Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 31

TUGAS MATA KULIAH FARMAKOTERAPI TERAPAN

ANALISIS SOAP THYROID STORM

Kelompok

Nila Lutfiatul K. 172211101059


Nur Marlinah 172211101060
Siti Marfu’ah 172211101061

PROGRAM STUDI APOTEKER


FAKULAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER
2017
Pharmaceutical Care

KASUS TIROID

I. IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : Ny. M
Usia : 49 Tahun
Tanggal MRS : 18 September 2016
Diagnosa : ThyroidStorm, UTI, Suspect pneumonia,
postcardiacarrest
Alasan masuk RS : Batuk ± 2 hari, hati bengkak ± 1minggu,
ikterus ± 2 hari

II. SUBYEKTIF
2.1. Keluhan Utama
-
2.2. Keluhan Tambahan
-
2.3. Riwayat Penyakit Dahulu
-
2.4. Riwayat Pengobatan

III. OBYEKTIF
3.1. Tanda Vital

Data Nilai normal Tanggal


Klinik 18 19 20 21 22 23 24

Tekanan 120/80 120


/60 /48
113 92
/52 134
/61 135
/48 /74
137 112
/48
Darah

RR 18-20 30 10 21 27 25 24 26

Nadi 60-90 114 80 95 92 76 72 76

Suhu 36 (oC) 39 37,4 38,2 37 37,6 36,3 36,4

GDA <200 126 146 130 110 63 116 242

3.2. Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Nilai normal Tanggal

Data Lab 1
18 20 21 22 23 24
9

11.0-16.5 13, 14,


Hb 7,9 - 9,9 9,2 -
5 2

Hematokri 40.0-54.0 27, 29, 35, 43, 47,


23,8 -
t 9 2 8 0 9

4000-10.000/
WBC 6,72 - 23,99 15,66 - 22,28 40,94
mm3

170-380.
PLT 108 - 377 49 - 105 47
103/mm3

SGOT 5-35 u/L 60 - - 1102 - - -

SGPT 5-41 u/L 23 - - 285 - - -

Albumin 3,5-5 g/dL 2,4 - - 2,6 2,7 - -

Calcium 8,8-10,4 mg/dL 6,5 - - 6 - 5,3 6,7

Na darah 135-144 mEq/L 131 - - - - 131 130

K darah 3,6-4,8 mEq/L - - - - 5,5 6,1 6,1


Bilirubin ≤ 1,4 mg/dL +3 - - - - - -

Protein 15-45 mg/dl +2 - - - - - -

Bilirubin 1,7-5,1 mmol/L


17,7 - - 16,93 - - -
direk

Bilirubin 0-1,1 mg/dl


22,38 - - 23,91 - - -
total

Bilirubin 0,1-1,0 mg/dl


4,68 - - 6,98 - - -
indirek

T3 total 80-200 ng/dl 3,53 - - - - - -

4,5-13 µg/dl 188,9


T4 total - - - - - -
7

TSH sensitif ˂ 3 ng/ml 0,005 - - - - - -

pH 7,35 – 7,450 7,26 6,83 - 7,21 7,34 7,24 -

pCO2 35-45 mmHg 29 58 - 30 31 31 -

pO2 75-100 mmHg 78 172 169 - 235 54 -

PT 10-15 detik 21 - - 35 - 49 -

˂ 105/ml 3117,
Bakteri - - - - - -
0

3.3. Data Pemeriksaan Kultur


-
IV. ASSESMENT
4.1 Terapi Pasien

Rute Tanggal
Regimen
Nama Pemberi 1 1 2 2 2 2 2
dosis
an 8 9 0 1 2 3 4

O2 - - √ √ √ √ √ √ √

NS 20 tpm IV √ √ √ √ √ √ √

Paracetamol 1x1 g IV √

Ranitidin 2x50 mg IV √

Ondansetron 2x4 mg IV √

Loadingdos
Amiodaron IV √
e: 150 mg

PTU 4x250 mg IV √ √ √ √ √ √ √

Dexamethas
4x2 mg IV √ √ √ √ √ √
one

Lugol 4x10 tetes PO √ √ √

Thyrozol 2x20 mg PO √

25% 100
Albumin IV √ √ √ √
ml

Propanolol 3x40 mg PO √ √ √

Furosemide 2x20 mg IV √ √ √ √ √ √

NS 100 cc +
Na - IV √ √ √ √ √ √
bicarbonat
Octid 6 ampul IV √ √ √

Vitamin K 3x2 mg IV √ √ √ √ √ √

PRC 1 kantong IV √ √

Plasma 600 ml IV √ √

Comafusin
8 tpm IV √ √
Hepar

NS 500 ml +
aminofluid - IV √
500 ml

Digoxin 1x0,5 mg PO √

D40% 2x25 ml IV √ √

Sucralfat 3xCI PO √ √ √ √

Dopamin 0,5 mcg IV √ √ √ √ √ √

Omeprazole 2x40 mg IV √ √ √ √ √ √

Levofloxacin 1x500 mg IV √ √ √

Meropenem 3x1 g IV √ √ √

Lesichol 3x1 PO √ √ √

Ursodeoxych
3x250 mg PO √ √ √ √ √ √
olicacid

NS 100 cc +
- IV √ √ √ √ √
Ca gluconas

Norepinephri
0,35 mcg IV √ √ √ √ √ √
ne

Digoxin 1x0,5 mg IV √
Midazolam 2 mg/jam IV √ √

Propofol 50 mg IV √

RD5 - IV √ √

D5 500 cc IV √ √

Aminoleban 20 tpm IV √ √ √ √

TC - IV √

D10% 20 tpm IV √
4.2 Problem Medik dan DrugRelated Problem Pasien
Problem Tanggal Subjek / Analisa
Terapi DRP Rekomendasi &Monitoring
Medik Objektif
Thyroid Objektif PTU 4x250 Propylthiouracil (PTU) Dosis propanolol Plan :
Storm/ 18/11 TD 120/60 mg IV merupakan tioamida pilihan dan lugol kurang -Melanjutkan terapi dengan
tiroid Nadi ↑ 114 pertama, untuk adekuat (Dipiro, PTU, menigkatkan dosis
krisis Suhu ↑ 39 oC hipertiroidisme dan 2015) propanolol 40-80 mg setiap 6
(dengan T3 total ↓ 3,53 digunakan untuk menghambat Obat Parasetamol jam, melanjutkan
gangguan T4 total ↑ sintesis T4 menjadi T3 namun tidak sesuai dexamethasone, melanjutkan
suhu, 188,97 tidak mempengaruhi kadar terapi Thyrozol, menurunkan
takikardi) TSH ↓ 0,005 simpanan hormon yang sudah terapi lugol 5-10 tetes
dilepas sehingga gejala masih 3xsehari. Apabila tidak ada
TD ↓ 113/48 muncul sampai 4-6 minggu perbaikan PTU dihentikan
Nadi 80 sesudah terapi. Oleh karena dan diganti dengan RAI
19/11 Suhu ↑ 37,4 itu biasanya diberikan terapi radioactive isotope; 80–100
β-blocker (propanolol) untuk µCi/g jaringan thyroid . dosis
TD ↓92/52 meringankan gejala [Koda rata-rata ≈10 mCi.
Nadi ↑ 95 kimbel, 2009]. -penggunaan paracetamol
20/11 Suhu ↑38,2 Propanolol Golongan beta-blocker tanpa dihentikan
3x40 mg PO aktivitas simpatis intrinsik
TD ↑ 134/61 (misalnya, atenolol, Monitoring :
Nadi ↑92 metoprolol, propranolol) -PTU dapat menyebabkan
21/11 Suhu ↑37 efektif dalam mengurangi bleeding, maka monitor
gejala hipertiroid, tapi tanda-tanda pendarahan
TD ↑ 135/61 propranolol adalah satu- (mimisan, hematuria,
Nadi 76 satunya β-blocker yang melena).
22/11 Suhu ↑ 37,6 menghambat konversi perifer -ESO, alergi terhadap PTU,
T4 ke T3 [Koda Kimble, takikardi dan fungsi tiroid
TD ↑ 137/74 2009]. (melihat nilai T4, T3, TSH)
Nadi 72 Dexamethaso Dexamethasone adalah suatu dan nilai WBC pasien (DIH,
23/11 Suhu 36,3 ne 4x2 mg IV sintetik glukokortikoid yang 2008)
digunakan untuk mengurangi -penggunaan paracetamol
TD 112/48 peradangan dengan monitoring takikardia dan
Nadi 76 menghambat migrasi leukosit hipotensi pasien. Serta
24/11 Suhu 36,4 dan meningkatkan penyebab fatal sifat
permeabilitas kapiler dengan hepatotoksisitas dari
cara menekan respon paracetamol
kekebalan tubuh yang normal
(MIMS, 2017) Informasi:
Lugol adalah cairan yang -Terapi non farmakologi:
mengandung Iodida yang Diet yang diberikan harus
digunakan untuk menghambat tinggi kalori, yaitu
Lugol 4x10 pelepasan memberikan kalori 2600-
tetes PO hormon yang belum terbentuk 3000 kalori per hari baik dari
dari kelenjar tiroid, dan harus makanan maupun dari
diberikan paling tidak 1 jam suplemen. Serta konsumsi
sesudah pemberian PTU. protein harus tinggi yaitu
Thyrozol Thyrozol merupakan obat 100-125 gr (2,5 gr/kg berat
2x20 mg PO yang dapat mengobati badan ) per hari untuk
