebagaimana diungkapkan oleh Sekda
Kota Pekanbaru yang dilansir oleh
oleh aparatur negara. Meskipun demikian,
gaungriau.com (http://www.gaungriau.
Undang Undang ASN dan beberapa aturan
com/indexlainnya/17646/8 diakses
organiknya telah diundangkan dalam
pada tanggal 12 Januari 2018), bahwa
paket kebijakan, sehingga menuntut laporan yang diterima untuk melakukan
pemerintah dan pemerintah daerah untuk pendaftaran JPT Pratama masih 19
melaksanakannya. orang. Sehingga dengan jumlah yang
Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi tidak memenuhi kuota, BKD Kota
Riau menggelar seleksi terbuka pertama Pekanbaru sebagaimana dilansir oleh
kalinya untuk Jabatan Pimpinan Tinggi riaurealita.com (http://riaurealita.com/
Pratama pada tahun 2015 sekaligus amp/detailberita/1317/contact.php diakses
menyelenggarakan amanat UU ASN, guna pada tanggal 5 Februari 2018) melakukan
mengisi sejumlah jabatan JPT Pratama konsultasi kepada Komisi Aparatur Sipil
yang kosong. Dengan berpedoman pada Negara (KASN) untuk mendapatkan
Permenpan RB Nomor 13 Tahun 2014 informasi pengisian jabatan yang sepi
tentang Tata Cara Pengisian Jabatan bahkan kosong peminat. Dikatakan
Pimpinan Tinggi secara Terbuka di bahwa Pemerintah Kota Pekanbaru akan
Lingkungan Instansi Pemerintah, melakukan seleksi ulang dan kemungkinan
Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru mengusulkan pengisian jabatan yang
melalui Badan Kepegawaian Daerah kosong akan diisi cukup dari pejabat/
(BKD) membuka pendaftaran seleksi PNS yang sudah mengikuti seleksi. Hal
terbuka pada 31 (tiga puluh satu) JPT dan ini menandakan bahwa meskipun digelar
mulai bergerak dengan dikeluarkannya secara terbuka, terdapat beberapa jabatan
Surat Edaran Wali kota Pekanbaru Nomor JPT yang masih kosong dan kurang
600/BKD-PK/274 tentang Seleksi Terbuka peminat.
JPT Pratama di Lingkungan Pemerintah Selain itu, pada sumber yang
Kota Pekanbaru. Hal ini tentu saja menjadi sama yakni gaungriau.com diakui oleh
kesempatan bagi seluruh PNS dari daerah Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru bahwa
lain untuk ikut seleksi. Pada kebijakan hingga saat H-1 pendaftaran terakhir, tidak
tersebut, salah satu pertimbangannya terdapat PNS dari kabupaten/kota lain yang
adalah peningkatan kualitas calon pejabat melakukan pendaftaran meskipun aturan
pimpinan tinggi pratama melalui seleksi membuka kesempatan bagi PNS di luar
yang semakin kompetitif karena jumlah pemerintah Kota Pekanbaru. Meskipun
pelamar akan banyak mengingat tidak demikian, garansi yang diberikan oleh
hanya berasal dari Kota Pekanbaru, Sekda Kota Pekanbaru adalah transparansi
melainkan dari daerah lain juga. dalam proses seleksi. Hal ini dikarenakan

52
Implementasi Kebijakan Seleksi Terbuka ... (A. Mius dkk.)

dilibatkannya KASN sebagai pengawas METODE PENELITIAN


proses seleksi. Bertolak belakang dengan
Penelitian ini berkaitan dengan
hal tersebut, pernyataan Prof. Sujianto
pelaksanaan Seleksi Terbuka Jabatan
dikutip oleh riauplus.com (http://riauplus.
Pimpinan Tinggi Pratama di Kota
com/politik/9330-asesmen-pejabat-
Pekanbaru. Oleh karena itu, untuk
pemko-pekanbaru-diduga-sarat-kkn.html
mendapatkan hasil yang komprehensif
diakses pada tanggal 12 Januari 2018)
maka desain penelitian yang digunakan
mengatakan bahwa “hasil assessment
dalam penelitian ini adalah desain
JPT dipastikan tidak akan diumumkan
penelitian kualitatif. Creswell (2011:34)
oleh Pemkot Pekanbaru dikhawatirkan
mengatakan bahwa “penelitian kualitatif
akan menimbulkan Korupsi, Kolusi dan
sebagai suatu gambaran yang kompleks,
Nepotisme (KKN). Pada sistem yang
meneliti kata-kata, laporan terinci dari
diterapkan, hasil seleksi akan diusulkan
pandangan responden dan melakukan
tiga nama yang berada pada ranking teratas
studi pada situasi yang alami”. Sementara
yang dipilih dan diumumkan oleh kepala
jenis penelitian yang digunakan adalah
daerah. Namun hal ini tidak dilakukan
penelitian deskriptif. Jenis penelitian
pengumuman oleh Wali kota dengan
ini digunakan karena sifat dan tujuan
alasan menghargai perasaan PNS yang
penelitian yang ingin diperoleh dan bukan
tidak lulus”. Hal ini sejalan dengan yang
menguji sebuah hipotesis, akan tetapi
diungkapkan oleh Herawati (2016) dan
berusaha untuk mendapatkan sebuah
Setiawan dkk (2016) bahwa munculnya
gambaran tentang pelaksanaan Seleksi
KKN dan protes masyarakat terhadap hasil
Terbuka JPT Pratama di Kota Pekanbaru.
seleksi terbuka salah satunya disebabkan
belum adanya keterbukaan informasi Teknik penarikan informan yang
bagi publik untuk mengetahui siapa-siapa digunakan dalam penelitian ini dilakukan
kandidat pejabat yang akan diangkat atau dengan 2 (dua) cara yaitu menggunakan
dipromosikan, sering kali dimanfaatkan purposive sampling dan snowball
oleh pihak tertentu untuk menempatkan sampling. Teknik penentuan informan
orang-orang titipan untuk menduduki dengan purposive sampling adalah teknik
jabatan. Berdasarkan identifikasi latar dengan menentukan secara langsung
belakang masalah dan identifikasi informan yang dianggap menguasai
masalah di atas, maka rumusan masalah substansi penelitian dan dianggap
dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana memiliki sumber data sekunder yang
Implementasi Kebijakan Seleksi Terbuka dapat bermanfaat bagi laporan penelitian
Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di (criterion based selection). Sementara
Kota Pekanbaru? 2) Apakah hambatan teknik bola salju (Snowball sampling)
yang dialami oleh Pemerintah Kota merupakan teknik penentuan informan
Pekanbaru dalam Implementasi Kebijakan dengan tidak menentukan jumlah secara
Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi riil informan yang akan didapatkan
Pratama? 3) Bagaimana model yang tepat informasi, melainkan menggali data dari
bagi Pemerintah Kota Pekanbaru dalam informan ke informan lainnya hingga
Implementasi Kebijakan Seleksi Terbuka? jawaban yang diberikan sudah dianggap

Jurnal Kebijakan Pemerintahan — FPP IPDN


53
J-KP Vol. 2, No. 1, Juni 2019: 49–73

sama (jenuh). Adapun infoman dalam hasil wawancara dan dokumentasi akan
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1. digunakan untuk keselarasan data.
Tabel 1 Informan Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Teknik
No Informan Penentuan
Kebijakan Publik dan Implementasi
Informan
Purposive Kebijakan
1 Wali kota Pekanbaru*
Sampling
Definisi kebijakan publik yang paling
Sekretaris Daerah Purposive
2
Kota Pekanbaru* Sampling
populer dikemukaka oleh Dye (2002)
Asisten II bidang Administrasi Purposive
bahwa kebijakan publik “whatever
3 government choose to do or not to do”
Umum Kota Pekanbaru Sampling
Kepala Badan Kepegawaian Purposive (apa pun yang pemerintah pilih untuk
4
(BKD) Kota Pekanbaru* Sampling melakukan atau tidak melakukan).
5
Prof. Dr. Ermaya Suradinata, Purposive Konsep kebijakan di atas mengandung
SH., MH., MS Sampling makna bahwa pemerintah tinggal diam
Purposive pun atas suatu isu atau permasalahan
6 Prof. Dr. Tjahja Supriatna, SU
Sampling
merupakan suatu kebijakan publik atas isu
Purposive
7 Prof. Dr. Khasan Effendy, M.Pd
Sampling
atau permasalahan tersebut. Definisi ini
Peserta Seleksi Terbuka JPT Snowball
kurang memberikan kerangka analisis dan
8 pemahaman yang visioner karena definisi
Kota Pekanbaru Sampling
*Informan Kunci (Key Informan) ini tidak memberikan kategorisasi atas
Sumber: Diolah oleh peneliti, 2018. kegiatan pemerintah. Pemahaman lain
Untuk keperluan validitas data yang diungkapkan oleh Lasswell dan Kaplan
diperoleh, dilakukan teknik triangulasi. dalam Awofeso (2011) bahwa kebijakan
Newman (2013:186) mendefinisikan sebagai suatu program pencapaian tujuan,
triangulasi sebagai “ide untuk melihat nilai-nilai dan praktik yang terarah.
suatu hal dari beberapa sudut pandang Kebijakan adalah serangkaian tindakan
yang dapaat meningkatkan keakuratan. yang diusulkan oleh seseorang, kelompok
Oleh sebab itu Newman membagi atau pemerintah dalam suatu lingkungan
triangulasi kedalam 4 (empat) jenis yaitu tertentu dengan menunjukkan hambatan
triangulasi ukuran, triangulasi pengamat, dan kesempatan terhadap pelaksanaan
triangulasi teori serta triangulasi metode. usulan kebijakan tersebut dalam rangka
Penelitian ini menggunakan 2 (dua) jenis mencapai tujuan tertentu.
triangulasi yakni triangulasi metode Pendapat di atas mengandung beberapa
dan triangulasi teori. Hal ini dilakukan pengertian bahwa kebijakan publik itu
karena dari beberapa teori implementasi merupakan sesuatu yang dilakukan
kebijakan yang ditampilkan pada bagian atau tidak dilakukan pemerintah dalam
sebelumnya, meskipun digunakan satu rangka mencapai tujuan tertentu dengan
teori utama, akan dilakukan sintesa teori mengetahui hambatan-hambatannya.
untuk mendukung dan menemukan Selain itu, pengertian di atas menunjukkan
keunikan dalam penelitian ini. Selain itu, bahwa kebijakan publik harus diwujudkan

54
Implementasi Kebijakan Seleksi Terbuka ... (A. Mius dkk.)

dalam bentuk program-program, peraturan sumberdaya, disposisi dan struktur


perundang undangan atau tindakan birokrasi”.
pemerintah lainnya. Kebijakan publik Adapun ilustrasi hubungan keempat
bisa disebut sebagai kebijakan substantif faktor tersebut dapat dilihat pada gambar
karena apabila tindakan pemerintah dalam berikut:
menangani sebuah masalah substantif dan
Gambar 1
kebijakan prosedural berkaitan
dengan bagaimana sesuatu akan
diselesaikan atau siapa yang
akan melakukannya.

Implementasi kebijakan
merupakan pelaksanaan kegiatan
atau program yang dilakukan
setelah dibuatnya suatu kebijakan
dalam bentuk peraturan. Ripley
dan Franklin (1982) mengatakan
bahwa implementasi adalah hal-
hal yang terjadi setelah (produk)
hukum dikeluarkan untuk mengesahkan Faktor yang memeengaruhi keberhasilan
suatu program, kebijakan, keuntungan Implementasi Kebijakan
atau output yang nyata/jelas. Terminologi Sumber: Edward III (1980:35)
implementasi mengacu pada serangkaian
aktivitas yang mengikuti sebuah pernyataan Penjelasan hubungan keempat faktor
resmi tentang tujuan program dan hasil keberhasilan implementasi kebijakan
yang diinginkan oleh pejabat pemerintah. tersebut telah diuraikan oleh Widodo
Pelaksanaan atau Implementasi merupakan (2010:96) sebagai berikut:
proses untuk memastikan terlaksananya
suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan • Komunikasi
tersebut. Menurut Pressman dan
Informasi perlu disampaikan kepada
Wildavsky (1974:27), menjelaskan bahwa
“Implementasi diartikan berbagai interaksi para pelaku kebijakan agar pelaku
antara penyusunan tujuan dengan sarana- kebijakan dapat mengetahui apa yang
sarana tujuan tindakan dalam mencapai harus mereka lakukan dan apa yang harus
tujuan tersebut. Atau, kemampuan untuk mereka persiapkan sehingga tujuan dan
menghubungkan dalam hubungan kausal sasaran kebijakan dapat dicapai. Menurut
antara yang diinginkan dengan cara untuk Edward III dikutip Widodo (2010:97),
mencapainya”. komunikasi kebijakan memiliki beberapa
Menurut Edward III (1980:28) dimensi, antara lain dimensi transmisi
bahwa “terdapat 4 (empat) faktor yang (trasmission), kejelasan (clarity) dan
memengaruhi keberhasilan atau kegagalan konsistensi (consistency) yang dirinci
implementasi kabijakan yaitu komunikasi, sebagai berikut.

Jurnal Kebijakan Pemerintahan — FPP IPDN


55
J-KP Vol. 2, No. 1, Juni 2019: 49–73

(1) Dimensi transmisi menghendaki agar Widodo (2010:98) menyatakan bahwa


kebijakan publik disampaikan tidak “probably the most essential resources in
hanya disampaikan kepada pelaksana implementing policy is staff”; 3) Sumber
(implementors) kebijakan tetapi daya kewenangan di mana disebutkan
juga disampaikan kepada kelompok oleh Edward III bahwa “Kewenangan
sasaran kebijakan dan pihak lain yang (authority) yang cukup untuk membuat
berkepentingan baik secara langsung keputusan sendiri yang dimiliki oleh suatu
maupun tidak langsung. lembaga akan memengaruhi lembaga itu
(2)
Dimensi kejelasan (clarity) dalam melaksanakan suatu kebijakan.
menghendaki agar kebijakan yang Kewenangan ini menjadi penting ketika
ditransmisikan kepada pelaksana, mereka dihadapkan pada suatu masalah dan
target grup dan pihak lain yang mengharuskan untuk segera diselesaikan
berkepentingan secara jelas sehingga dengan suatu keputusan”.
diantara mereka mengetahui apa yang
menjadi maksud, tujuan, sasaran, • Disposisi
serta substansi dari kebijakan publik Disposisi dalam pengertian harfiah
tersebut sehingga masing-masing organisasi diartikan sebagai pendelegasian
akan mengetahui apa yang harus tugas dari pimpinan organisasi kepada
dipersiapkan serta dilaksanakan untuk bawahan yang dianggap mampu
menyukseskan kebijakan tersebut menindaklanjuti tugas tersebut. Sementara
secara efektif dan efisien. dalam konteks kebijakan publik, Widodo
(3)
Dimensi konsistensi (consistency) mengutip Edward III mengatakan
diperlukan agar kebijakan yang disposisi sebagai “kemauan, keinginan
diambil tidak simpang-siur sehingga dan kecenderungan para perlaku
membingungkan pelaksana kebijakan, kebijakan untuk melaksanakan kebijakan
target grup dan pihak-pihak yang tadi secara sungguh-sungguh sehingga
berkepentingan. apa yang menjadi tujuan kebijakan dapat
diwujudkan”. Secara lengkap dapat
• Sumber Daya disimak sebagai berikut:
Sumber daya merupakan faktor penting …Jika implementasi kebijakan ingin
tidak hanya dalam proses implementasi berhasil secara efektif dan efisien, para
kebijakan melainkan juga sebagai pelaksana (implementors) tidak hanya
penggerak dalam sebuah pemerintahan. mengetahui apa yang harus dilakukan
Widodo (2010:98) mengutip George C. dan mempunyai kemampuan untuk
Edward III menglasifikasikan sumber daya melakukan kebijakan tersebut, tetapi
sebagai berikut: 1) Sumberdaya keuangan, mereka juga harus mempunyai
sumberdaya anggaran, dan sumberdaya kamauan untuk melaksanakan
peralatan dan sumberdaya kewenangan; 2) kebijakan tersebut.
Sumberdaya manusia merupakan salah satu Sementara Leo Agustino (2006:159-
variabel yang memengaruhi keberhasilan 160) mengatakan bahwa disposisi dalam
pelaksanaan kebijakan. Edward III dalam implementasi kebijakan terdiri atas 1)

56
Implementasi Kebijakan Seleksi Terbuka ... (A. Mius dkk.)

Pengangkatan Birokrasi, Disposisi atau dominan dalam implementasi kebijakan


sikap pelaksana akan menimbulkan publik yang mempunyai kepentingan yang
hambatan-hambatan yang nyata terhadap berbeda-beda dalam setiap hirarkinya; (3)
implementasi kebijakan bila personel Birokrasi mempunyai sejumlah tujuan
yang ada tidak melaksanakan kebijakan yang berbeda; (4) Fungsi birokrasi berada
yang diinginkan oleh pejabat-pejabat dalam lingkungan yang kompleks dan
yang lebih atas; 2) Insentif, merupakan luas; (5) Birokrasi mempunyai naluri
salahsatu teknik yang disarankan untuk bertahan hidup yang tinggi dengan begitu
mengatasi masalah sikap para pelaksana jarang ditemukan birokrasi yang mati; dan
kebijakan dengan memanipulasi (6) Birokrasi bukan kekuatan yang netral
insentif. Pada dasarnya orang bergerak dan tidak dalam kendali penuh dari pihak
berdasarkan kepentingan dirinya sendiri, luar.
maka memanipulasi insentif oleh para Berbeda dengan Widodo, meskipun
pembuat kebijakan memengaruhi tindakan sama-sama mengutip Edward III, Winarno
pelaksana kebijakan. (2010:150) mengatakan bahwa terdapat
2 (dua) karakteristik utama dari birokrasi
• Struktur Birokrasi yaitu adanya standar operational
procedures (SOP) dan adanya fragmentasi.
Meskipun sumber-sumber untuk SOP merupakan tuntutan eksternal dan
mengimplementasikan kebijakan cukup internal mengenai maklumat kepastian
dan para pelaksana (implementors) waktu, sumber daya dan kebutuhan
mengetahui apa dan bagaimana cara penyeragaman dalam pelaksanaan
melakukannya, serta mempunyai tugas organisasi yang kompleks dan
keinginan untuk melakukannya, namun luas. Sementara Winarno (2005:155)
Edward III dalam Widodo (2010:106) menjelaskan bahwa “fragmentasi
menyatakan bahwa “implementasi merupakan penyebaran tanggung jawab
kebijakan bisa jadi masih belum efektif suatu kebijakan kepada beberapa badan
karena ketidakefisienan struktur birokrasi”. yang berbeda sehingga memerlukan
Struktur birokasi ini menurut Edward koordinasi”. Edward III dalam Widodo
III dalam Widodo (2010:106) mencakup (2010:106), menyatakan bahwa
aspek-aspek seperti struktur birokrasi, ”Struktur birokrasi yang terfragmentasi
pembagian kewenangan, hubungan antara (terpecah-pecah atau tersebar red.) dapat
unit-unit organnisasi dan sebagainya. meningkatkan gagalnya komunikasi,
Berhubungan dengan hal tersebut, karena kesempatan untuk instruksinya
pakar kebijakan publik lainnya yakni terdistorsi sangat besar. Semakin terdistorsi
Ripley dan Franklin (1978:44) mengatakan dalam pelaksanaan kebijakan, semakin
bahwa terdapat 6 (enam) karakteristik membutuhkan koordinasi yang intensif”.
birokrasi dalam menjalankan organisasi
publik yaitu (1) Birokrasi diciptakan
Seleksi Terbuka
sebagai instrumen dalam menangani
keperluan-keperluan publik (public affair); Seleksi SDM/pegawai merupakan
(2) Birokrasi merupakan institusi yang tindak lanjut dari rekrutmen pegawai.

Jurnal Kebijakan Pemerintahan — FPP IPDN


57
J-KP Vol. 2, No. 1, Juni 2019: 49–73

Seleksi dimulai setelah berakhirnya proses dalam menghasilkan kualitas sumber daya
rekrutmen pegawai. Melalui kegiatan manusia organisasi. Rekrutmen dalam
seleksi pegawai, organisasi membuat Manajemen Sumber Daya Manusia pada
keputusan siapa-siapa saja yang diterima. organisasi dapat menentukan eksistensi
Proses seleksi merupakan tahap-tahap sebuah organisasi. Rekrutmen secara
khusus yang digunakan untuk memutuskan umum berarti penawaran kepada orang-
pelamar mana yang akan diterima. orang sebagai akibat adanya posisi
Proses tersebut dimulai ketika pelamar baru, kebutuhan pegawai atau perluasan
mengajukan lamaran dan diakhiri dengan wilayah kerja. Armstrong (2012:220)
keputusan penerimaan. Hal tersebut mengatakan bahwa rekrutmen merupakan
senada dengan apa yang disampaikan oleh “…are expressed as ad hoc demands for
Berman (2010:10) “Selection technically people because of the creation of new
start when applications have been posts, expansion into new activities or
received”. areas, or the need for a replacement”.
Proses seleksi merupakan proses Berdasarkan pengertian di atas, tampak
pengambilan keputusan bagi calon bahwa rekrutmen dilakukan pada saat-
pelamar untuk diterima atau ditolak. Siapa saat tertentu dan dilakukan akibat adanya
yang akan dipilih, proses yang bagaimana kebutuhan pergantian jabatan, perluasan
dan oleh siapa. Banyak pertimbangan yang wilayah kerja baru serta adanya jabatan
diperlukan untuk memilih orang yang baru.
tepat. Pedoman pokok dalam mengadakan Jika disimak pengertian rekrutmen dan
seleksi adalah spesifikasi jabatan, karena seleksi di atas berlaku baik bagi pegawai
dari situlah diketahui kualitas SDM pada umumnya, termasuk pada pejabat.
yang dibutuhkan. Pelaksanaan seleksi
Pada terminilogi barat, pejabat karier
merupakan salah satu bagian penting
dalam organisasi publik adalah executive
dalam aktivitas atau kegiatan Manajemen
managers atau carrier appointee. Pada
Sumber Daya Manusia terutama untuk
pengadaan pegawai, karena dengan jabatan executive managers biasanya
adanya seleksi maka akan menghasilkan dipilih oleh komite yang melakukan
pegawai yang sesuai dengan kebutuhan seleksi. Hal ini sebagaimana diungkapkan
organisasi baik dan segi jumlah maupun oleh Pynes (2009:207) bahwa “…at the
mutu, yang akan menjamin kelancaran local level and in non profit agencies, the
tugas-tugas dan jalannya aktivitas. Tanpa recruitment and selection of city managers
sumber daya manusia yang berkualitas or executive directors is usually conducted
sebuah organisasi sedang berada dalam by search committees. Usually personnel
posisi sulit untuk mencapai keberhasilan. committees of the city council or board of
Penelitian ini berfokus pada proses directors are responsible for the search”.
rekrutmen dan seleksi khususnya pada Berdasarkan pengertian di atas bahwa
pejabat karier pada level Jabatan Pimpinan pejabat pada organisasi publik/non-profit
Tinggi Pratama di Kota Pekanbaru. dipilih dan diseleksi oleh panitia, tim dan/
Rekrutmen merupakan proses penting atau komite seleksi.

58
Implementasi Kebijakan Seleksi Terbuka ... (A. Mius dkk.)

Tujuan dasar dari proses seleksi adalah penelitian ini, tahapannya telah ditetapkan
untuk memeroleh pegawai yang sesuai dalam Peraturan Menteri Pemndayagunaan
dengan kebutuhan organisasi. Seleksi Aparatur Negara Nomor 13 Tahun 2014
merupakan proses dua arah di mana tentang Pengangkatan Pejabat Tinggi.
dipilih oleh komite yang melakukan
organisasi menawarkan posisi kerja dengan seleksi. Hal
Dalam ini aturan
sebagaimana
tersebutdiungkapkan
secara garisoleh
besarPynes
(2009:207)
konpensasi bahwa “…at sedangkan
yang layak, the local level
calonand terdiri
in nonatasprofit
tahapagencies, the pelaksanaan,
persiapan, recruitment and
selection of city managers or executive
pelamar mengevaluasi organisasi dan daya directors
monitoring dan evaluasi. Adapun committees.
is usually conducted by search rincian
Usually personnel committees of the
tarik posisi serta imbalan yang ditawarkan city council or board of directors are responsible
tahapan rekrutmen Pejabat Tinggi dapat for the
search”. Berdasarkan pengertian
organisasi. Tetapi dalam kenyataannya, di atas bahwa pejabat pada
dilihat pada gambar 2. organisasi publik/non-profit
dipilih dan diseleksi oleh panitia, tim dan/atau komite seleksi.
proses seleksi masih merupakan proses Penelitian ini pegawai
berfokusyang
padasesuai
seleksi
Tujuan dasar dari proses seleksi adalah untuk memeroleh dengan
satu arah, di mana posisi pelamar hanya terbuka, bukan pada
kebutuhan organisasi. Seleksi merupakan proses dua arah di mana organisasi menawarkan seleksi pegawai
dapat kerja
posisi menerima saja posisiyang
dengan konpensasi pekerjaan dengan calon
layak, sedangkan mekanisme
pelamar yang konvensional.
mengevaluasi organisasi
yang
dan dayaditawarkan
tarik posisiorganisasi,
serta imbalan sementara
yang ditawarkan organisasi. Tetapi dalam kenyataannya,
Seleksi terbuka memiliki berbagai istilah
organisasi
proses mempunyai
seleksi kedudukan
masih merupakan yang satuseperti
proses arah, dijobmana posisi
tender, danpelamar hanya dapat
open bidding.
lebih kuat
menerima untuk pekerjaan
saja posisi melakukan yangtawar-
ditawarkan organisasi, sementara organisasi
Seleksi terbuka sudah dipraktikkan mempunyai
di
kedudukan
menawar pada yang pelamar.
lebih kuatNamun,
untuk melakukan
apabila tawar-menawar pada pelamar. Namun,
negara-negara barat dengan istilah yang apabila
terjadi
terjadi kelangkaan
kelangkaan pegawai maka pegawai
pegawai maka akan berbedamempunyai lebih terbuka
pula. Seleksi banyak atau
pilihanyangdalam
memenuhi
pegawai akan pekerjaan. Denganlebih
mempunyai demikian,
banyakorganisasi harus menawarkan tawaran yang lebih
biasa disebut dengan pengisian JPT
menarik dan memberikan insentif
pilihan dalam memenuhi pekerjaan. atau perangsang pada pelamar.
secara Pimpinan adalah
terbuka Tinggi proses
Pratamapengisian
Dengan Pada konteks seleksi
demikian, dan rekrutmen
organisasi harus Jabatan
JPTtelah
yangditetapkan
dilakukandalam melalui
sebagaimana
kompetisi
yang menjadi fokus penelitian ini, tahapannya Peraturan Menteri
menawarkan tawaran yang lebih menarik
Pemndayagunaan Aparatur Negara Nomor 13secara Tahunterbuka/transparan dengan tujuan
2014 tentang Pengangkatan Pejabat
dan memberikan insentif atau perangsang untuk memeroleh aparatur yang memiliki
Tinggi. Dalam aturan tersebut secara garis besar terdiri atas tahap persiapan, pelaksanaan,
pada pelamar.
monitoring dan evaluasi. Adapun rincian tahapan kemampuan, kompetensi
rekrutmen Pejabat Tinggidan integritas
dapat dilihat pada
gambar 2 berikut:
Pada konteks seleksi dan rekrutmen untuk mengisi jabatan tertentu secara
Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama efektif dan efisien. Peraturan Pemerintah
sebagaimana yang menjadi fokus GambarNomor2 11 Tahun 2017 mendefinisikan
Tahapan Rekrutmen dan Seleksi Pejabat Tinggi

•Pembentukan
Pelaksanaan •Pelatikan Kandidat
Panitia • Pengumuman Lowongan •Status Kepegawaian
•Penyusunan Standar • Seleksi Adminstrasi •Laporan kepada
• Seleksi Kompetensi
Kompetensi Jabatan • Wawancara Akhir KASN
• Penelusuran Rekam Jejak
• Tes Kesehatan dan Psikologi
Monitoring
Persiapan
dan Evaluasi

