Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Volume 1, Issue 1.

Desember 2019
ISSN: 2715-9566

PENINGKATAN NILAI EKONOMI EKOSISTEM MANGROVE MELALUI


PENGOLAHAN BUAH API-API (Avicennia sp) SEBAGAI BAHAN MAKANAN DI
DESA SUNGAI KAYU ARA KABUPATEN SIAK

Efriyeldi*1, Aras Mulyadi1, Joko Samiaji1, Nursyirwani1, Elizal1 dan Elfis Suanto2
1Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Riau University, Pekanbaru

2Faculty of Teacher Training and Education, Riau University, Pekanbaru


*efriyeldiedi@gmail.com

Diterima: 1 Oktober 2019; Disetujui: 7 Oktober 2019

Abstract
Mangrove forests have many roles, which can be grouped into biological, physical-chemical and economic roles.
Grey mangrove (Avicennia sp) fruit has the potential as a raw material for cakes that are still underutilized. The
purpose of community service is: 1. To increase the value of mangrove ecosystems through the processing of grey
mangrove as ingredients for making cakes in Sungai Kayu Ara Village, Sungai Apit District 2. To increase the
types of cake making materials for communities around mangrove forests in particular, and 3. Improving the
community's economy which continues to increase public awareness to preserve the mangrove ecosystem in
Sungai Kayu Ara Village, Sungai Apit District. The results of this counseling activity showed that the
participants seriously listened to the material delivered by the extension team from beginning to end. The
participants can understand the material presented well and play an active role in the question and answer
session, discussion, and directly involved with the speakers and students in making muffin and puddings. As
many as 90% of participants who never knew the gey mangrove fruit could be turned into flour, after counseling
became all of them. Participants who previously only 15% knew of the potential of fires for baking ingredients after
counseling activities became 100% understood. As many as 90% of participants believe that with the increased
economic value of mangrove forests, mangroves can be sustainable

Keyword: muffin, grey mangrove fruit (Avicennia sp), mangrove, pudding

Abstrak
Hutan mangrove mempunyai peranan yang sangat banyak, yang dapat dikelompokkan menjadi
peranan biologi, fisik-kimia dan ekonomis. Buah api-api (Avicennia sp)yang merupakan salah jenis
mangrove, mempunyai potensi sebagai bahan baku buat kue yang masih kurang dimanfaatkan. Tujuan
pengabdian kepada masyarakat ini adalah: 1. Untuk meningkatkan nilai ekosistem mangrove melalui
pengolahan buah api-api sebagai bahan membuat kue di Desa Sungai Kayu Ara Kecamatan Sungai
Apit 2. Untuk meningkatkan jenis bahan baku pembuat kue bagi masyarakat sekitar hutan mangrove
khususnya, dan 3. Meningkatkan perekonomian masyarakat yang berlanjut meningkatnya kesadaran
masyarakat untuk melestarikan ekosistem mangrove di Desa Sungai Kayu Ara Kecamatan Sungai Apit.
Hasil kegiatan penyuluhan ini menunjukkan bahwa peserta mengikuti dengan serius mendengarkan
materi yang disampaikan oleh tim penyuluh dari awal sampai akhir. Peserta dapat memahami tentang
materi yang disampaikan dengan baik dan berperan aktif dalam sesi tanya jawab, diskusi, dan terlibat
langsung bersama pemateri dan mahasiswa dalam membuat bolu dan puding. Sebanyak 90 % peserta
yang tidak pernah tau buah api-api dapat dijadikan tepung, setelah penyuluhan menjadi semuanya.
Peserta yang sebelumnya hanya 15 % mengetahui adanya potensi buah api-api untuk bahan buat kue
setelah kegiatan penyuluhan menjadi 100 % paham. Sebanyak 90 % peserta berkeyakinan bahwa
dengan meningkatnya nilai ekonomi hutan mangrove, mangrove dapat lestari.

