Professional Documents
Culture Documents
Rangkuman Materi Matematika Dasar
Rangkuman Materi Matematika Dasar
0 * &)-@)+(%-49) <0 + &—P) &—p)>0 + =a) (%-a)>0 8 aN PENGERTIAN Pada segitiga ABC siku-siku di C, berlaku: B ° a A c b Fungsi Trigonometri _DEpannyaa_a 1 : sina= "wiring 1 esca=—- gna a > cosa = SAMPInonya a _b Ming 1b sseca=—1_=2 cosa 3, tana = DEpannya a_ Teorema Phytagoras, a? + b? = c? 1. Jika dibagi dengan (2) 2) (3) = sin? a + cos? a = c} *le) “le 2. Jika dibagi dengan b (5) (6) -()-wrertomere 3. _Jika dibagi dengan a (2) +(2) (1+ ora = os0%ab. c. DALIL DALAM SEGITIGA Untuk segitiga sembarang ABC, berlaku: Aturan Sinus a bd ce sinA SinB- sinc Aturan Cosinus Luas Segitiga 1. Diketahui ketiga sisinya Luas = /5(s~a)(s—b)(s—o) di mana s = setengah keliling segitiga = d(a+b+e) 2. Diketahui dua sisi dan sudut yang diapitnya: Luas = JabsinC = dacsinB = 4besinA IDENTITAS TRIGONOMETRI Penjumiahan dan Selisih Dua Sudut sin(A 4B) =sinAcosB+cosAsinB cos(A +B) =cosAcos8 sin AsinB tanA +tanB tan(A +B) = —————_ n(A +8) Fran tanB Sudut Rangkap sin2A =2sinAcosA 082A =cos* A - sin? A = 200s x—1=1-2sin® A 2tanA, tan2A = ne To tant A AN, A. a JENIS-JENIS PERTIDAKSAMAAN Pertidaksamaan Linear ‘Adalah pertidaksamaan yang salah satu atau kedua ruasnya mengandung bentuk linear dalam x TIPS Penyolesaian! Letakkan variabel x di ruas tersendiri terpisah dari konstanta-konstanta Pertidaksamaan Kuadrat ‘Adalah pertidaksamaan dalam x yang bentuk umumnya: ax? + bx +> 0 dengan a, b, c konstanta; a # 0. TIPS Penyelesaian! + Jadikan ruas kanan = 0. + Jadikan koefisien x* positif memudahkan pemfaktoran). + Uraikan ruas kiri atas faktor-faktor linier. + Tetapkan nilai-nilai noinya, + Tetapkan tanda-tanda pada garis bilangan. + Jawaban didapatkan dari hakhal_ yang ditanyakan dan terlukiskan pada garis bilangan. Jika ditanyakan > 0, maka yang dimaksud adalah daerah (+); Jika ditanyakan <0, maka yang dimaksud adalah daerah (-) (untuk Pertidaksamaan Pecahan adalah pertidaksamaan dalam x yang penyebutnya mengandung variabel x. TIPS Penyelesaian! + Pindahkan semua bilangan ke ruas kiri jadikan ruas kanan = {ingat! tidak diperkenankan mengalisilang, karena tanda pertidaksamaan tidak dapat ditentukan berubah atau tidak) + Samakan —_penyebutnya pecahan dapat disederhanakan + Selanjutnya, sama seperti penyelesaian pertidaksamaan suku banyak. + Syarat: penyebut pecahan # 0. sehingga OLa. Pertidaksamaan Irrasional (Bentuk Akar) ‘Adalah pertidaksamaan yang variabelnya ada di dalam tanda akar. ANN A. s OPERAS ALJABAR FUNGSI Misalkan diketahui f(x) dan g(x) maka: Jumlah fungsi, (f + g)(x) = f(x) + 9(x) Selisih fungsi, (f - g)(x) = f(x) - g(x) Hasil kali fungs + K-00) = kf) + (FRY) = 00) 900 fy) f(x) Hasil bagi, | — a ° (a)o a(x) Perpangkatan, x) = [f(%)}" FUNGSI KOMPOSISI Jika fungsi f dan g memenuhi R, 0D, #{ } maka komposisi dari g dan f, ditulis g o f (berarti f dilanjutkan g) (go N(x) = a(f(x). dengan aturan: Ky) di mana: + domain: D ,., = f(x) € D,}B ditentukan dengan aturan y = (x) maka invers dari f adalah f* : dengan aturan x = f(y) BoA > cy CL) t Sifat: + foft=ftofal + (fog-t=gioft (fogohytogtoft + fog=h=f=hog! fogoh=mon=h=(fogy'o(mon) Beberapa contoh fungsi dan fungsi inversnya Fungsi Awal isin f(x) = ax +b #9 = X22 ax+b yy 2dx=b 100" Ord re) cx-a fox) axe + be 4 -b+ yb? —Aale—¥) a f(x) = * log ex