Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

‫‪Lima Karakter Orang Bertaqwa‬‬

‫‪Khutbah 1‬‬

‫َالْ َح ْمدُ ِهلل َر ِ ّب الْ َعالَ ِمنْي َ والْعا ِق َب ُة ِللْ ُمتَّ ِقنْي َ َو َال عُ ْد َو َان إ اَّل عَىَل َّ‬
‫الظا ِل ِمنْي َ‬
‫هللا َوحْدَ ُه َال رَش ِ يْ َك هَل ُ َر َّب الْ َع‪%%‬الَ ِمنْي َ َو هَل َ الْ ُم ْر َس ‪ِ %‬لنْي َ َوقَيُّ ْو َم‬ ‫َأ ْش ‪%‬هَدُ َأ ْن َال َهل الَّ ُ‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫الس َم َاو ِات َواَأْل َرضنْي َ‬
‫ِ‬ ‫َّ‬
‫‪%‬اب الْ ُم ِبنْي ِ الْ َف‪%ِ %‬ار ِق بَنْي َ الهُ‪%%‬دَ ى‬ ‫َوَأ ْشهَدُ َأ َّن ُم َح َّمدً ا َعبْدُ ُه َو َر ُس‪ْ %‬وهُل ُ الْ َم ْب ُع‪%ْ %‬و ُث اِب ْل ِكتَ‪ِ %‬‬
‫الش ِّك َوالْ َي ِقنْي ِ‬‫َوالضَّ َال ِل َوالْغ ّ َِي َو َّالر َشا ِد َو َّ‬
‫الس َال ُم عَىَل َح ِب ْي ِبنَا َو َش ِف ْي ِعنَا ُم َح َّم ٍد َس ِ ّي ِد الْ ُم ْر َس ِلنْي َ َو َما ِم الْ ُمهْ َت ِد ْي َن‬ ‫َّ‬ ‫الص َال ُة َو‬ ‫َو َّ‬
‫ِإ‬
‫َوقَاِئ ِد الْ ُم َجا ِه ِد ْي َن َوعَىَل آهِل ِ َوحَص ْ ِب ِه َأمْج َ ِعنْي َ‬
‫هللا َع َّز َو َج‪َّ %‬ل َوالتَّ َم ُّس‪ِ %‬ك ِب‪%%‬ه ه‪%َ %‬ذا ّ ِادل ْين‬ ‫فَ َياَأهُّي َا الْ ُم ْس ِل ُم ْو َن ُأ ْو ِص ْيمُك ْ َو اَّي َي ِب َت ْق َوى ِ‬
‫ِإ‬ ‫تَ َم ُّساًك قَ ِواًّي‬
‫الش ْي َط ِان ال‪%َّ %‬ر ِجمْي ِ ‪ :‬اَي َأهُّي َ‪%%‬ا اذَّل ِ ْي َن‬ ‫هللا تَ َعاىَل يِف ِك َتا ِب ِه ْال َك ِرمْي ِ‪َ ،‬أ ُع ْو ُذ اِب ِهلل ِم َن َّ‬ ‫فَ َقا َل ُ‬
‫هللا َح َّق تُ َقا ِت ِه َواَل تَ ُم ْوتُ َّن اَّل َوَأنْمُت ْ ُم ْس ِل ُم َ‬
‫ون‬ ‫َآ َمنُ ْوا ات َّ ُقوا َ‬
‫ِإ‬
‫اَي َأهُّي َا النَّ ُاس ات َّ ُق‪%ْ %‬وا َربَّمُك ُ اذَّل ِ ْي َخلَ َقمُك ْ ِم ْن ن َ ْف ٍس َوا ِح‪%%‬دَ ٍة َو َخلَ‪%َ %‬ق ِمهْن َ‪%%‬ا َز ْوهَج َ‪%%‬ا َوب َ َّث‬
‫ون ِب‪ِ %‬ه َواَأْل ْر َح‪%%‬ا َم َّن اهَّلل َ اَك َن‬ ‫هللا اذَّل ِ ي ت َ َس‪َ %‬اءلُ َ‬ ‫ِمهْن ُ َم‪%%‬ا ِر َج‪ %‬ااًل َك ِثرْي ً ا َو ِن َس‪ً %‬اء َوات َّ ُق‪%%‬وا َ‬
‫ِإ‬
‫عَلَ ْيمُك ْ َر ِقي ًبا‬
‫هللا َوقُ ْولُ‪%ْ %‬وا قَ‪%ْ %‬واًل َس‪ِ %‬ديْدً ا يُ ْص‪ِ %‬ل ْح لَمُك ْ َأمْع َ‪%%‬الَمُك ْ َوي َ ْغ ِف‪%ْ %‬ر لَمُك ْ‬ ‫اَي َأهُّي َا اذَّل ِ َين َآ َمنُ‪%%‬وا ات َّ ُق‪%%‬وا َ‬
‫ُذنُوبَمُك ْ َو َم ْن يُ ِطع ِ اهَّلل َ َو َر ُس ْوهَل ُ فَ َق ْد فَ َاز فَ ْو ًزا َع ِظميًا‬
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Selama Ramadhan, sebulan penuh kita berpuasa. Puasa Ramadhan yang target
utamanya adalah membentuk kita menjadi bertaqwa. Sebagaimana firman Allah
Subhanahu wa Ta’ala