Kata Kunci : bolu, buah api-api (Avicennia sp), mangrove, pudding

Journal of Rural and Urban Community Empowerment 1


Volume 1, Issue 1. Desember 2019
ISSN: 2715-9566

1. PENDAHULUAN penyamak kulit. Potensi lain secara ekonomis


1.1. Latar Belakang dari vegetasi mangrove adalah sebagai
Hutan mangrove merupakan sumberdaya makanan, yaitu pemanfaatan buah mangrove
hayati yang terdapat di wilayah pesisir yang sebagai sirup, dodol, permen, sementara daun
mempunyai peranan dan fungsi yang penting di mangrove juga yang dijadikan keripik.
wilayah tersebut. Sebagai suatu ekosistem khas Pemanfaatan buah mangrove semakin
wilayah pesisir, hutan mangrove memiliki banyak produknya dan salah satu pemanfaatan
beberapa fungsi ekologis penting, yaitu : Sebagai buah mangrove adalah sebagai tepung bahan
peredam gelombang dan angin badai, pelindung baku pembuatan kue. Buah mangrove yang
pantai dan abrasi, penahan lumpur dan berpotensi dan telah pula dicobakan dibuat
perangkap sedimen yang diangkut oleh aliran bahan kue ada dua jenis yaitu jenis api-api
air permukaan. Sebagai penghasil sejumlah (Avicennia sp) dan lindur/tancang (Bruguiera sp).
detritus, terutama yang berasal dari daun dahan Dikatakan bahwa bahan dari buah mangrove
pohon mangrove yang rontok. Sebagai daerah juga mempunyai nilai gizi yang relatif tinggi.
asuhan (nursery ground), daerah mencari makan Menurut Kusmana et al. (2009) bahwa buah
(feeding ground), dan daerah pemijahan tanaman api-api bagian biji tanaman
(spawning dround) bermacam-macam biota mengandung protein sebanyak 10,8% dan
perairan (ikan, udang dan kerang-kerangan) karbohidrat sebanyak 21,4%, sehingga biji
(Bengen, 2001). tanaman tersebut dapat dijadikan alternatif
Selain fungsi atau peranan ekologis, sebagai bahan pangan.
ekosistem mangrove juga memiliki peranan Desa Sungai Kayu Ara merupakan salah
ekonomis yang kalah pentingnya. Sumberdaya satu desa di Kecamatan Sungai Apit Kabupaten
perikanan yang terdapat di wilayah pesisir telah Siak yang mempunyai sumberdaya mangrove.
dimanfaatkan oleh nelayan dalam jumlah yang Jenis mangrove yang hidup di pesisir desa ini
banyak. Pemanfaatan vegetasi mangrove secara relatif sedikit. Efriyeldi et al. (2017)
ekonomis lebih kepada pemanfaatan kayunya, mendapatkan empat jenis mangrove di pesisir
baik untuk kayu api, bahan baku arang bakau, Desa Sungai Kayu Ara Kecamatan Sungai Apit,
untuk bangunan, alat tangkap, chips dan namun didominasi oleh dua jenis mangrove saja
sebagainya. Selain itu juga adanya pemanfaatan yaitu yaitu Avicennia marina dan Sonneratia alba
tanin dari kulit katu mangrove untuk bahan (Gambar 1).

Gambar 1. Hutan mangrove Desa Sungai Kayu Ara dengan dua jenis dominan (Avicennia marina dan
Sonneratia alba). Foto : Efriyeldi (2017)

Journal of Rural and Urban Community Empowerment 2


Volume 1, Issue 1. Desember 2019
ISSN: 2715-9566

Sejauh ini mangrove di Desa Sungai Kayu pembuatan tepung dari buah mangrove,
Ara masih dimanfaatkan sebagai kayu api, khususnya dari buah api-api (Avicennia sp).
bahan bangunan dan sebagainya, sementara Sehubungan banyaknya potensi buah mangrove
buah mangrove belum ada yang menfaatkan. api-api yang terdapat di ekosistem mangrove
Pada hal buah api-api (Avicennia sp) yang Desa Sungai Kayu Ara Kecamatan Sungai Apit,
banyak mempunyai potensi yang besar untuk maka perlu diberikan pengetahuan dan
dijadikan bahan baku pembuatan kue. Namun pelatihan pengolahan buah mangrove api-api
hal ini belum banyak masyarakat yang sebagai bahan bahan membuat kue kepada
mengetahui potensi tersebut. Menurut Prabowo masyarakat. Praktek cara pembuatan bolu dan
(2015) masyarakat sekitar masih jarang yang pudingdari bahan buah api-api juga diberikan
memanfaatkan buah mangrove sebagai bahan kepada peserta penyuluhan. Hal ini selain
makanan, minuman/sirup, sabun, lulur dan zat dimaksudkan untuk meningkatkan nilai
perwarna karena kurangnya pengetahuan ekonomi ekosistem mangrove Desa Sungai Kayu
masyarakat tentang manfaat buah mangrove, Ara, selanjutnya hutan mangrove dapat terjaga
pola pikir (mindset) masyarakat yang keberadaannya.
menganggap bahwa satu-satunya sumber
karbohidrat hanya pada beras dan jagung, 2. METODE
belum banyak pengetahuan tentang potensi dan 2.1. Lokasi dan Waktu Pengabdian
manfaat buah mangrove sebagai sumber Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di
pangan.. Desa Sungai Kayu Ara Kecamatan Sungai Apit
Sehubungan dengan banyaknya buah api-api Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Adapun
tersedia di ekosistem mangrove Desa Sungai wakupelaksanaan kegiatan pengabdian ini
Kayu Ara Kecamatan Sungai Apit ini, maka adalah bulan Juni-September 2019.
perlu kiranya diberikan pemahaman dan
pengetahuan kepada masyarakat untuk dapat 2.2. Tehnik Penyampaian Tujuan dan Manfaat
memanfaatkan buah api-api yang banyak Kegiatan
tersebut sebagai bahan membuat kue. Tujuan dan manfaat kegiatan pengabdian
Selanjutnya diharapkan penghargaan terhadap ini dijelaskan kepada semua peserta oleh ketua
keberadaan ekosistem mangrove menjadi lebih dan anggota tim. Program ini melibatkan para
besar, sehingga hutan mangrove dapat mahasiswa Prodi Ilmu Kelautan dan mahasiswa
terpelihara dengan baik. peserta Kuliah Kerja Nyata LPPM Universitas
Riau Tahun 2019. Materi penyuluhan
1.2. Rumusan Masalah disampaikan dalam bentuk ceramah, diskusi,
Hutan mangrove yang ada di Desa Sungai tanya jawab,peragaan dan praktek langsung
Kayu Ara Kecamatan Sungai Apit Kabupaten pembuatan bolu dan puding dari bahan olahan
Siak hanya didominasi oleh dua jenis mangrove buah api-api.
yaitu Avicennia marina dan Sonneratia alba. Buah
mangrove jenis api-api (Avicenniasp) banyak 2.3. Teknik Penyampaian Peranan Hutan Mangrove
tersedia di ekosistem mangrove desa ini, namun Peranan atau fungsi secara ekologis, dan
sampai saat ini buah mangrove tersebut belum secara ekonomis hutan mangrove dijelaskan
dimanfaatkan sama sekali oleh masyarakat. kepada peserta dengan cara ceramah, diskusi
Pada hal saat ini buah mangrove sudah banyak dan tanggung jawab. Untuk memudahkan
dimanfaatkan oleh masyarakat seperti sirup, pemahaman bagi peserta tentang peranan hutan
dodol, kerupuk buah mangrove dan sebagainya. mangrove ini juga ditunjukkan melalui bantuan
Terakhir juga telah diolah buah mangrove jenis foto-foto dan gambar yang disajikan
api-api (Avicennia sp) untuk bahan membuat menggunakan slide-slide yang telah dirancang.
beraneka kue. Hal ini terkait dengan belum
adanya pengetahuan masyarakat akan hal

Journal of Rural and Urban Community Empowerment 3


Volume 1, Issue 1. Desember 2019
ISSN: 2715-9566

2.4. Teknik Pengolahan Buah Api-api untuk Bahan penyuluhan selesai dilakukan. Hasil Evaluasi
Makanan dilakukan dimaksudkan untuk mengetahui
Proses pengolahan buah api-api sebelum apakah peserta mampu menyerap teori atau
dijadikan berbagai macam makanan seperti materi dan mempraktekkan yang telah
bolu, puding, keripik, dawet dan sebagainya disampaikan serta untuk melihat terjadinya
menjadi sangat penting. Hal ini mengingat buah perubahan yang positif terhadap pemahaman
api-api mengandung tanin yang tinggi. Untuk masyarakat dan tingkah laku peserta
itu perlu dilakukan penghilangan tanin yang penyuluhan akan pentingnya keberadaan hutan
dikandungnya. Proses yang dilakukan meliputi mangrove.
pelepasan kulit buah, pencucian, perebusan
dengan penggantian air secara berulang, dan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
perendaman selama dua hari dengan mengganti 3.1. Kegiatan Penyampaian Peranan Hutan
air hingga enam kali. Mangrove
Peserta dapat memahami peranan hutan
2.5. Teknik Pembuatan Bolu dari Olahan Buah Api- mangrove yang disampaikan tim penyuluh
api dengan baik, baik peranan ekologis maupun
Pengolahan buah api-api untuk membuat peranan ekonomis. Menurut Fachrul (2007)
bolu dilakukan sebelum mencampurkannya mangrove mempunyai peranan ekologis dan
dengan berbagai bahan kue lainnya seperti ekonomis. Peranan ekologis mangrove sebagai
tepung terigu, telur, santan dan lain sebagainya. pelindung pantai dari abrasi mendapat
Pengolahan dilakukan dalam rangka perhatian,karena ada pada beberapa tempat
penghilangan tanin yang dikandungnya. Buah terjadi abrasi di Desa Sungai Kayu Ara.
api-api yang sudah diolah dihancurkan. Khususnya peranan ekonomis terkait dengan
Selanjutnya pembuatan bolu dilakukan menurut pemanfaatan buah api-api untuk bahan baku
prosedur membuat kue pada umumnya yang pembuatan kue mendapat perhatian lebih bagi
telah ada. perserta. Hal ini ditunjukkan oleh banyak
peserta yang bertanya terkait bagian yang
2.6. Teknik Pembuatan Puding dari Olahan Buah dimanfaatkan dari buah api-api dan
Api-api kemungkinan bahaya yang ditimbulkan
Buah api-api sebelum dijadikan sebagai memakan buah api-api ini.
bahan baku untuk membuat puding terlebih
dahulu diolah untuk menghilangkan tanin yang 3.2. Kegiatan Pengolahan Buah Api-api
dikandungnya. Selanjunya buah api-api yang Proses pengolahan buah mangrove dari
dihancurkan setelah dihilangkan taninnya jenis api-api diawali dengan mencuci bersih
diacampur dengan bahan lainnya seperti tepung buah api-api, dikupas dari kulit arinya, lalu
terigu, gula, santan dan lain sebagainya. direbus sampai mendidih kurang lebih 30 menit
Selanjutnya pembuatan bolu dilakukan menurut (air dibiarkan mendidih terlebih dahulu baru
prosedur membuat kue pada umumnya yang buah api-api dimasukkan), air hasil rebusan
telah ada. dibuang dan diganti dengan air yang baru
kemudian direbus lagi.Setelah itu direndam
2.7. Evaluasi Kegiatan Pengabdian kepada dalam air kurang lebih 2 hari. Rendaman ini
Masyarakat berfungsi untuk menghilangkan tannin yang
Evaluasi pelaksanaan pengabdian dilakukan ada di dalam buah sehingga buah menjadi
dengan cara membandingkan hasil tes sebelum tawar. Menurut Santoso et al. (2005), buah api-
dan sesudah pelaksanaan kegiatan penyuluhan. api untuk dijadikan bahan makanan harus
Kepada peserta diberikan tes dengan melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Hal
menyiapkan daftar pertanyaan untuk sebelum ini dikarenakan di dalam buah jenis ini
dan setelah seluruh rangkaian kegiatan mempunyai kandungan senyawa yang cukup

Journal of Rural and Urban Community Empowerment 4


Volume 1, Issue 1. Desember 2019
ISSN: 2715-9566

berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia. Untuk mangove A.marina ini diduga mempunyai
mengurangi tannin yang dikandungnya juga kandungan racun terutama Tannin dan HCN
ditambahkan abu dapur waktu merendamnya. yang dapat menyebabkan rasa pahit pada bahan
Setelah ditiriskan, buah kemudian ditumbuk dan dapat menyebabkan keracunan jika
sampai halus atau diblender dengan dikonsumsi secara berlebihan, sehingga harus
ditambahkan air secukupnya. Hasil blenderan menghilangkan kandungan racunnya dari buah
ini selanjutnya dapat ditambahkan dengan mangove A.marina. Abu gosok merupakan
bahan-bahan lain seperti gula, terigu dan lain- bahan yang sangat potensial sebagai bahan
lain untuk dibuat bolu, puding dan sebagainya. penyerap zat racun yang ada pada tumbuh
Proses pengolahan buah mangrove mangove dan keberadaannya cukup melimpah
memerlukan perlakuan khusus karena di Indonesia (Ilminingtyas dan Kartikawati,
terdapatnya senyawa tanin dan sianida yang 2009). Buah api-api mentah dan hasil olahan
memberikan rasa pahit pada produk. disajikan pada Gambar 2-4 berikut ini
Kurniawan et al. (2012) menyatakan bahwa buah

Gambar 2. Buah api-api sebelum dibuang Gambar 3. Buah api-api sesetelah dihilangkan
tanninnya tannninya

Gambar 4. Buah api-api setelah dihancurkan

3.3. Kegiatan Pembuatan Bolu dan Puding Buah Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak dapat
Api-api berjalan dengan lancar, baik kegiatan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat penyampaian materi tentang peranan hutan
tentang pengolahan buah api api untuk mangrove, mencakup peranan biologi, fisik-
bahanbaku makanan di Desa Sungai Kayu Ara kimia dan ekonomi maupun praktek

Journal of Rural and Urban Community Empowerment 5


Volume 1, Issue 1. Desember 2019
ISSN: 2715-9566

penggilingan buah api-api dan pembuatan bolu yang sudah diaduk ke dalam loyang untuk siap
dan puding. Peserta yang mengikuti kegiatan ini dipanggang di dalam oven hingga matang.
berjumlah 25 orang, meliputi ibu-ibu PKK, Rahmawaty et al. (2018) menyatakan bahwa
masyarakat peduli mangrove dan perangkat tanaman bakau yang lebih dominan di hutan
desa. mangrove Margomulyo yaitu jenis api-api
Untuk membuat bolu dari bahan buah api- (Avicennia spp), dimana masyarakat yang ada
api, tepung buah api api dan tepung terigu disana mengolah buah mangrove jenis api-api
masing-masing 250 gr diaduk bersama dengan (Avicennia spp) ini menjadi beberapa kuliner
delapan butir telur, mentega 250 gr dan gula 100 khas Balikpapan. Dokumentasi kegiatan
gr bersama, vanila satu bungkus serta pasta dan membuat bolu dan puding dari buah api-api
soda kue masing-masing satu sendok teh. yang dihasilkan disajikan pada Gambar 5
Setelah adonan merata dimasukkan adonan sampai Gambar 10.

Gambar 5. Mencampurkan bahan bolu Gambar 6. Pemanggangan bolu dalam oven

Gambar 7. Memasukkan hancuran api-api Gambar 8. Memasak puding api-api

Para peserta mengikuti ceramah yang menanam kembali mangrove yang sudah rusak.
disampaikan nara sumber atau pemateri dengan Menurut Prabowo (2015), pemanfaatan buah
baik. Saat kesempatantanya jawab diberikan, mangrove untuk makanan dan minuman,
peserta menanyakan banyak hal terkait dengan mempunyai peran yang sangat strategis dalam
materi cara pengolahan buah api-api dan jenis rangka pelestarian hutan mangrove
kue apa saja yang dapat dibuat dari buah api-api dibandingkan dengan pemanfaatan kayunya.
ini. Peserta dapat memahami adanya potensi Pemanfaatan kayu mangrove untuk kayu bakar,
buah api-api untuk bahan baku buat makanan. arang, maupun bahan bangunan akan
Kegiatan ini telah membuat peserta menyadari mempercepat pengurangan luas hutan
pentingnya mempertahan keberadaan mangrove.
mangrove yang ada saat ini dan perlunya

Journal of Rural and Urban Community Empowerment 6


Volume 1, Issue 1. Desember 2019
ISSN: 2715-9566

Gambar 9. Bolu buah api-api Gambar 10. Puding buah api-api

3.4. Tingkat Ketercapaian Kegiatan Pengabdian dengan antusias. Sebagian besar peserta
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa peserta memahami tentang peranan hutan mangrove,
sebelum adanya penyuluhan hanya 80 % cara pengolahan buah apai-api dan
mengetahu buah api-api menjadi meningkat 100 mempraktekkan pembuatan bolu dan puding
%. Seluruh peserta tidak mengerti mengolah dari bahan baku buah api-api yang telah diolah
buah api-api menjadi 100 % mengerti. Demikian untuk menghilangkan tanin yang
juga yang sebelumnya hanya 10 % yang dikandungnya. Kegiatan pengabdian kepada
mengetahui buah api-api bisa diolah menjadi masyarakat ini sangat memberi manfaat kepada
bahan membuat bolu dan puding serta produk masyarakat tentang nilai ekonomi yang
lainnya menjadi 100%. Hal yang tidak kalah diberikan ekosistem mangrove sehingga
pentingnya adalah bahwa 95 % peserta ekosistem mangrove harus dipelihara.
berkeyakinan dengan meningkatnya nilai
ekonomi ekosistem mangrove maka hutan 4.2. Saran
mangrove akan dapat terjaga atau lestari. Mengingat kegiatan ini memberikan
Meningkat pemahamannya tentang peranan pemahaman besar bagi peserta dalam dalam
mangrove dan meningkatnya nilai ekonomi menjaga kelestarian mangrove, maka
hutan mangrove, maka hutan mangrove akan disarankan untuk dilakukan kegiatan serupa
dipelihara masyarakat. Sekalipun kegiatan pada desa-desa lain yang mempunyai
penyuluhan berjalan lancar dan menarik, namun sumberdaya mangrove, khususnya api api.
masih ada ditemukan faktor penghambat.
Faktor penghambat diantaranya pemahaman UCAPAN TERIMA KASIH
masyarakat selama yang selama ini sudah Ucapan terimakasih disampaikan kepada
terbiasa mendapat bantuan, sehingga pihak Universitas Riau melalui LPPM
masyarakat selalu mendapat bantuan baru Universitas Riau yang telah menyediakan dana
bergerak dalam setiap kegiatan. dalam pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat ini. Terimakasih juga disampaikan
4. KESIMPULAN DAN SARAN kepada Dekan FPK UNRI, Kepala Desa
4.1. Kesimpulan (Penghulu) Desa (Kampung) Sungai Kayu Ara
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat Kecapatan Sungai Apit Kabupaten Siak, Bpk.
dengan judultentang peningkatan nilai Baharudin, yang telah memfasilitasi
ekonomi ekosistem mangrove melalui pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini.
pengolahan buah mangrove api-api (Avicennia
sp) untuk bahan membuat kue di Desa Sungai DAFTAR PUSTAKA
Kayu Ara Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Efriyeldi., J. Samiaji, dan Elizal. 2017. Struktur
Siak dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan komunitas vegetasi mangrove di Desa
yang direncanakan. Peserta mengikuti kegiatan

Journal of Rural and Urban Community Empowerment 7


Volume 1, Issue 1. Desember 2019
ISSN: 2715-9566

Sungai Kayu Ara Kecamatan Sungai Apit, sebagai bahan pangan dan Obat-obatan.
Kab. Siak. Laporan Penelitian. IPB.
Fachrul, M.F. 2007. Metode Sampling Prabowo, R.E. 2015. Peluang Bisnis Kuliner Buah
Bioekologi. Bumi Aksara, Jakarta. Mangrove. Prosiding Seminar Nasional
Ilminingtyas, D. Dan D. Kartikawati. 2009. Multi Disiplin Ilmu & Call For Papers
Potensi Buah Mangove Sebagai Alternatif Unisbank.
Sumber Pangan. Universitas 17 Agustus, Rahmawaty., P. Zulkifli, N. Amaliah, H.
Semarang. Hermansyah, dan Y. Mulyani. 2018.
Kurniawan, A., S.Y. Wulandari, dan E. Pengembangan Produk Olahan Buah
Supriyantini. 2012. Pengaruh Perebusan Mangrove Jenis Api-Api (Avicennia spp)
Dengan Abu Sekam dan Waktu Kelompok Kreasi Mangrove Lestari
Perendaman Air Terhadap Kadar HCN Kelurahan Margomulyo Balikpapan.
Pada Buah Mangove Avicennia marina. Jurnal Abdinus 1(2) : 118-125.
Journal of Marine Research, 1(2): 80-87. Santoso, N., C.M. Bayu, F.S. Ahmad, dan F. Ida.
Kusmana, C., A. Suryani, Y. Hartati, dan P. 2005. Resep Makanan Berbahan Baku
Oktadiyani. 2009. Pemanfaatan jenis Mangrove dan Pemanfaatan Nipah.
pohon mangrove api-api (Avicennia spp.) Lembaga Pengkajian dan Pengembangan
Mangrove. Jakarta
.

Journal of Rural and Urban Community Empowerment 8

You might also like