Professional Documents
Culture Documents
Dampak Pandemi Terhadap Pelayanan
Dampak Pandemi Terhadap Pelayanan
Dampak Pandemi Terhadap Pelayanan
2021;9(2):412-423
Terakreditasi Nasional: SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan DOI: https://doi.org/10.35790/ecl.v9i2.33490
KemenRistekdikti RI No. 28/E/KPT/2019 Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic
1
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana Universitas Sam
Ratulangi, Manado, Indonesia
2
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia
Email: nuranidian@yahoo.co.id; kaseke_marie@yahoo.com
Abstrak: Pandemi Covid-19 memberi dampak terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit,
terutama di ruang kemoterapi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mutu pelayanan
kesehatan dimensi reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible. Jenis penelitian
ialah kuantitatif dengan desain potong lintang. Subjek penelitian ialah pasien kanker dewasa yang
mendapatkan pelayanan kemoterapi di ruang Delima RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado
sebelum dan pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020 yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak
30 orang. Penelitian ini menggunakan kusioner lima dimensi mutu pelayanan kesehatan. Analisis
data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon p<α
(0,05). Hasil penelitian mendapatkan dimensi mutu sebagai berikut: reliability, rerata sebelum
pandemi (89,60%) dan masa pandemi (88,27%) (p=0,008); responsiveness, rerata sebelum
pandemi (84,27%) dan masa pandemi (83,47%) (p=0,000); assurance, rerata sebelum pandemi
(95,47%) dan masa pandemi (95,73%) (p=0,157); empathy, rerata sebelum pandemi (92,53%) dan
masa pandemi (92,27%) (p=0,157); tangible, rerata sebelum pandemi (78,53%) dan masa
pandemi (84,40%) (p=0,000). Simpulan penelitian ini ialah terdapat perbedaan mutu pelayanan
dalam dimensi reliability, responsiveness, dan tangible namun tidak terdapat perbedaan mutu
dalam dimensi assurance dan empathy antara sebelum dan pada masa pandemi Covid-19 terhadap
pasien di ruang Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Kata kunci: Covid-19; kemoterapi; mutu pelayanan kesehatan
412
Nurani, Kaseke, Mongan: Dampak pandemi coronavirus … 413
salah satu rumah sakit pelayanan rujukan 2020 serta satu pasien suspek di bulan
nasional yang unggul di Indonesia Timur Agustus 2020. Masalah lain yang dihadapi
yang mempunyai pusat pelayanan kanker ialah kepatuhan pasien menjalani kemo-
terpadu, antara lain layanan radioterapi dan terapi sesuai jadwal yang telah ditetapkan,
pusat kanker dewasa (Ruang Delima). yaitu pasien yang telah dijadwalkan kem-
Berdasarkan survei pendahuluan yang bali, ternyata tidak datang sesuai yang
dilakukan di Ruang Delima jumlah kun- dijadwalkan karena takut untuk datang ke
jungan pasien pada awal Januari 2020 rumah sakit. Selain itu terdapat juga masalah
sebanyak 157, bulan Februari sebanyak 177 yang dikeluhkan pasien terkait fasilitas
(13%), kemudain pada awal masa pandemi sarana dan prasarana di ruang kemoterapi,
Covid-19 bulan Maret 2020 kunjungan yaitu jarak antar tempat tidur terlalu dekat
meningkat sebanyak 182 (16%) dan bulan hanya 60 cm, ruang tunggu pasien yang
April 173 (10%). Jumlah pasien baru juga sempit, toilet hanya satu tanpa membedakan
mengalami peningkatan terutama pada laki-laki dan perempuan, serta belum ada
bulan Juni 2020 dibanding bulan Mei 2020 fasilitas mencuci tangan. Permasalahan lain
yakni sebesar 175 (dari 8 pasien baru yang berkembang ialah dampak psikologis
menjadi 22 pasien baru). Jumlah kunjungan yang dialami oleh perawat, dokter dan
pasien baru ke rumah sakit untuk berobat apoteker terhadap potensi infeksi Covid-19
cenderung meningkat, setelah beberapa menjadi kendala pelayanan di ruang kemo-
bulan jadwal pemeriksaanya tertunda dan terapi. Sejalan dengan terjadinya pandemi
juga sebagai dampak tutupnya salah satu Covid-19 dan dampak yang besar terhadap
rumah sakit yang memberikan pelayanan seluruh upaya pelayanan kesehatan, maka
kemoterapi. mutu pelayanan kesehatan merupakan hal
Kondisi peningkatan pasien pada masa yang sangat penting untuk diperhatikan.
