Professional Documents
Culture Documents
Pola Operasi Waduk Wonogiri Setelah Pembangunan Pintu Pelimpah Baru Untuk Pengendalian Banjir
Pola Operasi Waduk Wonogiri Setelah Pembangunan Pintu Pelimpah Baru Untuk Pengendalian Banjir
Pola Operasi Waduk Wonogiri Setelah Pembangunan Pintu Pelimpah Baru Untuk Pengendalian Banjir
35783
Abstract
Wonogiri reservoir in upstream Bengawan Solo experienced sedimentation problems that endanger its
operation. Much of sediments come from Keduang watershed. To overcome this problem, closure dike was
constructed to localize the sediment from Keduang watershed. The dike divides the reservoir into main and
sediment storage reservoirs, each has its spillway. This paper presents results of the study on Wonogiri
Reservoir operation during flood period after dike construction. The study followed a two-step calculation. It
updated the design flood by employing rainfall data frequency analysis and Collins unit hydrograph. Flood
routing was subsequently done by applying level pool method. Two conditions were considered, namely
existing condition whose initial water level was +135.3 meters and new condition whose initial water level
was +136.3 meters. The study reveals an increase of the flood discharge to Wonogiri reservoir by 7.7% and
3.6% for the 60 year and 500 year floods, respectively, as compared to the previous study of Pradipta (2014).
The study shows that Wonogiri reservoir is prone to overtopping under 500 year flood. It is recommended to
lower the control water level of the new spillway.
Abstrak
Waduk Wonogiri di Bengawan Solo hulu telah mengalami permasalahan sedimentasi yang mengganggu
operasionalnya. Sebagian besar sedimen berasal dari DAS Keduang di sisi kanan (timur) waduk. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, sebuah closure dike telah dibangun untuk melokalisasikan pasokan sedimen
dari DAS Keduang. Closure dike membagi waduk menjadi waduk utama dan waduk tampungan sedimen,
masing-masing memiliki pelimpah. Makalah ini menyajikan hasil kajian operasi Waduk Wonogiri dalam
pengendalian banjir setelah pembangunan closure dike. Studi terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah
pemutakhiran banjir rancangan dengan menggunakan metode analisis frekuensi data hujan dan hidrograf
satuan cara Collins. Tahap kedua adalah penelusuran banjir dengan menggunakan metode level pool routing.
Penelusuran banjir dilakukan untuk dua kondisi, yaitu kondisi lama (elevasi muka air awal +135,3m) dan
kondisi baru (elevasi muka air awal +136,3m). Pemutakhiran debit banjir menunjukkan adanya kenaikan debit
banjir ke Waduk Wonogiri sebesar 7,7% dan 3,6%, masing-masing untuk debit banjir kala ulang 60 dan 500
tahun, dibandingkan dengan studi Pradipta (2014). Hasil kajian menunjukkan bahwa Waduk Wonogiri rentan
terhadap overtopping saat banjir kala ulang 500 tahun. Untuk mengantisipasi risiko tersebut, maka elevasi
muka air waduk untuk pembukaan-penuh pintu pelimpah baru disarankan untuk diturunkan agar muka air
waduk maksimum tidak melebihi extra flood water level.
268
Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 27, No.2, 2021, 268-276
Paska Wijayanti, Istiarto, Rachmad jayadi
Pola Operasi Waduk …
269
Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 27, No.2, 2021, 268-276
Paska Wijayanti, Istiarto, Rachmad jayadi
Pola Operasi Waduk …
Dalam kaitannya dengan studi tentang sumber daya dan hidrograf satuan cara Collins. Analisis
air, hidrologi mempunyai peranan yang sangat frekuensi menggunakan kala ulang 60 tahun, 500
penting. Salah satu faktor yang berperan adalah data tahun, dan Probable Maximum Precipitation
hidrologi, sehingga dapat mengetahui besarnya (PMP). Hidrograf satuan dengan cara Collins
debit rencana sebagai perencanaan bangunan air mensyaratkan pemilihan kasus berupa hidrograf
(Sitohang et al., 2011). DAS memiliki komponen- tunggal, semata-mata agar proses hitungan lebih
komponen hidrologi yang kompleks. Proses sederhana dan tidak memakan waktu. Hidrograf
hidrologi yang terjadi di suatu wilayah merupakan banjir rancangan didapat dari hasil analisis
faktor penting dalam menentukan besarnya debit hidrograf satuan dan hujan rancangan pada masing-
aliran (Putra, L. A., 2015). masing DAS untuk kala ulang 60 tahun, 500 tahun
dan Probable Maximum Flood (PMF) dengan
Makalah ini memaparkan kaji ulang perubahan pola menggunakan perangkat lunak HEC-HMS 3.4.
operasi Waduk Wonogiri untuk pengendalian banjir PMF digunakan untuk memastikan keamanan dan
pada operasi pembukaan pintu spillway lama dan keandalan maksimum dalam desain bangunan
baru. Hidrograf inflow ke waduk hasil kajian terda- hidrolik seperti bendungan. Nilai PMF dapat
hulu (Pradipta, 2014) diperbarui dengan menam- diperoleh melalui nilai PMP yaitu curah hujan
bahkan data hujan sampai dengan tahun 2019. maksimum yang mungkin terjadi pada suatu
Kajian menelaah pula opsi perubahan elevasi muka wilayah dalam waktu tertentu (Sibuea, 2018).
air waduk saat banjir (control water level, CWL).
Mulai
Sampai saat ini, CWL Waduk Wonogiri masih men-
jadi bahasan intensif dalam pengoperasian waduk
menyongsong perubahan karakteristik waduk Review penelitian terdahulu dan kajian pustaka
dengan adanya dua bagian waduk dan dua spillway.
Prinsip dasar operasi waduk melalui pelimpah Penelusuran banjir di waduk kondisi lama (TMA lama)
adalah pengaturan debit melalui pelimpah untuk untuk banjir kala ulang 60 tahun, 500 tahun, dan PMF
mencegah overtopping bendungan dan genangan
banjir di kawasan hilir waduk. Kinerja operasi
Penelusuran banjir di waduk kondisi baru (TMA baru)
waduk pada saat banjir bergantung kepada prediksi untuk banjir kala ulang 60 tahun, 500 tahun, dan PMF
hidrograf inflow waduk dan pengaturan elevasi
muka air waduk (Wijaya, 2015). Prediksi hidrograf
inflow dilakukan dengan suatu sistem peramalan Analisis pengaruh pembangunan closure dike dengan
banjir (flood forecasting system) dan pengaturan NHWL baru dan CWL baru
elevasi muka air waduk dilakukan dengan
pengaturan debit pelimpah. Di Waduk Wonogiri,
sistem yang ada mampu memprediksi debit inflow Penentuan rekomendasi pola operasi Waduk
Wonogiri
(QI) beberapa jam ke depan. Pengaturan debit
pelimpah (QO) dilakukan menurut pedoman di
bawah ini (Koei, 1982). Prosedur kajian pola Selesai
operasi Waduk Wonogiri untuk pengendalian banjir
disajikan pada Gambar 4. Gambar 4. Prosedur penelitian
Pemutakhiran perhitungan banjir rancangan Penelusuran banjir merupakan teknik yang penting
menggunakan metode analisis frekuensi data hujan dan diperlukan untuk mendapatkan penyelesaian
270
Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 27, No.2, 2021, 268-276
Paska Wijayanti, Istiarto, Rachmad jayadi
Pola Operasi Waduk …
pengendalian banjir. Sehingga penelusuran banjir dengan waduk biasanya hanya dapat dilakukan pada
dipandang sebagai prosedur yang dibutuhkan untuk bagian hulu dan dikaitkan dengan pengembangan
menentukan hidrograf suatu titik di hilir dari sumber daya air (Syahputra, 2015).
hidrograf yang diketahui dari titik di hulu (Styawan,
2017). Penelusuran banjir di waduk digunakan Pada prinsipnya, pola operasi Waduk Wonogiri
untuk mengetahui pola stage hydrograph, serta dalam pengendalian banjir adalah menahan debit
untuk memperoleh outflow hydrograph melalui inflow dan mengatur debit outflow. Jumlah debit
pelimpah Waduk Wonogiri. outflow melalui pelimpah lama, pelimpah baru, dan
intake tidak melebihi debit kritis 400 m3/s atau
Perubahan elevasi muka air Waduk Wonogiri bankfull capacity (Koei, 2016). Perubahan tata guna
lahan dan karakteriktik hujan di DTA Waduk
Elevasi muka air Waduk Wonogiri diubah dengan Wonogiri memungkinkan terjadi perubahan
mempertimbangkan penurunan kapasitas waduk hidrograf banjir inflow rancangannya sehingga
dan perubahan pola operasi pengendalian banjir. perlu meningkatkan kinerja pola operasi Waduk
Tabel 1 menyajikan perubahan elevasi muka air Wonogiri sebagai pengendali banjir (Arlensietami,
waduk dari kondisi lama sebelum closure dike ke 2011).
kondisi baru setelah closure dike dibangun.
Penelusuran banjir di Waduk Wonogiri
Tabel 1. Elevasi muka air untuk operasi waduk
Kondisi Kondisi Terdapat data hujan harian dari 14 stasiun hujan dan
Elevasi muka air waduk tiga pos AWLR yang tersebar pada DTA Waduk
lama (m) baru (m)
TMA Rendah (LWL) El.127,0 El.127,0 Wonogiri. Respon DAS dalam proses alih ragam
TMA Kontrol Banjir (CWL) El.135,3 El.136,3 hujan sangat dipengaruhi parameter Curve Number
TMA Normal (NHWL) El.136,0 El.137,0 (CN) dan CNkomposit. CN merupakan fungsi dari
TMA Banjir Besar (HFWL) El.137,7 El.138,6 karakteristika DAS. Jika lahan terdiri dari beberapa
TMA Tambahan (SWL) El.138,2 El.139,1 tata guna lahan dan tipe tanah maka dihitung nilai
TMA Banjir Luar biasa (EFWL) El.139,1 El.139,9 CNkomposit yang diperoleh dari perhitungan
Sumber: Koei, 2016 penjumlahan nilai CN masing-masing penggunaan
lahan berdasarkan jenis tanah dikalikan dengan
Bukaan pintu pelimpah berfungsi untuk menjaga luasnya dibagi luas total DAS. Pengolahan data
elevasi muka air agar tetap pada kondisi elevasi hidrologi sebagai data inflow pada proses
normal. Semakin tinggi kenaikan muka air, maka penelusuran banjir di waduk. Hidrograf satuan (HS)
bukaan pintu dinaikkan sesuai dengan tinggi muka yang digunakan diambil dari penelitian Oktavia
air, agar tidak terjadi overtopping (Roviqoh, 2018). (2013) dengan sedikit pembaharuan yang terletak
pada metoda perata-rata HS.
Pola operasi waduk
Analisis hujan DAS menggunakan metoda poligon
Pada banjir kecil, QImax < 400 m3/s, debit pelimpah thiessen, berdasarkan ketersediaan data hujan
dikendalikan supaya < 400 m3/s dengan mengatur harian pada 14 stasiun hujan yang tersebar pada
pintu pelimpah secara partial opening sampai banjir DTA Waduk Wonogiri. Hujan rancangan harian
berakhir. Pada banjir standar, QImax = 400 ─ 4.000 untuk kala ulang 60 tahun, 500 tahun dan PMP
m3/s, debit pelimpah dipertahankan sebesar 400 dihitung menggunakan analisis frekuensi. Pola
m3/s dengan mengatur pintu pelimpah secara partial distribusi hujan acuan diperoleh dari penelitian
opening sampai banjir berakhir. Pada banjir luar Arlensietami (2011).
biasa, QImax > 4.000 m3/s, debit pelimpah adalah
kontinyu sebesar 400 m3/s pada saat awal banjir Berdasarkan hasil analisis HS dan hujan rancangan,
(preceding release) dan ketika elevasi muka air maka dapat dihitung hidrograf banjir rancangan
waduk mencapai El.138,2 m, maka semua pintu kala ulang 60 tahun, 500 tahun, dan PMF 10 DAS
pelimpah dibuka penuh (full opening). pada DTA Waduk Wonogiri dengan menggunakan
HEC-HMS 3.4. Hidrograf banjir rancangan total
Pengendalian banjir Waduk Wonogiri untuk masing-masing kala ulang digunakan sebagai
masukan pada penelusuran banjir di waduk.
Waduk mengubah pola inflow-outflow hidrograf.
Fungsi waduk untuk pengendali banjir agar Metode perhitungan yang digunakan dalam
mendapatkan manfaat yang lebih besar harus penelusuran banjir di waduk adalah metode level
dilengkapi dengan pintu pengendali banjir, pool routing. Metode level pool routing adalah
sehingga penurunan debit banjir di hilir waduk akan prosedur untuk menghitung hidrograf outflow
lebih besar atau perubahan antara inflow dan waduk dengan permukaan air horisontal, dengan
outflow hidrograf yang besar. Pengendalian banjir masukan berupa hidrograf inflow dan karakteristika
271
Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 27, No.2, 2021, 268-276
Paska Wijayanti, Istiarto, Rachmad jayadi
Pola Operasi Waduk …
tampungan. Metode ini diperlukan untuk penelitian Pradipta (2014). Waktu untuk mencapai
mengetahui jumlah debit maksimum yang mampu debit puncak (time to peak) banjir kala ulang 60
ditampung waduk dan mengetahui efektivitas tahun dalam kajian ini lebih cepat 20%
waduk (Amalia et al, 2015). Persamaan yang dibandingkan hidrograf Pradipta (2014). Kajian ini
digunakan sebagai berikut (Chow et al., 1988). mendapati volume banjir yang lebih tinggi daripada
volume banjir hidrograf hasil penelitian terdahulu.
𝑑𝑆 = 𝐼 − 𝑂 (1)
𝑇 = 0, ∆𝑡, 2∆𝑡, … … , 𝑗∆𝑡, (𝑗 + 1)∆𝑡 (2) Penelusuran banjir di waduk
dengan Δt = interval routing Pada penelitian terdahulu, Pradipta (2014)
Perubahan inflow (I) dan outflow (O) selama Δt melakukan simulasi penelusuran banjir di waduk
dianggap linear, maka dapat ditulis perubahan dengan hidrograf inflow belum diperbarui dan
tampungan (S) sebagai berikut. elevasi awal muka air pada El.135,3 m (CWL
𝐼𝑗 +𝐼𝑗+1 𝑂𝑗 +𝑂𝑗+1
lama). Hasil rekapitulasi disajikan pada Tabel 3.
𝑆𝑗+1 − 𝑆𝑗 = ∆𝑡 − ∆𝑡 (3)
2 2
Saat banjir kala ulang 60 tahun, elevasi muka air
dengan Ij, Ij+1 = diketahui (hidrograf inflow), Oj, Sj = pada SSR dan MR masih di bawah elevasi puncak
diperoleh berdasarkan hitungan pada Δt closure dike disajikan pada Gambar 5. Saat banjir
sebelumnya, dan Oj+1, Sj+1 = besaran yang dicari. telah selesai, muka air MR turun sampai batas
overflow dike karena tidak ada outflow melalui
Penelusuran banjir dilakukan untuk banjir kala pelimpah lama. Waduk Wonogiri aman terhadap
ulang 60 tahun, 500 tahun, dan PMF. Terdapat 2 risiko overtopping closure dike karena elevasi muka
skenario penelusuran yaitu kondisi lama (kondisi air waduk masih di bawah batas elevasi muka air
setelah dibangun closure dike dengan CWL kritis (El.139,1 m).
El.135,3 m dan EFWL El.139,1 m) dan kondisi baru
(kondisi setelah dibangun closure dike dengan
CWL El.136,3 m dan EFWL baru El.139,9
m).Pengaruh pelimpah baru dan closure dike
terhadap pengendalian banjir yaitu berdasarkan
perhitungan penelusuran banjir di waduk, sehingga
dapat diketahui apakah dengan pola operasi tersebut
kondisi Waduk Wonogiri masih dalam keadaan
aman terhadap overtopping dengan cara mengecek
elevasi muka air maksimum.
272
Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 27, No.2, 2021, 268-276
Paska Wijayanti, Istiarto, Rachmad jayadi
Pola Operasi Waduk …
Tabel 3. Rekapitulasi hasil penelusuran banjir di waduk penelitian terdahulu (Pradipta, 2014)
Debit inflow Debit outflow maks. (m3/s) Elevasi muka air maks. (m)
Kala ulang (tahun)
maks. (m3/s) Pelimpah lama Pelimpah baru MR SSR
60 4.373 - 421 El.137,1 El.136,9
500 6.541 - 783 El.138,0 El.139,7
PMF 9.707 1.166 775 El.138,3 El.139,5
273
Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 27, No.2, 2021, 268-276
Paska Wijayanti, Istiarto, Rachmad jayadi
Pola Operasi Waduk …
274
Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 27, No.2, 2021, 268-276
Paska Wijayanti, Istiarto, Rachmad jayadi
Pola Operasi Waduk …
maksimum. Konsekuensi dari hal ini adalah Wonogiri. Pola operasi yang disarankan adalah
kenaikan risiko bencana banjir di wilayah hilir pengaturan ulang full opening gate pada pelimpah
Waduk Wonogiri. Elevasi muka air maksimum baru jika elevasi muka air SSR mencapai El.136,3
Waduk Wonogiri masih aman terhadap overtopping m untuk kondisi lama (CWL lama El.135,3 m) dan
closure dike pada banjir kala ulang 60 tahun. El.137,2 m untuk kondisi baru (CWL baru El.
136,3 m).
Debit outflow maks. (m3/s) ∆ Elevasi muka air maks. (m) ∆ El. muka
Kala Pradipta Wijayanti Debit Pradipta Wijayanti air maks.
ulang (2014) (2020) outflow (2014) (2020) (m)
(tahun) Pelimpah Pelimpah Pelimpah Pelimpah maks.
(%) MR SSR MR SSR MR SSR
lama baru lama baru
60 - 421 - 423 0,48 +137,1 +136,9 +137,24 +137,26 0,14 0,36
500 - 783 - 808 3,19 +138,0 +139,7 +138,55 +140,26 0,55 0,56
PMF 1.166 775 - - - +138,3 +139,5 - - - -
Debit outflow maks. (m3/s) ∆ Elevasi muka air maks. (m) ∆ El. muka
Kala Pradipta Wijayanti Debit Pradipta Wijayanti air maks.
ulang (2014) (2020) outflow (2014) (2020) (m)
(tahun) Pelimpah Pelimpah Pelimpah Pelimpah maks.
(%) MR SSR MR SSR MR SSR
lama baru lama baru
60 - 421 - 455 8,08 +137,1 +136,9 +138,74 +138,75 2,64 2,86
500 - 783 - 882 12,64 +138,0 +139,7 +139,08 +140,31 1,08 0,61
PMF 1.166 775 - - - +138,3 +139,5 - - - -
275
Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 27, No.2, 2021, 268-276
Paska Wijayanti, Istiarto, Rachmad jayadi
Pola Operasi Waduk …
Studi kali ini menunjukkan bahwa Waduk Wonogiri Putra, L. A. (2015). Analisis efektivitas Waduk
berisiko overtopping ketika banjir 500-tahun Ciawi menggunakan model SWAT sebagai upaya
datang. Oleh karena itu, CWL EL. +136,3 m tidak pengendalian banjir DAS Ciliwung. Skripsi.
disarankan untuk diterapkan. Studi lebih lanjut Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas
terhadap CWL Waduk Wonogiri masih diperlukan Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor,
dengan memperhatikan perubahan berbagai Bogor.
variabel pengaruh, antara lain debit banjir, operasi
pintu spillway baru di SSR dan operasi pintu Renaningsih, S. (2017). Pengembangan perangkat
spillway lama di MR, dan kapasitas alur Bengawan lunak untuk simulasi penelusuran banjir wilayah
Solo di hilir waduk. Sungai Bengawan Solo Hulu. Tesis. Program Studi
S2 Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada,
Daftar Pustaka Yogyakarta.
Amalia, A., & Wesli, W. (2021). Penelusuran banjir Roviqoh, A. (2018). Simulasi bukaan pintu
menggunakan metode level pool routing pada bendungan wlingi raya blitar untuk pengendalian
Waduk Kota Lhokseumawe. Teras Jurnal, 5(1). banjir. Tugas Akhir. Program Studi S1 Teknik Sipil
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Arlensietami, L. (2011). Kaji Ulang Operasi Pintu Jember, Jember.
Spillway Waduk Wonogiri untuk Pengendalian
Banjir di Wilayah Sungai Bengawan Solo Hulu. Saleh, S. S., Musa, R., & As' ad, H. (2019). Kajian
Tesis. Magister Pengelolaan Bencana Alam karakteristik aliran terhadap bangunan pelimpah
Program Studi S2 Teknik Sipil Universitas Gadjah pada saluran terbuka. Teknik Hidro, 12(2), 40-52.
Mada, Yogyakarta.
Sibuea, P. R. A. (2018). Estimasi Probable
Chow, V. T. (1988). Applied Hydrology. Mc, Graw- maximum Precipitation (PMP) dan Probable
Hill Book Company. New York. Maximum Flood (PMF) dengan Menggunakan
Model GSSHA (Studi Kasus Daerah Kajian DAS
Masrevaniah, A. (2012). Penelusuran Banjir Waduk Citarum). Tugas Akhir. Fakultas Ilmu dan
dengan Hydrograf Seri. Jurnal Teknik Pengairan: Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung,
Journal of Water Resources Engineering, 1(1), 23- Bandung.
26.
Sihotang, R., Hazmi, M., & Rahmawati, D. (2011).
Koei, N. (1982). Manual for Operation and Analisis banjir rancangan dengan metode hss
Maintenance for Wonogiri Multipurpose Dam nakayasu pada bendungan gintung. Proceeding
Project. Japan. PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur
&Sipil), 4.
Koei, N. (2007). Laporan Akhir Studi Penanganan
Sedimentasi di Waduk Bendungan Serbaguna Styawan, A. P. (2017). Studi Kejadian dan Potensi
Wonogiri. Indonesia. Banjir Bandang oleh Keruntuhan DAM Alam di
Nasiri. Tesis. Departemen Teknik Sipil dan
Koei, N. (2016). Countermeasures for Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah
Sedimentation on Wonogiri Reservoir under Lower Mada, Yogyakarta.
Solo River Improvement Project Phase-2 (JICA
Loan No. IP-522) Study Report on Operation and Syahputra, I. (2015). Kajian hidrologi dan analisa
Maintanance of Wonogiri Multipurpose DAM and kapasitas tampang Sungai Krueng Langsa berbasis
Related Structures. The Republic of Indonesia. HEC-HMS dan HEC-RAS. Jurnal Teknik Sipil
Unaya, 1(1), 15-28.
Oktavia, S. R. (2013). Pengembangan Model
Hidrologi untuk Estimasi Hidrograf Inflow Waduk Wijaya, A. P. (2015). Pembuatan Perangkat Lunak
Wonogiri. Tesis. Program Studi S2 Teknik Sipil untuk Mendukung Pengendalian Banjir DAS
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Bengawan Solo Hulu. Tesis. Program Studi Teknik
Sipil, Program Pascasarjana, Fakultas Teknik
Pradipta, A. G. (2014). Studi Pengaruh Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
pembangunan Closure Dike Waduk Wonogiri
terhadap Pola Operasi Waduk Periode Banjir. Tesis.
Program Studi Teknik Sipil, Program Pascasarjana,
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
276
Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 27, No.2, 2021, 268-276