Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

e-ISSN 2338-199X e-GiGi.

2021;9(2):243-249
Terakreditasi Nasional: SK Dirjen Penguatan Riset dan pengembangan DOI: https://doi.org/10.35790/eg.v9i2.34903
KemenRistekdikti RI No. 30/E/KPT/2019 Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi

Efektivitas Dental Health Education Menggunakan Media Audio Visual


dalam Meningkatkan Pengetahuan Siswa Sekolah Dasar

Anastasia D. Pitoy, Vonny N. S. Wowor, Michael A. Leman

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi,
Manado, Indonesia
Email: pitoydominic@gmail.com

Abstract: Basic Health Research of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia showed
that 93% of Indonesian children experience dental caries. Dental health education (DHE) is the
provision of information in the form of a comprehensive understanding of dental and oral health
and the determinants that affect individuals and communities. Giving DHE to children must be
done in an appropriate and effective way. This study was aimed to to determine the effectiveness
of DHE using audio-visual media to elementary school students. This was a literature review
study using the PubMed, Google Scholar, Science Direct, and Clinical Key databases. Then the
literatures were selected according to the inclusion and exclusion criteria and a critical appraisal
was carried out to obtain relevant and worthy literatures. After going through the study selection,
nine literatures were accepted. All literatures showed an increase in students' knowledge about
dental and oral health after the DHE using audio-visual media. In conclusion, elementary school
students' knowledge about dental and oral health increased significantly after DHE using audio-
visual media.
Keywords: dental health education (DHE); audio visual media; elementary school’s students

Abstrak: Hasil Riskesdas Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan 93% anak
Indonesia mengalami karies gigi. Dental health education (DHE) adalah pemberian informasi
berupa pemahaman yang komprehensif tentang kesehatan gigi dan mulut serta faktor penentu
yang memengaruhi individu dan komunitas. Pemberian DHE pada anak harus dilakukan dengan
cara yang tepat dan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dental health
education menggunakan media audio visual pada siswa sekolah dasar. Jenis penelitian ialah
suatu literature review mengguanakan database PubMed, Google Scholar, Science Direct, dan
Clinical Key. Literatur yang diperoleh kemudian diseleksi sesuai dengan kriteria inklusi dan
eksklusi serta dilakukan critical appraisal untuk mendapat literatur yang relevan dan layak
diteliti. Setelah melalui seleksi studi, didapatkan sembilan literatur untuk diulas. Semua literatur
menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan mulut setelah
DHE menggunakan media audio visual. Simpulan penelitian ini ialah pengetahuan siswa
sekolah dasar tentang kesehatan gigi dan mulut meningkat secara bermakna setelah pemberian
DHE menggunakan media audio visual.
Kata kunci: dental health education (DHE); media audio visual; siswa sekolah dasar

PENDAHULUAN nyah, menelan, dan menyampaikan berbagai


Kesehatan gigi dan mulut merupakan ekspresi wajah dengan percaya diri dan tanpa
komponen penting dari kesehatan tubuh rasa sakit, ketidaknyamanan dan penyakit
individu secara umum. Kesehatan gigi dan kompleks kraniofasial. Pelayanan kesehatan
mulut adalah keadaan sehat yang mencakup gigi dan mulut dilaksanakan kepada individu
kemampuan untuk berbicara, tersenyum, di segala usia melalui pendekatan siklus
mencium, merasakan, menyentuh, mengu- hidup. Dengan demikian, anak-anak juga

