9 GK Moh Roky Huzaeni 114 125 Acc

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Kedudukan Hukum Pancasila dan Konstitusi dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia

KEDUDUKAN HUKUM PANCASILA DAN KONSTITUSI


DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA
Mohamad Roky Huzaeni
Fakultas Hukum, Universitas Jember
Jl. Kalimantan Tegalboto No. 37, Krajan Timur, Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten
Jember. Jawa Timur, Kode Pos 68121
Email: rockyhuzaen1309@gmail.com

Abstract

The absence of Pancasila in the Articles of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia is
a matter of debate. Its existence as stated in the Preamble to the 1945 Constitution of the Republic
of Indonesia is considered merely to be symbolic without having binding legal force. In addition,
the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia is the highest hierarchical type of legislation.
So it becomes a question about how the position of Pancasila and the 1945 Constitution of the
Republic of Indonesia in the Indonesian constitutional system if Pancasila is interpreted as the
source of all sources of state law. The purpose of this study is to describe the absence of Pancasila
in the article and find conclusions on the debate about the position of Pancasila and the 1945
Constitution of the Republic of Indonesia in the Indonesian constitutional system. Using the type
of theoretical research and conceptual approach resulted in two discussions. First, the absence of
Pancasila in the Articles of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia for historical
reasons to maintain a “one process” event, namely the process of the formation of the Indonesian
State. This process is a historical event, it only happens once and cannot be repeated. If this is
changed or abolished, then what is changed and abolished is the State of Indonesia, which means
disbandment. Second, the position of Pancasila as enshrined in the preamble to the 1945
Constitution of the Republic of Indonesia makes it permanent and eternal as long as the state of
Indonesia is established, because the object of changes in the provisions of Article 37 is only those
related to the articles in the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia. This conclusion shows
that the position of Pancasila higher than the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia, it
will not be possible to abolish a regulation which has a higher legal standing with a lower legal
basis than the one that was amended.

Keywords: Position; Pancasila; Constitution.

Abstrak

Ketiadaan Pancasila dalam Pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menjadi perdebatan. Keberadaannya yang termaktub di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinilai hanya menjadi simbolis semata tanpa memiliki
kekuatan hukum mengikat. Di samping itu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 merupakan jenis peraturan perundang-undangan yang paling tinggi secara hierarki.
Sehingga menjadi pertanyaan tentang bagaimana kedudukan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam sistem ketatanegaraan Indonesia jika Pancasila
dimaknai sebagai sumber dari segala sumber hukum negara. Tujuan penelitian ini untuk
menguraikan ketiadaannya Pancasila dalam pasal dan menemukan konklusi atas perdebatan
tentang kedudukan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Menggunakan tipe penelitian teoritis dan pendekatan

114
Pancasila : Jurnal Keindonesiaan, Vol. 02, No. 01, April 2022, halaman 114-125
Kedudukan Hukum Pancasila dan Konstitusi dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia

konseptual menghasilkan dua bahasan. Pertama, tidak dicantumkannya Pancasila dalam pasal
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 karena alasan historis untuk tetap
menjaga suatu peristiwa “satu proses” yaitu proses terbentuknya Negara Indonesia. proses ini
adalah peristiwa sejarah, hanya terjadi satu kali dan tidak bisa diulang. Apabila hal tersebut diubah
atau ditiadakan, maka yang berubah dan ditiadakan adalah Negara Indonesia yang artinya
pembubaran. Kedua, kedudukan Pancasila yang termaktub dalam pembukaan Undang-Undang
1945 menjadikannya kekal dan abadi sepanjang negara Indonesia berdiri, sebab yang menjadi
objek perubahan dalam ketentuan pasal 37 hanyalah yang terkait dengan Pasal-pasal dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kesimpulan ini menunjukkan
bahwa kedudukan Pancasila lebih tinggi dari pada Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, maka tidak akan mungkin meniadakan suatu peraturan yang memiliki
kedudukan hukum lebih tinggi dengan landasan hukum yang lebih rendah dari pada yang diubah.

Kata Kunci : Kedudukan; Pancasila; Undang-Undang Dasar.

A. Pendahuluan maka Pancasila lahir sebagai Philosophische


grondslag yang diakui konstitusi (the
Pancasila merupakan “Philosophische
Konstitusional of Pancasila) dengan lima sila
grondslag” yang juga dimaknai sebagai dasar
yang terkandung di dalamnya.
negara,(Widisuseno, 2014, pp. 62–66) di
Nilai-nilai kelima sila yang terkandung
dalamnya terkandung nilai-nilai dan cita-cita
dalam Pancasila adalah dasar negara yang
bangsa Indonesia (Wahana, 1993, p. 75).
mencerminkan falsafah kehidupan berbangsa
Penamaan Pancasila yang dipelopori oleh
dan bernegara Indonesia, sehingga
Sukarno tidak bisa lepas dari sejarah lahirnya
keberadaannya menjadi penting sebagai
pada 1 Juni 1945 yang dalam pidatonya
norma dasar (Grundnorm/
berjudul Lahirnja Pantja Sila di depan forum
Staatsfundamentalnorm) (Dyah Ochtorina
BPUPKI (Kusumohamidjojo, 2020, p. 194)
Susanti & A’an Efendi, 2021, p. 523).
dalam konteks sejarah intelektual Pancasila
Sukarno dalam pidatonya menyebutkan
(The intellectual history of Pancasila) disebut
bahwa Pancasila merupakan “Philosophische
olehnya sebagai dasar falsafah (Philosofische
grondslag (Fundamental Filsafat) pikiran,
grondslag) atau Weltanschauung tidak dapat
jiwa dan hasrat yang sedalam-dalamnya
diubah (Jimly, 2014).
untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia
Pidato yang disampaikan oleh Sukarno
merdeka yang ‘kekal dan abadi,” (Majelis
pada sidang tersebut adalah pemicu untuk
Permusyawaratan Rakyat, 2017, p. 29) dalam
merumuskan kembali dasar negara yang
pidatonya menjelaskan bahwa Pancasila yang
kemudian di respon baik oleh founding fathers
dirumuskan oleh pendiri bangsa sebagai dasar
dan dianggap perlu hingga terbentuklah
negara tidak diharapkan untuk berubah atau
panitia 9 yang diketuai Sukarno. Panitia ini
diubah, sehingga keberadaan Pancasila
berhasil merumuskan suatu kesepakatan yang
sebagai Staatsfundamentalnorm bersifat
disebut dengan “Piagam Jakarta” (Jakarta
abadi. selain itu Notonagoro juga menegaskan
Charter 22 Juni 1945). Pada dasarnya dalam
bahwa kelima unsur Pancasila sudah ada sejak
keseluruhan nilai-nilai yang terkandung
lama dan bukan hal baru bagi berdirinya
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
bangsa Indonesia, lima unsur tersebut
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
sebelum dan selama-lamanya telah dimiliki
bersumber dari naskah awal piagam Jakarta
oleh rakyat Indonesia.
sebagai kenyataan politik Pancasila (the
Namun dalam kenyataannya Pancasila
political history of Pancasila). 18 Agustus
yang disebut sebagai dasar negara tidak
1945 merupakan momentum penting hasil
mendapatkan posisi khusus dalam Konstitusi.
dari kesepakatan untuk menjaga kesatuan,