pandemi Covid-19 menyebabkan jumlah
pasien yang membutuhkan pelayanan METODE PENELITIAN
kesehatan melebihi kapasitas tempat tidur Penelitian ini menggunakan metode
yang tersedia sehingga terjadi fenomena kuantitatif dengan desain potong lintang
dimana pasien yang menjalani kemoterapi untuk mengetahui perbedaan mutu pelayan-
lanjutan harus menunggu bergantian de- an kemoterapi sebelum dan sesudah masa
ngan pasien sebelumnya. Selain itu, terd- pandemi Covid-19 tahun 2020 di ruang
apat pemberlakuan kebijakan untuk pem- Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou.
batasan jumlah tempat tidur yaitu maksimal Populasi penelitian ini ialah semua pasien
delapan tempat tidur, yang menjadikan kanker dewasa yang menjalani kemoterapi
waktu tunggu pasien untuk mendapatkan di ruang Delima sejak sebelum adanya
pelayanan kemoterapi bertambah panjang. pandemi dan pada masa pandemi yang
Pada masa pandemi Covid-19, semua berjumlah 176 orang. Jumlah sampel
rumah sakit memberlakukan skrining se- terpilih yaitu sebanyak 30 sampel yang
hingga menyebabkan perpanjangan waktu memenuhi sampel standar minimal8 dan
bagi pasien kanker untuk mendapatkan kriteria penelitian. Kriteria inklusi ialah
pelayanan kemoterapi, bahkan dapat men- pasien yang mendapatkan pelayanan kemo-
jadi penundaan jika terkonfirmasi atau terapi sebelum pandemi dan pada masa
menjadi suspek. Apabila pasien dinyatakan pandemi Covid-19, dapat dihubungi, dan
berisiko Covid-19 maka pasien akan di- bersedia menjadi sampel penelitian. Kriteria
isolasi sesuai protokol Covid-19 dan eksklusi ialah pasien mengalami kondisi
menunda tindakan kemoterapi. Berdasar- gawat darurat saat dilakukan penelitian atau
kan data pasien yang datang untuk melaku- mengalami penurunan kedaan umum
kan kemoterapi di ruang Delima, terdapat sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan
tiga pasien yang mengalami penundaan baik atau pada kanker dengan stadium IV.
kemoterapi, yaitu dua pasien terkonfirmasi Instrumen yang digunakan dalam penelitian
Covid-19 pada bulan Juni dan September ini ialah kuesioner yang berisi tentang mutu
Nurani, Kaseke, Mongan: Dampak pandemi coronavirus … 415
Perhatian (empathy) rerata sebelum pande- an yaitu: reliability (keandalan) dengan nilai
mi Covid-19 (92,53%) dengan kategori p=0,008<0,05 dan nilai Z-hitung 2,640;
sangat baik dan pada masa pandemi Covid- responsiveness (daya tanggap) dengan nilai
19 (92,27%) dengan kategori sangat baik p=0,000<0,05 dan nilai Z-hitung 3,184;
juga. Bukti fisik (tangible) rerata sebelum tangible (bukti fisik) dengan nilai p=0,000
pandemi Covid-19 (78,53%) dengan kate- <0,05 dan nilai Z-hitung 4,047; assurance
gori baik dan pada masa pandemi Covid-19 (kepastian) dan empathy (empati) diperoleh
(84,40%) dengan kategori baik juga. nilai p=0,157 >0,05 dengan nilai Z-hitung
Tabel 3 memperlihatkan hasil uji anali- 1,414 yang berarti tidak terdapat perbedaan
sis statistik Wilcoxon yaitu adanya perbeda- mutu pelayanan sebelum pandemi dan pada
an mutu pelayanan sebelum dan pada masa masa pandemi Covid-19.
pandemi Covid-19. Dimensi mutu pelayan-
2 Responsiveness/Daya Tanggap
a Perawat cepat tanggap dalam mengha- 81,33 Baik 81,33 Baik
dapi keluhan/komplain
b Dokter cepat datang bila dibutuhkan 81,33 Baik 81,33 Baik
atau saat pasien memanggil
c Perawat cepat datang bila dibutuhkan 87,33 Sangat baik 87,33 Sangat baik
atau saat pasien memanggil
d Perawat cepat mengenali kondisi 90,67 Sangat baik 90,67 Sangat baik
perubahan pasien yang memburuk dan
mampu melakukan tindakan segera
e Waktu tunggu pelayanan cepat 80,67 Baik 76,67 Baik
Rerata 84,27 Baik 83,47 Baik
3 Assurance/Kepastian
a Perawat melakukan identifikasi pasien 96,67 Sangat baik 96,67 Sangat baik
sebelum pemberian kemoterapi (mena-
nyakan nama, tanggal lahir)
b Perawat bersikap ramah dan sopan 92,00 Sangat baik 92,00 Sangat baik
terhadap pasien
c Perawat melakukan kebersihan tangan 95,33 Sangat baik 96,67 Sangat baik
sebelum dan sesudah memberikan
tindakan kepada pasien
d Perawat terampil dan kompeten 96,67 Sangat baik 96, 67 Sangat baik
dalam bekerja
Nurani, Kaseke, Mongan: Dampak pandemi coronavirus … 417
4 Empathy/Empati
a Perawat dalam melakukan tindakan 94,00 Sangat baik 94,00 Sangat baik
selalu berhati-hati dan penuh perhatian
b Perawat bersikap sabar dalam mengha- 92,00 Sangat baik 92,00 Sangat baik
dapi keluhan pasien.
c Perawat mampu memberikan rasa aman 92,67 Sangat baik 92,67 Sangat baik
dan nyaman
d Perawat senantiasa menjalin komunikasi 89,33 Sangat baik 88,00 Sangat baik
yang baik dengan pasien.
e Perawat memperhatikan keprihatinan 94,67 Sangat baik 94,67 Sangat baik
psikologis, emosional, spiritual dan
budaya pasien dan keluarga
Rerata 92,53 Sangat baik 92,27 Sangat baik
5 Tangible/Bukti fisik
a Ruang tunggu yang nyaman 80,00 Baik 80,00 Baik
b Ruangan kemoterapi bersih dan rapi 80,00 Baik 89,33 Baik
c Fasilitas tempat tidur memadai 90,00 Sangat baik 80,00 Baik
d Sarana mencuci tangan bersih dan 71,33 Baik 92,67 Sangat baik
tersedia lengkap sabun, tisu
e Kamar mandi/wc pasien bersih dan 71,33 Baik 80,00 Baik
tersedia lengkap sabun, tisu
Rerata 78,53 Baik 84,40 Baik
Tabel 3. Dampak pandemi Covid-19 terhadap mutu pelayanan kemoterapi di RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado
Variabel Z p α Ket
Reliability (Keandalan)
Sebelum Covid-19 2,640 0,008 0,05 p<α
Masa Covid-19
Responsivness (Daya tanggap pelayanan)
Sebelum Covid-19 3,814 0,000 0,05 p<α
Masa Covid-19
Assurance (Jaminan)
Sebelum Covid-19 1,414 0,157 0,05 p>α
Masa Covid-19
Empathy (Perhatian)
Sebelum Covid-19 1,414 0,157 0,05 p>α
Perhatian Masa Covid-19
Tangible (Bukti fisik)
Sebelum Covid-19 4,047 0,000 0,05 p< α
Masa Covid-19
418 e-CliniC, Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2021, hlm. 412-423
kanker. Salah satu penundaan kemoterapi terjadi karena efek pandemi pada sistem
dialami oleh seorang pasien perempuan 63 kesehatan, seperti yang baru-baru ini terlihat
tahun dimana pasien sudah mendapatkan dalam sebuah penelitian di Inggris yang
kemoterapi pertama dengan regimen benda- memperkirakan peningkatan 20% dalam
mustine seri pertama pada tanggal 2 Maret kematian terkait kanker selama 12 bulan ke
2020, dan pasien direncanakan mendapat- depan. Terdapat 78 kategori penundaan dan
kan bendamustine ulangan pada tang-gal 30 gangguan yang berdampak pada pengobatan,
Maret 2020 yang tertunda karena obat tidak diagnosis, atau layanan kesehatan umum
tersedia. Hal tersebut menyatakan betapa telah diidentifikasi. Penundaan dan gangguan
pentingnya peran petugas di gudang medis yang paling banyak diteliti termasuk
dalam perencanaan dan penentuan kebutuh- pengurangan aktivitas rutin layanan kanker
an untuk menghindari kekosongan obat. dan jumlah operasi kanker; keterlambatan
Penelitian yang dilakukan oleh Winasari10 radioterapi; dan penundaan, penjadwalan