hipertiroidisme, terutama mengatasi proses pemecahan
dalam keadaan tiroid yang protein jaringan seperti susu
masih kecil atau yang sudah dan telur. Serta perlu
mengalami pembesaran tiroid dilakukan Pemeriksaan
(gondok) serta mencegah penunjang lain (sesuai
resiko thyrotoxic crisis setlah indikasi): Radiografi toraks
terapi. : untuk mendeteksi edema
Paracetamol Paracetamol digunakan paru dan pembesaran
1x1 gra PO menurunkan demam yang jantung (gagal jantung) dan
dialami pasien juga adanya infeksi paru dan
EKG : untuk memonitor
aritmia fibrilasi atrial dan
takikardi ventrikular
- Penghentian penggunaan
beta blocker dilarang
mendadak karena dapat
memperburuk gejala
hipertiroidisme dan
propanol dapat berakibat
batuk (DIH, 2008)
- Penghentian obat
kortikosteroid harus
bertahap untuk mencegah
keparahan penyakit pasien
-Penggunaan PTU harus
tepat waktu sesuai dengan
interval waktu konsumsi,
dapat diminum saat atau
setelah makan [DIH, 2008].
Tiroid Subjektif Albumin Albumin digunakan sebagai -Duplikasi terapi Plan:
gangguan Hati bengkak ± 25% 100 ml terapi suplemen pada kejadian - Drug interation - Terapi albumin, comafusin
hepato 1 minggu, IV hipoproteinemia atau edema Menggunakan hepar, Lesichol dihentikan
ikterus ± 2 hari (MIMS, 2017). furosemid ketika terjadi peningkatan
Comafusin Comafusin Hepar digunakan bersamaan kadar albumin, protein dan
Objektif Hepar 8 tpm sebagai protektor hati (MIMS, dengan kondisi SGOT, SGPT dan
18/11 SGOT ↑ 60 IV 2017). omeprazol dapat bilirubin pasien membaik.
Albumin ↓ 2,4 Lesichol 3x1 Lesichol digunakan untuk menyebabkan Atau dapat dipilih salah satu
Bilirubin +3 PO supplement guna kondisi yang terapinya berupa
Protein +2 meningkatkan fungsi hati disebut Ursodeoxycholic Acid. Dan
Bilirubin direk (MIMS, 2017). hypomagnesemia. aminoleban
↑ 17,7 Ursodeoxych Ursodeoxycholic Acid dapat -terapi oktid dilanjutkan
Bilirubin Total olic Acid menekan sintesis hepatic dan Menggunakan -terapi furosemid tetap
↑ 22,38 3x250 mg PO sekresi kolesterol sera furosemid dilanjutkan dengan
Bilirubin menghalangi absorbsi bersama dengan pengaturan cara minum.
Indirek 4,68 intestinal dari kolesterol sucralfate dapat
(MIMS, 2017). menurunkan efek Monitoring:
21/11 SGOT ↑ 1102 Aminoleban Aminoleban digunakan furosemid. -albumin Kontra indikasi
SGPT ↑ 285 20 tpm IV sebagai nutrisi ensefalopati berat pada anemia atau
Albumin ↓ 2,6 hepatik pada penyakit hati cardiac failurre.
Bilirubin direk kronis -reaksi mual muntah dari
↑ 16,93 Mengandung octreotide acetat albumin dan ursodeoxychoic
Bilirubin total ↑ Octid 6 yang berfungsi pada acid
23,91 ampul (i.v) pendarahan varises esophagus -Gangguan GI dari
Bilirubin (off label). ursodeoxychoic acid
indirek ↑  Dosis: i.v bolus 15-50 mcg -kadar SGOT, SGPT
6,98 (DIH, 2008). -kadar vit B12
Furosemid
22/11 Albumin ↓ 2,7 2x 20 mg Furosemid merupakan obat Informasi:
(IV) golongan loop diuretic yang Penggunaan ursodeoxycholic
digunakan untuk mengatasi acid setelah GI terisi.
edema yang disebabkan
karena penyakit gagal jantung
kongestif dan sirosis hati
(DIH, 2008)