115
Pancasila : Jurnal Keindonesiaan, Vol. 02, No. 01, April 2022, halaman 114-125
Kedudukan Hukum Pancasila dan Konstitusi dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia

Hal ini tercermin dalam Undang-Undang menjadikan Pancasila memiliki kedudukan


Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diatas lebih tinggi dari pada Undang-Undang
yang tidak dalam satu pasalpun menyebutkan Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Pancasila secara lengkap dengan bunyinya, 1945.
hanya saja secara implisit menyebutkan Kemudian timbul permasalahan akibat
Pancasila dalam pasal 36A tentang lambang ketiadaannya Pancasila dalam Pasal-pasal
negara. Sedangkan lambang itu, dapat di Undang-Undang Dasar Negara Republik
interpretasikan ganda atau lebih dari pada Indonesia Tahun 1945, ketiadaannya tersebut
satu makna (muli-interpretable) dan dengan seolah menjadi celah untuk memperdebatkan
sendirinya memiliki pemaknaan ganda (multi- kembali dasar negara yang telah dipakai sejak
representation), baik dalam lingkungan yang Indonesia merdeka dengan dalil bahwa
sama maupun berbeda (Turiman, 2013, p. ideologi Pancasila dapat di rubah, sebab
323). Undang-Undang Dasar Pasal 37 tentang
Secara filosofis Undang-Undang Dasar Perubahan Undang-Undang Dasar tidak
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tidak mematenkan Pancasila sebagai bagian dari
bisa lepas dari Pancasila sebagai yang tidak dapat di rubah. Kedudukan antara
Staatsfundamentalnorm. Jika Undang- Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi
Tahun 1945 merupakan aturan dasar negara rancu karena jika dalam hierarki tertinggi
(taatsgrundgezet) maka Pancasila merupakan perundang-undangan adalah Undang-Undang
kaidah pokok negara fundamental. Secara Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
hierarki Undang-undang 12 tahun 2011 pasal 1945, lalu apa makna Pancasila sebagai
7 menyebutkan bahwa Undang-Undang Dasar sumber dari segala sumber hukum negara.
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Sehingga berdasarkan persoalan di atas
berada di hierarki paling tinggi dari jenis peneliti bermaksud untuk mengkaji
peraturan perundang-undangan yang ada. bagaimana kedudukan hukum Pancasila dan
Maka dengan keberadaan Undang-Undang Undang-Undang Dasar Negara Republik
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Indonesia Tahun 1945 dalam sistem
sebagai hierarki paling tinggi dapat dimaknai ketatanegaraan Indonesia.
dengan kekuatan hukum yang lebih tinggi dari
pada peraturan-peraturan lainnya sehingga B. Metode Penelitian
dapat membatalkan peraturan di bawahnya Pengkajian ini dilakukan menggunakan
sesuai dengan Asas Lex Superiori Derogat tipe penelitian teoritis (theoretical research).
Legi Inferiori. Asas yang memiliki makna Penelitian teoritis merupakan jenis penelitian
bahwa Undang-Undang yang lebih tinggi dalam penelitian hukum (Ishaq, 2017, p. 66)
akan meniadakan Undang-Undang yang lebih yang digunakan untuk melakukan analisis
rendah (Irfani, 2020, p. 311). Artinya suatu guna memberikan perspektif kritis terhadap
ketentuan peraturan perundang-undangan hukum. Di samping itu pendekatan yang
tidak boleh bertentangan dengan suatu digunakan adalah pendekatan konseptual
undang-undang yang memiliki hierarki lebih (conceptual approach) yang merupakan jenis
tinggi (Dijan Widijowati, 2018). pendekatan dalam penelitian hukum dengan
Selain itu dalam pasal 2 Undang-undang tujuan memberikan sudut pandang analisa
12 tahun 2011 menyebutkan bahwa sumber penyelesaian permasalahan dalam penelitian
dari segala sumber hukum negara adalah
hukum dilihat dari aspek konsep-konsep
Pancasila, hal ini menegaskan bahwa hukum yang melatarbelakanginya, atau
Pancasila adalah sumber hukum yang digali bahkan dapat dilihat dari nilai-nilai yang
untuk membuat hukum berdasarkan terkandung dalam penormaannya (Marzuki,
penafsiran nilai terhadap dasar utamanya 2009, pp. 93–95). Pada dasarnya metode
yaitu Pancasila. maka secara konseptual penelitian ini dalam rangka menemukan

