Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

SOSIALISASI DAMPAK STUNTING TERHADAP PERKEMBANGAN

KOGNITIF ANAK DIDESA RANTAU JAYA

Kikif Fadilah1

Prodi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam


1)

Abstrak

Dengan Pejabat Desa serta Bidan di Desa Rantau Jaya Kecamatan Banjit Kabupaten Way
Kanan. Sosialisasi Tentang Stunting ini diberikan kepada masyarakat Desa supaya
mengenali gejala stunting serta Dampak stunting bagi perkembangan Kognitif Anak.
Metode yang digunakan yakni dengan mensosialisasikan Kepada Mayarakat yang
mengikuti kegiatan Posyandu yang dilaksanakan didesa Rantau Jaya Serta systematic
literature Review yang diambil dari berbagai Jurnal, penelusuran sumber Pustaka. .
Tujuan dilaksanakan sosialisasi ini yakni memberikan memberikan pemahaman kepada
masyarakat untuk mencegah stunting guna untuk menciptakana anak yang kompeten dan
berguna bagi bangsa dan negara. Berdasarkan hasil telaah didapatkan hasil bahwa
stunting memiliki implikasi biologis terhadap perkembangan otak anak dan neurologis
yang diterjemahkan kedalam penurunan nilai kognitif pada anak. Bukan hanya
perkembangan Kognitif saya yang terganggu namun juga perkembangan sosial dan
afektif anak juga terganggu akibat stuntingProgram Pengabdian Masyarakat
dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi. Sosialisasi ini dilaksanakan atas dasar Kerjasama
mahasiswa KKN DR UIN Raden Intan Lampung.

Abstract

Village Officials and Midwives in Rantau Jaya Village, Banjit District, Way Kanan
Regency. This socialization about stunting was given to the village community to
recognize the symptoms of stunting and the impact of stunting on children's cognitive
development. The method used is by socializing to the community who participates in
Posyandu activities carried out in the village of Rantau Jaya as well as systematic
literature reviews taken from various journals, searching for library sources. . The
purpose of this socialization is to provide understanding to the community to prevent
stunting in order to create competent and useful children for the nation and state. Based
on the results of the study, it was found that stunting has biological implications for
children's brain and neurological development which is translated into cognitive decline
in children. Not only was my cognitive development disturbed, but also the child's social
and affective development was also disrupted due to stunting. The Community Service
Program was carried out in the form of socialization. This socialization was carried out
on the basis of the collaboration of KKN students from DR UIN Raden Intan Lampung.

Keyword: Sosialisation,Stunting,

PENDAHULUAN pun terhambat. Keterlambatan tumbuh


kembang anak pada masa anak anak
Stunting adalah kondisi dimana
atau golden periode, akan berpengaruh
Balita memiliki Panjang atau tinggi
terhadap masa remaja dan dewasanya.
badan kurang dibandingkan dengan anak
seusianya akibat mengalami kegagalan Menurut keputusan Menteri
pertumbuhan yang disebabkan Kesehatan Nomor
kurangya gizi dan Kesehatan anak 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang
sebelum dan sesudah kelahiran. Stunting Standar Antromeropometri Penilaian
dianggap sebagai suatu kegagalan Status Gizi Anakm seorang balita
pertumbuhan linear pada anak karena dikatakan stunting apabila nilai ambang
keadaan gizi buruk dalam jangka yang batas nya -3 SD sampai dengan -2SD
relatif lama. dan dikategorikan sangat pndek jika
nilai z score nya kurang dari -3SD dari
Sedangkan Beal et al (2018)
indeks Panjang badan atau tinggi badan
menjelaskan bahwa stunting merupakan
menurut umumnya.
keadaan yang menggambarkan kondisi
gizi kurang, biasanya terjadi pada waktu Menurut WHO masalah
yang lama dan memerlukan pemulihan Kesehatan masyarakat dianggap kronis
yang lama pada anak yang memiliki apabila prevelensi stunting lebih dari
tumbuh kem bang terganggu untuk pulih 20%. Diindonesia sendiri tergolong
Kembali. Stunting berkaitan dengan kronis mengenai masalah stunting. Anak
tumbuh kembang anak baik secara yang mengalami stunting akan
kognitif, afektif maupun sosial anak. berdampak pada pertumbuhannya yang
Pengaruh stunting sangat besar terlambat dan bersifat irreversible.
kaitannya dengan tumbuh kembang Pantaleon & Hadi(2015)
anak. Anak yang terkena stunting mengemukakan bahwa balita atau anak
memiliki aktivitas motorik yang rendah, yang mengalami stunting cenderung
Perkembangan motoric dan mental yang memiliki perilaku yang berbeda
terlambat dan kemampuan kognitifnya dibandingkan dengan balita seusianya,
perkembangan motoric dan kognitif disebabkan oleh beberapa factor baik
yang terlambat membuat balita stunting langsung maupun tidak langsung.
tampak tidak ceria dan tidak cekatan. Trihono mengungkapkan bahwa factor
yang menyebabkan stunting secara
Penelitian lain, Probosiwi,
langsung adalah kurangnya asupan gizi
Hiryati & Ismail(2017) meneliti terkait
dan adanya suatu penyekit yang
dengan stunting dan tumbuh kembang
terinfeksi. Sedangkan secara tidak
anak, balita yang mengalami stunting
langsung terdiri dari factor ketahanan
memiliki keterlambatan tumbuh
pangan keluarga, pola suh dan pola
kembang baik secara kognitif, maupun
makan keluarga serta Kesehatan
motorik. Kemudia mereka menjelaskan
lingkungan dan pelayanan Kesehatan.
bahwa seharusnya usia 12-60 buan,
seorang anak harus mendapatkan gizi Kesehatan ibu juga sangat
yang cukup dan perkembangan motoric berpengaruh terhadap Kesehatan anak
yang meningkat, namun dalam yang dilahirkannya. Proses terjadinys
penelitiannya didapati 19,8% tunting dimulai sejak masa pra konsepsi
berkategori sangat pendek dan dimana ibu kurang gizi dan anemia
mengalami masalah gizi yang ditambah Ketika hamil ibu kurang gizi.
menyebabkan stunting. Penyebab semua fektor trsebut yang
mendasari yakni Pendidikan,
Dampak stunting dapat bertahan
kemiskinan, sosial budaya, kebijakan
seumur hidup dan dapat mempengaruhi
pemerintah dan politik. Oleh karena itu,
generasi selanjutnya. Selain itu juga,
sangat penting adanya suatu sosialisasi
dampak stunting adalah tidak
mengenai stunting agar para calon ibu
optimalnya kemampuan kognitif anak
dan masyarakat memehami dan tidak
yang akan berpengaruh besar terhadap
memandang remeh stunting pada anak
kehidupannya dimasa depan. Menurut
dan agar calon ibu serta masyarakat
Yusuf Kemampuan kognitif adalah
dapat memberikan gizi yang dibutuhkan
kemampuan anak untuk berfikir lebih
untuk tumbuh kembang anak.
kompleks serta penalaran dan
pemecahan masalah, berkembangnya Selain sosialisasi kepada
kemampuan kognitif akan memudahkan masyarakat, Guna mencegah dan
anak menguasai pengetahuan umum menyelesaikan permasalahan stunting
yang lebih luas. yang semakin hari semakin meningkat,
pemerintah dapat melakukan Gerakan
Stunting merupakan suatu
pengentasan stunting melalui Tim
permasalahan yang begitu kompek yang
Nasional Percepatan Penanggulangan Balita yang mengalami stunting akan
Kemiskinan (TNP2K) pada 60 mengalami kesulitan dalam mencapai
kabupaten prioritas. Saat dilakukan perkembangan fisik dan kognitif yang
program pada wilayah terebut prevelensi optimal.
stunting berada diatas 50% .
Sedangkan menurut WHO
Permasalahan stunting stunting adalah kondisi dimana Z-Score
diindonesia sangat menarik untuk tinggi badan menurut umur berdasarkan
dibahas terutama didesa Rantau Jaya, pertumbuhan mencapai kurang dari -2
Peneliti telah melakukan wawancara standar Deviasi.
terhadap ibu bidan mengenai stunting
Penyebab Stunting
dan didapat bahwa jumalah atau angka
stunting di desa Rantau Jaya tergolong 1) Kondisi Ibu dan Calon Ibu
tinggi. Sehingga peneliti membuat Kondisi Kesehatan ibu dan
Artikel ini akan menelisik bagaimana calon ibu sebelum atau sesudah
pentingnya sosialisasi tentang stunting kehamilan serta setelah persalinan
terhadap perkembangan kognitif anak, mempengaruhi pertumbuhan janin
dan mencari bagaimana jalan keluar dan resiko terjadinya stunting. Faktor
untuk permasalahan tersebut khususnya lainnya yang dapat mempengaruhi
didesa Rantau Jaya. bayi mengalami stunting adalah
postur tubuh ibu dan calon ibu
TEORI YANG DIGUNAKAN
(pendek), Jarak kehamilan yang
Definisi Stunting terlalu dekat, ibu yang masih remaja,
serta asupan nutrisi yang kurang pada
Stunting adalah suatu kondisi
saat kehamilan.
dimana balita memiliki tinggi badan atau
Menurut peraturan kementerian
Panjang badan yang kurang jika
Kesehatan Nomor 37 tahun 2014
dibandingkan dengan umurnya. Kondisi
tentang pelayanan Kesehatan masa
ini diukur dengan Panjang atau tinggi
sebelum hamin, masa hamil,
badan yang lebih dari minus dua standar
persalinan, dan masa sesudah
deviasi median standar pertumbuhan
melahirkan, penyelenggaraan
anak dari WHO. Balita yang mengalami
pelayanan kontrasepsi, serta
tunting merupakan suatu masalah gizi
pelayanan Kesehatan seksual. Faktor-
kronik yang disebabkan oleh beberapa
Faktor yang memperberat keadaan
factor seperti kondisisosial ekonomi,
ibu hamil mengalami stunting yakni
Gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi,
terlalu muda, terlalu tua, terlalu
dan kekurangan asupan gizi pasa bayi.
sering melahirkan, dan terlalu dekat dapat meningkatkan resiko terjadinya
jarak kelahiran. Usia ibu hamil penyakit infeksi.
dibawah usia 20 tahun beresiko
Berdasarkan data yang diperoleh
melahirkan bayi dengan berat lahir
dari Joint Child Malnutrition
rendah. Bayi yang mengalami berat
Estimates tahun 2018, negara dengan
lahir rendah rawan mengalami
pendapatan menengah keatas mampu
stunting.
menurunkan angka stunting hingga
2). Kondisi Bayi dan Balita 64%, sedangkan pada negara
berkembang atau negara menengah
Nutrisi yang diperoleh saat bayi
kebawah hanya mampu menurunkan
baru lahir tentunya sangat
angka stunting hingga 24% dari
berpengaruh terhadap tumbuh
tahun 2000 hingga 2017. Pada negara
kembang bayi termasuk resiko
dengan pendapatan rendah justru
terjadinya stunting. Tidak
mengalami sebuah peningkatan pada
terlaksanakanya inisiasi menyusu
tahun 2017.
dini (IMD), gagalnya pemberian ASI
eksklusif, dan proses penyapihan dini Penyakit infeksi yang
dapat menjadi salah satu factor disebabkan oleh hygiene dan sanitasi
terjadinya stunting pada anak. yang buruk misalnya diare dan
Sedangkan dalam pemberian cacingan dapat mengganggu
makanan pendamping asi haruslah penyerapan nutrisi pada proses
yang berkualitas serta memiliki penceraan. Bebebrapa penyakit yang
keamanan pangan. dapat menginfeksi bayi dapat
menyebabkan berat badan bayi
3). Kondisi Sosial Ekonomi dan
menurun. Jika kondisi ni terjadi
Lingkungan
dalam waktu yang cukup lama dan
Selain kondisi ibu maupun bayi, tidak disertai dengan pemberian
kondisi sosial ekonomi serta sanitasi asupan yang cukup untuk proses
tempat tinggal juga berkaitan dengan penyembuhan makan dapat
terjadinya stunting. Kondisi ekonomi menyebabkan stunting.
erat kaitannya dengan kemampuan
Pada tahun 2017. 72, 04%
dalam memenuhi kebutuhan gizi dan
rumah tangga Indonesia memiliki
pelayanan Kesehatan untuk ibu hamil
sumber akses air minum layak.
dan balita. Sedangkan, sanitasi
Namun, masih terdapat 20 provinsi
lingkungan dan keamanan pangan
yang berada dibawah presentase
nasional. Sumber air minum yang b) Perkembangan Kognitif, motorik,
layak yakni air minum yang dan verbal
terlindungi meliputi air ledeng, keran c) Peningkatan Biaya Kesehatan.
umum, hydran umum, terminal air,
penampungan air hujan, atau mata air 2. Dampak Jangka Panjang
dan sumur terlindungi, sumur bor a) Postur tubuh yang tidak optimal
atau pompa yang jarak minimal 10 saat dewasa(lebih pendek
meter dari pembuangan kotoran, dibandingkan dengan anak
penampungan limbah dan seusianya)
pembuangan sampah, tidak termasuk b) Meningkatnya resiko obesitas dan
air kemasan, air dari penjual keliling, penyakit lainnya
air yang dijual melalui tangi, air c) Menurunnya Kesehatan
sumur dan mata air tidak terlindungi. reproduksi
d) Kapasitas belajar dan performa
Sedangkan, rumah tangga yang
yang kurang optimal saat masa
memiliki sanitasi layak menurut
sekolah, dan
susenas adalah apabila sanitasi yang
e) Produktivitas dan kapasitas kerja
digunakan memenuhi syarat
yang tidak optimal.
Kesehatan, antara lain dilengkapi
dengan kloset jenis kloset leher angsa Upaya Pencegahan
atau plengsengan dengan tutup dan
Berdasarkan peraturan menteru
memiliki tempat pembuangan akhir
Kesehatan nomor 39 tahun 2016
tinja. Atau sistem pembuangan air
tentang pedoman penyelenggaraan
limbah. Dan merupakan fasilitas
Program Indonesia Sehat dengan
buang air besar yang digunakan
pendekatan keluarga, upaya yang
sendiri atau Bersama.
dapat dilakukan untuk menurunkan
Dampak Stunting prevelensi stunting diantaranya
sebagai berikut:
Dampak yang ditimbulkan dari
stunting dapat dibagi menjadi dua 1. Ibu hamil dan Bersalin
yakni dampak jangka pendek dan a. Intervensi pada 1000 hari pertama
dampak jangka Panjang. kehidupan.
b. Mengupayakan jaminan mutu onte
1. Dampak Jangka Pendek
natal care terpadu,
a) Peningkatan kejadian kesakitan
c. Meningkatkan persalinan difasilitas
dan kematian.
Kesehatan.
d. Menyelenggarakan program a. Meningkatkan penyuluhan untuk
pemberian makanan tinggi kalori, perilaku hidup bersih dan sehat,
protein dan mikronutrisi. pola gizi seimbang, tidak
e. Deteksi dini penyakit (menular atau merokok dan mengkonsumsi
tidak menular). narkoba.
f. Pemberantasan cacingan b. Pendidikan Kesehatan Reproduksi
g. Meningkatkan transformasi kartu
menuju sehat kedalam buku KIA. 5. Dewasa Muda
h. Menyelenggarakan konseling inisiasi a. Penyuluhan dan pelayanan
menyusui dini dan ASI eksklusif . keluarga berencana (KB).
i. Penyuluhan dan pelayanan KB. b. Deteksi Dini penyakit (Menular
maupun tidak menular)
2. Balita c. Meningkatkan penyuluhan untuk
a. Pemantauan Pertumbuhan Balita, PHBS, pola gizi seimbang, tidak
b. Menyelenggarakan Kegiatan merokok dan tidak mengkonsumsi
pemberian makanan Tambahan narkoba.
untuk balita,
Hubungan Stunting dengan
c. Menyelenggarakan stimulasi
Perkembangan Kognitif Anak
perkembangan anak
d. Mmeberikan pelayanan Kesehatan Stunting dapat berdampak
secara optimal. negatif dalam sistem kekebalan
tubuh, pertumbuhan tidak memadai,
3. Usia Anak Sekolah perkembangan Otak, dan
a. Melakukan Revitalisasi Usaha Perkembangan Kognitif. Stunting
Kesehatan Sekolah (UKS). yang terjadi pada usia dini sering
b. Menguatkan kelembagaan Tim dikaitkan dengan kemampuan
Pembina UKS kognitif yang rendah diakhir masa
c. Menyelenggarakan Program Gizi remaja. Dampak buruk stunting dapat
Anak Sekolah, dirasakan seumur hidup dan dapat
d. Memberlakukan sekolah sebagai mempengaruhi generasi sekalnjutya.
kewasan anti narkoba dan bebas Stunting merupakan
rokok. gangguan pertumbuhan yang dapat
mengidentifikasi adanya gangguan
4. Remaja pada organ-organ tubuh, dimana
salah satu orgam yang paling cepat
mengalami kerusakan karena dendritic menurun. Hal tersesebut
gangguan gizi yakni otak. Otak dapat menyebabkan perkembangan
merupakan pusat syaraf yang sangat perkembangan kohnitif mengalami
berpengaruh terhadap respon anak keterlambatan. Stunting diusia dini
untuk melihat, mendengar, berfikir dapat memperngaruhi kemampuan
dan melakukan gerak. Hal ini sejalan daya tangkap anak dalam mengikuti
dengan pendapat Almatsier yang pelajaran dan dapat berpengaruh
mengatakan bahwa kekurangan gizi terhadap hasil prestasi belajar yang
dapat mengakibatkan gangguan akan berdampak pada masa depan
fungsi fungsi otak secara permanen. anak.