Thyroid - Digoksin Digoksin merupakan terapi Terapi tanpa Plan:


dengan 1x0,5 mg PO yang dapat digunakan pada diagnosa dan data Terapi digoksin boleh
gangguan 1x0,5 mg IV pasien heart failure dengan yang lengkap, digunakan, dengan catatan
HF atrial fibrilasi. Terapi seperti kreatinin penurunan dosis, yaitu
digoksin untuk tujuan ini, dan berat badan menggunakan dosis inisial
dapat ditambahkan untuk dengan dosis (awalan) yaitu 0,125
memperlambat laju ventrikel. digoksin terlalu mg/hari. Untuk rute
Menurut suatu jurnal, tinggi. administrasi yang digunakan,
dijelaskan bahwa terapi sebaiknya peroral saja,
digoksin bisa diberikan pada melihat kondisi pasien yang
pasien cardiac arrest apabila MRS.
diketahui kondisi ginjalnya
mengalami gangguan ringan Monitoring:
sampai sedang (Rea dkk., Kondisi jantung pada pasien.
2003).
Sedangkan dalam kasus ini, Informasi:
kita tidak dapat Data kreatinin dan berat
menyimpulkan apakah terapi badan pasien perlu
digoksin ini tepat atau belum, ditambahkan karena untuk
karena kondisi ginjalnya mengetahui fungsi ginjalnya.
belum dapat kita ketahui, dan
belum bisa menghitung
klirens kreatinin akibat dari
tidak adanya nilai kreatinin
pada data laboratorium.