116
Pancasila : Jurnal Keindonesiaan, Vol. 02, No. 01, April 2022, halaman 114-125
Kedudukan Hukum Pancasila dan Konstitusi dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia

gagasan konseptual tentang kedudukan secara material ialah di dalam kehidupan


Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara bangsa Indonesia yaitu dalam angan-
Republik Indonesia Tahun 1945 dalam sistem angannya (santoso & Hermanto, 2020, p.
ketatanegaraan Indonesia. 126), sedangkan terdapatnya Pancasila secara
formal ialah ketika dituangkan dalam
C. Pembahasan konstitusi pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
1. Pancasila Dalam Konstitusi
Meskipun istilah ‘Pancasila’ dalam
Menurut Notonagoro (Wahana, 1993, p. pembukaan tidak ditemukan, namun yang
35), Pancasila merupakan suatu istilah untuk dimaksud dengan Pancasila sebagai dasar
memberi nama kepada suatu dasar filsafat filsafat negara adalah rumusan kelima sila
negara, dan tidak bermaksud untuk dalam alinea IV pembukaan Undang-Undang
menyatakan bahwa dasar filsafat negara Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Indonesia itu ada lima (panca). Sunarjo (Wahana, 1993, p. 32).
(Wreksosuhardjo, 2001, p. 4) menyebutkan Kedudukan Pancasila dalam konstitusi
bahwa Pancasila memiliki dua sudut pandang tidak lepas dari historis pembentukannya yang
dalam pengertiannya, yang dibagi dalam tertuang dalam pembukaan Undang-Undang
bentuk material dan formal. Secara material Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
merupakan isi dari pada pengertian terhadap 1945. Pembukaan tersebut merupakan satu
kelima sila yang terkandung dalam Pancasila, bagian utuh yang tidak bisa terpisahkan dari
terlepas dari bagaimana bunyi rumusan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia
kelima silanya. Nilai kelima sila tersebut telah 1945. Kesalahpahaman sering kali terjadi
ada lama sebelum terbentuknya negara yang menyatakan bahwa Pembukaan Undang-
Indonesia. Pancasila secara material ini telah Undang Dasar Negara Republik Indonesia
ada dalam kehidupan bangsa Indonesia Tahun 1945 bukanlah merupakan bagian dari
sepanjang masa, yaitu terletak dalam angan- konstitusi, karena sebagian kalangan
angan. Hal serupa juga di sampaikan oleh memahami bahwa yang dimaksud dengan
Natonagoro bahwa negara Indonesia sebelum konstitusi hanyalah yang tertuang dalam
merdeka telah ber-Pancasila dalam arti Dwi bentuk Pasal-pasal saja. Keberadaan
Prakara, yaitu di dalam kehidupan adat Pembukaan Undang-Undang Dasar sering
kebudayaan dan agama yang dipeluknya kali dimaknai hanya sebagai simbol bagi
(Christanto & Sarmini, 2015, p. 56). konstitusi Indonesia tanpa memberikan
Secara formal Pancasila memiliki arti kedudukan dan fungsi yang signifikan.
bahwa nilai-nilai pokok yang telah Sehingga apabila pemahaman tersebut
dirumuskan dalam bentuk kata yang memiliki berlanjut, maka akan berimplikasi besar
kedudukan hukum sebagai dasar filsafat terhadap keberadaan Pancasila.
negara. Pengertian Pancasila secara formal Dalam Pembukaan Undang-Undang
terlihat sejak satu hari pasca proklamasi Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
kemerdekaan dengan pengesahan Undang- 1945, bukan hanya terdapat bunyi kelima sila
Undang Dasar yang dituangkannya bunyi dari Pancasila, melainkan didamnya juga
Pancasila ke dalam Pembukaan Undang- termuat Narasi sejarah (Historical
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Narratives), Pernyataan Kedaulatan Nasional
Tahun 1945 sehingga dari situ Pancasila (National Sovereignty), Hak menentukan
memiliki kekuatan mengikat sebagai dasar Nasib sendiri (Self Determination), Deklarasi
filsafat negara. Dirumuskannya Pancasila ke kemerdekaan Indonesia (Declaration Of
dalam konstitusi maka bangsa Indonesia telah Independence), Ketuhanan (God or Religion),
ber-Pancasila dalam Tri prakara, yaitu dalam Tujuan tertinggi negara (Supreme Goals) dan
beradat-kebudayaan, Beragama dan Pancasila (Philosophische grondslag) (Mei
Bernegara. Sehingga, terdapatnya Pancasila Susanto, 2021, pp. 194–196). Apabila

117
Pancasila : Jurnal Keindonesiaan, Vol. 02, No. 01, April 2022, halaman 114-125
Kedudukan Hukum Pancasila dan Konstitusi dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia

pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Sejatinya seluruh pembukaan Undang-