Pada anak usia dini terjadi Menurut WHO stunting


pertumbuhan otak anak dengan cepat dapat menyebabkan perkembangan
dengan proses mielinisasi, arborisasi kognitif atau kecerdasan, motoric,
dendritic, synaptogenesis, dan dan verbal berkembang secara
pemangkasan sinaps. Hal tersebut tidak optimal. Peningkatan risiko
ditandai dengan munculnya hamper obesitas dan penyakit degenerative
seluruh fungsi sosial emosional, lainnya, peningkatan biaya
perilaku dan kognitif. Kesehatan, serta peningktan
kejadian kematian dan kesakitan.
Kognitif merupakan seluruh
Anak yang memiliki tingkat
proses dan kegiatan berfikir
kecerdasan ysng tidak maksimal
seseorang yang dibentuk melalui
akibat stunting pada akhirnya dapat
organisasi dan adaptasi. Kemampuan
menghambat pertumbuhan
kognitif berkembang secara bertahap
ekonomi, meningkatkan
dengan perkembangan fisik dan
kemiskinan dan memperlebar
sistem syaraf pusat. Perkembangan
ketimpangan disuatu negara.
kognitif memperlihatkan
perkembangan bagaimana cara anak PEMBAHASAN
berfikir untuk menyelesaikan masaah
Desa Rantau Jaya memiliki unit
yang dapat digunakan sebagai tolak
pelayanan Kesehatan berupa 1
ukur kecerdasan anak. Keadaan
polindes Dan posyandu yang
malnutrisi seperti stunting dapat
terbagi dalam posyandu balita,
menyebabkan perlambatan dalam
lansia dan teman posyandu. Adapun
proses mielinisasi, gangguan dalam
tenaga ksehatan Kesehatan yang
neurotransmitter sinaps, dan produksi
ada didesa yaitu bidan. Setelah
mengetahui bahwasannya desa kurangnya pengetahuan
Rantau Jaya masih sangat minim anggota KKN dalam
pengetahuan masyarakat mengenai pemahaman mengenai
apa itu stunting, bagaimana cara stunting, dikarenakan
mencegah stunting dan lain perbedaan latar belakang
sebagainya. Kami mengadakan jurusan. Sehingga Anggota
soaialisasi pencegahan stunting. KKN harus mempelajari
Gagasan yang ditawarkan : terlebih dahulu ap aitu
stunting, penyebab, dampak,
1. Pemberdayaan masyarakat
solusi dan lain sebagainya.
terutama kaum Wanita (ibu
2. Keterlambatan sosialisasi
hamil, remaja putri pra nikah,
dikarenakan peserta sosialisasi
dan para ibu kader desa),
yang terdiri dari ibu hamin,
Dengan memberikan cara
calon ibu hamul dan remaja
pencegahan stunting (gagal
putri. Sehingga, diperkirakan
tumbuh pada anak usia dibawah
Sebagian dari mereka
lima tahun).
mempunyai urusan pribadinya
2. Penyadaran Kepada para peserta
masing masing .
akan pentingnya menjaga
Kesehatan terutama pada kaum Tindak lanjut dari sosialisasi pencegahan
Wanita sebelum hamil, proses stunting ini tidak bisa dilihat dengan
hamil, dan setelah melahirkan. maksimal, dikarenakan sosialisasi ini
3. Memberikan pengetahuan membutuhkan jangka waktu yang
terkait pola makan yang sehat Panjang.
bagi ibu hamil dan anak.
Pemberian tindak lanjut
kegiatan untuk mengetahui
seberapa paham peserta
sosialisasi. Adapun kendala
kendala yang dihadapi dalam
proses perencanaan dan
pelaksanaan sosialisasi
pencegahan stunting adalah
sebagai berikut:
1. Dalam proses perencanaan
kendala yang dihadapi yakni
DAFTAR PUSTAKA

Picauly I, Sarci MT. Analisis


Determinan dan pengaruh stunting
terhadap prestasi belajar anak
sekolah dikupang dan sumba Timur
NTT. Jurnal Gizi dan
Pangan.2013;8(1):55-62.

Mitra. Permasalahan aak pendek


(Stunting) ada intervensi untuk
mencegah terjadinya stunting (suatu
kajian kepustakaan). Jurnal
Kesehatan Komunitas.2015;2(6):
225-7.

You might also like