Professional Documents
Culture Documents
Contoh Tugas MK-1
Contoh Tugas MK-1
i
6.3.3. Cost & Schedule Controller ........................................................ 85
6.3.4. Project Finance / Treasurer ......................................................... 86
6.3.5. Technical Project Administrator ................................................. 86
6.3.6. Technical Quality Controller....................................................... 87
6.3.7. Project Document Controller ...................................................... 87
6.3.8. Supporting Secretarial Staff ........................................................ 87
6.3.9. Supporting I.T. Expert................................................................. 88
6.4. Personnel Requirement ........................................................................... 89
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Project Plan – WBS Activity & Time Duration ........................... 42
Gambar 4.2 Jadwal Proyek “MK Perancangan JSS” ....................................... 43
Gambar 4.3 Project Plan (WBA Activity & Time Duration) untuk proses
Desain dan pembuatan produk Basic Design JSS .........................44
Gambar 4.4 Project Cost “MK Perancangan JSS” ........................................... 45
Gambar 4.5 Project Cost untuk Jembatan Gantung Ultra Panjang &
Infrastruktur .................................................................................. 45
Gambar 5.1 Quality Planning: Inputs, Tools & Techniques and Outputs .........47
Gambar 5.2 Quality Assurance: Inputs, Tools & Techniques and Outputs ......50
Gambar 5.3 Quality Control: Inputs, Tools & Techniques and Outputs ...........51
BAB 1
DOKUMEN INISIASI PROYEK
1.1.5 Batasan-batasan
Beberapa batasan yang digunakan dalam melaksanakan Proyek “MK
Perancangan Jembatan Selat Sunda” antara lain:
a. Konteks Peraturan Pemerintah tentang Pengadaan Barang & Jasa
Konstruksi, yakni Keppres No. 54 tahun 2010.
b. Konteks Peraturan Pemerintah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN), yakni Perpres No. 26 tahun 2008.
c. Konteks Peraturan Pemerintah tentang Alur Laut Kepulauan Indonesia
(ALKI), yakni Perpres No. 37 tahun 2002.
d. Konteks Peraturan Pemerintah berkaitan dengan Lingkungan Hidup (KLHS,
AMDAL), yakni Perpres No. 27 tahun 1999.
e. Konteks Model/Skema Realisasi Pembangunan Proyek JSS & Kawasan
Strategis Selat Sunda berbasiskan Konsesi – Investasi PPP (Public &
Private Partnership).
f. Konteks Model/Skema Realisasi Pelaksanaan Konstruksi Jembatan Selat
Sunda (JSS) berbasiskan Penyediaan FEED (Basic Design) oleh Perencana
(Designer) dan Implementasi Konstruksi secara EPC (Engineering,
Procurement and Construction).
g. Konteks aplikasi Code/Standard Lokal maupun Internasional yang berkaitan
dengan Pelaksanaan MK dan Pelaksanaan Perancangan Basic Design JSS.
h. Konteks Biaya pelaksanaan MK Perancangan JSS untuk pengendalian
pembuatan Basic Design JSS yang ditetapkan sebesar Rp. 72. 317.000.000
+ 10% PPN.
i. Waktu pelaksanaan MK Perancangan JSS yang ditetapkan 28 (Dua puluh
delapan) bulan bagi tersedianya Basic Design JSS yang akan dibuat oleh
pihak Perencana (Designer).
6
1.1.6 Asumsi-asumsi
Beberapa asumsi yang digunakan dalam melaksanakan proyek “MK
Perancangan Jembatan Selat Sunda” antara lain:
a. Kompetensi & Knowledge Basis pihak MK Perancangan JSS atas teknologi,
expertise dan solusi desain bidang struktur Jembatan Bentang Panjang baik
jenis Ultra Long Span Cable Suspension Bridge maupun jenis Balanced
Cantilever RC Bridge yang mutakhir yang telah dikuasai di dunia dapat
mendukung realisasi proses Perancangan (Desain) JSS.
b. Kompetensi & Knowledge Basis pihak MK Perancangan JSS atas Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional yang sangat memungkinkan bagi realisasi
Jembatan Selat Sunda maupun kawasan strategis yang terkait, bahkan dapat
lebih lanjut membangkitkan tata ruang dan pemanfa’atannya bagi
pembangunan/peningkatan ekonomi Indonesia.
c. Kompetensi & Knowledge Basis pihak MK Perancangan JSS atas Situasi dan
Kondisi Lingkungan Hidup sangat memungkinkan bagi realisasi Jembatan
Selat Sunda maupun kawasan strategis yang terkait yang bermanfaat bagi
pembangunan ekonomi, sosial, politik dan hankam Indonesia.
d. Kompetensi & Knowledge Basis pihak MK Perancangan JSS atas Biaya
Investasi Pembangunan Jembatan Selat Sunda yang akan/dapat diatur ROI-
nya secara ekonomis dari pembangkitan revenue hot-spots area di dalam
kawasan strategis Selat Sunda, termasuk pengembangan wilayah ekonomi
baru di kedua ujung jembatan Selat Sunda yakni di Lampung dan di Banten.
e. Kapabilitas Organisasi dan Sumber Daya pihak MK Perancangan JSS yang
sangat memadai bagi penanganan mega proyek infrastruktur seperti halnya
proyek Pembangunan Jembatan Selat Sunda dan/atau Kawasan Strategis Selat
Sunda.
f. Keunggulan efektifitas Methodologi Pelaksanaan MK bagi Pengelolaan &
Pengendalian Pembuatan Basic Design JSS sebagaimana referensi
keberhasilan (success story) penanganan mega proyek infrastruktur yang pasti
akan diperlukan bagi proyek Pembangunan Jembatan Selat Sunda dan/atau
Kawasan Strategis Selat Sunda tsb.
