Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

http://journal.uir.ac.id/index.

php/JIAP E-ISSN : 2622-934X


P-ISSN : 2502-9757
PUBLIKA :
Jurnal Ilmu Administrasi Publik
Vol. 6, No. 1 / 2020

Sustainable Development Goals : Tinjauan Percepatan


Pencapaian Di Provinsi Riau
Eko Handrian1 Hendry Andry2
Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Riau, Jl. Kaharuddin Nasution
No.113 Perhentian Marpoyan, Pekanbaru, Indonesia
ekohandrian@soc.uir.ac.id hendryandry@soc.uir.ac.id

Received : Maret 1, 2020; Accepted : April 13, 2020


DOI 10.25299/jiap.2020.vol6(1).4995
Abstract
The description of poverty in Riau Province, there are several regions with high poverty rates, including
Meranti Islands District (33.85%) and Pelalawan (11.15%). The preparation of the Riau Provincial Regional
Action Plan is a form of commitment to accelerate development and priority development programs in Riau
Province which have not been previously achieved in the MDGs marked by the issuance of Governor Regulation
No. 33 of 2018 dated 5 June 2018 concerning RAD TPB / SDGs in 2017-2019 . This research is a literature
study, participatory and inclusive approach is the principle of implementing SDGs carried out in each stage of
the regional action plan of Riau province. The integration of the RPJMD and RAD in Riau Province is the focus
of acceleration in achieving the SDGs goals by synchronizing the SDGs objectives with the objectives of the Riau
RPJMD. The SDGs' priorities are based on how big the problems are in the regions, the SDGs-related agenda
refers to the national plan, the approach used by local governments that the idea of development is a support for
regional development priorities in line with the vision and mission of the regional head. In addition,
synchronization and acceleration of the implementation of SDGs need to be built in institutions including
structures, coordination and communication mechanisms, information sharing, monitoring and evaluation. .
Key Words : Acceleration, Achievement, SDGs
Abstrak
Gambaran kemiskinan di Provinsi Riau terdapat beberapa daerah dengan tingkat kemiskinan
yang tinggi antara lain Kabupaten Kepulauan Meranti (33,85%) dan Pelalawan (11,15%). Penyusunan
Rencana Aksi Daerah Provinsi Riau merupakan salah satu bentuk komitmen dalam mempercepat
pembangunan dan prioritas program pembangunan di Provinsi Riau yang sebelumnya belum
tercapai pada MDGs ditandai dengan diterbitkannya Peraturan Peraturan Gubernur No 33 tahun 2018
tanggal 5 Juni 2018 tentang RAD TPB/SDGs tahun 2017-2019. Penelitian ini merupakan studi literatur,
Pendekatan Partisipatif dan inklusif adalah prinsip pelaksanaan SDGs dilaksanakan dalam setiap
tahapan penyusunan rencana aksi daerah provinsi Riau. Integrasi RPJMD dan RAD Provinsi Riau
menjadi fokus percepatan dalam pencapaian tujuan SDGs dengan mensinkronisasi kembali tujuan
SDGs dengan tujuan RPJMD Riau. Adapun prioritas SDGs didasarkan pada seberapa besar
permasalahan yang terdapat di daerah, agenda terkait SDGs mengacu kepada rencana nasional,
pendekatan yang digunakan pada pemerintah daerah bahwa ide pembangunan adalah pendukung
bagi prioritas pembangunan daerah sejalan dengan visi dan misi kepala daerah. selain itu sinkronisasi
dan akselerasi pelaksanaan SDGs perlu dibangun kelembagaan mencakup struktur, mekanisme
koordinasi dan komunikasi, sharing informasi, monitoring dan evaluasi.
Key Words : Percepatan, Pencapaian, SDGs

Eko Handrian. / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 77


Pendahuluan meningkat dan persentase penduduk
Provinsi Riau termasuk provinsi miskin berfluktuatif menurun
dengan jumlah penduduk muda yang sebagaimana ditunjukkan pada Gambar
signifikan. Sebanyak 2,3 juta orang atau 37 2.23 dan Gambar 2.24. Selama periode
persen dari total penduduk di provinsi ini 2010 – 2015, jumlah penduduk miskin di
adalah anak-anak. Hampir dua dari 5 anak Provinsi Riau rata-rata meningkat sebesar
tinggal di wilayah perkotaan. Diperlukan 2,61% per tahun dan persentase penduduk
investasi strategis yang lebih signifikan miskin juga ikut meningkat sebesar 0,57%
untuk anak-anak dalam rangka per tahun.
mempercepat pencapaian SDG di provinsi Tingkat kemiskinan di Provinsi Riau
ini. sebesar 7,99% pada tahun 2014 lebih
Sustainable Development Goals rendah dari tingkat kemiskinan Indonesia
(SDGs) bertujuan untuk mengakhiri (8,16%) dan tingkat kemiskinan di
kemiskinan dan kelaparan, melawan Sumatera (9,33%). Tingkat kemiskinan
ketimpangan, memastikan perlindungan Provinsi Riau pada tahun 2014 lebih tinggi
terhadap alam dan sumber daya yang dibandingkan tingkat kemiskinan di
terkandung didalamnya, dan menciptakan Provinsi Kepulauan Riau (5,61%) dan
kondisi untuk pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat (5,41%), meski lebih baik
yang berkelanjutan dan adil. Sustainable dibanding tingkat kemiskinan di Provinsi
Development Goals (SDGs) sebagai Sumatera Utara (9,81%), dan Jambi (
agenda pembangunan yang berusaha 10,67%)
untuk memenuhi kebutuhan sekarang Rencana Pembangunan Jangka
tanpa mengurangi kemampuan generasi Menengah Daerah (RPJMD) Riau 2014-
yang akan datang untuk memenuhi 2019, hanya 12 persen program kerja yang
kebutuhan. Sustainable Development sesuai dengan target Sustainable
Goals dianggap layak atau lebih baik dari Development Goals (SDGs) atau tujuan
Millenium Development Goals yaitu SDGs pembangunan berkelanjutan. Meski
lebih global dalam mengkolaborasikan begitu program kerja dari RPJMD 2019-
programnya. Provinsi Riau memerlukan 2024 Pemerintah Provinsi (Pemprov)
penyesuaian terhadap perkembangan mendatang, diyakini akan dapat mencapai
SDGs yang mana pemerintah daerah perlu 75 persen dari target SDGs. Untuk
memberikan perhatian terhadap tujuan- penyusunan RPJMD 2019-2024 ini Riau
tujuan yang masih tertinggal sekaligus menargetkan 75 persen program Pemda
terhadap orientasi-orientasi strategis bisa mencapai tujuan SDGs, sebelum
tujuan pembangunan global target penuh 100 persen pada 2030
berkelanjutan. mendatang
Provinsi Riau telah berhasil Target dan tujuan SDGs secara
menurunkan kemiskinan. Pada tahun eksplisit dimaksudkan untuk mencapai
2010, jumlah penduduk miskin Provinsi hasil-hasil pembangunan yang
Riau sebanyak 500.260 jiwa atau 8,65% menggambarkan adanya kemajuan dalam
dari total penduduk Provinsi Riau hal pemberantasan kemiskinan dan
menurun menjadi 472.450 jiwa atau 8,17% kelaparan, mengurangi ketimpangan
dari total penduduk Provinsi Riau pada dalam dan antar negara, memperbaiki
tahun 2011. Pada tahun 2012 - 2015, manajemen air dan energy, dan
jumlah penduduk miskin berfluktuatif mengambil langkah urgen untuk
mengatasi perubahan iklim. Hal ini
Eko Handrian. / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 78
tergambar dalam 4 (empat) pilar SDGs 5. Kesetaraan Gender ; Mencapai
yaitu pilar ekonomi, pilar sosial, pilar kesetaraan gender dan
hukum, pilar lingkungan. Secara umum, memberdayakan kaum ibu dan
pilar, target dan tujuan SDGs juga relevan perempuan.
dengan tujuan pembangunan nasional dan 6. Air Bersih dan Sanitasi ; Menjamin
juga tujuan pembangunan di daerah. ketersediaan air bersih dan sanitasi
Pencapaian Provinsi Riau dalam yang berkelanjutan untuk semua orang.
penurunan kemiskinan termasuk terbaik 7. Energi Bersih dan Terjangkau ;
secara nasional namun masih dibawah Menjamin akses terhadap sumber
target yang ditetapkan dalam RPJMD energi yang terjangkau, terpercaya,
Provinsi Riau sebesar 7,95%. Pemerintah berkelanjutan dan modern untuk
Provinsi Riau melibatkan sejumlah semua orang.
perusahaan yang konsen terhadap 17 8. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan
tujuan dalam RAD-TPB SDGs, karena yang Layak ; Mendukung
menjadi bagian amanah dalam pasal 15 perkembangan ekonomi yang
Perpres No.59 tahun 2017. berkelanjutan, lapangan kerja yang
produktif serta pekerjaan yang layak
Tinjauan Pustaka untuk semua orang.
9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur ;
SDGs memiliki 5 pondasi utama
Membangun infrastruktur yang
yaitu manusia, planet, kesejahteraan,
berkualitas, mendorong peningkatan
perdamaian, dan kemitraan yang ingin
industri yang berkelanjutan serta
mencapai tiga tujuan mulia di tahun
mendorong inovasi.
2030 berupa mengakhiri kemiskinan,
10. Mengurangi Kesenjangan ; Mengurangi
mencapai kesetaraan dan mengatasi
ketidaksetaraan baik di dalam sebuah
perubahan iklim. Kemiskinan masih
negara maupun di antara negara-
menjadi isu penting dan utama, selain
negara di dunia.
dua capaian lainnya. Untuk mencapai
11. Keberlanjutan Kota dan Komunitas ;
tiga tujuan mulia tersebut, disusunlah 17
Membangun kota-kota serta
Tujuan Global berikut ini :
pemukiman yang berkualitas, aman
1. Tanpa Kemiskinan ; Tidak ada
dan bekelanjutan.
kemiskinan dalam bentuk apapun di
12. Konsumsi dan Produksi Bertanggung
seluruh penjuru dunia.
Jawab ; Menjamin keberlangsungan
2. Tanpa Kelaparan ; Tidak ada lagi
konsumsi dan pola produksi.
kelaparan, mencapai ketahanan
13. Aksi Terhadap Iklim ; Bertindak cepat
pangan, perbaikan nutrisi, serta
untuk memerangi perubahan iklim dan
mendorong budidaya pertanian yang
dampaknya.
berkelanjutan.
14. Kehidupan Bawah Laut ; Melestarikan
3. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan
dan menjaga keberlangsungan laut dan
; Menjamin kehidupan yang sehat serta
kehidupan sumber daya laut untuk
mendorong kesejahteraan hidup untuk
perkembangan yang berkelanjutan.
seluruh masyarakat di segala umur.
15. Kehidupan di Darat ; Melindungi,
4. Pendidikan Berkualitas ; Menjamin
mengembalikan, dan meningkatkan
pemerataan pendidikan yang
keberlangsungan pemakaian ekosistem
berkualitas dan meningkatkan
darat, mengelola hutan secara
kesempatan belajar untuk semua orang.

