Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 18

PENGARUH BRAND POSITIONING WONDERFUL INDONESIA TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN

MANCANEGARA UNTUK BERKUNJUNG KE INDONESIA


(Survei Terhadap Wisatawan Mancanegara Asal Singapore, Malaysia dan Australia)

PENGARUH BRAND POSITIONING WONDERFUL INDONESIA TERHADAP


KEPUTUSAN WISATAWAN MANCANEGARA UNTUK BERKUNJUNG KE
INDONESIA
(Survei Terhadap Wisatawan Mancanegara Asal Singapore, Malaysia dan Australia)

Conny Maharani P
Rini Andari
Tomy Andrianto
Manajemen Pemasaran Pariwisata FPIPS UPI

ABSTRACT

In the current era of the world globalization, tourism is one of the sectors that contributed
substantially in the development and growth of each country, including Indonesia. Indonesia is a
country that is very rich in natural and cultural resources. That was one factor Indonesia became
the one of attractive destinations for tourists, especially foreign tourists. In increasing the number
of tourist arrivals to come to Indonesia, the Ministry of Tourism and Creative Economy as a
government agency in the field of tourism using a variety of strategies, and the which one is
branding. This is done to strengthen the image of Indonesian tourism minds of the tourists,
particularly in promoting the growth and the number of tourist arrivals in accordance with the
targets to be achieved. Brand Positioning became one planned strategy associated with the
repositioning of the brand Visit Indonesia Year to be Wonderful Indonesia. This is done for brand
dissemination Wonderful Indonesia be easily attached to the minds of the desired target market,
especially foreign tourists who’s coming to Indonesia. Brand positioning is a way to demonstrate
the superiority of a brand and how it differs from other competitors. There are five dimensions
that can diigunakan to see the positioning of the brand by AB Susanto and Hilmawan W
(2004:154), namely the value, uniqueness, credibility, sustainability, and suitability. This study
aims to determine the implementation of brand positioning and influence the decision of foreign
tourist to make decision to visit. Objects in this study is represented by foreign tourists from top
three countries in the number of foreign tourists visiting Indonesia, namely Singapore, Malaysia
and Australia. The independent variable in this study is the brand positioning (X). The dependent
variable in this study is the decision to visit (Y). The method used in this research is descriptive
and verificative methods. The method used is explanatory survey and cross sectional approach.
Samples taken were 100 respondents were divided into three categories namely 39 respondents
origin Singapore, 33 respondents from Malaysia and 28 respondents from Australia with sample
technique used is stratified random sampling. While the data analysis techniques used are simple
linear regression analysis using SPSS 17.0 for Windows. The results showed that the brand
positioning has a significant influence on the decision of foreign tourists to visit Indonesia. As for
suggestions for Kemparekraf is optimizing and developing marketing brand Wonderful Indonesia
to be more widely known and more deeply so as to motivate more and more foreign tourists to
come to Indonesia.

Keywords: brand positioning, the decision to visit.

I. PENDAHULUAN berbagai macam kegiatan wisata dan


1.1 Latar Belakang Penelitian didukung berbagai fasilitas serta layanan
Dalam era globalisasi dunia saat ini, yang disediakan oleh masyarakat,
pariwisata menjadi salah satu sektor yang pengusaha, pemerintah dan pemerintah
berkontribusi cukup besar pada setiap daerah. Kementerian Pariwisata dan
perkembangan serta pertumbuhan negara, Ekonomi Kreatif sebagai lembaga
termasuk Indonesia. Menurut Undang kepariwisataan resmi negara Indonesia
Undang Pariwisata Tahun 2009 dalam Pasal menetapkan beberapa fokus pasar pariwisata
1, pariwisata itu sendiri secara sederhana Indonesia yang dapat dilihat pada Tabel 1.1
sering diartikan sebagai perjalanan untuk di bawah ini.
bersenang-senang. Pariwisata adalah

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.IV No.1,2014 - 741


Conny Maharani P, Rini Andari, Tomy Andrianto

TABEL 1.1
FOKUS PASAR PARIWISATA INDONESIA 2012
FOKUS
KAWASAN NEGARA
PASAR
Singapura, Malaysia, Filipina,
PRIMARY ASEAN
Thailand
MARKET
EAST ASIA Jepang, Korea, China, Taiwan
Inggris, Belanda, Perancis, Jerman,
SECONDARY EUROPE
Rusia
MARKET
AUSTRALIA+NZ Australia dan Selandia Baru
NORTH
USA dan Kanada
AMERICA
WEST ASIA India
TERTIARY
MIDDLE EAST & Arab Saudi, UAE, Iran, Afrika
MARKET
SOUTH AFRICA Selatan
OTHERS Tunisia, Brazil, Argentina
Sumber : Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2012

Target kunjungan wisatawan dapat dilihat pada Tabel 1.2 di bawah ini
mancanegara Indonesia tidak terbatas hanya yang menjelaskan mengenai target
pada negara primary market namun negara- pemerintah Indonesia dalam kunjungan
negara lainnya maupun yang termasuk wisatawan mancanegara tahun 2011-2012.
secondary dan tertiary market. Hal tersebut

TABEL 1.2
TARGET KUNJUNGAN WISMAN 2011-2012
N Fokus COR Target Perkiraan 2012 Proyeksi
o Pasar 2010 COR Pertumbuh Pesimis Moder Optimi Pertumbuh
2011 an 2011 at s an 2012
1 Singapu 1,373,1 1,518,1 10.56% 1,580,0 1,590,0 1,600,0 5.39%
ra 26 28 00 00 00
2 Malaysi 1,277,4 1,140,7 -10.70% 1,180,0 1,185,0 1,200,0 5.19%
a 76 86 00 00 00
3 Australi 771,792 955,864 23.85% 1,050,0 1,090,0 1,100,0 15.08%
a 00 00 00
4 Cina 469,365 518,554 10.48% 590,000 595,000 600,000 15.71%
5 Jepang 418,971 417,672 -0.31% 440,000 445,000 450,000 7.74%
6 Korsel 274,999 290,426 5.61% 310,000 315,000 320,000 10.18%
7 Filipina 189,486 233,598 23.28% 260,000 270,000 280,000 19.86%
8 Taiwan 213,442 211,158 -1.07% 216,000 218,000 220,000 4.19%
9 Inggris 192,259 199,161 3,59% 198,000 199,000 200,000 0.42%
10 Timur 144,661 159,855 10.50% 190,000 195,000 200,000 25.11%
Tengah
11 Perancis 163,110 178,067 9.17% 193,000 194,000 195,000 9.51%
12 India 137,027 161,020 17.51% 173,000 175,000 180,000 11.79%
13 Belanda 151,836 148,420 -2.25% 152,000 153,000 155,000 4.43%
14 Jerman 145,244 145,694 0.31% 146,000 148,000 150,000 2.96%
15 Rusia 79,398 94,611 19.16% 110,000 114,000 120,000 26.84%
Lainnya 1,000,7 1,079,5 7.87% 1,012,0 1,014,0 1,030,0 -4.59%
52 17 00 00 00
Jumlah 7,002,9 7,452,5 6,42% 7,800,0 7,900,0 8,000,0 7.35%
44 33 00 00 00
Sumber : Kemparekraf, 2011.

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.IV No.1,2014 - 742


PENGARUH BRAND POSITIONING WONDERFUL INDONESIA TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN
MANCANEGARA UNTUK BERKUNJUNG KE INDONESIA
(Survei Terhadap Wisatawan Mancanegara Asal Singapore, Malaysia dan Australia)

Singapura, Malaysia dan Australia surfing, daerah yang biasa dikunjunginya


adalah negara terbanyak yang mendatangkan adalah Batam, Jakarta, Surabaya dan Bali
wisman ke Indonesia. Wisatawan asal (Kemparekraf, 2011).
negara tersebut datang ke Indonesia dengan Jumlah kunjungan wisman yang
beragam motivasi dan latar belakang berasal dari ketiga negara ini ditargetkan
tersendiri. Wisman asal Singapura dan meningkat dari tahun 2010 ke tahun 2011
Malaysia rata-rata datang ke Indonesia dan pada tahun-tahun selanjutnya, namun
dengan alasan untuk MICE, berbelanja dan realisasinya dari ketiga negara teratas yang
bermain Golf. Daerah yang paling banyak ditargetkan mengalami peningkatan, dua
dikunjunginya adalah Batam, Jakarta dan diantara mengalami penurunan jumlah
Bali. Wisman asal Australia rata-rata datang kunjungan dari tahun 2010 ke tahun 2011.
ke Indonesia dengan alasan untuk MICE, Jumlah kunjungan wisman dari ketiga
Spa, Golf dan berlibur ke daerah pantai negara ini tidak mencapai target. Hal ini
dengan rata-rata kegiatan untuk diving dan dapat dilihat pada Tabel 1.3 di bawah ini.
TABEL 1.3
JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA ASAL NEGARA
SINGAPURA, MALAYSIA DAN AUSTRALIA TAHUN 2010-2011
Negara Target 2012 Tahun 2010 Tahun 2011 Seat Capaity
2012
Singapura 1.600.000 1.373.126 1.248.607 4.065.724
Malaysia 1.200.000 1.277.476 1.037.310 3.887.468
Australia 1.100.000 771.792 886.495 1.645.644
Sumber : Kemparekraf, 2011. *) Data Diolah Penulis.

Jumlah wisatawan mancanegara asal dengan tagline Wonderful Indonesia agar


Singapura dan Malaysia mengalami mampu bersaing dengan brand pariwisata
penurunan dari tahun 2010 ke tahun 2011, negara lainnya, khususnya dalam
sebaliknya jumlah wisman asal Australia meningkatkan pertumbuhan dan jumlah
mengalami peningkatan dari 771.792 kunjungan wisatawan mancanegara sesuai
menjadi 886.495 di tahun 2011. Meskipun dengan target yang telah ditentukan,
mengalami peningkatan jumlah kunjungan, terutama pada tiga negara teratas yang
tetap saja jumlah wisman yang datang tidak menjadi penyumbang terbesar untuk jumlah
mencapai target yang diinginkan sesuai kedatangan wisman ke Indonesia.
dengan yang dijelaskan pada Tabel 1.2. Brand positioning menjadi salah satu
Strategi pemasaran yang digunakan strategi yang direncanakan terkait dengan
memiliki 2 prioritas, yang pertama adalah berubahnya brand Visit Indonesia Year
Vertical Marketing dan yang kedua adalah menjadi Wonderful Indonesia. Hal ini
Horizontal Marketing. Secara vertical dilakukan agar penyebarluasan brand
marketing, strategi yang dilakukan salah Wonderful Indonesia menjadi mudah
satunya adalah branding. Hal ini diperlukan melekat dibenak target pasar yang
sebagai langkah awal dalam mencapai target diinginkan, khususnya wisatawan
wisatawan mancanegara lebih banyak lagi. mancanegara yang datang ke Indonesia. Ada
Selain itu hal ini dilakukan untuk beberapa alasan mengapa Indonesia
memperkuat image pariwisata Indonesia mereposisi tagline atau brand pariwisata
dibenak para wisatawan. Hal ini tentunya Indonesia.Hal ini dapat dilihat pada Tabel1.4
juga diharapkan efektif dalam di bawah ini.
memposisikan brand terbaru Indonesia yaitu
TABEL 1.4
ALASAN PERUBAHAN BRAND
No Kondisi Diperlukannya Perubahan Kondisi Indonesia
1 Terjadinya eskalasi pesaingan yang Memiliki pasar yang mayoritas sama
semakin tajam sehingga perlu upaya-upaya dengan pasar yang dimiliki negara2 lain
strategis yang lebih terfokus (Focusing) di ASEAN dan Australia
2 Posisi dari suatu negara/daerah tujuan Penerapan brand name baru “Wonderful
wisata kurang jelas, dimana target pasarnya Indonesia”
tidak mengenali pesan-pesan yang

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.IV No.1,2014 - 743


Conny Maharani P, Rini Andari, Tomy Andrianto

No Kondisi Diperlukannya Perubahan Kondisi Indonesia


disampaikan kepada mereka

3 Suatu negara/daerah tujuan wisata yang Identitas sudah dicoba untuk


“kurang’ memiliki identitas dan citra yang dikembangkan, namun pengaruh
positif bagi pasar/wisatawan, dan ‘kurang’ eksternal & kondisi internal masih kurang
mampu lagi menumbuhkan permintaan mendukung
pasar/wisatawan
Sumber : Ditjen Pemasaran Pariwisata, Kemparekraf. 2010

Berdasarkan pada latar belakang Brand Positioning Wonderful Indonesia


tersebut, mengingat perubahan brand atau Terhadap Keputusan Wisatawan
tagline pariwisata Indonesia menjadi Mancanegara Untuk Berkunjung Ke
langkah awal sebagai salah satu upaya Indonesia”.
Kemparekraf untuk meningkatan jumlah 2. Kegunaan Praktis
kunjungan wisatawan mancanegara ke Sebagai bahan masukan bagaimana
Indonesia dan juga sebagai strategi untuk brand positioning Wonderful Indonesia
memposisikan brand pariwisata Indonesia dan memberikan gambaran mengenai
dalam benak wisatawan sehingga pengaruh brand positioning Wonderful
memunculkan pengaruh untuk memotivasi Indonesia terhadap keputusan wisatawan
wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia. mancanegara untuk berkunjung
Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, II. KAJIAN PUSTAKA
maka rumusan masalah dari penelitian ini 2.1 Kerangka Pemikiran
adalah sebagai berikut: Marketing sebagai salah satu kegiatan
1. Bagaimana pelaksanaan brand dalam suatu bisnis baik barang maupun jasa
positioning “Wonderful Indonesia” merupakan bagian terpenting dalam
2. Bagaimana keputusan wisatawan keberlangsungan suatu perusahaan dimana,
mancanegara yang berkunjung ke marketing memiliki beberapa definisi
Indonesia. menurut ahli antara lain menurut Kotler &
3. Bagaimana pengaruh brand positioning Armstrong (2012:5), Marketing as the
“Wonderful Indonesia” terhadap process by which companies create value for
keputusan wisatawan mancanegara untuk customers and build strong customer
berkunjung ke Indonesia. relationship in order to capture value from
customers in return”. Pemasaran merupakan
1.3 Tujuan Penelitian fungsi manajemen yang keterkaitan yang
Berdasarkan rumusan masalah yang tinggi dengan lingkungan eksternal, oleh
ingin dipecahkan dan mendapatkan jawaban karena itu perusahaan harus efektif dalam
di atas, tujuan diadakan penilitian ini yaitu menciptakan nilai pelanggan kepada target
sebagai berikut: pasar dibandingkan dengan kompetitornya.
1. Untuk memperoleh temuan mengenai Menurut Buchari Alma (2008:205)
gambaran pelaksanaan brand positioning mengemukakan bahwa marketing mix adalah
Wonderful Indonesia. strategi mencampur kegiatan-kegiatan
2. Untuk memperoleh temuan mengenai marketing agar dicari kombinasi maksimum
keputusan wisatawan mancanegara sehingga mendatangkan hasil yang
berkunjung ke Indonesia. memuaskan. Marketing mix terdiri atas
3. Untuk memperoleh temuan mengenai empat komponen atau disebut 4p, yaitu
pengaruh brand positioning Wonderful product, place, price dan promotion.
Indonesia terhadap keputusan wisatawan Menurut Kotler dan Armstrong (2012:51-52)
untuk berkunjung ke Indonesia baik menyatakan bahwa : Marketing mix is the
secara simultan maupun parsial. set of tactical marketing tools that the firm
blends to produce the response it wants in
1.4 Kegunaan Penelitian the target market. The marketing mix
1. Kegunaan Teoritis consists of everything the firm can do to
Untuk memberi pengetahuan bagi influence the demands for it’s product. The
penulis mengenai tugas yang sedang many possibilities can be collected into four
diteliti dalam hal ini yaitu “Pengaruh groups of variables – the four Ps.
Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.IV No.1,2014 - 744
PENGARUH BRAND POSITIONING WONDERFUL INDONESIA TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN
MANCANEGARA UNTUK BERKUNJUNG KE INDONESIA
(Survei Terhadap Wisatawan Mancanegara Asal Singapore, Malaysia dan Australia)

1. Product (produk) menurut Kotler dan pelanggan untuk membelinya. Salah satu
Armstrong (2012:52), “Product means strategi yang dapat dilakukan oleh
the goods-and-services combination the perusahaan dalam promosi adalah
company offers to the target market”. dengan menggunakan strategi bauran
Produk adalah kombinasi barang dan jasa promosi (Promotion Mix) yang terdiri
yang ditawarkan perusahaan kepada dari empat komponen utama yang saling
target pasar. Produk merupakan sesuatu berkaitan yaitu advertising, sales
yang dapat ditawarkan kepada pasar promotion, public relation dan personal
yang dapat memuaskan kebutuhan atau selling.
keinginan konsumen. Apapun yang dapat
memuaskan konsumen dapat disebut Brand positioning pada hakekatnya
juga sebagai produk. adalah penjabaran dari branding strategy.
2. Price (harga) adalah salah satu elemen Menurut Kotler dan Keller (2010:274)
bauran pemasaran yang menghasilkan :Positioning is the act of designing a
pendapatan. Harga bukan hanya angka- company’s offering and image to occupy a
angka dilabel harga. Harga mempunyai distinctive place in the minds of target
banyak bentuk dan pelaksanaannya. Dari market. The goal is to locate the brand in the
sudut pandang pemasaran, Fandy minds of cunsomers to maximize the
Tjiptono (2008:151) “harga merupakan potential benefit to the firm. A good brand
satuan moneter atau ukuran lainnya positioning helps guide marketing strategy
termasuk barang dan jasa lainnya yang by clarifying the brand’s essence, identifying
dapat ditukarkan agar memperoleh hak the goals it helps the cunsomer achieve, and
kepemilikan atau penggunaan suatu showing how it does so in a unique way.
barang atau jasa”. Harga juga merupakan Everyone in the organization should
sejumlah uang yang diperlukan untuk understand the brand positioning and use it
membayar produk atau jasa. Secara lebih as context for making decision”. Brand
luas dapat dikatakan bahwa harga adalah positioning memiliki peran awal yang sangat
sejumlah nilai konsumen yang menentukan dalam tahapan strategi
dipertukarkan untuk memiliki atau selanjutnya. Jika perusahaan salah dalam
menggunakan suatu produk atau jasa. menentukan competitive advantage yang
Harga adalah satu-satunya elemen diangkat sebagai strategi brand positioning
marketing mix yang menghasilkan maka dapat dipastikan kinerja dari merek
revenue. tersebut akan gagal atau lemah.
3. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan Milton M. Presley et al dalam
perusahaan utnuk membuat produk yang Advertising Procedure (2009)
dihasilkan atau dijual terjangkau dan mengungkapkan bahwa :“Positioning
tersedia bagi target pasar yang bertujuan product is the place your product occupies
untuk menjamin ketersedian produk, in cunsomers’s minds relative to competing
sehingga mudah dalam mendapatkan products. Think brand image, benefit
produk yang meliputi chanels, coverage, promise, and competitive advantage. It’s
assortments, locations, inventory, dan how you plan to compete in the marketplace.
transport. Place atau distribusi It’s the reason customers should buy your
merupakan aktivitas yang dijalankan product and not the competitors”. Fanggidae
perusahaan untuk mendistribusikan (2008:12) menyatakan bahwa Brand
produknya kepada konsumen sehingga Positioning adalah strategi dalam kegiatan
produk dapat diperoleh pada tempat dan pemasaran yang bertujuan menciptakan
waktu yang tepat. Sebuah perusahan perbedaan, keuntungan, manfaat yang
pasti membutuhkan tempat untuk membuat konsumen selalu ingat dengan
menjual produk mereka. Menurut Ratih suatu produk. Dengan kata lain sebagai
Huriyati (2008:51) untuk produk industri usaha menempatkan sesuatu dalam pikiran
manufaktur place diartikan diartikan orang dengan terlebih dahulu memberikan
sebagai saluran distribusi (zero channel, informasi tentang segala sesuatu seperti
two level channels, dan multilevel fasilitas, program yang diberikan dan yang
channels), sedangkan untuk produk jasa sebagainya. Selanjutnya Kotler, Kartajaya,
diartikan sebagai pelayanan jasa. Huan dan Liu (2009) menyatakan brand
4. Promotion (promosi), berarti aktivitas positioning sebagai “The strategy for
yang mengkomunikasikan manfaat leading your customers credibly”. Yaitu
produk dan membujuk target pasar atau suatu strategi untuk membangun

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.IV No.1,2014 - 745


Conny Maharani P, Rini Andari, Tomy Andrianto

kepercayaan, keyakinan dan kompetensi b. Apakah brand “Wonderful


bagi konsumen.Kotler, Kartajaya, Huan dan Indonesia” benar-benar berbeda atau
Liu (2009:53) menyatakan ada empat memiliki kesamaan dengan brand
kriteria yang dapat dilakukan perusahaan kompetitor.
untuk menentukan positioning yakni kajian c. Apakah brand “Wonderful
terhadap konsumen dan kajian yang Indonesia” memiliki perbedaan yang
didasarkan atas kajian pada kapabilitas unik dan memiliki posisi yang
perusahaan atau organisasi. bernilai.
Menurut AB Susanto dan Hilmawan W d. Apakah brand “Wonderful
(2004:154), pemosisian merek adalah posisi Indonesia” dapat dikomunikasikan
relative merek kira diantara merek pesaing secara jelas dan mudah dimengerti.
didalam presepsi konsumen. Terdapat lima 3. Kredibilitas
prinsip yang dapat dipakai untuk melihat Prinsip yang ketiga ini adalah
penempatan posisi merek yaitu nilai, kredibilitas. Kredibilitas yaitu
keunikan, kredibilitas, keberlanjutan dan menunjukan seberapa besar kredibilitas
kesesuaian. pariwisata Indonesia dimata
1. Nilai wisatawan.Kredibilitas adalah kualitas,
Berofokus pada manfaat yang diterima kapabilitas, atau kekuatan untuk
oleh konsumen, dalam hal ini adalah menimbulkan kepercayaan.
wisatawan, khususnya wisatawan 4. Keberlanjutan
mancanegara asal Malaysia, Singapura Berkelanjutan yaitu memaksimalkan
dan Australia.Intinya adalah nilai yang rentang waktu lamanya menempati posisi
diterima oleh pangsa pasar sasaran dari dalam persaingan, sehingga pertanyaan
posisi merek yang organisasi atau utamanya adalah seberapa jauh kita dapat
perusahaan miliki.Sejumlah kalimat bertahan lama. Ukurannya adalah
pertanyaan yang dapat dikemukakan ketahanan posisi brand “Wonderful
untuk melihat nilai dari posisi merek ini, Indonesia” dan kebutuhan. Berikut
yakni apakah posisi ini memotivasi beberapa pertanyaan mengenai
wisatawan untuk memilih merek kita keberlanjutan merek :
atau mendatangi Indonesia sebagai a. Apakah posisi brand “Wonderful
tujuan destinasi wisata dibandingkan Indonesia” valid untuk dua atau lima
merek pesaing, yang dalam hal ini adalah tahun kedepan.
para negara kompetitor. Kemudian b. Seberapa cepat kemungkinan pesaing
apakah posisi merek “Wonderful untuk mencontoh brand “Wonderful
Indonesia” menyuarakan apa yang Indonesia”.
dibutuhkan wisatawan, apakah posisi c. Apa yang dapat dilakukan untuk
brand“Wonderful Indonesia” akan menjaga agar posisi brand
berpengaruh pada kunjungan wisatawan “Wonderful Indonesia” ini dapat
mancanegara asal Malaysia,Singapura berkelanjutan secara eksternal dan
dan Australia, apakah posisi internal.
brand“Wonderful Indonesia” d. Apakah kita melakukan riset secara
memberikan nilai bagi seluruh segmen memadai untuk menentukan apa
yang ingin dicapai, dan apakah brand kebutuhan dan keinginan mengenai
“Wonderful Indonesia” akan menuntun brand “Wonderful Indonesia” di
Kemparekraf sebagai lembaga pariwisata masa mendatang.
Indonesia dalam menghadapi beragam 5. Kesesuaian
segmen dan posisi yang sama. Prinsip yang kelima adalah kesesuaian
2. Keunikan antara posisi merek perusahaan atau
Prinsip keunikan ini yaitu membawa organisasi yang dapat bertahan lama.
sesuatu yang tidak dimiliki oleh pesaing,
sehingga posisi merek perusahaan Wisatawan mungkin tidak memahami
membawa penawaran yang berbeda motivasi mereka melakukan kunjungan lebih
dibandingkan pesaing. Berikut beberapa dalam. Maka perusahaan penyedia barang
kalimat pertanyaan mengenai keunikan : atau jasa wisata harus berusaha memahami
a. Apakah target pasar mempresepsikan perilaku wisatawan terutama dalam
bahwa brand “Wonderful Indonesia” melakukan pengambilan keputusan
hanya sebatas hal keindahan sesuai berkunjung. Menurut Kotler & Keller
dengan arti nama. (2012:161) keputusan pembelian memiliki

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.IV No.1,2014 - 746


PENGARUH BRAND POSITIONING WONDERFUL INDONESIA TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN
MANCANEGARA UNTUK BERKUNJUNG KE INDONESIA
(Survei Terhadap Wisatawan Mancanegara Asal Singapore, Malaysia dan Australia)

enam dimensi yaitu pemilihan produk, Indonesia. Setiap akan memiliki


pilihan brand (merek), pemilihan penyalur, pendapat dan cara yang berbeda dalam
jumlah pembelian, penentuan waktu hal menentukan penyalurdikarenakan
kunjungan, dan metode pembayaran. faktor lokasi, harga yang murah,
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat persediaan produk yang lengkap,
dijelaskan dimensi-dimensi keputusan kenyamanandan sebagainya.
pembelian tersebut dengan konsep d) Jumlah Pembelian
keputusan bekunjung yang dapat dijelaskan Wisatawan dapat mengambil keputusan
sebagai berikut : tentang seberapa banyak produk/jasa
a) Pemilihan Produk wisata yang akan dikunjungi dan
Wisatawan dapat mengambil keputusan digunakan pada saat melakukan
untuk mengunjungi sebuah negara atau perjalanan wisata ke Indonesia.
kawasan wisata sesuai dengan keinginan Kunjungan dilakukan mungkin lebih dari
dan kebutuhannya. Dalam hal ini satu kali ataupun kunjungan yang
perusahaan ataupun Kemparekraf harus berulang.
memusatkan perhatianya kepada e) Penentuan Waktu kunjungan
wisatawan yang berminat untuk Keputusan wisatawan dalam pemilihan
mengunjungi Indonesia sebagai daerah waktu berkunjung bisa berbeda-beda,
tujuan wisata. misalnya wisatawan akan datang pada
b) Pilihan Brand (Merek) saat peak atau low season.
Wisatawan harus memutuskan daerah f) Metode Pembayaran
atau kawasan wisata mana yang akan Wisatawan dalam mengunjungi suatu
dikunjungi di Indonesia. Setiap daerah negara, daerah ataupun kawasan wisata
atau kawasan wisata memiliki perbedaan, pasti harus melakukan suatu
keunikan dan atraksi wisata tersendiri. pembayaran. Pada saat pembayaran
c) Pemilihan Penyalur inilah biasanya wisatawan ada yang
Wisatawan mengambil keputusan melakukan pembayaran secara tunai
tentang penyalurmana yang akan ataupun menggunakan berbagai macan
digunakan, misalnya tour and travel cara pembayaran sesuai dengan
agent yang dapat membantu perjalanan kebutuhan mereka.
wisata mereka selama berada di

Brand Positioning Keputusan Berkunjung

Nilai • Pemilihan Produk


• Pemilihan Merek
Keunikan
• Pemilihan Penyalur
Kredibilitas • Jumlah Pembelian
Berkelanjutan • Penentuan Waktu
Pembelian
Kesesuaian
• Metode Pembayaran

GAMBAR 2.7
PARADIGMA PENELITIAN
2.2 Hipotesis karena jawaban yang diberikan baru
Hipótesis merupakan jawaban yang didasarkan pada teori yang relevan, belum
bersifat sementara terhadap permasalahan didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
penelitian, sampai terbukti melalui data yang diperoleh melalui pengumpulan data.
terkumpul (Suharmi Arikunto, 2010:8).
Menurut Sugiyono (2008:82) III. METODE PENELITIAN
mengemukakan bahwa hipotesis merupakan Menurut Uma Sekaran (2006:135)
jawaban sementara terhadap rumusan hipotesis didefinisikan sebagai hubungan
masalah penelitian. Dikatakan sementara yang diperkirakan secara logis diantara dua

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.IV No.1,2014 - 747


Conny Maharani P, Rini Andari, Tomy Andrianto

atau lebih variabel yang diungkapkan dalam berkesinambungan dalam jangka waktu
bentuk pernyataan yang dapat diuji. panjang).
Hubungan tersebut diperkirakan berdasarkan
jaringan asosiasi yang ditetapkan dalam
kerangka teoritis yang dirumuskan untuk 3.2 Jenis dan Metode Peneltian
studi penelitian. Penelitian dalam menyusun Metode penelitian yang digunakan
hipotesis didukung oleh didukung premis berdasarkan variable-variabel yang diteliti
yang menyatakan bahwa dengan melakukan maka jenis penelitian ini adalah penelitian
posisi merek pada suatu organisasi atau dengan metode deskriftif dan verifikatif.
perusahaan maka perusahaan secara aktif Menurut Sugiyono (2010:53) “Penelitian
mengkomunikasikan kepada konsumen dan deskriptif adalah penelitian yang dilakukan
menunjukan keunggulannya terhadap untuk mengetahui nilai variabel mandiri,
merek-merek pesaing sehingga menjadi baik satu variabel atau lebih tanpa membuat
faktor pendukung konsumen untuk membeli perbandingan, atau menghubungkan dengan
atau memilih merek tersebut (AB. Susanto variabel lain”. Dalam penelitian ini
dan Hilmawan W, 2004). Berdasarkan bertujuan untuk memperoleh gambaran
pengertian hipotesis di atas, hipotesis brand positioning dan keputusan
penelitian yang penulis rumuskan adalah : berkunjung. Sifat verifikatif pada dasarnya
”Brand Positioning Wonderful ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis
IndonesiaBerpengaruh Terhadap Wisatawan yang dilaksanakan melalui pengumpulan
Mancanegara Untuk Berkunjung Ke data di lapangan dimana dalam penelitian ini
Indonesia”. diuji sejauh mana pengaruh brand
positioning ”Wonderful Indonesia” terhadap
3.1 Objek Penelitian keputusan wisatawan mancanegara untuk
Penelitian ini menganalisis dan berkunjung ke Indonesia.
mengukur mengenai pengaruh brand Berdasarkan jenis penelitian yang telah
positioning ”Wonderful Indonesia” terhadap disebut di atas yaitu deskiptif dan verifikatif,
keputusan wisatawan mancanegara untuk maka metode penelitian yang digunakan
berkunjung ke Indonesia. Adapun yang adalah explanatory survey dengan
menjadi objek penelitian sebagai variabel pendekatan cross sectional method.
bebas atau independent variable (x) adalah Menurut Sugiyono (2010:11) bahwa metode
brand positioning ”Wonderful Indonesia” survey yaitu metode penelitian yang
yang memiliki lima indikator yaitu nilai, dilakukan pada populasi besar maupun kecil.
keunikan, kredibilitas, keberlanjutan dan Metode survey digunakan untuk
kesesuaian. Sedangkan untuk variabel terikat mendapatkan data dari tempat tertentu yang
atau dependent variable (Y )adalah alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti
keputusan wisatawan mancanegara untuk melakukan perlakuan dalam pengumpulan
berkunjung ke Indonesia. Adapun yang data, misalnya dengan mengedarkan
dijadikan responden adalah wisatawan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan
Malaysia, Singapura, dan Australia. Objek sebagainya. Menurut Ker Linger dalam
penelitian yang peneliti ambil dalam Ridwan (2006:49): Metode survei
masalah yang terjadi adalah pengaruh brand merupakan metode penelitian yang
positioning ”Wonderful Indonesia” terhadap dilakukan pada populasi yang besar maupun
keputusan wisatawan mancanegara untuk kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data
berkunjung ke Indonesia. Alasan mengapa dari sampel yang diambil dari populasi
wisatawan mancanegara Malaysia, Australia tersebut, sehingga ditemukan kejadian-
dan Singapura yang dipilih sebagai kejadian relatif, distribusi dan hubungan
responden adalah karena negara-negara antar variabel sosiologis dan psikologis.
tersebut merupakan primary dan secondary
market pariwisata Indonesia yang memiliki 3.3 Operasionalisasi Variabel
jumlah kunjungan tertinggi meskipun pada Asep Hermawan (2006:118)
tahun 2011 jumlah kunjungan yang ada tidak mendefinisikan bahwa operasionalisasi
mecapai target. Penelitian ini dilakukan pada variabel adalah bagaimana caranya kita
kurun waktu tertentu, maka metode yang mengukur suatu variabel yang dikaji dalam
digunakan adalah cross sectional method. penelitian ini meliputi brand positioning
Menurut Husein Umar (2008:45) yaitu ”Wonderful Indonesia”sebagai variabel
metode penelitian dengan cara mempelajari bebas (X) yang memiliki lima indikator
objek dalam satu kurun waktu tertentu (tidak yakni nilai, keunikan, kredibilitas,

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.IV No.1,2014 - 748


PENGARUH BRAND POSITIONING WONDERFUL INDONESIA TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN
MANCANEGARA UNTUK BERKUNJUNG KE INDONESIA
(Survei Terhadap Wisatawan Mancanegara Asal Singapore, Malaysia dan Australia)

keberlanjutan dan kesesuaian, serta pembelian, penentuan waktu kunjungan, dan


keputusan berkunjung wisatawan metode pembayaran. Secara lebih rinci
mancanegara sebagai variabel Y dengan operasionalisasi masing-masing variabel
dimensi pemilihan produk, pilihan brand tersebut dalam Tabel 3.1 berikut ini:
(merek), pemilihan penyalur, jumlah

TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel/ No
Konsep Indikator Ukuran Skala
Sub variabel Item
1 2 3 4 5 6
Brand Pemosisian merek Nilai Tingkat penilaian
positioning adalah posisi posisi brand
relative merek kira Nilai yang diterima Wonderful
diantara merek oleh pangsa pasar Indonesia
pesaing didalam sasaran dari posisi memotivasi Ordinal III.1
presepsi merek yang wisatawan untuk
konsumen. organisasi atau berkunjung ke
perusahaan miliki Indonesia
AB Susanto dan dibandingkan
Hilmawan W AB. Susanto dan dengan negara lain
(2004:154) Hilmawan W
(2004:154)
Tingkat penilaian
apakah posisi Ordinal
brand Wonderful III.2
Indonesia
mewakili apa yang
diharapkan
wisatawan

Tingkat penilaian
kesan wisatawan Ordinal
terhadap brand III.3
Wonderful
Indonesia

Keunikan Tingkat presepsi


wisatawan
Membawa sesuatu mengenai arti Ordinal
yang tidak dimiliki brand Wonderful III.4
oleh pesaing, Indonesia
sehingga posisi
merek perusahaan Tingkat presepsi
membawa wisatawan
penawaran yang mengenai
berbeda perbedaan antara Ordinal
dibandingkan brand Wonderful III.5
pesaing Indonesia dengan
brand pariwisata
AB. Susanto dan negara lainnya
Hilmawan W
(2004:154) Tingkat presepsi
wisatawan Ordinal
mengenai III.6
keunikan brand
Wonderful
Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.IV No.1,2014 - 749
Conny Maharani P, Rini Andari, Tomy Andrianto

Indonesia

Kredibilitas Tingkat presepsi


wisatawan
Kualitas, mengenai kualitas III.7
kapabilitas, atau destinasi yang Ordinal
kekuatan untuk tergambarkan
menimbulkan dalam brand
kepercayaan Wonderful
Indonesia
AB. Susanto dan III.8
Hilmawan W Tingkat presepsi
(2004:154) wisatawan Ordinal
mengenai
kekuatanbrand
Wonderful
Indonesia

Tingkat presepsi
wisatawan apakah
brand Wonderful Ordinal
Indonesialebih III.9
terpercaya
dibandingkan
dengan brand
pariwisata negara
lain.

Tingkat presepsi
wisatawan tentang Ordinal
ketersediaan
destinasi yang III.10
tergambarkan
dalambrand
Wonderful
Indonesia

Keberlanjutan Tingkat presepsi


wisatawan
Memaksimalkan mengenai berapa Ordinal III.11
rentang waktu lama jangka waktu
lamanya brand Wonderful
menempati posisi Indonesia dapat
dalam persaingan bertahan

AB. Susanto dan Tingkat presepsi


Hilmawan W wisatawan
(2004:154) mengenai Ordinal III.12
kemungkinan
negara lain
mencontoh brand
Wonderful
Indonesia

Kesesuaian Tingkat
kesesuaian apakah
Kesesuaian antara brand Wonderful Ordinal III.13
posisi merek Indonesia
Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.IV No.1,2014 - 750
PENGARUH BRAND POSITIONING WONDERFUL INDONESIA TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN
MANCANEGARA UNTUK BERKUNJUNG KE INDONESIA
(Survei Terhadap Wisatawan Mancanegara Asal Singapore, Malaysia dan Australia)

perusahaan atau mewakili


organisasi yang pariwisata
dapat bertahan Indonesia
lama
Tingkat
AB. Susanto dan kesesuaian design Ordinal III.14
Hilmawan W brand dengan
(2004:154) tagline Wonderful
Indonesia
Keputusan In the evaluation Pemilihan produk Tingkat
Berkunjung stage, the keunggulan
(Y) consumers from produk pariwisata Ordinal III.15
preferences among Indonesia
the brands in the
choice set and may Tingkat daya tarik
also from an produk pariwisata Ordinal III.16
intention to buy Indonesia
the most preferred
brand.
(Kotler & Keller,
2012:170)
Pemilihan merek Tingkat pemilihan
berdasarkan citra
pariwisata Ordinal III.17
Indonesia

Tingkat pemilihan
berdasarkan
seberapa populer Ordinal III.18
pariwisata
Indonesia

Pemilihan Tingkat pemilihan


Penyalur menggunakan Ordinal III.19
penyedia jasa
pariwisata

Jumlah Intensitasmelakuk
Kunjungan ankunjunganke Ordinal III.20
Indonesia

Penentuan Intensitas
Waktu melakukan Ordinal III.21
Kunjungan kunjungan pada
saat peak season

Intensitas
melakukan Ordinal III.22
kunjungan pada
saat low season

Intensitas
melakukan Ordinal III.23

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.IV No.1,2014 - 751


Conny Maharani P, Rini Andari, Tomy Andrianto

kunjungan pada
saat hari libur
tertentu

Intensitas
melakukan Ordinal III.24
kunjungan pada
saat ada promosi

Intensitas
melakukan
kunjungan pada
saat kapanpun Ordinal III.25
sesuai dengan
kebutuhan dan
keinginan
wisatawan
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013.

Sampel dalam penelitian ini adalah N


sebagian dari wisatawan Malaysia, n =
Singapura dan Australia yang berkunjung ke 1+ Ne2
Indonesia. Untuk menghitung sampel
dilakukan dengan menggunakan rumus 3.172.412
Slovin (Husein Umar, 2009:78) yaitu n =
sebagai berikut: 1+ 3.172.412 * 0.01
Rumus : 3.172.412
N n =
n = 31.725,12
1+ Ne2
Keterangan n = 99, 996 = dibulatkan menjadi
n = Ukuran Sampel 100
N= Ukuran Populasi
e = Kelonggaran ketidaktelitian karena Berdasarkan perhitungan di atas
kesalahan sampel yang dapat ditolerir atau dengan menggunakan rumus Slovin dengan
taraf kesalahan sampel 0,12 tingkat kelonggaran sebesar 10% maka
diperoleh ukuran sampel (n) minimal
Berdasarkan rumus di atas, maka dapat sebesar 100. Jadi dalam penelitian ini
dihitung besarnya sampel ialah sebagai sampel yang akan diambil berjumlah 100
berikut : orang dari sebagian wisatawan Malaysia,
Singapura dan Australia yang berkunjung ke
n = Sampel Indonesia. Berikut ini adalah 3.172.412
N = 3.172.412 populasi yang akan dibagi menjadi sampel
e = 10% yang berstrata yaitu :

Singapore
39
1.248.607 x 100%

Populasi Malaysia
33
3.172.412 1.037.310 x 100%

Australia
28
886.495 x 100%

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.IV No.1,2014 - 752


PENGARUH BRAND POSITIONING WONDERFUL INDONESIA TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN
MANCANEGARA UNTUK BERKUNJUNG KE INDONESIA
(Survei Terhadap Wisatawan Mancanegara Asal Singapore, Malaysia dan Australia)

3.4 Teknik Pengumpulan Data terlebih dahulu hipotesis konseptual tersebut


Teknik pengumpulan data yang digambarkan dalam sebuah paradigma
digunakan oleh penulis adalah sebagai seperti pada Gambar 3.1 berikut :
berikut:
1.Wawancara,
2. Kuesioner,
3. Observasi,
4. Studi kepustakaan ε X Y
3.5 Analisis Regresi Linear Sederhana GAMBAR 3.1
Teknik analisis data yang digunakan STRUKTUR KAUSAL X DAN Y
dalam penelitian ini adalah análisis korelasi
dan regresi linear sederhana yaitu didasarkan Keterangan
pada hubungan fungsional ataupun kausal X = Brand Positioning
satu variabel independen dengan satu Y = Keputusan Berkunjung
variabel dependen (Sugiyono, 2010:270). ε = Residu (variabel lain diluar variabel X
Persamaan umum regresi linear yang berpengaruh) ke arag variabel
sederhana dapat dilakukan melalui akibat (endogenus) dinyatakan oleh
perumusan sebagai berikut: besarnya nilai numerik dari variabel
eksogenus.
Y = a + bX Kriteria pengambilan keputusan untuk
Sumber: Sugiyono (2010:270) hipótesis yang diajukan adalah:
Keterangan: Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha
Y = Subjek / nilai dalam variabel dependen diterima (signifikan)
yang diprediksikan. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha
a = Konstanta ditolak (tidak signifikan)
b = Angka arah atau koefisien regresi, Secara statistik hipótesis yang akan
yang menunjukkan angka peningkatan diuji dalam rangka pengambilan keputusan
ataupun penurunan variabel penerimaan atau penolakan hipotesis dapat
independen yang didasarkan pada di tulis sebagai berikut:
variabel independen. Bila b (+) maka 1. Ho = 0 , artinya :
naik, dan bila (-) maka terjadi Tidak terdapat pengaruh yang signifikan
penurunan. antara brand positioning terhadap
X = Variabel bebas yang mempunyai nilai keputusan berkunjung.
tertentu untuk diprediksikan 2. Ha ≠ 0 , artinya:
Terdapat pengaruh yang signifikan brand
Berdasarkan hipotesis konseptual yang positioning terhadap keputusan
diajukan yaitu terdapat pengaruh yang berkunjung.
signifikan antara brand positioning (X)
terhadap keputusan berkunjung (Y), maka

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.IV No.1,2014 - 753


Conny Maharani P, Rini Andari, Tomy Andrianto

IV. HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN

TABEL 4.1
REKAPITULASI TANGGAPAN WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP BRAND
POSITIONING WONDERFUL INDONESIA
Jumlah Total Skor Rata-
No Dimensi %
Pertanyaan Skor rata
1 Nilai 3 921 307 19.32
2 Keunikan 3 1037 345.67 21.76
3 Kredibilitas 4 1424 356 29.88
4 Keberlanjutan 2 684 342 14.35
5 Kesesuian 2 700 350 14.69
TOTAL SKOR 14 4766 340 100
Sumber Hasil pengolahan data, 2013.

Tabel 4.1 dari pelaksanaan brand terhadap brand ini mampu memotivasi
positioning Wonderful Indonesia yang wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia,
mendapatkan penilaian paling besar yaitu dan menganggap brand ini kredibel
pada kredibilitas yaitu sebesar 29.88 %. Hal dibandingkan dengan negara lainnya.
ini dikarenakan kepercayaan wisatawan

TABEL 4.2
REKAPITULASI TANGGAPAN WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP
KEPUTUSAN BERKUNJUNG
No Dimensi Jumlah Total Skor %
Pertanyaan Skor Rata-rata
1 Pemilihan Produk 2 748 374 19.87
2 Pemilihan Merek 2 757 379 20.11
3 Pemilihan Penyalur 1 301 301 7.99

4 Jumlah Kunjungan 1 307 307 8.15


5 Penentuan Waktu 5 1652 330 43.88
Kunjungan
TOTAL 11 3765 1691 100
Sumber : Hasil pengolahan data, 2013.

Berdasarkan Tabel 4.2 dari variable ketidaknyamanan bagi wisatawan.


keputusan berkunjung yang mendapatkan Koefisien korelasi digunakan untuk
penilaian paling besar yaitu pada penentuan mengetahui seberapa besar hubungan antara
waktu kunjungan yaitu sebesar 43.88 %. Hal variabel X terhadap variabel Y. Pada
ini disebabkan wisatawan tidak penelitian ini melihat hubungan antara brand
menginginkan untuk melakukan kunjungan positioning Wonderful Indonesia (X)
saat peak season atau pada saat musim dan terhadap keputusan berkunjung (Y). Serta
waktu tertentu dimana didestinasi wisata koefisien determinasi untuk mengetahui
yang dituju sedang didatangi banyak seberapa besar kontribusi variabel brand
wisatawan lainnya. Jika sebuah destinasi positioning dapat menjelaskan variabel
wisata dipenuhi banyak pengunjung, keputusan berkunjung yang ditampilkan
terkadang akan menimbulkan pada Tabel 4.21 berikut.

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.IV No.1,2014 - 754


PENGARUH BRAND POSITIONING WONDERFUL INDONESIA TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN
MANCANEGARA UNTUK BERKUNJUNG KE INDONESIA
(Survei Terhadap Wisatawan Mancanegara Asal Singapore, Malaysia dan Australia)

TABEL 4.3
OUTPUT PENGARUH BRAND POSITIONINGTERHADAP KEPUTUSAN
BERKUNJUNG
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 ,689a ,474 ,469 3,59865
a. Predictors: (Constant), Brand Positioning
b. Dependent Variable: Keputusan Berkunjung
Sumber : Hasil pengolahan data, 2013.

Berdasarkan hasil analisis Tabel 4.21 Berdasarkan hasil perhitungan juga


diketahui bahwa nilai koefisien korelasi dilihat dari kolom R Square pada Tabel 4.22,
adalah sebesar 0,689. Hal ini menunjukan nilai koefisien determinasi adalah 47% . Hal
bahwa terdapat hubungan antara brand ini menunjukkan bahwa prosentase
positioning (X) terhadap keputusan sumbangan pengaruh variabel X yaitu brand
berkunjung (Y) yaitu sebesar 0,689 yang positioning Wonderful Indonesia terhadap
korelasinya termasuk ke dalam kategori variabel Y yaitu keputusan berkunjung
hubungan yang kuat (0,600 – 0,799). Hal sebesar 47%. Variasi variabel bebas yang
tersebut sesuai dengan interpretasi koefisien digunakan dalam model mampu
korelasi menurut Sugiyono (2010:250). menjelaskan sebesar 47% variabel
Untuk mengetahui besarnya pengaruh dependen. Sedangkan sisanya sebesar 53%
variabel X terhadap Y, maka digunakan dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
rumus koefisien determinasi sebagai berikut: diteliti ke dalam penelitian ini.
KD = r2 X 100% Untuk mengetahui tingkat signifikansi
= (0,689)2 X 100% = 47% antar variabel X dan Y dapat dilihat pada
Tabel 4.22 output ANOVA berikut ini:

TABEL 4.22
OUTPUT ANOVA

ANOVAa
Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
Regression 1144,311 1 1144,311 88,362 ,000b
1 Residual 1269,129 98 12,950
Total 2413,440 99

a. Dependent Variable: Keputusan Berkunjung


b. Predictors: (Constant), Brand Positioning
Sumber : Hasil pengolahan data, 2013.

Berdasarkan Tabel 4.22 di atas, positioning Wonderful Indonesiaterhadap


diperoleh nilai Fhitung sebesar 88,362 dengan keputusan wisatawan mancanegara untuk
nilai signifikansi 0,000. Nilai signifikansi berkunjung ke Indonesia pada taraf
tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi kepercayaan 90%. Berikut ini adalah hasil
0,05 atau 5% maka regresi dapat digunakan perhitungan uji t hitung dan taraf
untuk memprediksi pengaruh brand signifikansinya pada penelitian ini:

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.IV No.1,2014 - 755


Conny Maharani P, Rini Andari, Tomy Andrianto

TABEL 4.23
OUTPUT KOEFISIEN REGRESI
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize t Sig.
Coefficients d
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 8,549 3,031 2,821 ,006
1 Brand
,584 ,062 ,689 9,400 ,000
Positioning

a. Dependent Variable: Keputusan


Berkunjung
Sumber : Hasi pengolahan data, 2013.

Berdasarkan hasil dari Tabel 4.23 Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai
diperoleh nilai untuk brand thitung>ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima,
positioningsebesar 9,400 dengan nilai sig = artinya brand positioning berpengaruh
0,000 yang berarti lebih kecil dari taraf signifikan terhadap keputusan berkunjung.
signifikansi 5%.Sedangkan dalam ttabel pada
taraf signifikansi= 0,05 dengan derajat Hasil analisis data dengan bantuan
kebebasan (dk) N-2 = 100 – 2 = 98 diperoleh program SPSS 17 for windows diperoleh
ttabel sebesar 1,984. persamaan regresi sebagai berikut:
Hipotesis yang diuji yaitu keputusan
wisatawan mancanegara untuk berkunjung Y = a + bX
ke Indonesia (Y) melalui brand positioning
Wonderful Indonesia(X) dalam rangka Berdasarkan hasil pengolahan data
pengambilan keputusan penerimaan atau maka persamaan regresi untuk brand
penolakan, hipotesis di tulis sebagai berikut: positioning Wonderful Indonesia adalah
H0 = 0, Tidak terdapat pengaruh yang sebagai berikut:
signifikan antara brand Y =8,549+ 0,584X
positioning Wonderful Keterangan :
Indonesiaterhadap keputusan Y = Keputusan berkunjung
wisatawan mancanegara untuk X= Brand positioning
berkunjung ke Indonesia.
Ha ≠ 0, Terdapat pengaruh yang signifikan Persamaan regresi linear sederhana di
antara brand positioning Wonderful atas, diartikan nilai B constant adalah 8,549
Indonesiaterhadap keputusan hal tersebut menyatakan bahwa jika brand
wisatawan mancanegara untuk positioning diabaikan maka nilai keputusan
berkunjung ke Indonesia. berkunjung adalah 8,549. Apabila brand
Pengujian signifikansi dilakukan positioning dinaikan satu satuan maka nilai
dengan membandingkan nilai t tabel dengan keputusan berkunjung akan naik sebesar
thitung, untuk taraf kesalahan 5%dengan 0,584. Koefisien pada persamaan regresi
menggunakan aplikasi software SPSS 17 for tersebut bernilai positif, artinya semakin
windows maka diperoleh t hitung sebesar = baik brand positioning Wonderful Indonesia
9,400. Sedangkan dalam ttabel pada taraf yang dilakukan oleh Kemparekraf,
signifikansi= 0,05 dengan derajat kebebasan diprediksi akan semakin tinggi pula
(dk) N-2 = 100 – 2 = 98 dan taraf keputusan wisatawan mancanegara untuk
kepercayaan sebesar 95%. Nilai ttabel yang berkunjung.
diperoleh adalah sebesar 1,984. Berdasarkan
hasil tersebut dapat dilihat bahwa untuk nilai V. KESIMPULAN DAN SARAN
brand positioning thitung>ttabel. 5.1 Kesimpulan
Hal tersebut menunjukkan terdapat Berdasarkan hasil penelitian yang telah
pengaruh yang signifikan antara variabel dilakukan dengan menggunakan analisa
brand positioning terhadap keputusan deskriptif dan verifikatif antara brand
berkunjung (thitung= 9,400>1,984=ttabel), positioning Wonderful Indonesia terhadap
demikian juga nilai sig=0,000<0,05. keputusan wisatawan mancanegara untuk

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.IV No.1,2014 - 756


PENGARUH BRAND POSITIONING WONDERFUL INDONESIA TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN
MANCANEGARA UNTUK BERKUNJUNG KE INDONESIA
(Survei Terhadap Wisatawan Mancanegara Asal Singapore, Malaysia dan Australia)

berkunjung ke Indonesia dapat diambil ialah pemilihan merek yakni pemilihan


kesimpulan sebagai berikut: berdasarkan seberapa populer pariwisata
1. Secara umum gambaran brand Indonesia. Indikator ketiga dengan
positioning Wonderful Indonesia yang penilaian cukup tinggi ialah pemilihan
terdiri dari indikator nilai, keunikan, produk yaitu dalam keunggulan produk
kredibilitas, keberlanjutan dan pariwisata Indonesia. Indikator keempat
kesesuaian memiliki penilaian yang dengan penilaian cukup tinggi ialah
cukup baik. Penilaian wisatawan paling jumlah kunjungan dengan intensitas
tinggi terhadap brand positioning melakukan kunjungan ke Indonesia.
Wonderful Indonesia ada pada indikator Terakhir ialah indikator dengan penilaian
kredibilitas yaitu presepsi wisatawan paling rendah yaitu pemilihan penyalur
apakah brand Wonderful Indonesia dengan pemilihan menggunakan
lebih terpercaya dibandingkan dengan penyedia jasa pariwisata. Hal ini berarti
brand pariwisata negara lain. Indikator wisatawan mancanegara yang datang ke
selanjutnya yang memiliki pengaruh Indonesia lebih menyukai mengatur
tinggi yaitu keunikan dengan presepsi perjalanan mereka sendiri tanpa
wisatawan mengenai perbedaan antara menggunakan bantuan penyedia jasa
brand Wonderful Indonesia dengan pariwisata atau agen perjalanan.
brand pariwisata negara lainnya. 3. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan
Indikator selanjutnya dengan penilaian teknik analisis regresi sederhana
cukup tinggi ada pada nilai yakni menunjukkan terdapat pengaruh yang
penilaian posisi brand Wonderful signifikan antara brand positioning
Indonesia memotivasi wisatawan untuk Wonderful Indonesia terhadap keputusan
berkunjung ke Indonesia dibandingkan wisatawan mancanegara untuk
dengan negara lain. Indikator selanjutnya berkunjung ke Indonesia. Besarnya
dengan penilaian cukup tinggi ada pada sumbangan pengaruh variabel X yaitu
kesesuaian yaitu kesesuaian design brand positioning terhadap variabel Y
brand dengan tagline Wonderful keputusan berkunjung sebesar 47%.
Indonesia. Sedangkan indikator Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
keberlanjutan sebagai presepsi variabel lain yang tidak diteliti dalam
wisatawan mengenai kemungkinan penelitian ini.
negara lain mencontoh brand Wonderful
Indonesia, memiliki penilaian terendah 5.2 Saran
dari wisatawan mancanegara terhadap Berdasarkan hasil penelitian yang
brand positioning Wonderful Indonesia. dilakukan, maka penulis merekomendasikan
2. Secara umum gambaran keputusuan beberapa hal yang dapat dipertimbangkan
berkunjung wisatawan mancanegara oleh pihak Kementerian Pariwisata dan
cukup tinggi. Penilaian terhadap Ekonomi Kreatif, berikut adalah
keputusuan berkunjung dinilai dari rekomendasi yang diajukan:
beberapa indikator yaitu pemilihan 1. Pelaksanaan Brand Positioning
produk, pemilihan merek, pemilihan Wonderful Indonesia terbukti
penyalur, jumlah kunjungan dan berpengaruh untuk memotivasi
penentuan waktu kunjungan. Jawaban wisatawan mancanegara untuk
responden menujukkan hasil bahwa berkunjung ke Indonesia. Oleh karena itu
indikator dengan penilaian tertinggi dan pihak Kemparekraf harus meningkatkan
memiliki pengaruh besar terhadap penyebarluasan informasi menngenai
keputusan berkunjung ialah penentuan brand Wonderful Indonesia, sehingga
waktu kunjungan dengan intensitas seluruh wisatawan mengenali brand
melakukan kunjungan pada saat Wonderful Indonesia dan memiliki
kapanpun sesuai dengan kebutuhan dan penilaian yang baik terhadap pariwisata
keinginan wisatawan. Hal ini Indonesia yang tergambarkan melalui
mengindikasikan wisatawan datang ke brand Wonderful Indonesia, baik secara
Indonesia disaat mereka internal maupun eksternal.
menginginkannya dan membutuhkannya, 2. Secara keseluruhan, wisatawan
yakni kunjungan mereka tidak terikat mancanegara yang datang ke Indonesia
waktu atau alasan lainnya selain kondisi, memiliki penilaian yang baik terhadap
keinginan dan alasan tersendiri. Indikator kondisi pariwisata Indonesia, bahkan
kedua yang memiliki penilaian tinggi tidak sendikit yang mengaguminya, akan

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.IV No.1,2014 - 757


Conny Maharani P, Rini Andari, Tomy Andrianto

tetapi dalam beberapa aspek tentunya


pariwisata Indonesia harus lebih
mengembangkan dan menjaga kualitas
destinasi wisata yang ada sehingga
presepsi dalam benak wisatawan
mengenai Indonesia yang tergambarkan
dalam brand Wonderful Indonesia dinilai
sesuai dengan kenyataannya.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
indikator keberlanjutan sebagai yakni
dalam presepsi wisatawan mengenai
kemungkinan negara lain mencontoh
brand Wonderful Indonesia, memiliki
penilaian terendah dari wisatawan
mancanegara terhadap brand positioning
Wonderful Indonesia, maka penulis
memberikan rekomendasi untuk
meningkatkan indikator keberlanjutan.
Salah satunya dilakukan dengan cara
pengembangan brand Wonderful
Indonesia sehingga brand pariwisata
negara Indonesia mampu bersaing
dengan brand pariwisata negara lainnya,
bahkan menjadi unggulan dari negara-
negara yang lain.
4. Setiap penelitian tentunya memiliki
kekurangan dan keterbatasan, begitu pula
dengan penelitian ini yang memiliki
keterbatasan dalam menganalisis
keputusan berkunjung yang hanya dilihat
dari pengaruh presepsi wisatawan
mengenai brand Wonderful Indonesia.
Sebagai bahan rekomendasi, untuk para
peneliti selanjutnya dalam meningkatkan
kunjungan wisatawan mancanegara ke
Indonesia dapat melakukan penelitian
yang mencakup beberapa strategi dalam
manajemen pemasaran jasa, salah
satunya yang berkaitan dengan strategi
Horizontal Marketing yang dilakukan
oleh Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif.

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.IV No.1,2014 - 758

You might also like