Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Teks Anekdot Secara Daring Achmad Zufli

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 20 Nomor 1 Januari 2021

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN : 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN TEKS ANEKDOT SECARA


DARING

Achmad Zufli
Universitas Veteran Bangun Nusantara, Indonesia
azufli5@gmail.com

Dewi Kusumaningsih
Universitas Veteran Bangun Nusantara, Indonesia
dewikusumaningsih71@gmail.com

Sukarno
Universitas Veteran Bangun Nusantara, Indonesia
angakarna@gmail.com

Arum Puji Astuti


SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo, Indonesia
astutiarum63@gmail.com

Accepted: 2020-11-26, Approved: 2021-01-04 , Published: 2020-01-18

ABSTRACT
The Covid-19 pandemic has disrupted the face-to-face learning process, therefore a
solution is needed to answer these problems. Online learning (online) is an alternative
that can overcome this problem. Online learning with online applications including
Google classroom, Google from, Whatsapp groups and other media. Especially in
language lessons in improving the making of anecdotal texts. The purpose of this study
was to obtain a description of the effectiveness of the implementation of online learning
at SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo in the creativity of writing anecdotal texts. This
study used a survey method by distributing questionnaires conducted online, and the
number of samples was 36 students in the TKR class X SMK Muhammadiyah 2
Sukoharjo study. Data were analyzed using quantitative descriptive techniques. The
results of this study indicate that students are less effective and less understanding in
online learning. The media used by students are gadgets (HP) and there are several
obstacles faced during this online learning, ranging from technical problems when
learning online, networking on gadgets, and quite expensive quota fees.
Keywords: Online learning; effectiveness; constrains

ABSTRAK
Pandemi covid-19 ini telah mengganggu proses pembelajaran secara tatap muka, maka
dari itu diperlukan solusi untuk menjawab permasalahan tersebut. Pembelajaran daring
(online) adalah salah satu alternatif yang dapat mengatasi masalah
tersebut.Pembelajaran daring secara daring diantaranya Google classroom, Google
from, Whatsapp grup dan media lainnya.Terutama pada pelajaran berbahasa dalam
meningkatkan pembuatan teks anekdot.Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaran efektifkah pelaksanaan pembelajaran daring (online) di SMK

15
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2021
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 20 Nomor 1 Januari 2021
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN : 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968

Muhammadiyah 2 Sukoharjo dalam kreativitas penulisan teks anekdot. Penelitian ini


menggunakan metode survei dengan cara membagikan kuesioner yang dilakukan secara
online, dan jumlah sampel adalah 32 siswa dibidang studi TKR kelas X SMK
Muhammadiyah 2 Sukoharjo. Data dianalisis dengan teknik diskriptif kuantitatif.Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa kurang efektif dan kurang pahamnya siswa dalam
pembelajaran daring (online).Media yang digunakan siswa yaitu gadget (HP) dan
terdapat beberapa kendala yang dihadapi pada saat pembelajaran daring tersebut, mulai
dari masalah teknis saat pembelejaran daring, jaringan pada gadget, dan biaya kuota
yang cukup mahal.

KataKunci: Pembelajaran daring; efektivitas; kendala

PENDAHULUAN dalam lingkungan pembelajaran secara


Pembelajaran daring merupakan online menurut (Pilkington, 2018).
sebuah inovasi pendidikan yang Perkembangan teknologi menjadi
melibatkan unsur teknologi informasi sebuah potensi dalam berbagai bidang
dalam pembelajaran. Pembelajaran khususnya dalam bidang pendidikan
daring merupakan sistem pendidikan sehingga harus direspon secara positif
jarak jauh dengan sekumpulan metoda dan adaptif dalam menjawab tantangan
pengajaran dimana terdapat aktivitas abad 21 yang penuh kompleksitas (Aziz
pengajaran yang dilaksanakan secara Hussin, 2018; Gamar et al., 2018).
terpisah dari aktivitas belajar (Pitoyo, Keberadaan teknologi bagi dunia
2017). Pembelajaran daring pendidikan merupakan sarana yang
diselenggarakan melalui jejaring dapat dipakai sebagai media
internet dan web 2.0 (Pitoyo, 2017), penyampaian program pembelajaran
artinya bahwa penggunaan baik secara searah maupun secara
pembelajaran daring melibatkan unsur interaktif (Husaini, 2014), proses
teknologi sebagai sarana dan jaringan belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang
internet sebagai sistem. Pembelajaran kelas tertentu(Denker, 2013), selain itu
daring telah banyak dilakukan dalam penggunaan teknologi telah
konteks perguruan tinggi, terbukti dari memungkinkan munculnya
beberapa penelitian yang menjelaskan pembelajaran jarak jauh dan mendorong
hal tersebut (Crew & Parker, 2017; inovasi yang lebih besar dalam
Mather & Sarkans, 2018). Pembelajaran menciptakan metode pengajaran di
daring memberikan manfaat dalam dalam dan di luar kelas (Almeida &
membantu menyediakan akses belajar Simoes, 2019). Maka dari itu, guru
bagi semua orang, sehingga menghapus harus bisa memanfaatkan internet dalam
hambatan secara fisik sebagai faktor pembelajaran seperti pada bukunya Ega
untuk belajar dalam ruang lingkup kelas Risma Wati, 2016:51 dalam (Falaq,
(Riaz, 2018), bahkan hal tersebut 2020)bahwa dalam proses belajar
dipandang sebagai sesuatu yang efektif mengajar di media internet sangat
untuk diterapkan khususnya dalam membantu untuk menarik minat peserta
perguruan tinggi, akan tetapi tidak bisa didik terhadap materi yang telah
dipungkiri bahwa tidak semua disampaikan oleh guru.
pembelajaran dapat dipindahkan ke

16
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2021
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 20 Nomor 1 Januari 2021
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN : 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968