Eko Handrian. / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 79


berkelanjutan, mengurangi tanah tahun 2030 berupa mengakhiri
tandus serta tukar guling tanah. kemiskinan, mencapai kesetaraan dan
16. Institusi Peradilan yang Kuat dan mengatasi perubahan iklim.
Kedamaian ; Meningkatkan (Ngoyo 2015) Salah satu pendekatan
perdamaian termasuk masyarakat yang menurut penulis dapat diadaptasi
untuk pembangunan berkelanjutan, adalah pendekatan model Partisipatory
menyediakan akses untuk keadilan Rural Appraisal (PRA). PRA sendiri
bagi semua orang termasuk lembaga merupakan pendekatan yang diadopsi
dan bertanggung jawab untuk seluruh dan dipopulerkan oleh Robert Chambers.
kalangan. Yang menjadi inti dari pendekatan
17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan ; partisipatoris Chambers ialah ide bahwa
Memperkuat implementasi dan kesenjangan antara asumsi-asumsi dasar
menghidupkan kembali kemitraan dari para peneliti dan kebutuhan-
global untuk pembangunan yang kebutuhan riil mereka yang
berkelanjutan. membutuhkan bisa diatasi dengan
Provinsi Riau menjadi salah satu menciptakan kondisi-kondisi yang
provinsi yang terdepan dalam didalamnya objek-objek dari penelitian
menunjukkan komitmen terhadap pembangunan dan/atau objek-objek dari
pencapaian Tujuan Pembangunan pembangunan akan bisa memberikan
Berkelanjutan atau Sustainable sumbangan yang lebih aktif terhadap
Development Goals (TPB/SDGS). sasaran-sasaran dan secara ideal
Provinsi Riau adalah provinsi mendefinisikan tujuan-tujuan dari
pertama yang telah menetapkan RAD TPB pembangunan dan penelitian
SDGs Provinsi Riau Tahun 2017-2019 pembangunan.
melalui Peraturan Gubernur Riau No 33 (Pribadi 2017) Pemerintah setempat
tahun 2018 tanggal 5 Juni 2018. juga hanya akan berhasil dalam
Pemerintah Provinsi Riau, segera melaksanakan agenda besar ini jika
mengintegrasikan Rencana Aksi Daerah adanya partisipasi luas yang berkelanjutan
(RAD)-Tujuan Pembangunan dari seluruh pemangku kepentingan
Berkelanjutan (TPB) SDGs ke Rencana seperti Pemerintah setempat juga hanya
Pembangunan Jangka Menengah Daerah akan berhasil dalam melaksanakan
(RPJMD) Provinsi Riau tahun 2018. agenda besar ini jika adanya partisipasi
(Antara Riau, http://www.antarariau.com luas yang berkelanjutan dari seluruh
diakses pada 28 Oktober 2018) pemangku kepentingan seperti anggota
(Ishartono & Raharjo 2015) SDGs parlemen, pemimpin daerah, masyarakat
adalah program inklusif. Tujuh target lokal, masyarakat sipil, pemuda,
SDG sangat eksplisit tertuju kepada orang komunitas agama, serikat buruh, pelaku
dengan kecacatan, dan tambahan enam bisnis dan akademisi untuk menjalankan
target untuk situasi darurat, ada juga RAD SDGs ini serta tatakelola
tujuh target bersifat universal dan dua pelaksanaan program yang transparan,
target ditujukan untuk anti diskriminasi. kemitraan produktif dengan berbagai
(Wahyuningsih 2018) SDG’s organisasi masyarakat madani, dan
memiliki 5 pondasi yaitu manusia, planet, pengembangan kebijakan dan pendekatan
kesejahteraan, perdamaian, dan kemitraan menyeluruh untuk mewujudkan.
yang ingin mencapai tiga tujuan mulia di

