Dampak Pandemi Terhadap Pelayanan

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

eISSN 2337-5949 e-CliniC.

2021;9(2):412-423
Terakreditasi Nasional: SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan DOI: https://doi.org/10.35790/ecl.v9i2.33490
KemenRistekdikti RI No. 28/E/KPT/2019 Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic

Dampak Pandemi Coronavirus Disease-19 terhadap Mutu Pelayanan


Kemoterapi di Ruang Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Dian Nurani,1 Martha M. Kaseke,2 Arthur E. Mongan2

1
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana Universitas Sam
Ratulangi, Manado, Indonesia
2
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia
Email: nuranidian@yahoo.co.id; kaseke_marie@yahoo.com

Abstract: Covid-19 pandemic has an impact on health services in hospitals, especially in


chemotherapy rooms. This study was aimed to analyze the quality of health services dimensions,
as follows: reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangible. This was a quantitative
study using a cross sectional design. Subjects were adult cancer patients who received
chemotherapy services before and during the Covid-19 pandemic in 2020 at Delima chemotherapy
room of Prof. Dr. R. D Kandou Hospital Manado and met the inclusion criteria of 30 people, using
a five-dimensional health service quality questionnaire. Data analysis was performed univariately
and bivariately using the statistical Wilcoxon test p<α (0.05). The results showed that the
reliability average before the pandemic was 89.60% and during the pandemic was 88.27%
(p=0.008); the responsiveness average before the pandemic was 84.27% and during the pandemic
was 83.47% (p=0.000); the assurance average before the pandemic was 95.47% and during the
pandemic was 95.73% (p=0.157); the empathy average before the pandemic was 92.53% and
during the pandemic was 92.27% (p=0.157); the tangible average before the pandemic was
78.53% and during the pandemic was 84.40% (p=0.000). In conclusion, there were differences in
service qualities of reliability, responsiveness, and tangible dimensions but there were no
differences in service qualities of assurance and empathy dimensions before and during the Covid-
19 pandemic to patients at Delima room of Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado.
Keywords: Covid-19; chemotherapy; quality of service

Abstrak: Pandemi Covid-19 memberi dampak terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit,
terutama di ruang kemoterapi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mutu pelayanan
kesehatan dimensi reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible. Jenis penelitian
ialah kuantitatif dengan desain potong lintang. Subjek penelitian ialah pasien kanker dewasa yang
mendapatkan pelayanan kemoterapi di ruang Delima RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado
sebelum dan pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020 yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak
30 orang. Penelitian ini menggunakan kusioner lima dimensi mutu pelayanan kesehatan. Analisis
data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon p<α
(0,05). Hasil penelitian mendapatkan dimensi mutu sebagai berikut: reliability, rerata sebelum
pandemi (89,60%) dan masa pandemi (88,27%) (p=0,008); responsiveness, rerata sebelum
pandemi (84,27%) dan masa pandemi (83,47%) (p=0,000); assurance, rerata sebelum pandemi
(95,47%) dan masa pandemi (95,73%) (p=0,157); empathy, rerata sebelum pandemi (92,53%) dan
masa pandemi (92,27%) (p=0,157); tangible, rerata sebelum pandemi (78,53%) dan masa
pandemi (84,40%) (p=0,000). Simpulan penelitian ini ialah terdapat perbedaan mutu pelayanan
dalam dimensi reliability, responsiveness, dan tangible namun tidak terdapat perbedaan mutu
dalam dimensi assurance dan empathy antara sebelum dan pada masa pandemi Covid-19 terhadap
pasien di ruang Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Kata kunci: Covid-19; kemoterapi; mutu pelayanan kesehatan

412
Nurani, Kaseke, Mongan: Dampak pandemi coronavirus … 413

PENDAHULUAN procedure (SOP) atau prosedur tetap medis.


Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Ketika SOP tersebut dilaksanakan seperti
merupakan penyakit menular yang disebab- misalnya di beberapa rumah sakit pendidik-
kan oleh coronavirus jenis baru yaitu an milik pemerintah, pasien menganggap
SARS-CoV-2 dengan tingkat penularan prosedut tersebut terlalu lama dan berbelit-
yang sangat tinggi sehingga dalam bebera- belit. Dari pihak lainnya, menurut kacamata
pa bulan telah menyebar hampir di seluruh pasien, justru rumah sakit pendidikan milik
dunia dan ditetapkan sebagai pandemi pemerintah dianggap kurang bermutu diban-
global oleh WHO (World Health Organi- ding rumah sakit swasta yang bisa lebih
zation) pada tanggal 11 Maret tahun 2020.1 cepat karena prosedur yang diterapkan lebih
World Health Organization melapor- fleksibel.4 Zeithmalh et al menyatakan
kan lebih dari 118.000 kasus di 114 negara bahwa penilaian kualitas jasa/mutu pelayan-
dan 4291 orang telah meninggal dunia.1 an instansi kesehatan dapat diukur dari lima
Indonesia menetapkan penyakit Covid-19 dimensi yaitu: reliability (keandalan), res-
sebagai bencana nasional sejak 14 maret ponsiveness (cepat tanggap), assurance
2020.2 Sampai dengan tanggal 25 Maret (kepastian), empathy (empati), dan tangible
2020, dilaporkan total kasus konfirmasi (bukti fisik).5
414.179 dengan 18.440 kematian (CFR Survei oleh WHO menyatakan bahwa
4,4%). Indonesia telah melaporkan 790 53% dari 155 negara menunjukkan adanya
kasus konfirmasi Covid-19 dari 24 pro- gangguan pelayanan kesehatan dalam peme-
vinsi. Tercatat sebanyak 86 daerah di Indo- riksaan dan pengobatan selain kasus Covid-
nesia dinyatakan sebagai wilayah transmisi 19, salah satunya pengobatan pada pasien
lokal di berbagai provinsi termasuk Provin- kanker, dimana tercatat pelayanan kesehatan
si Sulawesi Utara.2 terhadap pasien kanker mengalami penun-
Kasus Covid-19 di Sulawesi Utara sejak daan sebesar 42%.6 Perawatan pasien kanker
awal Oktober 2020 mengalami peningkatan, memerlukan keterlibatan penuh dari tim
sehingga menyebabkan rumah sakit meng- multidisiplin di sepanjang jalur penyakit
alami kenaikan permintaan layanan kese- mulai dari diagnosis hingga bertahan hidup
hatan.3 Hal ini menjadi masalah ketika tenaga atau perawatan akhir hidup.7 Selain itu pasien
dan sumber daya yang dibutuhkan tidak kanker harus menjalani kemoterapi dalam
dapat mengimbangi kecepatan, kuantitas, proses penyembuhan.
serta kualitas pelayanan yang dibutuhkan Pelayanan kemoterapi bersifat eksklu-
pasien sehingga memengaruhi manajemen sif terhadap pasien kanker, berbeda dengan
mutu pelayanan kesehatan rumah sakit. terapi radiasi dan pembedahan. Pelayanan
Mutu pelayanan kesehatan dikatakan kemoterapi di Sulawesi Utara masih sangat
baik jika pelayanan yang diberikan sesuai terbatas, tidak semua rumah sakit menye-
dengan prosedur kesehatan serta kebutuhan diakan pelayanan ini. Pada kondisi pande-
pasien. Menurut Mukti,4 pelayanan kese- mi Covid-19 rumah sakit sebagai pusat
hatan tidak hanya tentang memberikan rujukan pelayanan kemoterapi perlu tetap
layanan demi memuaskan keinginan pasien menjaga dan meningkatkan kualitas mutu
tetapi juga memberikan pelayanan yang pelayanan kesehatan, dan juga keselamatan
memenuhi standar pelayanan medis yang pasien. Hal-hal yang sangat penting untuk
profesional. Mutu layanan kesehatan dalam diperhatikan oleh pasien dan keluarga, serta
pengertian luas diartikan sejauh mana tenaga kesehatan yaitu selalu menerapkan
realitas pelayanan yang diberikan telah protokol kesehatan pada masa pandemi
sesuai dengan kriteria dan standar profe- sehingga penggunaan fasilitas pelayanan
sional medis terkini dan terbaik yang dapat kesehatan dapat mengantisipasi penularan
dinilai dan diukur melalui berbagai macam Covid-19 pada perawat, pasien, dan
pendekatan. Selain itu, mutu juga diartikan keluarga.
sejauh mana layanan kesehatan yang dibe- Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP)
rikan sesuai dengan standard operating Prof. Dr. R. D Kandou Manado merupakan
414 e-CliniC, Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2021, hlm. 412-423

salah satu rumah sakit pelayanan rujukan 2020 serta satu pasien suspek di bulan
nasional yang unggul di Indonesia Timur Agustus 2020. Masalah lain yang dihadapi
yang mempunyai pusat pelayanan kanker ialah kepatuhan pasien menjalani kemo-
terpadu, antara lain layanan radioterapi dan terapi sesuai jadwal yang telah ditetapkan,
pusat kanker dewasa (Ruang Delima). yaitu pasien yang telah dijadwalkan kem-
Berdasarkan survei pendahuluan yang bali, ternyata tidak datang sesuai yang
dilakukan di Ruang Delima jumlah kun- dijadwalkan karena takut untuk datang ke
jungan pasien pada awal Januari 2020 rumah sakit. Selain itu terdapat juga masalah
sebanyak 157, bulan Februari sebanyak 177 yang dikeluhkan pasien terkait fasilitas
(13%), kemudain pada awal masa pandemi sarana dan prasarana di ruang kemoterapi,
Covid-19 bulan Maret 2020 kunjungan yaitu jarak antar tempat tidur terlalu dekat
meningkat sebanyak 182 (16%) dan bulan hanya 60 cm, ruang tunggu pasien yang
April 173 (10%). Jumlah pasien baru juga sempit, toilet hanya satu tanpa membedakan
mengalami peningkatan terutama pada laki-laki dan perempuan, serta belum ada
bulan Juni 2020 dibanding bulan Mei 2020 fasilitas mencuci tangan. Permasalahan lain
yakni sebesar 175 (dari 8 pasien baru yang berkembang ialah dampak psikologis
menjadi 22 pasien baru). Jumlah kunjungan yang dialami oleh perawat, dokter dan
pasien baru ke rumah sakit untuk berobat apoteker terhadap potensi infeksi Covid-19
cenderung meningkat, setelah beberapa menjadi kendala pelayanan di ruang kemo-
bulan jadwal pemeriksaanya tertunda dan terapi. Sejalan dengan terjadinya pandemi
juga sebagai dampak tutupnya salah satu Covid-19 dan dampak yang besar terhadap
rumah sakit yang memberikan pelayanan seluruh upaya pelayanan kesehatan, maka
kemoterapi. mutu pelayanan kesehatan merupakan hal
Kondisi peningkatan pasien pada masa yang sangat penting untuk diperhatikan.
pandemi Covid-19 menyebabkan jumlah
pasien yang membutuhkan pelayanan METODE PENELITIAN
kesehatan melebihi kapasitas tempat tidur Penelitian ini menggunakan metode
yang tersedia sehingga terjadi fenomena kuantitatif dengan desain potong lintang
dimana pasien yang menjalani kemoterapi untuk mengetahui perbedaan mutu pelayan-
lanjutan harus menunggu bergantian de- an kemoterapi sebelum dan sesudah masa
ngan pasien sebelumnya. Selain itu, terd- pandemi Covid-19 tahun 2020 di ruang
apat pemberlakuan kebijakan untuk pem- Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou.
batasan jumlah tempat tidur yaitu maksimal Populasi penelitian ini ialah semua pasien
delapan tempat tidur, yang menjadikan kanker dewasa yang menjalani kemoterapi
waktu tunggu pasien untuk mendapatkan di ruang Delima sejak sebelum adanya
pelayanan kemoterapi bertambah panjang. pandemi dan pada masa pandemi yang
Pada masa pandemi Covid-19, semua berjumlah 176 orang. Jumlah sampel
rumah sakit memberlakukan skrining se- terpilih yaitu sebanyak 30 sampel yang
hingga menyebabkan perpanjangan waktu memenuhi sampel standar minimal8 dan
bagi pasien kanker untuk mendapatkan kriteria penelitian. Kriteria inklusi ialah
pelayanan kemoterapi, bahkan dapat men- pasien yang mendapatkan pelayanan kemo-
jadi penundaan jika terkonfirmasi atau terapi sebelum pandemi dan pada masa
menjadi suspek. Apabila pasien dinyatakan pandemi Covid-19, dapat dihubungi, dan
berisiko Covid-19 maka pasien akan di- bersedia menjadi sampel penelitian. Kriteria
isolasi sesuai protokol Covid-19 dan eksklusi ialah pasien mengalami kondisi
menunda tindakan kemoterapi. Berdasar- gawat darurat saat dilakukan penelitian atau
kan data pasien yang datang untuk melaku- mengalami penurunan kedaan umum
kan kemoterapi di ruang Delima, terdapat sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan
tiga pasien yang mengalami penundaan baik atau pada kanker dengan stadium IV.
kemoterapi, yaitu dua pasien terkonfirmasi Instrumen yang digunakan dalam penelitian
Covid-19 pada bulan Juni dan September ini ialah kuesioner yang berisi tentang mutu
Nurani, Kaseke, Mongan: Dampak pandemi coronavirus … 415

