Analisis Kesalahan Fonologis Dalam Keterampilan

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

ANALISIS KESALAHAN FONOLOGIS DALAM....

|73

ANALISIS KESALAHAN FONOLOGIS DALAM KETERAMPILAN


BERBICARA BAHASA ARAB

Nawang Wulandari
Institut Agama Islam Negri Metro
darinawangwulan@gmail.com

Abstract
This research aims to describe the form of phonological errors in Arabic speaking skills
(maharah kalam), analyze the causes of phonological errors in Arabic speaking skills and
formulate solutions in correcting phonological errors in Arabic speaking skills. This research
is a qualitative descriptive study with an analytical approach to language errors. The data in
this study were obtained through interview techniques and were able to be competent in
observing techniques. Interviews were conducted with tutors (instructors) on Arabic
intensification and students of Arabic Intensification students. Observation results also show
that in practice learning Arabic speaking skills phonological errors in the form of letters that
occur include mistakes in pronouncing letters whose pronunciation sounds similar to the
following: 1 ‫ ا‬becomes ‫ ع‬or vice versa, ‫ ء‬becomes ‫ ك‬or vice versa, ‫ ك‬becomes ‫ ق‬or vice versa,
‫ ح‬becomes ‫ ھ‬or vice versa, ‫ س‬becomes ‫ ش‬or vice versa, ‫ ص‬becomes ‫ س‬or vice versa, ‫ذ‬
becomes ‫ ز‬or vice versa, ‫ ذ‬becomes ‫ س‬or vice versa, ‫ ذ‬becomes ‫ ج‬or vice versa, ‫ ز‬becomes ‫ج‬
or conversely, ‫ ظ‬becomes ‫ ز‬or vice versa, the ‫ ظ‬becomes ‫ د‬or vice versa, ‫ ط‬becomes ‫ ت‬or vice
versa, ‫ غ‬becomes ‫ خ‬or vice versa, and ‫ غ‬becomes ‫ ع‬or vice versa. While errors in the form of
words and phrases are divided into substitution, addition and omission.
Keywords:Arabic , error analysis, speaking,

Abstrak

Penelitain ini bertujuan untuk mendiskripasikan bentuk kesalahan fonologis dalam


keterampilan berbicara bahasa Arab (maharah kalam), menganalisis penyebab terjadinya
kesalahan fonologis dalam keterampilan berbicara bahasa Arab serta merumuskansolusi
dalam memperbaiki kesalahan fonologis dalam keterampilan berbicara bahasa Arab tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis terhadap
kesalahan berbahasa. Data pada penelitian ini diperoleh melalui teknik wawancara dan simak
bebas libat cakap dalam teknik observasinya. Wawancara dilakukan kepada tutor (pengajar)
intensifikasi bahasa Arab dan mahasiiswa peserta Intensifikasi Bahasa Arab.Hasil observasi
menunjukkan pula bahwa dalam praktik belajar keterampilan berbicara bahasa Arab
kesalahan fonologi dalam bentuk huruf yang terjadi diantaranya keslahan melafalkan huruf
yang pelafalannya terdengar mirip seperti berikut ini: 1 Huruf ‫ ا‬menjadi ‫ ع‬atau sebaliknya,
Huruf‫ ء‬menjadi ‫ك‬atau sebaliknya, Huruf ‫ك‬menjadi ‫ق‬atau sebaliknya, huruf ‫ح‬menjadi ‫ھ‬atau
sebaliknya, huruf ‫س‬menjadi ‫ش‬atau sebaliknya, huruf ‫ص‬menjadi ‫س‬atau sebaliknya, huruf
‫ذ‬menjadi ‫ ز‬atau sebaliknya, huruf ‫ذ‬menjadi ‫س‬atau sebaliknya, huruf ‫ذ‬menjadi ‫ج‬atau
sebaliknya, huruf ‫ز‬menjadi ‫ج‬atau sebaliknya, huruf ‫ظ‬menjadi‫ ز‬atau sebaliknya, huruf
‫ظ‬menjadi ‫د‬atau sebaliknya, huruf ‫ط‬menjadi ‫ت‬atau sebaliknya, uruf ‫غ‬menjadi ‫خ‬atau sebaliknya,
dan huruf ‫غ‬menjadi ‫ع‬atau sebaliknya. Sedangkan kesalahan dalam bentuk kata dan frasa
terbagi atas kesalahan penggantian (substitution), kesalahan penambahan (assition) dan
kesalahan penghilangan (omission).
Kata Kunci:analisis kesalahan, bahasa Arab, keterampilan berbicara
72 | Al-Fathin Vol. 3, Edisi 1 Januari-Juni 2020

Pendahuluan yang memerlukan perhatian serius. Karena


Setiap bahasa memiliki sistem bunyi tidak sedikit lulusan sarjana bahasa Arab
dan struktur suku kata yang berbeda. Para yang gagap berkomunikasi dengan bahasa
pakar linguistic mengklasifikasikan ragam yang dipelajarinya. Tidak bisa dipungkiri
bunyi tersebut dalam satu bidang bahasa bahwa kepiawaian berkomunikasi lisan
yang disebut fonologi. Fonologi merupakan (keterampilan berbicara) lebih “mencuri”
bidang linguistik yang mempelajari bunyi- perhatian dibanding keterampilan berbahasa
bunyi bahasa menurut fungsinya.1 Secara lainnya. Sebab keterampilan berbicara atau
umum, tujuan mempelajari bahasa adalah berkomunikasi dengan bahasa Arab dapat
agar mampu menggunakan bahasa tersebut langsung telihat dan sekaligus terdengar.
dengan baik dan benar secara lisan maupun Keterampilan berbicara bahasa Arab men-
tulisan. Jauh daripada itu andriani menye- jadi salah satu parameter seseorang dalam
butkan bahwa selain sebagai bahasa inter- menilai kemampuan berbahasanya. Secara
nasioanal bahasa Arab juga berperan se- umum tujuan keterampilan berbicara adalah
bagai bahasa komunikasi ubudiyah dalam agar peserta didik mampu menyusun kali-
bentuk dzikir dan doa. 2 mat sempurna sesuai dengan tata bahasa
Tujuan itu pula yang diharapkan Arab yang baik dan benar serta mampu
dalam pembelajaran bahasa Arab. Keber- menggunkan kosa kata yang dipelajari
hasilan pembelajaran bahasa Arab bisa dalam kalimat sempurna. 3Maka dari itu
dilihat dari penguasaan beberapa keteram- tidak berlebihan pembelajaran bahasa Arab
pilan bahasanya. Jika unsur bahasa Arab komunikatif salah satunya dengan keteram-
(‘anasiril lughah) terdiri dari tiga bagian, pilan berbicara mendapat porsi lebih dalam
yaitu kosa kata, tata bahasa, fonologi dan pengajarannya.
tata tulis Sedangkanketerampilan bahasa Sebagai upaya serius dalam pengu-
Arab terbagi menjadi empat, yaitu kete- asaan keterampilan berbahasa Arab maha-
rampilan menyimak, keterampilann ber- sisiwanya, Unit pengembangan Bahasa
bicara, keterampilan membaca dan kete- Institut Agama Islam Negeri Metro menye-
rampilan menulis. lenggarakan kegiatan rutin yang bernama
Keterampilan berbicara (maharah Intensifikasi Bahasa Arab. Intensifikasi
kalam) menjadi salah satu keterampilan Bahasa Arab merupakan salah satu kegiatan