Berbagai media pembelajaran teori, tetapi dilaksanakan melalui


dengan jarak jauh pun diuji coba dan latihan dan praktik yang teratur
digunakan secara serentak. Sarana yang sehingga menghasilkan tulisan yang
dapat digunakan sebagai media tersusun baik.Dalam keterampilan
pembelajaran online pada era modern menulis, siswa dituntut untuk
ini antara lain. Google classroom, menguasai kosakata, pengetahuan, dan
Google from, dan Whatsapp pengalaman agar dapat menyampaikan
grup.Sarana-sarana tersebut merupakan gagasan-gagasan dengan baik kepada
sarana yang dipilih untuk pembelajaran pembaca.Pembelajaran Indonesia
di SMK Muhammadiyah 2 berbasis teks diarahakan untuk
Sukoharjo.Sarana-sarana tersebut membentuk kemampuan berpikir siswa
digunakan secara semestinya media (Kusumaningsih dkk, 2013:288).
dalam melangsungkan pembelajaran Macam-macam teks yang diajarkan di
seperti di dalam kelas.Pada era modern SMK yang terdapat pada silabus
ini media online tersebut secara tidak diantaranya teks laporan hasil observasi,
langsung kemampuan menggunakan teks anekdot, hikayat, teks negosiasi,
serta mengakses teknologi semakin debat, dan puisi.
dikuasai oleh siswa maupun guru. Salah satu teks yang dikaji
Seiring dengan pesatnya penelitian ini adalah teks anekdot.
perkembangan di dunia telekomunikasi Objek teks anekdot ini dipilih karena
yang ditandai dengan era digitalisasi, kemampuan menulis teks anekdot
khususnya di bidang teknologi sangat berperan dalam pembelajaran
informasi dan komunikasi, tentunya bahasa dan sastra
proses belajar mengajar juga menuntut Indonesia.Perkembangan ilmu
adanya penyesuaian atau linearitas pengetahuan dan teknologi semakin
institusi pendidikan dalam penggunaan mendorong upaya-upayapembaharuan
metode proses belajar mengajar (Falag, dalam memanfaatkan hasil-hasil
2020).Penggunaan jaringan teknologi teknologi padapembelajaran(Falag,
atau media daring (online) ini mampu 2020) terutama pada sistem daring
menyelesaikan tugas pada siswa, dan (online) ini mampu membantu siswa
juga menimbulkan kreativitas secara mengatasi rendahnya keterampilan
mandiri dikalangan siswa dalam menulis teks anekdot, salah satunya
mengembangkan pengetahuan yang dapat ditempuh dengan cara
telah mereka miliki.Melalui metode meningkatkan penggunaan model
pembelajaran yang modern ini, siswa pembelajaran daring (online). Oleh
dapat meciptakan kreativitas dalam karena itu, untuk menciptakan
pembuatan teks anekdot dan dapat pembelajaran yang efektif, siswa
mengembangkan pemikiran melalui dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif.
kreativitas mereka sendiri, tanpa keluar Meta-analisis terbaru tentang
dari pokok permasalahan yang pembelajaran daring (online) lebih
disampaikan oleh guru. efektif dibandingkan dengan pertemuan
Kurikulum 2013 pembelajaran tatap muka (Pitoyo, 2017).Proses
Indonesia bertujuan agar siswa mampu pembelajaran akan berjalan dengan
mendengar, membaca, berbicara, dan efektif apabila siswa menunjukan
menulis.Oleh karena itu, keterampilan keaktifannya. Keaktifan belajar siswa
menulis tidak hanya dikuasai melalui ditandai oleh adanya keterlibatan secara

17
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2021
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 20 Nomor 1 Januari 2021
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN : 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968

optimal, baik intelektual, emosi dan jaringan internet yang lambat saat
fisik(Ramlah, Dani, Hamzah, 2014). mengakses aplikasi yang digunakan
Siswa dapat dikatakan aktif apabila dalam pembelajaran daring biaya kuota
siswa terlibat secara optimal baik yang cukup mahal Penelitian yang telah
pikiran emosi ataupun tingkah lakunya dilakukan oleh(Hikmat, Endang
selama pembelajaran. Hermawan, Aldim, 2020) mengenai
Dalam konteks kegiatan efektivitas pembelajaran daring selama
pembelajaran perlu dipertimbangkan masa pandemi covid-19, (Nabila Hilmy
efektivitas artinya sejauhmana tujuan Zhafira, Yenny Ertika, 2020) mengenai
yang telah ditetapkan dapat dicapai persepsi mahasiswa terhadap
sesuai harapan yang di inginkan. Ciri- perkuliahan daring sebagai sarana
ciri keefektifan program pembelajaran pembelajaran selama masa karantina
adalah berhasil mengantarkan siswa covid-19, (Rachmat & Krisnadi, n.d.)
mencapai tujuan intruksional yang telah mengenai efektifitas pembelajaran
ditentukan, memberikan pengalaman daring yang telah dilaksanakan pada
belajar yang menyenangkan, saat Pandemi Covid-19 di SMKN 8
mempunyai daya tarik siswa sehingga Tangerang, (Syarifudin, 2020)
menunjang pencapaian tujuan mengenai impelementasi pembelajaran
pengajaran dan memiliki sarana-sarana daring (online) untuk meningkatkan
yang menunjang proses belajar mutu pendidikan sebagai dampak
mengajar(Rohmawati, 2015). diterapkannya social distancing.
Keefektifan program Berbagai penelitian tersebut, tulisan ini
pembelajaran tidak hanya dilihat dari berbeda dengan kajian-kajian yang telah
segi tingkat akademis saja, melainkan diteliti penulis lain sebelumnya.
harus ditinjau dari segi proses dan
sarana penunjang. Efektivitas metode Pembelajaran daring (online)
pembelajaran tersebut merupakan suatu Pembelajaran daring merupakan
ukuran yang berhubungan dengan kepanjangan dari pembelajaran dalam
tingkat keberhasilan dari suatu proses jaringan(online) dengan pola
pembelajaran. Keefektifan dapat diukur pembelajarannya melalui bantuan
dengan melihat keinginansiswa jaringan internet sehingga akan terjadi
terhadap pembelajaran. Artikel ini akan interaksi kegiatan belajar mengajar
menganalisis keefektifan pembelajaran antara siswa dan guru. Pembelajaran
daring (online) dalam pelajaran daring ini juga dilakukan memanfaatkan
pembuatan teks anekdot dimasa teknologi informasi.Pembelajaran
pandemicovid-19 ini. daring (online) adalah sistem belajar
Tulisan ini secara spesifik yang terbuka dan tersebar dengan
membahas tentang survei persepsi siswa menggunakan perangkat pedagogi (alat
terhadap pembelajaran teks anekdot pembantu pendidikan), yang
srcara daring untuk kelas X SMK dimungkinkan melalui internet dan
Muhammadiyah 2 Sukoharjo. Kendala- teknologi berbasis jaringan untuk
kendala yang dialami siswa saat memfasilitasi pembentukan proses
pelaksanaan pembelajaran daring belajar dan pengetahuan melalui aksi
(online) yaitu jaringan pada gadget, dan interaksi yang berarti(Dabbagh dan
dikarenakan letak geografis di pedesaan Ritland (dalam Arnesi dan Hamid,
sehingga jauh dari jangkauan sinyal dan 2015).