َ ‫الص َيا ُم اَمَك ُك ِت َب عَىَل اذَّل ِ َين ِم ْن قَ ْب ِلمُك ْ لَ َعلَّمُك ْ تَتَّ ُق‬
‫ون‬ ِ ّ ُ ‫اَي َأهُّي َا اذَّل ِ َين َآ َمنُوا ُك ِت َب عَلَ ْيمُك‬
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah
diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang yang bertaqwa ”
(QS. Al Baqarah: 183)
 
Taqwa itu seperti apa? Para ulama biasa mendefinisikan singkat. Taqwa adalah
mengerjakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Dalam Al Quran, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan karakter orang bertaqwa
dalam banyak ayat. Di antaranya dalam Surat Ali Imran ayat 133-135 yang insya Allah
kita kaji secara singkat dalam khutbah jumat Syawal ini.
 
Allah Azza wa Jalla berfirman :
.‫د َّْت ِللْ ُمتَّ ِق َني‬%%‫الس َم َو ُات َواَأْل ْر ُض ُأ ِع‬ َّ ‫َو َس ِار ُعوا ِإ ىَل َم ْغ ِف َر ٍة ِم ْن َر ِبّمُك ْ َو َجن َّ ٍة َع ْرضُ هَا‬
ُ ‫ا ِف َني َع ِن النَّ ِاس َواهَّلل‬%%‫ون يِف الرَّس َّ ا ِء َوالرَّض َّ ا ِء َو ْالاَك ِظ ِم َني الْغَيْ ظَ َوالْ َع‬% َ %‫اذَّل ِ َين يُ ْن ِف ُق‬
َ ‫روا اهَّلل‬%ُ % ‫ه ُْم َذ َك‬% %‫وا َأنْ ُف َس‬%%‫ ًة َأ ْو َظلَ ُم‬% %‫وا فَا ِح َش‬%% ُ‫ َواذَّل ِ َين َذا فَ َعل‬.‫حُي ِ ُّب الْ ُم ْح ِس ِن َني‬
‫وا َو ْمُه‬%% ُ‫ا فَ َعل‬%%‫ُوب اَّل اهَّلل ُ َولَ ْم يُرِص ُّ وا عَىَل َم‬ ِ ‫ِإ‬
َ ‫ر ُّاذلن‬%ُ % ‫فَ ْاس َت ْغ َف ُروا ذِل ُ نُوهِب ِ ْم َو َم ْن ي َ ْغف‬
‫ِإ‬
َ ‫ي َ ْعلَ ُم‬
‫ون‬
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa,
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang
yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat
akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang
dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan
perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS. Ali Imran: 133-135)
1. Gemar berinfaq
Karakter orang bertaqwa yang pertama adalah gemar berinfaq baik dalam kondisi
lapang maupun sempit.