pelayanan yaitu: reliability/keandalan meli- HASIL PENELITIAN


puti prosedur pelayanan, jadwal, keter- Tabel 1 memperlihatkan distribusi
sediaan obat sebelum dan pada masa karakteristik dari 30 responden berdasarkan
pandemi Covid-19 di ruang Delima RSUP usia dengan usia terbanyak ialah 46-55
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado; respon- tahun (37%). Berdasarkan pendidikan, seba-
siveness/daya tanggap meliputi daya tang- gian besar responden berpendidikan tinggi
gap menghadapi keluhan pasien, dokter dan terdiri dari SMA dan Perguruan Tinggi
perawat cepat datang bila dibutuhkan, sebanyak 26 responden (87%). Berdasarkan
perawat cepat mengenali kondisi perubahan pekerjaan, sebagian besar responden tidak
pasien, dan waktu menunggu pemberian bekerja yaitu sebagai ibu rumah tangga
kemoterapi cepat; assurance/jaminan dan sebanyak 18 responden (60%), dengan diag-
kepastian pelayanan meliputi pelaksanaan nosis kanker payudara yang terbanyak yaitu
identifikasi, kebersihan tangan, sikap ramah 11 responden (36,7%).
dan sopan, dan pemakaian alat pelindung Tabel 2 menunjukkan mutu keandalan
diri oleh perawat; empathy/empati meliputi (reliability) rerata sebelum pandemi Covid-
perhatian, komunikasi, dan memahami 19 (89,60%) dengan kategori sangat baik
kebutuhan pasien; serta tangible/bukti fisik dan pada masa pandemi Covid-19 (88,27%)
pelayanan sarana tempat tidur, wastafel, dengan kategori sangat baik. Daya tanggap
ruang tunggu yang nyaman, dan ruang pelayanan (responsiveness) rerata sebelum
kemoterapi yang bersih dan rapi. Peng- pandemi Covid-19 (84,27%) dengan kate-
ukuran mutu pelayanan menggunakan skala gori baik dan pada masa pandemi Covid-19
tingkat kepuasan pasien RSUP Prof. Dr. R. (82,00%) dengan kategori baik. Jaminan
D. Kandou Manado dengan perhitungan (assurance) rerata sebelum pandemi Covid-
yang dilakukan yaitu: sangat baik >85%, 19 (95,47%) dengan kategori sangat baik
baik 75-85%, cukup 65-74%, dan kurang/ dan pada masa pandemi Covid-19 (95,73%)
buruk <65%. dengan kategori sangat baik.

Tabel 1. Karateristik responden penelitian


Variabel n (%)
Usia
26-35 tahun 4 (13)
36-45 tahun 9 (30)
46-55 tahun 11(37)
>55 tahun 6 (20)
Pendidikan
Pendidikan rendah 4 (13,3)
Pendidikan tinggi 26 (86,7)
Pekerjaan
Tidak bekerja 18 (60)
Bekerja 12 (40)
Diagnosis kanker
Kanker payudara 11 (36,7)
Kanker ovarium 5 (16,7)
Penyakit trofoblas ganas (PTG) 4 (13,3)
Chronic lymphocytic leukemia (CLL) 1 (3,3)
Multiple myeloma 1 (3,3)
Kanker serviks 6 (20)
Kanker kolon 2 (6,7)
416 e-CliniC, Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2021, hlm. 412-423

Perhatian (empathy) rerata sebelum pande- an yaitu: reliability (keandalan) dengan nilai
mi Covid-19 (92,53%) dengan kategori p=0,008<0,05 dan nilai Z-hitung 2,640;
sangat baik dan pada masa pandemi Covid- responsiveness (daya tanggap) dengan nilai
19 (92,27%) dengan kategori sangat baik p=0,000<0,05 dan nilai Z-hitung 3,184;
juga. Bukti fisik (tangible) rerata sebelum tangible (bukti fisik) dengan nilai p=0,000
pandemi Covid-19 (78,53%) dengan kate- <0,05 dan nilai Z-hitung 4,047; assurance
gori baik dan pada masa pandemi Covid-19 (kepastian) dan empathy (empati) diperoleh
(84,40%) dengan kategori baik juga. nilai p=0,157 >0,05 dengan nilai Z-hitung
Tabel 3 memperlihatkan hasil uji anali- 1,414 yang berarti tidak terdapat perbedaan
sis statistik Wilcoxon yaitu adanya perbeda- mutu pelayanan sebelum pandemi dan pada
an mutu pelayanan sebelum dan pada masa masa pandemi Covid-19.
pandemi Covid-19. Dimensi mutu pelayan-

Tabel 2. Hasil analisis univariat variabel penelitian


No Mutu Pelayanan Rumah Sakit Sebelum Pandemi Masa Pandemi
Persentase Interpretasi Persentase Interpretasi
% %
1 Reliability/Keandalan
a Perawat memberikan obat dengan baik 98,00 Sangat baik 98, 00 Sangat baik
dan benar
b Ketepatan pelaksanaan kemoterapi 86,67 Sangat baik 81,33 Baik
sesuai jadwal yang ditetapkan
c Petugas memberikan pelayanan sesuai 93,33 Sangat baik 93, 33 Sangat baik
prosedur
d Perawat memberikan pelayanan konsis- 90,00 Sangat baik 90,00 Sangat baik
ten sesuai dengan waktu kerja yang
berlaku
e Obat-obat yang diresepkan tersedia di 80,00 Baik 78, 67 Baik
apotik
Rerata 89,60 Sangat baik 88,27 Sangat baik

2 Responsiveness/Daya Tanggap
a Perawat cepat tanggap dalam mengha- 81,33 Baik 81,33 Baik
dapi keluhan/komplain
b Dokter cepat datang bila dibutuhkan 81,33 Baik 81,33 Baik
atau saat pasien memanggil
c Perawat cepat datang bila dibutuhkan 87,33 Sangat baik 87,33 Sangat baik
atau saat pasien memanggil
d Perawat cepat mengenali kondisi 90,67 Sangat baik 90,67 Sangat baik
perubahan pasien yang memburuk dan
mampu melakukan tindakan segera
e Waktu tunggu pelayanan cepat 80,67 Baik 76,67 Baik
Rerata 84,27 Baik 83,47 Baik

3 Assurance/Kepastian
a Perawat melakukan identifikasi pasien 96,67 Sangat baik 96,67 Sangat baik
sebelum pemberian kemoterapi (mena-
nyakan nama, tanggal lahir)
b Perawat bersikap ramah dan sopan 92,00 Sangat baik 92,00 Sangat baik
terhadap pasien
c Perawat melakukan kebersihan tangan 95,33 Sangat baik 96,67 Sangat baik
sebelum dan sesudah memberikan
tindakan kepada pasien
d Perawat terampil dan kompeten 96,67 Sangat baik 96, 67 Sangat baik
dalam bekerja
Nurani, Kaseke, Mongan: Dampak pandemi coronavirus … 417

No Mutu Pelayanan Rumah Sakit Sebelum Pandemi Masa Pandemi


Persentase Interpretasi Persentase Interpretasi
% %
e Perawat menggunakan Alat Pelindung 96,67 Sangat baik 98,00 Sangat baik
Diri lengkap, berupa masker, sarung
tangan dan pakaian pelindung saat
melakukan pelayanan kemoterapi
Rerata 95,47 Sangat baik 95,73 Sangat baik

4 Empathy/Empati
a Perawat dalam melakukan tindakan 94,00 Sangat baik 94,00 Sangat baik
selalu berhati-hati dan penuh perhatian
b Perawat bersikap sabar dalam mengha- 92,00 Sangat baik 92,00 Sangat baik
dapi keluhan pasien.
c Perawat mampu memberikan rasa aman 92,67 Sangat baik 92,67 Sangat baik
dan nyaman
d Perawat senantiasa menjalin komunikasi 89,33 Sangat baik 88,00 Sangat baik
yang baik dengan pasien.
e Perawat memperhatikan keprihatinan 94,67 Sangat baik 94,67 Sangat baik
psikologis, emosional, spiritual dan
budaya pasien dan keluarga
Rerata 92,53 Sangat baik 92,27 Sangat baik

5 Tangible/Bukti fisik
a Ruang tunggu yang nyaman 80,00 Baik 80,00 Baik
b Ruangan kemoterapi bersih dan rapi 80,00 Baik 89,33 Baik
c Fasilitas tempat tidur memadai 90,00 Sangat baik 80,00 Baik
d Sarana mencuci tangan bersih dan 71,33 Baik 92,67 Sangat baik
tersedia lengkap sabun, tisu
e Kamar mandi/wc pasien bersih dan 71,33 Baik 80,00 Baik
tersedia lengkap sabun, tisu
Rerata 78,53 Baik 84,40 Baik

Rerata seluruh dimensi 88,08 Sangat baik 88,53 Sangat baik

Tabel 3. Dampak pandemi Covid-19 terhadap mutu pelayanan kemoterapi di RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado
Variabel Z p α Ket
Reliability (Keandalan)
Sebelum Covid-19 2,640 0,008 0,05 p<α
Masa Covid-19
Responsivness (Daya tanggap pelayanan)
Sebelum Covid-19 3,814 0,000 0,05 p<α
Masa Covid-19
Assurance (Jaminan)
Sebelum Covid-19 1,414 0,157 0,05 p>α
Masa Covid-19
Empathy (Perhatian)
Sebelum Covid-19 1,414 0,157 0,05 p>α
Perhatian Masa Covid-19
Tangible (Bukti fisik)
Sebelum Covid-19 4,047 0,000 0,05 p< α
Masa Covid-19
418 e-CliniC, Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2021, hlm. 412-423

BAHASAN waktu pelaksanaan kemoterapi yang tidak


Mutu dimensi reliability sesuai jadwal atau terjadi penundaan
Berdasarkan analisis uji Wilcoxon kemoterapi pada masa pandemi Covid-19
didapatkan nilai p=0,008<0,05 dengan nilai disebabkan karena adanya prosedur skrining
Z-hitung=2,640 yang berarti terdapat per- Covid-19 sebagai tindakan pencegahan
bedaan bermakna dalam mutu pelayanan dimana setiap pasien yang akan menjalani
reliability/keandalan sebelum pandemi kemoterapi dilakukan skrining atau kuesio-
Covid-19 dan masa pandemi Covid-19 ner sederhana untuk deteksi dini pasien yang
terhadap pasien kanker yang sementara berpotensi menularkan penyakit. Kewaspa-
menjalani kemoterapi. Menurut Hadi,5 daan universal tetap penting, karena 17,9%
reliability (keandalan) yakni kemampuan hingga 33,3% pasien mungkin memiliki
untuk melaksanakan jasa yang telah dijanji- infeksi Covid-19 tanpa gejala.9 Jika pasien
kan secara konsisten dan dapat diandalkan dinyatakan positif terinfeksi SARS-CoV-2,
(akurat). Keandalan dalam penelitian ini maka prosedur isolasi Covid-19 harus
meliputi prosedur pelayanan yang diberi- diikuti sesuai pedoman rumah sakit.
kan, ketepatan pelaksanaan kemoterapi Sejak bulan Maret 2020 di RSUP Prof
sesuai jadwal, dan obat-obat yang diresep- Dr. R. D Kandou Manado dilakukan bebe-
kan oleh dokter tersedia di apotik. Ketepatan rapa kebijakan untuk mencegah penularan
pelaksanaan kemoterapi sesuai jadwal yang infeksi Covid-19. Dalam lingkungan rumah
ditentukan merupakan kesesuaian waktu sakit dilakukan pembatasan jumlah penjaga
dilakukan kemoterapi dengan jadwal yang pasien, tidak ada jam berkunjung, adanya
telah ditetapkan. Tujuannya yaitu tergambar- hand rub berbasis alkohol dan tempat cuci
nya keandalan pelayanan kemoterapi dan tangan di beberapa tempat, menjaga jarak
ketepatan penjadwalan kemoterapi. Kemo- minimal satu meter, pasien yang datang
terapi dapat diberikan setiap minggu secara menggunakan masker, dilakukan pengu-
sendiri atau secara mingguan digabung kuran suhu tubuh, check list skrining Covid-
bersama dengan radiasi. Pemberian dapat 19, serta pembatasan jumlah pasien operasi
pula diberikan tiga minggu sekali. Sebelum dengan menunda operasi elektif. Untuk
pasien mendapat jadwal pelaksanaan kemo- pasien yang memerlukan kemoterapi di
terapi di Ruang Delima RSUP Prof. Dr. R. D. rumah sakit tetap dilaksanakan dengan
Kandou Manado (janji temu dengan sistem memperhatikan kondisi pasien, baik hasil
perjanjian), pasien sudah melalui tahap per- laboratorium dan status performa pasien.
siapan dan perencanaan. Dilakukan peng- Hal ini memengaruhi ketepatan pelaksa-
kajian pasien dan penulisan instruksi naan kemoterapi sesuai jadwal yg ditentu-
pemberian kemoterapi oleh dokter spesialis kan yakni kesesuaian waktu dilakukan
onkologi yang terkait di poliklinik masing- kemoterapi dengan jadwal yang telah dite-
masing kasus kanker dalam formulir peng- tapkan karena mengalami risiko keterlam-
kajian awal pasien baru rawat jalan atau batan hasil rapid test akibat jumlah pasien
formulir catatan terintegrasi untuk pasien Covid-19 yang terus meningkat, serta
rawat jalan lama, atau pengkajian pasien adanya keterbatasan alat pemeriksaan juga
rawat inap. Pemilihan regimen yaitu jenis sumber daya manusia.
kanker, rencana terapi, penilaian labora- Pada masa pandemi Covid-19 keter-
torium fungsi hati, ginjal, fungsi jantung, sediaan obat di rumah sakit juga menjadi
kardiologi, Echo, jenis regimen/protokol salah satu penyebab penundaan kemoterapi.
terapi, penulisan resep, penentuan jumlah Berdasarkan hasil penelitian terdapat per-
siklus, dan penentuan dosis. Penjadwalan bedaan terhadap obat-obatan yang diresep-
pasien di Poliklinik Pusat Pelayanan Kanker kan oleh dokter tidak tersedia di apotik.
Terpadu (PPKT) oleh Dokter pelaksana dan Kondisi tersebut menyebabkan keterlam-
pasien diberikan informasi mengenai pen- batan pasien dalam menjalani kemoterapi
jadwalannya secara tertulis. Berdasarkan pada episode selanjutnya yang berdampak
hasil penelitian ini, terdapat perbedaan pada pada keberhasilan proses pengobatan
Nurani, Kaseke, Mongan: Dampak pandemi coronavirus … 419

