Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Administrasi Pendidikan: Article Info
Jurnal Administrasi Pendidikan: Article Info
Jurnal Administrasi Pendidikan: Article Info
“Year of MOOC” (tahun MOOC), untuk setelah eDX dan Coursera (Trehan et al.,
menggambarkan luasnya perkembangan 2017). India juga memiliki peserta MOOCs
MOOC yang ditandai dengan lahirnya banyak terbanyak dari Asia (Trehan et al., 2017).
penyedia pelatihan online yang mempelopori Begitu juga Eropa yang merupakan salah satu
penggunaan platform MOOC seperti pemain utama dalam digital learning yang
Coursera, IDX dan Udacity. terus mengembangkan MOOC (Schuwer et
al., 2015).
Tidak seperti pelatihan online lainnya,
komponen pembelajaran MOOC bersifat Saat ini beberapa platform MOOC juga
asynchronous sehingga memungkinkan telah tersedia dan berkembang cukup pesat
peserta untuk belajar secara fleksibel sesuai di Indonesia (Lubis et al., 2020; Nurhudatiana
waktu dan preferensi masing-masing et al., 2019). Salah satu platform yang
(Albelbisi, 2019; Safri et al., 2020). Pada memiliki jumlah pelatihan terbanyak adalah
umumnya, MOOC terdiri dari materi Indonesia X yang dalam menjalankan MOOC
pembelajaran (seringkali berupa buku teks, banyak berkolaborasi dengan berbagai
audio, video, dan lain-lain), evaluasi Universitas, institusi dan praktisi dari
pembelajaran (kuis, ujian, kuesioner, dan berbagai bidang (Lubis et al., 2020).
lain-lain) dan forum diskusi untuk Universitas di Indonesia banyak
memfasilitasi kolaborasi antar peserta menggunakan MOOC bahkan mendominasi
(Doherty et al., 2015; Husna, 2019). Semua di Indonesia (Lubis et al., 2020; Nurhudatiana
layanan di MOOC pada dasarnya gratis, et al., 2019). Selain itu, penggunaan MOOC
namun beberapa program juga ditawarkan juga telah diterapkan di beberapa lembaga
dalam versi berbayar atau berbayar ketika pemerintahan diantaranya Kementerian
peserta menginginkan sertifikat (Dillahunt et Keuangan dalam Kemenkeu Learning Center
al., 2014). nya (Hartati & Iskandar, 2021). Selain
Kementerian Keuangan, Badan Pengawasan
Hingga saat ini penggunaan MOOC terus Keuangan dan Pembangunan (BPKP) juga
berkembang dan semakin banyak platform telah mengembangkan MOOCs untuk diklat-
yang berkolaborasi dengan institusi-institusi diklat yang terkait dengan Pengawasan
pendidikan ternama di dunia untuk Pembangunan (Evianto, 2020).
menyediakan pelatihan-pelatihan sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan Sejak tahun 2021, Lembaga Administrasi
(Lubis et al., 2020; Thomas & Nedeva, 2018). Negara (LAN) telah memanfaatkan MOOC
Perkembangan MOOC cukup signifikan dan dalam pelaksanaan Pelatihan Latsar (LATSAR)
menjanjikan tidak hanya negara maju tetapi bagi seluruh CPNS di Indonesia. MOOC yang
juga negara berkembang (Bozkurt et al., dikembangkan oleh LAN merupakan bagian
2017; Lubis et al., 2020; Schuwer et al., 2015; dari keseluruhan program pelatihan LATSAR.
Trehan et al., 2017). Sebagaimana dijelaskan Dari total 40 hari jumlah pelatihan LATSAR,
sebelumnya MOOC berkembang di awal dari terdapat 16 hari yang merupakan komponen
Amerika Serikat sebagai pelopor MOOC. MOOC tersebut dikombinasikan
perkembangan digital learning, dan tren dengan pelatihan daring yang dikembangkan
tersebut terus berkembang hingga saat ini oleh masing-masing lembaga pelatihan.
(Bozkurt et al., 2017; Daniel, 2012; Thomas & Pengimplementasian MOOC pada LATSAR
Nedeva, 2018). Perkembangan MOOCs di merupakan terobosan dari LAN untuk
Cina juga cukup menjanjikan, mereka menyajikan bentuk pembelajaran yang
memiliki platform MOOCs sendiri yang terstandar untuk seluruh Calon ASN di
bernama XuetangX. XuetangX memiliki seluruh Kementerian dan Lembaga di
peserta MOOCs terbesar ketiga di dunia lingkungan Pemerintah.
DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v28i3 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
139 | Jurnal Administrastrasi Pendidikan, Volume 28 Special Issue: Forum ASN Internasional
2021“Building an Agile and Global Minded Public Civil Servant”, Oktober 2021 Hal 137-148
Kementerian Hukum dan HAM et al., 2018; Schuwer et al., 2015). Peserta
(Kemenkumham) merupakan salah satu dengan berbagai latar belakang tersebut
instansi yang juga menyelenggarakan dapat berbagi wawasan dan perspektif di
LATSAR bagi para Calon ASN di lingkungan ruang kolabarasi yang difasilitasi oleh MOOC.
instansi tersebut dengan peserta yang Ketiga, MOOCs dapat memanfaatkan analitik
berjumlah lebih dari 60 ribu orang. Selain itu, pembelajaran, yaitu analisis yang
Kementerian tersebut merupakan salah satu mengevaluasi program pembelajaran secara
Kementerian yang memiliki pegawai tersebar lebih komprehensif dengan pemanfaatan
di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia teknologi informasi (Shukor & Abdullah,
dengan tantangan tersendiri untum upaya 2019). Dalam proses pembelajaran masal,
pemenuhan pengembangan kompetensi perkembangan pembelajaran masing-masing
seluruh pegawai. Implementasi MOOC dalam peserta mungkin tidak dapat difasilitasi
diklat LATSAR yang di selenggarakan oleh secara tradisional, namun system mampu
Kemenkumham diharapkan bisa menjadi membantu untuk mengontrol dan dapat
gambaran peluang implementasi MOOC menemukan catatan anomali untuk
dalam skala yang lebih luas khususnya dalam kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan
mendukung upaya pengembangan intervensi untuk proses pembelajaran
kompetensi ASN di lingkungan selanjutnya.
Kemenkumham dimasa depan. Hal tersebut
tidak hanya terbatas bagi ASN internal Selain itu, beberapa penelitian
Kemenkumham tetapi juga ASN bidang menunjukkan bahwa pelatihan dalam MOOC
Hukum dan HAM dari berbagai Kementerian memiliki tingkat antusiasme peserta yang
dan Lembaga. cukup tinggi ditandai dengan banyak dan
terus bertambahnya peserta yang mengikuti
Sebagai metode yang relatif baru, program MOOC (Kala & Meet, 2021).
banyak yang belum mengetahui manfaat dari Antusiasme peserta berefek pada
MOOC. Berikut beberapa manfaat dari meningkatnya perhatian pihak-pihak
MOOC. Pertama, program yang bersifat penyelenggara pendidikan untuk membuka
terbuka dan gratis sehingga dapat lebih banyak akses pada Pendidikan (Thomas
memfasilitasi peserta tanpa batas dari & Nedeva, 2018). Peningkatan antuasiasme
seluruh dunia dan bahkan dapat mengakses peserta MOOC sudah terjadi pada awal-awal
kelas dari universitas terbaik yang memiliki tahun MOOC diselenggarakan. Pada masa
program MOOC (Daniel, 2012; Thomas & awal, salah satu MOOC yang populer adalah
Nedeva, 2018). Oleh karena itu, MOOC pelatihan tidak berbayar yang bertajuk
merupakan platform strategis untuk Learning How to Learn, MOOC dari
mencapai kesetaraan kesempatan dalam McMaster University dalam platform
Pendidikan (Dillahunt et al., 2014). Coursera (Oakley & Sejnowski, 2019). Kursus
Aksesibilitas ini juga dapat memberikan ini telah menarik hampir 2,5 juta orang dalam
manfaat bagi mereka yang bekerja dan ingin empat tahun sejak 2014. Fakta ini dapat
meningkatkan keterampilan sehingga tidak menggambarkan bahwa metode
perlu meninggalkan pekerjaan mereka, pembelajaran ini dapat memberikan dampak
sehingga MOOC bisa menjadi instrument yang jauh lebih luas jika dibandingkan
penting dalam mendukung longlive learning dengan kesempatan belajar lainnya.
sesuai dengan tujuan SDG (Kala & Meet,
2021). Kedua, karena peserta berasal dari Namun, beberapa penelitian menunjukkan
negara dan latar belakang yang berbeda, hal bahwa tingginya jumlah peserta tidak
ini dapat mendorong kolaborasi global (Bonk berbanding lurus dengan tingkat kelulusan
atau jumlah peserta yang menyelesaikan
DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v28i3 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
Dona Indra Wira Budianto. Title - Reaksi Peserta terhadap Penerapan MOOC dalam Diklat
LATSAR CPNS di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM | 140
DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v28i3 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
Dona Indra Wira Budianto. Title - Reaksi Peserta terhadap Penerapan MOOC dalam Diklat
LATSAR CPNS di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM | 142
Hasil secara general terkait materi relevan mendapatkan persebaran yang cukup banyak
dengan beberapa penelitian yang dilakukan terhapad respon netral. Ia menyampaikan
sebelumnya bahwa materi yang disediakan bahwa dalam banyak pelatihan MOOC
dalam MOOC cukup memadai dan relevan nyatanya tidak semua peserta benar-benar
untuk mendukung pembelajaran (Goh et al., mengunduh materi yang disediakan sehingga
2018; Manalo, 2014). Namun, berbeda dengan mereka tidak dapat memberikan gambaran
data dalam penelitian ini, (Manalo, 2014) yang utuh terhadap materi tersebut. Selain itu,
DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v28i3 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
143 | Jurnal Administrastrasi Pendidikan, Volume 28 Special Issue: Forum ASN Internasional
2021“Building an Agile and Global Minded Public Civil Servant”, Oktober 2021 Hal 137-148
DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v28i3 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
Dona Indra Wira Budianto. Title - Reaksi Peserta terhadap Penerapan MOOC dalam Diklat
LATSAR CPNS di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM | 144
Hasil tersebut tidak sama dengan sebagaimana dihasilkan dalam kuesioner bisa
penelitian sebelumnya dimana respon peserta menjadi gambaran yang cukup objektif.
terhadap metode evaluasi pembelajaran
3.5 Portal MOOC
cenderung netral (Manalo, 2014). Hal tersebut
dimungkinkan karena dalam MOOC secara Pada pertanyaan terhadap penggunaan
general, tidak ada kewajiban bagi peserta untuk portal MOOC, peserta juga memberikan respon
mengerjakan kuis maupun evaluasi yang positif ditandai dengan indeks diatas 90%
pembelajaran sehingga mereka tidak dapat pada pertanyaan kemudahan registrasi, log in
memberikan opini yang utuh terhadap metode dan pengoperasian portal. Namun, pada
evaluasi tersebut (Manalo, 2014). Sedangkan pertanyaan terakhir mengenai kemudahan
dalam MOOC LATSAR dalam penelitian ini, mendapatkan akses bantuan, mskipun indeks
mengingat pelatihan ini menjadi prasyarat dan kesetujuan mencapai 88%, masih cukup banyak
ada kewajiban bagi peserta untuk mengikuti peserta yang memberikan jawaban netral,
seluruh rangkaiaan pembelajaran, seluruh sampai tidak setuju.
peserta tentu mengikuti kuis atau evaluasi
tersebut. Dengan demikian, reaksi positif
dilihat bahwa peserta yang sebelumnya cukup tergambar dalam tabel Tabel 7. Hal tersebut
memiliki pengetahuan sebagaimana tergambar menunjukan peningkatan yang cukup berarti,
dalam Tabel 6 mendapatkan banyak dan menunjukan bahwa pelatihan metode
pengetahuan terkait topik dan di sediakan MOOC pun peserta mampu belajar dan
dalam pelatihan tersebut sebagaimana meningkatkan pengetahuan dengan baik.
Tabel 6. Penguasaan Materi Sebelum Pelatihan
Sebelum mengikuti pelatihan, seberapa banyak anda memiliki
No. Jumlah Indeks
pengetahuan yang disampaikan dalam pelatihan ini?
Saya tidak memiliki pengetahuan tentang materi tersebut
1 14,9%
sebelumnya
Saya memiliki sedikit pengetahuan tentang materi tersebut
2 41,6%
sebelumnya
Saya memiliki cukup pengetahuan tentang materi tersebut
3 37,5%
sebelumnya
Saya memiliki banyak pengetahuan tentang materi tersebut
4 4,4%
sebelumnya
Saya memiliki sangat banyak pengetahuan tentang materi tersebut
5 1,7%
sebelumnya
296 47,3%
Hasil tersebut juga selaras dengan (Manalo, tidak begitu tampak signifikan, mengingat para
2014) dalam penelitiannya dimana peserta peserta LATSAR sudah memiliki pengalaman
menyampaikan bahwa mereka baik peserta kerja yang sama yaitu sekitar satu tahun pada
dengan bekal pengetahuan yang cukup maupun masing-masing unit kerja. Sehingga, sebagian
yang sama sekali tidak memiliki pengetahuan besar dari mereka telah memiliki pengetahuan
telah belajar dan mendapatkan peningkatan dasar yang cukup dan cenderung setara.
pengetahuan yang cukup signifikan setelah
belajar melalui metode MOOC. Hasil penelitian
tersebut perlu dipertimbangkan bahwa dengan 4. KESIMPULAN
kemampuan dasar yang berbeda, banyak
peserta yang merasakan manfaat belajar Dari penelitian ini dapat disimpulkan
dengan MOOC dalam hal pencapaian bahwa peserta pelatihan memberikan
pembelajaran (Manalo, 2014). Meskipun dalam respon positif terhadap MOOC LATSAR CPNS
MOOC dalam penelitian LATSAR peningkatan di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM.
Respon positif tersebut diberikan terhadap
DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v28i3 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
Dona Indra Wira Budianto. Title - Reaksi Peserta terhadap Penerapan MOOC dalam Diklat
LATSAR CPNS di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM | 146
tujuan pembelajaran, materi pelatihan, diterapkan pada LATSAR tahun 2021. Hasil
proses pembelajaran, sistem penilaian dan tersebut juga dapat memberikan gambaran
kemudahan mengakses portal. Pada evaluasi bahwa MOOC berpotensi untuk diterapkan
level 2 mengenai capaian pembelajaran, pada pelatihan pelatihan lainnya dalam
peserta juga merasa meningkat upaya pengembangan kompetensi baik di
pengetahuannya mengenai topik yang lingkunagan Kementerian Hukum dan HAM
diajarkan jika membandingkan antara maupun pengembangan kompetensi ASN
pengetahuan sebelum dan sesudah secara luas. Hal tersebut dapat memberikan
mengikuti pelatihan MOOC tersebut. keuntungan dan bisa menjadi opsi solusi
untuk meningkatkan kuantitas serta kualitas
Secara umum, respon positif tersebut pembelajaran serta peningkatan kompetensi
bisa menggambarkan bahwa peserta yang dikalangan ASN.
didominasi oleh gegnerasi milenial tersebut
dapat menerima metode yang baru
5. DAFTAR PUSTAKA
Albelbisi, N. A. (2019). The role of quality factors in supporting self-regulated learning (SRL)
skills in MOOC environment. Education and Information Technologies, 24(2), 1681–
1698. https://doi.org/10.1007/s10639-018-09855-2
Bonk, C. J., Zhu, M., Kim, M., Xu, S., Sabir, N., & Sari, A. R. (2018). Pushing toward a more
personalized MOOC: Exploring instructor selected activities, resources, and
technologies for MOOC design and implementation. International Review of
Research in Open and Distance Learning, 19(4), 92–115.
https://doi.org/10.19173/irrodl.v19i4.3439
Bozkurt, A., Akgün-özbek, E., & Zawacki-Richter, O. (2017). Trends and patterns in massive
open online courses: Review and content analysis of research on MOOCs (2008-
2015). International Review of Research in Open and Distance Learning, 18(5), 118–
147. https://doi.org/10.19173/irrodl.v18i5.3080
Bozkurt, A., Honeychurch, S., Caines, A., Bali, M., Koutropoulos, A., & Cormier, D. (2016).
Community tracking in a cMOOc and nomadic learner behavior identification on a
connectivist rhizomatic learning network. Turkish Online Journal of Distance
Education, 17(4), 4–30. https://doi.org/10.17718/tojde.09231
Daniel, S. J. (2012). Making Sense of MOOCs: Musings in a Maze of Myth, Paradox and
Possibilit. Journal of Interactive Media in Education, 14(3), 1–20. papers://27281f87-
3b7a-4de6-820c-ad3b64393d15/Paper/p5173
Dillahunt, T., Wang, Z., & Teasley, S. D. (2014). Democratizing higher education: Exploring
MOOC use among those who cannot afford a formal education. International Review
of Research in Open and Distance Learning, 15(5), 177–196.
https://doi.org/10.19173/irrodl.v15i5.1841
Doherty, I., Harbutt, D., & Sharma, N. (2015). Designing and Developing a MOOC.
International Association OfMedical Science Educators.
https://doi.org/10.1007/s40670-015-0123-9
Evianto, E. (2020). Persepsi Peserta Atas Penyelenggaraan Massive Open Online Course (
Mooc ) Audit Berbasis Risiko. Cendekia Niaga, 4.
DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v28i3 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
147 | Jurnal Administrastrasi Pendidikan, Volume 28 Special Issue: Forum ASN Internasional
2021“Building an Agile and Global Minded Public Civil Servant”, Oktober 2021 Hal 137-148
Goh, W. W., Wong, S. Y., & Ayub, E. (2018). The Effectiveness of MOOC Among Learners Based
on Kirkpatrick’s Model. Redesigning Learning for Greater Social Impact, 313–323.
https://doi.org/10.1007/978-981-10-4223-2
Hartati, I., & Iskandar, A. (2021). Widyaiswara ’ s Role in Apparatus Development in the
Pandemic and New Normal Era. Budapest International Research and Critics
Institute-Journal (BIRCI-Journal) Volume 4, No 2, 4(May), 2488–2496.
Husna, J. (2019). Implementasi MOOCs di Pendidikan Ilmu Perpustakaan dan Informasi
(Sebuah Peluang dan Tantangan di Indonesia). Anuva: Jurnal Kajian Budaya,
Perpustakaan, Dan Informasi, 3(3), 247–256.
Kala, D., & Meet, R. K. (2021). Trends and Future Prospects in MOOC Researches : A
Systematic Literature Trends and Future Prospects in MOOC Researches : A
Systematic Literature Review 2013 – 2020. CONTEMPORARY EDUCATIONAL
TECHNOLOGY, June. https://doi.org/10.30935/cedtech/10986
Kirkpatrick, D. L., & Kirkpatrick, J. D. (2006). Evaluating Training Programs : The Four Levels
(Vol. 9). Berrett-Koehler Publishers, Incorporated.
Lubis, A. H., Idrus, S. Z. S., & Rashid, S. A. (2020). The exposure of MOOC usage in Indonesia.
International Journal of Scientific and Technology Research, 9(2), 2716–2720.
Manalo, J. M. A. (2014). An Evaluation of Participants’ Levels of Satisfaction and Perceived
Learning Regarding the MOOC in @RAL Platform. Malaysian Journal of Distance
Education, 16(1), 101–121.
Nurhudatiana, A., Anggraeni, A., & Putra, S. (2019). An exploratory study of MOOC adoption
in Indonesia. ACM International Conference Proceeding Series, 97–101.
https://doi.org/10.1145/3337682.3337690
Oakley, B. A., & Sejnowski, T. J. (2019). What we learned from creating one of the world’s
most popular MOOCs. Npj Science of Learning, 4(1), 1–7.
https://doi.org/10.1038/s41539-019-0046-0
Pappano, L. (2012, 9 March 2019). The Year of MOOC. Retrieved from
https://myaccount.nytimes.com/auth/login?response_type=cookie&client_id=free
x&asset=RegiWall&redirect_uri=https%3A%2F%2Fwww.nytimes.com%2F2012%2F1
1%2F04%2Feducation%2Fedlife%2Fmassive-open-online-courses-are-multiplying-
at-a-rapid-pace.html
Poellhuber, B., & Roy, N. (2019). Understanding participant’s behaviour in massively open
online courses. International Review of Research in Open and Distance Learning,
20(1), 222–242. https://doi.org/10.19173/irrodl.v20i1.3709
Safri, S. N., Mohi, Z., & Hanafiah, M. H. (2020). Massive Open Online Course ( MOOC ): Our
saviour during COVID-19 pandemic ? Journal of Tourism, Hospitality & Culinary Arts
(JTHCA) 2020, 12 (3)(December), 120–128.
Schuwer, R., Gil-Jaurena, I., Aydin, C. H., Costello, E., Dalsgaard, C., Brown, M., Jansen, D., &
Teixeira, A. (2015). Opportunities and threats of the MOOC movement for higher
education: The European perspective. International Review of Research in Open and
Distance Learning, 16(6), 20–38. https://doi.org/10.19173/irrodl.v16i6.2153
Shukor, N. A., & Abdullah, Z. (2019). Using Learning Analytics to Improve MOOC Instructional
Design. International Journal of Emerging Technology in Learning, 14(2019), 6–17.
https://doi.org/https://doi.org/10.3991/ijet.v14i24.12185 Nurbiha
DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v28i3 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
Dona Indra Wira Budianto. Title - Reaksi Peserta terhadap Penerapan MOOC dalam Diklat
LATSAR CPNS di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM | 148
Thomas, D. A., & Nedeva, M. (2018). Broad online learning EdTech and USA universities:
symbiotic relationships in a post-MOOC world. Studies in Higher Education, 43(10),
1730–1749. https://doi.org/10.1080/03075079.2018.1520415
Tran, T., Ho, M. T., Pham, T. H., Nguyen, M. H., Nguyen, K. L. P., Vuong, T. T., Nguyen, T. H. T.,
Nguyen, T. D., Nguyen, T. L., Khuc, Q., La, V. P., & Vuong, Q. H. (2020). How digital
natives learn and thrive in the digital age: Evidence from an emerging economy.
Sustainability (Switzerland), 12(9), 1–24. https://doi.org/10.3390/su12093819
Trehan, S., Sanzgiri, J., Li, C., Wang, R., & Joshi, R. M. (2017). Critical Discussions on the
Massive Open Online Course (MOOC) in India and China. International Journal of
Education and Development Using Information and Communication Technology,
13(2), 141–165.
Wang, Y., Dong, C., & Zhang, X. (2020). Improving MOOC learning performance in China: An
analysis of factors from the TAM and TPB. Computer Applications in Engineering
Education, 28(6), 1421–1433. https://doi.org/10.1002/cae.22310
Yang, H.-H., & Su, C.-H. (2017). Learner Behaviour in a MOOC Practice-oriented Course: In
Empirical Study Integrating TAM and TPB Learner Behaviour in a MOOC Practice-
oriented Course: In Empirical Study Integrating. International Review of Research in
Open and Distributed Learning IRRODL, 18(5).
https://www.erudit.org/en/journals/irrodl/1900-v1-n1-
irrodl04896/1064917ar/abstract/
DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v28i3 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |