Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 72

Anisotropic

Elastic Media
Sahrul (12318049) Mela Budiani S (22320311)
Outline

1.1 Strain-Energy and stress-strain relation


1.2 Dynamical equations
1.2.1 Symetries amd transformation properties
Symmetry plane of a monoclinic medium
Transformation of the stiffness matrix 01
1.3 Kelvin-Christoffel equation, phase velocity and slowness
1.3.1 Transversely isotropic media
1.3.2 Symmetry planes of an orthorhombic medium
1.3.3 Orthogonality of polarizations
1.4 Energy balance and energy velocity
1.4.1 Group velocity
1.4.2 Equivalence between the group and energy velocities
Outline
1.4.3 Envelope velocity
Transversely isotropic media
1.4.4 Elasticity constants from phase and group velocities
1.4.5 Relationship between the slowness and wave surfaces
SH-wave propagation 02
1.5 Finely layered media
1.6 Anomalous polarizations
1.7 Analytical solutions for transversely isotropic media
1.7.1 2-D Green's function
1.7.2 3-D Green's function
1.8 Reflection and transmission of plane waves
1.8.1 Cross-plane shear waves
Mulai bagian Sahrul

Anisotropic Elastic Media


1.1 Strain-energy density and Stres-strain
relation
>> Persamaan umum strain-energy density

ui= component displacement

> Mengurangi jumlah konstanta elastisitas yang independent dari 81 menjadi 21

> Untuk ortorombik >simetris


Parameter Thomson
C66=1/2(C11-C12)

Adanya factor simetris dan


deviator d

Formula stress
Stress-strain relation
1.2 Dynamical Equation
Formula 2nd Newton Law
Untuk ortorombik (simetrik)
1.2.1 Symmetries and transformation properties

Untuk ortorombik (simetrik)


Symmetry plane of a monoclinic medium

Perubahan system Vektor displacement & tensor strees-strain


Transformation of the stiffness matrix
1.3 Kelvin-Christoffel equation, phase velocity and slowness
Persamaan umum gelombang bidang

Phase velocity

Component matrix

Slowness

Vektor slowness
1.3.1 Transversely Isotropic Media
Untuk propogasi pada bidang (x-z), dianggap l2=0 dan dari pers. (1.71) dapat dituliskan menjadi
1.3.2 Symetry plane of an orthrombik medium
Dalam orthormbik ada 2 pure shear dan 2 couple wave

Slowness
surface
Phase velocity
1.3.3 Orthogonal of Polarisation
Untuk menentukan apakah polarisasi gelombang orthogonal, memperhatikan 2 solusi (a,b) dari
eigensystem (eq 1.71)

Jika phase velocity berbeda, didapatkan ub.ua = 0 dan polarisasinya orthogonal;


Sifat tersebut merupakan konsekuensi dari simetrisitas Kelvin-Christoffel
1.4 Energy balance dan energy velocity

Dari eq 1.101 dan 1,102

Besar dan arah average power

Daru pers 1.104, dapat diketahui time avg kinetic dan strain energy density
Didapat hubungan vector energy velocity dengan E dan T V

Eq 1.113 memungkinkan penyederhanaan lebih lanjut, dengan subs eq 1.62 ke 1.110, menghasilkan

Dengan memperhatikan eq. 1.68 dan 1.69, persamamaan 1.117 dapat dituliskan menjadi:

Menggunakan hub tersebut, strain energy density (eq, 1.111) menjadi:

Sehingga:
1.4.1 Group velocity

Bagian pertama dalam eq 1.1.23 adalah modulus dan suku


kedua gelombang pembawa yang memiliki fase sama
dengan

Kecepetan modulasi gelombang sama dengan , yang bila kita ambil batas lim k mendekati 0, dapat
dituliskan

Secara umum, disperse relation tidak ada dalam bentuk eksplisit, sehingga dapat dituliskan
1.4.2 Equivalence between the grup and energy velocity

Dengan menggunakan strees-strain relation (1.21) dan didapatkan

Expand dari eq 1.2 dan 1.3


Mulai bagian Mela
1.4.3 Envelope Velocity
Solusi gelombang bidang untuk vektor perpindahan body wave, secara umum:

Bagian spasial pada fase gelombang bidang


𝜿. 𝒙 = 𝜅(𝑙𝑖 𝑥 + 𝑙2 𝑦 + 𝑙3 𝑧)
Ekivalen dengan gelombang permukaan di media elastic anisotropic diberikan oleh envelope (selubung) pada bidang

Kecepatan envelope pada gelombang bidang dalam satuan waktu perambatan (𝑣𝑒𝑛𝑣 ) memiliki komponen:

Untuk menghitung komponen pada kecepatan envelope dibutuhkan fungsi 𝑣𝑝 = 𝑣𝑝 (𝑙𝑖 )


𝜔
𝑣𝑝 =
𝜅
𝑙𝑖 : berhubungan dengan fungsi F → (1.128)
a
Dengan menggunakan:

Diperoleh:

Di media elastic anisotropik kecepatan envelope = kecepatan group = kecepatan energi


b
Misal, analisis pada bidang (x,z) dengan (𝑙2 = 0) untuk memperoleh persamaan kec. Envelope yg lain

𝑙1 = sin 𝜃
𝜃:sudut antara wavevector dengan arah z
𝑙3 = cos 𝜃

Untuk media isotropic transversal


c
Transversely Isotropic Media
Kecepatan phase gelombang SH diberikan oleh persamaan:

Perhitungan kecepatan group dapat menggunakan hubungan dispersi, dalam bentuk pers (1.147)

Dari persamaan:

Dan menggunakan

Diperoleh

d
Untuk menghitung Kecepatan energi, digunakan persamaan (1.120)

Perambatan gelombang SH pada bidang (x-z), dinyatakan:

Dari persamaan

Diperoleh

Dari persamaan (1.62) dan (1.67) diperoleh

e
Oleh karena itu, kurva kecepatan energi dan muka gelombang
berbentuk elips, dengan masing-masing arah sumbu x, z

Selain itu slowness surface untuk gelombang SH adalah elips

f
Memperoleh kecepatan energi untuk gelombang qP dan qS yang digabungkan

Diperoleh:

Definisi dpt dilihat dari pers

g
Phase dan kecepatan energi bertepatan pada sumbu utama, contoh dalam sumbu cartesian:

h
1.4.4 Elasticity constants from
phase and group velocities

Misal yang ditinjau adalah bidang x-z pada medium orthortombic

Dengan menggunakan persamaan:

i
Ketika sinyal bukan gelombang bidang, melainkan paket gelombang lokal, dimana lebar transduser kurang
dari 2mm, maka travel time yang diukur berkaitan dengan kecepatan energi, bukan kecepatan phase

Misal letak receiver di 45°

Maka:

j
Kecepatan energi (1.157) dan (1.158) juga merupakan komponen kecepatan energi di media
isotropic tranversal. Dengan melakukan scalar product antara (𝑣𝑒1 , 𝑣𝑒2 ) dan (𝑙1 , −𝑙3 ).

Dimana
Diperoleh

Untuk memperoleh konstanta elastisitas 𝐶13 , diperoleh dari hubungan disperse (1.85)

k
1.4.5 Relationship between the slowness
and wave surface
Vektor kecepatan group dan vector kecepatan energi, keduanya normal terhadap slowness surface.
Disisi lain, kecepatan energi yang di definisikan dengan wavefront, sama dengan kecepatan envelope
di lossless media (1.145)

Wave surface dapat didefinisikan oleh fungsi:

Vektor normal untuk permukaan gelombang : grad W

Oleh karena itu, wavevector berarah normal


terhadap wave surface. Karena wave surface adalah
envelope dari gelombang-gelombang bidang.
L
SH-Wave Propagation
Shear wave / SH wave Masing-masing di gradien, dan
Menggunakan persamaan (1.154) diperoleh

Slowness dapat diperoleh dari pers (1.80)

Wave surface juga dapat diperoleh dari pers (1.55)

Diketahui

M
1.5
Finely Layered Media
Diasumsikan stress 𝜎33 diterapkan pada permukaan
yang tegak lurus dengan sumbu z dan tidak ada
komponen tangensial (𝜎13 𝜎23 ).
Tegangan tsb tidak menghasilkan regangan geser

Pada permukaan yang tegak lurus thd sumbu x

Pada permukaan yang tegak lurus thd sumbu y

Perubahan ketebalan masing-masing di media 1 dan 2

Dan diperoleh

N
Hubungan stress-strain di medium isotropic pada medium 1 (𝑙=1) dan medium 2 (𝑙 = 2):

Dimana

Tegangan rata-rata pada permukaan yang tegak lurus terhadap sumbu x dan y:

Tegangan dieliminasi dari persamaan (1.173) dan (1.174), diperoleh

O
Rata-rata regangan sepanjang sumbu z

Menghitung normal strains (regangan normal) sepanjang sumbu z menggunakan persamaan (1.173) dan (1.176):

Kemudian disubtitusikan ke (1.175)

Diperoleh stress-strain untuk medium isotropic transversal efektif

P
• Stress 𝜎23 pada permukaan yang tegak lurus thd sumbu z
Kontinuitas tegangan tangensial diisaratkan

Padaa kasus ini,berlaku:

(𝑙)
Dengan mengeliminasi 𝑒23 , diperoleh hubungan antara
𝜎23 -𝑒23 , dan 𝜎13 -𝑒13

Dengan

Q
(1) (2)
Untuk memperoleh 𝐶66 , diterapkan Stress 𝜎12 yang tegak lurus terhadap sumbu y dan 𝑒12 = 𝑒12 = 𝑒12

Perhatikan hubungan
Media anisotropic setara memiliki 4 cuspidal trianglel dengan sudut 45° dari sumbu utama

R
S
1.6
Anomalous polarizations
Analisis dilakukan pada bidang sagittal (𝑆1 , 𝑆3 ) pada media isotropic transversal, tetapi sama-sama
valid untuk tiga bidang simetri di media orthorhombik. Selain itu hasilnya berlaku untuk setiap
bidang yang mengandung sumbu simetri dari media isotropik transversal.

Perhatikan slowness surface pada persamaan (1.85)2

Dua matriks kekakuan (stiffness) 𝐶 dan 𝐶ҧ , semua memiliki elemen yang identic, kecuali

Hal tersebut menimbulkan slowness surface yang sama. Namun polarisasinya berbeda.

T
Hubungan antara arah polarisasi dan perambatan untuk bidang simetri dapat ditentukan dari
persamaan Kelvin-Christoffel. Dalam bidang (x-z), hal tersebut setara dengan media isotropic
transversal (1.77)

untuk pasangan gelombang qP dan qSV diekspresikan:

ditulis kembali:

(1.193)-(1.194), menjadi:

u
(1.195) ditulis dalam persamaan kuadrat

Untuk anomaly medium isotropic transversal dapat stabil jika persamaan (1.40) memenuhi:

v
Persamaan Kelvin-Christoffel pada medium orthorhombic dapat diperoleh (1.38),

Secara eksplisit komponen matrix Kelvin-Christoffel

dan mendeterminankan:

Diperoleh persamaan

w
Dengan kooefisien

Dimana

x
1.7
Analytical solutions for transversely
isotropic media
1.7.1 2-D Green’s Function
Mempertimbangkan empat cusps, dua diantaranya berpusat di sumbu simetri. Dengan memperhatikan bidang
(x-y) dan diperoleh persamaan

Fungsi Green berikut diberikan oleh (Payton, 1983), dan berlaku untuk material yang memenuhi syarat

a1
b1
1.7.2 3-D Green’s Function
Didalam 3D terdapat fungsi Heaviside. Kondisi (1.208) harus dipenuhi untuk solusi ini. Kemudian diperhatikan
gaya sepanjang arah z,

Fungsi Green adalah turunan waktu dari (1.218)

c1
1.8
Reflection and Transmission of Pane Waves
. Gelombang menghasilkan tiga gelombang pantul dan tiga gelombang transmisi. Kondisi batasnya kontinu
pada perpindahan atau kecepatan partikel dan terdapat stress di interface

Hukum snell
1. Semua vector slowness harus terletak pada bidang yang dibentuk oleh vector
slowness gelombang datang dan normal terhadap interface
2. Proyeksi vector slowness pada interface saling bertepatan

d1
e1
1.8.1 Cross-plane
Persamaan Plane-Wave

Substitusi ke persamaan (1.46)

Diperoleh hubungan slowness

f1
Kecepatan group / energi dapat dihitung menggunakan persamaan (1.130)

Menyelesaikan 𝑠1 , dan 𝑠3 ke dalam bentuk 𝑣𝑒1 dan 𝑣𝑒3 , hasilnya di


subtisuikan ke persamaan (1.225), diperoleh permukaan kecepatan
energi:

Untuk membedakan antara gelombang yang merambat ke bawah dan


keatas, hubungan slowness (1.125) diselesaikan untuk 𝑠3 , mengingat
𝑠1 slowness horizontal. Menghasilkan:

g1
Subtitusi wave plane (1.224) ke persamaan (1.46 )2 dan (1.46 )3

Diperoleh

Vektor Umov-Poynting (1.100) , diberikan oleh

Subtitusi plane wave (1.224) dan hubungan stress-strain (1.230) ke persamaan (1.231)

h1
Dengan menggunakan persamaan (1.229) diperoleh:

Diperoleh

Kecepatan partikel dari gelombang datang:

Hukum snell terkait kontinuitas slowness horisontal

Syarat yang diperlukan untuk memenuhi syarat batas

Kecepatan partikel gelombang refleksi dan transmisi, diberikan oleh persamaan:

i1
Kontinuitas pada 𝑣 dan 𝜎23 pada z=0

Sehingga solusi yang diperoleh:

Karena gelombang datang dan pantul memenuhii hubungan slowness (1.225), slowness vertikal 𝑆3𝑅 dapat diperoleh
dengan mengurangkan , dan mengansumsikan menghasilkan:

Dengan menggunakan persamaan (1.242), diperoleh

Koofisien refleksi dan transmisi (1.243) menjadi

j1
Menunjukan sifat-sifat material pada medium yang lebih rendah dari kuantitas prisma,. Kita dapat melihat
hubungan slowness (1.225) pada medium transmisi memberikan 𝑆3𝑇 dalam 𝑆1

Alternatif persamaan (1.234)

Medium isotropic memiliki konstanta elastic 𝐶46 = 0 dan 𝐶44 = 𝑐 = 0. vertikal slowness adalah

Dari persamaan (1.234), kita memiliki

k1
TERIMAKASIH
Penurunan
persamaan-
persamaan dalam
sub-bab Chapter 1
Bagian Sahrul (12318049)
(1) (2)
(3) (4)

65
(5) (6)

66
(7) (8)

67
(9)

68
Bagian Mela Budiani S (22320311)
*Tambahan penurunan rumus dari sebelumnya

69

You might also like