243
244 e-GiGi, Volume 9 Nomor 2, Juli-Desember 2021, hlm. 243-249

mempunyai hak untuk mendapatkan pela- pembelajaran. Media audio visual dan
yanan kesehatan gigi dan mulut. Gangguan media sosial sangat berkaitan. Oleh karena
yang terjadi pada kesehatan gigi dan mulut itu, seiring dengan perkembangan zaman,
dapat membawa dampak negatif pada media audio visual berperan penting dalam
kehidupan sehari-hari, seperti menurunnya edukasi kesehatan bukan hanya untuk
kesehatan secara umum, menurunkan ditayangkan secara langsung, melainkan
kepercayaan diri, mengganggu performa dan dapat juga disebarluaskan.5-8
kehadiran di sekolah bagi anak.1-3 Berdasarkan latar belakang yang
The Global Burden of Disease Study dipaparkan maka penulis tertarik untuk
2016 menyatakan bahwa masalah kesehat- melakukan studi pustaka terkait efektivitas
an gigi dan mulut khususnya karies gigi dental health education menggunakan
merupakan penyakit yang dialami hampir media audio visual dalam meningkatkan
setengah dari populasi penduduk dunia pengetahuan siswa sekolah dasar.
(3,58 milyar jiwa). Hasil Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjuk- METODE PENELITIAN
kan bahwa 57,6% masyarakat Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk menge-
mengalami masalah gigi dan mulut, dan tahui efektivitas DHE menggunakan media
hanya 10,2% yang mendapatkan pelayanan audio visual pada subjek penelitian yaitu
dari tenaga medis gigi. Terdapat 93% anak siswa sekolah dasar. Penelitian ini merupa-
Indonesia mengalami karies gigi.3,4 kan suatu literature review dengan meng-
Pemberian edukasi dapat menjadi salah gunakan empat database yaitu PubMed,
satu cara untuk meningkatkan pengetahuan Google Scholar, Science Direct, dan
kesehatan gigi dan mulut untuk mencegah Clinical Key. Literatur yang diperoleh
timbulnya masalah kesehatan gigi dan kemudian diseleksi sesuai dengan kriteria
mulut. sendiri. Dental health education inklusi dan eksklusi serta dilakukan critical
(DHE) adalah pemberian informasi berupa appraisal untuk mendapat literatur yang
pemahaman yang komprehensif tentang relevan dan layak diteliti.
kesehatan gigi dan mulut serta faktor
penentu, berbagai metode, dan membutuh- HASIL PENELITIAN
kan rencana tindakan yang tepat oleh semua Pencarian literatur dilakukan dengan
pihak. Salah satu cara yang dipakai dalam menggunakan empat databasae PubMed,
DHE ialah menggunakan media audio Google Scholar, Science Direct, dan
visual.5,6 Clinical Key. Tabel 1 memperlihatkan hasil
Media merupakan sarana untuk menya- pencarian literatur penelitian; yang
lurkan pesan dari pemberi pesan kepada terbanyak diperoleh ialah 1730 artikel dari
penerima pesan baik berupa perangkat keras Google Scholar, disusul 44 artikel dari
ataupun perangkat lunak. Media audio visual Clinical Key, 31 artikel dari PubMed, dan 1
termasuk dalam multimedia yang mengan- artikel dari Science Direct. Setelah melalui
dung unsur suara dan gambar pada waktu seleksi studi, didapatkan sembilan literatur
bersamaan. Pemberian edukasi mengguna- untuk diulas. Dental health education dinilai
kan media audio visual ditangkap individu efektif jika terjadi perbedaan atau pening-
dengan dua alat indera, yaitu telinga untuk katan antara nilai pre-test dan post-test pada
audio, dan mata untuk visual. Menurut sampel penelitian.
Dale’s Cone Experience, dengan cara Setiap artikel yang diulas menggunakan
melihat dan mendengar, dapat menambah metode penelitian quasi experimental, di
pengaruh kepada objek sebesar 50%.5,7 mana pre-test dan post-test dilakukan
Kemajuan zaman yang semakin ber- terhadap kelompok yang akan diteliti dan
kembang membuat media sosial telah kelompok kontrol. Tabel pengulasan artikel
menjadi sarana komunikasi yang digunakan dapat diakses melalui link:http://ringkas.
sebagian besar orang. Media sosial juga kemdikbud.go.id/tabelpengulasan.
dapat digunakan sebagai sarana pendukung
Pitoy, Wowor, Leman: Efektivitas dental health education … 245

Tabel 1. Hasil pencarian literatur menggunakan empat database


Mesin Pencari Strategi Pencarian
PubMed ('dental health education') AND ('audio visual')
Hasil pencarian: 31 artikel
Google Scholar ''dental health education'' AND "audio-visual media"
Hasil pencarian: 1730 artikel
"dental health education" AND "media audio visual"
Hasil pencarian: 48 artikel
Science Direct ("dental health education OR "oral health education")
AND ("audio visual media")
Hasil pencarian: 1 artikel
Clinical Key dental health education AND audiovisual media
Hasil pencarian: 44 artikel

