Riwayat Hidup Pattimura

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 2
Pahlawan Nasional dari Maluku, Posted by Biografi| Profil | Biodata Friday, 23 April 2010 0 comments |Biografi Kapitan Pattimura - Pahlawan Nasional dari Maluku Nama Lengkap : Kapitan Pattimura ‘Nama Asli: Thomas Matulessy ‘Tanggal Labir: Negeri Haria, Pulau Saparua-Maluku, tahun 1783 Meninggal: Benteng Victoria, Ambon, 16 Desember 1817. Karir Militer: Mantan Sersan Militer Inggris Kapitan Pattimura yang bemama asti Thomas Matulessy, ini lahir di Negeri Haria, Saparua, Maluku tahun 1783, Perlawanannya terhadap penjajahan Belanda pada tahun 1817 sempat merebut benteng Belanda di Saparua selama tiga bulan setelah sebelumnya melumpuhkan semua tentara Belanda di benteng tersebut. Namun beliau akhirnya tertangkap. Pengadilan kolonial Belanda menjatubkan hukuman gantung padanya, Eksekusi yang dilakukan pada tanggal 16 Desember 1817 akhimya merenggut jiwanya. Perlawanan sejati ditunjukkan oleh pahlawan ini dengan keteguhannya yang tidak mau kompromi dengan Belanda. Beberapa kali bujukan pemerintah Belanda agar beliau bersedia bekerjasama sebagai syarat untuk melepaskannya dari hukuman gantung tidak pernah menggodanya. Beliau memilih gugur di tiang gantung sebagai Putra Kesuma Bangsa daripada hidup bebas sebagai penghianat yang sepanjang hayat akan disesali rahim ibu yang melahirkannya. Dalam sejarah pendudukan bangsa-bangsa eropa di Nusantara, banyak wilayah Indonesia yang pernah dikuasai oleh dua negara kolonial secara bergantian, Terkadang perpindahtanganan penguasaan dari satu negara ke negara lainnya itu malah kadang secara resmi dilakukan, tanpa perebutan, Demikianlah wilayah Maluku, daerah ini pernah dikuasai oleh bangsa Belanda kemudian berganti dikuasai oleh bangsa Inggris dan kembali lagi oleh Belanda ‘Thomas Matulessy sendiri pernah mengalami pergantian penguasaan itu. Pada tahun 1798, wilayah Maluku yang sebelumnya dikuassi oleh Belanda berganti dikuasai oleh pasukan Inggris. Ketika pemerintahan Inggris berlangsung, ‘Thomas Matulessy sempat masuk dinas militer Inggris ddan terakhir berpangkat Sersan. Namun setelah 18 tahun pemerintahan Inggris di Maluku, tepatnya pada tahun 1816, Belanda kembali lagi berkuasa. Begitu pemerintahan Belanda kembali berkuasa, rakyat Maluku langsung mengalami penderitaan. Berbagai bentuk tekanan sering terjadi, seperti bekerja rodi, pemaksaan penyeraban hasil pertanian, dan lain sebagainya. Tidak tahan menerima tekanan-tekanan tersebut, akhim ya rakyat pun sepakat untuk mengadakan perlawanan untuk membebaskan diri Perlawanan yang awalnya terjadi di Saparua itu kemudian dengan cepat merembet ke daerah Jainnya diseluruh Maluku. Di Saparua, Thomas Matulessy dipilib oleh rakyat untuk memimpin perlawanan, Untuk itu, ia pun dinobatkan bergelar Kapitan Pattimura. Pada tanggal 16 mei 1817, suatu pertempuran yang Juar biasa terjadi. Rakyat Saparua di bawah kepemimpinan Kapitan Pattimura tersebut berhasil merebut benteng Duurstede. Tentara Belanda yang ada dalam benteng itu semuanya tewas, termasuk Residen Van den Berg. Pasukan Belanda yang dikirim kemudian untuk merebut kembali benteng itu juga dihancurkan pasukan Kapitan Pattimura, Alhasil, selama tiga bulan benteng tersebut berhasil dikuasai pasukan Kapitan Patimura. Namun, Belanda tidak mau menycrahkan begitu saja benteng itu. Belanda kemudian melakukan operasi besar-besaran dengan mengerahkan pasukan yang lebih banyak dilengkapi dengan persenjataan yang lebih modern. Pasukan Pattimura akhimnya kewalahan dan terpukul mundur. Di sebuah rumah di Siri Sori, Kapitan Pattimura berhasil ditangkap pasukan Belanda. Bersama beberapa anggota pasukannya, dia dibawa ke Ambon, Di sana beberapa kali dia dibujuk agar bersedia bekerjasama dengan pemerintah Belanda namun selalu ditolaknya. Akhimya dia diadili di Pengadilan kolonial Belanda dan hukuman gantung pun dijatubkan kepadanya. Walaupun begitu, Belanda masih berharap Pattimura masift mau berobah sikap dengan bersedia bekerjasama dengan Belanda. Satu hari sebelum eksekusi hukuman gantung dilaksanakan, Pattimura masib terus dibujuk. Tapi Pattimura menunjukkan kesejatian perjuangannya dengan tetap menolak bujukan itu. Di depan benteng Victoria, Ambon pada tanggal 16 Desember 1817, eksekusi pun dilakukan. Kapitan Pattimura gugur sebagai Pahlawan Nasional. Dari perjuangannya dia meninggalkan pesan tersirat kepada pewaris bangsa ini agar sekali-Kali jangan pernch menjual kehormatan diri, keluarga, terutama bangsa dan negar:

You might also like