Professional Documents
Culture Documents
Keanekaragaman Vegetasi Riparian Sungai Tabir Desa Sungai Tabir Kecamatan Tabir Barat
Keanekaragaman Vegetasi Riparian Sungai Tabir Desa Sungai Tabir Kecamatan Tabir Barat
Keanekaragaman Vegetasi Riparian Sungai Tabir Desa Sungai Tabir Kecamatan Tabir Barat
Pitri Handayani
Abstract
jam di Laboratorium Biologi STKIP YPM (H’) dari Shannon-Wiener (Krebs 1972;
Bangko. Identifikasi dilakukan dengan Magurran 1991) dengan rumus berikut:
menggunakan buku-buku indentifikasi. H’ = - Σ pi ln pi
Keterangan:
Metode Analisis Data H’ = Indeks Keanekaragaman Jenis
Analisis data dilakukan secara Shannon-Wiener
kualitatif dan kuantitatif, yaitu: pi = proporsi kerapatan jenis ke-i = (ni/N)
1. Analisi kualitatif ni = kerapatan jenis ke-i
Analisis kualitatif dilakukan untuk N = kerapatan seluruh jenis
mendeskripsikan spesies pohon yang K = kerapatan =
terdapat di pinggir sungai tabir desa sungai jlh individu suatu jenis dl luas plot contoh
tabir kecamatan tabir barat kabupaten
merangin. luas plot contoh
Tingkat keanekaragaman jenis
2. Analisis kuantitatif menggunakan kriteria Fachrul (2007) yaitu:
Nilai Penting a. Nilai H’ > 3 menunjukan bahwa
Nilai penting digunakan untuk keanekaragaman jenis tinggi.
mengamati dominansi jenis tumbuhan dalam b. Nilai H’ 1 ≤ H’ ≤ 3 menunjukan bahwa
kelompok bentuk hidup maupun kelompok keanekaragaman jenis sedang.
umur di setiap tapak. Nilai penting c. Nilai H’ < 1 menunjukan bahwa
didapatkan dari hasil penjumlahan kerapatan keanekaragaman jenis rendah atau
relatif, kerimbunan relatif, dan frekuensi sedikit.
relatif yang jika dijumlahkan bernilai 300
persen. Adapun formula yang digunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk menghitung indeks nilai penting
adalah: (Soerianegara dan Indrawan 1982). Keanekaragaman Jenis Vegetasi Tingkat
Kerapatan (K) Pohon
= Jumlah individu Hasil penelitian analisis vegetasi
Luas petak ukur riparian sungai Tabir desa Sungai tabir dari
Kerapatan relatif (KR) ke enam plot dengan luasan 0,24 Ha
= Kerapatan satu jenis x 100% menggunakan metode jalur, untuk tingkat
Kerapatan seluruh jenis
pohon diketahui bahwa total jenis yang
Frekwensi (F)
ditemukan yaitu 12 yang tersebar dalam 6
= Jumlah petak penemuan suatu jenis
Jumlah seluruh petak famili (tabel 2).
Frekwensi relatif (FR) Indek keanekaragaman tingkat pohon
= Frekwensi suatu jenis x 100% dapat dikatakan sedang. Hal ini terlihat dari
Frekwensi seluruh jenis nilai indeks keanekaragamannya yaitu H’ =
Dominansi (D) = Luas 2,39. Penggolongan ini berdasarkan kriteria
Bidang Dasar suatu jenis yang ditetapkan Shannon-Wiener, yaitu bila
Luas petak ukur H’ > 3 menunjukan bahwa keanekaragaman
Dominansi relatif (DR) jenis tinggi, bila nilai H’ 1 ≤ H’ ≤ 3
= Dominansi suatu jenis x 100% menunjukan bahwa keanekaragaman jenis
Dominansi seluruh jenis sedang dan bila Nilai H’ < 1 menunjukan
Indeks Nilai Penting (INP) untuk pohon, tiang
bahwa keanekaragaman jenis rendah atau
dan pancang = KR + FR +DR
sedikit. Spesies yang mendominasi yaitu
Hevea brasilensis. Sedangkan famili yang
Indeks Keanekaragaman Jenis (H’) mendominasi adalah euphorbiaceae,
Keanekaragaman jenis diketahui arecaceae , myrtaceae dan sapindaceae.
berdasarkan Indeks Keanekaragaman Jenis
Tabel 2. Komposisi Jenis Vegetasi Tingkat Pohon, Kerapatan Relatif (KR), Frekuensi Relatif
(FR), Dominasi Relatif (DR), Indeks Nilai Penting (INP), indeks keanekaragaman spesies
(H’).
Nama Jumlah
No Nama Latin Lokal Family individu KR FR DR INP H'
Archidendron
1 jiringa Jariang Fabaceae 8 15,1 17,1 9,18 41,4 0,27
2 Arenga pinata Aren Arecaceae 5 9,43 11,4 6,59 27,5 0,22
3 Artocarpus sp Nangko Moraceae 2 3,77 5,71 11,5 21 0,19
4 Durio Zibethinus Durian Bombaceae 2 3,77 2,86 11,9 18,5 0,17
5 Eugenia aguea Jambu air Myrtaceae 4 7,55 2,86 7,41 17,8 0,17
6 Ficus racemosa Aro Sapindaceae 12 22,6 17,1 8,47 48,3 0,29
7 Hevea brasiliensis Karet Euphorbiceae 10 18,9 17,1 5,29 41,3 0,27
8 Hibiscus tiliaceus Waro Malvaceae 2 3,77 5,71 8,82 18,3 0,17
9 Lansium domesticum Langsek Sapindaceae 2 3,77 5,71 4,47 14 0,14
10 Mangifera foetida Bacang Annacardiaceae 2 3,77 5,71 9,18 18,7 0,17
11 Metroxylon sagu Sagu Arecaceae 1 1,89 2,86 12,9 17,7 0,17
12 Pometia pinnata Kasai Sapindaceae 3 5,66 5,71 4,24 15,6 0,15
Total 53 100 100 100 300 2,39
Tabel 3. Komposisi Jenis Vegetasi Tingkat Tiang, Kerapatan Relatif, Frekuensi Relatif,
Dominasi Relatif dan Indeks Nilai Penting
18 Psidium guajava jambu biji Myrtaceae 2 1,29 1,67 3,01 5,96 0,08
20 Solanum torvum Rimbang solanaceae 8 5,16 8,33 3,01 16,5 0,16
Total 155 100 100 100 300 2,87
Tabel 4. Komposisi Jenis Vegetasi Tingkat Pancang, Kerapatan Relatif, Frekuensi Relatif,
Dominasi Relatif dan Indeks Nilai Penting