7
1.2 Benchmarking
Tabel 1. 1 Benchmarking Manajemen Konstruksi
Internal Eksternal
Kriteria
WIRATMAN YODYA VIRAMA BECA AECOM
Sumber Daya Manusia
S1, S2 dan S3 lulusan S1 dan S2 lulusan Teknik S1 dan S2 lulusan Teknik S1, S2 dan S3 lulusan Teknik
S1 dan S2 lulusan Teknik
Tingkat pendidikan tenaga kerja Teknik Sipil, Arsitektur Sipil, Arsitektur dan Teknik Sipil, Arsitektur dan Sipil, Arsitektur dan Teknik
Sipil dan Arsitektur
dan Teknik Elektro Elektro Teknik Elektro Elektro
Kemampuan/kompetensi tenaga
Sangat baik Cukup baik Baik Baik Sangat baik
kerja di bidang MK
Tenaga ahli di bidang
Tenaga ahli di bidang Tenaga ahli di bidang
Pengalaman tenaga kerja di Tenaga ahli di bidang Tenaga ahli di bidang konstruksi dan telah
konstruksi dan konstruksi dan telah memiliki
bidang MK konstruksi dan bersertifikasi konstruksi dan bersertifikasi memiliki pengalaman di
bersertifikasi pengalaman di atas 20 tahun
atas 20 tahun
Sangat cepat beradaptasi Kurang cepat beradaptasi Sangat cepat beradaptasi Sangat cepat beradaptasi
Cepat beradaptasi dengan
Kualifikasi tenaga ahli dengan teknologi dengan teknologi konstruksi dengan teknologi dengan teknologi konstruksi
teknologi konstruksi terbaru
konstruksi terbaru terbaru konstruksi terbaru terbaru
Produk
Kualitas jasa Sangat baik Cukup baik Cukup baik Baik Sangat baik
Biaya jasa Mahal Murah Murah Sangat mahal Sangat mahal
Track record Sangat bagus Bagus Bagus Sangat bagus Sangat bagus
Pengalaman Proyek
Jumlah proyek yang ditangani Sangat banyak Banyak Banyak Sangat banyak Sangat banyak
Keberhasilan menangani
Cukup berhasil Kurang berhasil Kurang berhasil Cukup berhasil Berhasil
infrastructure mega project
Reputasi Baik Cukup baik Cukup baik Sangat baik Baik
Strategi melakukan aliansi
Sangat baik Kurang baik Cukup baik Sangat baik Sangat baik
internasional
Catatan: Analisis benchmarking menyimpulkan keunggulan relatif PT. Wiratman sebagai Konsultan Penyedia Jasa MK bagi Desain JSS
11
tinggi, klien perlu jasa MK yang JSS yang dihasilkan tepat secara teknis
mampu/berkapabilitas tinggi bagi dan ekonomis melalui implementasi
diperolehnya deliverables Desain JSS metodologi MK yang unggul.
tersebut (O3)
Threat: S-T Strategy: W-T Strategy:
1. Kompetisi harga yang tidak sehat (T1) 1. Menunjukkan kualitas track record, 1. Membangun keyakinan & tingkat
2. Kecenderungan klien memilih harga jasa methodology dan WBS MK kepada klien kepercayaan terhadap klien bahwa
MK yang murah tanpa metode sehingga klien dapat memutuskan untuk kualitas jasa & produk MK yang
meritokrasi yang handal (T2) menggunakan jasa MK yang dinilai diberikan sesuai dengan harga yang
3. Klien kurang mampu melakukan paling memenuhi syarat. harus dibayar.
prakualifikasi atau memilih/menetapkan
penyedia jasa MK yang berkapabilitas
baik (T3)
Tabel 1. 2 (Sambungan)
T 1,95 O
2,10
T O
2,10
W
15
BAB 2
EXECUTIVE SUMMARY
yang lebih baik dan maju baik di Pulau Jawa maupun di Pulau Sumatera, terutama
pada kawasan yang dipengaruhi (Propinsi Banten dan Propinsi Lampung) via antara
lain interkoneksi jalur transportasi trans Sumatera dengan jalur transportasi trans
Jawa dan juga pada kawasan daratan maupun kawasan laut di sekitarnya. Adanya
Jembatan Selat Sunda diyakini akan mampu membangkitkan kegiatan-kegiatan
ekonomi yang produktif di area economic hot-spots yang berada di kedua ujung
jembatan tersebut.
PT. Wiratman PMC mendapat kepercayaan dari pemrakarsa Proyek
Jembatan Selat Sunda untuk dapat melakukan pekerjaan awal, yaitu
pengelolaan & pengendalian pembuatan Basic Design untuk
pembangunan Jembatan Selat Sunda selama jangka waktu 28 bulan, yang mana
nantinya hasil Basic Design ini akan dijadikan dasar hitungan biaya investasi
untuk melakukan tender 'Investasi-Konsesi - PPP' pembangunan Jembatan Selat
Sunda.
Program package 1 sampai dengan package 6 dari Basic Design tersebut
berisikan seluruh work package (lihat uraian mengenai WBS terkait) dengan
berbagai tujuannya, diantaranya: LIDAR Survey, Terestrial Topographic Survey,
Deep Sea Drilling, Geotechnical Analysis, SHMS Design, Railway Design, Natural
Resources Existence Study, Biology Study, Electrical Power Demand Study,
Building Program dan Bridge Aesthetic Design, yang juga akan menghasilkan
banyak dokumen sebagai deliverable-nya.
Seluruh work package tersebut dicanangkan untuk mencapai tujuan utama
yaitu Package Technical Aspect FS & BD secara keseluruhan. Keberhasilan program
pembuatan FS & BD tersebut akan mendukung kesuksesan PT. Wiratman PMC
a t a u p u n P T W i r a t m a n keseluruhan dalam menjalankan perannya sebagai
penghasil Basic Design yang dapat digunakan untuk kepentingan tender
pelaksanaan EPC JSS tersebut. Pelaksanaan package di atas akan dilaksanakan secara
bersamaan dan berkesinambungan hingga selama kurang lebih 28 bulan.
Terkait bahwa keberhasilan program Basic Design itu tak lepas dari
kesuksesan masing-masing work package yang terlibat di dalamnya, maka untuk setiap
17
2.2 Goal
Adapun tujuan proyek “MK Perancangan Jembatan Selat Sunda” adalah
sebagai berikut:
a. Kelengkapan identifikasi dan kepastian atas semua kebutuhan dan kepentingan
sponsor utama dan/atau stakeholders untuk dihasilkannya Desain Jembatan Selat
Sunda yang unggul teknis dan bernilai ekonomi tinggi utk maksud investasi -
konsesi proyek Jembatan Selat Sunda.
b. Keberhasilan Pelaksanaan kontrol, review dan verifikasi atas setiap proses
aktivitas proyek bagi dihasilkannya produk Desain JSS sesuai dengan dokumen
kontrak dan spesifikasi yang ditetapkan.
c. Keberhasilan Pelaksanaan kontrol, review dan verifikasi atas volume dan mutu
produk Desain JSS berbasiskan tahapan yang telah ditetapkan di dalam Quality
Plan, sesuai dengan dokumen kontrak dan spesifikasi yang ditetapkan.
19
2.3 Objectives
Dalam rangka mencapai goal yang telah ditetapkan tersebut, dapat dibuat
beberapa objectives sebagai berikut:
a. Penyusunan & Pembuatan Kesimpulan identifikasi stakeholder berikut
kebutuhan dan kepentingannya masing-masing atas proyek MK Perancangan JSS
dan Produk Desain JSS terkait.
b. Penyusunan & Pembuatan Project Management Plan, Work Programme/Master
Schedule dan Control Baseline.
c. Penyusunan & Pembentukan Tim MK Perancangan JSS dan hubungan kerja
manajerial dengan Tim Perancang (Designer) JSS ataupun entitas khusus dan
vendor/specialist lainnya yang terkait.
d. Penyusunan & Penetapan Communication Protocol dan menyelenggarakan
pengelolaan distribusi komunikasi internal dan eksternal atas jenis/mutu
informasi proyek.
e. Pelaksanaan Penyelenggaraan pengelolaan & pengendalian proses pekerjaan
perancangan dan pencapaian dibuatnya produk Desain JSS.
f. Pelaksanaan Penyelenggaraan review, evaluasi dan verifikasi progress kegiatan
proyek dan kinerja pencapaian hasil proyek secara on-going dan periodik.
g. Pelaksanaan Penyelenggaraan Monitoring & Controlling terhadap kinerja
kegiatan proyek pada tiap tahapan proses Inisiasi, Perencanaan, Pelaksanaan dan
Penutupan proyek MK Perancangan (Design) JSS.
20
21
22
3.3 Batasan-batasan
Beberapa batasan yang digunakan dalam melaksanakan Proyek “MK
Perancangan Jembatan Selat Sunda” antara lain:
a. Konteks Peraturan Pemerintah tentang Pengadaan Barang & Jasa Konstruksi,
yakni Keppres No. 54 tahun 2010.
b. Konteks Peraturan Pemerintah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN), yakni Perpres No. 26 tahun 2008.
c. Konteks Peraturan Pemerintah tentang Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI),
yakni Perpres No. 37 tahun 2002.
d. Konteks Peraturan Pemerintah berkaitan dengan Lingkungan Hidup (KLHS,
AMDAL), yakni Perpres No. 27 tahun 1999.
e. Konteks Model/Skema Realisasi Pembangunan Proyek JSS & Kawasan Strategis
Selat Sunda berbasiskan Konsesi – Investasi PPP (Public & Private
Partnership).
f. Konteks Model/Skema Realisasi Pelaksanaan Konstruksi Jembatan Selat Sunda
(JSS) berbasiskan Penyediaan FEED (Basic Design) oleh Perencana (Designer)
dan Implementasi Konstruksi secara EPC (Engineering, Procurement and
Construction).
g. Konteks aplikasi Code/Standard Lokal maupun Internasional yang berkaitan
dengan Pelaksanaan MK dan Pelaksanaan Perancangan Basic Design JSS.
25
3.4 Asumsi-asumsi
Beberapa asumsi yang digunakan dalam melaksanakan proyek “MK
Perancangan Jembatan Selat Sunda” antara lain:
a. Kompetensi & Knowledge Basis pihak MK Perancangan JSS atas teknologi,
expertise dan solusi desain bidang struktur Jembatan Bentang Panjang baik jenis
Ultra Long Span Cable Suspension Bridge maupun jenis Balanced Cantilever
RC Bridge yang mutakhir yang telah dikuasai di dunia dapat mendukung realisasi
proses Perancangan (Desain) JSS.
b. Kompetensi & Knowledge Basis pihak MK Perancangan JSS atas Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional yang sangat memungkinkan bagi realisasi Jembatan
Selat Sunda maupun kawasan strategis yang terkait, bahkan dapat lebih lanjut
membangkitkan tata ruang dan pemanfa’atannya bagi pembangunan/peningkatan
ekonomi Indonesia.
c. Kompetensi & Knowledge Basis pihak MK Perancangan JSS atas Situasi dan
Kondisi Lingkungan Hidup sangat memungkinkan bagi realisasi Jembatan Selat
Sunda maupun kawasan strategis yang terkait yang bermanfaat bagi
pembangunan ekonomi, sosial, politik dan hankam Indonesia.
d. Kompetensi & Knowledge Basis pihak MK Perancangan JSS atas Biaya
Investasi Pembangunan Jembatan Selat Sunda yang akan/dapat diatur ROI-nya
secara ekonomis dari pembangkitan revenue hot-spots area di dalam kawasan
strategis Selat Sunda, termasuk pengembangan wilayah ekonomi baru di kedua
ujung jembatan Selat Sunda yakni di Lampung dan di Banten.
26
Adapun time atau schedule itu sendiri pada dasarnya digunakan untuk
mengetahui, mengukur dan mengendalikan progress/kemajuan kinerja
penyelenggaraan proyek “MK Perancangan Jembatan Selat Sunda” serta
penyelenggaraan pembuatan produk Basic Design JSS oleh pihak Pelaksana
Desain, termasuk pengelolaan dan pengendalian perubahan-perubahan yang
diperlukan pada time/schedule bilamana ada perubahan lingkup dan mutu produk
sasarannya. Time Project bagi MK Perancangan (Desain) JSS adalah sebagaimana
diuraikan di dalam sub-bab Project Schedule.
Adapun uraian mengenai Project Plan - WBS Activity & Time Duration
adalah sebagai berikut:
43
Tercantum juga berikut ini, Project Plan (WBS Activity & Time
Duration) untuk penyelenggaraan proses perancangan (Desain) dan pembuatan
produk Basic Design JSS khusus, sekedar sebagai gambaran aktivitas & waktu
dari objek aktivitas/kegiatan pihak Konsultan Pelaksana Desain yakni PT.
WDT/Prof. DR. Ir. Wiratman Wangsadinata yang dikelola dan dikendalikan oleh
pihak MK PT. Wiratman PMC sebagai “given factor” tersebut.
45
Gambar 4. 3 Project Plan (WBS Activity & Time Duration) untuk proses Desain dan pembuatan
produk Basic Design JSS
Sumber: Data Olahan
Gambar 4. 5Project Cost untuk Jembatan Gantung Ultra Panjang & Infrastruktur
Sumber: Data Olahan
53
54
`
55
`
56
FINANCE/TREASURER
TECHNICAL CONTROL
TECHNICAL CONTROL
TECHNICAL CONTROL
TECHNICAL CONTROL
COST AND SCHEDULE
PROJECT DOCUMENT
TECHNICAL PROJECT
ADMINISTRATOR
ADMINISTRATOR
CONTROLLER
CONTROLLER
SECRETARIAL
IT EXPERT
PROJECT
TUGAS KEGIATAN
4
SCOPE
A Collect Requirements
1 Mempelajari Dokumen 1 Identifikasi dokumen
Kontrak Proyek yang dipakai sebagai A/C R
acuan
2 Membuat daftar
dokumen dan kode A/C R
identitas dokumen.
3 Mevalidasi dokumen
sesuai dengan daftar A/C I I R I I
dokumen.
`
57
4 Menetapkan
informasi guna
memenuhi syarat-
A/C R
syarat yang
ditentukan
Stakeholder
5 Menyusun Ringkasan
persyaratan dalam A/C I I R I I I I I I
Tabel Telusur
B Define Scope
1 Menentukan ruang 1 Menganalisis
lingkup awal proyek informasi yang
dibutuhkan untuk A/C R
mengembangkan
ruang lingkup proyek
C Create WBS
1 Melakukan dekomposisi 1 Mengidentifikasi dan
menganalisis
A/C R
penyampaian dan
keterkaitan kerja
2 Menyusun dan
pengorganisasian A/C R I I I I I I I I I
`
58
WBS
3 Menguraikan tingkat
WBS ke komponen A/C R I I I I I I I I I
yang lebih rinci
4 Mengembangkan dan
memberikan kode-
kode identifikasi A/C R I I I I I I I I I
untuk komponen
WBS
5 Memverifikasi tingkat
dekomposisi dari A/C R I I I I I I I I I
pekerjaan
D Verify Scope
1 Melakukan inspeksi 1 Melakukan review
A/C R
produk
2 Melakukan audit A/C R
3 Melakukan
A/C I R I I I
penelusuran
E Control Scope
1 Melakukan analisis 1 Melakukan
varians pengukuran kinerja A/C R I
proyek
2 Menilai besarnya
perbedaan dari ruang A/C R I
lingkup awal
3 Menentukan
penyebab dan tingkat
relatif terhadap A/C R I
perubahan lingkup
baseline
4 Memutuskan
tindakan yang harus A/C R I
`
59
dilakukan (korektif
atau preventif)
A Define Activities
1 Melakukan dekomposisi 1 Mengidentifikasi dan
menganalisis
A/C R R R
penyampaian dan
keterkaitan kerja
2 Menyusun dan
pengorganisasian A/C R I I I I R R I I I
WBS
3 Menguraikan tingkat
WBS ke komponen A/C R I I I I R R I I I
yang lebih rinci
4 Mengembangkan dan
memberikan kode-
kode identifikasi A/C R I I I I R R I I I
untuk komponen
WBS
5 Memverifikasi tingkat
dekomposisi dari A/C R I I I I R R I I I
pekerjaan
`
60
2 Mengembangkan lagi
secara rinci tentang A C I R
WBS
3 Mengembangkan lagi
secara rinci tentang A C I R
jadwal proyek
B Sequence Activities
1 Membuat project 1 Membuat barchart
schedule network A/C R I I I I R R I I I
diagram
C Estimate Activity
Resources
1 Melakukan Expert 1 Menilai sumber daya
judgment yang berhubungan
A/C R R R
dengan input untuk
kegiatan proyek
`
61
proses kegiatan
Estimate Activity
Durations
1 Melakukan Expert 1 Melakukan penilaian
judgment tentang durasi
kegiatan berdasarkan A/C R R
data historis proyek
terdahulu
`
62
berat, dan
kompleksitas dari
proyek-proyek
terdahulu yang
serupa
E Develop Schedule
1 Membuat analisis 1 Membuat analisis
jaringan jadwal jadwal proyek mulai
A R C
(Schedule network dari awal proyek
Analysis) hingga akhir proyek
2 Melakukan perkiraan
jalur kritis pada
proyek tanpa
A R C
memperhitungkan
keterbatasan sumber
daya
3 Membuat analisis
alternatif jadwal
proyek berdasarkan A R I R I
faktor-faktor resiko
yang mungkin timbul I I
`
63
di proyek
F Control Schedule
1 Membuat Performance 1 Melakukan
Reviews pengukuran review A/C R I R
kinerja I
`
64
2 Menganalisis kinerja
jadwal seperti tanggal
mulai sebenarnya
dan tanggal selesai,
A/C R I R
persen selesai, dan
durasi yang tersisa
untuk pekerjaan
berlangsung. I
`
65
A Estimate Costs
1 Melakukan Expert 1 Melakukan perkiraan
judgment biaya berdasarkan
tingkat tenaga kerja,
biaya bahan, inflasi,
A/C R R
faktor risiko, dan
informasi historis dari
proyek-proyek
terdahulu
`
66
`
67
B Determine Budget
1 Melakukan Cost 1 Mengumpulkan
Aggregation perkiraan biaya dari
paket-paket A/C R I R
pekerjaan
berdasarkan WBS
`
68
C Control Cost
1 Membuat Earned Value 1 Membuat perkiraan
Management rencana biaya proyek A/C R I
2 Membuat rincihan
biaya proyek yang
seharusnya diterima A/C R I
dari hasil progress
pekerjaan
3 Membuat rincihan
actual cost yang A/C R I
terjadi di lapangan
4 Membuat analisa cost
performance index A/C R I
(CPI)
`
69
3 Melakukan forcasting
terhadap EAC
forecast for ETC work A/C R I I I I I I
considering both sPI
and CPI factors
A Plan Quality
1 Mengidentifikasi 1 Melakukan Cost
persyaratan kualitas dan Benefit Analysis
atau standar proyek dan
pendokumentasian A/C R I I
bagaimana proyek
melakukan pemenuhan
persyaratan kualitasnya
2 Membuat Cost of
A/C R I I
Quality
3 Membuat Control
A/C R I I
Charts
`
70
4 Melakukan
benchmarking
dengan proyek lain A/C R I I
untuk menentukan
langkah yang terbaik
5 Mengidentifikasi
faktor yang dapat
mempengaruhi
pengembangan A/C R I I
pelaksanaan proyek
melalui metode
statistik DOE
8 Melakukan analisis
dengan six sigma, dll A/C R I I
9 Mencari alat-alat
perencanaan kualitas A/C R R I I
tambahan
B Perform Quality
Assurance
1 Melakukan audit 1 Merumuskan quality
persyaratan kualitas plan. Kegiatan yang
dilakukan sama
A C R
dengan perencanaan
kualitas pada plan
quality
2 Mengaudit apakah
kegiatan-kegiatan
proyek telah sesuai A C R
dengan kebijakan,
prosedur, dan proses.
3 Melakukan
perencanaan proses
peningkatan untuk
A C R
mengidentifikasi
peningkatan-
peningkatan yang
`
71
diperlukan.
C Perform Quality
Control
Melakukan pengawasan 2 Membuat control
A R R C
dan perekaman hasil charts
dari eksekusi kegiatan- 3 Melakukan
kegiatan kualitas flowcharting untuk
menemukan proses
yang gagal dan untuk
A R R C
mengidentifikasi
kesempatan untuk
melakukan proses
peningkatan
4 Membuat histogram
untuk
mengilustrasikan
penyebab umum
suatu permasalahan A R C
dalam proses dengan
menggunakan angka
dan ketinggian pada
grafik
5 Membuat diagram
pareto untuk
mengetahui A R C
penyebab utama
terjadinya kegagalan
`
72
B Identify risks
1 Meninjau kembali 1 Meninjau dokumen
A/C R I
dokumen perencanaan
2 Meninjau dokumen
A/C R I
kontrak
3 Meninjau detail file-
A/C R I
file proyek
`
73
D Perform quantitative
risk analysis
1 Melakukan analisis 1 Membuat expected
sensitivity monetary value A/C R I I R
analysis R R
2 Membuat model dan
A/C R I I R R R
simulasi
3 Expert judgement A/C R I I R
`
74
A Plan procurement
1 Membuat analisa 1 Membuat analisa
pengadaan untuk membuat atau A/C R R R R
membeli R R
2 Expert judgement A/C R R R R R
3 Menentukan jenis
A/C R R I I
kontrak
B Conduct Procurement
1 Melakukan pelelangan 1 Melaksanakan rapat
dengan peserta A C R
lelang
2 Melakukan evaluasi A C R
`
75
proposal
3 Melakukan estimasi
biaya yang akan A R C
dilelang
4 Expert judgement A R R C
5 Melakukan
A/C R R I I
pengumuman lelang
7 Melakukan negosiasi
A/C C R R I I
pelelangan
C Administer
Procurement
1 Membuat sistem 1 Membuat sistem
administrasi pengadaan kontrol perubahan A R R C
kontrak
2 Meninjau kembali
kinerja pengadaan A R C
3 Melakukan audit dan
A
inspeksi
4 Membuat laporan
A/C I R R
kinerja supplier
5 Membuat sistem
A/C I R R I
pembayaran
6 Membuat sistem
A/C I R R I
claim
7 Membuat sistem
manajemen A/C I R R I
perekaman
D Close Procurement
1 Membuat laporan akhir 1 Melakukkan audit
proyek terhadap pengadaan A I R C I
2 Melakukan negosiasi
A/C R R I
settlements
3 Membuat sistem A/C R R I
`
76
perekaman
A Develop Human
Resource Plan
1 Melakukan Perencanaan 1 Membuat Diagram
Manajemen Sumber Hirarki Organisasi A C C R
Daya Manusia
2 Membuat
Responsibility
A C C R
Assignment Matrix
(RAM)
3 Membuat Job
Description dan A I I C C I I I I I R I
Otoritas
B Acquire Project Team
1 Melakukan Penyediaan 1 Membuat Surat
Sumber Daya Manusia Penunjukkan Kerja A/C R R
2 Membuat Jadwal
Penggunaan Sumber A/C I I I R I I R I I I R
Daya Manusia
C Develop Project Team
1 Melakukan 1 Melakukan Pelatihan
Pembentukan Anggota Peningkatan Kualitas A/C R
Tim Proyek SDA
2 Melakukan Aktivitas
Team-Building A/C R
3 Membuat
Penilaian/Laporan A/C I R I I I I I I I R I
Kinerta Anggota Tim
D Manage Project Team
1 Melakukan Pengaturan 1 Meninjau Laporan
Anggota Tim Proyek Kinerja Anggota Tim A/C R R
2 Membuat Issue Log A/C R R
`
77
3 Membuat
A/C I R I R
Dokumentasi
A Identify Stakeholder
1 Menyusun Identifikasi 1 Melakukan Analisa
Stakeholder Kualitatif Stakeholder A/C R R
2 Melakukan Analisa
Kuantitatif A/C R R
Stakeholder
3 Melakukan Expert
A/C R R
Judgment
4 Menyusun Daftar
Stakeholder
A/C R I R I
(Stakeholder
Register)
5 Menyusun Strategi
Manajemen
Stakeholder A/C R I R I
(Stakeholder
Manajemen Strategi)
B Plan Communications
1 Melakukan Perencanaan 1 Melakukan Analisa
Komunikasi Kebutuhan A/C R R
Komunikasi
2 Menyusun Model
A/C I R R I I I I I I I I
Komunikasi
3 Menyusun Metode
Komunikasi Beserta
A/C I R R I I I I I I I I
Teknologi yang
digunakan
4 Menyusun Dokumen
Perencanaan A/C I R R I I I I I I I I
Komunikasi
C Distribute Information
`
78
A Safety Planning
1 Membuat Manajemen 1 Meninjau Hukum dan
Perencanaan Peraturan Mengenai A C R
Kesehanan dan K3
Keselamatan Kerja 2 Meninjau Keperluan
Kontrak Mengenai K3 A C R
3 Meninjau Lokasi
A C R
Kerja
`
79
4 Membuat Analisis
Sumber Bahaya A C R
(Hazard)
5 Menyusun Program
Kesehatan dan A I C I I I I I I R I I
Keselamatan Kerja
B Safety Plan Execution
1 Melaksanakan Program 1 Melakukan
Kesehatan dan Penyediaan Alat-Alat A C R
Keselamatan Kerja Pengaman
2 Melakukan Inspeksi
Terhatan A C R
Perlengkapan K3
3 Melakukan Pelatihan
A C R
dan Edukasi
4 Membangun Fasilitas
A C R
Kesehatan
C Safety Administration
and Records
1 Melakukan Administrasi 1 Membuat Laporan
K3 Meeting dan A/C I R I I I I I I I I I
Pelatihan
2 Membuat Laporan
A/C R I I I I I
Kecelakaan
3 Melakukan
Investigasi A/C R I
Kecelakaan
4 Membuat Laporan
A/C R I I I I I
Kinerja K3
5 Membuat
Dokumentasi dalam A/C R I R
Gambar dan Video
A Environmental
`
80
Planning
1 Melakukan Perencanaan 1 Melakukan
Manajemen Lingkungan Perencanaan Resiko
A R
Proces Cara dan
Alatnya
2 Melakukan Pemilihan
A R
Alternatif
3 Melakukan
A R
Benchmarking
4 Melakukan Analisis
A I I I R
Stakeholder
B Environmental
Assurance
1 Melakukan 1 Melakukan
Environmental Perencanaan Alat
Assurance dan Teknis
A R
Lingkungan
2 Melakukan Daur
A R
Ulang
3 Melakukan Audit
A R
Lingkungan
4 Melakukan Pelatihan
I I I I
Pencegahan
C Environmental Control
1 Melakukan Kontrol 1 Melakukan Quality
A R
Lingkungan Control
2 Melakukan Proses
A R
Kontrol Resiko
A Financial Planning
1 Melakukan Perencanaan 1 Melakukan Studi
Manajemen Keuangan Kelayakan A/C R
2 Menemui Penasihat
A/C R
Keuangan
`
81
3 Melakukan Analisis
A/C R
Sensitifitas
4 Mempersiapkan
A/C R
Biaya Tambahan
5 Melakukan Tes
Perencanaan A/C I I R
Finansial
B Financial Control
1 Melakukan 1 Melakukan
Pengendalian Keuangan Perhitungan A/C R
Akuntansi Proyek
2 Melakukan Audit
Internal dan External A/C R
3 Melakukan Analisis
Cash Flow
A/C R
4 Membuat Laporan
A/C I I R
Keuangan
C Financial
Administration and
Records
1 Melakukan Administrasi 1 Melakukan Sistem
dan Dokumentasi Pengarsipan Biaya A/C R
Keuangan 2 Melakukan Sistem
Akuntansi/ Finansial A/C R
A Claim Identification
1 Melakukan Indentifikasi 1 Menentukan Termin
A R
Claim Kontrak
2 Melakukan Expert
A R
Judgment
3 Melakukan
A I I I R I
Dokumentasi
B Claim Quantification
`
82
`
83
Keterangan:
R : Responsible
A : Accountable
C : Consult
I : Inform
Project Controller 1 : Design & Engineering
Project Controller 2 : Studies & Investigation
Project Controller 3 : Construction Issues
Project Controller 4 : Quantity Surveying & Material Specialist
`
84
Kementrian
Keuangan
dan
Ekonomi RI Kementerian
Masyarakat Pekerjaan
Umum RI
PROYEK MenKimPras
PT.
PERANCANGAN Wil &
Wiratman
JEMBATAN Lingkungan
PMC
SELAT SUNDA Hidup RI
PT Bangun
Graha PEMDA
Sejahtera Banten
Mulia (BSM)
PEMDA
Lampung
90
91
HIGH
Veto
power
PO
WE
R
LOW
Little
influence
over
outcome
LOW INTEREST
Indifferent
Project Finance/Treasurer
High High Q4
Secretarial Low Low Q1
IT Expert Low High Q2
Designer & Engineer High High Q3
Investigator Low High Q2
Construction Issuer Low High Q2
Quantity Surveyor & Material
Specialist Low High Q2
Sumber : Data Olahan
93
COMMUNICATION PLAN
TERTULIS
TIDAK TERTULIS
VERTICALLY INSTRUCTION
HORIZONTALLY COORDINATION
Setiap kali
Melaporkan status
dibutuhkan
Seluruh dokumen pada item
Fungsi organisasi surat, memo, (mingguan,
Correspondence fungsi yang pekerjaan, keputusan
yang terkait email,dll bulanan,
terkait yang diambil dan
quarterly,
masalah yang dihadapi
dll)
Setiap kali
dibutuhkan Mengidentifikasikan dan
Project Manager Seluruh
kunjungan (mingguan, mendiskusikan masalah
Site visit atau Manager fungsi yang
lapangan bulanan, dan pemecahan masalah
Fungsional terkait
quarterly, proyek
dll)
Sumber : Data Olahan
KSO PELAKSANA
PERENTJANA DJAJA PT.CATUR
99
JAYA MULIA
BANGUN MANDIRI
(CBM)
Project Name
Prepared by
Date (MM/DD/YYYY)
Reporting Period
1. Excecutive Summary
Overall Status :
1 2 3
Green Yellow Red Reason for Deviation
(Controlled) (Caution) (Critical)
Budget [ ] [ ] [ ]
Schedule [ ] [ ] [ ]
Scope [ ] [ ] [ ]
Quality [ ] [ ] [ ]
1
Project is within budget, scope and on schedule
2
Projet has deviated slightly from the plan
3
Project has fallen significantly behinde schedule, is forecast yo be significantly over budget, or has taken on tasks that are out of scope
Comments :
2. Controls
Issue Status (issues requiring resolution by Project Team or Executive Comitee) :
Change Status (Changes raised for consideration that change the approved project baselines. Would require approval by the Project Sponsor and possibly the Executive Committee) :
Risk Status (Report on any change in priority or status of major project risks, and any risks discovered since earlier assesments along with proposed risk reponse) :
3. Budget Report
Expense Original Budget Spent to Date Variance Current Budget Current Forecast Estimate to Complete
Labor
Hardware
Software
Other
Total
Comments :
4. Scheduled Milestones/Deliverables
List any Project Milestones that are late as well as Milestone due in the next 4 to 6 weeks
Milestone Approved Schedule Actual Current Forecast Status
5. Accomplishments/Plans
Accomplishments during this Reporting Period (Should relate to milestones) :
6. Project Definition
Project Charter
Project Scope Statement
The signatures above indicate an understanding of the purpose and content of this document by those signing it. By signing this document, they agree to this as the formal Project Monthly Status Report
document.
KSO PELAKSANA
PERENTJANA DJAJA PT.CATUR
100
JAYA MULIA
BANGUN MANDIRI
(CBM)
Job Number
Prepared by
Date (MM/DD/YYYY)
Reporting Period
[ ] [ ] [ ] Overall
[ ] [ ] [ ] Schedule
[ ] [ ] [ ] Resources
[ ] [ ] [ ] Risks/ Issues
Color Legend all systems go/on schedule some area(s) of concern serious risk
5. Deliverables
Baseline Finish
Deliverables Description Phase Status Baseline Start Date Actual Start Date Actual Finish Date
Date
Reported/Prepared by Verified by
Contractor Consultant
The signatures above indicate an understanding of the purpose and content of this document by those signing it. By signing this document, they agree to this as the formal Project Weekly Progress Report
document.
101
102
Keterangan:
H : High risk (perlu pengamatan rinci, penanganan harus pada level pimpinan)
S : Significant (perlu ditangani oleh project manager)
M : Medium (dapat ditangani langsung di tingkat proyek)
L : Low (resiko rutin dapat diabaikan atau segera diselesaikan)
104
Initiating
b. Daftar anggota Kadang D (rendah) Mempengaruhi Minor L Mengidentifikasi Melakukan rapat oraganisasi
proyek kurang terjadi pada kinerja proyek anggota proyek untuk menetukan anggota
lengkap kondisi dengan lengkap tim yang dibutuhkan
tertentu dan terperinci
e. Kurangnya Terjadi pada C (sedang) Mempengaruhi Minor M Mengumpulkan Data yang lengkap dan
aspek-aspek kondisi kinerja proyek data-data lebih banchmarking yang banyak
yang di tertentu lengkap akan meningkatkan mutu
banchmarking poyek.
g. Business need Kadang D (rendah) Mempengaruhi Minor L Mengidentifikasi Melakukan rapat koordinasi
kurang terjadi pada kinerja proyek business need untuk menentukan business
mengenai kondisi secara tepat, need
sasaran tertentu sesuai dengan
tujuan proyek
tertentu tepat
Planning
h. Metode dan Terjadi pada C (sedang) Mempengaruhi Minor L Melakukan Melakukan expert
teknologi yang kondisi kinerja proyek rapat koordinasi judgement
digunakan tidak tertentu seluruh anggota
sinkron tim
j. Expert D (rendah) L
judgement
dalam Kadang
identifikasi terjadi pada
resiko tidak kondisi
tepat tertentu
n. Kurang data Kadang D (rendah) Mempengaruhi Minor L Melakukan Melaporkan setiap kejadian
untuk analisis terjadi pada kinerja proyek analisis dan dan kesulitan kepada
lingkungan kondisi audit lingkungan pimpinan proyek dan para
tertentu secara tepat stakeholder
p. Termin kontrak Kadang D (rendah) Mempengaruhi Minor L Mengevaluasi isi Melaporkan setiap kejadian
tidak jelas terjadi pada kinerja proyek kontrak dan dan kesulitan kepada
waktunya kondisi expert pimpinan proyek dan para
tertentu judgement stakeholder
111
q. Expert D (rendah) L
judgement
dalam Kadang
identifikasi terjadi pada
claim kurang kondisi
tepat tertentu
Executing
b. Perubahan Terjadi pada C (sedang) Mempengaruhi Minor M Melakukan Melakukan koordinasi yang
jadwal rapat kondisi kinerja proyek rapat koordinasi baik untuk menetukan
tertentu seluruh anggota jadwal
tim
c. Manajemen Terjadi pada C (sedang) Mempengaruhi Minor M Melakukan Melaporkan setiap kejadian
komunikasi kondisi kinerja proyek rapat koordinasi dan kesulitan kepada
yang kurang tertentu seluruh anggota pimpinan proyek agar
baik tim untuk diberikan solusi terbaik
112
e. Kesalahan data Kadang D (rendah) Mempengaruhi Minor L Mengidentifikasi Melaporkan setiap kejadian
terkait terjadi pada kinerja proyek perbedaan dan kesulitan kepada
pelaksanaan kondisi pelaksanaan MK pimpinan proyek agar
MK desain JSS tertentu desain JSS dan diberikan solusi terbaik
dan aktivitas aktivitas
konsultan konsultan
desain desain
i. Software yang Terjadi pada C (sedang) Mempengaruhi Minor M Menyiapkan Melaporkan setiap kejadian
digunakan kondisi kinerja dan budget dan kesulitan kepada
harganya mahal tertentu mutu proyek tambahan untuk pimpinan proyek dan para
pembelian stakeholder agar diberikan
software atau solusi terbaik
menggunakan
software sejenis
yang berharga
lebih murah
tersebut
c. Koordinasi yang Kadang D (rendah) Mempengaruhi Minor L Menetapkan Melaporkan setiap progres
buruk antar terjadi pada kinerja dan perturan pekerjaan kepada project
anggota tim kondisi mutu proyek tentang manajer, sehingga dapat
tertentu koordinasi yang memantau kemajuan
baik antar tim pekerjaan.
yang terlibat
dalam proyek.
d. Tidak berjalan Kadang D (rendah) Mempengaruhi Minor L Selalu Melaporkan setiap progres
sesuai schedule terjadi pada kinerja proyek melakukan pekerjaan kepada project
kondisi monitoring dan manajer, sehingga dapat
tertentu controlling memantau kemajuan
pekerjaan.
Clossing
116
b. Produk yang Kadang D (rendah) Mempengaruhi Minor L Meyakinkan Melakukan pertemuan antar
dihasilkan terjadi pada mutu proyek stakeholder stakeholder, project
kurang lengkap kondisi terhadap hasil manager dan tenaga ahli,
dan tidak sesuai tertentu akhir dengan untuk membicarakan bahwa
dengan menghadirkan produk telah sesuai dengan
keinginan tenaga ahli. yang direncanakan
stakeholder
kontrak antara klien & pelaksana Desain JSS dan kontrak antara pihak MK JSS &
semua pihak penyedia (supplier).
Prosedur ini dibuat untuk menetapkan aspek lingkungan dan bahaya K3 dan
metode evaluasi terhadap dampak lingkungan dan resiko K3 di PT.
WIRATMAN untuk mengidentifikasi bahaya dan aspek lingkungan yang
tidak bisa diterima dan menetapkan pengendalian terhadap aspek lingkungan
dan bahaya K3.
b. Pengendalian Peraturan dan Persyaratan Lain
Prosedur ini dibuat untuk memelihara kesesuaian peraturan dan berlaku bagi
aktivitas, produk, dan jasa serta menjelaskan prosedur untuk memperoleh,
memperbaharui dan mengendalikan peraturan dan persyaratan lain, maupun
berkaitan dengan masalah perizinan pengoperasian peralatan yang
dioperasikan di PT. WIRATMAN dan hal-hal lain yang terkait dengan
masalah peraturan lingkungan dan K3.
c. Tujuan, Sasaran dan Program
Prosedur ini bertujuan memberikan penjelasan tentang penetapan dan
pengendalian tujuan, sasaran dan program K3 sebagai media perbaikan terus
menerus dari sistem manajemen K3 di PT. WIRATMAN.
d. Kompentensi, Pelatihan dan Kesadaran K3
Prosedur ini menjelaskan tata cara pengendalian kompetensi, pelatihan dan
kesadaran terhadap program K3. Kemudian prosedur ini juga menjelaskan
tata cara sosialisasi dan komunikasi kepada pihak eksternal seperti owner,
badan pemerintah, perusahaan lain, supplier, kawasan industry, masyarakat
sekitar lokasi perusahaan yang terkait/ berhubungan dan beraktivitas di
lingkungan PT. WIRATMAN.
e. Komunikasi, Konsultasi dan Partisipasi
Prosedur ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan K3 kepada seluruh pegawai atau pihak ekstrnal yang terkait,
jika terjadi perubahan kebijakan, peraturan, dan hal-hal lain yang berkaitan
dengan K3.
f. Safety Talk & Induction
Prosedur ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada karyawan, tamu,
kontraktor, serta semua orang yang berada di lingkungan PT. WIRATMAN
yang berhubungan dengan K3, sehingga dapat menambah pengetahuan,
127
m. Pengendalian Limbah
Prosedur ini dibuat untuk menjelaskan tata cara pengendalian limbah yang
dihasilkan di lingkungan PT. WIRATMAN agar sesuai dengan persyaratan
perundang-undangan yang berlaku demi mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan.
n. Pengendalian SDA
Prosedur ini menjelaskan pengendalian energy dan sumber daya alam dan
menetapkan tindakan yang mungkin dapat dilakukan dalam rangka efisiensi
pemakaian energi dan sumber daya alam, penghematan biaya dan mengurangi
dampak lingkungan.
o. Change Control Prosedur
Prosedur ini bertujuan mengendalikan setiap perubahan yang terjadi di dalam
operasional perusahaan PT. WIRATMAN yang bisa berpengaruh terhadap
pelaksanaan Sistem Manajemen K3 di dalam perusahaan.
p. Penanganan Kondisi Darurat
Prosedur ini menjelaskan secara lebih rinci cara PT. WIRATMAN melakukan
persiapan dan menanggapi keadaan darurat, baik yang mempengaruhi
individu maupun lingkungan dan K3, yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja,
perubahan keadaan lingkungan, ataupun aktivitas/proses kerja, dan faktor
alam lainnya yang tidak terduga/terkendali.
q. Pengendalian Pemantauan dan Pengukuran K3
Prosedur ini bertujuan untuk menjamin agar karakteristik dari operasi,
kegiatan dan jasa dari PT. WIRATMAN yang dapat menimbulkan dampak
penting pada lingkungan dan K3, dipantau dan diukur secara berkala sehingga
potensi pencemaran lingkungan dan bahaya K3 dapat dicegah.
r. Inspeksi K3
Prosedur ini bertujuan untuk memberikan ketentuan yang jelas mengenai
program dan pelaksanaan inspeksi K3 di area kerja.
s. Pengendalian Lingkungan Kerja dan Kesehatan Karyawan
Pelaksanaan prosedur ini merupakan tanggung jawab Tim P2K3 dan
departemen terkait di bawah koordinasi Manajemen Representative
t. Penanganan Insiden dan Ketidaksesuaian K3
129
Prosedur ini bertujuan untuk memberikan arahan dan ketentuan yang jelas
cara penanganan insiden mencakup kecelakaan kerja. Prosedur ini juga
bertujuan untuk memberikan arahan dan ketentuan dalam penanganan
ketidaksesuaian yang timbul dalam implementasi sistem manajemen K3.
u. Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
Prosedur ini bertujuan untuk mengendalikan proses tindakan
perbaikan/pencegahan yang timbul dari ketidaksesuaian/potensi
ketidaksesuaian dari pemenuhan kriteria operasi dan kinerja K3 yang telah
ditetapkan.
v. Pengendalian Catatan
Prosedur ini menjelaskan pengendalian catatan mutu agar terpelihara dan
tersusun dengan baik.
w. Internal Audit K3
Prosedur ini bertujuan untuk menetapkan tata Laporan Hasil Audit
pelaksanaan audit K3 internal untuk menilai penerapan dan efektifitas sistem
manajemen K3 perusahaan.
x. Tinjauan Manajemen K3
Prosedur ini bertujuan untuk menetapkan penyelenggaraan rapat tinjauan
manajemen untuk memastikan bahwa sistem manajemen K3 telah ditetapkan
dan diimplementasikan secara efektif.
y. Pengendalian Traffic Management
Prosedur ini bertujuan untuk memberikan ketentuan dan aturan tentang lalu
lintas orang dan kendaraan baik di pintu masuk/keluar perusahaan, di dalam
lingkungan perusahaan maupun di luar perusahaan. Ketentuan ini berlaku
untuk seluruh personel dan kendaraan bermotor (baik
karyawan/tamu/supplier/ subkontraktor) di lingkungan perusahaan dan
karyawan yang bertugas di luar perusahaan.
z. Pengendalian Kelayakan Fasilitas
Prosedur ini bertujuan untuk memebrikan ketentuan dan aturan tentang
pengendalian kelayakan fasilitas yang diaplikasikan oleh perusahaan.
aa. Pengendalian Rencana K3 Proyek
130