َ ‫اذَّل ِ َين يُ ْن ِف ُق‬


‫ون يِف الرَّس َّ ا ِء َوالرَّض َّ ا ِء‬
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit (QS. Ai Imran: 134)
 
Para sahabat Nabi radhiyallahu ‘anhum, mereka mencontohkan gemar berinfaq dalam
segala kondisi. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengumumkan Perang
Tabuk, dan waktu itu kondisinya paceklik, para sahabat berbondong-bondong untuk
berinfaq.
Umar radhiyallahu ‘anhu datang membawa harta yang banyak. Beliau menginfakkan
harta itu untuk jihad fi sabilillah yakni Perang Tabuk. Ketika ditanya Rasulullah, “Apa
yang engkau sisakan untuk keluargamu?” Umar menjawab, “Aku menginfakkan
separuh hartaku dan untuk keluargaku masih ada separuh hartaku.”
 
Setelah itu datang Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu. Beliau menginfakkan harta yang lebih
banyak daripada infaq Umar. “Ya Rasulullah, aku infakkan seluruh hartaku.” Ketika
ditanya Rasulullah, apa yang ia tinggalkan untuk keluarganya, Abu Bakar menjawab,
“Aku tinggalkan untuk mereka, Allah dan Rasul-Nya.”
Umar yang awalnya ingin mengungguli amal Abu Bakar, saat itu tersadar, “Aku tidak
pernah bisa mengungguli Abu Bakar.”
Selain Abu Bakar dan Umar, para sahabat lainnya juga berbondong-bondong untuk
berinfaq. Ada pula sahabat yang karena keterbatasan ekonomi, hanya berinfaq
segenggam kurma.
Orang-orang munafik mengejek, “Allah tidak membutuhkan infaq yang sangat sedikit
seperti itu.” Namun Rasulullah justru memuji sahabat yang infaq meskipun segenggam
kurma karena kemampuannya memang hanya sebesar itu.
Dan tidak ada ceritanya Umar jatuh miskin setelah menginfakkan separuh hartanya.
Juga tidak ada ceritanya Abu Bakar jatuh bangkrut setelah menginfakkan seluruh
hartanya. Yang ada, justru kekayaan mereka di kemudian hari bertambah dan semakin
berkah.
 
Persis seperti sabda Nabi :
ٍ‫َما ن َ َق َص ْت َصدَ قَ ٌة ِم ْن َمال‬
“Tidaklah sedekah mengurangi harta” (HR. Muslim)
 
Maka mari kita miliki karakter orang bertaqwa ini. Jangan menunggu kaya baru
sedekah, sedekahlah! Insya Allah kita akan dijadikan kaya oleh Allah.
2. Menahan marah
Karakter orang bertaqwa yang kedua adalah menahan marah, mampu mengelola
emosi.
َ‫َو ْالاَك ِظ ِم َني الْ َغ ْيظ‬
dan orang-orang yang menahan amarahnya (QS. Ali Imran: 134)
 
 
 
Marah sering kali membuat orang hilang akal sehat, kata-kata tidak terkontrol,
keputusan tidak bijak dan emosi tak terkendali.
Secara medis, banyak penyakit yang muncul akibat dipicu oleh kemarahan. Mulai dari
darah tinggi, kolestreol, hingga diabet. Sebab marah memicu hormon kortisol.
Rasulullah menyebutkan bahwa orang-orang yang mampu mengelola emosinya,
mampu menahan marah, itulah orang-orang yang sejatinya benar-benar kuat.
‫الش ِديدُ اذَّل ِ ى ي َ ْمكِل ُ ن َ ْف َس ُه ِع ْندَ الْغَضَ ِب‬
َّ ‫ ن َّ َما‬، ‫الش ِديدُ اِب لرُّص َ عَ ِة‬
َّ ‫لَيْ َس‬
“Orang yang kuat bukanlah orang (menang dalam) gulat, tetapi orang kuat (yang
‫ِإ‬
sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah” (HR. Bukhari
dan Muslim)
3. Memafkan manusia
Karakter orang bertaqwa yang ketiga adalah adalah suka memaafkan.
‫َوالْ َعا ِف َني َع ِن النَّ ِاس‬
Dan memaafkan manusia (QS. Ali Imran: 134)
 
