Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Edu Masda Journal Vol 5 No 2 September, 2021

Available online at: http://openjournal.masda.ac.id/index.php/edumasda

Edu Masda Journal


ISSN (Print) 2597-4572 ISSN (Online) 2715-5269

EVALUASI PENYIMPANAN HIGH ALERT MEDICATION DI INSTALASI


FARMASI RUMAH SAKIT X TANGERANG

Andriyani Rahmah Fahriati*, Gina Aulia, Tanti Juwita Saragih, Dimas Agung Waskito
Wijayanto, Linda Hotimah,
STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, Jl. Pajajaran No,1, Tangerang Selatan, 15417, Indonesia

ARTICLE INFORMATION A B S T R A C T
*Corresponding Author High Alert drugs are medicines that have a high risk that can endanger patient
Andriyani Rahmah Fahriati safety if its not used properly. According to the Minister of Health No. 72 of
E-mail: 2016 regarding Service Standards in Hospitals, it is explained that high alert
andriyanirahmah@wdh.ac.id drugs must be stored separately from other drug storage and given special
labeling. The purpose of this study was to identify and evaluate the suitability of
storage and labeling of high alert drugs at the Pharmacy Installation of
Hospital X Tangerang. This type of research is descriptive research. Data
collection was carried out by direct observation using a check list sheet. The
samples taken were drug storage data and labeling of high alert drugs. The
results of this study indicate that the most appropriate evaluation of the storage
Keywords: and labeling of high alert drugs is the concentrated electrolyte which reaches
 Storage; 100%. The results of the evaluation that received the lowest percentage were
 Labeling; the LASA drug class in the main pharmacy installation with 58% for storage
 High Alert Medication; and 65% for labeling that was most in accordance with existing regulations.
 Pharmacy Installation With the discrepancy with the existing provisions so that data on cases of errors
that occurred in the pharmacy installation of Hospital X in 1 year were
obtained, the most of which were errors in taking the LASA class of drugs,
where the error reached 72%, but it did not reach the patient, because in
Hospital X Tangerang has been checked for the class of drugs including high
alert medications, checked by 2 people, before being given to the patient.
Obat High Alert merupakan obat yang memiliki resiko tinggi yang dapat
membahayakan keselamatan pasien jika tidak digunakan secara tepat. Menurut
Menteri Kesehatan No.72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan di rumah
Sakit dijelaskan bahwa obat high alert wajib disimpan secara terpisah dari
penyimpanan obat lain dan diberi pelabelan khusus. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi tentang kesesuaian
penyimpanan dan pelabelan obat high alert di Intalasi Farmasi Rumah Sakit X
Tangerang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pengumpulan data
dilakukan secara observasi langsung menggunakan lembar check list. Sampel
Kata Kunci: yang diambil adalah data penyimpanan obat dan pelabelan golongan obat high
 Penyimpanan; alert. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa evaluasi terhadap penyimpanan
 Pelabelan; dan pelabelan obat high alert yang paling sesuai yakni pada elektrolit pekat
 High Alert Medication; yang mencapai 100%. Hasil evaluasi yang paling mendapat presentase rendah
 IFRS yakni pada golongan obat LASA di instalasi farmasi utama dengan umlah 58%
untuk penyimpanan dan 65% untuk pelabelan yang paling sesuai dengan
ketentuan yang ada. Dengan adanya ketidaksesuaian dengan ketentuan yang ada
sehingga diperoleh data kasus kesalahan yang terjadi di instalasi farmasi Rumah
sakit X pada 1 tahun, yang terbanyak yakni kesalahan pada pengambilan obat
golongan LASA, dimana kesalahan mencapai 72%, namun hal tersebut tidak
sampai ke pasien, karena di Rumah Sakit X Tangerang telah dilakukan
pengecekan untuk golongan obat yang termasuk high alert medications
dilakukan pengecekan oleh 2 orang, sebelum diberikan ke pasien