menyatakan bahwa terdapat tiga faktor ulang, atau pembatalan kunjungan pasien
penyebab kekosongan obat yaitu faktor rawat jalan. Sebagian besar gangguan meme-
dana, kebijakan dan distributor. Ketiga ngaruhi fasilitas (hingga 77,5%), keter-
faktor tersebut dapat menjadi penyebab sediaan fasilitas (hingga 79%), dan keter-
kekosongan stok obat yang dapat menurun- sediaan personel (hingga 60%).11
kan kepuasan pasien di rumah sakit, Waktu tunggu pelayanan kemoterapi di
sehingga manajemen rumah sakit diharap- Ruang Delima RSUP Prof. Dr. R. D Kandou
kan dapat lebih memperhatikan kegiatan adalah waktu tunggu pasien terhadap
pengendalian obat di gudang farmasi dan pelayanan mulai dari kedatangan pasien di
menjaga ketersediaan jumlah obat agar tempat penerimaan pasien sampai mendapat
terhindar dari kekosongan.10 pelayanan dokter/tindakan kemoterapi, di
mana indikator waktu tunggu rumah sakit
Mutu dimensi responsiveness (Instalasi Rawat Jalan) ialah kurang dari 60
Berdasarkan analisis uji Wilcoxon (enam puluh) menit. Lama waktu tunggu
didapatkan hasil dengan nilai p=0,000<0,05 pasien mencerminkan bagaimana rumah
dan nilai Z=3,184 yang berarti terdapat sakit mengelola komponen pelayanan yang
perbedaan bermakna dari mutu pelayanan disesuaikan dengan situasi dan harapan
responsiveness sebelum dan pada masa pasien.12 Waktu tunggu identik dengan
pandemi Covid-19 terhadap pasien kanker kebosanan, kecemasan dan waktu tunggu
yang sementara menjalani kemoterapi. yang lama berisiko menurunkan kepuasan
Terdapat kekhawatiran yang patut dicatat pasien dan mutu pelayanan.
tentang dampak pandemi Covid-19 pada RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado
layanan kesehatan penting termasuk penge- merupakan rumah sakit rujukan nasional di
lolaan kanker. Selain dianggap berisiko Indonesia Timur, tidak hanya melayani
lebih tinggi untuk komplikasi dan hasil yang pasien Covid-19 tetapi juga tetap melayani
lebih buruk dari Covid-19, pasien kanker pasien non Covid-19. Pada awal masa pan-
juga dapat mengalami gangguan atau demi Covid-19 rumah sakit mengalami
penundaan layanan sebagai akibat dari kewalahan karena banyaknya pasien Covid-
sistem kesehatan yang tertekan serta pening- 19 yang dirujuk sehingga menambah
katan kerentanan terhadap efek fisik dan ruangan isolasi Covid-19 diikuti dengan
psikologis sosial, isolasi, dan pembatasan penambahan sumber daya manusia (SDM)
keuangan.11 Penundaan dan gangguan kare- yang tenaganya diambil dari ruang rawat
na pandemi dapat secara langsung atau tidak inap non Covid-19. Hal ini memberikan
langsung memengaruhi skrining, diagnosis, dampak psikologis bagi tenaga kesehatan
pengobatan, perawatan paliatif, dan rehabi- (nakes) baik dokter, perawat, bidan, serta
litasi pasien dengan kanker. Data model dan nakes lainnya karena dilakukan rotasi
dunia nyata semakin menunjukkan bahwa tenaga untuk mengimbangi kecepatan jum-
peningkatan kematian terkait kanker akan lah pasien Covid-19. Dokter khususnya
420 e-CliniC, Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2021, hlm. 412-423
yang menangani pasien kemoterapi juga santun. Kompetensi ini berkaitan dengan
ikut merawat pasien Covid-19 sehingga pengetahuan dan keterampilan dalam mem-
berdampak terhadap ketersediaan personil berikan jasa. Assurance pelayanan dalam
SDM khusunya dokter. Tercatat jumlah penelitian ini meliputi: pelaksanaan identi-
tenaga SDM yang ada di Ruang Delima fikasi, kebersihan tangan, sikap ramah dan
sebanyak enam orang perawat/bidan, satu sopan, pemakaian alat pelindung diri perawat
orang apoteker, dan dua orang tenaga teknis sebelum dan pada masa pandemi Covid-19 di
farmasi. Dokter penanggung jawab pasien ruang Delima RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
(DPJP) terdiri dari: dua orang Sp.OG (K) Manado.
Onkologi, tiga orang Sp.B (K), dua orang Indikator assurance yang digunakan
Sp.PD KHOM, dam dua orang Sp.B-KBD mengacu pada manajemen keperawatan
(Data Olahan Ruang Delima RSUP Prof Dr. kemoterapi dalam Peraturan Menteri Kese-
R. D. Kandou Manado). hatan Nomor 10 Tahun 2015 tentang stan-
Ketersediaan SDM yang ada baik dar pelayanan keperawatan di rumah sakit
dokter dan perawat memainkan peran khusus. Penatalaksanaan dalam pemberian
penting dalam memberikan kemoterapi, kemoterapi diberikan oleh perawat kanker
menangani efek samping, menstabilkan dengan kompetensi khusus. Asuhan kepera-
pasien selama keadaan darurat, mendoku- watan yang diberikan kepada pasien yang
mentasikan informasi penting dalam catatan menjalani kemoterapi mulai persiapan,
perkembangan pelayanan pasien, memberi- selama pemberian dan setelah pem-erian.
kan konseling kepada pasien dan anggota Setiap pasien pada dasarnya ingin
keluarga, dan triaging pertanyaan dan diperlakukan secara baik oleh pihak penge-
masalah pasien. Dalam kondisi pan-demi lola rumah sakit. Adanya jaminan bahwa
Covid-19 waktu tunggu pelayanan kemo- pasien yang datang akan dilayani secara
terapi dinilai lebih memanjang karena baik oleh pihak pengelola rumah sakit, akan
ketersediaan SDM khususnya dokter yang memberikan rasa aman kepada pasien,
di rotasi ke ruangan Covid-19, sehingga sehingga kemantapan pribadi pasien akan
mengalami kelelahan. WHO juga menying- bertambah. Dengan demikian, kepercayaan
gung tenaga kesehatan yang sudah meng- mereka terhadap rumah sakit akan bertam-
alami kelelahan atau burnout pada masa bah. Hubungan dimensi assurance dengan
pandemi Covid-19. Studi dari Universitas kepuasan pasien ialah jaminan mempunyai
Indonesia yang dilakukan pada bulan Juni- pengaruh positif dan bermakna terhadap
Agustus tahun 2020 menunjukkan sekitar kepuasan pasien. Semakin baik persepsi
83% atau lebih dari 1.400 tenaga kesehatan pasien terhadap jaminan maka kepuasan-
di seluruh negeri mengalami kelelahan nya akan semakin tinggi, dan jika persepsi
derajat sedang sampai berat. pasien terhadap jaminan buruk maka ke-
puasannya akan semakin rendah.
Mutu dimensi assurance Adanya peningkatan perawat meng-
Berdasarkan hasil analisis uji Wilcoxon gunakan alat pelindung diri lengkap, berupa
didapatkan nilai p=0,157>0,05 dengan nilai masker, sarung tangan dan pakaian pelin-
Z-hitung=1,414 yang berarti tidak terdapat dung saat melakukan pelayanan kemoterapi
perbedaan bermakna dari mutu pelayanan pada masa pandemi Covid-19 merupakan
assurance sebelum dan pada masa pandemi hal yang sangat penting diperhatikan oleh
Covid-19 pada pasien kanker yang semen- tenaga kesehatan yaitu selalu menerapkan
tara menjalani kemoterapi. Dimensi assu- protokol kesehatan sehingga penggunaan
rance berarti karyawan/staf memiliki kompe- fasilitas pelayanan kesehatan dapat meng-
tensi, kesopanan, dapat dipercaya, bebas dari antisipasi penularan Covid-19 baik kepada
bahaya serta bebas dari resiko dan keragu- petugas, pasien, dan keluarga. Kesamaan
raguan.5 Dimensi ini meliputi beberapa mutu pelayanan yang diberikan, baik sebe-
komponen diantaranya komunikasi, kredibi- lum atau pada masa pandemi menunjukkan
litas, keamanan, kompetensi dan sopan bahwa kualitas pelayanan jaminan di ruang
Nurani, Kaseke, Mongan: Dampak pandemi coronavirus … 421
kemoterapi Delima sudah sangat baik pasien kanker seringkali hanya terfokuskan
sehingga pasien memberikan nilai positif pada kesehatan fisik saja, sedangkan kese-
setelah menerima tindakan yang dirasakan hatan psikologis pasien terkadang menjadi
aman. terabaikan, namun pada kenyataannya kese-
Perawat sebagai salah satu petugas hatan psikologis sangat menunjang proses
kesehatan yang berperan penting harus penyembuhan. Seseorang yang terdiagno-
dapat menilai kemungkinan variabel yang sis penyakit kanker akan mengalami ber-
dapat mempengaruhi kelangsungan hidup bagai respon psikologis sebagai bentuk
dan kualitas hidup pasien kanker selama tanggapan terhadap stimulus yang ada. Pada
pandemi (misalnya, penundaan pengobatan, penelitian ini terdapat beberapa respon
isolasi, dan kurangnya pengasuh yang tahu psikologis yang dialami pasien saat dirinya
bagaimana mengidentifikasi kebutuhan terdiagnosa kanker diantaranya denial (peno-
perawatan pasien), dan memahami bagai- lakan), anxiety (cemas), mengisolasi diri, dan
mana meningkatkan perawatan pasien yang acceptance (penerimaan). Empathy merupa-
menjalani kemoterapi selama pandemi.13 kan dimensi pelayanan yang mengutama-
kan pengukuran terhadap kepedulian, perha-
Mutu dimensi empathy tian antar individu, dan kemampuan dalam
Berdasarkan hasil analisis uji Wilcoxon menghadirkan kaakraban terhadap peng-
didapatkan p=0,157>0,05 dengan nilai Z- guna jasa. Sikap empati tenaga kesehatan
hitung=0,157, artinya bahwa tidak terdapat terhadap pasien juga merupakan sikap
perbedaan bermakna dari mutu pelayanan dimana pasien merasa aman dan nyaman
empathy sebelum dan pada masa pandemi ketika berada dalam tatanan pelayanan
Covid-19 terhadap pasien kanker yang rumah sakit. Ketika petugas kesehatan
sementara menjalani kemoterapi. Empathy memberikan rasa empati terhadap pasien
yakni pasien mendapatkan perhatian dari maka, pasien akan merasa diperhatikan dan
perawat secara individual. Dimensi empa- merasa tenang berada dekat dengan tenaga
thy dapat diaplikasikan dalam bentuk kesehatan.
memberikan perhatian khusus kepada setiap
pasien. Sementara assurance berarti pera- Mutu dimensi tangible
wat menanggapi setiap keluhan dan mem- Berdasarkan hasil analisis uji Wilcoxon
beri perhatian, dapat menjawab pertanyaan didapatkan nilai p=0,000<0,05 dengan nilai
tentang tindakan perawatan yang diberikan Z-hitung=4,047 yang berarti terdapat per-
kepada pasien, jujur dalam memberikan bedaan bermakna pada mutu pelayanan
informasi tentang keadaan, selalu memberi tangible sebelum dan pada masa pandemi
salam dan senyum ketika bertemu dengan Covid-19 terhadap pasien kanker yang
pasien, serta teliti dan terampil dalam me- sementara menjalani kemoterapi. Tangible
laksanakan tindakan keperawatan terhadap adalah wujud kenyataan secara fisik yang
pasien.14 meliputi penampilan dan kelengkapan fasi-
Empathy (perhatian, komunikasi, me- litas fisik seperti ruang perawatan, gedung
mahami kebutuhan pasien) dalam penelitian dan ruangan kantor yang nyaman, tersedia-
ini meliputi: Perawat dalam melakukan nya tempat parkir, kebersihan, kerapihan
tindakan selalu berhati-hati dan penuh per- dan kenyamanan ruangan tunggu dan ruang
hatian, bersikap sabar dalam menghadapi pemeriksaan, kelengkapan peralatan komu-
keluhan pasien, mampu memberikan rasa nikasi dan penampilan.5 Tangible (fasilitas,
aman dan nyaman, senantiasa menjalin peralatan) dalam penelitian ini meliputi:
komunikasi yang baik dengan pasien, serta ruang tunggu yang nyaman, ruangan
memperhatikan keprihatinan psikologis, kemoterapi bersih dan rapi, fasilitas tempat
emosional, spiritual dan budaya pasien tidur memadai, sarana mencuci tangan
berserta keluarga. bersih dan tersedia lengkap (sabun, tisu),
Saniatuzzulfa dan Retnowati15 meng- serta kamar mandi/wc pasien bersih dan
uraikan bahwa proses penanganan pada tersedia lengkap (sabun dan tisu).
422 e-CliniC, Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2021, hlm. 412-423