kanker. Salah satu penundaan kemoterapi terjadi karena efek pandemi pada sistem
dialami oleh seorang pasien perempuan 63 kesehatan, seperti yang baru-baru ini terlihat
tahun dimana pasien sudah mendapatkan dalam sebuah penelitian di Inggris yang
kemoterapi pertama dengan regimen benda- memperkirakan peningkatan 20% dalam
mustine seri pertama pada tanggal 2 Maret kematian terkait kanker selama 12 bulan ke
2020, dan pasien direncanakan mendapat- depan. Terdapat 78 kategori penundaan dan
kan bendamustine ulangan pada tang-gal 30 gangguan yang berdampak pada pengobatan,
Maret 2020 yang tertunda karena obat tidak diagnosis, atau layanan kesehatan umum
tersedia. Hal tersebut menyatakan betapa telah diidentifikasi. Penundaan dan gangguan
pentingnya peran petugas di gudang medis yang paling banyak diteliti termasuk
dalam perencanaan dan penentuan kebutuh- pengurangan aktivitas rutin layanan kanker
an untuk menghindari kekosongan obat. dan jumlah operasi kanker; keterlambatan
Penelitian yang dilakukan oleh Winasari10 radioterapi; dan penundaan, penjadwalan
menyatakan bahwa terdapat tiga faktor ulang, atau pembatalan kunjungan pasien
penyebab kekosongan obat yaitu faktor rawat jalan. Sebagian besar gangguan meme-
dana, kebijakan dan distributor. Ketiga ngaruhi fasilitas (hingga 77,5%), keter-
faktor tersebut dapat menjadi penyebab sediaan fasilitas (hingga 79%), dan keter-
kekosongan stok obat yang dapat menurun- sediaan personel (hingga 60%).11
kan kepuasan pasien di rumah sakit, Waktu tunggu pelayanan kemoterapi di
sehingga manajemen rumah sakit diharap- Ruang Delima RSUP Prof. Dr. R. D Kandou
kan dapat lebih memperhatikan kegiatan adalah waktu tunggu pasien terhadap
pengendalian obat di gudang farmasi dan pelayanan mulai dari kedatangan pasien di
menjaga ketersediaan jumlah obat agar tempat penerimaan pasien sampai mendapat
terhindar dari kekosongan.10 pelayanan dokter/tindakan kemoterapi, di
mana indikator waktu tunggu rumah sakit
Mutu dimensi responsiveness (Instalasi Rawat Jalan) ialah kurang dari 60
Berdasarkan analisis uji Wilcoxon (enam puluh) menit. Lama waktu tunggu
didapatkan hasil dengan nilai p=0,000<0,05 pasien mencerminkan bagaimana rumah
dan nilai Z=3,184 yang berarti terdapat sakit mengelola komponen pelayanan yang
perbedaan bermakna dari mutu pelayanan disesuaikan dengan situasi dan harapan
responsiveness sebelum dan pada masa pasien.12 Waktu tunggu identik dengan
pandemi Covid-19 terhadap pasien kanker kebosanan, kecemasan dan waktu tunggu
yang sementara menjalani kemoterapi. yang lama berisiko menurunkan kepuasan
Terdapat kekhawatiran yang patut dicatat pasien dan mutu pelayanan.
tentang dampak pandemi Covid-19 pada RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado
layanan kesehatan penting termasuk penge- merupakan rumah sakit rujukan nasional di
lolaan kanker. Selain dianggap berisiko Indonesia Timur, tidak hanya melayani
lebih tinggi untuk komplikasi dan hasil yang pasien Covid-19 tetapi juga tetap melayani
lebih buruk dari Covid-19, pasien kanker pasien non Covid-19. Pada awal masa pan-
juga dapat mengalami gangguan atau demi Covid-19 rumah sakit mengalami
penundaan layanan sebagai akibat dari kewalahan karena banyaknya pasien Covid-
sistem kesehatan yang tertekan serta pening- 19 yang dirujuk sehingga menambah
katan kerentanan terhadap efek fisik dan ruangan isolasi Covid-19 diikuti dengan
psikologis sosial, isolasi, dan pembatasan penambahan sumber daya manusia (SDM)
keuangan.11 Penundaan dan gangguan kare- yang tenaganya diambil dari ruang rawat
na pandemi dapat secara langsung atau tidak inap non Covid-19. Hal ini memberikan
langsung memengaruhi skrining, diagnosis, dampak psikologis bagi tenaga kesehatan
pengobatan, perawatan paliatif, dan rehabi- (nakes) baik dokter, perawat, bidan, serta
litasi pasien dengan kanker. Data model dan nakes lainnya karena dilakukan rotasi
dunia nyata semakin menunjukkan bahwa tenaga untuk mengimbangi kecepatan jum-
peningkatan kematian terkait kanker akan lah pasien Covid-19. Dokter khususnya
420 e-CliniC, Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2021, hlm. 412-423

yang menangani pasien kemoterapi juga santun. Kompetensi ini berkaitan dengan
ikut merawat pasien Covid-19 sehingga pengetahuan dan keterampilan dalam mem-
berdampak terhadap ketersediaan personil berikan jasa. Assurance pelayanan dalam
SDM khusunya dokter. Tercatat jumlah penelitian ini meliputi: pelaksanaan identi-
tenaga SDM yang ada di Ruang Delima fikasi, kebersihan tangan, sikap ramah dan
sebanyak enam orang perawat/bidan, satu sopan, pemakaian alat pelindung diri perawat
orang apoteker, dan dua orang tenaga teknis sebelum dan pada masa pandemi Covid-19 di
farmasi. Dokter penanggung jawab pasien ruang Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
(DPJP) terdiri dari: dua orang Sp.OG (K) Manado.
Onkologi, tiga orang Sp.B (K), dua orang Indikator assurance yang digunakan
Sp.PD KHOM, dam dua orang Sp.B-KBD mengacu pada manajemen keperawatan
(Data Olahan Ruang Delima RSUP Prof Dr. kemoterapi dalam Peraturan Menteri Kese-
R. D. Kandou Manado). hatan Nomor 10 Tahun 2015 tentang stan-
Ketersediaan SDM yang ada baik dar pelayanan keperawatan di rumah sakit
dokter dan perawat memainkan peran khusus. Penatalaksanaan dalam pemberian
penting dalam memberikan kemoterapi, kemoterapi diberikan oleh perawat kanker
menangani efek samping, menstabilkan dengan kompetensi khusus. Asuhan kepera-
pasien selama keadaan darurat, mendoku- watan yang diberikan kepada pasien yang
mentasikan informasi penting dalam catatan menjalani kemoterapi mulai persiapan,
perkembangan pelayanan pasien, memberi- selama pemberian dan setelah pem-erian.
kan konseling kepada pasien dan anggota Setiap pasien pada dasarnya ingin
keluarga, dan triaging pertanyaan dan diperlakukan secara baik oleh pihak penge-
masalah pasien. Dalam kondisi pan-demi lola rumah sakit. Adanya jaminan bahwa
Covid-19 waktu tunggu pelayanan kemo- pasien yang datang akan dilayani secara
terapi dinilai lebih memanjang karena baik oleh pihak pengelola rumah sakit, akan
ketersediaan SDM khususnya dokter yang memberikan rasa aman kepada pasien,
di rotasi ke ruangan Covid-19, sehingga sehingga kemantapan pribadi pasien akan
mengalami kelelahan. WHO juga menying- bertambah. Dengan demikian, kepercayaan
gung tenaga kesehatan yang sudah meng- mereka terhadap rumah sakit akan bertam-
alami kelelahan atau burnout pada masa bah. Hubungan dimensi assurance dengan
pandemi Covid-19. Studi dari Universitas kepuasan pasien ialah jaminan mempunyai
Indonesia yang dilakukan pada bulan Juni- pengaruh positif dan bermakna terhadap
Agustus tahun 2020 menunjukkan sekitar kepuasan pasien. Semakin baik persepsi
83% atau lebih dari 1.400 tenaga kesehatan pasien terhadap jaminan maka kepuasan-
di seluruh negeri mengalami kelelahan nya akan semakin tinggi, dan jika persepsi
derajat sedang sampai berat. pasien terhadap jaminan buruk maka ke-
puasannya akan semakin rendah.
Mutu dimensi assurance Adanya peningkatan perawat meng-
Berdasarkan hasil analisis uji Wilcoxon gunakan alat pelindung diri lengkap, berupa
didapatkan nilai p=0,157>0,05 dengan nilai masker, sarung tangan dan pakaian pelin-
Z-hitung=1,414 yang berarti tidak terdapat dung saat melakukan pelayanan kemoterapi
perbedaan bermakna dari mutu pelayanan pada masa pandemi Covid-19 merupakan
assurance sebelum dan pada masa pandemi hal yang sangat penting diperhatikan oleh
Covid-19 pada pasien kanker yang semen- tenaga kesehatan yaitu selalu menerapkan
tara menjalani kemoterapi. Dimensi assu- protokol kesehatan sehingga penggunaan
rance berarti karyawan/staf memiliki kompe- fasilitas pelayanan kesehatan dapat meng-
tensi, kesopanan, dapat dipercaya, bebas dari antisipasi penularan Covid-19 baik kepada
bahaya serta bebas dari resiko dan keragu- petugas, pasien, dan keluarga. Kesamaan
raguan.5 Dimensi ini meliputi beberapa mutu pelayanan yang diberikan, baik sebe-
komponen diantaranya komunikasi, kredibi- lum atau pada masa pandemi menunjukkan
litas, keamanan, kompetensi dan sopan bahwa kualitas pelayanan jaminan di ruang
Nurani, Kaseke, Mongan: Dampak pandemi coronavirus … 421