Post 18/11 Ph 7,26 Amiodaron Amiodaron merupakan obat -Efek samping Plan:
cardiac pCO2 ↓ 29 Loadingdose: jantung kelas ii yang dapat amiodaron -Melanjutkan terapi
arest mmHg 150 mg IV digunakan sebagai agent (hipotensi) norepinefrin, dengan catatan
pO2 78 mmHg aritmia dan mepunya efek meningkatkan dosisnya,
Na ↓ 131 jangka panjang (MIMS, 2017) -Rentang dosis sebagai dosis awalan yaitu
mEq/L untuk ACLS 0.5mcg/menit. Dan
Norepinephrine merupakan (advancedcardiac melanjutkan terapi D5 dan
19/11 PH 6,83 Norepinephri aminsimpatomimetik, yang livesupport): RD 5
pCO2 ↑ 58 ne 0,35 mcg utamanya bekerja melalui 0.5-30 -Untuk amiodaron yang telah
mmHg IV efek langsung pada reseptor α mcg/menit(DIH diberhentikan sudah tepat,
pO2 ↑ 172 dan reseptor β di jantung. edisi 17) karena efek samping
mmHg Penggunaan secara rutin - Dopamin tidak pemberian amiodaron adalah
NS 100 cc + Natrium bikarbonat Tidak boleh dicampur hipotensi, dan di pasien ini
pO2 ↑ 169 Nabicarbonat direkomendasikan pada dengan natrium mengalami hipotensi.
20/11 mmHg pasien cardiac arrest, karena bikarbonat atau Sehingga amiodaron hanya
beberapa data klinik dapat larutan alkalin diberikan satu hari di awal
21/11 PH 7,21 menunjukkan efek yang lainnya di jalur dan diganti dengan
pCO2 ↓ 30 merugikan, seperti asidosis IV karena norepinefrin.
mmHg metabolik, hiperkalemia, dan beberapa data -Menghentikan terapi
overdosis trisiklik menunjukkan Natrium bikarbonat.
22/11 Ph 7,34 antidepresan. bahwa hal itu -Melanjutkan terapi
pCO2 ↓ 31 Terapi oksigen, karena dapat mungkin tidak dopamin, oksigen. Dan
mmHg Oksigen menunjang terapi pada pasien aktif dalam mengkombinasikan dopamin
pO2 ↑ 235 cardiac arrest, dan target dari larutan alkali. dengan agen inotropik yang
mmHg nilai PaCO2 adalah 40-45 Akan lebih baik lain, seperti norepinefrin
K ↑ 5,5 mEq/L mmHg (Dipiro, 2015). apabila
Terapi RD5 dan D5 penghentiannya Monitoring:
23/11 Ph 7,24 RD 5 IV merupakan terapi yang secara bertahap. Kadar kalium, nilai PaCO2,
pCO2 ↓ 31 D5 500 cc IV mengandung glukosa, dengan nilai pH, nilai PaO2 , Kondisi
mmHg larutan nutrisi yang cardiac arrest dan oksigen
pO2 ↓ 54 memberikan 200 pada pasien
mmHg kKal/Liter.Terapi ini sebagai
Na ↓ 131 cairan pengganti selama Informasi :
mEq/L dehidrasi dan Beberapa penyebab Post
K ↑ 6,1 mEq/L syok(medicastore.com). cardiacarest :
Alasan penggunaan terapi ini 1. Hipovolemia (akibat
Na ↓ 130 adalah sebagai terapi dari hiponatremia)
24/11 mEq/L penunjang kondisi asidosis (interpretasi data klinik
K ↑ 6,1 mEq/L metabolik dengan nilai pH hal.80)
pada hari kedua pasien adalah 2. Hipoksia (penurunan
6,83. dari PaCO2)
3. Asidosis (tidak
Dopamin adalah agen mirip normalnya nilai pH)
Dopamin 0,5 katekolamin dan prekursor 4. Hiperkalemia
mcg IV kimia norepinefrin yang 5. Hipotermia
memiliki bekerja pada kedua (dipiro 2015, hal. 61).
reseptor baik alfa dan beta.
Selain itu, ada reseptor
spesifik untuk senyawa ini
(DA1, DA2, dan reseptor
dopaminergik). Secara
fisiologis dopamin
merangsang jantung melalui
kedua reseptor tersebut. Efek
vasokonstriksi pada
norepinefrin diimbangi oleh
aktivitas pada reseptor DA2,
yang menghasilkan
vasodilatasi pada konsentrasi
fisiologis. Pada sistem saraf
pusat, dopamin adalah
neurotransmitter yang sangat
penting. Secara farmakologis
dopamin adalah reseptor
adrenergik yang kuat. Efek ini
bergantung pada dosis.
Selama resusitasi, pengobatan
dengan dopamin biasanya
dicadangkan untuk hipotensi
yang terjadi dengan gejala
bradikardia atau setelah
ROSC. Dopamin
dikombinasikan dengan yang
lainnya agen, termasuk
dobutamin atau norepinefrin.
Terapi ini benar dan menjaga
sistemik perfusi dan
pengiriman oksigen.
(The, 2000)

Problem Tanggal Subjek / Analisa


Terapi DRP Rekomendasi &Monitoring
Medik Objektif

UTI 18/11 Bakteri: 3117,0 Levofloxacin Bakteri dengan nilai > 105/ml -Dosis Plan:
1x500 mg. menunjukkan adanya infeksi Levofloxacin -Levofloxacin dengan
saluran kemih (interpretasi 1x250 mg (koda menurunkan dosisnya.
data klinik, 2011). First line kimble hal. 1601) -Melakukan kultur bakteri.
terapi untuk pasien wanita dan DIH 17th
yang terkena UTI adalah edition. Monitoring :
fosfomisin atau -Tidak Jumlah dan jenis bakteri dari
klorokuinolon(koda kimble ditunjukkan data hasil kultur.
hal. 1594). Dalam terapi ini, kultur bakteri
levofloxacin juga termasuk yang pernah
antibiotik golongan kuinolon. dilakukan oleh
pasien. Karena
dengan tidak
adanya kultur
bakteri secara
jelas, maka kami
kesulitan dalam
menentukan
apakah UTI
termasuk dalam
uncomplicated
atau complicated.
Suspect Subjektif: Meropenem Meropenem adalah salah satu -  Plan :
pneumonia Batuk ± 2 hari 3x1 gram IV jenis antibiotik yang  - melanjutkan terapi
digunakan untuk mengobati meropenem
Objektif: berbagai jenis infeksi yang  Monitoring :
18/11 Bakteri: 3117,0 khusus disebabkan oleh  - sputum pasien
WBC 6.72 bakteri. Obat ini dapat  - bakteri dalam darah
digunakan untuk mengobati
 - batuk pasien
20/11 WBC ↑ 23,99 kondisi neutropeniafebril,
 - demam pasien
21/11 WBC ↑ 15,66 yaitu kondisi demam yang
Informasi:
23/11 WBC ↑ 22,28 disertai dengan penurunan
24/11 WBC ↑ 40,94 jumlah sel darah putih jenis
netrofil. Meropenem tidak
dapat digunakan untuk
mengobati infeksi virus.