Gambar 2
Sumber: diadaptasi dari Permenpan RB No.dan
Tahapan Rekrutmen 13Seleksi
TahunPejabat
2014Tinggi
Sumber: Diadaptasi dari Permenpan RB No. 13 Tahun 2014
Penelitian ini berfokus pada seleksi terbuka, bukan pada seleksi pegawai dengan
mekanisme yang konvensional. Seleksi terbuka memiliki berbagai istilah seperti job tender,
dan open bidding. Seleksi terbuka sudah dipraktekkan di negara-negara barat dengan59
Jurnal Kebijakan Pemerintahan — FPP IPDN
istilah
yang berbeda pula. Seleksi terbuka atau yang biasa disebut dengan pengisian JPT secara
terbuka adalah proses pengisian JPT yang dilakukan melalui kompetisi secara
terbuka/transparan dengan tujuan untuk memeroleh aparatur yang memiliki kemampuan,
kompetensi dan integritas untuk mengisi jabatan tertentu secara efektif dan efisien. Peraturan
Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 mendefinisikan seleksi terbuka adalah pengumuman
J-KP Vol. 2, No. 1, Juni 2019: 49–73

seleksi terbuka adalah pengumuman sesuai dengan jenis, bidang tugas


lowongan pengisian JPT wajib dilakukan dan kompetensi jabatan yang lowong
secara terbuka melalui media cetak serta memiliki pengetahuan umum
nasional dan/atau media elektronik. mengenai kompetensi dan telah
dikonsultasikan kepada Komisis
Implementasi Kebijakan Seleksi Aparatur Sipil Negara.
Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi
Pratama di Kota Pekanbaru Terkait dengan ketersediaan panitia
seleksi, KASN yang dilansir dalam Laporan
• Analisis Komunikasi Tahunannya (2018) mengakui bahwa
salah satu hambatan dalam pelaksanaan
Komunikasi merupakan syarat seleksi terbuka di pemerintahan adalah
utama bagi para pelaksana kebijakan terbatasnya ketersediaan panitia seleksi
(implementer), di mana para pelaksana yang kredibel dan kompeten. Sementara
kebijakan harus mengetahui apa yang panitia seleksi memiliki peranan penting
harus mereka kerjakan, kepada siapa dalam pelaksanaan seleksi yang objektif
kebijakan harus disalurkan sehingga dan transparan. Sementara pada tahapan
kebijakan akan diimplementasikan pelaksanaan seleksi, pengumuman seleksi
dapat jelas dan konsisten. Komunikasi dilaksanakan secara terbuka dalam bentuk
dalam implementasi kebijakan menurut surat edaran dan media elektronik melalui
Edwards III terdiri atas tiga indikator yaitu situs resmi pemerintah daerah Kota
kejelasan, transmisi dan konsistensi. Dalam Pekanbaru. Hal ini diakui oleh kalangan
implementasi kebijakan seleksi terbuka JPT BKPSDM bahwa selama pelaksanaan
Pratama di Kota Pekanbaru, komunikasi seleksi terbuka. Aspek transparansi sangat
dilakukan 2 (dua) arah yaitu kepada PNS diutamakan. Selengkapnya dikatakan
di seluruh Provinsi Riau dan kepada tim bahwa “…sejak awal BKPSDM telah
panitia seleksi (Pansel). Menurut kalangan menekankan aspek transparansi dalam
BKPSDM Kota Pekanbaru, pembentukan melakukan pengumuman seleksi mulai
Pansel dilakukan oleh Kepala Daerah dari pengumuman awal hingga pada
sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian tahap menentukan 3 (tiga) orang besar
dan berkoordinasi dengan KASN. Secara calon pejabat JPT Pratama”. Di sisi lain,
lengkap dapat disimak kutipan wawancara salah satu peserta yang berasal dari salah
sebagai berikut: satu daerah tetangga mengatakan bahwa
… pansel dibentuk oleh kepala informasi yang diberikan oleh pihak Kota
daerah selaku PPK di Kota Pekanbaru Pekanbaru terinformasikan 4 (empat) hari
dan berkoordinasi ke KASN. sebelum pelaksanaan seleksi terbuka. Hal
Kebetulan Pansel saat itu adalah ini menjadi janggal mengingat dalam
beberapa professor dari IPDN. SOP pelaksanaan seleksi yang dilakukan
Hal ini dimungkinkan mengingat menetapkan bahwa pengumuman
syarat pengangkatan pansel adalah pelaksanaan seleksi paling kurang 15
akademisi/professional yang memiliki (lima belas) hari sebelum batas akhir
pengetahuan dan/atau pengalaman penerimaan lamaran.

60
Implementasi Kebijakan Seleksi Terbuka ... (A. Mius dkk.)

Komunikasi sebagaimana diungkap­ Hakim (2016:542) menunjukkan bahwa


kan pada awal bagian ini terkait juga objektivitas kebijakan adalah tujuan
dengan aspek transparansi. Aspek dan sasaran yang akan dicapai dalam
transparansi menjadi penting mengingat pelaksanaan kebijakan tersebut. Tujuan dan
proses seleski terbuka JPT Pratama di sasaran dalam pelaksanaan lelang jabatan
seluruh daerah menjadi sebuah isu yang adalah agar benar-benar bisa mendapatkan
sensitif. Aspek transparansi ini sangat calon pejabat yang memiliki kompetensi,
dekat maknanya dengan kejelasan (clarity) kapasitas dan kapabilitas berdasarkan
yang oleh Edwards III (1980:42) ditujukan jabatan struktural yang diemban.
agar kebijakan yang ditransmisikan Kutipan ini dimaksudkan agar
kepada pelaksana, target grup dan pihak memercepat pengisian jabatan yang
lain yang berkepentingan secara jelas lowong pada level JPT di lingkungan
sehingga diantara mereka mengetahui apa instansi pemerintah. Diungkapkan pula
yang menjadi maksud, tujuan, sasaran, oleh La Folette dikutip oleh Karepesina
serta substansi dari kebijakan publik (2011:4-5) bahwa “…seleksi terbuka
tersebut sehingga masing-masing akan dimaksudkan untuk menghasilkan sistem
mengetahui apa yang harus dipersiapkan merit di mana sebuah mekanisme dalam
serta dilaksanakan untuk menyukseskan mempromosikan dan memekerjakan
kebijakan tersebut secara efektif dan pegawai pemerintah yang didasarkan pada
efisien. kemampuan mereka untuk melakukan
Dalam aspek kejelasan tujuan, pekerjaan, bukan pada koneksi politik
kalangan Pemerintah Kota Pekanbaru mereka:
menggambarkan bahwa seleksi terbuka (merit system is the process of
sebagai tindak lanjut dari amanat Undang promoting and hiring government
Undang Aparatur Sipil Negara untuk employees based on their ability to
menghasilkan profil pejabat JPT Pratama perform a job, rather than on their
di daerah yang sesuai dengan kualifikasi political connections)”.
dan kompetensi yang dibutuhkan.
Sementara menurut salah satu akademisi Tujuan seleksi terbuka JPT juga telah
yang juga menjadi anggota panitia dijelaskan pada Peraturan Menteri PAN
seleksi mengatakan bahwa “…seleksi dan RB Nomor 13 Tahun 2014 tentang
JPT Pratama dalam UU ASN mengubah Tata Cara Pengisian JPT pada Instansi
pendekatan dari sistem tertutup menjadi Pemerintah. Disebutkan bahwa tujuan
sistem terbuka. Sistem tertutup dulunya diterbitkannya peraturan ini adalah untuk
sangat mengedepankan sistem senioritas terselenggaranya pengisian JPT Utama,
dan kepangkatan dan sistem terbuka Madya dan Pratama yang transparan,
saat ini mengedepankan kompetensi dan objektif, kompetitif dan akuntabel.
kompetisi di antara para ASN”. Hal ini Harapannya JPT yang terpilih sesuai
senada dengan yang diungkapkan oleh dengan kompetensi yang dibutuhkan pada
salah satu pakar pemerintahan bahwa jabatan yang didudukinya sesuai dengan
“…seleksi terbuka bertujuan untuk sistem merit. Di sisi lain pengakuan dari
memercepat regenerasi”. Hasil penelitian salah satu peserta yang tidak lolos dalam

Jurnal Kebijakan Pemerintahan — FPP IPDN


61
J-KP Vol. 2, No. 1, Juni 2019: 49–73

seleksi JPT Kota Pekanbaru mengatakan Kutipan di atas menunjukkan bahwa


bahwa seleksi terbuka yang dilakukan seleksi terbuka yang telah dilakukan
di Kota Pekanbaru cenderung formalitas tampak tidak sesuai dengan tujuan
mengingat orang-orang yang terpilih dan awal yang ditetapkan. Kinerja pejabat
lolos juga merupakan orang yang sudah JPT Pratama yang diharapkan sesuai
diprediksi akan menjabat pada suatu dengan kompetensinya ternyata tidak
jabatan JPT sebelum seleksi dilakukan. sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini
Faktanya, sebagaimana dilansir oleh senada dengan hasil laporan KASN yang
cakaplah.com (diakses pada tanggal menyimpulkan bahwa JPT hasil seleksi
4 februari 2019) Wali kota Pekanbaru terbuka hanya sebesar 8,84 persen yang
kecewa dengan nilai SAKIP yang rendah kinerjanya baik, sementara terdapat 48,64
dan mempersilakan bawahannya untuk persen yang kompetensinya rendah dan
meletakkan jabatannya. Secara rinci kurang berkompetensi. Selengkapnya
dikatakan bahwa: dapat diihat pada gambar 3.
… sesuai dengan apa yang telah saya Tampak pada gambar 3 di bawah bahwa
sampaikan tadi di hadapan seluruh pejabat pimpinan tinggi pratama yang
pejabat, jika capaian nilai SAKIP tak kompeten dan berpotensi menghasilkan
memuaskan, saya persilakan minggir. kinerja optimal hanya sebesar 8,84 persen.
Beri lewat yang mampu untuk Sementara terdapat 11,22 persen pejabat
mencapai itu. JPT yang sebenarnya kompeten namun
kinerjanya rendah. Di sisi lain, pejabat JPT
… Penentuan para ASN setelah bulan
yang kompetensinya rendah dan kurang
Juli. Jika nilai SAKIP memuaskan,
berkompetensi mencapai 48,64 persen.
maka yang bersangkutan masih
Hal ini sebagaimana pengakuan KASN
akan duduk di jabatan sekarang. Jika
disebabkan struktur umur PNS Indonesia
tidak, saya tegaskan katakan silahkan
yang setengahnya berusia di atas 45 tahun.
minggir.

Gambar 3
Matriks hasil Assessment Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
Sumber: Laporan Kinerja KASN, 2018.