kemoterapi Delima sudah sangat baik pasien kanker seringkali hanya terfokuskan
sehingga pasien memberikan nilai positif pada kesehatan fisik saja, sedangkan kese-
setelah menerima tindakan yang dirasakan hatan psikologis pasien terkadang menjadi
aman. terabaikan, namun pada kenyataannya kese-
Perawat sebagai salah satu petugas hatan psikologis sangat menunjang proses
kesehatan yang berperan penting harus penyembuhan. Seseorang yang terdiagno-
dapat menilai kemungkinan variabel yang sis penyakit kanker akan mengalami ber-
dapat mempengaruhi kelangsungan hidup bagai respon psikologis sebagai bentuk
dan kualitas hidup pasien kanker selama tanggapan terhadap stimulus yang ada. Pada
pandemi (misalnya, penundaan pengobatan, penelitian ini terdapat beberapa respon
isolasi, dan kurangnya pengasuh yang tahu psikologis yang dialami pasien saat dirinya
bagaimana mengidentifikasi kebutuhan terdiagnosa kanker diantaranya denial (peno-
perawatan pasien), dan memahami bagai- lakan), anxiety (cemas), mengisolasi diri, dan
mana meningkatkan perawatan pasien yang acceptance (penerimaan). Empathy merupa-
menjalani kemoterapi selama pandemi.13 kan dimensi pelayanan yang mengutama-
kan pengukuran terhadap kepedulian, perha-
Mutu dimensi empathy tian antar individu, dan kemampuan dalam
Berdasarkan hasil analisis uji Wilcoxon menghadirkan kaakraban terhadap peng-
didapatkan p=0,157>0,05 dengan nilai Z- guna jasa. Sikap empati tenaga kesehatan
hitung=0,157, artinya bahwa tidak terdapat terhadap pasien juga merupakan sikap
perbedaan bermakna dari mutu pelayanan dimana pasien merasa aman dan nyaman
empathy sebelum dan pada masa pandemi ketika berada dalam tatanan pelayanan
Covid-19 terhadap pasien kanker yang rumah sakit. Ketika petugas kesehatan
sementara menjalani kemoterapi. Empathy memberikan rasa empati terhadap pasien
yakni pasien mendapatkan perhatian dari maka, pasien akan merasa diperhatikan dan
perawat secara individual. Dimensi empa- merasa tenang berada dekat dengan tenaga
thy dapat diaplikasikan dalam bentuk kesehatan.
memberikan perhatian khusus kepada setiap
pasien. Sementara assurance berarti pera- Mutu dimensi tangible
wat menanggapi setiap keluhan dan mem- Berdasarkan hasil analisis uji Wilcoxon
beri perhatian, dapat menjawab pertanyaan didapatkan nilai p=0,000<0,05 dengan nilai
tentang tindakan perawatan yang diberikan Z-hitung=4,047 yang berarti terdapat per-
kepada pasien, jujur dalam memberikan bedaan bermakna pada mutu pelayanan
informasi tentang keadaan, selalu memberi tangible sebelum dan pada masa pandemi
salam dan senyum ketika bertemu dengan Covid-19 terhadap pasien kanker yang
pasien, serta teliti dan terampil dalam me- sementara menjalani kemoterapi. Tangible
laksanakan tindakan keperawatan terhadap adalah wujud kenyataan secara fisik yang
pasien.14 meliputi penampilan dan kelengkapan fasi-
Empathy (perhatian, komunikasi, me- litas fisik seperti ruang perawatan, gedung
mahami kebutuhan pasien) dalam penelitian dan ruangan kantor yang nyaman, tersedia-
ini meliputi: Perawat dalam melakukan nya tempat parkir, kebersihan, kerapihan
tindakan selalu berhati-hati dan penuh per- dan kenyamanan ruangan tunggu dan ruang
hatian, bersikap sabar dalam menghadapi pemeriksaan, kelengkapan peralatan komu-
keluhan pasien, mampu memberikan rasa nikasi dan penampilan.5 Tangible (fasilitas,
aman dan nyaman, senantiasa menjalin peralatan) dalam penelitian ini meliputi:
komunikasi yang baik dengan pasien, serta ruang tunggu yang nyaman, ruangan
memperhatikan keprihatinan psikologis, kemoterapi bersih dan rapi, fasilitas tempat
emosional, spiritual dan budaya pasien tidur memadai, sarana mencuci tangan
berserta keluarga. bersih dan tersedia lengkap (sabun, tisu),
Saniatuzzulfa dan Retnowati15 meng- serta kamar mandi/wc pasien bersih dan
uraikan bahwa proses penanganan pada tersedia lengkap (sabun dan tisu).
422 e-CliniC, Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2021, hlm. 412-423

Pada masa pandemi Covid-19, untuk dibutuhkan perencanaan untuk penambahan


dimensi tangible, sarana mencuci tangan fasilitas tempat tidur agar memenuhi jumlah
dan kamar mandi bersih tersedia lengkap rerata pasien per hari (9-10 orang) sebanyak
(sabun, tisu) dinilai sangat baik oleh pasien dua tempat tidur, dan karena jumlah tempat
karena adanya penambahan fasilitas tidur ditambah maka perlu dilakukan
mencuci tangan di pintu masuk ruang pelebaran ruangan untuk memenuhi peng-
Delima, juga kamar mandi pasien yang aturan jarak antar tempat tidur agar tercipta
mengalami perbaikan water closet (wc) dan ruangan aman dan nyaman pada masa
wastafel lengkap dengan sabun, tisu serta pandemi Covid-19. Dengan perencanaan
hand sanitizer. Prinsip menerapkan prose- kebutuhan fasilitas tempat tidur juga dapat
dur keamanan yang lebih ketat dilakukan mengurangi waktu tunggu kemoterapi
dengan Protokol Pengendalian Infeksi (PPI) dengan sistem perjanjian.
sesuai standar di antaranya ialah mengena- Pada masa pandemi Covid-19 antrian
kan masker bagi petugas, pengunjung, dan pelaksanaan kemoterapi membutuhkan
pasien, menjaga jarak antar penjaga >1 waktu menjadi lebih lama antara 5-7 hari,
meter, dan rajin mencuci tangan dengan sementara indikator waktu yang diperlukan
sabun dan air mengalir selama 40 s/d 60 kurang dari tiga hari. Baik sebelum pandemi
detik atau dengan hand sanitizer selama 20 dan pada masa pandemi Covid-19, untuk
s/d 30 detik.16 fasilitas tempat tidur dinilai belum memadai
Dimensi tangibles untuk fasilitas tem- karena jumlah pasien kanker yang menjalani
pat tidur terdapat perbedaan. Hal ini dise- kemoterapi meningkat dalam tiga tahun
babkan karena pada masa pandemi Covid- terakhir.
19 dilakukan penerapan pengaturan jarak Penelitian Pujianti et al17 mengenai
antar tempat tidur. Kapasitas tempat tidur di perencanaan kebutuhan tempat tidur di
ruang Delima sebanyak delapan tempat Rumah Sakit Paru Jember tahun 2013-2015
tidur dengan pengaturan jarak antar tempat menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan di
tidur 60 cm. Sebelum pandemi Covid-19 rumah sakit akan terwujud dengan baik
jika jumlah pasien per hari melebihi kapa- apabila manajemen rumah sakit menjalan-
sitas tempat tidur dapat difasilitasi dengan kan fungsinya dengan suatu perencanaan
menambah tempat tidur, sementara pada demi keberhasilan dalam penyelenggaraan
masa pandemi Covid-19 terdapat fenomena pelayanan rumah sakit dalam mengatasi
pasien menunggu secara bergantian untuk angka kesakitan.17
mendapatkan pelayanan kemoterapi.
Berdasarkan data olahan ruang Delima SIMPULAN
RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado jum- Terdapat perbedaan mutu dalam dimen-
lah kunjungan pasien untuk mendapatkan si reliability, responsiveness, dan tangible
pelayanan kemoterapi meningkat selama namun tidak terdapat perbedaan mutu dalam
tiga tahun terakhir, mulai tahun 2018 dimensi assurance dan empathy antara
berjumlah 1616 orang, tahun 2019 berjum- sebelum dan pada masa pandemi Covid-19
lah 2610 orang, dan tahun 2021 berjumlah tahun 2020 terhadap pasien di ruang Delima
2192 orang, sehingga diperoleh rerata RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
pasien per hari sebelum pandemi Covid-19 Menjadi masukan bagi manajemen
(periode Januari sampai dengan Desember rumah sakit untuk dapat mempertahankan
tahun 2019) yaitu 10-11 orang, dengan mutu pelayanan yang sangat baik pada mutu
efektifitas 20 hari kerja per bulan. Pada assurance dan empathy, serta meningkat-
masa pandemi Covid-19 periode Oktober- kan mutu reliability, responsiveness dan
Desember tahun 2021 pasien berjumlah 591 tangible untuk keberlangsungan pelayanan
orang dengan jumlah rerata per bulan kesehatan pasien umum bukan Covid-19,
berjumlah 197 orang dan rerata per hari 9- yang tidak tersedia di banyak rumah sakit
10 orang. seperti pelayanan kemoterapi.
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu
Nurani, Kaseke, Mongan: Dampak pandemi coronavirus … 423

Konflik Kepentingan pemberian-kemoterapi-saat-wabah-


Penulis menyatakan tidak terdapat Covid-19.
konflik kepentingan dalam studi ini. 10. Winasari A. Gambaran penyebab kekosong-
an stok obat paten dan upaya pengen-
DAFTAR PUSTAKA daliannya di Gudang Medis Instalasi
1. World Health Organization. 2020. COVID-19: Farmasi RSUD Kota Bekasi pada
operational guidance for maintaining triwulan I Tahun 2015 [Skripsi].
essential health services during an Jakarta: Universitas Islam Negeri
outbreak: Interim Guideline, 25 March Syarif Hidayatullah; 2015.
2020. World Health Organiza-tion. 11. Riera R, Bagattini ÂM, Pacheco RL, Pachito
Available from: https://apps.who.int/ DV, Roitberg F, Ilbawi A. Delays and
iris/handle/10665/331561. License: CC disruptions in Cancer Health Care due
BY-NC-SA 3.0 IGO. to COVID-19 pandemic: systematic
2. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pence- review. J Glob Oncol. 2021;7:311-23.
gahan dan Pengendalian Coronavirus Available from: https://doi.org
Disease (COVID) (4th revision). Jakar- /10.1200/go.20.00639.
ta: Direktorat Jenderal Pencegahan dan 12. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penge-
Pengendalian Penyakit, 2020. lolaan Rekam Medis Rumah Sakit di
3. Dinkes Sulut. 2020. Informasi update corona Indonesia (1st revision). Jakarta: Dirjen
Provinsi Sulawesi Utara. [cited 2020 Oct Yanmed, 2007.
20]. Available from: https://dinkes. 13. Gualandi R, De Benedictis A, De Marinis MG,
sulutprov.go.id/ Tartaglini D. Managing the journey of
4. Mukti AG. Strategi Terkini Peningkatan Mutu patients under chemotherapy in a
Pelayanan Kesehatan: Konsep dan pandemic era: a nursing perspec-tive.
Implementasi. Yogyakarta: Pusat Pe- Chemotherapy. 2021;65(5-6):115-8.
ngembangan Sistem Pembiayaan dan Available from: https://doi.org
Manajemen Asuransi/Jaminan Kese- /10.1159/000513140
hatan Fakultas Kedokteran Universitas 14. Astari DW, Noviantani A, Simanjuntak R.
Gajah Mada, 2007. Kepuasan pasien terhadap mutu pela-
5. Hadi. Manajemen Keselamatan Pasien. Yogya- yanan keperawatan di era pandemi
karta: Deepublish, 2016. Covid-19 di Rumah Sakit Mata
6. WHO. 2020. WHO REPORT ON CANCER. Cicendo. The Journal of Hospital
ISBN 978-92-4-000129-9 (Electronic Accreditation. 2021;3(01):34-8.
Version). Available from: https:-//doi. 15. Saniatuzzulfa R, Retnowati S. Program
org/10.1007/978-3-662-11496-4_24 “Pasien PANDAI” untuk meningkat-
7. Silbermann M, Pitsillides B, Al-Alfi N, Omran kan optimisme pasien kanker. Gadjah
S, Al-Jabri K, Elshamy K, et al. Mada Journal of Professional Psycho-
Multidisciplinary care team for cancer logy. 2016;1 (3):163-72.
patients and its implementation in 16. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
several middle East countries. Ann Indonesia Nomor HK.01.07/ MENKES/
Oncol. 2013;24(Suppl 7):vii41-47. 413/2020 Tentang Pedoman Pencegah-
8. Kementerian Kesehatan RI. Metodologi Pene- an dan pengendalian Coronavirus
litian Kesehatan. Jakarta: Pusat Pendi- Disease 2019 (Covid).
dikan Sumber Daya Manusia Kese- 17. Pujianti TM, Damayanti D, Erawantini F.
hatan, 2018. Perencanaan kebutuhan tempat tidur di
9. Turkcan A, Zeng B, Lawley M. Chemo- Rumah Sakit Paru Jember tahun 2013-
therapy operations planning and 2015. Jurnal Manajemen Informasi
scheduling. 2020. [cited 2020 Oct 20]. Kesehatan Indonesia (JMIKI). 2014;
Available from: https://icc.id/ 2(1):61-7.

You might also like