Eko Handrian. / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 80


Metode Sudah lebih dari satu tahun
Metode yang digunakan adalah pencanangan Komitmen Global untuk
studi literatur dengan mencari referensi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau
teori yang relefan dengan kasus atau Sustainable Development Goals (SDGs),
permasalahan yang ditemukan. Referensi namun belum ada informasi tentang
teori yang diperoleh dengan jalan bagaimana pencapaian SDGs di Indonesia
penelitian studi literatur dijadikan sebagai ataupun daerah-daerah di Indonesia
fondasi dasar dan alat utama. Studi selama dua tahun terakhir ini.
Literatur cara yang dipakai untuk Upaya pencapaian target TPB/SDGs
menghimpun data-data atau sumber- menjadi prioritas pembangunan nasional,
sumber yang berhubungan dengan topik yang memerlukan sinergi kebijakan
yang diangkat dalam suatu penelitian. perencanaan di tingkat nasional dan di
Studi literatur didapat dari berbagai tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
sumber, jurnal, buku dokumentasi, Target-target TPB/SDGs di tingkat
internet dan pustaka. nasional telah sejalan dengan Rencana
Data-data yang sudah diperoleh Pembangunan Jangka Menengah Nasional
kemudian dianalisis dengan metode (RPJMN) 2015-2019 dalam bentuk
analisis deskriptif. Metode analisis program, kegiatan dan indikator yang
deskriptif dilakukan dengan cara terukur serta indikasi dukungan
mendeskripsikan fakta-fakta yang pembiayaannya. TPB/SDGs merupakan
kemudian disusul dengan analisis, tidak penyempurnaan dari Tujuan
semata-mata menguraikan, melainkan Pembangunan Milenium (Millennium
juga memberikan pemahaman dan Development Goals/MDGs) yang lebih
penjelasan secukupnya. komprehensif dengan melibatkan lebih
banyak negara baik negara maju maupun
berkembang, memperluas sumber
Pembahasan
pendanaan, menekankan pada hak asasi
Secara sederhana, pembangunan
manusia, inklusif dengan pelibatan
berkelanjutan didefenisikan sebagai
Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan
develpoment which meets the needs of the
media, Filantropi dan Pelaku Usaha, serta
present without compromising the ability
Akademisi dan Pakar.
of future generations to meet their own
TPB/SDGs merupakan komitmen
needs. Istilah ini pertama kali
internasional untuk meningkatkan
dipopulerkan dalam Our Common Future,
kualitas hidup dari satu generasi ke
sebuah laporan dalam yang
generasi berikutnya. Oleh karena itu,
dipublikasikan oleh Komisi Dunia untuk
TPB/SDGs menjadi salah satu acuan
Lingkungan Hidup dan Pembangunan the
dalam pembangunan nasional dan daerah,
world Commission on Environment and
mulai dari tahap perencanaan,
Development (WCED) pada tahun 1987.
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan
SDGs bertujuan untuk mengakhiri
pelaporan.
kemiskinan dan kelaparan, melawan
Sesuai dengan mandat Perpres
ketimpangan, memastikan perlindungan
Pelaksanaan Pencapaian TPB/SDGs maka
terhadap alam dan sumber daya yang
akan disusun dokumen Renaksi
terkandung didalamnya, dan menciptakan
TPB/SDGs di tingkat nasional dan daerah.
kondisi untuk pertumbuhan ekonomi
Pada tingkat nasional akan disusun
yang berkelanjutan dan adil.
Dokumen Renaksi Nasional (RAN)
Eko Handrian. / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 81
TPB/SDGs dan pada tingkat provinsi akan Pemberantasan Korupsi (STRANAS
disusun Dokumen Renaksi Daerah (RAD) PPK) 2012-2025, (g) Rencana Aksi
TPB/SDGs. Pemerintah provinsi dalam Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG)
penyusunan RAD TPB/SDGs melibatkan 2015-2019, dan (h) IBSAP 2015-2020.
seluruh pemerintah Kabupaten/Kota dan
Penyusunan Renaksi TPB/SDGs
para pemangku kepentingan di
dilakukan melalui langkah-langkah
wilayahnya. Matriks RAD
sebagai berikut:
Kabupaten/Kota merupakan bagian yang
1. Menetapkan tim pelaksana dan
tidak terpisahkan dari RAD Provinsi.
kelompok kerja (Pokja) yang
Pemerintah Kabupaten/Kota bersama
didasarkan atas Keputusan Menteri
dengan seluruh pemangku kepentingan di
PPN No. xxx tahun 2017 tentang Tim
wilayahnya dapat menyusun RAD
Koordinasi Nasional TPB/SDGs untuk
TPB/SDGs tingkat Kabupaten/Kota secara
tingkat nasional dan Pergub untuk
mandiri yang sistematikanya selaras
tingkat daerah;
dengan Pedoman Penyusunan Renaksi.
2. Melakukan sidang pleno pertama
Pembagian kewenangan Renaksi
untuk membahas tahapan dan tata cara
TPB/SDGs pada tingkat nasional dan
penyusunan Renaksi TPB/SDGs;
daerah selaras dengan pembagian
3. Masing-masing pokja yaitu pokja pilar
kewenangan yang tertera dalam Undang-
pembangunan sosial, pilar
Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
pembangunan ekonomi, pilar
Pemerintahan Daerah.
pembangunan lingkungan, pilar
Penyusunan Renaksi TPB/SDGs
pembangunan hukum dan tata kelola,
perlu mengacu pada beberapa dokumen
menyusun Renaksi TPB/SDGs, dengan
yang terkait, antara lain :
tahapan:
1. RPJMN 2015-2019; a. Melakukan analisis situasi dan
2. Peraturan Presiden tentang tantangan pelaksanaan TPB/SDGs
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan b. Melakukan perumusan kebijakan,
Pembangunan Berkelanjutan; target, program, kegiatan dan
3. RPJMD, Renstra SKPD, RKPD; indikator terkait dengan pencapaian
4. Peraturan Gubernur tentang TPB/SDGs TPB/SDGs
Provinsi masing-masing daerah; c. Mengidentifikasi alokasi pagu
5. Laporan Pencapaian 15 tahun (2000- indikatif, sumber pendanaan dan
2015) Tujuan Pembangunan Milenium instansi pelaksana
di Indonesia; d. Merumuskan sistem monitoring,
6. Rencana Aksi Nasional TPB/SDGs; evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
7. Dokumen Kebijakan Lain yang terkait: TPB/SDGs
(a) Dokumen global: Transforming Our 4. Melaksanakan pembahasan Draf II
World: the 2030 Agenda for Sustainable Renaksi TPB/SDGs (narasi dan matrik)
Development, (b) Rencana Aksi Daerah masing-masing Pokja;
Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 5. Melaksanakan Pleno penyempurnaan
(RAD-GRK) 2014-2020, (c) Rencana Draf Final Renaksi TPB/SDGs
Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim berdasarkan masukan hasil pembahasa
(RAD-API) 2014-2024, (d) JAKSTRA PB, dari masing-masing Pokja;
(e) Rencana Aksi Daerah Hak Asasi
Manusia (RAD-HAM) 2015-2019, (f)
Strategi Nasional Pencegahan dan
Eko Handrian. / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 82
6. Melakukan Penyempurnaan Draf Final keras dan upaya bersama untuk
Renaksi TPB/SDGs oleh Tim Pelaksana membangun sebanyak mungkin indikator
TPB/SDGs; daerah yang dapat mendukung pada
7. Mengesahkan Renaksi TPB/SDGs oleh pencapaian indikator tujuan
Koordinator Pelaksana (Menteri pembangunan berkelanjutan.
PPN/Ka. Bappenas) Perlu untuk melakukan upaya
8. Melakukan Sosialisasi dan fasilitasi percepatan pencapaian sasaran target
Renaksi TPB/SDGs kepada seluruh SDGs. Pemerintah kabupaten/kota masih
pemangku kepentingan. tetap perlu melakukan pematauan dan
9. Melakukan penyusunan Renaksi evaluasi dalam pelaksanaan TPB SDGs.
TPB/SDGs di tingkat daerah sesuai Untuk itu, diperlukan kelengkapan data,
dengan proses penyusunan Renaksi indikator TPB SDGs sebagai turunan
TPB/SDGs di tingkat nasional. aplikatif dari RAD Pemerintah Provinsi
Table. 1. Riau dan juga penyusunan program
Indicator SDGs daerah yang selaras dengan RAD, RPJMD,
dan RPJMN untuk semakin disesuaikan
dengan TPB/SDGs.
Pemantauan dan evaluasi tersebut
tidak hanya meliputi pemerintah daerah,
namun juga pemangku kepentingan
lainnya dengan membangun Sistem self-
voluntary sebagai bemuk komitmen
dalam pelaporan pencapaian program
TPB SDGs di kalangan pemangku
kepentingan non pemerintah.
Pemerintah Provinsi Riau telah
Masih sedikit indikator RPJMD yang berkomitmen untuk menjadikan Agenda
sesuai dengan indikator SDGs, perlu SDGs sebagai bagian integral dari agenda
penajaman indikator program RPJMD, pembangunan daerah dengan mengikut
perlu sinergi program dengan non sertakan seluruh aktor pembangunan
pemerintah, serta perlu dukungan data untuk bersama-sama mewujudkan
yang valid. tujuannya dalam rangka mengentaskan
Berdasarkan hasil analisis terdapat kemiskinan, menciptakan kondisi
banyak indikator RPJMD yang telah ekonomi yang baik dan menjaga
selaras dengan 241 indikator SDGs. keberlanjutan lingkungan. Sebagai sebuah
Ditemukan terdapat 31 indikator RPJMD dokumen yang akan menjadi sebuah
Provinsi Riau yang sesuai dengan acuan dalam kerangka pembangunan dan
indikator SDGs (12.86%), 62 indikator perundingan negara-negara di dunia,
yang mendekati indikator SDGs atau Kerangka pembangunan baru yang
sekitar 25,73%, dan sisanya 148 indikator mengakomodasi semua perubahan yang
atau 61,41% indikator daerah yang perlu terjadi pasca MDGs kerangka kerja untuk
dikembangkan dalam rangka mendukung 15 tahun ke depan hingga tahun 2030.
pencapaian indikator SDGs. Dengan Untuk melakukan upaya percepatan
adanya 31 indikator yang sama dengan pencapaian sasaran/targer SDGs,
indikator global memberikan arti bahwa pemerintah kabupaten/kota masih tetap
Pemerintah Provinsi Riau perlu kerja

Eko Handrian. / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 83


perlu melakukan pematauan dan evaluasi 4. Membangun sistem data untuk
dalam pelaksanaan TPB/SDGs. monitoring dan evaluasi pembangunan
Diperlukan kelengkapan data, indikator
Pemprov Riau mengupayakan
TPB/SDGs sebagai turunan aplikatif dari
program kerja pada rencana
RAD Pemerintah Provinsi Riau dan juga
pembangunan jangka menengah daerah
penyusunan program daerah yang selaras
atau RPJMD 2019-2024 mendatang, bisa
dengan RAD, RPJMD, dan RPJMN untuk
mencapai 75 persen dari target sustainable
semakin disesuaikan dengan TPB/SDGs.
development goals(SDGs) atau tujuan
Capaian pelaksanaan program- pembangunan berkelanjutan.untuk
program daerah dengan langkah mencapai target 75 persen dari tujuan
pendekatan yang komprehensif, holistik pembangunan berkelanjutan, perlu upaya
dan progresif merupakan target utama bersama dari lintas sektoral. Selain itu,
dari pengimegrasian tersebut. Selain itu. pihaknya meminta kepada pemerintah
pemantauan dan evaluasi tersebut tidak pusat, khususnya dari Bappenas, Kantor
hanya meliputi Pemda saja. Namun juga Staf Presiden, dan yang terkait lainnya
pemangku kepentingan lainnya dengan agar menyiapkan regulasi pendukung.
membangun Sistem self-voluntary sebagai
Proses yang berkesinambungan
bemuk komitmen dalam pelaporan
antara berbagai dimensi, baik dimensi
pencapaian program TPB/SDGs di
sosial, ekonomi, maupun lingkungan pada
kalangan pemangku kepentingan non
hakikatnya bertujuan untuk kesejahteraan
pemerintah.
masyarakat berdasarkan amanat
RAD SDGs disusun melalui Peraturan Presiden No 5 Tahun 2017
pendekatan partisipatoris dengan tentang Pelaksanaan Tujuan
melibatkan pemerintah, organisasi Pembangunan Berkelanjutan (TPB)
masyarakat, pelaku usaha, filantropi, Gubernur dan Bupati/Walikota bersama-
media dan akademisi. Sedangkan dalam sama dengan seluruh aktor pembangunan
penyusunan para pemangku kepentingan antara lain organisasi masyarakat, pelaku
daerah diberi ruang untuk merencanakan usaha, filantropi, akademisi, dan pihak
pembangunan daerah sesuai kebutuhan. terkait lainnya menyusun dokumen
Untuk mencapai itu perlu kelengkapan Rencana Aksi Daerah (RAD) TPB/SDGs.
data indikator SDGs, sebagai turunan dari
RAD, RPJMD dan RPJMN agar semakin
Gambar. 1.
sesuai dengan DSGs. Dukungan Pemerintah Provinsi Riau Melalui
Hingga saat ini, tahapan RPJMD Provinsi Riau (2014-2019) Terhadap
pelaksanaan SDGs yang telah dan sedang Pencapaian SDGs
dilaksanakan di Provinsi Riau adalah:
1. Pembangunan kesadaran dan
pembentukan kelembagaan
2. Dalam proses penyelesaian
pengintegrasian agenda SDGs kedalam
agenda pembangunan daerah
3. Membangun kemitraan dengan sektor
bisnis melalui Forum Tanggungjawab
Sosial Perusahaan/TJSP dan

Eko Handrian. / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 84


Dapat pula dianalisa keselarasan rencana bersama atau akumulasi rencana
indikator RPJMD Provinsi Riau Tahun kerja bersama antar pemda dan non
2014-2019 dengan indikator SDGs yang pemerintah di Provinsi Riau dan
sama terdapat 31 Indikator pembangunan kabupaten dan kota se-Riau, Pemerintah
daerah dengan indikator global SDGs (31 Riau melibatkan sejumlah perusahaan
indikator atau 12,86% dari 241 indikator yang konsen terhadap 17 tujuan dalam
global). Sementara yang mendekati RAD-TPB SDGs.
terdapat 62 Indikator pembangunan Prinsip utama agenda pembangunan
daerah dengan indikator global SDGs (62 berkelanjutan dalam RAD adalah inklusi
indikator atau 25,73% dari 241 indikator dan partisipasi. Selain konsultasi, berbagai
global). Kemudian yang akan platform dibutuhkan di tingkat nasional
dikembangkan terdapat 148 indikator dan daerah yang akan mempertemukan
dalam rangka mendukung penuh pemerintah, penanam modal, perusahaan,
pencapaian indikator global (148 atau filantropi, masyarakat madani dan
61,41% dari 241 indikator). akademisi dan mendorong kemitraan
Kemitraan harus diperbaiki untuk nyata.
memberi pengakuan terhadap kontribusi Dalam pelaksanaan RAD SDGs
masing-masing aktor yang berbeda melibatkan masyarakat secara partisipatif
terhadap SDGs. Pengalaman dari akan mendorong masyarakat tidak hanya
Millennium Development Goals 2000-2015 mengkaji melainkan melibatkan
telah menunjukkan bahwa kontribusi dari masyarakat dalam keseluruhan proses
sektor swasta seringkali tidak ditangkap kegiatan sejak mulai mengenal kebutuhan
secara memadai oleh statistik pemerintah, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan
yang biasanya berfokus pada program sampai mengevaluasi kegiatan.
pemerintah. Pengukuran kontribusi sektor Membangun pemahaman publik
swasta penting untuk melacak upaya pentingnya SDGs dan relevansi
nasional secara keseluruhan terhadap keterlibatan semua pihak dalam
SDGs. Sertifikasi SDGs yang diberikan pelaksanaan dan pecapaiannya serta
kepada perusahaan swasta akan memberi perspektif SDGs dalam setiap penyusunan
pengakuan dan insentif untuk agenda pembangunan daerah. adapun
mendukung SDGs di Indonesia. sasaran seluruh pemangku kepentingan
Penyusunan Rencana Aksi Daerah seperti pemerintah daerah, LSM, pelaku
sebagai Percepatan Pencapaian Tujuan usaha, filantropi, akademisi, media,
SDGs (RAD SDGs) merupakan kelompok masyarakat melalui pertemuan
momentum penting bagi Pemerintah sosialisasi, share informasi berbasis
Provinsi Riau untuk mewujudkan website dan berita media serta talkshow
komitmen, didalam mempercepat radio.
pencapaian tujuan Pembangunan. Riau Terdapat beberapa tantangan dalam
sebagai salah satu provinsi yang telah penyusunan RAD TPB SDGs Riau antara
terlebih dahulu mengambil inisiatif untuk lain : Penentuan Target Capaian masing-
melakanakan SDGs dengan membentuk masing Indikator SDGs karena data
kelembagaan melalui SK Gubernur Riau belum/tidak tersedia, Program dan
meskipun peraturan presiden belum Kegiatan pada OPD yang belum/tidak
ditandatangani. “support” terhadap indikator SDGs,
RAD-TBP/SDGs ini merupakan Justifikasi penentuan program dan
bentuk kebijakan dalam bentuk dokumen
Eko Handrian. / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 85
kegiatan paling “support” terhadap 8. Melaksanakan pemantauan dan
indikator SDGs, Justifikasi penentuan evaluasi serta menyusun laporan
pagu program dan kegiatan yang kegiatan pelaksanaan RAD TPB/SDGs
mendukung lebih dari satu indikator, secara
Belum lengkapnya dokumen perencanaan
pada tingkat kabupaten dan Adanya Kesimpulan
mutasi penanggungjawab kegiatan SDGs Merumuskan peta jalan (road map)
di tingkat Kabupaten. percepatan pencapaian SDGs untuk
Menanggapi hal ini adapun tindak mempercepat pencapaian target SDGs.
lanjut yang dilakukan oleh pemerintah Selanjutnya roadmap tersebut perlu
provinsi Riau adalah sebagai berikut : dijabarkan oleh daerah dalam bentuk
1. Mengoptimalkan Tim Koordinasi Rencana Aksi Daerah (RAD) SDGs sesuai
TPB/SDGs tingkat Provinsi, dengan kondisi dan permasalahan serta
2. Meningkatkan Integrasi TPB/SDGs kemampuan provinsi Riau. Rencana aksi
kedalam agenda pembangunan daerah: Daerah ini diharapkan pihak-pihak terkait
a. Mengintegrasikantarget&indikatorT di provinsi Riau maupun kabupaten
PB/SDGskedalamRENSTRAOPD; memiliki komitmen dan kejelasan dalam
b. Mengintegrasikan target dan perencanaan dan penganggaran program
indikator TPB/SDGs kedalam RKPD dan kegiatan untuk mencapai target SDGs
dan Dokumen Penganggaran di daerah.
Daerah; Percepatan harus dilakukan untuk
3. Menyelaraskan RADTPB/SDGs memberikan hasil pada waktunya,
(sebagai“Wadah/Payung”) dengan pembiayaan ditingkatkan untuk
berbagai RAD yang telah ada didaerah, meningkatkan kualitas hidup dan inklusi
seperti RAD-Pangan dan Gizi, RAD- diperlukan agar setiap orang dapat
GRK, RAD-Pengentasan Kemiskinan, membuat SDGs sukses di Provinsi Riau.
dll. Percepatan pencapaian SDGs melalui
4. Melaksanakan program dan kegiatan RAD SDGs ini memberikan kontribusi
pembangunan daerah selaras dengan bagi pemahaman yang lebih baik bagi
TPB/SDGs didukung dengan sumber pemerintah kabupaten dan kota,
daya yang memadai sesuai dengan mengenai tantangan yang dihadapi dan
kewenangan, serta didukung dengan langkah yang harus dilaksanakan dalam
data dan informasi yang diperlukan. rangka mencapai semua sasaran SDGs di
5. Membangun Kerja sama antar Pemda Provinsi Riau.
Provinsi, dan antara Pemda Provinsi
dengan Kabupaten/Kota serta
Daftar Pustaka
organisasi non-pemerintah dalam
Elliot, Jeniifer A. (2006) Introduction to
menyusun dan melaksanakan RAD-
Sustainable Developmen. New York
TPB/SDGs;
Routledge
6. Meningkatkan kapasitas seluruh
Ishartono & Raharjo, Santoso Tri. 2015.
pemangku kepentingan untuk
“Sustainable Development Goals
melaksanakan pencapaian target dan
(SDGs) Dan Pengentasan
indikator TPB/SDGs di daerah;
Kemiskinan.” Social Work Jurnal
7. Melakukan sosialisasi/diseminasi,
0042: 159–67.
komunikasi dan advokasi pelaksanaan
TPB/SDGs kepada seluruh masyarakat
Eko Handrian. / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 86
Ngoyo, Muhammad Fardan. 2015.
“Mengawal Sustainable
Development Goals ( SDGs );
Meluruskan Orientasi Pembangunan
Yang Berkeadilan.”
JurnalSosioreligius 1(1): 77–88.
Pribadi, Roy Eka. 2017. “IMPLEMENTASI
SUSTAINABLE DEVELOPMENT
GOALS ( SDGs ) DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS
PENDIDIKAN DI PAPUA.” 5(3):
917–32.
Wahyuningsih, Wahyuningsih. 2018.
“Millenium Develompent Goals (
Mdgs ) Dan Sustainable
Development Goals ( Sdgs ) Dalam.”
Jurnal Bisma 11(3): 390–99.

Dokumen
Peraturan Presiden RI Nomor 59 tahun
2017 Tentang pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan
UNDP, 2015 Konvergensi Agenda
Pembangunan Nawacita, RPJMN
dan SDGs.
Peraturan Gubernur Riau Nomor 33
Tahun 2018 Tentang Rencana Aksi
Daerah Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (TPB) Sustainable
Development Goals (SDGs) Provinsi
Riau Tahun 2017-2019
Rencana Aksi Daerah Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB)
Sustainable Development Goals
(SDGs) Provinsi Riau Tahun 2017-
2019

Eko Handrian. / Publika : JIAP Vol. 6 No. 1 / 2020 87

You might also like