162
Edu Masda Journal Vol 5 No 2 September, 2021

PENDAHULUAN sentinel (sentinel event), obat yang


Masalah keselamatan pasien beresiko tinggi menyebabkan dampak
merupakan masalah yang perlu ditangani yang tidak diinginkan (adverse outcome)
segera di fasilitas pelayanan kesehatan, hal dan juga oabt-obat yang tampak
ini telah tertuang dalam Peraturan Menteri mirip/ucapan mirip (Look-Alike Sound-
Kesehatan No. 11 Tahun 2017, di jelaskan Alike). Hal ini perlu diwaspadai karena
bahwa diperlukan standar keselamatan jika terjadi kesalahan dalam pengelolaan
pasien di fasilitas pelayanan kesehatan obat tersebut maka dapat menimbulkan
agar keselamatan pasien dapat terjamin. kerugian bagi pasien, staf yang terlibat
Keselamatan pasien merupakan sistem maupun rumah sakit.
yang membuat asuhan pasien lebih aman, Cara untuk mengurangi dan
meliputi asuhan risiko pasien, pelaporan mengeliminasi kejadian yang tidak
dan tindak lanjutnya risiko serta mencegah diinginkan terkait pengelolaan obat-obat
cedera yang diakibatkan dari kesalahan yang perlu diwaspadai yakni dengan
suatu tindakan medis (Kemenkes RI, meningkatkan dan mengevaluasi proses
2017). pengelolaan obat-obat tersebut dan dapat
Tenaga kefarmasian memiliki juga dilakukan dengan kolaboratif, pihak
peranan penting dalam penanganan Rumah sakit mengembangkan suatu
keselamat pasien dalam fasilitas kesehatan, kebijakan dan/atau prosedur untuk
salah satunya dalam pelayanan di Rumah membuat daftar obat-obat yang perlu
Sakit, sesuai dengan isi Permenkes No.11 diwaspadai berdasarkan data yang ada di
Tahun 2017 dijelaskan bahwa tenaga Rumah Sakit, sesuai dengan Peraturan
kefarmasian memiliki peran penting Menteri Kesehatan RI No. 72 Tahun 2016
karena berhubungan erat pada peningkatan tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
keamanan obat-obatan yang harus Rumah Sakit, yakni mengharuskan Rumah
diwaspadai (Kemenkes RI, 2017). Sakit untuk mengembangkan kebijakan
Salah satu peran tenaga pengolahan dan untuk meningkatkan
kefarmasian dalam pelayanan keselamatan keamanan khususnya obat yang perlu
pasien di rumah sakit yakni pengelolaan diwaspadai (High Alert Medication)
obat-obatan yang perlu diwaspadai (High (Kemenkes RI, 2016).
Alert Medications). High Alert Obat-obat yang termasuk high alert
Medications adalah obat-obat yang harus dikelola serta dipantau oleh instalasi
persensinya tinggi dalam menyebabkan farmasi di Rumah sakit, hal ini penting
terjadi kesalahan/error dan/atau kejadian karena berbahaya jika terjadi kesalahan