Literatur pertama oleh Papiliya et al9 kan dalam bentuk skoring kuisioner. Uji
yang meneliti efektivitas media audio visual statistik paired t-test dilakukan dengan
terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut hasil nilai p=0,001 pada kedua metode yang
siswa Sekolah Dasar dengan media audio berarti terdapat perbedaan pada hasil pre-
sebagai kelompok kontrol. Hasil uji paired test dan post-test yang menunjukkan bahwa
t-test menunjukkan nilai p=0,000 (<0,05) keduanya efektif dalam meningkatkan
untuk media audio visual yang berarti pengetahuan penyikatan gigi pada anak.
terdapat perbedaan dari hasil pre-test dan Hasil penelitian ini juga menunjukkan
post-test. Berdasarkan uji independent t- bahwa metode peragaan lebih efektif
test, didapatkan perbedaan bermakna dari dibandingkan metode video namun tidak
selisih jumlah skor antara pemberian DH E terdapat perbedaan bermakna antara kedua
menggunakan media audio visual dengan metode yang ditunjukkan oleh hasil uji
media audio dalam meningkatkan perilaku statistik independent t-test (p=0,365).
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut Literatur keempat oleh Tandilangi et
dengan nilai p=0.004 (<0.05). al12 yang membahas tentang efektivitas
Literatur kedua oleh Kantohe et al10 DHE menggunakan video animasi pada
yang membandingkan media audio visual siswa SD. Hal yang membedakan pene-
dalam bentuk video dengan flip chart. litian ini dengan yang lain yaitu post-test
Sampel penelitiannya ialah siswa SD dilakukan dua kali. Hasil uji Wilcoxon
berusia 10-11 tahun berjumlah 64 sampel menunjukkan nilai p=0,000 (<0,05) yang
yang terbagi atas kelompok video dan berarti terdapat peningkatan skor nilai rerata
kelompok kontrol. Hasil uji statistik pada kelompok animasi kartun.
Wilcoxon menunjukkan nilai p=0,000 Literatur kelima oleh Satria dan
(<0,05) yang berarti terdapat perbedaan Fatmasari13 yang membandingkan pembe-
hasil pengukuran tingkat pengetahuan pada rian DHE menggunakan media online
kedua media ini. Namun hasil uji Mann- “mogigu” dengan kelompok kontrol meng-
Whitney menunjukkan bahwa terdapat per- gunakan phantom. Sampel penelitiannya
bedaan bermakna mengenai selisih jumlah ialah siswa SD berumur 10-11 tahun,
skor antara media video dan flip chart masing-masing 35 sampel di tiap kelom-
dengan nilai p=0,007. Data ini menunjuk- pok. Hasil penelitian terbagi atas kategori
kan bahwa efektivitas media video lebih baik, cukup, dan kurang. Hasil uji statistik
besar dibandingkan kelompok flip chart. Wilcoxon menunjukkan nilai p=0,000
Literatur ketiga oleh Amelia et al11 (<0,05) yang berarti terdapat perbedaan
yang membandingkan pemberian DHE pengetahuan siswa sebelum dan sesudah
menggunakan video dan peragaan sebagai pemberian DHE menggunakan media
kelompok kontrol. Hasil penelitian disaji- online “mogigu”. Hasil uji Mann Whitney
246 e-GiGi, Volume 9 Nomor 2, Juli-Desember 2021, hlm. 243-249