Republik Indonesia Tahun 1945 disebut Undang Dasar Negara Republik Indonesia
sebagai simbolis dalam konstitusi maka Tahun 1945 adalah ideologi negara, namun
pemahaman tersebut kurang tepat, sebab perlu diketahui yang menjadi cikal bakal
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar terumusnya pembukaan Undang-Undang
terkandung banyak nilai yang bahkan Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menciptakan Pasal-pasal di dalam Undang- adalah Pancasila itu sendiri. Hal ini telah
Undang Dasar Negara Republik Indonesia dijelaskan diatas terkait dengan historis
Tahun 1945. Pancasila secara material dan formal.
Maria Farida Indrati Mengatakan bahwa Pancasila menjadi Semangat kemerdekaan
“Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara dan jiwa proklamasi bangsa Indonesia yang
Republik Indonesia Tahun 1945 mengandung kemudian dituangkan ke dalam pembukaan
Pokok-Pokok pikiran yang tidak lain adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik
Pancasila”. Secara substansial pokok pikiran Indonesia Tahun 1945. Pengaruh Pancasila ini
yang terkandung di dalam pembukaan memberikan isi kepada pembukaan Undang-
Undang-Undang Dasar Negara Republik Undang Dasar 1945. Sehingga yang menjadi
Indonesia Tahun 1945 sejatinya adalah tujuan dan cita hukum bangsa Indonesia
percikan dari pada isi dan nilai Pancasila, adalah keseluruhan Pembukaan Undang-
yang kemudian dari pokok-pokok tersebut Undang Dasar Negara Republik Indonesia
terciptalah Pasal-pasal dalam batang tubuh Tahun 1945 termasuk di dalamnya Pancasila.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Selain itu pembukaan tidak dapat dipisahkan
Indonesia Tahun 1945. Dengan demikian dengan Pasal-pasal dalam Undang-Undang
Pancasila merupakan Norma Dasar Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
(Staatsfundamentalnorm) yang menjadi dasar 1945, karena pembukaan menjadi sumber
bagi aturan dasar negara (Staatsgrundgezet) dalam pembentukan, penerapan, dan
(Indrati, 2020, p. 58). Dari konstruksi tersebut penafsiran hukum. Ini yang menjadikan
menunjukkan bahwa Pancasila merupakan hal pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
utama, bukan pembukaan itu sendiri, sehingga Republik Indonesia Tahun 1945 memiliki
konteks tersebut yang mengakibatkan fungsi hukum yang tidak sedikit, salah
pembukaan sebagai simbol semata. satunya adalah dalam rangka fungsi,
Berbeda dengan Jimly Asshiddiqie menafsirkan atau interpretative (Mei Susanto,
yang mengatakan (Philosophische grondslag) 2021, pp. 186–193).
adalah dasar negara yang terdapat pembukaan Kedudukan Pancasila sebagai
Undang-Undang Dasar Negara Republik Staatsfundamentalnorm disampaikan
Indonesia Tahun 1945 yang di dalamnya pertama kali oleh Notonagoro (Kurnisar,
termuat sejarah, tujuan negara, pandangan 2020, p. 246). Sejalan dengan itu Hamid S.
hidup dan dasar negara. Karenanya kurang Attamimi mengatakan Pancasila sebagai
tepat apabila hanya Pancasila dikatakan Staatsfundamentalnorm tidak lain adalah cita
sebagai cita hukum, pembukaan Undang- hukum (Rechsidee) merupakan bintang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia pemandu yang memberikan pedoman dan
Tahun 1945 secara keseluruhan merupakan bimbingan dalam semua kegiatan memberi isi
cita hukum bangsa Indonesia (Mei Susanto, kepada tiap peraturan perundang-undangan.
2021, p. 198). pendapat ini menyatakan karena itu, pembentukan hukum, penerapan
bahwa pembukaan itu bukan hanya terdiri dari dan pelaksanaannya tidak dapat dilepaskan
Pancasila sebagai ideologi, namun dari nilai-nilai Pancasila. bahkan dalam TAP
keseluruhan dalam pembukaan Undang- MPR Nomor XX/MPRS/1966 meletakan
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Pancasila sebagai norma dasar, sumber dari
Tahun 1945 adalah ideologi bangsa. segala sumber hukum negara yang kemudian
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 Jo

118
Pancasila : Jurnal Keindonesiaan, Vol. 02, No. 01, April 2022, halaman 114-125
Kedudukan Hukum Pancasila dan Konstitusi dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia

Undang-Undang 15 Tahun 2019 perubahan maknanya sebagai norma paling tinggi jika
kedua tentang Pembentukan Peraturan norma itu masih dibentuk berdasarkan norma
Perundang-Undangan menyatakan hal serupa. yang berada di atasnya. Norma tertinggi
Pancasila memiliki pengaruh sangat memiliki sifat pre-supposed yang
kuat terhadap adanya Undang-Undang Dasar keberlakuannya tidak dapat dilacak lagi, tetapi
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus diterima tanpa diperdebatkan, yakni
terdiri 3 bagian penting di antaranya sebagai hipotesis, fiktif, dan suatu aksioma
Pembukaan, Batang Tubuh, Penjelasan. Dari (Anggono et al., 2021, p. 31).
ketiga bagian penting tersebut Pancasila Keberadaan Pancasila menjadi
merupakan hal utama dan paling utama yang pertanyaan tentang tidak tertuliskannya
mendasari ketiganya, jika di telaah secara secara utuh dengan bunyi silanya dalam
lebih dalam ketiga bagian itu maka akan bentuk Pasal-pasal di Undang-Undang Dasar
kembali ke dasar utamanya yaitu Pancasila. Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Secara teoritis Pembukaan dan Undang- Ketiadaannya Pancasila dalam Pasal Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 memiliki hakikat yang berbeda Tahun 1945 bukan berati Pancasila tidak
dalam konteks hierarki. Kedudukan memiliki kedudukan hukum, justru tidak
Pembukaan UUD 1945 memuat 4 pokok beradanya Pancasila dalam Pasal membuat
pikiran yang kemudian di tuangkan ke dalam nilai dan posisi Pancasila lebih tinggi
Pasal-pasal Batang Tubuh Undang-Undang kedudukannya dari pada Undang-Undang
Dasar. Sedangkan Batang Tubuh Undang- Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
Tahun 1945 merupakan tempat Dalam 199 butir ketentuan Undang-
tertuangkannya 4 pokok pikiran Pembukaan. Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Oleh karenanya pembukaan Undang-Undang Tahun 1945 yang telah mengalami 4 kali
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perubahan, tidak ada satupun ketentuan baik
mempunyai kedudukan hukum yang lebih bab atau Pasal yang menyebutkan Pancasila
tinggi dari pada batang tubuh Undang- beserta dengan kelima silanya secara utuh.
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Namun Pancasila secara eksplisit dapat dilihat
Tahun 1945 (Wreksosuhardjo, 2001, p. 7). dalam Pasal 36A Undang-Undang Dasar
Pengaruh kedudukan ini dikarenakan faktor Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
historis yang terlebih dahulu dibentuk atau menyatakan “Lambang Negara ialah Garuda
dalam istilah Maria Farida Indrati Soeprapto Pancasila....” Sedangkan dalam ketentuan
adalah pre-supposed (Wiguna, 2021, p. 142). Pasal 37 ayat 5 menyatakan terkait hal-hal
Dengan demikian Undang-Undang Dasar yang tidak dapat di rubah dengan alasan
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 apapun “Khusus Mengenai bentuk negara
merupakan manifestasi dari Pancasila yang Kesatuan republik Indonesia tidak dapat
menentukan validitas, isi dan pengujiannya. dilakukan perubahan”.
Dalam teori jenjang norma hukum, Jika memahami Undang-Undang Dasar
Pancasila disebut sebagai norma fundamental hanya sebatas pemaknaan teks tanpa
negara merupakan norma tertinggi dan karena membaca secara komprehensif Pasal 37, maka
itu tidak lagi dibentuk oleh norma di atasnya. akan menimbulkan permasalahan terkait
Pancasila yang hadir pre-supposed atau di dengan keberadaan Pancasila. Pasal 37 ayat 5
tetapkan terlebih dahulu yang fungsinya ini sering kali digunakan sebagai alat untuk
sebagai tempat bergantung norma-norma mendebatkan Pancasila dan menyatakan
hukum yang berada di bawahnya. Sehingga bahwa Pancasila merupakan kesepakatan
segala jenis peraturan yang berada di bawah ideologi yang masih dapat di rubah. Jika di
harus dibentuk berdasarkan norma uraikan secara lengkap dalam Pasal 37 ayat 1
fundamentalnya dan suatu norma akan hilang – 5 Bab Tentang Perubahan Undang-Undang