3
Shilvia Rosiyana, Retno Purnama Irawati,
1
Harimurti Kridalaksana, Pengajaran Kewi- And Hasan Busri, “Efektivitas Model Reflective
bahasaan, (Bandung: Angkasa, 1984). hal. 272 Teaching Bagi Peningkatan Keterampilan Berbicara
2
Asna Andriani, “Urgensi Pembelajaran Dan Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas Viii Mts
Bahasa Arab Dalam Pendidikan Islam,” Jurnal Al Irsyad Gajah Demak,” Lisanul Arab Vol 6 No 1
Ta’alum Vol 3 No 1 (June 2015): hal. 13–14 (2017) ISSN 2252-6994: hal. 5
ANALISIS KESALAHAN FONOLOGIS DALAM....|73

pembelajaran bahasa Arab di luar jam kegiatan Intensifiaksi tersebut adalah pada
kuliah. Berbeda dengan pembelajaran ba- keterampilan bebicara (maharah kalam).
hasa Arab reguler perkuliahan yang per Pada kenyataannya, fakta di lapangan
kelas dapat diisi maksimal 40 mahasisiwa, menunjukkan masih banyak terjadi kesa-
dalam prakteknya kelas-kelas intensifikasi lahan fonologis dalam proses pembelajaran
bahasa Arab ini hanya diisi maksimal 25 keterampilan berbicara padakegiatan inten-
mahasisiwa per kelas. Hal ini bukan tanpa sifikasi tersebut. Kesalahan fonologis dalam
alasan, tentu saja agar tutor (pengajar) dapat bahasa Arab merupakan salah satu bentuk
lebih fokus terhadap mahasiswa, sehingga kesalahan dalam taksonomi linguistik.
tujuan pembelajaran bahasa Arab dapat Kesalahan tersebut mencangkup tataran
tercapai lebih optimal. Peserta Intensifikasi bunyi baik pada level kata, frasa, klausa
bahasa Arab adalah seluruh mahasiswa baru atau kalimat.4 Sebelum menganalisis kesa-
dari berbagai jurusan. lahan fonologis, perlu disampaikan unsur-
Pembelajaran bahasa Arabdi Institut unsur fonologi bahasa Arab. Hidayat
Agama Islam Negri Metro sebetulnya sudah menjelaskan bahwa unsur fonologi bahasa
termuat pada kurikulim masing-masing Arab mencangkup tiga aspek: Shawāmit
fakultas. Pembelajaran bahasa Arab di yaitu bunyi-bunyi konsonan bahasa Arab,
masing-masing fakultas ini disesuaikan Shawāit yaitu bunyi-bunyi vokal bahasa
dengan kebutuhan jurusan. Maka akan ber- Arab, dan Intonasi bahasa Arab. 5Dalam
beda pembelajaran bahasa Arab di Jurusan proses belajar bahasa kedua atau bahasa
Ekonomi Syariah dengan pembelajaran asing, kesalahan berbahasa merupakan hal
bahasa Arab di jurusan Pendidikan Anak yang wajar dan sering dijumpai. Termasuk
Usia Dini. Begitu juga pembelajaran bahasa dalam belajar bahasa Arab khususnya pada
Arab bagi Jurusan Manajemen haji dan keterampilan berbicara yang merupakan
Umrah, dalam aplikasiya di kelas selain aspek pada kegiatan intensifikasi bahasa
belajar bahasa arab fushah, dipelajari juga Arab di Institut Agama Islam Negeri Metro.
bahasa Arab Amiyah sebagai bahasa komu- Kesalahan berbahasa tersebut menjadi
nikasi sehari-hari masyarakat di sekitana
4
Fitria Lathifah, Syihabuddin Syihabuddin,
Makkah. Begitu juga pembelajaran bahasa and M. Zaka Al Farisi, “Analisis Kesalahan
Arab pada kegitana kegiatan Intensifikasi Fonologis dalam Keterampilan Membaca Teks
Bahasa Arab,” Arabiyat: Jurnal Pendidikan Bahasa
Bahasa Arab pada Unit Pengembanagan Arab dan Kebahasaaraban 4, no. 2 (December 28,
2017): 4, https://doi.org/10.15408/a.v4i2.6273
5
Bahasa Institut Agama Islam Negeri Metro, Muhammad Syaiful Bahri Hidayat,
“Pembelajaran Fonologi Arab Dengan Minimal
stressing pembelajaran bahasa Arab dalam Praise Dan Tongue Twister,” Tarling: Journal of
Language Education 2, no. 2 (July 31, 2019): hal.
10–11, https://doi.org/10.24090/tarling.v2i2.2924
74 | Al-Fathin Vol. 3, Edisi 1 Januari-Juni 2020

penting untuk dianalisis untuk selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Haniah yang
dievaluasi sebagai umpan balik bagi para berjudul Analisis Kesalahan Berbahasa
pengajar dan mahasisiwa untuk meminima- Arab pada Skripsi Mahasisiwa Jurusan
lisir dan mencegah kesalahan berbahasa Bahasa dan Sastra Arab, pada penelitian
Arab, sebab kesalahan atau ketidaksesuaian tersebut menunjukkan bahawa terdapat
ucapan dikhawatirkan menyebabkan di- kesalahan mahasisiwa dalam penulisan
sorientasi dari tujuan yang hendak disam- hamzah qath’i dan hamzah washl, kesa-
paikan. Thu’aimah dalam Toto dan Fauzi lahan yang lain yaitu penempatan huruf alif,
menyebutkan setidaknya urgensi dari ana- waw atau nibrah di bawah hamzah.
lisis kesalahan bagi pengajaran bahasa Penelitian yang dilakukan oleh Fitria
adalah untuk membekali para pengkaji Lathifah, Syihabuddin, dan M. Zaka Al
untuk melakukan pengajaran yang lebih Farisi yang berjudul Analisis Kesalahan
baik, menjadi masukan dalam mendesain Fonologis dalam Keterampilan Membaca
materi pelajaran, membantu mengambil Teks Bahasa Arab, kesalahan fonologis
kebijakan dalam membuat kurikulum pe- dalam penelitian tersebut terjadi pada suara
ngajaran bahasa dan member peluang untuk frikatif dan letupan, kesalahan yang paling
melakukan kajian lain terkait kelemahan sulit dan paling banyak adalah pada
peserta didik.6 Sejalan dengan itu Nurkholis pelafalan huruf ‫ع‬dan ‫ض‬. Kemudian pene-
berpendapat bahwa dalam proses pembela- litian Misbahul Munir yang berjudul ‫(تحليل‬
jarannya, analisis kesalahan bahasa penting ‫األحطاء الصوتية لالكالمات الطيبات في حياة المسلمين‬
dilakukan karena guru (pengajar) dapat )‫دراسة تحليل صوتية‬pada penelitian tersebut
mengubah metode dan teknik mengajar ditemukan kesalahan bunyi vokal baik
yang digunakan, dapat menekankan aspek pendek, panjang maupun rangkap yang
bahasa yang perlu diperjelas, dan dapat disebabkan oleh keterkaitan antara bahasa
7
menyusun program bahasa itu sendiri. dengan penuturnya.
Mengenai permasalahan di atas telah Penelitian ini bertujuan menganalisis
dilakuan penelitian serupa, diantaranya bentuk kesalahan fonologis dalam keteram-
pilan berbicara abahsa Arab (maharah
kalam) serta penyebab kesalahan fonologis
6
Toto Suharto and Ahmad Fauzi, “Analisis
Kesalahan Sintaksis Dalam Buku Teks Bahasa Arab tersebut. Sehingga kemudian diharapkan
Untuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam,”
Arabiyat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan dapat menemukan solusi dalam mem-
Kebahasaaraban 4, no. 1 (June 28, 2017): 7,
https://doi.org/10.15408/a.v4i1.5274. perbaiki kesalahan fonologis dalam kete-
7
Nurkholis Nurkholis, “Analisis Kesalahan rampilan berbicara bahasa Arab.
Berbahasa Dalam Bahasa Arab,” Al-Fathin: Jurnal
Bahasa dan Sastra Arab 1, no. 01 (August 5, 2018):
9, https://doi.org/10.32332/al-fathin.v1i01.1186.
ANALISIS KESALAHAN FONOLOGIS DALAM....|75

Metode Penelitian pertamanya. 9Corder dalam Batmang mem-


Penelitian Analisis Kesalahan Fono- bagi kesalahan dalam mempelajari bahasa
logis dalam Keterampilan Berbicara Bahasa asing atau bahasa kedua menjadi tiga
Arab ini merupakan penelitian deskriptif kategori, yaitu mistake, error dan slip.
kualitatif dengan pendekatan analisis ter- Mistake yaitu kesalahan normal yang
hadap kesalahan berbahasa. Sedangkan dilakukan dengan sadar namun penurtur
desain penelitian ini menggunakan analisis segera memperbaiki tuturannya, error me-
isi (content analysis), karena data yang rujuk pada bentuk keslaahan yang terjadi
digunakan berupa tuturan mahasisiwa da- akibat ketidakfokusan atau ketidakcermatan
lam menerapkan keterampilan berbicara penutur, sedangkan slip merupakan kesa-
bahasa Arab (maharah kalam). lahan penutur yang dapat diperbaiki oleh
Data pada penelitian ini diperoleh penutur tanpa umpan balik dari penutur
melalui teknik wawancara dan observasi. lainnya. 10
Wawancara dilakukan kepada tutor (penga- Abduh Ar Rajihi memandang analisis
jar) intensifikasi bahasa Arab dan maha- kesalahan sebagai lanjutan dari analisis
siiswa peserta Intensifikasi Bahasa Arab. kontrastif. Analisis ini merupakan turunan
Sedangkan observasi dilakukan dengan cara dari linguistik terapan yang objek kajiannya
simak bebas libat cakap, dalam observasi adalah bahasa yang dihasilkan pembelajar,
tersebut delakukan kegiatan menyimak dan bukan pada bahasa itu sendiri. Maka dalam
mencatat tuturan mahsiswa untuk menge- hal ini analisis kesalahan lebih terfokus
tahui realisasi fonem-fonem tertentu dalam pada pada kesalahan pada penutur asli
mempraktikkan maharah kalam di kelas.
bahasa tersebut dan kesalahan pada bukan
Partisipan dalam penelitian ini adalah
penutur asli bahasa tersebut. Bagi penutur
Tutor (pengajar) dan mahasiswa peserta
asli bahasa sendiri bukan mustahil terjadi
Intensifikasi bahasa Arab Tahun 2019 kelas
kesalahan dalam pengucapannya, kesalahan
C kelompok 28.
tersebut disebabkan factor fisiologis seperti
Hasil dan Pembahasan sakit dan factor psikologi seperti gangguan
Kesalahan berbahasa merupakan pe- berbicara. Sedangkan kesalahan yang ter-
nyimpangan yang terjadi secara alami jadi pada bukan penutur asli terjadi karena
dalam proses belajar bahasa kedua. 8 beberapa factor dalam pembelajaran dan
Richards mendifinisikan kesalahan ber- 9
Jack Richard, Error Analysis: Perspectives
bahasa sebagai penyimpangan norma dalam on Secound Language, London: Longman Group
Limites, 1978, hal. 102
sebuah ujaran sebagai dari pengaruh bahasa 10
Batmang, “Kesalahan Fonologis Dalam
Berbicara Bahasa Arab Pada Mahasiswa Matrikulasi
8
Carls James, Errors in Language Learning STAIN Kendari,” Jurnal Al Izzah Vol 8 No 1 Juni
an Use, London: Longman, 1988, hal. 82 2013 (n.d.): 6
76 | Al-Fathin Vol. 3, Edisi 1 Januari-Juni 2020