62
Implementasi Kebijakan Seleksi Terbuka ... (A. Mius dkk.)

Sementara hasil penelitian yang (1983:22) membagi sumber daya menjadi


dilakukan oleh Susanti (2014) dikatakan sumber daya manusia (human resources),
bahwa lelang jabatan yang dilakukan sumberdaya materi (material resources),
dalam seleksi lurah dan camat di DKI dan sumber daya metoda (method
Jakarta memberikan dampak sangat resources). Implementasi Kebijakan
positif dalam pelayanan publik. Masalah Seleksi Terbuka JPT Pratama di Kota
tersebut oleh pakar pemerintahan salah Pekanbaru didukung oleh semua sumber
satunya disebabkan panitia berwenang daya tersebut. Hal ini dibuktikan dengan
mengeluarkan 3 (tiga) nama peserta pengakuan kalangan BKPSDM bahwa
terbaik yang akan dipilih oleh kepala sumber daya manusia telah disiapkan
daerah sebagai Pejabat Pembina untuk melaksanakan kegiatan seleksi
Kepegawaian (PPK). Hal ini tentu akan terbuka. Selengkapnya dapat disimak
menimbulkan potensi transaksi baru antara sebagai berikut:
kepala daerah dengan kandidat. KASN … kami telah menyiapkan panitia
telah memublikasikan bahwa salah satu seleksi (pansel) dengan baik di mana
penyebab tidak netralnya ASN pada proses panselnya terdiri atas professional dan
pemilihan kepala daerah adalah adanya akademisi. Pansel tahun ini 4 (orang)
motif mendapatkan/memertahankan sebagai guru besar pemerintahan dan
jabatan. KASN (2018) mengatakan administrasi publik yang didatangkan
bahwa patronase politik terjadi karena dari Institut Pemerintahan Dalam
kepala daerah adalah pejabat politik yang Negeri (IPDN) Bandung. Sementara
sekaligus sebagai PPK yang memiliki sumber daya pelaksana yang ada di
kewenangan dan kekuasaan dalam BKPSDM itu telah kami berikan
memromosikan, memuatasi, mendemosi pelatihan pengelolaan Teknologi
pegawai ASN. Masalah implementasi Informasi dan Komunikasi khususnya
kebijakan tersebut tersebut oleh van Meter pengelolaan situs selama 2 (dua) bulan
dan van Horn (1983:37) disebabkan oleh di Jakarta. Selain itu, kami selama 3
kondisi lingkungan sosial, politik dan (tiga) bulan berturut-turut meminta
ekonomi dimana lingkungan politik yaitu advokasi dari kalangan KASN untuk
intervensi dan keputusan terkahir kepala memerhatikan persiapan kegiatan
daerah menjadi keputusan final. ini. Diharapkan mekanisme ini tidak
terdapat pelanggaran sedikit pun.
• Analisis Sumber Daya
Panitia seleksi dalam terminologi
Sumber Daya dalam penerapan
Barat diungkapkan oleh Pynes (2009:207)
kebijakan, ibarat sebuah mesin, minyak,
sebagai komite yang melaksanakan seleksi
yang tidak akan dapat berfungsi dengan
bagi organisasi non-profit. Secara lengkap
baik jika minyaknya kurang/minim.
diungkpakan bahwa
Sumber daya menurut Nugroho (2012:22)
dapat terdiri atas Sumber Daya Manusia, “… at the local level and in non-
Sumber Daya Finansial, Sumber Daya profit agencies, the recruitment and
Kewenangan, dan Sarana Prasarana. selection of city managers or executive
Sementara van Meter dan van Horn directors is usually conducted by

Jurnal Kebijakan Pemerintahan — FPP IPDN


63
J-KP Vol. 2, No. 1, Juni 2019: 49–73

search committees. Usually personnel Sebagaimana data dari kalangan


committees of the city council or BKPSDM Kota Pekanbaru bahwa jumlah
board of directors are responsible for peserta yang mengikuti seleksi terbuka
the search”. JPT Pratama di Kota Pekanbaru adalah
Penentuan panitia seleksi tersebut 144 orang. Jumlah tersebut bukan jumlah
diakui oleh kalangan Pemerintah Kota riil orang yang ikut seleksi mengingat dari
Pekanbaru dilakukan atas konsultasi 144 orang yang mendaftar terdapat 41
dengan KASN. Hal ini telah diatur PP orang yang mendaftar pada 2 (dua) jabatan
No. 11/2017 Pasal 114 nomor (4) yang sehingga jumlah total 103 pendaftar riil
berbunyi “dalam membentuk panitia yang mengikuti seleksi terbuka JPT di
seleksi sebagaimana dimaksud pada Kota Pekanbaru. Kualitas sumber daya
ayat (3), PPK berkoordinasi dengan manusia pendaftar dari data di atas belum
KASN”. Selain itu, panitia seleksi terbuka dapat diketahui. Hal ini dikarenakan
disyaratkan dalam pasal yang sama nomor belum ada data kualifikasi pendaftar
(6) yaitu: berupa tingkat pendidikan dan pangkat
serta golongan pendaftar. Adapun data
a. Memiliki pengetahuan dan/atau jumlah peserta menurut tingkat pendidikan
pengalaman sesuai dengan jelas, adalah sebanyak 55 orang dengan tingkat
bidang tugas, dan kompetensi Jabatan pendidikan sarjana (S-1) dan 87 orang
yang lowong; dengan tingkat pendidikan magister serta
b. Memiliki pengetahuan umum 2 orang peserta dengan tingkat pendidikan
mengenai penilaian kompetensi; doktor. Sementara jumlah peserta menurut
c. Tidak menjadi anggota/pengurus pangkat dan golongan sebagaimana data
partai politik; dan dari BKPSDM adalah 96 orang dengan
pangkat Pembina Muda (IV/a), 4 orang
d. Tidak berpotensi menimbulkan
Pembina Muda Tk. I (IV/b) dan 3 orang
konflik kepentingan.
dengan pangkat Pembina (IV/c).
Sumber daya manusia pengelola
proses seleksi terbuka JPT merupakan
• Analisis Disposisi
fungsional umum di BKPSDM yang telah
diberikan pelatihan dan pendidikan khusus Disposisi dalam implementasi
oleh KASN dan Kemenpan RB untuk kebijakan oleh Edwards III dimaksudkan
memperlancar proses seleksi terbuka. sebagai kesatuan pemahaman antara
Sumber Daya Manusia dalam hal ini pelaksanan kebijakan dengan arahan dari
tidak hanya kepasitas panitia seleksi dan pimpinan (atasan). Keterbatasan tersebut
staf sekretariat, melainkan sumber daya juga dapat diakibatkan ketidakpedulian
manusia yang melakukan pendaftaran. Hal pelaksana kebijakan. Disposisi menurut
ini karena kesuksesan dan keberhasilan Edwards III (1980:32) dapat dibagi
seleksi terbuka dikatakan berhasil jika ke dalam beberapa indikator yaitu
hasilnya sesuai dengan tujuan yang pengangkatan pejabat birokrasi dan insentif
diharapkan, bukan dipaksa untuk sesuai kebijakan. Pengangkatan birokrasi dalam
dengan harapan. implementasi kebijakan seleksi terbuka

64
Implementasi Kebijakan Seleksi Terbuka ... (A. Mius dkk.)

di Kota Pekanbaru ternyata telah disadari kasus ini adalah honor panitia, honor
oleh kalangan Pemerintah Daerah di mana tim dan kecukupan serta kelayakan
menurut pengakuan kepala BKPSDM antara honor dan beban kerja. Jensen dan
Kota Pekanbaru bahwa selama assessment Meckling (1976:12) dalam teori agensi
dilakukan, tidak ada pengangkatan mendefenisikan insentif sebagai alat untuk
birokrasi di tengah assessment mendorong karyawan dalam memperbaiki
berlangsung. Hal ini dimaksudkan untuk kualitas dan kuantitas kerjanya. Kalangan
menghindari terjadinya misleading tim panitia seleksi mengakui bahwa
terhadap kewenangan yang diemban. Jika insentif dalam seleksi terbuka sebagai
proses berlangsung, sementara pejabat panitia seleksi sesuai dengan beban kerja
yang berwenang diganti, maka akan yang diemban. Secara rinci dikatakan
mengakibatkan terganggunya proses bahwa:
seleksi. … kami selaku panitia seleksi yang
notabene berdomisili di Jakarta
Pengangkatan birokrasi secara umum
merasa insentif yang diberikan
tidak menjadi kendala dalam seleksi
oleh Pemerintah Kota Pekanbaru
terbuka JPT di daerah. Namun terkhusus
sangat worthed dengan beban kerja
pada seleksi JPT Pratama yaitu Sekretaris
saya sebagai kalangan akademisi
DPRD memiliki syarat tambahan yaitu
dan professional. Artinya bahwa
konsultasi dengan pimpinan fraksi
pemerintah Kota Pekanbaru mengerti
sebagaimana diatur dalam Undang
dan paham akan menghargai prestasi
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
dan status akademik seorang guru
Pemerintah Daerah Pasal 202 dan 205.
besar. Di samping itu semua,
Hal ini tentu saja dapat menjadi potensi
kepercayaan Kota Pekanbaru kepada
pelanggaran dikarenakan adanya celah
kami sebagai tim panitia seleksi
untuk intervensi politik. Menurut
menjadi pengalaman dan reputasi bagi
kalangan Kota Pekanbaru, hal ini berjalan
kami.
sebagaimana mestinya dan belum ada
resistensi dan protes dari kalangan DPRD Dari kalangan Pemerintah Kota
dan peserta seleksi. Jika hal ini dibiarkan Pekanbaru, Kepala BKPSDM dalam
terjadi, maka kemungkinan resistensi wawancara yang dilakukan mengatakan
berupa intervensi politik bisa saja terjadi. bahwa insentif dalam hal ini honor panitia
Untuk meminimalisir kejadian ini, celah seleksi diberikan berdasarkan perencanaan
intervensi politik dapat diantisipasi anggaran. Insentif yang telah ditetapkan
dengan melakukan konsistensi seleksi dalam perencanaan anggaran sesuai dengan
dari pengumuman hingga pengumuman kebutuhan untuk seorang akademisi
3 (tiga) besar kemudian berkoordinasi dengan gelar guru besar termasuk
dan konsultasi dengan pimpinan fraksi akomodasi dan transportasinya. Selain
DPRD. itu, dilakukan pengalokasian anggaran
bagi staf BKPSDM yang masuk dalam
Selain itu, insentif dalam disposisi kepanitian kesekretariatan seleksi terbuka.
menentukan kelancaran implementasi Hal ini dilakukan untuk memberikan
kebijakan seleksi terbuka. Insentif dalam semangat kepada staf apalagi staf yang

Jurnal Kebijakan Pemerintahan — FPP IPDN


65
J-KP Vol. 2, No. 1, Juni 2019: 49–73

telah diberikan pelatihan pengelolaan TIK pihak Pemerintah Kota Pekanbaru terdiri
di Kemenpan RB. Dengan demikian tidak atas kompetensi dasar dan kompetensi
menimbulkan kesan kepada staf bahwa bidang. Pada praktiknya, kalangan
beban kerja yang beda tetapi insentif sama. Pemerintah Kota Pekanbaru mengakui
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan bahwa selama pelaksanaan seleksi terbuka
oleh Heneman (1992:21) terhadap di Kota Pekanbaru, standar kompetensi
insentif bahwa “insentif merupakan jabatan belum disusun oleh pemerintah
tambahan penghasilan yang diberikan daerah. Sementara idealnya, standar
kepada pegawai bukan didasarkan pada kompetensi jabatan harus telah disusun
evaluasi jabatan, melainan karena adanya sebelum dilaksanakan seleksi terbuka.
perbedaan prestasi kerja”. Terlepas dari belum disusunnya standar
kompetensi jabatan di Kota Pekanbaru,
• Analisis Struktur Birokrasi kalangan Pemerintah Kota Pekanbaru
melalui Kepala BKPSDM mengatakan
Struktur birokrasi dalam implementasi bahwa standar kompetensi jabatan harus
kebijakan seleksi terbuka berhubungan segera disusun mengingat hal tersebut
dengan pengangkatan birokrasi dan panitia sangat terkait dengan peningkatan kinerja,
seleksi sebagaimana diatur dalam peraturan bukan untuk mencari alasan pembenaran
perundang-undangan. Kewenangannya pilihan oleh kepala daerah. Hal ini senada
adalah a) Mempersiapkan mekanisme dengan yang diungkapkan oleh Hakim
pelaksanaan seleksi; b) Mengumumkan (2016:541) dalam penelitiannya bahwa
informasi lowongan jabatan Pimpinan standar kompetensi jabatan merupakan
Tinggi Pratama; c) Melaksanakan proses peningkatan kinerja pegawai sebagai
seleksi termasuk penelusuran rekam jejak akuntabilitas penetapan dan pengangkatan
ke tempat asal kerja; d) Melaksanakan pejabat. Standar kompetensi jabatan
penilaian; e) Mengumumkan hasil seleksi; Aparatur Sipil Negara atau disingkat
f) Merekomendasikan calon pejabat yang Standar Kompetensi ASN merupakan
dinyatakan lulus seleksi kepada PPK deskripsi pengetahuan, keterampilan dan
melalui pejabat yang berwenang. perilaku yang diperlukan seorang Aparatur
Berdasarkan tugas dan fungsi di atas, Sipil Negara dalam melaksanakan tugas
panitia seleksi sebagai salah satu unsur jabatan. Standar kompetensi jabatan dalam
pelaksana seleksi terbuka telah mengetahui hal ini berisi informasi tentang: nama
apa yang harus dilaksanakan. Tetapi hal jabatan, uraian jabatan, kode jabatan,
tersebut tidak menutup kemungkinan pangkat yang sesuai, kompetensi teknis,
dapat menghambat implementasi karena kompetensi manajerial, kompetensi sosial
struktur organisasi yang dimiliki. Standar kultural dan ukuran kinerja.
operasional prosedur menjadi aspek utama Aspek kedua dari struktur birokrasi
keberhasilan implementasi kebijakan yang akan kita perhatikan adalah
dalam dimensi struktur birokrasi di samping fragmentasi. Edwards III mengatakan
fragmentasi sebagaimana diungkapkan fragmentasi adalah disperse dari tanggung
oleh Edwards III. Adapun standar jawab untuk area kebijakan antara
kompetensi JPT yang telah disusun oleh

66
Implementasi Kebijakan Seleksi Terbuka ... (A. Mius dkk.)

beberapa unit organisasi. Fragmentasi sehingga fragmentasi terbentuk sangat


menurut Nugroho mengutip Edwards III kecil. Namun terdapat lembaga umum
(2012:44) adalah penyebaran tanggung yaitu KASN yang memiliki kewenangan 1)
jawab suatu kebijakan kepada badan- mengawal setiap tahapan proses pengisian
badan yang berbeda sehingga memerlukan JPT mulai dari pembentukan panitia
koordinasi yang jelas. Sementara secara seleksi instansi, pengumuman lowongan,
makro, fragmentasi dalam pemerintahan pelaksanaan seleksi, pengusulan nama
didefenisikan oleh U. Rosenthal (1986:1) calon, penetapan, dan pelantikan; 2)
“…sebagai pemerintahan dimana proses mengawasi dan mengevaluasi penerapan
bekerjanya struktur-struktur dan proses asas, niali dasar serta kode etik dan kode
pemerintahan yang melibatkan kebijakan perilaku pegawai ASN; 3) memeriksa
dan keputusan yang bersifat mengikat dokumen terkait pelanggaran norma dasar,
untuk dan atas nama kehidupan bersama”. kode etik dan kode perilaku pegawai
Semakin terfragmentasi struktur organisasi, ASN, 4) meminta klarifikasi dan/atau
semakin komplek koordinasi. Kadangkala dokumen yang diperlukan dari instansi
fragmentasi dibutuhkan jika program yang pemerintah untuk pemeriksaan laporan
dilaksanakan banyak melibatkan institusi. atas pelanggaran norma dasar, kode etik
Sementara fragmentasi menurut istilah dan kode perilaku pegawai ASN; dan 5)
van Meter dan van Horn (1983:42) adalah meminta informasi dari pegawai ASN dan
hubungan antar organisasi. Secara rinci masyarakat mengenai laporan pelanggaran
disebutkan bahwa: norma dasar, kode etik dan kode perilaku
pegawai ASN.
Dalam banyak program implementasi
kebijakan, sebagai realitas dari
program kebijakan perlu hubungan Hambatan Pemerintah Kota Pekanbaru
yang baik antar instansi yang terkait, dalam Implementasi Kebijakan Seleksi
yaitu dukungan komunikasi dan Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi
koordinasi.  Untuk itu, diperlukan Pratama di Kota Pekanbaru
koordinasi dan kerja sama antar
instansi bagi keberhasilan suatu • Waktu
program tersebut.  Komunikasi dan
Waktu pelaksanaan sebagaimana
koordinasi merupakan salah satu
diatur dalam Peraturan Wali kota
urat nadi dari sebuah organisasi agar
Pekanbaru adalah 15 (lima belas) hari
program-programnya tersebut dapat
kerja untuk pengumuman seleksi terbuka.
direalisasikan dengan tujuan serta
Sementara proses seleksi dilakukan dalam
sasarannya.
kurang dari 4 (empat) bulan. Berdasarkan
Dalam praktik implementasi kebijakan pengakuan salah satu peserta yang berasal
seleksi terbuka JPT di Kota Pekanbaru, dari daerah lain adalah ketidakjelasan
terdapat 3 (tiga) lembaga utama yang waktu seleksi dimana jadwal yang telah
bekerja yaitu BKPSDM, Sekretariat ditentukan pada awal pengumuman, tidak
Seleksi dan Panitia Seleksi. Masing-masing sesuai pada saat pelaksanaan. Secara
lembaga telah memiliki kewengannya lengkap dikatakan berikut ini.

Jurnal Kebijakan Pemerintahan — FPP IPDN


67
J-KP Vol. 2, No. 1, Juni 2019: 49–73

“… kemarin salah satu hal yang dengan memberlakukan persyaratan-


harus diperbaiki adalah konsistensi persyaratan yang sulit dipenuhi
antara waktu pelaksanaan dengan oleh calon peserta seleksi dari luar
pelaksanaan seleksi di lapangan. instansi tersebut. Ada kecenderungan
Hal ini menjadi penting mengingat masing-masing instansi pemerintah
kami dari luar kota sangat ditentukan menginginkan lowongan jabatan
oleh waktu pelaksanaan. Kami harus di lingkungan instansinya diisi dari
menyediakan waktu setidaknya 3 (tiga) orang dalam”.
hari jika akan ke Pekanbaru untuk Hal ini tentu saja bertentangan dengan
melaksanakan seleksi, tiba-tiba seleksi prinsip open carrier system sebagaimana
tersebut diundur pelaksanaannya”. dikedepankan seleksi terbuka.
Sementara di sisi lain, kalangan
BKPSDM mengatakan bahwa: • Anggaran
… konsistensi waktu bagi pelaksana Anggaran dalam hal ini adalah
seleksi menjadi tantangan tersendiri. biaya pelaksanaan yang diakui oleh
Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal kalangan BKPSDM bahwa anggaran
seperti jadwal Wali kota Pekanbaru pelaksanaan seleksi terbuka JPT di Kota
yang tidak dapat diprediksi dan Pekanbaru paling besar adalah pihak
jadwal tim panitia seleksi yang berasal ketiga yang melaksanakan tes atau ujian
dari luar Kota Pekanbaru seperti yang diperlukan dalam penelusuran
akademisi dari Jakarta yang harus kompetensi calon pejabat JPT seperti
disesuaikan jadwalnya serta kesediaan assessment center. Secara lengkap
waktu dari kandidat sendiri mengingat dikatakan bahwa:
kandidat adalah pejabata daerah yang
… biaya lain, dialokasikan dalam
juga harus menyesuaikan dengan
rangka pembayaran pihak ketiga
jadwalnya sendiri.
yang melaksanakan tugas menelusuri
Sementara kendala terkait waktu kompetensi dari para peserta dan
terkait dengan pengumuman seleksi kompetensi yang diperlukan, biasanya
dimana pembatasan waktu terhadap calon dalam bentuk assessment center.
peserta seleksi JPT. Menurut salah satu Biaya tersebut, tergantung dari
peserta seleksi yang gagal administrasi penawaran pihak ketiga berkenaan
bahwa waktu untuk memenuhi persyaratan dengan jenis materi dan metode
administrasi sangat sempit sehingga seleksi (assessment). Selain itu,
sebagian besar peserta apalagi yang berasal terdapat juga biaya yang besar dalam
dari daerah luar Kota Pekanbaru gagal di seleksi tes kesehatan. Hal ini terjadi
tahap administrasi. Hal ini senada dengan karena peserta tidak diperbolehkan
yang diungkapkan Irfan (2017) berikut. membawa hasil tes kesehatan dari
“… pembatasan waktu terhadap calon luar, sehingga tes ini dilakukan secara
peserta seleksi terkadang dilakukan terpadu yaitu tes kesehatan jasmani,
oleh instansi untuk membatasi tes psikotest, tes bebas narkoba dan
peserta dari luar instansi adalah tes kepribadian).

68
Implementasi Kebijakan Seleksi Terbuka ... (A. Mius dkk.)

Anggaran menjadi kendala dalam dalam arti bahwa saya tidak enak
setiap kegiatan pemerintahan dikarenakan mendaftar jika pimpinan saya tidak
anggaran tak terduga terkadang lebih besar merekomendasikan”.
dibandingkan dengan anggaran yang telah Kutipan wawancara di atas
ada alokasi dalam pagu anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku birokrasi
menjadi kenyataan mengingat pengakuan dapat menghambat proses implementasi
kalangan BKPSDM Kota Pekanbaru seleksi terbuka untuk meningkatkan
terhadap akomodasi dan transport dari tim semangat kompetitif. Santoso (1992:
panitia seleksi sebanyak 4 (empat) orang 21) menyebutkan 2 (dua) faktor
yang berasal dari Jakarta. Selengkapnya yang menguatkan budaya kerja yaitu
dikatakan bahwa: penyebaran nilai-nilai budaya sehingga
“Biaya tak terduga yang tidak anggota mengetahui budaya yang
teranggarkan adalah biaya akomodasi terkandung dalam organisasi; dan tingkat
dan transportasi tim panitia seleksi komitmen anggota terhadap organisasi”.
akademisi profesional yang berasal Kutipan tersebut mengandung makna
dari Jakarta. Hal ini dikarenakan bahwa budaya organisasi ditentukan oleh
pada awalnya pada saat perencanaan pemahaman pegawai terhadap nilai-nilai
anggaran, akademisi dan professional yang ada dalam organisasi dan lignkungan
hanya direkrut berasal dari universitas organisasi. Hal ini dibuktikan oleh
sekitar Riau. Namun karena terdapat Yusrialis (2012:82-83):
perubahan, maka kami sedikit “Budaya ketimuran mengakibatkan
mengalami kendala”. interaksi antara individu dengan
atasannya bersifat paternalistic sehingga
• Budaya Birokrasi menimbulkan situasi problematik
Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru bagi pegawai untuk berinovasi dan
memberikan kesempatan kepada pegawai mengembangkan karier”.
yang memenuhi kualifikasi dan kapabilitas Meskipun memiliki peluang, calon
untuk berkompetisi dalam seleksi terbuka. kandidat dapat mengurungkan niatnya
Tidak adanya diskriminasi kepada jika tidak mendapatkan rekomendasi
pendaftar membuat pendaftar sangat dari atasannya atau tidak berani meminta
antusias. Jika dilihat secara umum, proses rekomendasi dari atasannya. Hal ini
ini akan sangat menumbuhkan semangat menjadi faktor tidak kasat mata yang
profesionalitas, namun perilaku birokrasi di menghambat dan menantang dalam
Kota Pekanbaru masih sangat kental yaitu implementasi kebijakan seleksi terbuka.
rasa tidak enak. Hal ini diakui oleh salah Oleh karena itu, fungsi pemimpin adalah
satu peserta di Kota Pekanbaru bahwa meng-endorse bawahan untuk dapat
“… saya ini mendaftar ikut seleksi berkembang dengan merekomendasikan
karena saya yakin saya mampu bawahannya agar mendaftarkan diri
mengikuti seleksi tersebut dan pangkat sebagai peserta dalam seleksi terbuka. Hal
saya terpenuhi. Namun yang menjadi ini sama dengan hasil penelitian Nurwana
pikiran saya adalah penilaian pribadi (n.d:11) bahwa:

Jurnal Kebijakan Pemerintahan — FPP IPDN


69
J-KP Vol. 2, No. 1, Juni 2019: 49–73

… Kendala yang dihadapi selama sebagaimana dipaparkan pada bagian


pelaksanaan lelang jabatan di sebelumnya. Salah satu pakar pemerintahan
antaranya adalah banyak aparatur yang yang juga menjadi panitia seleksi
merasa kesulitan di dalam mengasah merekomendasikan bahwa implementasi
kemampuan mandiri mereka ketika kebijakan khususnya seleksi terbuka
mengikuti serangkaian tahapan yang berlaku di seluruh Indonesia tidak
penyeleksian, sehingga muncul hanya pada pemerintah daerah melainkan
pendapat-pendapat dari mereka yang pemerintah pusat dibutuhkan transparansi
tidak akan mengikuti program lelang (sebagai sebuah proses) dalam setiap
jabatan tersebut dan hanya beberapa dimensinya mulai dari struktur birokrasi,
aparatur saja yang mengikuti. Selain komunikasi, disposisi dan sumber daya.
itu, disebabkan karena terbatasnya Sebagai sebuah indikator, Edwards III
pendidikan ASN (Aparatur Sipil belum menetapkan indikator transparansi
Negara) yang tidak sesuai dengan khususnya pada dimensi komunikasi dalam
jabatan kosong yang ditawarkan. kasus seleksi terbuka JPT Pratama. Hal
Inilah yang menyebabkan selama ini, ini sebagaimana diungkapkan oleh salah
ASN (Aparatur Sipil Negara) yang satu pakar bahwa komunikasi termasuk
duduk dalam jabatan tertentu masih pengumuman seyogianya harus dilakukan
banyak yang belum teruji kualitasnya. transparan. Secara rinci dikatakan bahwa
Jiwa kepemimpinan yang dimiliki “… komunikasi dalam seleksi terbuka
oleh setiap aparatur terbatas, sehingga
JPT Pratama di Kota Pekanbaru
hal tersebut juga memengaruhi sikap
khususnya indikator transmisi,
pegawai yang tidak kompetitif untuk
kejelasan dan konsistensi harus
mampu mengikuti serangkaian proses
seleksi lelang jabatan.” dilakukan secara transparan mulai
dari tahap pengumuman pelaksanaan
Hasil penelitian di atas terkait dengan
seleksi hingga pada pengumuman
kualifikasi syarat jabatan dengan atribut
hasil seleksi”.
yang melekat pada ASN yang melamar.
Selain itu, budaya birokrasi dapat Oleh Rakhmawanto (2016:416)
menghambat implementasi kebijakan menekankan 2 (dua) prinsip dasar dalam
seleksi terbuka di Kota Pekanbaru ketika pengangkatan jabatan ASN dengan
hasil seleksi diragukan oleh beberapa menerapkan sistem merit yaitu: pertama
pihak termasuk oleh pelamar (ASN) adanya transparansi; ini dilakukan
maupun panitian seleksi itu sendiri. sebagai upaya dalam rangka memenuhi
tuntutan reformasi yaitu adanya prinsip
Model Ideal Implementasi Kebijakan keterbukaan dalam mekanisme seleksi
Seleksi Terbuka di Kota Pekanbaru mulai dari penyampaian informasi jabatan
yang lowong, pendaftaran, pelaksanaan
Model ideal Implementasi Kebijakan tes, pengumuman, pelantikan dan
Seleksi Terbuka di Kota Pekanbaru pengambilan sumpah, sampai dengan
berangkat dari temuan atas kendala penempatannya. Prinsip ini bisa dinilai
yang dihadapi dan temuan penelitian oleh para pegawai di lingkungan kerjanya

70
Gambar 4
Model Ideal Implementasi
ImplementasiKebijakan
Kebijakan Seleksi Terbuka ... (A. Mius dkk.)
Seleksi Terbuka JPT di Kota Pekanbaru

Komunikasi:
1. Transmisi;
2. Kejelasan Komunikasi; Sumber Daya:
3. Konsistensi; 1. SDM
4. Transparansi; 2. Kewenangan
3. Anggaran
4. Informasi

Implementasi
Kebijakan

Disposisi:
1. Sikap Pelaksana;
2. Insentif
Struktur Birokrasi:
1. SOP;
2. Fragmentasi

Lingkungan Kebijakan
Gambar 4
Sumber: diolah
Modeloleh
Idealpeneliti, 2019.Kebijakan Seleksi Terbuka JPT di Kota Pekanbaru
Implementasi
Sumber: Diolah oleh peneliti, 2019.
SIMPULAN
dan masyarakat pada umumnya, sehingga 5) Bupati/wali kota di Kabupaten/Kota.
Implementasi Kebijakan
mereka dapat memberikan penilaian yang Seleksi Didalam
Terbuka levelJabatan
pemerintah
Pimpinandaerah,
Tinggisecretaries
Pratama di
Kota Pekanbaru dapat dilihat dari beberapa
lebih obyektif dan rasional. Kedua, adanya aspek yaitu a) Aspek Komunikasi yang
daerah (Sekda) lebih layak untuk menjadi meliputi
komunikasi antara panitia seleksi dengan BKPSDM, PPKkomunikasi
mengingatantara Sekda
panitia seleksi dengan
merupakan
akuntabilitas; ini dilakukan mengingat
PPK, Komunikasi antara BKPSDM dengan peserta yang cenderung renggang dilihat dari
seleksi jabatan
mekanisme akan berkaitan
pengumuman
pejabat karier
dengandan pengumuman
seleksi terbuka
tertinggi di daerah yang
hasil seleksi; 2) Aspek Sumber
kepentingan
Daya di mana masyarakat
penggunaan sumber daya anggaran sebagian besardan
luas. berpengalaman merintis karier
diperuntukkan dari
membiayai
assessment center. Sementara sumber daya manusia staf. Dengan
dalamdemikian adapunseleksi
pelaksanaan modelsangat
ideal
Di samping itu, untuk menghindari
mendukung baik SDM di panitia seleksi maupun Implementasi
SDM di BKPSDM; 3) AspekSeleksi
Kebijakan Disposisi dilihat
Terbuka
adanya kepentingan
dari kelancaran politikakibat
proses seleksi berupa
tidak adanya pengangkatan pejabat sementara proses
JPT di Kota Pekanbaru merupakan
kompromi dan transaksi,
seleksi berlangsung dan adanyaIrfan (2017) antara insentif dengan beban kerja yang dimiliki
kesesuaian pengayaan dari model Implementasi
mengatakan bahwadan secretariat;
oleh panitia seleksi pengetatandandan 4) Struktur Birokrasi, tampak SOP yang ada saat ini
mengakibatkan ketidakjelasan Edwards III Namun
yang dapat
di sisi dilihat pada
pengaturan durasi tahapanwaktu pelaksanaan
seleksi seleksi. lain, terdapat
kejelasan kewenangan,
ditentukan. tugas pokok
Pengaturan kembali dan fungsi gambar
Peraturan
4 di atas. pelaksanan seleksi terbuka
antara organisasi
yaitu panitia seleksi, BKPSDM dan sekretariat.
mengenai Untukmanajemen Aparatur Sipil
menghindari adanya miskomunikasi antara peserta dengan pelaksana,
Negara
sebaiknya dimana
dilakukan Pejabat Pembina
efisiensi waktu SIMPULAN
pelaksanaan tahapan seleksi dengan cara membuka
Kepegawaian
lowongan jabatan(PPK) Pasalsebelum
6 (bulan) 53 Undang
jabatan tertentu akan dilowongkan. Keberhasilan Pemkot
Undang
PekanbaruNomor
dalam5menyediakan
Tahun 2014sumberadalahdaya1) manusiaImplementasi
dan prasarana perluKebijakan Seleksi
mendapat dukungan
dalam bentuk
Menteri penyediaan sumber
di Kementerian; Terbuka dalam Jabatan Pimpinan
daya lain yaitu anggaran untuk maintenance sarana
2) Pimpinan Tinggi
dan
prasarana.
Lembaga di Lembaga Pemerintah non Pratama di Kota Pekanbaru dapat dilihat
Kementerian; 3) Sekretaris Jenderal di dari beberapa aspek berikut ini.
Sekretariat Lembaga Negara dan Lembaga 1) Aspek Komunikasi yang meliputi
non Struktural; 4) Gubernur di Provinsi; komunikasi antara panitia seleksi

Jurnal Kebijakan Pemerintahan — FPP IPDN


71
J-KP Vol. 2, No. 1, Juni 2019: 49–73

dengan BKPSDM, komunikasi DAFTAR PUSTAKA


antara panitia seleksi dengan PPK,
Agustino Leo. 2008. Dasar-dasar Kebijakan
Komunikasi antara BKPSDM dengan Publik. Bandung: Alfabeta.
peserta yang cenderung renggang dilihat
Amin Widjaja Tunggal. 2007. Audit
dari mekanisme pengumuman seleksi
Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta.
terbuka dan pengumuman hasil seleksi;
Armstrong,Michael. 2012. Armstrong’s
2) Aspek Sumber Daya di mana handbook of Human Resources.
penggunaan sumber daya anggaran London: Kogan Page.
sebagian besar diperuntukkan
Awofeso, Olu. 2011. Democracy and
membiayai assessment center.
Democratic Practice in Nigeria:
Sementara sumber daya manusia
Issues, Challenges and Prospect.
dalam pelaksanaan seleksi sangat
Berman, Evan, M. 2010. Human Resources
mendukung baik SDM di panitia
management in Public Service:
seleksi maupun SDM di BKPSDM;
Paradoxes, Process and Problems.
3)
Aspek Disposisi dilihat dari Sage Publication. Inc.
kelancaran proses seleksi akibat Creswell, John W. 2012. Research Design:
tidak adanya pengangkatan pejabat Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan
sementara proses seleksi berlangsung Mixed. Yogyakarta. Pustakan Pelajar.
dan adanya kesesuaian antara insentif
Dye, Thomas R. 2013. Understanding Public
dengan beban kerja yang dimiliki oleh Policy, 13th Edition. Pearson Education
panitia seleksi dan secretariat; dan Inc: New York.
4) Struktur Birokrasi, tampak SOP Edward III, George C. 1980. Implementing
yang ada saat ini mengakibatkan Public Policy. Congressional Quarterly
ketidakjelasan waktu pelaksanaan Press: Washington.
seleksi. Namun di sisi lain, terdapat Herawati, Nunik Retno. 2016. Evaluasi Lelang
kejelasan kewenangan, tugas pokok Jabatan Camat dan Lurah Pemerintah
dan fungsi antara organisasi pelaksanan Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Ilmiah Ilmu
seleksi terbuka yaitu panitia seleksi, Pemerintahan. Vol. 2 No. 2. Maret 2016.
BKPSDM dan sekretariat. Heneman, R.L. 1992. Addison-Wesley Series
Untuk menghindari adanya on managing Human Resources.
miskomunikasi antara peserta dengan Merit Pay: Linking Pay Increase to
pelaksana, sebaiknya dilakukan efisiensi Performance Ratings. US. Addison-
waktu pelaksanaan tahapan seleksi dengan Wesley Longman.
cara membuka lowongan jabatan 6 (bulan) Irfan, Muchlis. 2017. Seleksi Terbuka jabatan
sebelum jabatan tertentu akan dilowongkan. Pimpinan Tinggi di Lingkungan
Keberhasilan Pemkot Pekanbaru dalam Instansi Pemerintah. Policy Brief.
menyediakan sumber daya manusia dan Badan Kepegawaian Negara.
prasarana perlu mendapat dukungan dalam Jensen, Michael C dan William H. Meckling.
bentuk penyediaan sumber daya lain yaitu 1976. Theory of the Firm: Managerial
anggaran untuk maintenance sarana dan Behavior, Agency Costs and Ownership
prasarana. Structure. Harvard Business School.

72
Implementasi Kebijakan Seleksi Terbuka ... (A. Mius dkk.)

Karepesina, Muhammad Tahir. 2011. Setiawan, Oglando dkk. 2016. Pelaksanaan


Merit Sistem dalam Penempatan Seleksi Terbuka Pejabat Pimpinan
Pegawai pada Dinas Pendidikan dan Tinggi Pratama di Lingkungan
Kebudayaan Kabupaten Buru. Masters Pemerintah Kota Bandar Lampung.
thesis, Universitas Hasanuddin. Jurnal Hukum Volume 4 Nomor 2,
November 2016. Universitas Lampung.
Newman, W Lawrence. 2013. Metodologi
Penelitian Sosial: Pendekatan Susanti, Dinas Annisa. 2014. Kebijakan
Kualitatif dan Kuantitatif Edisi 7. Lelang Jabatan Pengangkatan Camat
Jakarta. Indeks. dan Lurah di DKI Jakarta Tahun 2013
dalam rangka Good Governance.
Nugroho, Riant. 2011. Public Policy. Elex
Disertasi Universitas Islam Negeri
Media Computindo: Indonesia.
Syarif Hidayatullah. 2014.
Nurwana, Malio Adam. Evaluasi Lelang
Van Meter, D. S., & Van Horn, C. E. (1975).
Jabatan di Lingkungan Pemerintah
The Policy Implementation Process: A
Provinsi Jawa Tengah Tahun
Conceptual Framework. Administration
2013-2014. Disertasi Universitas
& Society, 6(4), 445-488. https://doi.
Diponegoro. 2014.
org/10.1177/009539977500600404
Pynes, Joan E. 2012. Human Resources
Yusrialis. 2012. Budaya Birokrasi
Management. USA: Wiley.
Pemerintahan (Keperihatinan dan
Rakhmawanto, Ajib. 2016. Model Harapan). Jurnal Sosial Budaya.
Pengangkatan Jabatan Pimpinan Volume 6 Nomor 1, Januari-Juli 2012.
Tinggi Aparatur Sipil Negara dalam
Widodo, Joko. 2010. Analisis Kebijakan
Perspektif UU Nomor 5 Tahun 2014.
Publik. Malang: Bayumedia.
Jurnal Penelitian Hukum Dejure.
Volume 16 Nomor 4, Desember Wildavsky, A. 1974. The Politics of the
2016. Budgetary Process, 2nd Edition. Boston:
Little Brown & Co.
Ripley, R.B. and G.A. Franklin (1982).
Bureaucracy and Policy Winarno, Budi. 2007, Kebijakan Publik,
Implementation. Dorsey Press: teori dan Proses, Jakarta: Media
Homewood. Pressindo.
Rosenthal, David M. (1986). Two concepts http://riaurealita.com/amp/detailberita/1317/
of consciousness. Philosophical contact.php
Studies 49 (May):329-59.
http://riauplus.com/politik/9330-asesmen-
Rudiyanto, Ellen Vembrey. dkk. 2015. pejabat-pemko-pekanbaru-diduga-
Orientasi Proyek Reformasi Birokrasi. sarat-kkn.html
Universitas Tarumanegara.
Sepriyanto, Dwi Septia. dkk. 2013.
Pelaksanaan Pengakatan Pejabat
Struktural Kelurahan di Lingkungan
Kota Singkawang. Jurnal Universitas
Tanjungpura 2013.

Jurnal Kebijakan Pemerintahan — FPP IPDN


73
J-KP Vol. 2, No. 1, Juni 2019

You might also like