mendapatkan nilai p=0,000 (<0,05) yang simulasi. Namun hasil independent t-test
berarti media online “mogigu” lebih efektif menunjukkan nilai >0,05 yang berarti tidak
dibandingkan dengan media phantom. terdapat perbedaan bermakna antara metode
Literatur keenam oleh Setiawan et al14 simulasi dan media audio visual.
yang meneliti pengaruh DHE dengan media
motion graphic terhadap pengetahuan ten- BAHASAN
tang karies pada siswa kelas IV. Meski Efektivitas pemberian DHE mengguna-
tercantum menggunakan metode quasi kan media audio visual dinilai dari apakah
experimental, penelitian ini tidak mempu- terjadi peningkatan hasil pre-test dan post-
nyai kelompok kontrol untuk memban- test yang dilakukan. Dental health educa-
dingkan efektivitas media yang digunakan. tion adalah upaya dalam memfasilitasi
Sampel penelitian ini berjumlah 66 siswa. individu atau kelompok untuk mengetahui
Uji statistik paired t-test menghasilkan nilai dan mengadopsi cara menjaga kesehatan
p=0,000 (<0,05) yang berarti terdapat gigi dan mulut serta mendorong dalam
pengaruh DHE menggunakan media video dalam perilaku kesehatan yang bersifat
motion graphic terhadap pengetahuan preventif.18.
tentang karies gigi murid kelas IV di SD. Keenam literatur yang diulas pada
Literatur ketujuh oleh Sari et al15 yang penelitian ini menggunakan penyajian data
meneliti pengaruh edukasi film dengan hasil pre-test dan post-test yang berbeda-
perilaku menggosok gigi pada anak usia 6-8 beda. Namun pada setiap literatur jelas
tahun. Berbeda dengan penelitian lainnya, tercantum perubahan tingkat pengetahuan
penelitian Sari et al bukan hanya menilai sebelum dan sesudah diberi DHE menggu-
menggunakan kuisioner, tetapi juga meng- nakan audio visual. Hasil penelitian yang
gunakan lembar observasi untuk menilai dipaparkan dalam bentuk kategori didapat-
psikomotor. Peningkatan pengetahuan yang kan pada penelitian Papiliya et al serta Satria
terjadi diuji menggunakan uji statistik dan Fatmasari.9,13 Hasil penelitian yang
Wilcoxon dan didapatkan nilai p=0,000 dipaparkan dalam bentuk skor/kuisioner
(<0,05) yang berarti terdapat perbedaan skoring dilaporkan pada penelitian Kantohe
pengetahuan pada anak usia 6-8 tahun et al, Nurfalah et al, dan Tandilangi et al.10-
12
sebelum dan sesudah diberi DHE menggu- Namun, pada literatur yang diteliti oleh
nakan media film. Tandilangi et al12 terdapat dua tahap post-
Literatur kedelapan oleh Fastabiqul dan test, yaitu post-test pertama dan kedua. Hasil
Prasko yang meneliti tentang perbedaan penelitian yang dipaparkan dalam mean
pengaruh penyuluhan menggunakan media terdapat pada penelitian Setiawan et al.14
video dan boneka tangan sebagai kelompok Setiap literatur mengemukakan bahwa
kontrol. Uji statistik Mann Whitney menu- terjadi peningkatan pengetahuan siswa
njukkan nilai p=0,465 (>0,05) yang berarti setelah diberi DHE menggunakan media
tidak terdapat perbedaan bermakna antara audio visual. Alat audio visual merupakan
media video dan boneka tangan dalam alat yang dapat didengar dan dapat dilihat
peningkatan pengetahuan siswa SD. pada waktu yang bersamaan. Pemanfaatan
Literatur kesembilan oleh Sanjaya et indra pendengaran dan penglihatan dalam
17
al untuk melihat perbandingan pemberian menerima pesan yang disampaikan dalam
DHE menggunakan media video dan simu- pemberian DHE menjadi salah satu keung-
lasi. Sampel yang digunakan ialah siswa SD gulan media audio visual.19,20 Penelitian
berusia 12 tahun. Uji statistik yang diguna- Papiliya et al9 dan Tandilangi et al12
kan ialah paired t-test yang menghasilkan mengemukakan bahwa DHE menggunakan
nilai p=0,000 (<0,05) untuk kedua metode. media audio visual lebih efektif dibanding-
Hal ini berarti terdapat perbedaan bermakna kan audio dan tanpa alat bantu. Kedua
terhadap keterampilan menyikat gigi siswa penelitian tersebut sesuai dengan teori yang
sebelum dan sesudah pemberian DHE dikemukakan Edgar Dale dalam Cone of
menggunakan media audio visual dan Experience yaitu dengan melihat dan
Pitoy, Wowor, Leman: Efektivitas dental health education … 247