18
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2021
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 20 Nomor 1 Januari 2021
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN : 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968

Penggunaan teknologi mobile digunakan oleh guru dalam


mempunyai sumbangan besar dalam mengembangkan materi pembelajaran.
lembaga pendidikan, termasuk di Selain itu tujuan utama Google
dalamnya adalah pencapaian tujuan classroom tersebut untuk
pembelajaran jarak jauh (Korucu & menyederhanakan proses berbagi file
Alkan, 2011). Berbagai media juga antara guru dan peserta didik. Google
dapat digunakan untuk mendukung classroom bisa dikatakan salah satu
pelaksanaan pembelajaran secara media pembelajaran yang berbasis
daring. Misalnya kelas-kelas virtual metode pembelajaran inkuiri karena
menggunakan layanan Google Google classroom dapat melibatkan
Classroom, Edmodo, dan Schoology kemampuan siswa secara maksimal
(Enriquez, 2014; Sicat, 2015; Iftakhar, dalam mencari, memahami,
2016), dan applikasi pesan instan menyelidiki, menganalisis dan
seperti WhatsApp (So, 2016). merumuskan hasil belajar (Gofur,
Pembelajaran secara daring bahkan 2018). Salah satu fitur yang akan sering
dapat dilakukan melalui media social digunakan oleh para pengajar dalam
seperti Facebook dan Instagram (Kumar menggunakan Google classroom adalah
& Nanda, 2018). Pembelajaran daring create assignment yang berfungsi untuk
menghubungkan peserta didik dengan memberikan tugas kepada siswa. Selain
sumber belajarnya (database, itu terdapat fitur create topic yang tidak
pakar/instruktur, perpustakaan) yang kalah menarik menarik dari fitur lainnya
secara fisik terpisah atau bahkan yaitu digunakan untuk membuat topik
berjauhan namun dapat saling pembelajaran yang akan dibahas dikelas
berkomunikasi, berinteraksi atau virtual Google classroom sehingga
berkolaborasi (secara siswa bisa berpartisipasi aktif dalam
langsung/synchronous dan secara tidak pembelajaran baik dikelas.
langsung/asynchronous). Pembelajaran Google classroom bertujuan
daring adalah bentuk pembelajaran untuk memberikan keringanan dalam
jarak jauh yang memanfaatkan memgerjakan tugas kepada siswa yang
teknologi telekomunikasi dan informasi, bersifat paperless.Penugasan dalam
misalnya internet, CD-ROOM Google classroom berupa dokumen atau
(Molinda, 2005). Tujuan dari penelitian foto dan diskusi. Selain itu juga bisa
ini adalah untuk memperoleh gambaran melakukan tes online menggunakan
keefektifan pembelajaran daring di format Google from dengan berbagai
SMK Muhammadiyah 2 Sukoharjo tipe soal. Untuk login ke Google
semasa pandemi covid-19. classroom, pengguna akun Gmail hanya
mencari dan klik menu Google
Google classroom classroom yang sudah tersedia di akun
Google classroom merupakan Gmailyang bersangkutan (Muslik,
layanan web gratis dan memilki 2019).
beberapa fitur yang dapat digunakan Cara menggunakan Google classroom
dalam proses pembelajaran antara lain Pada dasarnya cara penggunaannya,
bertujuan untuk menyederhanakan hampir sama dengan penggunaan
membuat, mendistribusikan, menilai aplikasi google lainnya.
tugas tanpa menggunakan kertas, dan
terdapat juga fitur lain yang dapat

19
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2021
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 20 Nomor 1 Januari 2021
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN : 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968

Jika belum memiliki akun, Komunikasi dan Informatika,


maka diharuskan melakukan registrasi Whatsappadalah aplikasi yang paling
terlebih dahulu. diminati masyarakat dalam
berkomunikasi lewat internet. “83%
Berikut cara registrasi Google dari 171 juta pengguna internet kita
classroom : adalah pengguna Whatsapp yang
1. Membuka Google classroom menghubungkan antara masyarakat” hal
2. Login menggunakan akun google tersebut diungkapkan Niken dalam
yang anda miliki peluncuran program edukasi “Literasi
3. Kemudian pilihlah tanda “+” yang Privasi dan Keamanan Digital” di
biasanya terletak di sebelah kanan Kementrian Komunikasi dan
atas Informatika (Kominfo), Jakarta, Senin
4. Anda dapat memilih “Join Class” 18/11/2020.
jika anda seorang murid dan Dengan menggunakan
memilih “Create class” jika anda Whatsapp, kita dapat melakukan
seorang pengajar atau guru. obrolan online, berbagi file, bertukar
5. Jika anda seorang guru, pilih foto dan lain-lain.Sebelum
“Create class” setelah itu beri tanda menggunakan Whatsapp anda harus
centang ( P) “Saya sudah membaca menginstall Whatsapp dengan cara
dan memahami pemberitahuan di sebagai berikut:
atas dan saya tidak menggunakan 1. Download aplikasi tersebut dari
ruang kelas di sekolah bersama website-nya.
murid” lalu pilih “terus”. 2. Install aplikasi tersebut ke
6. Masukkan nama kelas anda, bagian, smartphone.
subjek, kamar, lalu pilih “Create”. 3. Daftarkan nomor telepon anda
7. Google Classroom anda siap tanpa menggunakan 0 atau format
digunakan dan jangan lupa bagikan internasional karena Whatsapp
kelas kepada para murid. menggunakan nomor telepon anda
untuk mendaftar anda dalam
Whatsapp databasenya.
Whatsapp yaitu salah satu media 4. Aplikasi kemudian akan
komunikasi yang sangat popular mengirimkan kode konfirmasi via
digunakan pada era modern ini, SMS yang mengharuskan anda
whatsapp tersebut salah satu aplikasi untuk mengisikan kode konfirmasi
yang digunakan untuk melakukan tersebut ke langkah selanjutnya.
percakapan baik menggunakan teks, Setelah anda mengkonfirmasi
suara, maupun video.Whatsapp untuk nomor telepon anda, dan anda siap
tetap terhubung dengan teman dan untuk menggunakannya.
keluarga, kapanpun, dimanapun, 5. Aplikasi Whatsappakan secara
Whatsapp gratis dan menawarkan otomatis mendata phonebook untuk
pengalaman mengirim pesan dan menunjukkan siapa-siapa saja yang
panggilan yang sederhana, aman, sudah menggunakan Whatsapp.
raliabel, dan tersedia pada telepon di Untuk mengetahui siapa saja yang
penjuru dunia. sudah masuk ke daftar, tekan pada
Selanjutnya menurut Niken, tab contact. Mereka yang
sekretaris jendral Kementrian menggunakan Whatsappakan

20
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2021
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 20 Nomor 1 Januari 2021
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN : 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968

memiliki status disamping nama peranan yang sangat penting guna


mereka. menuangkan ide pokok pikiran, baik
6. Mulailah perbincangan dengan dalam lisan maupun tulisan.Ketika
teman-teman anda yang seseorang mengemukakan gagasan,
menggunakan Whatsapp dengan yang perlu diperhatikan bukan hanya
mengklik nama tersebut. kebahasaan melainkan juga harus ada
7. Anda dapat juga mengundang pemahaman. Dengan adanya
teman Anda untuk menggunakan pengertian, dan tujuan yang telah
Whatsapp aplikasi. Bahwa diskusi dicapai pun akan tersampaikan secara
kelompok adalah suatu percakapan jelas (Chaer, 2010:3).
ilmiah oleh beberapa orang yang
tergabung dalam suatu kelompok METODE
untuk saling bertukar pendapat Menurut Hermawan (2015)
mengenai suatu masalah dan dalam (Aditya Hendrawan, 2020)
bersama-sama mencari pemecahan metode penenlitian deskriptif adalah
mendapatkan jawaban atau metode penelitian yang berusaha untuk
kebenaran atas suatu menggambarkan dan menginterprstasi
masalah(Subroto,2002). suatu objek yang diteliti secara apa
adanya.Penelitian ini merupakan
Teks Anekdot penelitian deskriptif kuantitatif dengan
Teks anekdot adalah cerita menggunakan metode survei yang
singkat yang menarik karena lucu dan dilakukan secara online(Sugiyono,
mengesankan.Anekdot selalu dikaitkan 2017; Groves et al., 2011; Suryana &
dengan tanggapan terhadap fenomena Priatna, 2008; Gunawan, 2017).
sosial.Sebuah anekdot merupakan Pengumpulan data primer dalam
sarana menyampaikan pesan dan penelitian ini dilakukan dengan
kritikan terhadap fenomena sosial menyebarkan kuesioner secara online
melalui kemasan cerita lucu namun kepada 36 orang informan yang
sarat makna. Rasa peka terhadap merupakan siswa SMK Muhammadiyah
fenomena yang terjadi di masyarakat 2 Sukoharjo dengan program studi TKR
sangat bagus sebagai materi 36 siswa. Data diperoleh dengan
pembelajaran bahasa Indonesia bagi mengisi pertanyaan-pertanyaan yang
siswa di sekolah. dibagikan kepada seluruh peserta didik
Teks anekdot merupakan bagian TKRkelas X dalam bentuk Google
dari wacana.Pemahaman pembaca from. Selanjutnya data yang terkumpul
mengenai pamakaian bahasa dapat dianalisis untuk dideskripsikan.
menjadi titik singgung dalam analisis Bagian dari keseluruhan yang terdapat
wacana.Dalam pandangan persfektif, dalam kuesioner terdiri dari atas
individu tidak dianggap sebagai subjek beberapa pertanyaan yaitu:
objektif yang bisa menafsirkan secara 1. Apakah anda paham dengan
bebas sesuai pemikirannya.Bahasa pembelajaran daring (online) pada
dalam pandangan kritis dipahami saat pandemi Covid-19?
sebagai representasi yang berperan 2. Menurut anda apakah efektif
dalam membentuk subjek tertentu, tema pembelajaran daring (online) dalam
wacana tertentu, maupun strategi yang meningkatkan kreativitas
ada didalamnya.Bahasa mempunyai pembuatan teks anekdot?

21
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2021
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 20 Nomor 1 Januari 2021
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN : 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968

3. Menurut anda aplikasi apa yang Kondisi pembelajaran daring


efektif dalam pembelajaran daring Kondisi pembelajaran daring yang
(online) dalam meningkatkan dibahas terdiri dari atas pemahaman
kreativitas pembuatan teks anekdot? pembelajaran daring, efektifitas
4. Kendalaapa yang diahadapi saat pembelajaran daring, kreativitas
proses pembelajaran daring (online) pembuatan teks anekdot, aplikasi yang
dalam meningkatkan kreativitas digunakan saat pembelajaran daring,
pembuatan teks anekdot? dan kendala saat pembelajaran daring
selama pandemicovid-19
HASIL DAN PEMBAHASAN
.

SANGAT PAHAM 3 9,4%

PAHAM 11 34,4%

KURANG PAHAM 17 53,1%

TIDAK PAHAM SAMA


SEKALI
1 3,1%

Gambar 1.Pemahaman pembelajaran daring (online) saat pandemi covid-19.

Berdasarkan gambar diatas, diketahui sebanyak 11 (34,4%) siswa, kemudian


bahwa responden menjawab pertanyaan terdapat 3 (9,4%) siswa yang sangat
yang bervariasi.gambar 1, menjelaskan paham paham dengan pembelajaran
bahwa sebanyak 17 (53,1%) siswa daring (online) dan yang terakhir ada 1
kurang paham dengan pembelajaran (3,1%) siswa yang tidak paham sama
daring (online) dan siswa yang paham sekali dengan media daring tersebut.
dengan pembelajaran daring (online)

Keefektifan pembelajaran daring

SANGAT EFEKTIF 1 3,1%

EFEKTIF 7 21,9%

KURANG EFEKTIF 23 71,9%

TIDAK EFEKIF SAMA


SEKALI
1 3,1%

Gambar 2.Pembelajaran daring (online) yang efektif dalam penulisan teks anekdot.

22
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2021
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 20 Nomor 1 Januari 2021
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN : 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968

Pembelajaran daring (online) daring (online) untuk meningkatkan


dalam meningkatkan kreativitas kreativitas penulisan teks anekdot yaitu
penulisan teks anekdot saat pandemi sebanyak 7 (21,9%) siswa sedangkan
Covid-19 pada gambar 2, ini kurang ada 1 (3,1%) siswa yang beranggapan
efektif bagi siswa yaitu sebanyak 23 sangat efektif dan 1 (3,1%) memilih
(71,9%), dan sedangkan siswa yang kurang efektif sama sekali
merasa efektif dalam pembelajaran
.

Aplikasi yang digunakan saat pembelajaran daring

ZOOM 3,1%
1

WHATSAPP 14 43,8

GOOGLE CLASS ROOM 16 50,0%

FACEBOOK 1
3,1%

Gambar 3.Aplikasi yang efektif saat pembelajaran daring (online) dalam meningkatkan
penulisan teks anekdot.
sedangkan peringkat kedua yaitu siswa
Pembelajaran daring (online) memilih media Whatsapp sebanyak 14
yang efektif menggunakan aplikasi (43,8%) siswa dan urutan selanjutnya 1
yaitu GoogleClassroom, Whatsapp, (3,1%) siswa memilih aplikasi Zoom
Zoom dan media lainnya. Seperti pada dan Facebook untuk pembelajaran
gambar 3, siswa lebih memilih Google daring (online).
classroom sebanyak 16 (50,0%) siswa,

Kendala yang dihadapi saat pembelajaran daring

SUASANA PEMBELAJARAN
KURANG KONDUSIF
4 12,5%

SINYAL JARINGAN 11 34,4%

KUOTA 17 53,1%

Gambar 4.Kendala dalam pembelajaran daring (online) saat pandemi covid-19.

23
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2021
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 20 Nomor 1 Januari 2021
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN : 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968

Pada pembahasan selanjutnya yang dimaksud yaitu keadaan


kendala yang dihadapi siswa seperti peserta didik yang sudah bersedia
pada gambar 4, yaitu sebanyak 17 untuk memahami pembelajaran
(53,1%) siswa mengalami masalah daring.Dari tanggapan responden
dalam kuota yang terbatas, sedangkan terhadap salah satu pernyataan
suasana yang kurang kondusif dalam kuesioner online
menjadikan peringkat kedua oleh siswa menunjukkan bahwa lebih dari
sebanyak 4 (12,5%) siswa dan sisanya setengah jumlah responden
sebanyak 11 (34,4%) siswa mengalami menyatakan bahwa dirinya kurang
pada jaringan gadget/ HP mereka. paham untuk mengikuti
pembelajaran daring selama masa
Dari penjelasan di atas, peneliti pandemi ini. Hal tersebut dapat
melakukan survey untuk mengetahui dilihat bahwa 53,1% responden
keefektifan pembelajaran daring dalam memilih bahwa dirinya kurang
meningkatkan kreativitas penulisan teks paham terhadap pembelajaran
anekdot dan kendala yang diahadapi online ketika diberi pernyataan yang
saat pelaksanaan pembelajaran daring berisikan tentang pemahaman
selama masa pandemi Covid-19. pembelajaran daring. Ini artinya
Responden nya yaitu peserta didik kelas belum banyak peserta didik yang
X jurusan TKR 1 dan TKR 2 di SMK memahami pembelajaran daring
Muhammadiyah 2 Sukoharjo.Peneliti (online) selama masa pandemi ini,
melakukan survey dengan bahkan ada 1 siswa tidak paham
menggunakan kuesioner online yang sama sekali dengan pembelajaran
sifatnya tertutup, karena responden online dengan alasan “tidak
hanya dapat memilih pilihan yang dijelaskan secara langsung”. Namun
disediakan. Peneliti menyebarkan tidak menutup kemungkinan bahwa
kuesionernya kepada peserta didik ada beberapa peserta didik yang
dengan harapan dapat mengetahui paham sejumlah 11 (34,38%) dan
efektivitas pembelajaran daring, sangat paham dalam mengikuti
meningkatkan kreativitas pemuatan teks pembelajaran daring ini sejumlah 3
anekdot dan kendala yang dihadapi saat (9,38%) siswa. Mengenai hal
pembelajaran daring. Dari hasil tersebut guru akan memberi
menyebarkan kuesioner online tersebut, penjelasan kembali sebelum
peneliti memperoleh tanggapan dari pembelajaran daring dimulai dan
sebanyak 32 responden. Berdasarkan memberi fasilitas jika kurang paham
hasil survey yang dilakukan peneliti bisa menghubungi dengan aplikasi
dengan menggunakan kuesioner online Whatsapp.
tersebut diperoleh beberapa hal berikut:
2. Efektivitas Pembelajaran Daring
1. Pemahaman siswa terhadap dalam meningkatkan kreativitas
pembelajaran daring penulisan teks anekdot
Pemahaman adalah Efektivitas pembelajaran
kemampuan seseorang untuk merupakan takaran keberhasilan
mengerti atau memahami suatu dari suatu proses pembelajaran.
setelah sesuatu itu diketahui dan di Keefektifan suatu proses
ingat.Dalam hal ini, pemahaman pembelajaran dapat dilihat dari

24
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2021
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 20 Nomor 1 Januari 2021
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN : 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968

tanggapan atau respon peserta didik ini, artinya selama masa pandemi
setelah melaksanakan kegiatan yang tidak memperbolehkan semua
pembelajaran tersebut. Adapun orang untuk bepergian tidak akan
salah satu pernyataan tersebut menghalangi proses pembelajaran
berisikan tentang proses daring ini. Karena pembelajaran
pembelajaran daring yang lebih daring ini tidak mengharuskan
efektif dalam meningkatkan kegiatan bertatap muka antara
kreativitas penulisan teks anekdot. pendidik dengan peserta
Di bawah ini diperlihatkan didik.Kalaupun ingin tetap
tanggapan responden terkait efektif dilaksanakan pembelajaran dengan
atau tidaknya proses pembelajaran bertatap muka dapat menggunakan
daring dalam meningkatkan aplikasi yang mendukung kegiatan
kreativitas penulisan teks anekdot. tersebut, seperti Google classroom,
Responden menyatakan Whatsapp, Zoom dan Facebook.
kurang efektif sebanyak 23 Responden lebih tertarik
(71,88%) siswa, responden menggunakan Google classroom
menyatakan tidak efektif karena untuk pelaksanaan pembelajaran
proses pembelajaran untuk daring (online) dengan alasan “lebih
meningkatkan kreativitas teks mudah difahami dan mudah
anekdot menggunakan pembelajaran mengoprasikan nya / tidak ribet”
daring “belum paham dan kurang yaitu sejumlah 16 (50,0%) siswa.
jelas”. Selanjutnya hanya ada 1 Sedangkan Zoom dan Facebook
(3,13%) siswa yang menyatakan hanya dipilih 1 siswa dengan
tidak efektif sama sekali dengan presentase (3,13%) dengan alasan
alasan “karena kurang begitu jelas” aplikasi itu cocok untuk
dan 1 (3,13%) siswa menyatakan pembelajaran daring, dan yang
sangat efektif dengan alasan “yaa terakhir Whatsapp dipilih 14
cukup menyenangkan”. Sisanya (43,75%) siswa karena tidak ribet
yaitu 7 (21,88%) siswa menyatakan dan mudah digunakan saat
efektif . Artinya responden sebagan pembelajaran daring.Oleh karena
besar masih kurang merasakan itu, setengah populasi siswa
efektivitas pembelajaran daring memilih Google classroom karena
untuk meningkatkan kreativitas tidak terlalu banyak membutuhkan
penulisan teks anekdot. Karena hal kuota dan mudah mengoprasikan
tersebut guru memaklumi sebab nya.
siswa belum terbiasa menggunakan
media daring dan kurang paham, 4. Kendala yang diahadapi saat
akan tetapi sebagai guru tetap pembelajaran daring
mengusahakan semaksimal mungkin Peran guru sebagai
agar pembelajaran daring berjalan fasilitator kurang terpenuhi.Hal
dengan lancar. tersebut dikarenakan terbatasnya
interaksi antara pendidik dengan
3. Aplikasi yang dugunakan saat peserta didik, jika selama
pembelajaran daring pembelajaran di kelas pendidik
Pembelajaran daring dapat dapat mengamati peserta didik
dilakukan di mana saja. Dalam hal secara langsung, maka selama

25
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2021
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 20 Nomor 1 Januari 2021
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN : 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968

pembelajaran daring agak sulit sulit untuk diterapkan semaksimal


untuk mengamati semua peserta mungkin dikarenakan kendala
didik karena dibatasi oleh jarak sinyaldan kuota yang masih banyak
yang jauh.Salah satu contoh dari terjadi selama pembelajaran daring
kekurangan ini dapat dilihat ketika ini.Akan tetapi kalau siswa dapat
peserta didik merasa kesulitan menggunakan kuota secara bijak,
menghubungi pendidik untuk kuota tidak akan menjadi suatu
menanyakan materi yang kurang alasan.
dipahami oleh peserta Penelitian ini dianggap
didik.Pembelajaran daring relevan, penelitian ini berbeda dari
memerlukan kuota internet yang sebelumnya (Hikmat, Endang
jumlahnya lumayan besar.Hal Hermawan, Aldim, 2020), penelitian
tersebut dikarenakan penggunaan sebelumnya membahas mengenai
internet merupakan salah satu poin efektivitas pembelajaran daring
utama dalam pembelajaran selama masa pandemi Covid-19,
daring.Penjelasan tersebut menjadi berdasarkan hasil pengujian dengan
asalan peserta didik yang berjumlah metode Multi-Attribute Utility
17 (53,13%) Theory (MAUT) untuk aplikasi
Pembelajaran di kelas Zoom sebagai pembelajaran tatap
penggunaan internet hanya sebagai muka dan Whatsapp untuk tutorial
pendukung dalam pembelajaran, dan penugasan untuk efektivitas
maka pembelajaran daring perkuliahan perguruan tinggi, hal ini
merupakan kebalikannya. mendapatkan hasil bahwa
Pembelajaran daring tidak dapat pembelajaran daring hanya efektif
dilakukan tanpa penggunaan untuk matakuliah teori dan
internet, karena media yang praktikum saja, sementara untuk
digunakan dalam pembelajaran matakuliah lapangan tidak efektif
daring merupakan media yang dapat dilakukan dengan media daring.
dipakai hanya jika tersambung oleh Sedangkan penelitian sekarang ini
akses internet, baik dengan kuota sama-sama didasari keefektivan
ataupun wi-fi.Adapun siswa 11 media pembelajaran daring, akan
(34,38%) ini menyatakan tetapi penelitian ini mengkaji
terkendala pada sinyal atau jaringan peningkatan kreativitas penulisan
internet. Hal tersebut sering terjadi teks anekdot menggunakan media
selama proses pembelajaran daring. pembelajaran daring dan hasil yang
Koneksi internet pendidik ataupun ditemukan kurang efektif karena ada
peserta didik dapat mengalami kendala yang diahadapinya seperti
gangguan karena sinyal atau belum terbiasa menggunakan media
jaringan yang kurang bagus. daring.
Selanjutnya yaitu 4 (12,50%) siswa Penelitian sebelumnya mirip
beranggapan suasa yang kurang dengan penelitian yang sekarang ini
mendukung karena lingkungan (Rachmat & Krisnadi, n.d.)
sekitar “kurang nyaman dan tidak mengenai efektifitas pembelajaran
dapat berfikir dengan tenang”. Oleh daring yang telah dilaksanakan pada
karena itu, pelaksanaan saat Pandemi Covid-19 di SMKN 8
pembelajaran daring masih sangat Tangerang, dalam penelitian

26
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2021
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 20 Nomor 1 Januari 2021
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN : 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968

Rachmat pembelejaran daring


kurang efektif dan tidak berbanding
lurus dengan pemahaman siswa
dengan menggunakan aplikasi KESIMPULAN DAN SARAN
Google classroom, tentu dalam Model pembelajaran daring
penelitian sekarang ini hamper mirip dalam pelajaran pembuatan teks
dengan jurnal yang dikaji anekdot untuk siswa SMK
sebelumnya, hanya saja ada Muhammadiyah 2 Sukoharjo kurang
perbedaan sedikit mengenai kendala efektif, karena siswa belum terbiasa
yang dihadapi saat pelaksaan menghadapi media daring seperti
pembelajaran daring. ini.Akan tetapi, siswa memilih Google
Penelitian terhadap Classroom dan Whatsapp untuk
pembelajaran daring pada saat pembelajaran daring (online) saat
pandemik Covid-19(Nabila Hilmy pandemi Covid-19yaitu dengan alasan
Zhafira, Yenny Ertika, 2020) lebih nyaman dan terbiasa.Namun
mengenai persepsi mahasiswa dengan adanya pembelajaran daring ini
terhadap perkuliahan daring sebagai siswa jadi bisa belajar mengenai hal
sarana pembelajaran selama masa baru yang mungkin sebelumnya tidak
karantina Covid-19, sumber data pernah direncanakan oleh mereka.Tak
yang diambil sama-sama di terbatas waktu dan tempat belajar
perkuliahan dan menggunakan memberikan siswa mendapatkan
aplikasi Whatsapp dan Goggle kebebasan memilih saat yang tepat
classroom, akan tetapi hasil dalam pembelajaran berdasarkan
menunjukan bahwa mahasiswa nya kepentingan mereka, sehingga mampu
tergolong kelompok millenials di menyerap bahan pembelajaran lebih
usianya dan lebiih nyaman tinggi daripada belajar di dalam kelas.
menggunakan media pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian ini,
daring. Sedangkan penelitian disarankan agar guru bahasa Indonesia
sekarang ini mengambil sumber data member penjelasan mengenai daring
di SMK dan dijelaskan mengenai dan memfasilitasi kalau masih kurang
kendala yang dihadapi saat paham, yang pada gilirannya nanti akan
pelaksanaan pembelajaran daring. meningkat motivasi siswa lebih baik
prestasi dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA Alessandro, B. (2018). Digital Skills


and Competence, and Digital and
Online Learning. Turin:
Aditya Hendrawan, A. S. N. (2020). European Training Foundation.
Optimalisasi Aplikasi Ruangguru
Sebagai Sarana Penunjang Almeida, F., & Simoes, J. (2019). The
Pembelajaran Materi Sintaksis Role of Serious Games,
Bagi Siswa. Bahtera: Jurnal Gamification and Industry 4.0
Pendidikan Bahasa Sastra dan Tools in the Education 4.0
Budaya, 7(2), 977-983. Paradigm. Contemporary
Educational Technology, 10(2),
120–136.

27
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2021
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 20 Nomor 1 Januari 2021
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN : 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968

https://doi.org/10.30935/cet.5544 Teacher, 27(1), 50–69.


69. https://doi.org/10.1080/17404622
.2012.730622.
Arnesi, Novita,. Hamid K, Abdul. 2015.
Penggunaan Media Enriquez, M. A. S. (2014). Students ’
Pembelajaran Online-Ofline dan Perceptions on the Effectiveness
Komunikasi Interpersonal of the Use of Edmodo as a
terhadap Hasil Belajar Bahasa Supplementary Tool for
Inggris. Universitas Negeri Learning. DLSU Research
Medan. Congress.https://doi.org/10.1017/
CBO9781107415324.004.
Aziz Hussin, A. (2018). Education 4.0
Made Simple: Ideas For Teaching. Falaq, Y. (2020). Pemanfaatan Blog
International Journal of sebagai Media Pembelajaran.
Education and Literacy Studies, Bahtera: Jurnal Pendidikan Bahasa
6(3), 92-98. Sastra dan Budaya,7(2), 949-963.
https://doi.org/10.7575/aiac.ijels.
v.6n.3p.92. Gofur, A. 2018. Using Google
Classroom on Inquiry Based
Bernard, R. M., Borokhovski, E., Learning to Improve Student’s
Schmid, R. F., Tamim, R. M., & learning Participation. Jurnal
Abrami, P.C. 2014. A meta- Penelitian Pendidikan, 10(2),
analysis of blended learning and 1503-1509.
technology use in higher Hitmat., Hermawan, Endang., Aldim.,
education: from the general to Irwandi. 2020. Efektifitas
the applied. Journal of Pembelajaran Daring selama
Computing in Higher Education, Masa Pandemi Covid-19: Sebuah
26(1), 87-122.. survey Online. UIN Sunan
Gunung Djati Bandung.
Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan
Berbahasa. Jakarta: Rineka Husaini, M. (2014). Pemanfaatan
Cipta. Teknologi Informasi dalam
Bidang Pendidikan (EEducation).
Crews, J., & Parker, J. (2017). The Jurnal Mikrotik, 2(1), 1–5.
Cambodian Experience:
Exploring University Students’ Korucu, A. T., & Alkan, A. (2011).
Perspectives for Online Learning. Differences between m-learning
Issues in Educational Research, (mobile learning) and elearning,
27(4), 697–719. basic terminology and usage of
m-learning in education.
Denker, K. J. (2013). Student Response Procedia-Social and Behavioral
Systems and Facilitating the Sciences.
Large Lecture Basic https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2
Communication Course: 011.04.029.
Assessing Engagement and
Learning. Communication

28
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2021
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 20 Nomor 1 Januari 2021
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN : 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968

Kumar, V., & Nanda, P. (2018). Social


Media in Higher Education. Pitoyo, A. (2017). Interferensi Bahasa
International Journal of Jawa Ke Dalam Bahasa Indonesia
Information and Communication Mahasiswa Program Studi
Technology Education. Pendidikan Bahasa Dan Sastra
https://doi.org/10.4018/ijicte.2019 Indonesia Dalam Perkuliahan
010107. Keprotokolan. 3, 185–200.

Kusumaningsih, Dewi, dkk. 2013. Rachmat, A., & Krisnadi, I. (n.d.).


Terampil Berbahasa Indonesia. Analisis Efektifitas Pembelajaran
Yogyakarta: Andi. Daring ( Online ) Untuk Siswa
Smk Negeri 8 Kota Tangerang
Muslik, A 2019. Google Classroom Pada Saat Pandemi Covid 19. 1–7.
sebagai Alternatif Digitalisasi
Pembelajaran Matematika di Era Ramlah, D. F. dan Hamzah Z. (2014).
Revolusi Industri 4.0. Andragogi: Pengaruh Gaya Belajar dan
Jurnal Diklat Teknis Pendidikan Keaktifan Siswa terhadap
dan Keagamaan, 7(2), 246-255. Prestasi Belajar Matematika
(Survey Pada SMP Negeri di
Mustofa, M. I., Chodzirin, M., Sayekti, Kecamatan Klari Kabupaten
L., & Fauzan, R. (2019). Karawang). Jurnal Ilmiah Solusi.
Formulasi Model Perkuliahan (1). 3, 68-75. Diperoleh pada 2
Daring sebagai Upaya Menekan Desember 2015, dari
Disparitas Kualitas Perguruan http://digilib.unsika.ac.ad/sites/de
Tinggi. Walisongo Journal of fault/file solusi/08.
Information Technology, 1(2),
151. Riaz, A. (2018). Effects of Online
https://doi.org/10.21580/wjit.201 Education on Encoding and
9.1.2.4067. Decoding Process of Students
and Teachers. International
Nabila Hilmy Zhafira, Yenny Ertika, C. Conference E-Learning, 42–48.
(2020). Persepsi Mahasiswa https://files.eric.ed.gov/fulltext/E
Terhadap Perkuliahan Daring D590288.pdf.
Sebagai Sarana Pembelajaran
Selama Masa Karantina Covid-19. Rohmawati, A. 2015. Efektifitas
Vol. 4 No., 37–45. Pembelajaran. Jurnal Pendidikan
Usia Dini, 9(1), 15-32.
Pilkington, O. A. (2018). Active
Learning for an Online
Composition Classroom : So, S. (2016). Mobile instant messaging
Blogging as an Enhancement of support for teaching and learning
Online Curriculum. Journal of in higher education. Internet and
Educational Technology Higher
Systems, 47(2), 1–14. Education.http://doi.org/10.1016
https://doi.org/10.1177/00472395 Zj.iheduc.2016.06.001.
18788278.

29
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2021
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 20 Nomor 1 Januari 2021
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN : 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Syarifudin, Albitar Septian. 2020.


Implementasi Pembelajaran
Daring Untuk Meningkatkan
Mutu Pendidikan sebagai
Dampak diterapkannya Social
Distancing. Universitas
Trunojoyo Madura.

30
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2021

You might also like