Mual mencegah Ranitidin Ranitidin mmerupakan obat - Plan:


Muntah gejala mual dan 2x50 mg IV lambung (H2-antagonis) yang menghentikan ranitidine
muntah serta dapat digunakan untuk dengan mengganti ke
gangguan GI mengurangi produksi asam sucralfat dan omeprazole
baik dari obat lambung sehingga dapat
maupun mengurangi rasa nyeri uluhati Monitoring:
penyakit akibat ulkus atau tukak kondisi mual muntah pada
(tiroid, cardiac lambung, dan masalah asam pasien akibat obat maupun
arrest) lambung tinggi lainnya. penyakit.

Ondansetron Ondansetron merupakan Informasi:


2X4 mg IV terapi emetik setelah operasi bahwasanya cardiac arrest
/tiroid ditandai dengan
kondisi mual muntah.
Omeprazole Omeprazole merupakan obat Sehingga dalam hal ini terapi
2X40 mg IV antasida golongan PPI yang mual muntah sangat
dapat digunakan sebagai diperlukan. antiemetik pada
antiulcers pasien cardiac boleh
diberikan, dengan catatan
Sucralfate Sucralfate merupakan obat hati- hati terhadap antiemetik
3XCI PO golongan antasida yang yang diberikan. seperti
ditujukan untuk melindungi halnya ondansetron,
GI dari asam lambung. domperidon, dan granisetron
diketahui sebagai antiemetik
yang yang dapat
memperburuk kondisi
jantungnya(Rochoy, 2016).
Anemia 18/11 Hb ↓ 7,9 Vitamin K Vitamin K termasuk golongan  Plan :
PT ↑ 21 3x2 mg IV vitamin yang larut dalam  Melanjutkan terapiVitamin K
PLT ↓108 lemak. Vitamin ini dapat  Melanjutkan terapiPRC
Hematokrit ↓ ditemukan dalam berbagai  Melanjutkan terapiPlasma
23,8 bahan makanan, misalnya
 menghentikan terapi TC
20/11 Hb ↓ 9,9 bayam, brokoli, kacang
sesuai
PLT 377 kedelai, daging, telur,

Hematokrit ↓ stroberi, sereal, serta minyak
 Monitoring :
27,9 sayur. Kecukupan asupan Hb, PT, PLT dan
21/11 Hb ↓ 9,2 vitamin K berperan penting  Hematokrit
PT ↑ 35 dalam proses pembekuan
PLT ↓49 darah dan kesehatan tulang.
Hematokrit ↓
29,2 PRC 1 Packed Red Cells (PRC)
kantong IV adalah modalitas terapi yang
22/11 Hematokrit ↓ umum digunakan untuk
35,8 mengobati pasien anemia
yang hanya membutuhkan
23/11 Hb 13,5 komponen sel darah merah
PT ↑ 49 saja, contohnya anemia pada
PLT ↓105 pasien gagal ginjal kronik,
Hematokrit 43 keganasan atau thalasemia.

24/11 Hb 14,2 Plasma 600 PRP atau platelet rich plasma,


PLT ↓47 ml IV adalah salah satu metode
Hematokrit pengobatan regenerative
47,9 medicine. Platelet adalah
bagian (komponen) dari darah
kita yang memiliki
keunggulan karena
mengandung zat-zat yang
berfungsi merangsang
pertumbuhan bagian tubuh
yang rusak.