Tak hanya mampu menahan marah, orang bertaqwa juga pandai memaafkan
kesahalah orang lain. Dan memaafkan tidak akan menurunkan harga diri seseorang, ia
justru menambah kemuliaan. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam :
‫َو َما َزا َد اهَّلل ُ َع ْبدً ا ِب َع ْف ٍو الَّ ِع ًّزا‬
‫ِإ‬
“Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan
semakin memuliakan dirinya” (HR. Muslim) 
 
Memaafkan juga membuat hati lapang, penuh kedamaian dan mudah bahagia.
Sebaliknya, tidak memaafkan alias mendendam akan memicu hormon kortisol yang
mengakibatkan berbagai penyakit termasuk jantung, kanker dan stroke.

4. Suka berbuat baik


Karakter keempat dari orang bertaqwa adalah suka berbuat baik; ia menjadi muhsinin.
‫َواهَّلل ُ حُي ِ ُّب الْ ُم ْح ِس ِن َني‬
Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik (QS. Ali Imran: 134)
Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan dalam Tafsir Al Munir bahwa muhsinin adalah
orang yang membalas kejelekan dengan kebaikan.
Orang mencela kita, kita tidak marah, justru memaafkannya dan menyambung
silaturahim dengannya, ini adalah contoh muhsinin. Ada orang menyakiti kita, kita justru
memaafkan dan menolongya saat membutuhkan, juga contoh muhsinin.

5. Segera bertaubat
Karakter kelima dari orang bertaqwa adalah segera ingat Allah dan bertaubat kepada-
Nya ketika melakukan dosa dan kemaksiatan.
‫روا اهَّلل َ فَ ْاس َت ْغ َف ُروا ذِل ُ نُوهِب ِ ْم َو َم ْن‬%ُ %‫ه ُْم َذ َك‬% ‫َواذَّل ِ َين َذا فَ َعلُوا فَا ِحشَ ًة َأ ْو َظلَ ُموا َأنْ ُف َس‬
َ ‫مُه‬ ُ َ ‫ىَل‬ ‫رِص‬ َ ‫اَّل‬ ‫ِ ُّ ِإ‬
‫ون‬
َ ‫ُوب اهَّلل ُ َول ْم يُ ُّ وا عَ َما ف َعلوا َو ْ ي َ ْعل ُم‬ َ ‫ي َ ْغف ُر اذلن‬
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
‫ِإ‬
sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka
dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak
meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS. Ali Imran: 135)
 
Tidak ada manusia yang bersih dari salah dan dosa kecuali Rasulullah yang ma’shum.
Setiap orang bisa salah, setiap orang bisa terperosok ke dalam dosa, setiap orang bisa
berbuat maksiat. Yang paling penting adalah segera bertaubat; ingat Allah, memohon
ampun kepadaNya dan tidak mengulanginya lagi.
Demikianlah karakter kelima dari orang bertaqwa, sekaligus mengakhiri khutbah
pertama dari khutbah Jumat Syawal ini.
 