ketidaktahuannya tentang sestem bahasa kalimat berbahasa Arab pada kegiatan


tersebut dalam tataran fonologi, morfologi, Intensifikasi Bahasa Arab.
sintaksis atau smantik.11 Dengan demikian, Sumarsono dalam Khasana menye-
analisis kesalahan fonologis butkan bahwa hal tersebut di atas mengacu
merupakanupaya menganalisis kesalahan pada istilah sosiolinguistik, yaitu bidang
berbahasa pada sistem bunyi atau ilmu bahasa yang mengkaji bahasa dikait-
ucapannya. kan dengan kondisi masyarakat.14Termasuk
Salah satu ciri khas bahasa Arab yang di dalamnya aksen berbahasa daerah yang
tidak dimiliki oleh bahasa lain adalah melekat pada suatu masyarakat tertentu.
memiliki jenis fokal panjang dan peng- Ditinjau dari sudut sosiofonologisnya,
gandaan konsonan. 12 Ciri khas lainnya pada dalam kegiatan Intensifikasi Bahasa Arab
bahasa Arab memiliki bunyi-bunyi yang kasus tersebut terjadi pada mahasisiwa
berdekatan dan hampir mirip. Kemiripan bersuku Jawa dan lampung. Misalnya
bunyi tersebut kerap menjadi masalah yang pelafalan huruf /‫ع‬/ menjadi /nga/ yang
banyak dialami oleh para pembelajar ba- masih kerap dilakukan oleh mahasiswa
hasa Arab pemula. Termasuk mahasisiwa bersuku jawa. Atau kasus yang terjadi pada
yang mengikuti kegiatan Intensifikasi Ba- mahasisiwa bersuku lampung dalam
hasa Arab. Kesalahan pelafalan dan bunyi pelafalan huruf /‫غ‬/ menjadi /go/, huruf /‫ف‬/
bahasa kerap dipengaruhi keragaman ba- menjadi /pa/, huruf /‫ل‬/ menjadi /‫ ّل‬/pada
hasa daerah yang ada di Indonesia. Masing- mahasisiwa bersuku Lampung yang ter-
masing bahasa daerah tersebut memiliki biasa menebalkan saat melafalkan huruf /L/
aksen tersendiri yang tidak jarang menye- yang terletak di tengah sebuah kat.15
babkan keragaman pula.13 Aksen yang Rusydi Ahmad Thu’aimah mem-
dimiliki oleh bahasa daerah mahasiswa bedakan kesalahan berbahasa menjadi tiga
tersebut tak jarang menimbulkan perbedaan istilah, yaitu zillah al lisan, al ghalat dan al
bunyi saat melafalkan kata, frasa atau khata. Zillah al lisan merupakan istilah
yang mengacu pada penyimpangan yang
11
Abduh Al-Rajihi, ‘Ilmaal Lughah al disebabkan karena kegagapan penutur. Al-
Tathbiqi wa Ta’lim al Arabiyyah, (Iskandariyah: Dar
Al AMa’rifah al Jami’iyah, 1995), 49-50 ghalath merupakan istilah yang mengacu
12
Muhammad Afif Amrulloh and Haliyatul pada penyimpangan yang disebabkan kare-
Hasanah, “Analisis Kesalahan Fonologis Membaca
Teks Bahasa Arab Siswa Madrasah Tsanawiyah
Lampung Selatan,” Arabiyatuna: Jurnal Bahasa
14
Khasanah Khasanah, “Wacana
Arab 3, no. 2 (November 13, 2019): 212, Sosiofonologis Pelafalan Huruf /‫ع‬/ Dalam Huruf
https://doi.org/10.29240/jba.v3i2.815 Hijaiyah Pada Masyarakat Jawa,” URECOL, n.d., 4
13
Azian Septianhardini, “Pengaruh Aksen 15
Hasil Wawancara dengan Tutor
Jawa Dan Banjar Danlam Pelafan Beberapa Bahasa Intensifikasi Bahasa Arab IAIN Metro, 2 November
Indonesia.,” Linguistika Akademia 1 (2012): 151 2019
ANALISIS KESALAHAN FONOLOGIS DALAM....|77

na tuturannya tidak sesuai dengan konteks dering.17 Omission merujuk pada kesa-
bahasa Arab. Sedangkan al khata’ meru- lahan berbicara yang diakibatkan adanya
pakan istilah yang mengacu pada penyim- kata ataau huruf yang dihilangkan. Addition
pangan yang disebabkan karena kesalahan merujuk pada kesalahan berbahasa yang
dalam kaidah berbahasa Arab, terutama dilakukan karena menambahkan butur-butir
dalam segi pelafalan akibat dari kekurang- yang tidak perlu, dalam hal keterampilan
tahuan penutur akan kaidah bahasa Arab berbicara bahasa Arab hal ini seperti
fushah. 16 memanjangkan hurakatnya. Missformation
Merujuk pada ketiga istilah kesalahan merujuk pada kesalahan yang dilakukan
berbahasa Rusydi Ahmad Thu’aimah di karena salah memformasikan kata atau
atas, dari hasil observasi di kelas Inten- kalimat. Sedangkan misordering merujuk
sifikasi bahasa Arab kesalahan yang banyak pada kesalahan yang dilakukan karena salah
terjadi adalah al ghalat dan al khata, yaitu menyusun butir-butir tersebut.
keslahan mahasiswa yang mengucapkan Hasil observasi menunjukkan pula
kata berbahasa Arab karena tuturannya bahwa dalam praktik belajar keterampilan
tidak sesuai dengan konteks dan kaidah berbicara bahasa Arab diantaranya mela-
bahasa Arab. Keslahan yang ditemukan kukan kesalahan berupa memanjangkan
lebih banyak berupa kata dan frasa. Dalam kata yang kesalahan lain yang banyak
praktik berbicara bahasa arab mahasiswa ditemukanmahasisiwa peserta intensifikasi
pada kelas C (kelompok 28), kesalahan bahasa Arab saat mengucapkan kata atau
yang sering terjadi adalah saat meng- frasa yang di dalamnya terdiri dari huruf
ucapkan kata yang terdapat huruf-huruf hijaiyah yang terdengar mirip, yaitu sebagai
hijaiyah yang mirip. Misalnya pada kata berikut: 18
ٌ‫س َمك‬ َ ., ٌ ‫ِبرة‬
َ menjadi ‫س َما ٌء‬ َ ‫ع‬menjadi ٌ ‫ِبرة‬
َ ‫ ا‬dan 1. Huruf ‫ ا‬menjadi ‫ ع‬atau sebaliknya
sebagainya.Kesalahan tersebut meng- 2. Huruf‫ ء‬menjadi ‫ ك‬atau sebaliknya
akibatkan perubahan bunyi dan jelas pula 3. Huruf ‫ ك‬menjadi ‫ ق‬atau sebaliknya
merubah arti. 4. Huruf ‫ ح‬menjadi ‫ ھ‬atau sebaliknya
James mengutip pendapat Dulai, Burt 5. Huruf‫ س‬menjadi ‫ ش‬atau sebaliknya
dan Krashen membagi kesalahan berbahasa 6. Huruf ‫ ص‬menjadi ‫ س‬atau sebaliknya
menjadi empat kategori, yaitu omission, 7. Huruf‫ ذ‬menjadi ‫ ز‬atau sebaliknya
addition, missformation, dan missor-
17
Carls James, Error in Language Learning
16
Rusydi Ahmad Thuaimah, Al Maharat Al and Use, London: Longman, 1998.
18
Lughawiyyah: Mustawayatuha, Tadrisuha, Hasil observasi di Kelas C kelompok 28
Ahu’ubatuha (Cet I; Cairo: Daral Fik al Arabi, pada kegiatan Intensifikasi Bahasa Arab, 2
2004), hal. 306-307 November 2019
78 | Al-Fathin Vol. 3, Edisi 1 Januari-Juni 2020