TC IV TC merupakan komponen
darah yang berisi trombosit,
yang diberikan dengan tujuan
untuk menaikkan kadar
trombosit darah.Pada orang
dewasa 4-6 kantong atau 1
unit/10 kgBB, diharapkan
dapat meningkatkan trombosit
sekitar 20.000-40.000/ul

Hiperglike 24/11 Nilai GDA D10% 20 D10% mengandung 100 mg -Tidak ada DRP Plan:
mia pasien tpm (i.v.) dekstrosa dalam 1000 ml -Menimbulkan Efek  Terapi D10% dilanjutkan
meningkat larutan. D10% ini diberikan Samping Obat sebagai suplai nutri dan
242 karena pada tanggal 22 pasien Pemberian D40% mengkontrol gula darah
tidak diterapi dekstrosa yang pada pasien pasien.
mengakibatkan hasil menyebabkan  Terapi D40% dihentikan
pemeriksaan menunjukkan timbulnya efek Monitoring:
bahwa pasien mengalami samping yakni Nilai GDA pasien
hipoglikemia, sehingga pasien terjadi Informasi:
perlu diberi terapi tambahan hiperglikemia pada Pasien dengan kadar glukosa
dekstrosa(MIMS.com). tanggal 24-09-16 yang lebih dari 200 mg/dL,
D40% mengandung glukosa yang ditunjukkan maka dapat dikatakan bahwa
monohidrat. D10% ini dengan nilai GDA pasien tersebut mengalami
D40% 2x25 diberikan karena pada tanggal = 242. kondisi hiperglikemi atau
ml (i.v) 22 pasien tidak diterapi hiperglikemi kritis (koda
dekstrosa yang kimble hal. 161).
mengakibatkan hasil
pemeriksaan menunjukkan
bahwa pasien
mengalami :hipoglikemia,
sehingga pasien perlu diberi
terapi tambahan dekstrosa
(MIMS.com).
Penenang - Propofol 50 Digunakan sebagai penenang -Drug interaction Plan:
mg (i.v) sebelum dan selama anestesi Interaksi obat -Propofol diberikan saat
umum untuk operasi atau Propofol dengan dibutuhkan saja, seperti
prosedur medis lainnya. norepinephrine ketika pasien akan menjalani
Propofol memperlambat meningkatkan operasi atau ketika kondisi
aktivitas otak dan sistem saraf kadar pasien kritis membutuhkan
pusat. norepinephrine ventilator mekanis.
Propofol dapat digunakan dengan - Midazolam Diberikan
untuk menenangkan pasien menurunkan ketika dibutuhkan saja
yang berada dalam perawatan metabolism dengan penyesuaian dosis
kritis dan membutuhkan (Medscape). yang terlalu tinggi
ventilator mekanis. - Drug interaction seharusnya 0,002-0,03 mg/kg
Dosis: 20 mg setiap 10 detik Interaksi obat setiap 2 menit. Jadi, minimal
sampai onset produksi (1-1,5 Midazolam pemberian mmidazolam IV
mg/kg). Dosis maksimal 200 dengan ranitidine, dalam 1 jamnya 0,6-0,9
mg (Drugs.com). meningkatkan mg/kg seperti ketika sebelum
konsentrasi atau sesudah operasi, atau
Midazolam 2 Merupakan obat penenang midazolam dalam sebagai anestesi intravena
mg/jam (i.v) operasi dan sedasisadar plasma (AHFS, induksi maupun perawatan.
sebelum prosedur diagnostik 2011).
atau radiografi, sedasi ICU Midazolam
(infus kontinyu), anestesi dengan
intravena (induksi, omeprazole,
perawatan). meningkatkan
Dosis sedasi sadar: 0,5-2 mg konsentrasi
i.v selama minimal 2 menit, midazolam dalam
titrasi perlahan dengan darah
mengulangi dosis setiap 2-3 (dimetabolisme
menit jika diperlukan, dosis dengan oksidasi)
total biasa 2,5-5 mg, gunakan (DIH, 2008).
dosis menurun pada orang
tua (DIH, 2008).

Hipokalsem Obyektif : NS 100 cc + Ca glukonas digunakan untuk Tidak ada DRP Plan:
ia 18/11 Ca ↓ 6,5 Ca gluconas terapi hipokalsemia Terapi tetap dilanjutkan
21/11 Ca ↓6 simtomatik yang umumnya hingga kadar Ca mencapai
23/11 Ca ↓ 5,3 terjadi pada pasien tiroid. target.
24/11 Ca ↓6,7 Diberikan melalui rute i.v
karena dibutuhkan Monitoring :
penanganan segera. Ca Kadar Ca pasien.
glukonas untuk hipokalsemia
simtomatik diberikan bersama
infus NS (DiPiro ed 9th,
2015).

Keseimban O: NS 20 tpm Merupakan larutan steril, non Tidak ada DRP Plan:
gan Kadar kalsium (i.v) pirogenik untuk penambahan NS 20 tpm tetap dilanjutkan.
elektrolit dibawah cairan dan elektrolit tubuh,
normal: dalam wadah dosis tunggal Monitoring:
18/9 6,5 untuk pemberian intravena, Kadar natrium.
21/9 6 tidak mengandung zat
23/9 5,3 antimikroba. pH 5,5 (4,5-7,0).
24/9 6,7 Mengandung 154 mEq/L
Kadar natrium natrium dan 154 mEq/L
dalam darah klorida (Drugs.com).
dibawah
normal: Mengandung calcium
18/9 131 chloride dihydrate, dextrose
23/9 131 anhydrous, potassium Tidak ada DRP Plan:
24/9 130 RD5 (i.v) chloride, dan sodium Terapi RD5 dilanjutkan.
Kadar kalium chloride.
darah dibawah Digunakan untuk terapi Monitoring:
normal: ketidakseimbangan elektrolit Kadar glukosa dan elektrolit.
22/9 5,5 seperti hopokalemia,
23/9 6,1 hipokalsemia, hipomagnesia
24/9 6,1 (MIMS).

NS 500 ml + aminofluid 500


ml mengandung , Kalium,
Magnesium, Florida, Sulfat,
NS 500 ml + Asetat, Glukonat, Laktat, Tidak ada DRP Plan: Terapi NS 500 ml +
aminofluid Sitrat, Fosfor, Zinc, Glucosa, aminofluid 500 ml tetap
500 ml Asam amino untuk terapi dilanjutkan.
cairan maintenance pada
pasien rawat inap (MIMS). Monitoring :
Keseimbangan Elektrolit.
DAFTAR PUSTAKA

American Pharmacist Association. 2011. Drug Information Handbook A


Comprehensive Resource for all Clinicians and Healthcare
Proffesionals. Lexicomp. USA.
American Society for Hospital-System Pharmacist. 2011, AHFS Drug
Information Handbook, ASHP Inc.,USA: Bethesda MD.
DiPiro J.T., Wells B.G.,Schwinghammer T.L andDiPiro C.V.2015,
PharmacotherapyHandbook, Ninth Edit. McGraw-Hill
EducationCompanies, Inggris.
Gautier, S., M. Rochoy, M. Auffret, dan J. Be. 2017. ´me´ tiques et effets
cardiaques potentiellement lie ´ s a ` un allongement antie de l ’
intervalle qt : analyse cas / non-cas dans la base nationale de
pharmacovigilance antiemetics and cardiac effects potentially linked to
prolongation of the qt interval. Revue d’E´pide ´miologie et de Sante ´
Publique 65 (2017) 1–8.
Kusumo, S., K. T. Suharto, dan T. Sugiman. 2012. Krisis Tiroid
Koda KimbleandAldredge, B.K. 2009. AppliedTherapeutics the Clinical Use
ofDrugs, 9th edition.NewYork : Lippicont Williams &Wilkin.
.Mcdonnell, M. E. dan G. E. Umpierrez. 2012. Insulin therapy for the
management of hyperglycemia in hospitalized patients. Endocrinology
and Metabolism Clinics of NA. 41(1):175–201.
Rea, T. D., D. S. Siscovick, B. M. Psaty, R. M. Pearce, T. E. Raghunathan, E. A.
Whitsel, L. A. Cobb, S. Weinmann, G. D. Anderson, P. Arbogast, dan
D. Lin. 2003. Digoxin therapy and the risk of primary cardiac arrest in
patients with congestive heart failure effect of mild – moderate renal
impairment. Journal of Clinical Epidemiology. 56:646–650.
The, V. 2000. Section 6 : pharmacology ii : agents to optimize cardiac output and
blood pressure. American Heart Association. 102(suppl I)

You might also like