HW= > f(x) = am #'(x) =" logx? AN A. > 9 DEFINISI Turunan fungsi y = f(x) dinotasikan dengan y° atau x didefinisikan sebagai x ay £(x+h)-f(x) SY yt (x) = fp EHO dx (= ty RUMUS DASAR y=¢y'=0, ckonstanta yexsy=nxt yeatoyzatina 1 y=tlogxy' xina y= sin x y'= cos x y=cosx—>y'=-sin xCatatan: (1) emerupakan konstanta euler, di mana e = 2,7. (2) Fungsiy = In x merupakan y = “log x sehingga sifat-sifat yang berlaku pada fungsi logaritma juga berlaku pada fungsi y = In x sehingga: + Dari rumus dasar poin (c) dapat diturunkan, y = e* > y'= e* + Dari rumus dasar poin (d) dapat diturunkan, y = In x a x C. SIFAT OPERAS! ALJABAR ska u = u(x) dan v = v(x) fungsi dari x maka: a. Aturan Penjumlahan dan Pengurangan y= b. Aturan Perkalian utv tvoy Perkalian dengan konstanta c: yscusy=cu Perkalian fungsi dengan fungsi: yewoysuveu’ ¢. Aturan Pembagian d. Aturan Rantai dy _dy du = YW OY dan [Fog(x)]' x” au ex [Fo9t4)} =[F(a(0)]'=#(a() 9°) y Catatan: (1) Dari rumus dasar poin (e) dan aturan pembagian maka dapat diturunkan: + ystanxy'=sectx + y= 0otx > y'= os? x + y=secxy'=secx- tan x + y=escx—y'=-cse x - cot x Dari rumus dasar poin (b) sampai dengan poin (f) dan aturan rantai, jika u adalah fungsi dari x maka dapat diturunkan: ueteut (2) 7 YENOUS Y= Tina + yesinusy'=u'cosu + y=cosuy'=-u'sinu ARTI GEOMETRIS TURUNAN PERTAMA a. Gradien Garis Singgung Gradien garis singgung fungsi f(x) di setiap titk P(x, fx) m=f(x) sehingga persamaan garis singgung di titik P(X, f0%)): ¥~ AX) = FO) (XK — Xp) ANN A. PENGERTIAN LIMIT Misalkan, fungsi f(x) terdefinisikan di sekitar x = a maka limf(x)=L jika dan hanya jka f(x) kontinu di x = a, ditulis lim f(x) = lim £(x)=L_(baca: limit kiri = limit kanan) limf(x)=L_ artinya f(x) akan mendekati L untuk nilai x yang mendekati a. TIPS! Untuk menghitung nilai tim‘ (x), langkahnya sebagai berikut _ (1) Substitusi x = a ke dalam f(x) sehingga diperoleh nilai f(a). Perhatikan pola pembagian dalam konteks limit berikut! + Bentuk — tentu: — 0 a =Qota=ajo+0=0 + Bentuk tak tentu: B20 co (2) Ada dua kemungkinan, + Jika fla) merupakan bentuk tentu maka limf(x)=f(a) + Jika f(a) merupakan bentuk tak tentu maka f(x) harus diubah sedemikian rupa sehingga bentuk f(a) merupakan bentuk tentu. Adapun cara mengubah tergantung bentuk tak tentu (dapat ihat pada pembahasan berikutnya). // zn, 7B. TEOREMA LIMIT FUNGS! TIPS! Jika lim f(x) =F dan limg(x)=G maka: Sika y= 4fT5) mara lim F(x) + 9(%)] = lim (x) + im g(x) =F +6 . _ lim[f(x)-0(x)}=Himt(x)-ima(x) =F-6 c._ lim[k-#(x)}=Klim[t(0)] =K-F #0 b. Bentuk ~ Untuk _menyelesaikan bentuk ~, pembilang dan penyebut dengan pangkat tertingg. e. tim[#()T = (tien #0)]) TIPS! ew FUNGS! ALJABAR Jika f(x) = a,x" + axe - 1 +ax0-2 +... #ardan a. Bentuk 5 (x) = b,x" + b,x"— 1 +b x"=2 + ... + b" maka (1) untuk n > m Bentuk mare dengan f(a) = g(a) = 0 a disebut bentuk : Pada bentuk ini, f(x) dan (2) jo untuk n =m 0 {9(x) akan mempunyai faktor yang sama, yaitu (« — a). Limit bentuk ini diselesaikan dengan pencoretan faktor (x ~ a). @) 0, untuk n p,maka = + a=p,maka0 + a p,maka : b-q + a=p,maka 2-4 , 2a + a
p,makao + a=p,maka b-q ayant + a