8. Huruf ‫ ذ‬menjadi ‫ س‬atau sebaliknya ‫سالَ ُم أَلَ ْي ُك ْم‬


َ ‫علَ ْي ُك ْم‬
َ ُ‫الس َالم‬ Menghilangka
n‫ال‬
9. Huruf‫ ذ‬menjadi ‫ ج‬atau sebaliknya Mengganti ‫ع‬
10. Huruf ‫ ز‬menjadi ‫ ج‬atau sebaliknya dengan ‫أ‬
‫أ ُ ِم‬ ‫أ ُ ِم ْي‬ Menghilangka
11. Huruf ‫ ظ‬menjadi‫ ز‬atau sebaliknya n tanda baca ّّ
dan tanda mad
12. Huruf ‫ ظ‬menjadi ‫ د‬atau sebaliknya ‫ي‬
13. Huruf ‫ ط‬menjadi ‫ ت‬atau sebaliknya ِ َ‫أ‬
‫ب‬ ‫أ َ ِب ْي‬ Mengurangi
tanda mad ‫ي‬
14. Huruf ‫ غ‬menjadi ‫ خ‬atau sebaliknya ٌ‫َو ِھد‬ ٌ‫َواحِ د‬ Mengganti ‫ح‬
15. Huruf ‫ غ‬menjadi ‫ ع‬atau sebaliknya dengan ‫ه‬
ٌ‫سة‬
َ َ ‫سل‬
َ ٌ‫ث َ َالثَة‬ Mengganti ‫ث‬
dengan ‫س‬
Identifikasi Kesalahan ٌ ‫س َرة‬
َ ‫ع‬
َ ٌ ‫عش ََرة‬
َ Mengganti ‫ش‬
dengan ‫س‬
Tabel kesalahan fonologi keterampilan
ْ َ‫ف‬
‫س ٌل‬ ْ َ‫ف‬
‫ص ٌل‬ Mengganti ‫ص‬
berbicara Bahasa Arab pada mahasisiwa dengan ‫س‬
peserta Intensifikasi Bahasa Arab ‫ك ُْرأ َ ٌن‬ ٌ‫قُ ْرآن‬ Mengganti ‫ق‬
IAIN Metro dengan ‫ك‬
Pengucapan Pengucapan ٌ ‫كُرة‬ ٌ ‫قُرة‬ Mengganti ‫ق‬
Identifikasi dengan ‫ك‬
yang Salah Seharusnya
‫َمحْ فُ ْو ْد‬ ‫َمحْ فُ ْو ْظ‬ Mengganti ‫ظ‬ ‫تِ ْلمِ ي ٌْز‬ ٌ‫تِ ْلمِ ْيذ‬ Mengganti ‫ذ‬
dengan ‫د‬ dengan ‫ز‬
َ‫أَلَمِ ْين‬ َ‫عَالَمِ ْين‬ Mengganti ‫س ٌي‬
ِ ‫ك ُْر‬ ‫ك ُْرسِي‬ Menghilangka
‫ع‬dengan ‫أ‬ n tanda baca ّّ
َ‫أَن‬ ‫أَنَا‬ Menambah ‫ب‬
ٌ ‫س َر‬
َ ‫اب‬
ٌ ‫ش ََر‬ Mengganti ‫ش‬
tanda mad‫ا‬ dengan ‫س‬
ُ‫ا ْله َْمد‬ ُ‫ا ْلح َْمد‬ Mengganti ‫ح‬ Mengurangi
dengan ‫ه‬ tanda mad ‫ا‬
‫َم ْعض ُْوا‬ ‫َم ْغض ُْوا‬ Mengganti‫غ‬ ‫ت َ َم ْر‬ ‫ت َْم ٌر‬ Mengganti
dengan ‫ع‬ tanda baca ّ
َ‫جَا ِلك‬ َ‫ذَا ِلك‬ Mengganti‫ذ‬ dengan َّ dan
dengan ‫ج‬ tanda baca ٌّ
‫ُھ َن‬ ‫ھُن‬ Menghilangka dengan ّ
n tanda baca ّّ ‫ف‬
ٌ ‫ُم َوذ‬ ‫ف‬
ٌ ‫ُم َوظ‬ Mengganti ‫ظ‬
‫أ َ ْنت ُ َم‬ ‫أ َ ْنت ٌ َما‬ Menghilangka dengan ‫ذ‬
n tanda mad ‫ا‬ ٌ‫أ َ ْين‬ ٌ‫ع ْين‬
َ Mengganti‫ع‬
‫ُھ َم‬ ‫ُھ َما‬ Menghilangka dengan ‫أ‬
n tanda mad ‫ا‬ ‫ُمد ٌِر‬ ‫ُم ِدي ٌْر‬ Menghilangka
ٌ ‫تَبِي‬
‫ْب‬ ‫ْب‬ َ
ٌ ‫طبِي‬ Mengganti ‫ط‬ n tanda mad ‫ي‬
dengan ‫ت‬ ‫ش‬
ٌ ‫س ْم‬
َ ‫س‬
ٌ ‫ش َْم‬ Mengganti‫ش‬de
َ َ‫ق‬
‫ط ْء‬ َ ‫َخ‬
‫طا ٌء‬ Mengganti ‫خ‬ ngan ‫س‬
dengan ‫ق‬ ‫ست ٌَر‬
ْ ِ‫م‬ ‫َار‬
ٌ ‫ست‬ْ ِ‫م‬ Menghilangka
ُ َ‫ا‬
‫ي‬ ‫أَي‬ Menghilangka n tanda mad ‫ا‬
n tanda baca ّّ ٌ‫سبُ َرة‬
َ ٌ‫سب ْو َرة‬
َ Menghilangka
‫ساي‬
َ ‫شَاي‬ Mengganti ‫ش‬ n tanda baca ّّ
dengan ‫س‬ dan tanda mad
ٌ ‫َكه َْوة‬ ٌ ‫قَه َْوة‬ Mengganti ‫ق‬ ‫و‬
dengan ‫ك‬
ْ ُ‫أ‬
‫ست ٌَز‬ ٌ‫ست َاذ‬
ْ ‫أ‬ Menghilangka
n tanda mad ‫ا‬
Mengganti ‫ذ‬
dengan ‫ز‬
ANALISIS KESALAHAN FONOLOGIS DALAM....|79

‫أ ُ َم ُر‬ ‫ع َم ُر‬
ُ Mengganti‫ع‬ dengan anak lidah dengan langit-langit
dengan ‫أ‬
‫أ َ َم ْر‬ ‫أ َ ْم ٌر‬ Mengganti yang lurus di atasnya, sedangkan huruf /‫ك‬/
tanda baca ّ berada di pangkal lidah bawah namun
dengan َّ dan
tanda baca ٌّ sedikit ke depan bertemu dengan langit-
dengan ّ
langit bagian atas.
‫أ ُ ْم ٌر‬ ‫ع ُْم ٌر‬ Mengganti‫ع‬
dengan ‫أ‬ Pada kata ٌّ‫فَصْل‬yang dilafalkan dengan
‫ِي‬
ْ ‫َمد‬ ‫اض ْي‬
ِ ‫َم‬ Mengganti‫ض‬
dengan ‫د‬ kataٌّ‫فَسْل‬,kesalahan yang terjadi yaitu Meng-
‫ُك ْل‬ ‫قُ ْل‬ Mengganti‫ق‬ ganti ‫ ص‬dengan ‫س‬. Hal ini diakibatkan
dengan ‫ك‬
‫كِت‬ ‫قِط‬ Mengganti ‫ق‬ karena kemiripan bunyi dan kesamaan
dengan ‫ك‬
Mengganti ‫ط‬
tempat keluar bunyi hurufnya, yaitu di
dengan ‫ت‬ belakang gigi di ujung langit-langit (apico
ُ‫َھذَا ا ْلبَيْت‬ ٌ‫َھذَا بَيْت‬ Menambah ‫ال‬
‫ِب‬
َ ‫س ْوا جَان‬ ُ ‫أَجْ ِل‬ ‫ِب‬
َ ‫ِس جَان‬ ُ ‫أَجْ ل‬ Menambah alveolar)
‫صَاحِ بِ ْي‬ ‫صَاحِ بِ ْي‬ tanda mad ‫و‬ َ yang di-
Sedangkan pada kata ٌّ‫طبِيْب‬
‫نَعَا ْم‬ ‫نَعَ ْم‬ Menambah
tanda mad ‫ا‬ ٌّ ‫ت َ ِبي‬,kesalahan yang terjadi
ucapkan dengan ‫ْب‬
‫َل‬ ‫َل‬ Menghilangka
n tanda mad ‫ا‬ yaitu Mengganti ‫ ط‬dengan ‫ت‬. Hal ini
diakibatkan pula karena kemiripan bunyi
1. Kesalahan Penggantian (Substitution)
dan kesamaan tempat keluar bunyi huruf-
Dalam kasus yang terjadi dalam
nya, yaitu di ujung langit- langit lidah dua
kegiatan Intensifikasi bahasa Arab, kesa-
gigi. Dalam pelafalannya huruf ‫ ط‬dan ‫ت‬
lahan penggantian tersebut terjadi karena
merupakan bunyi letupan (‫)أصوات االنفجارية‬.
kemiripan pelafalan hurufnya. Mislahnya
kasus yang sama pada table di atas terjadi
pada kata ٌّ‫قِط‬yang dilafalkan dengan kata
ٌّْ ‫ َم ْحفُ ْو‬yang
pada keslahan pelafalan kata ‫ظ‬
ٌّ‫كِت‬,pada praktik pelafalan kata tersebut
diucapkan dengan ٌّ‫ َم ْحفُ ْو ْد‬,yaitu mengganti ‫ظ‬
terjadi kesalahan yaitu mengganti huruf
dengan ‫د‬. Dalam pelafalannya huruf ‫ ظ‬dan
/‫ق‬/dengan /‫ك‬/. Hal ini terjadi karena di
‫ د‬juga merupakan bunyi letupan.
dalam bahasa Indonesia kedua huruf
tersebut dilambangkan dengan huruf /q/ dan 2. Kesalahan Penambahan (addition)
huruf /k/ yang pelafalannya memang mirip Dalam praktek pembelajaran maharah
dan orang Indonesia cenderung lebih kalam oleh mahasisiwa terjadi pula kesa-
terbiasa dan lebih mudah melafalkan huruf lahan penambahan kata saat menyebutkan
/k/. kemiripan pelafalan tersebut disebabkan kalimat ‫ي‬
ٌّْ ِ‫احب‬
ِ ‫ص‬ َ ‫أ َ ْج ِلسُ ْو ٌّ َجان‬, kata ‫(أ َ ْج ِلسُو‬saya
َ ٌّ ‫ِب‬
pula karena letak artikulasi kedua huruf sedang duduk) diucapkan dengan meman-
tersebut berdekatan yaitu /‫ق‬/ berada di jangkan huruf akhirnya. Seharusnya diucap-
pangkal lidah (paling belakang) dekat ُ ‫أَ ْجل‬.Kasus yang terjadi pada
kan pendekٌّ‫ِس‬
80 | Al-Fathin Vol. 3, Edisi 1 Januari-Juni 2020

mahasiswa di sini disebabkan karena me- 2. Keterbatasan mahasiswa dalam mem-


reka harus mengingat kata apa yang harus produksi ujaran(kosa kata) berbahasa
diucapkan setelahnya, dalam proses meng- Arab. Keterbatasan ini dapat juga dise-
ingat itu tanpa disadari mereka meman- babkan karena lingkungan berbahasa
ٌُّ ‫أ َ ْجل‬.Hal serupa terjadi pula
jangkan kata ‫ِس‬ (bi’ah lughawiyah) yang kurang men-
saat pengucapan kata ‫نَ َع ٌّْم‬. dalam praktik dukung mahasisiwa untuk terus mem-
belajar keteramilan berbicara (maharah praktikan keterampilan berbicara yang
kalam), banyak sekali mahasisiwa yang sudah didapatkan selama Intensifikasi.
memanjangkan huruf /‫ع‬/ menjadi ‫ نَعَا ٌّْم‬. Keterbatasan memproduksi ujaran juga
bisa disebabkan karena kurangnya moti-
3. Kesalahan Penghilangan (Omission)
fasi untuk menghafal kosa kata
Selain penambahan huruf yang terjadi
(mufrodat) sehingga kata yang diucap-
seperti uraian di atas, terjadi pula kesalahan
kan menjadi terbatas.
pengurangan atau penghilangan huruf da-
3. Pengaruh kebiasaan bahasa pertama/
lam praktik belajar keteramilan berbicara
bahasa ibu (interlingual). Bahasa per-
(maharah kalam) yang sering terjadi dan
tama memang kerap mempengaruhi
kerap didengar adalah ketika mahasisiwa
َ َ proses belajar bahasa asing atau bahasa
menyebut kata ٌّ‫(ل‬tidak). Kata ٌّ‫ل‬harusnya
dibaca panjang namun kerap dibaca pendek kedua. Yang terjadi pada mahasiswa

menjadi ‫ل‬.
ٌَّ peserta intensifikasi di antaranya adalah
pengaruh aksen dan pelafalan beberapa
Penyebab Kesalahan Fonologi pada Ke- huruf. Maalah aksen mempengaruhi
terampilan Bebicara Bahasa Arab kesalahan intonasi dalam praktik ketera-
Hasil observasi dan juga wawancara mpilan berbicara bahasa Arab sedang-
denga pengajar Intensifikasi bahasa Arab kan masalah pelafalan huruf menjadi
dapat dipetakan beberapa penyebab kesa- penyebab kesalahan interpretasi makna.
lahan fonologi dalam keterampilan ber- Misalnya pada huruf /‫ف‬/ yang dibaca
bicara bahasa Arab (maharah kalam),
dengan /pa/ bukan /fa/. Sehingga pela-
diantaranya adalah sebagai berikut:
falan kata ‫َيف‬
َ ‫ ك‬menjadi ‘kaipa’ bukan
1. Di dalam bahasa Arab terdapat bunyi
‘kayfa’.
atau pelafalan yang tidak terdapat dalam
4. Ketidakmampuan (belum terbiasa) me-
bahasa Indonesia. Bunyi-bunyi yang
lafalkan beberapa huruf hija’iyah sesuai
tidak biasa diucapkan ini tentu menjadi
makharijul khurufnya. Peserta kegiatan
kesulitan tersendiri bagi mahasiswa
Intensifikasi bahasa Arab adalah maha-
sebagai pembelajar bahasa kedua.
sisiwa baru yang berasal dari seluruh
ANALISIS KESALAHAN FONOLOGIS DALAM....|81

jurusan, baik Pendidikan Agama Islam SolusiMengatasi Kesalahan Fonologis


(PAI), pendidikan Bahasa Arab (PBA), pada Kegiatan Intensifikasi Bahasa Arab
Hukum Ekonomi Syariah (HESy), Per- Hakikat bahasa adalah komunikasi.
bankan Syariah (PBS) dan jurusan- Komunikasi dapat dilakukan dengan lisan
jurusan yang lainnya. Mahasisiwa baru dan tulisan. Komunikasi lisan erat kaitan-
ini memiliki latar belakang pendidikan nya dengan bunyi dan ucapan yang dilafal-
yang berbeda-beda, hanya sedikit sekali kan. Pelafalan yang benar dan tepat akan
berasal dari pondok pesantren, MAN mencapai tujuan dari sebuah komunikasi
ataupun MAS. Mahasisiwa baru rata- begitu juga sebaliknya, pelafalan atau uca-
rata memiliki latar belakang sekolah pan yang salah atau tidak tepat
umum yang mata pelajaran agama akanmenimbulkan perbedaan makna atau
hanya ada seminggu sekali dan tidak kesalahan arti. Berikut ini penulis mencoba
terfokus pada kegiatan baca tulis quran memformulasikan solusi dari kesalahan
atau pelafalan huruf-huruf hijaiyah. fonologis dalam keterampilan berbicara
5. Pengajaran bahasa Arab dalam hal ini bahasa Arab bagi mahasiswa peserta inten-
pengajaran keterampilan berbicara ba- sifikasi bahasa Arab di IAIN Metro, yaitu
hasa Arab (maharah kalam) yang ku- sebagai berikut:
rang sempurna. Hal ini bisa disebabkan 1. Ketepatan pengucapan keterapilan ber-
dari pengajar (tutor) atau kurikulum bahasa Arab erat kaitannya dengan
pengajaran Intensifikasi bahasa Arab ketepatan makharijul huruf hijaiyah.
yang dibuat oleh Unit Pengembangan Maka sebelum mempelajari bahasa
Bahasa. Arab baiknya mahaiiswa sudah mem-
Selain hal-hal yang disebutkan di pelajari dengan benar bunyi-bunyi huruf
atas, hal lain yang juga bisa menjadi penye- hijaiyah sebagai dasar utama keteram-
bab terjadinya kesalahan adalah faktor pilan berbicara bahasa Arab (Maharah
psikologis dan lingkungan yang mempe- kalam). Marlina mengatakan tanpa me-
ngaruhi mahasiswa saat belajar mengikuti ngenali dan mengetahui bunyi-bunyi
kegiatan Intensifikasi bahasa Arab, hal bahasa asing yang dipelajari, kesalahan
tersebut dapat berupa lingkungan belajar dalam penuturan kemungkinan besar
yang kurang kondusif, faktor fisik yang akan sering terjadi. 19 Sejalan dengan itu,
lelah sehingga kurang kesiapan menerima
pelajaran, serta minat belajar. Lina Marlina, “Analisis Kontrastif Fonologi
19

Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia dalam


Pembelajaran Pidato Bahasa Arab pada Program
Studi Pendidikan Bahasa Arab Uin Sunan Gunung
Djati Bandung” Jurnal Metalingua Vol 18, no. 2
Desember 2019 (n.d.): 2
82 | Al-Fathin Vol. 3, Edisi 1 Januari-Juni 2020

untuk menunjang kefasihan dan kete-


patan pengucapan huruf hijaiyah yang Simpulan
mendasari terangkainya kosa kata ber- Dalam penelitian ini ditemukan kesa-
bahasa Arab (mufrodat), Unit Pengem- lahan fonologis yang terjad dalam pem-
bangan Bahasa dapat melakukan kerja belajaran keterampilan berbicara bahasa
sama dengan Unit Pengembangan Arab (maharah kalam)berupa kesalah peng-
Keislaman (UPI) yang mengadakan gantian (substitution), Kesalahan penam-
kegiatan Bimbingan Baca Tulis Quran bahan (addition) dan Kesalahan peng-
(BBTQ) dan tahfiz Quran, atau bekerja hilangan (Ommision). Kesalahan peng-
sama denga dosen-dosen pengampu gantian terjadi pada kesamaan atau kemi-
mata kuliah Baca tulis Quran pada ripan huruf dalam sebuah kata, frasa atau
masing-masing jurusan. Hal ini diharap- kalimat. Mislahnya pada kata ٌّ‫قِط‬yang
kan menjadi solusi dari permasalahan dilafalkan dengan kata ٌّ‫كِت‬.Kesalahan ter-
kesalahan pengucapan huruf yang pela- sebut mengakibatkan perubahan bunyi dan
falannya mirip dan sebagainya. jelas pula merubah arti. Pada Kesalahan
2. Meningkatkan kompetensi Tutor (peng- penambahan kesalahan yang terjadi kata
ajar) Intensifikasi Bahasa Arab,
saat menyebutkan
diantaranya dengan mengadakan
َ َ‫أ َ ْج ِلسُ ْو َجا ِنب‬,kata‫(أ َ ْج ِلسُو‬saya sedang
kalimatٌّ‫صاحِ بِ ْي‬
seminar atau workshop kebahasaan atau duduk) diucapkan dengan memanjangkan
mengikuti tes-tes kebahasaan. Keluasan
huruf akhirnya. Seharusnya diucapkan
ilmu dan keprofesionalan pengajar akan
ُ ‫أَجْ ل‬.Kasus
pendekٌّ‫ِس‬ yang terjadi pada
berdampak pada keberhasilan penga-
mahasiswa di sini di sebabkan karena
jaran.
mereka harus mengingat kata apa yang
3. Mengevaluasi silabus atau kurikulum
harus diucapkan setelahnya, dalam proses
pembelajaran Intensifikasi bahasa Arab.
mengingat itu tanpa disadari mereka
Seiring dengan berkembangnya zaman,
ٌُّ ‫أ َ ْجل‬. Sedangkan pada
memanjangkan kata ‫ِس‬
dimungkinkan terdapat metode lama
masalah pengurangan atau penghilangan
yang mungkin sudah tidak relevan jika
huruf dalam praktik belajar keteramilan
diterapkan saat ini. Maka pembaharuan
berbicara (maharah kalam) yang sering
kurikulum intensifikasi dirasa perlu
terjadi dan kerap didengar adalah ketika
dilakukan. Pembaharuan tersebut dapat َ
mahasisiwa menyebut kata ٌّ‫(ل‬tidak). Kata
difokuskan pada materi pengajaran, َ
ٌّ‫ل‬harusnya dibaca panjang namun kerap
metode, dan durasi belajar.
dibaca pendek menjadi ٌّ‫َل‬ .. Faktor
kesalahan fonologis tersebut terjadi karena
ANALISIS KESALAHAN FONOLOGIS DALAM....|83

beberapa faktor sebagai berikut: 1) Di evaluasi silabus atau kurikulum pembe-


dalam bahasa Arab terdapat bunyi atau lajaran Intensifikasi bahasa Arab.
pelafalan yang tidak terdapat dalam bahasa
Indonesia, 2) Keterbatasan mahasiswa da-
lam memproduksi ujaran(kosa kata) ber- Daftar Pustaka
bahasa Arab, 3) Pengaruh kebiasaan bahasa
Al-Rajihi, Abduh, ‘Ilmaal Lughah al
pertama/bahasa ibu (interlingual), Tathbiqi wa Ta’lim al Arabiyyah,
4)Ketidakmampuan (belum terbiasa) (Iskandariyah: Dar Al AMa’rifah al
Jami’iyah, 1995)
melafalkan beberapa huruf hija’iyah sesuai
Amrulloh, Muhammad Afif, and Haliyatul
makharijul khurufnya, dan 5) Pengajaran Hasanah. “Analisis Kesalahan
bahasa Arab dalam hal ini pengajaran Fonologis Membaca Teks Bahasa
Arab Siswa Madrasah Tsanawiyah
keterampilan berbicara bahasa Arab (maha- Lampung Selatan.” Arabiyatuna:
rah kalam) yang kurang sempurna.Sebagai Jurnal Bahasa Arab 3, no. 2
(November 13, 2019): 209.
upaya meminimalisir kesalahan fonologis https://doi.org/10.29240/jba.v3i2.815.
pada keterampilan berbicara (maharah Andriani, Asna. “Urgensi Pembelajaran
kalam) penulis menawarkan beberapa Bahasa Arab Dalam Pendidikan
Islam.” Jurnal Ta’alum Vol 3 No 1
solusi sebagai berikut; 1) Unit (June 2015): 18.
Pengembangan Bahasa dapat melakukan Batmang. “Kesalahan Fonologis Dalam
kerja sama dengan Unit Pengembangan Berbicara Bahasa Arab Pada
Mahasiswa Matrikulasi STAIN
Keislaman (UPI) yang mengadakan Kendari.” Jurnal Al Izzah Vol 8 No 1
kegiatan Bimbingan Baca Tulis Quran Juni 2013 (n.d.).
(BBTQ) dan tahfiz Quran, atau bekerja Hidayat, Muhammad Syaiful Bahri.
“Pembelajaran Fonologi Arab
sama denga dosen-dosen pengampu mata Dengan Minimal Praise Dan Tongue
kuliah Baca tulis Quran pada masing- Twister.” Tarling: Journal of
Language Education 2, no. 2 (July
masing jurusan. Hal ini dilakukan untuk 31, 2019): 197–216.
memperbaiki pengucapan huruf hijaiyah https://doi.org/10.24090/tarling.v2i2.2
924.
pada mahasisiwa, yang mendasari terang-
James, Carls, Error in Language Learning
kainya kosa kata berbahasa Arab
and Use, London: Longman, 1998.
(mufrodat). Sehingga kesalahan peng-
Khasanah, Khasanah. “Wacana
ucapan huruf yang pelafalannya mirip dan Sosiofonologis Pelafalan Huruf /‫ع‬/
Dalam Huruf Hijaiyah Pada
sebagainya dapat diminimalisir, 2). Me-
Masyarakat Jawa.” URECOL, n.d.
ningkatkan kompetensi Tutor (pengajar)
Kridalaksana, Harimurti, Pengajaran
Intensifikasi Bahasa Arab dan 3) Meng- Kedwibahasaan, (Bandung: Angkasa,
1984).
84 | Al-Fathin Vol. 3, Edisi 1 Januari-Juni 2020

Lathifah, Fitria, Syihabuddin Syihabuddin,


and M. Zaka Al Farisi. “Analisis
Kesalahan Fonologis Dalam
Keterampilan Membaca Teks Bahasa
Arab.” Arabiyat: Jurnal Pendidikan
Bahasa Arab dan Kebahasaaraban 4,
no. 2 (December 28, 2017): 174–84.
https://doi.org/10.15408/a.v4i2.6273.
Marlina, Lina. “Analisis Kontrastif
Fonologi Bahasa Arab Dan Bahasa
Indonesia Dalam Pembelajaran Pidato
Bahasa Arab Pada Program Studi
Pendidikan Bahasa Arab Uin Sunan
Gunung Djati Bandung” 18, no. 2
(n.d.): 10.
Nurkholis, Nurkholis. “Analisis Kesalahan
Berbahasa Dalam Bahasa Arab.” Al-
Fathin: Jurnal Bahasa dan Sastra
Arab 1, no. 01 (August 5, 2018): 10.
https://doi.org/10.32332/al-
fathin.v1i01.1186.
Rosiyana, Shilvia, Retno Purnama Irawati,
and Hasan Busri. “Efektivitas Model
Reflective Teaching Bagi
Peningkatan Keterampilan Berbicara
Dan Membaca Bahasa Arab Siswa
Kelas Viii Mts Al Irsyad Gajah
Demak.” Lisanul Arab Vol 6 No 1
(2017): 9.
Septianhardini, Azian. “Pengaruh Aksen
Jawa Dan Banjar Danlam Pelafan
Beberapa Bahasa Indonesia.”
Linguistika Akademia 1 (2012): 151–
68.
Suharto, Toto, and Ahmad Fauzi. “Analisis
Kesalahan Sintaksis Dalam Buku
Teks Bahasa Arab Untuk Perguruan
Tinggi Keagamaan Islam.” Arabiyat:
Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan
Kebahasaaraban 4, no. 1 (June 28,
2017).
https://doi.org/10.15408/a.v4i1.5274.
Thuaimah , Rusydi Ahmad, Al Maharat Al
Lughawiyyah: Mustawayatuha,
Tadrisuha, Ahu’ubatuha (Cet I;
Cairo: Daral Fik al Arabi, 2004)

You might also like