‫ َو َا ْد َخلَنَـا َو ِايَّـامُك ْ ىِف ُز ْم َر ِة‬. َ ‫ َو ِايَّـامُك ْ ِم َن الْ َفا ِئ ِز ْي َن اآل ِم ِننْي‬  ‫هللا‬
ُ ‫َج َعلَنَا‬
. َ ‫ َوقُ ْل َر ِ ّب ا ْغ ِف ْر َو َا ْر َح ْم َو َان َْت َخرْي ُ ا َّالرامِح ِ نْي‬. َ ‫الصـا ِل ِحـنْي‬ َّ  ‫ِع َبـا ِد ِه‬
 
Khutbah Kedua

ِ ّ %‫الْ َح ْمدُ هَّلِل ِ اذَّل ِ ي َأ ْر َس َل َر ُسوهَل ُ اِب لْهُدَ ى َو ِد ِين الْ َح‬
‫و‬%ْ %َ‫ ِه َول‬%ّ ِ ‫ر ُه عَىَل ّ ِادل ِين لُك‬%َ %ِ‫ق ِل ُي ْظه‬%
‫ون‬َ ‫ ِر َه الْ ُمرْش ِ ُك‬%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%‫َك‬
. ‫وهُل‬%‫هدُ أ َّن ُم َح َّمدً ا عبْدُ ه َور ُس‬%%‫ وأش‬،ُ ‫يك هَل‬ َ ِ ‫هللا َوحْدَ ُه ال رَش‬ ُ ‫َأ ْشهَدُ أ ْن ال إ هَل َ إال‬
‫ون‬ َ ‫اَي َأهُّي َا اذَّل ِ َين َآ َمنُوا ات َّ ُقوا اهَّلل َ َح َّق تُ َقا ِت ِه َواَل تَ ُموتُ َّن اَّل َوَأنْمُت ْ ُم ْس ِل ُم‬
 
‫ِإ‬
Jama’ah jum’at yang dirahmati Allah,

Lima karakter orang bertaqwa ini harus kita miliki ;


1.   Suka berinfaq
2.   Menahan marah
3.   Memaafkan manusia
4.   Suka berbuat baik
5.   Bersegera bertaubat
 
Jika kita memilikinya, maka insya Allah kita memiliki karakter orang bertaqwa sekaligus
menjadi harapan kita termasuk orang yang bertaqwa. Menjadi orang yang bertaqwa
‫‪bukan hanya menunjukkan bahwa puasa kita berhasil namun juga akan membawa kita‬‬
‫‪menjadi orang yang sukses sebagaimana firman-Nya :‬‬
‫َّن ِللْ ُمتَّ ِق َني َم َف ًازا‬
‫‪Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itulah orang-orang yang memperoleh‬‬
‫ِإ‬
‫)‪kemenangan, memperoleh kesuksesan (QS. An Naba’: 31‬‬
‫‪ ‬‬
‫‪Sukses di dunia, sukses di akhirat. Berlimpah kebaikan dan keberkahan di dunia, dan‬‬
‫‪insya Allah di akhirat dimasukkan Allah ke dalam surgaNya.‬‬
‫‪ ‬‬
‫‪Mengakhiri khutbah Jumat syawal ini, marilah kita berdoa kepada Allah Subhanahu wa‬‬
‫‪Ta’ala.‬‬

‫ون عَىَل النَّيِب ِ ّ اَي َأهُّي َا اذَّل ِ َين َآ َمنُوا َصلُّوا عَلَ ْي ِه َو َس ِل ّ ُموا ت َ ْس ِلميًا‬
‫‪ ‬‬