mendengar, presentase edukasi yang dapat ga siswa dapat mengaplikasikan apa yang
ditangkap oleh siswa mencapai 50%. Angka dipelajari melalui media audio visual ke
ini lebih tinggi daripada dengan hanya dalam perilakunya di kehidupan sehari-
melihat atau hanya mendengar materi yang hari.19
disampaikan.21 Fastabiqul dan Prasko16 Media audio visual lebih mudah dan
mengemukakan media video lebih efektif nyaman untuk diakses serta sangat sering
daripada media boneka tangan meskipun ditemukan di berbagai tempat seperti
keduanya memanfaatkan alat indra yang internet, televisi, dan media elektronik
sama yaitu mata dan telinga. Demikian pula lainnya. Satria dan Fatmasari13 melakukan
Kantohe et al10 yang mengemukakan hal penelitian untuk melihat efektivitas media
serupa yaitu media video lebih efektif online “mogigu” dalam kegiatan dental
dibandingkan media flip chart yang health education. “Mogigu” adalah inovasi
dipaparkan sambil dijelaskan oleh edukator. dental health education menggunakan
Kedua media ini juga memanfaatkan alat audio visual dalam penyajiannya yang bisa
indra penglihatan dan pendengaran secara diunggah di youtube.
bersamaan. Adapun penelitian yang dilaku- Selain itu DHE dengan menggunakan
kan oleh Sanjaya et al17 mengemukakan media film dan video motion graphic juga
bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna efektif dalam meningkatkan pengetahuan
antara pemberian DHE menggunakan media siswa SD tentang kesehatan gigi dan mulut
video dan simulasi meskipun media simu- yang dibuktikan lewat penelitian oleh Sari et
lasi memanfaatkan lebih dari dua alat indra. al15 dan Setiawan et al14. Media film dinilai
Hal-hal tersebut dikarenakan media audio dapat merangsang pikiran, perasaan, perha-
visual menarik bagi anak sehingga dapat tian, dan minat siswa dalam belajar untuk
meningkatkan atensi anak. Media audio memperoleh pengetahuan, sikap, dan psiko-
visual menggunakan rangkaian kata yang motor sehingga dapat dikatakan efektif da-
mudah dipahami anak dan dipadukan lam pemberian DHE. Video motion graphic
dengan berbagai warna yang sangat ber- memanfaatkan animasi berupa karakter ma-
pengaruh pada ingatan anak dan perhatian nusia, gigi dan kuman yang dapat bergerak
visual mereka. serta menjelaskan makanan yang baik dan
Teori belajar behavioristik merupakan kurang baik dengan cara yang menarik.14
teori belajar perubahan tingkah laku yang Pemberian DHE menggunakan media
terjadi karena pengalaman yang dialami audiovisual yang memanfaatkan media
pesertanya. Teori ini mengemukakan bahwa digital tidak dibatasi dengan keterbatasan
stimulus sangat berperan penting dalam pertemuan tatap muka dan akses. Pemberian
memberikan pengalaman sebagai input edukasi ini dapat dilaksanakan di rumah dan
yang dapat diadopsi oleh peserta sehingga membantu orang tua dalam mengedukasi
menciptakan output berupa respon yang anak tentang kesehatan gigi dan mulut.
positif.22 Media audio visual memiliki ber- Akses yang dapat dimanfaatkan untuk
bagai keunggulan sebagai stimulus dalam pemberian DHE menggunakan audio visual
pembelajaran. Gerakan yang dapat dilihat dapat berupa media sosial seperti instagram,
oleh siswa disertai dengan suara yang dapat youtube, whatsapp¸ dan sebagainya. Akses
didengar merupakan rangsangan yang serasi yang mudah dijangkau oleh guru dan orang
dan mudah diterima oleh siswa. tua dapat mempermudah pemberian DHE
Efek-efek dalam media audio visual untuk meningkatkan pengetahuan siswa
merupakan aspek pelengkap namun sangat tentang kesehatan gigi dan mulut serta
penting dalam menambah atensi siswa membawa pada perilaku kesehatan yang
sehingga siswa dapat memberi perhatian lebih baik.
yang lebih terhadap edukasi yang diberikan.
Dengan stimulus yang disukai siswa, maka SIMPULAN
edukasi dapat diterima dengan baik melalui Pengetahuan siswa sekolah dasar
indra pendengaran dan penglihatan sehing- tentang kesehatan gigi dan mulut meningkat
248 e-GiGi, Volume 9 Nomor 2, Juli-Desember 2021, hlm. 243-249

secara bermakna setelah pemberian dental video dan flip chart terhadap pening-
health education menggunakan media audio katan pengetahuan kesehatan gigi dan
visual. mulut anak. e-GiGi. 2016;4(2):1-6.
11. Nurfalah A, Yuniarrahmah E, Aspriyanto D.
Konflik Kepentingan Efektivitas metode peragaan dan
Penulis menyatakan tidak terdapat metode video terhadap pengetahuan
penyikatan gigi pada anak usia 9-12
konflik kepentingan dalam studi ini.
tahun di SDN Keraton 7 Martapura.
Dentino. 2014;2(2):1-5
DAFTAR PUSTAKA 12. Tandilangi M, Mintjelungan CN, Wowor
1. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri VNS. Efektivitas dental health educa-
Kesehatan No. 89 tahun 2015 tentang tion dengan media animasi kartun
upaya kesehatan gigi dan mulut. [cited terhadap perubahan perilaku kesehatan
2021 Mar 19]. Available from URL: gigi dan mulut siswa SD Advent 02
www.peraturan.go.id Sario Manado. e-GiGi. 2016;4(2):1-4
2. Glick M, Williams DM, Kleinman DV, Vujicic 13. Satria J, Fatmasari D. Media online “Mogigu”
M, Watt RG, Weyant RJ. A new effective for increasing knowledge
definition for oral health developed by about toothbrushing on elementary
the FDI World Dental Federation opens
school. Jurnal Riset Kesehatan. 2020;
the door to a universal definition of oral
9(2):1-4.
health. J Am Dent Assoc. 2016;147:
14. Setiawan MD, Rahmawati I, Rasuna U.
915-7.
Pengaruh penyuluhan kesehatan gigi
3. Kementerian Kesehatan RI. Pusat Data
dengan media video motion graphic
Informasi Kementrian Kesehatan RI.
terhadap pengetahuan tentang karies
Jakarta: Kemenkes RI, 2019; p. 2.
gigi pada murid kelas IV A dan IV B di
4. Kementrian Kesehatan RI Badan Penelitian dan
SDN Indrasari 1 Martapura. Jurnal
Pengembangan. Hasil Utama Riskesdas
Terapis Gigi dan Mulut. 2020;1(2):1-4.
2018. Jakarta: Kemenkes RI, 2018; p.
15. Sari NNRP, Purwanti IS, Juanamasta IG.
61-96.
edukasi film terhadap perilaku meng-
5. Fujiyanto A, Kurnia Jayadinata A, Kurnia D,
gosok gigi pada anak usia 6-8 tahun.
Studi P, Upi P, Sumedang K, et al.
Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2019;
Penggunaan media audio visual untuk
9(2):1-6.
meningkatkan hasil belajar siswa pada
16. Fastabiqul H, Prasko. Perbedaan pengaruh
materi hubungan antar makhluk hidup.
penyuluhan menggunakan media video
Jurnal Pena Ilmiah. 2016;1(1):2-4.
6. Burt BA, Eklund SA. Dentistry, Dental Practice, dan boneka tangan terhadap pening-
and the Community. St. Louis. Elsevier katan pengetahuan kesehatan gigi dan
Saunders; 2005. mulut pada siswa sekolah dasar. Jurnal
7. Anderson HM. Dale’s Cone of Experience Kesehatan Gigi. 2018; 5(2):1-5.
[Internet]. [cited 2021 April 13]. Avai- 17. Sanjaya AN, Suwargiani AA, Wardani R.
lable from URL: https://www. Comparison between audio-visual
queensu.ca/teachingandlearning/modul media and simulation on the tooth-
es/active/documents/Dales_C brushing skills of elementary school
one_of_Experience_summary.pdf students. Padjajaran Journal of
8. Arnett ME, Loewen JM, Romito LM. Use of Dentistry. 2019;31(3):1-5
social media by dental educators. J Dent 18. Mason J. Concepts in Dental Public Health
Educ. 2013;77(11):9-10. (2nd ed). China: Lippincott Williams &
9. Papiliya EA, Kustina Z, Juliatri. Perbandingan Wilkins Health, 2010.
pengaruh promosi kesehatan menggu- 19. Tirtoni F. Buku Utuh Media dan Teknologi
nakan media audio dengan media audio- Pembelajaran Terpadu di Sekolah
visual terhadap perilaku kese-hatan gigi Dasar. Sidoarjo: Umsida Press, 2018.
dan mulut siswa SD. e-GiGi. 2016;4(2): 20. Cahyadi A. Pengembangan Media dan Sumber
1-4. Belajar Teori dan Prosedur. Serang
10. Kantohe ZR, Wowor VNS, Gunawan PN. Baru: Laksita Indonesia, 2019; p. 113.
Perbandingan efektivitas pendidikan 21. Shaaruddin J, Mohamad M. Identifying the
kesehatan gigi menggunakan media effectiveness of active learning strate-
Pitoy, Wowor, Leman: Efektivitas dental health education … 249

gies and benefits in curriculum and 22. Rusli RK, Kholik MA. Teori belajar dalam
pedagogy course for undergraduate psikologi pendidikan. Jurnal Sosial
TESL students. Creative Education. Humaniora. 2013;4(2):2-3.
2017;8(14):3-4.

You might also like