163
Edu Masda Journal Vol 5 No 2 September, 2021

dalam proses penyimpanan sampai Rumah Sakit X Tangerang pada bulan Juli
pemberian obat kepasien, karena dapat 2021.
membahayakan keselamatan pasien. Populasi dalam penelitian ini yaitu
Berdasarkan uraian diatas, maka seluruh data dari golongan obat High Alert
penting dilakukan evaluasi terhadap di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X
kesesuaian penyimpanan obat high alert di Tangerang. Sampel pada penelitian ini
Instalasi Farmasi Rumah Sakit X adalah seluruh populasi data dari jumlah
Tangerang. Penyimpanan obat high alert obat berdasarkan golongan obat High Alert
di Instalasi Farmasi Rumah Sakit X yang memnuhi kriteria berdasarkan
Tangerang terdapat di ruang penyimpanan peraturan yang berlaku untuk mengetahui
yang berbeda yakni seperti Trolley presentase ketepatan serta kesesuaian
Emergency, Bag Emergency, Farmasi OK, dalam penyimpanan obat high alert.
Farmasi BPJS, ruang VK, IGD, Gudang Pengumpulan data dilakukan
Farmasi dan Farmasi utama. Berdasarkan dengan menggunakan lembar observasi
hal tersebut maka peneliti melakukan langsung di depo yang diteliti. Lembar
penelitian tentang evaluasi penyimpanan observasi berisi ketentuan mengenai
Obat high alert di Instalasi Farmasi penyimpanan golongan obat high alert
Rumah Sakit X Tangerang. sesuai untuk membandingkan dengan
standar List of ISMP (Institute for Safe
METODE Medication Practices), yakni penyimpanan
Bagian ini menjelaskan tentang golongan obat high alert wajib terpisah
jenis penelitian, lokasi dan waktu dari penyimpanan lain dan Standar
penelitian, populasi dan sampel, teknik Operasional Prosedur (SOP) di Instalasi
sampling, teknik pengumpulan data, farmasi Rumah Sakit X Tangerang.
analisis data, dan penyajian data. Data yang sudah didapat, dianalisa
Penelitian yang menggunakan alat dan dengan menggunakan lembar observasi,
bahan, perlu menuliskan spesifikasi alat yang kemudian dianalisis. Data yang akan
dan bahan yang digunakan. dianalisis berupa data penyimpanan dan
Penelitian ini dilakukan dengan pelabelan obat golongan High Alert.
metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan Selanjutnya dikuantitatifkan dengan
di Intalasi Farmasi Utama, Farmasi BPJS, indicator yang telah ditetapkan untuk
farmasi OK, IGD, Gudang Farmasi, VK, dievaluasi dengan memberi tanda check
Trolley Emergency dan Bag Emergency list pada kolom “ya” atau “tidak” pada
masing-masing tahapan. “ya” memiliki

164
Edu Masda Journal Vol 5 No 2 September, 2021

nilai 1 dan “tidak” memiliki nilai 0. Yang Gudang Farmasi, IGD, Ruang VK, Bag
kemudian di hitung pesentasenya. Emergency dan Trolley Emergency.
Pengambilan data dilakukan pada bulan
HASIL Juli 2021 melalui wawancara dan
Subjek penelitian berikut adalah observasi langsung kepada tenaga
obat high alert di Instalasi Farmasi Rumah kefarmasian, didapat hasil sebagai berikut:
Sakit X Tangerang yakni di Instalasi
Farmasi, Farmasi BPJS, Farmasi OK,

Persentase kesesuaian penyimpanan dan pelabelan obat High Alert


Stiker High Alert Penyimpanan High Alert

91 83 91 88 95 88 100 100 100 100 100 100


84 85
69 67

Farmasi Farmasi Farmasi OK Gudang IGD VK Trolley Bag


utama BPJS Farmasi Emergency Emergency

Gambar 1. Kesesuaian Penyimpanan dan Pelabelan Obat High Alert

Persentase penyimpanan dan pelabelan obat LASA


Stiker LASA Penyimpanan Lasa

87 90 95 97 100 100 100 100 100 100


58 65 64 80 66 75

Farmasi Farmasi Farmasi OK Gudang IGD VK Trolley Bag


Utama BPJS Farmasi Emergency Emergency

Gambar 2. Kesesuaian Penyimpanan dan Pelabelan Obat LASA

Persentase Penyimpanan dan pelabelan obat Elektrolit Pekat


Stiker High Alert Penyimpanan Elektrolit Pekat

100 100

Farmasi Utama

Gambar 3. Kesesuaian Penyimpanan dan Pelabelan Obat Elektrolit Pekat

165
Edu Masda Journal Vol 5 No 2 September, 2021

3%

25% High Alert


LASA
Elektrolit Pekat
72%

Gambar 4. Persentase Kasus Kesalahan pada Obat High Alert

PEMBAHASAN sudah sesuai dengan kriteria penempelan


Penyimpanan obat High Alert di stiker high alert peraturan yang ada,
Intalasi Farmasi Rumah Sakit X sedangkan pada depo yang lainnya belum
Tangerang disimpan pada tempat sesuai ketentuan, terutama pada depo
penyimpanan obat yang diberikan label farmasi utama dan farmasi BPJS, hal
khusus dan diberikan jarak antara tempat tersebut dikarenakan jumlah obat high
penyimpanan obat yang memiliki alert di bagian atau depo farmasi utama
kesamaan atau kemiripan dalam nama, dan farmasi BPJS memiliki jumlah obat
bentuk dan pengucapannya. yang banyak dan frekuensi keluar masuk
Penyimpanannya diberbagai tempat seperti obat yang lebih tinggi dan cepat (fast
instalasi farmasi, farmasi BPJS, farmasi moving), sehingga terdapat beberapa obat
OK, Gudang farmasi, iGD, ruang VK, Bag high alert yang terlewat tidak diberi
Emergency dan Trolley Emergency. pelabelan yang sesuai, pemantauan
pemantauan obat dilakukan setiap hari memang sulit pada depo yang memiliki
pada awal shift oleh petugas farmasi obat fast moving, sehingga pada
dilapangan dengan ketentuan masuk lebih penyimpanannya perlu pemantauan yang
awal 30 menit untuk melakukan lebih tinggi dan ditingkatkan.
pemantauan terhadap high alert Berdasarkan hasil yang diperoleh
medication, dengan cara observasi tentang kesesuaian penyimpanan dan
langsung sesuai SOP Rumah Sakit X pelabelan obat LASA (Look Alike Sound
Tangerang. Alike), didapat bahwa hasil yang perlu
Berdasarkan hasil yang diperoleh dievaluasi dalam penyimpanannya yakni
tentang kesesuaian penyimpanan dan pada bagian depo farmasi utama dengan
pelabelan obat high alert bahwa pada depo hasil persentase penyimpanan 65% dan
VK, trolley emergency dan bag emergency pelabelan 58%, pada depo ini perlu

166
Edu Masda Journal Vol 5 No 2 September, 2021

perhatian lebih karena tingginya frekuensi sesuai dengan standar pelayanan


obat masuk dan keluar (fast moving) kefarmasian yang ada, yakni sudah sesuai
sehingga perlu perhatian lebih dalam dengan Permenkes No.72 Tahun 2016
penyimpanannya sehingga tidak terjadi Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
kesalahan dalam penggunaannya. Hal di Rumah Sakit dan juga sudah sesuai
tersebut berbanding terbalik dengan data dengan Standar Prosedur Operasional
yang diperoleh pada bagian VK, trolley (SPO) Rumah Sakit X Tangerang, dimana
emergency dan bag emergency, tiga bagian penyimpanannya ditempat yang khusus
ini memiliki hasil yang baik yakni 100% dan hanya boleh disimpan di farmasi
persen, ini dikarenakan pada bagian ini utama dengan tempat penyimpanan yang
jumlah obat LASA memiliki jumlah yang sudah diberi stiker high alert medication.
sedikit, dan tergolong slow moving, karena Menurut ISMP (Institut for Safe
pada bagian ini obat LASA hanya dipakai Medication Practices) tahun 2014, high
dalam keadaan darurat atau emergency, alert medication adalah obat yang
dan pada bagian ini juga dilakukan memiliki resioko tinggi, yang dapat
pemantauan rutin setiap 3 bulan sekali menyebabkan kerugian pada pasien secara
oleh apoteker. Pada bagian ini memang signifikan ketika penggunaannya salah.
diperhatikan dengan baik dan sudah sesuai Tatalaksana pengelolaan obat high alert
dengan standar operasional yang ada pada untuk meningkatkan keselamatan pasen
Rumah Sakit X Tangerang. adalah membuat daftar obat-obatan high
Selain mengevaluasi tentang alert, memberi label yang jelas atau
penyimpanan obat high alert dan obat petunjuk tentang cara menggunakan obat
LASA seorang farmasi juga perlu dengan benar pada high alert medication
memeriksa tentang kesesuaian (ISMP. 2014). Penyimpanan obat high
penyimpanan obat elektrolit pekat, karena alert dipisah obat lain diberik stiker
elektrolit konsentrat pekat merupakan berwarna merah bertuliskan high alert dan
salah satu kategori obat high alert yang diberi selotif merah pada sekeliling tempat
harus diperhatikan cara penyimpanannya penyimpanan (Dhita, 2015). Berdasarkan
dan pemberiannya, karena jika terjadi hal ini maka perlu adanya evaluasi pada
kesalahan dapat memberikan efek kasus kesalahan yang terjadi pada
berbahaya bagi pasien (Akidah A.N. golongan high alert medication.
2020). Di Rumah Sakit X Tangerang, Dari hasil dan data yang diperoleh
diperoleh hasil observasi berupa didapat juga presentase kasus kesalahan
penyimpanan obat elektrolit pekat sudah yang terjadi pada high alert medication di

167
Edu Masda Journal Vol 5 No 2 September, 2021

Rumah Sakit X Tangerang, data ini BPJS, farmasi OK, Gudang farmasi, IGD,
didapat dari laporan setiap tahunnya pada ruang VK, Bag Emergency dan Trolley
instalasi farmasi yang selalu dipantau oleh Emergency, masih terdapat beberapa yang
Apoteker, didapat bahwa untuk ketepatan tidak sesuai dengan Permenkes No.72
penyimpanan dan pengambilan golongan Tahun 2016 dan SOP Rumah Sakit X
high alert medication, kasus kesalahan Tangerang, dikarenakan pelabelan dan
pada umumnya terjadi karena kesalahan penempatan yang belum sesuai sehingga
pada saat pengambilan. Jumlah kasus terjadi sejumlah kesalahan yang dapat
kesalahan paling tinggi yakni pada obat menjadi evaluasi kedepannya.
LASA sebanyak 72% dan high alert 25%,
dan terendah yakni elektrolit pekat 3%. DAFTAR PUSTAKA
Golongan obat LASA memiliki kesalahan Aditya Maulana Perdana Putra.
tertinggi karena jumlah obat yang paling Kesesuaian Penyimpanan Obat High
banyak dan karena frekuensi keluar masuk Alert di Depo Obat Rumah Sakit X di
obat yang cepat (fast moving), sehingga Kalimantan Selatan Tahun 2015.
mempengaruhi kesalahan dan kurangnya Jurnal Ilmiah Farmasi terapan &
ketelitian karena itu dibutuhkan Keseahtan. Volume 1. 2016.
pemantauan dan evaluasi kedepannya. Banjaarmasin.
Meskipun terjadi kesalahan pengambilan, Akidah A.N. 2020. Gambar Penyimpanan
akan tetapi tidak pernah sampai terjadi Obat High Alert di Instalasi Farmasi
kesalahan saat penyerahan kepada pasien, RSUI Mutiara Bunda. Politeknik
karena Rumah Sakit X Tangerang, Harapan Bersama. Tegal.
memiliki SOP berupa pengecekan pada Dhita N, Aditya M, Ikhwan W. 2015.
obat-obat golongan high alert yang Kesesuaian Penyimpanan Obat High
dilakukan oleh 2 tenaga kefarmasian yang Alert di Depo Obat RSUD Ratu
berbeda. Zalecha Martapura. Akademi Farmasi
ISFI Banjarmasin. Banjarmasin
KESIMPULAN ISMP. 2014. Institute for Safe Medication
Hasil evaluasi penyimpanan high Practices (ISMP) List of High-Alert
alert medication di instalasi farmasi Medications in Acute Care Settings.
Rumah Sakit X Tangerang berdasarkan www.ismp.org/MERP
golongan high alert medication, LASA Kemenkes RI. 2016. Peraturan Menteri
(Look Alike Sound Alike) dan elektrolit Kesehatan RI No.72 Tahun 2016
pekat di depo Farmasi utama, farmasi tentang Standar Pelayanan

168
Edu Masda Journal Vol 5 No 2 September, 2021

Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta : Pasien. Jakarta : Kementerian


Kementerian Kesehatan. Kesehatan.
Kemenkes RI. 2017. Peraturan Menteri SPO. 2019. Standar Prosedur Operasional
Kesehatan Republik Indonesia Nomor Rumah Sakit No.232/SPO/RSPRMY-
11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan TGR/VII/2019 Tentang Penyimpanan
Obat High Alert di RS X. Tangerang

169

You might also like