119
Pancasila : Jurnal Keindonesiaan, Vol. 02, No. 01, April 2022, halaman 114-125
Kedudukan Hukum Pancasila dan Konstitusi dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia

Dasar, maka setidaknya terdapat 3 pokok- Republik Indonesia Tahun 1945. Sebab yang
pokok pikiran yang perlu diperhatikan menjadi objek perubahan dalam ketentuan
Pertama adalah terkait dengan materi Pasal 37 adalah Pasal-pasal yang termuat
perubahan, dalam Pasal 1 berbunyi bahwa dalam Undang-Undang Dasar Negara
“Usul Perubahan Pasal-pasal Undang- Republik Indonesia Tahun 1945, sedangkan
Undang Dasar.......” yang menjadi materi kedudukan Pancasila berada di Pembukaan
pokok dalam perubahan adalah Pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik
begitu juga dengan ayat 2-4 membahas Indonesia Tahun 1945. Dalam hal ini
tentang perubahan Pasal. Kedua, dari ayat 1-4 pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
menjelaskan terkait dengan mekanisme Republik Indonesia Tahun 1945 yang di
perubahan yang hendak dilakukan di dalamnya terdapat bunyi kelima sila tidak
antaranya mengatur tentang batas minimal dapat diubah dan memiliki kedudukan hukum
anggota MPR dalam pengusulan perubahan, yang kokoh, kuat dan abadi (Wreksosuhardjo,
adanya pengajuan usulan yang jelas beserta 2001, p. 4).
alasan secara tertulis, adanya batas minimal Undang-Undang Dasar Negara
anggota MPR yang menghadiri sidang, dan Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan
sekurang-kurangnya harus lima puluh persen dasar hukum bagi seluruh peraturan
di tambah satu untuk mendapat persetujuan perundang-undangan lain yang diakui Negara
perubahan . Ketiga, dalam ayat 5 tentang Republik Indonesia. jadi Pasal-pasal yang
materi-materi yang tidak dapat diubah di terdapat dalam Undang-Undang Dasar
antaranya Mengenai bentuk Negara Kesatuan mempunyai kedudukan hukum tertinggi
Republik Indonesia. dalam hierarki perundang-undangan
Dari BAB XVI tentang Perubahan Indonesia, tetapi lebih rendah kedudukan
Undang-Undang Dasar ini jika memahami hukumnya dari pada pembukaan Undang-
Pasal 37 secara komprehensif dapat ditarik Undang Dasar Negara Republik Indonesia
kesimpulan bahwa yang menjadi objek Tahun 1945 dan Pancasila. Dalam
perubahan dalam Undang-Undang Dasar keadaannya yang demikian, tidak ada
adalah yang terkait dengan Pasal-pasal, landasan hukum yang dapat dipergunakan
kecuali yang telah disebutkan dalam ayat 5 untuk mengubah atau
dengan rincian yaitu 1) Negara Kesatuan 2) meniadakan/menghilangkan Pembukaan
Berbentuk Republik dan 3) Nama Negara Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia. maka pertanyaannya adalah Indonesia Tahun 1945 (segala bentuk
apakah Pancasila menjadi objek perubahan?. peraturan). Tidak akan mungkin meniadakan
Jelas dari di sini bahwa Pancasila bukan suatu peraturan yang memiliki kedudukan
merupakan objek perubahan, bukan hanya itu hukum lebih tinggi (Pembukaan dan
seluruh isi dari Pembukaan Undang-Undang Pancasila) dengan landasan hukum yang lebih
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 rendah (Undang-Undang Dasar Negara
tidak dapat di rubah atau di tiadakan. Kelima Republik Indonesia Tahun 1945 dan peraturan
sila tersebut merupakan kesepakatan para lain) dari pada yang diubah. Setiap usaha atau
pendiri bangsa yang di sahkan pada tanggal 18 perbuatan mengubah atau meniadakan
Agustus 1945, sedangkan nama Pancasila Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
adalah yang pertama kali di perkenalkan oleh Republik Indonesia Tahun 1945 pastilah
Sukarno dalam pidato 1 Juni 1945 yang bertentangan dengan hukum, apa bila ada
sampai sekarang masih dipakai. Selain itu pertentangan dengan hukum pasti dikenai
kedudukan Pancasila yang tidak tertuang sanksi hukum. Dengan kata lain kedudukan
dalam Pasal-pasal Undang-Undang Dasar Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Republik Indonesia Tahun 1945 dalam segi
menjadikan Pancasila lebih tinggi derajatnya hukum memiliki kedudukan lebih tinggi dari
dari pada Undang-Undang Dasar Negara pada segala peraturan yang ada. Kedudukan

120
Pancasila : Jurnal Keindonesiaan, Vol. 02, No. 01, April 2022, halaman 114-125
Kedudukan Hukum Pancasila dan Konstitusi dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia

pembukaan Undang-Undang Dasar Negara putusan hakim. Selain itu Putusan No.
Republik Indonesia Tahun 1945 bersifat kuat, 100/PUU-XI/2013 tentang Undang-undang
kokoh dan abadi ini mempengaruhi Nomor 2 tahun 2011 tentang partai politik,
kedudukan hukum Pancasila, sehingga alasan pemohon karena adanya pertentangan
Pancasila juga mempunyai kedudukan hukum dengan Undang-Undang Dasar Negara
yang abadi. Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam isi
Soal tidak dapat ditiadakannya putusannya Hakim Mahkamah konstitusi
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara mengabulkan permohonan pemohon dengan
Republik Indonesia Tahun 1945 termasuk alinea Ke-4 sebagai bahan batu uji dan
Pancasila merupakan sejarah historis dari pertimbangan hukum.
pendiri bangsa. Keseluruhan proses Dalam perkara di Mahkamah Agung
terbentuknya Negara Kesatuan Indonesia putusan No.42 P/HUM/2012 uji materiil atas
sejak 17 Agustus 1945 dan pengesahan Keppres Nomor 3 Tahun 1997 terhadap
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009,
Republik Indonesia Tahun 1945 itu Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 dan
merupakan suatu peristiwa dalam “Satu Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang
Proses” yaitu proses terbentuknya Negara pangan. Dalam permohonan yang di ajukan
Indonesia. proses ini adalah peristiwa sejarah, oleh FPI (Front Pembela Islam) salah satu
hanya terjadi satu kali tidak bisa diulang. dalil yang di gunakan batu uji adalah
Apabila hal tersebut diubah atau ditiadakan, Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
maka yang berubah dan ditiadakan adalah Republik Indonesia Tahun 1945 dan Pancasila
Negara Indonesia dengan Proklamasi 17 khususnya alinea ke-4, walaupun dalam
Agustus 1945, yang berati pembubaran putusan tersebut Mahkamah Agung tidak
Negara Kesatuan Republik mengelaborasikan secara lebih terkait
Indonesia(Wreksosuhardjo, 2001, p. 11). Dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang
sini dapat dipahami bahwa Pancasila adalah Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
final dan bersifat mengikat bagi warga negara 1945, namun permohonan tersebut
Indonesia (Kusumohamidjojo, 2020, p. 195). dikabulkan.
kedudukan Pancasila dalam konstitusi bukan Putusan Mahkamah Konstitusi dan
hanya sekedar simbol namun keberadaannya Mahkamah Agung dalam praktiknya
abadi sepanjang negara Indonesia berdiri. menjadikan indikator bahwa Pembukaan
Keberadaan Pembukaan Undang- Undang-Undang Dasar Negara Republik
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Indonesia Tahun 1945 memiliki fungsi
Tahun 1945 selain memiliki sifat yang abadi sebagai bahan pertimbangan hukum. Maka
juga berfungsi sebagai bahan pertimbangan dari itu pengujian Yudisial Review
dalam memutus perkara. Dalam hal in Mahkamah Konstitusi tidak hanya dimaknai
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara dengan pengujian Undang-undang dengan
Republik Indonesia Tahun 1945 dan Pancasila Pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara
sebagai bahan pertimbangan hukum dan Republik Indonesia Tahun 1945, melainkan
dibuktikan dengan putusan perkara juga terhadap pembukaan UUD 1945.
Mahkamah Konstitusi No. 140/PUU- Begitupun dengan putusan Mahkamah Agung
VII/2009 tentang pengujian Pencegahan walau yang di lakukan pengujian adalah
Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama. peraturan di bawah Undang-Undang terhadap
Bahwa dalam pertimbangannya Hakim Undang-Undang, tidak pula meniadakan
Mahkamah Konstitusi menggunakan pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Pembukaan Undang-Undang Dasar Alinea Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai
ke-3 dan alinea ke-4 (bunyi Pancasila) “... perspektif konstitusional yang dapat dijadikan
Berdasar Kepada Ketuhanan Yang Maha pertimbangan dalam memutus perkara
Esa....” sebagai baku uji dalam pertimbangan

121
Pancasila : Jurnal Keindonesiaan, Vol. 02, No. 01, April 2022, halaman 114-125
Kedudukan Hukum Pancasila dan Konstitusi dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia

Contoh lain dalam Undang-undang 90). Pertama, untuk memberikan pembatasan


Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas, dan pengawasan terhadap kekuasaan politik.
mengatur bahwa setiap ormas tidak boleh atau Kedua, untuk membebaskan kekuasaan dari
menyebarkan paham yang bertentangan kontrol mutlak para penguasa, serta
dengan Pancasila. Hal ini menguatkan bahwa menetapkan bagi para penguasa tersebut
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara batas-batas kekuasaan mereka.
Republik Indonesia Tahun 1945 termasuk Keberadaan Undang-Undang Dasar
Pancasila memiliki kekuatan hukum yang Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengikat dan dapat dilakukan penegakan dalam hierarki tertinggi bukan berati dapat
hukum apa bila dilanggar. Dengan demikian merendahkan Pancasila sebagai dasar negara
kedudukan Pancasila dalam konstitusi adalah karena tidak tercantum dalam jenis dan
(Staatsfundamentalnorm) sumber dari segala hierarki Perundang-Undangan, justru dengan
sumber hukum yang mana dalam setiap tidak adanya Pancasila dalam norma hierarki
peraturan yang ada di Indonesia tidak boleh memberikan makna bahwa seluruh
bertentangan dengan Pancasila. penjabaran dalam hierarki tersebut adalah
wujud dari pada nilai-nilai Pancasila, Pasal 2
2. Kedudukan UUD 1945 Terhadap Undang-undang 12 Tahun 2011 menyatakan
Pancasila Pancasila adalah sumber dari segala sumber
hukum negara. Sehingga sebagai mana telah
Undang-Undang Dasar Negara
di jelaskan diatas bahwa Pancasila memiliki
Republik Indonesia Tahun 1945 adalah
kekuatan abadi yang tidak dapat diubah atau
kesepakatan umum (Konsensus) (Zulfan,
ditiadakan.
2018, pp. 30–35). Kesepakatan ini berkaitan
Nawiasky mengatakan bahwa dalam
dengan tujuan dan cita bersama, Pasal 1 ayat
suatu negara yang merupakan kesatuan
3 Undang-Undang Dasar Negara Republik
tatanan hukum, terdapat suatu kaidah
Indonesia Tahun 1945 Rule Of law sebagai
tertinggi, yang kedudukannya lebih tinggi
landasan penyelenggaraan negara serta bentuk
dari undang-undang dasar. adanya kaidah
institusi dan prosedur ketatanegaraan.
tertinggi inilah Undang-Undang Dasar
Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara
terbentuk, kaidah tertinggi itu oleh nawiasky
Republik Indonesia Tahun 1945, Indonesia
disebut Staatsfundamentalnorm yang bagi
ialah negara yang berdasarkan hukum
bangsa Indonesia adalah Pancasila. hakikat
(rechsstaat)(Majelis Permusyawaratan
hukum suatu kaidah tertinggi ialah syarat bagi
Rakyat, 2017, p. 4). Sehingga segala kegiatan
berlakunya suatu Undang-Undang Dasar
yang dilakukan oleh negara dan masyarakat
karena lahir terlebih dahulu dan merupakan
harus berlandaskan pada hukum.
akar langsung pada kehendak sejarah suatu
Di dalam sistem ketatanegaraan
bangsa serta keputusan bersama yang diambil
Indonesia terdapat banyak sekali peraturan
oleh bangsa (Majelis Permusyawaratan
hukum atau peraturan Perundang-Undangan,
Rakyat, 2017, p. 94).
yang berbeda jenis hierarkinya. Dalam
Dalam ilmu perundang-undangan
ketentuan Undang-undang Nomor 12 Tahun
dikenal adanya landasan yang mendasari
2011, jenis dan hierarki peraturan Perundang-
keberlakuan suatu peraturan perundang-
Undangan diatur dalam Pasal 7, yang mana
undangan. Beberapa ahli hukum tata negara
jenis dan hierarki paling tinggi adalah
mendasari keberlakuan suatu peraturan
Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Sehingga
perundang-undangan dengan landasan
kedudukannya berimplikasi pada peraturan di
filosofisnya adalah Pancasila. Seperti Bagir
bawahnya sebagaimana telah dijelaskan di
Manan yang menyebutkan bahwa pandangan
atas.
hidup bangsa (rechsidee) dalam hal ini
Pada dasarnya setiap konstitusi atau
Pancasila harus tercermin atau termanifestasi
undang-undang dasar senantiasa mempunyai
dalam peraturan perundang-undangan (Eka
dua tujuan(Eka NAM Sihombing, 2021, p.

122
Pancasila : Jurnal Keindonesiaan, Vol. 02, No. 01, April 2022, halaman 114-125
Kedudukan Hukum Pancasila dan Konstitusi dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia

NAM Sihombing, 2021, p. 64). Sejalan memandatkan perubahan mengenai Pasal-


dengan hal tersebut Hamzah Halim dan pasal dalam Undang-Undang Dasar Negara
Kemal mengatakan bahwa landasan filosofis Republik Indonesia Tahun 1945. Pancasila
adalah uraian yang memuat tentang pemikiran yang merupakan Staatsfundamentalnorm
terdalam yang harus terkandung di dalam menjadikan Undang-Undang Dasar Negara
suatu peraturan perundang-undangan dan Republik Indonesia Tahun 1945 adalah
pandangan hidup yang mengarahkan pembuat penjelmaan isi dari Pancasila. sehingga
peraturan perundang-undangan. pemikiran ketentuan peraturan yang terdapat dalam
terdalam dan pandangan hidup yang harus Undang-Undang Dasar Negara Republik
tercermin di dalam peraturan perundang- Indonesia Tahun 1945 tidak boleh
undangan adalah nilai-nilai Proklamasi dan bertentangan dengan nilai dari Pancasila.
Pancasila (Hamzah Halim, 2013, pp. 89–92). Walaupun dalam jenis dan hierarki Undang-
Keberadaan Pancasila sebagai Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Philosofische grondslag ini kemudian di Tahun 1945 menduduki hierarki tertinggi,
pertegas dalam lampiran I Undang-undang 12 bukan berati kedudukannya melebihi
Tahun 2011 yang menyatakan bahwa Pancasila, justru Pancasilalah yang menjadi
landasan filosofis merupakan pertimbangan sumber dari Undang-Undang Dasar Negara
atau landasan yang menggambarkan bahwa Republik Indonesia Tahun 1945, sebagaimana
peraturan yang dibentuk mempertimbangkan tertuang dalam Undang-undang Nomor 12
pandangan hidup, kesadaran dan cita hukum Tahun 2011 Pasal 2 tentang pembentukan
yang meliputi kebatinan serta falsafah bangsa peraturan perundang-undangan “Pancasila
Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan merupakan sumber dari segala sumber hukum
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Negara”. Dengan demikian ketiadaan
Kesatuan Indonesia Tahun 1945. Pancasila dalam Pasal-pasal Undang-Undang
Dengan demikian, Kedudukan Undang- Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang Dasar Negara Republik Indonesia adalah sebagai fakta sejarah tentang satu
Tahun 1945 dalam hierarki perundang- proses terbentuknya negara Indonesia yang
undangan adalah sebagai peraturan tertinggi, hanya akan terjadi sekali.
namun pada hakikatnya ada yang lebih tinggi
lagi yaitu Pancasila. Jika mengacu pada DAFTAR PUSTAKA
pendapat Nawiasky yang menjadi puncak
dasar hukum adalah Staatsfundamentalnorm, Anggono, B. D., Damiantun, E. Raja, Susanti,
maka jelaslah Pancasila sebagai sumber D. O., Efendi, A., Dairani, & Riza, A.
hukum yang kemudian sumber hukum itu A. (2021). Pancasila Menuju Satu
menjelma peraturan perundang-undangan, Abad Kemerdekaan. Upt Percetakan &
dan secara yuridis penjelmaan tersebut Penerbit Universitas Jember.
haruslah sesuai dan tidak boleh bertentangan
dengan Pancasila (Sunoto, 2000, p. 104). Christanto, Y. A., & Sarmini. (2015).
Konstruksi Masyarakat Samin Tentang
D. Simpulan Nilai-Nilai Pancasila Di Dusun Jepang
Kecamatan Margomulyo Bojonegoro.
Kedudukan Pancasila dan Undang- Kajian Moral Dan Kewarganegaraan.,
Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1(3).
Tahun 1945 adalah satu kesatuan yang tidak
terpisah. Penempatan Pancasila dalam Dijan Widijowati, D. (2018). Pengantar Ilmu
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Hukum. Yogyakarta: Andi.
Republik Indonesia Tahun 1945, menjadikan Dyah Ochtorina Susanti & A’an Efendi.
Pancasila bersifat abadi dan tidak dapat di (2021). Pancasila Dalam Teori Jenjang
rubah sepanjang negara Indonesia berdiri,
karena Pasal 37 tentang perubahan hanya

123
Pancasila : Jurnal Keindonesiaan, Vol. 02, No. 01, April 2022, halaman 114-125
Kedudukan Hukum Pancasila dan Konstitusi dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia

Norma Hukum Hans Kelsen. Legislasi Kebhinnekaan Sebagai Kekuatan


Indoneisa, 18(4), 514–525. Negara Kesatuan Republik Indonesia)
Rudi Santoso. Nizham, 8(1), 125–135.
Eka Nam Sihombing, A. M. H. (2021). Ilmu
Perundang-Undangan. Malang: Setara Sunoto. (2000). Mengenal Filsafat Pancasila
Press. Pendekatan Melalui Metafisika, Logika
Dan Etika (Cetakan-12). Yogyakarta:
Hamzah Halim, K. R. S. P. (2013). Cara Hanindita.
Praktis Menyusun & Merancang
Peraturan Daerah; Suatu Kajian Turiman. (2013). Analisis Semiotika Hukum
Teoritis & Praktis Disertai Manual. Terhadap Lambang Negara Republik
Jakarta: Kencana. Indonesia. Jurnal Hukum Dan
Pembangunan, 43(3).
Indrati, M. F. (2020). Ilmu Perundang-
Undangan, Jenis, Fungsi Dan Materi Wahana, P. (1993). Filsafat Pancasila.
Muatan (Revisi). Yogyakarta: Yogyakarta: Kanisius.
Kanisius.
Widisuseno, I. (2014). Azas Filosofis
Irfani, N. (2020). Asas Lex Superior, Lex Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dasar
Specialis, Dan Lex Posterior: Negara. 20(2), 62–66.
Pemaknaan, Problematika, Dan
Penggunaannya Dalam Penalaran Dan Wiguna, M. O. C. (2021). Pentingnya Prinsip
Argumentasi Hukum. Legislasi Kebijaksanaan Berdasarkan
Indonesia, 16(3), 305–325. Pancasila Dalam Kehidupan Hukum
Dan Demokrasi Indonesia (The
Ishaq. (2017). Metode Penelitian Hukum Dan Importance Wisdom Principle Based On
Penulisan Skripsi Tesis Serta Disertasi. Pancasila In Indonesian Law And
Bandung: Alfabeta. Democracy). Jurnal Ilmiah Kebijakan
Hukum, 15(1).
Kurnisar. (2020). Pancasila Sumber Dari
Segala Sumber Hukum Di Indonesia. Wreksosuhardjo, S. (2001). Ilmu Pancasila
Media Komunikasi Fpips, 10(2), 243– Yuridis Kenegaraan Dan Ilmu Filsafat
253. Pancasila. Yogyakarta: Andi.
Kusumohamidjojo, B. (2020). Filsafat Politik Zulfan. (2018). Pemikiran Politik Thomas
Dan Kotak Pandoro Abad Ke-21. Hobbes, John Locke Dan Jj Rousseau
Bandung: Yrama Widya. Tentang Perjanjian Sosial. Serambi
Academica, 6(2), 30–35.
Majelis Permusyawaratan Rakyat. (2017).
Materi Sosialisasi Empat Pilar Mpr Ri.
Jakarta: Sekretariat Jendral Mpr Ri. Asshiddiqie, Jimly, “Pancasila Konsensus
Kehidupan Berbangsa” (DKPP 6
Marzuki, M. Peter. (2009). Penelitian Hukum Desember 2014)
(Cetakan Ke-5). Jakarta: Kencana. https://dkpp.go.id/prof-jimly-Pancasila-
Mei Susanto. (2021). Kedudukan Dan Fungsi konsensus-kehidupan-berbangsa/ di
Pembukaan Undang-Undang Dasar Akses 20 September 2021.
Negara Republik Indonesia Tahun 1945: Putusan Mahkamah Konstitusi Republik
Pembelajaran Dari Tren Global. Indonesia Nomor 140/PUU-VII/2009,
Legislasi Indonesia, 18(2), 184–203. Mahkamah Konstitusi, 19 April 2010.
Santoso, R., & Hermanto, A. (2020). Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Republik
Yuridis Politik Hukum Tata Negara Indonesia Nomor 100/PUU-XI/2013,
(Suatu Kajian Tentang Pancasila Dan

124
Pancasila : Jurnal Keindonesiaan, Vol. 02, No. 01, April 2022, halaman 114-125
Kedudukan Hukum Pancasila dan Konstitusi dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia

Mahkamah Konstitusi, 10 Desember Undang-Undang 12 Tahun 2011 Tentang


2013. Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan
Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia Nomor 42 P/HUM/2012, Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 Tentang
Mahkamah Agung, 13 Juni 2013. Organisasi Masyarakat
Undang-Undang Dasar Negara Republik TAP MPR Nomor XX/MPRS/1966 Tentang
Indonesia 1945 Larangan Ajaran komunisme

125
Pancasila : Jurnal Keindonesiaan, Vol. 02, No. 01, April 2022, halaman 114-125

You might also like