‫َّن اهَّلل َ َو َماَل ِئ َكتَ ُه يُ َصل ُّ َ‬


‫ِإ‬
‫َاللَّه َُّم َص ‪ِّ %‬ل عَ َىل َس ِ ّي ِداَن ُم َح َّم ٍد َوعَ َىل آ ِل َس ِ ّي ِداَن ُم َح َّم ٍد َكامَ َص ‪%‬ل َّ ْي َت عَ َىل َس ِ ّي ِداَن‬
‫ْب َرا ِهمْي َ َوعَ َىل آ ِل َس ِ ّي ِداَن ْب َرا ِهمْي َ ىِف الْ َعالَ ِمنْي َ نـَّ َك مَح ِ ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫َاللَّهُ َّم َاب ِركْ عَ َىل َس ِ ّي ِداَن ُم َح َّم ٍد َوعَ َىل آ ِل َس ِ ّي ِداَن ُم َح َّم ٍد َكامَ َاب َر ْك َت عَ َىل َس ِ ّي ِداَن‬
‫ْب َرا ِهمْي َ َوعَ َىل آ ِل َس ِ ّي ِداَن ْب َرا ِهمْي َ ىِف الْ َعالَ ِمنْي َ نـَّ َك مَح ِ ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َأل‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ْ‬ ‫نْي‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِإ َّ ْ ِ ِ ْ ِ ِنْي ِإ ْ ِ ِ ْ ِإ‬
‫هْن‬
‫اللهُ َّم اغف ْ‪%%%‬ر لل ُم‪ْ %%%‬ؤ من َ َوال ُمْؤ منَ‪%%%‬ات‪َ ،‬وال ُم ْس‪%%%‬لم َ َوا ُ ْس‪%%%‬ل َمات‪ ،‬ا ْح َي‪%%%‬اء م ُ ْم‬
‫م‬ ‫ل‬
‫َواَأل ْم َو ِات‪ ،‬ن ََّك مَس ِ ْي ٌع قَ ِريْ ٌب ُم ِج ْي ُب ادلُّ عَا ِء‬
‫ِ‬ ‫ذَّل‬ ‫ِ‬ ‫اًّل‬ ‫ِ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫يِف‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫جَت‬ ‫اَل‬ ‫اِب‬ ‫ُ‬ ‫ِ‬ ‫ذَّل‬ ‫ِ‬ ‫ْ ِ َِإ‬
‫َربَّنَ‪%%‬ا اغف‪%ْ %‬ر لنَ‪%%‬ا َو خ َْواننَ‪%%‬ا ا َين َس َبقواَن مي َ‪%ِ %‬ان َو َع‪%%‬ل قلو ِبنَ‪%%‬ا غ ل َين‬
‫ِإْل‬ ‫وف َرح ٌميِ‬ ‫َآ َمنُوا َربَّنَا ن ََّك َر ُءِإِل ٌ‬
‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫َ‬ ‫مْح‬ ‫َ‬ ‫دَل‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫اَل ِإ‬
‫َّاب‬ ‫َربَّنَا تُ ِزغ قلوبَنَا ب َ ْعدَ ذ َهدَ يْتنَا َوه َْب لنَا م ْن ُ نْك َر ة ن َّك ن َْت ال َوه ُ‬
‫ْ َ َ ِ ِِإ‬ ‫ْ مَج ْ َ ِإ‬
‫اللَّه َُّم ا ْج َعل َعنَا هَذا ًعا َم ْر ُح ْو ًما‪َ ،‬وا ْج َعل تَف ُّرقنَا م ْن ب َ ْعده تَف ُّرقا َم ْع ُص ْو ًما‪،‬‬
‫ً‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ْ‬ ‫مَج‬
‫َوال تَدَ ْع ِف ْينَا َوال َم َعنَا َش ِقيًّا َوال َم ْح ُر ْو ًما‬
‫اللَّه َُّم اَّن ن َ ْسَأكُل َ الْهُدَ ى َوالتُّ َقى َوال َع َف َاف َوال ِغىَن‬
‫ِإ‬
،‫ق‬%ِ ّ %َ‫ ْع لَك ِ َمهَت ُ ْم عَىَل احل‬%ِ ‫ َوَأمْج‬،‫ ُف ْوفَه ُْم‬%‫ ِد اللَّه َُّم ُص‬%‫ َو َو ِّح‬، َ ‫اللَّه َُّم َأ ِع َّز ا ْس َال َم َوالْ ُم ْس ِل ِمنْي‬
‫ِإل‬
ِ َ ‫مْج‬ ‫َأ‬ ِ ‫ع‬ ِ ِ
‫ل‬
‫ك ع َني‬%َ ‫السال َم َوا ْم َن باد‬ ‫َأل‬ َ َّ ‫ َوا ُت ِب‬،‫َوا ْكرِس ْ َش ْوكة الظالم َني‬
ْ
‫ك‬ ِ ِ َّ َ َ
‫ا‬%َ‫ َواَب ِركْ لَن‬،‫ا ِم ْن َخرْي َ ِات اَأل ْر ِض‬%َ‫ َماء َوَأخْ ِر ْج لَن‬%‫الس‬ َّ ‫ ِم ْن بَ َراَك ِت‬%‫اللَّه َُّم َأ ْن ِز ْل عَلَ ْينَا‬
‫يف ِث َم ِاراَن َو ُز ُر ْو ِعنَا ولُك ِ ّ َأ َرزا ِقنَا اَي َذا الْ َج َال ِل َوا ْك َرا ِم‬
‫ال‬ َ ‫ِإل‬
‫َربَّنَا آ ِتنَا يف ادلُّ نْ َيا َح َسنَ ًة َويف اآل ِخ َر ِة َح َسنَ ًة َو ِقنَا عَذ َاب نَّ ِار‬
‫ا ِء‬%%‫هللا يَْأ ُم ُر اِب لْ َع ْد ِل َوا ْح َس ِان َو يْ َتا ِء ِذي ال ُق ْرىَب َويَهْن َى َع ِن الْ َف ْح َش‬ َ ‫هللا َّن‬ ِ ‫ِع َبا َد‬
‫والْ ُم ْن َك ِر ِإوالْب ْغ ِي ي َ ِع ُظمُك ْ لَ َعلَّمُك ْ ت ََذكَِّإلر ْو َن ِإ‬
ُ َ َ َ
- See more at: https://muhajirin3.com/lima-karakter-orang-bertaqwa-detail-
413823.html#sthash.LQUOyG1I.dpuf

Hadirin yang sama-sama mengharapka ridho Alloh Swt. Manusia adalah salah satu jenis makhluk
yang diciptakan Alloh dengan sempurna, banyak kelebihan yang diberikan olah pada diri manusia
sebagai keMaha Agungan Alloh atas manusia, bahkan para malaikatpun disuruh bersujud kepada
Adam. Namun keistimewaan yang Alloh berikan kepada manusia ternyata bukan menjadi garansi
adanya ketaatan kepada Alloh sebagai zat sang Maha pencipta.

Alloh memberikan mata kepada kita, dengan bagian-bagian sepeerti retina, pupil, kornea, iris, lensa
mata. Titik buta, syaraf mata, bintik kuning dan bagian-bagioan lainnya sehingga membentuk satu
kesatuan yang berupa organ mata. Dan dengan organ ini kita bisa melihatnya, smentara banyak
juga orang yang diberi ujian oleh Alloh dengan tidak berfungsinya indera penglihatan. Kita merasa
senang dengan fungsi peglihatan yang kita miliki, namun pernahkah kita merenung dan sedih
mengapa kita bisa melihat? Bisa jadi dengan anugerah mata ini kita banyak melihat hal yang
dilarang oleh Alloh sehingga di akhirat akan ditimpakkan siksa akibat mata yang cenderung berbuat
dosa. Alloh mengganugerahkan telinga kepada kita dengan bagian-bagian seperti gendang telinga,
rumah siput, saluran telinga dan bagian lainnya sehingga kita bisa mendengarkan. Sementara
bnayak juga orang-orang yang diuji oleh Alloh dengan tidak berfungsinya indera pendengaran

Kita merasa senang dengan fungsi pendengaran yang kita miliki, namun pernahkah kita merenung
dan sedih mengapa kita bisa mendengar? Bisa jadi dengan anugerah pendengaran ini kita banyak
mendengarkan hal yang dilarang oleh Alloh sehingga di akhirat akan ditimpakkan siksa akibat
telinga kita yang cenderung berbuat dosa. Belum lagi organ mulut, gtangan, kaki. Serta bagian-
bagian tubuh kita yang tak terkontrol seringkali bermaksiat kepada Alloh.

Takwalah yang dapat menolong

You might also like