mx diturunkan beberapa bentuk istimewa yang lain, di antaranya’ dapat cosax—cosbx 14 _ 58) (1) tim =3 bu) (2) fim, (3) fig, x -Aat eb? +c? +e) 2 b. Bentuk ~ Untuk bentuk ~, bentuknya harus diubah terlebin dahulu_sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk 3 Bentuk 0 - Untuk bentuk 0 - «, bentuknya harus diubah terlebin dahulu. sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk 3. AN, A. PERMUTASI Misalkan, ada 3 unsur a, b, c. Kita dapat mengurutkan sebagai abc, acb, bac, bca, cab, cba. Tiap urutan disebut permutasi 3 unsur. Defi ermutasi Banyaknya cara memilih k unsur dari n unsur yang tersedia dan menyusunnya dengan memperhatikan urutannya: 7, 7:b. Permutasi dengan Pengulangan Jikan unsur terdiri dari kelompok-kelompok di mana ada n,n, ny, .., , unsur yang sama maka banyaknya cara penyusunannya adalah: al nj -ng-nj ne dimanan =n, +n, +n, +... n, ¢. Permutasi Siki Dari n unsur yang berlainan, dapat disusun melingkar dalam (n — 1)! cara B. KOMBINASI Banyaknya cara memilih k unsur dari n unsur yang tersedia dan menyusunnya dengan tidak memperhatikan urutannya: C(nk)=C? al (nk)! -kE Bsucd A. PENGERTIAN C, BINOMIAL NEWTON Jikan € R dan untuk setiap a, b « R maka berlaku; (a+b) =SCp-a"*-b* Catatan: (1) Banyaknya suku ruas kanan adalah n +1. (2) Jikan kecil maka koefisien binomium dapat dicari menggunakan segitiga pascal. D. PELUANG KEJADIAN Jika kejadian A dapat terjadi dalam k cara dari seluruh n cara yang mungkin, di mana n cara ini mempunyai kemungkinan yang sama maka peluang terjadinya kejadian A, ditulis P(A), adalah: P(A)= (a) Catatan: (1) Himpunan semua kemungkinan disebut ruang sampel (2) Jika peluang terjadinya kejadian A adalah P(A) maka peluang tidak terjadinya kejadian Aadalah 1 — P(A). A Salah satu definisi menyebutkan statistik adalah metode ilmiah untuk menyusun, meringkas, menyajikan, dan menganalisis data sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang benar dan dapat dibuat keputusan yang masuk akal berdasarkan data tersebut. Karakteristik data dapat dilihat dari ukuran pemusatan dan penyebaran datanya. B. UKURAN PEMUSATAN DATA Ukuran pemusatan data meliputi mean (rata-rata), median (nilai tengah), modus (nilai yang sering muncul), dan kuartil OT frekuensi x= 28 x x= 0 nilai tengah Me _setelah data diurutkan CNT, = tepi bawah kelas, 4d, = selisin frekuensi kelas ee modus dengan kelas Mo seting muncul mo-t(5 +d, } sebelumnya N*¢2) 4g, = selsinfrekuensi kelas modus dengan kelas ‘sesudahnya nilai perempat 1=hmieh data ‘setelah data : se Sener f, = Jumlah frekuensi di atas K, Y bawan OT kelas kuartil ( f,, = frekuensi kelas kuartil median " Ne 3 atas — nilai persepuluh D, __setelah data analog dengan kuart diurutkan nilai perseratus F be), setelah data : analog dengan kuartil ue diurutkan ©. UKURAN PENYEBARAN DATA Ukuran penyebaran data meliputi jangkauan, simpangan rata-rata, simpangan baku, jangkauan kuarti, simpangan kuartil, dan koefisien keragaman. [ Notas! | Data Tunggal Pe selisih antara nilat _selisih antara titk tengah TTIW] 4 —_—terbesar dan rilai__ Kelas tertinggi dengan tk terkecl tengah kel ferendah ee a Ela 5 ne 7 Ai me 5g. (DH Sto — xP Deviasi Standar Co 7 1 Varian/Ragam = S* rr aK uk =Q,- ial eae -« sk=4(0,-2) angen Sembtera a . a x Catatan: (1) Jika pada suatu kumpulan data, setiap data ditambah/dikurangi dengan suatu bilangan maka: + nilai statistik yang berubah: Ukuran Pemusatan + nilai statistik yang tetap: Ukuran Penyebaran (2) Jika pada suatu kumpulan data, setiap data dikali/dibagi dengan suatu bilangan maka semua nilai statistiknya berubah. 7, 7: