Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/329123928

PENGARUH MASASE ENDORPHIN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DAN


INVOLUSIO UTERI IBU NIFAS

Article  in  JURNAL KEBIDANAN · October 2018


DOI: 10.31983/jkb.v8i1.3732

CITATIONS READS

3 716

3 authors, including:

Sri Rahayu Melyana Nurul Widyawati


Universitas Pembangunan Panca Budi Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
7 PUBLICATIONS   10 CITATIONS    77 PUBLICATIONS   114 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Psychiatry View project

All content following this page was uploaded by Melyana Nurul Widyawati on 20 April 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 1 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

PENGARUH MASASE ENDORPHIN TERHADAP TINGKAT


KECEMASAN DAN INVOLUSIO UTERI IBU NIFAS

Sri Rahayu1) Melyana Nurul Widyawati2) Retno Kusuma Dewi3)


E-mail address: yayoek.1974@gmail.com

ABSTRACT

One of factor in the failure of the breastfeeding process is maternal


anxiety. Anxiety during breastfeeding will block the letdown reflex so that milk
production decreases. The Efforts to reduce gold can be done with endorphin
massage. Other benefits of breastfeeding more often will accelerate uterine
involution. The aim of the study was to analyze the effect of endorphin massage
on anxiety and the process of involuntary uterine maternal uterine.
This type of research is quasi-experimental with a pre-post test with control
group design. The population is all normal postpartum mothers in District 1 and 2
District Health Centers in Grobogan District. The sample number of treatment
group 13 and control group 13 was taken by simple random sampling. Data
analysis with Independent t- test. For the control group, care was taken according
to the standards in service, namely counseling for postpartum mothers on how to
breastfeed, massage of uterine fundus.
The results of the study before treatment most of the respondents
experienced moderate anxiety (69%), and average fundal uteri height of 10.5 cm.
The independent t test showed that there was an effect of endorphin massage on
anxiety level (p value = 0.001) and there was no effect on uterine involution (p
value = 0.302). Endorphin massage done by husbands to postpartum mothers
contributes very well in reducing maternal anxiety, increasing self-confidence for
the need to be socialized to the community, especially postpartum mothers and
husbands to always be able to cooperate and support each other for the health and
welfare of mothers and babies.
Keywords: endorphin massage; anxiety; involusio uteri
1)2)3)
Poltekkes Kemenkes Semarang

I. Pendahuluan tahun sebelumnya, namun masih diatas


target yang diharapakan. Penyebab
Angka Kematian Ibu (AKI) di
kematian ibu di Jawa Tengah adalah
Indonesia pada tahun 2015 menurut
perdarahan sebesar 33,2% dan
SUPAS sebesar 305/100.000 KH,
penyakit lain 21,6%. Salah satu
angka ini masih tinggi dibanding target
penyebab utama perdarahan
sebesar 102/100.000 KH. Di Jawa
postpartum adalah atonia uteri, yaitu
Tengah AKI pada tahun 2016 yaitu
kegagalan mekanisme akibat gangguan
sebesar 109, 6/100.000 KH, angka ini
fungsi miometrium (Profil Kesehatan
sudah turun jauh dibandingkan pada
Jawa Tengah, 2016).

29
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 1 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

Upaya pencegahan perdarahan barunya. Selain hal tersebut faktor


postpartum dapat dilakukan semenjak penyebab terjadinya kecemasan pada
persalinan kala 3 dan 4 dengan ibu post partum yakni perubahan
pemberian oksitosin. Hormon oksitosin hormone, payudara membengkak dan
sangat berperan dalam proses involusio menyebabkan rasa sakit atau jahitan
uterus. Proses involusio akan berjalan yang belum sembuh. Bila ibu
dengan baik jika kontraksi uterus kuat mengalami kecemasan pada saat
sehingga harus dilakukan tindakan menyusui maka akan terjadi suatu
untuk memperbaiki kontraksi uterus. blokade dari refleks let down. Ini
Upaya untuk mengendalikan terjadinya disebabkan oleh karena adanya
perdarahan dari tempat plasenta pelepasan dari adrenalin (epinefrin)
dengan memperbaiki kontraksi dan yang menyebabkan vasokontraksi dari
retraksi serat miometrium sehingga pembuluh darah alveoli, sehingga
merangsang pengeluaran oksitosin. oksitosin sedikit harapannya untuk
Upaya lain untuk meningkatkan reflek dapat mencapai target organ
okitosin dilakukan dengan menyusui mioepitelium (Guyton &Hill, 2016).
sedini mungkin. Masase merupakan salah satu
Ibu pada jam-jam pertama cara untuk rileksasi pada ibu, karena
kelahiran masih merasakan lelah sentuhan memiliki keajaiban tersendiri
karena proses persalinannya, sehingga yang sangat berguna untuk
ibu masih fokus pada dirinya dan menghilangkan rasa lelah pada tubuh,
proses menyusui dapat tertunda, hal ini memperbaiki sirkulasi darah,
jika dibiarkan akan menghambat merangsang tubuh untuk mengeluarkan
produksi ASI. Proses menyusui yang racun, serta meningkatkan kesehatan
terhambat akan menyebabkan pikiran. Teknik masase membantu ibu
kurangnya reflek isapan pada bayi merasa lebih segar, rileks, dan nyaman.
sehingga akan menghambat pula Hal itu terjadi karena masase
oksitosin keluar. Faktor lain yang merangsang tubuh melepaskan
mengambat keluarnya oksitosin adalah senyawa endorphin yang merupakan
kecemasan ibu. Kecemasan merupakan pereda sakit alami. Salah satu masase
kebingungan, kekhawatiran pada yang dapat diberikan kepada ibu
sesuatu yang akan terjadi dengan adalah endorphin. Endorphin dapat
penyebab yang tidak jelas dan menciptakan perasaan nyaman dan
dihubungkan dengan perasaan tidak enak sehingga mengurangi kecemasan
menentu dan tidak berdaya. Secara yang ibu rasakan. Endorfin Massage
umum sebagian besar ibu mengalami merupakan sebuah terapi sentuhan
gangguan emosional setelah serta pijatan ringan. Hal ini disebabkan
melahirkan, bentuk gangguan karena pijatan merangsang tubuh untuk
postpartum yang umum adalah melepaskan senyawa endorfin yang
gangguan mood pada ibu postpartum dapat menormalkan denyut jantung dan
baik primipara maupun multipara tekanan darah, mengurangi rasa sakit,
(Saleha, 2009). Kecemasan pada mengendalikan perasaan stres dan
periode postnatal disebabkan karena menciptakan perasaan nyaman serta
adanya proses transisi menjadi orang meningkatkan kondisi rileks dalam
tua, terjadi penyesuaian diri yang besar tubuh ibu dengan memicu perasaan
dalam beradaptasi dengan peran nyaman melalui permukaan kulit.

30
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 1 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

Terbukti dari hasil penelitian, teknik II. Metode Penelitian


ini dapat meningkatkan pelepasan zat
oksitosin, sebuah hormon yang Jenis penelitian ini adalah quasi
memfasilitasi dalam proses experimental dengan rancangan pre-
pengeluaran ASI dan membantu proses post test with control group design..
pengecilan rahim pasca persalinan Populasinya semua ibu nifas normal di
(Prasetyono, 2009). Proses Puskesmas Wilayah Gubug 1 dan 2
pengeluaran ASI dapat memperbaiki Kabupaten Grobogan. Jumlah sampel
involusi uteri. adanya kekawatiran terhadap hal-hal
Penelitian sebelumnya (Pamuji- tertentu. Seseorang yang berada pada
&Rahayu, 2013) menyebutkan bahwa kondisi cemas akan mengganggu
ada pengaruh pijat woolwhich dan kemampuan individu untuk mencapai
endorphin terhadap peningkatan tujuan yang diinginkan. Kecemasan
hormon prolaktin dan volume ASI. perlu mendapatkan perhatian supaya
Hormon prolaktin atau reflek tidak berlarut-larut dan menimbulakn
pengeluaran yang meningkat, salah ketidaknyamanan bagi orang tersebut
satu penyebabnya adalah dan sekitarnya (Barlow, 2006).
meningkatnya let down refleks yang Kecemasan yang berlanjut pada ibu
memicu oksitosin, sehingga akan nifas dapat berpengaruh kurang baik
memberikan pengaruh positif pada terhadap produksi ASI. Ibu perlu
proses involusio uteri. Penelitian lain mendapatkan suasana yang nyaman
oleh Aini, 2017 menyatakan ada dan rileks selama proses menyusui.
pengaruh hipnobreastfeeding terhadap Kelompok perlakuan adalah
proses involusio uteri dan peningkatan peneliti dibantu dibantu enumerator
hormon prolaktin. Faktor lain yang mengajarkan suami ibu nifas cara
mempengaruhi proses involusi uteri
masase endorphin, dengan mengusap
selain oksitosin adalah laktasi, dimana
rangsangan psikis merupakan refleks lembut bagian lengan dilanjutkan
dari mata ibu ke otak, mengakibatkan bagian punggung yang dilakukan
oksitosin dihasilkan, sehingga ASI selama 30 menit diwaktu pagi selama 5
dapat dikeluarkan sehingga uterus hari, pijatan dimulai pada hari ke 3
menjadi semakin keras berkontraksi. post partum sampai hari ke 7
Oksitosin menyebabkan terjadinya postpartum. Sebelum dan sesudah hari
kontraksi dan retraksi otot uterin
ke-7 dilakukan pengukuran kecemasan
sehingga akan menekan pembuluh
darah yang mengakibatkan dengan Zung Self-Rating Anxiety
berkurangnya suplai darah ke uterus. Scale (ZSAS) dan involusio uteri
Ini membantu untuk mengurangi situs dengan mengukur tinggi fundus uteri
atau tempat implantasi plasenta serta menggunakan metline. Analisa data
mengurangi perdarahan (Suherni, dengan Independen t test. Untuk
2008). kelompok kontrol dilakukan asuhan
Tujuan penelitian ini adalah
sesuai standar yang ada dipelayanan
untuk menganalisis pengaruh masase
endorphin terhadap kecemasan dan yaitu konseling pada ibu nifas tentang
proses involusio uteri ibu nifas. cara menyusui, masase fundus uteri.

31
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 1 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

III. Hasil dan Pembahasan Tabel 1 : Analisa Deskriptif Tingkat


Tabel 1 dan 2 menunjukkan Kecemasan Ibu Nifas sebelum
sebagian besar responden pada perlakuan
kelompok perlakuan dari 69% yang Kelompok Tingkat n %
mengalami kecemasan sedang, setelah Sebelum Kecemasan
Perlakuan Cemas Ringan 4 30.7
adanya intervensi masase endorphin Cemas Sedang 9 69
61,5% tidak cemas. Kecemasan Kontrol Cemas Ringan 2 15
keadaan atau mood seseorang yang Cemas Sedang 11 84.6
ditandai dengan ketegangan fisik dan
adanya kekawatiran terhadap hal-hal Tabel 2 : Analisa Deskriptif Tingkat
tertentu. Seseorang yang berada pada Kecemasan Ibu Nifas sesudah
kondisi cemas akan mengganggu perlakuan
Tabel 3 menunjukkan proses Kelompok Tingkat n %
involusio uteri pada kelompok Sesudah Kecemasan
perlakuan terjadi penurunan TFU Perlakuan Tidak Cemas 8 61.5
Cemas Ringan 5 38.4
menjadi 6,58 cm, sedangkan pada Kontrol Cemas Ringan 9 69
kelompok kontrol penurunan TFU Cemas Sedang 4 30.7
menjadi 7 cm. Antara kelompok
perlakuan dan kontrol terjadi rerata Tabel 1 dan 2 menunjukkan
selisih penurunan TFU sebesar 0,54 sebagian besar responden pada
cm, lebih cepat pada kelompok kelompok perlakuan dari 69% yang
perlakuan. Proses Involusio uteri mengalami kecemasan sedang, setelah
dipengaruhi oleh banyak hal, salah adanya intervensi masase endorphin
satunya adalah kontraksi uterus. Proses 61,5% tidak cemas. Kecemasan
involusi uterus terjadi karena adanya keadaan atau mood seseorang yang
kontraksi dari moimetrium untuk ditandai dengan ketegangan fisik dan
mengemballikan uterus seperti adanya kekawatiran terhadap hal-hal
sebelum hamil. Adanya hisapan bayi tertentu. Seseorang yang berada pada
juga dapat merangsang keluarnya kondisi cemas akan mengganggu
hormon oksitosin yang berguna untuk kemampuan individu untuk mencapai
merangsang let down reflek yaitu tujuan yang diinginkan. Kecemasan
memancarkan ASI dari duktus perlu mendapatkan perhatian supaya
laktiferous dan proses involusi uterus. tidak berlarut-larut dan menimbulakn
Selain itu dengan memberikan pijatan ketidaknyamanan bagi orang tersebut
atau masase pada punggung ibu akan dan sekitarnya (Barlow, 2006).
dapat memicu peningkatan letdown Kecemasan yang berlanjut pada ibu
refleks sehingga oksitosin akan naik. nifas dapat berpengaruh kurang baik
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi terhadap produksi ASI. Ibu perlu
involusi uterus adalah umur, menyusui mendapatkan suasana yang nyaman
dini, paritas, jenis persalinan, mobilitas dan rileks selama proses menyusui.
dini, dan kondisi psikologis ibu
(Wignjosastro, 2009).

32
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 1 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

Tabel 3: Analisis Deskriptif Involusio Hasil uji homogenitas pada


Uteri Ibu Nifas variabel kecemasan dan involusio uteri
nilai pvalue> 0,05 sehingga kedua
Kelompok Involusio Kelompok Involusio kelompok sebelum dilakukan
Sebelum Uteri Sesudah Uteri
Mean±SD Mean±SD
perlakuan memiliki karakteristik yang
Perlakuan 10.5±0.51 Perlakuan 6.58±0.8 sama.
Kontrol 10.38±0.65 Kontrol 7±0.86 Tabel 5 : Perbedaan Kecemasan dan
Tabel 3 menunjukkan proses Involusio Uteri pada Kedua Kelompok
involusio uteri pada kelompok Variabel Kelompok p
perlakuan terjadi penurunan TFU Masase Kontrol
menjadi 6,58 cm, sedangkan pada Endorphin Mean±SD
Mean±SD
kelompok kontrol penurunan TFU Kecemasan
menjadi 7 cm. Antara kelompok Sebelum 65,4±1,85 62,2±2,77
perlakuan dan kontrol terjadi rerata Sesudah 59,9±1,75 59,5±2,60
selisih penurunan TFU sebesar 0,54 ∆ 0,001
cm, lebih cepat pada kelompok Invousio
perlakuan. Proses Involusio uteri Uteri 10,5±0,51 10,4±0,65
dipengaruhi oleh banyak hal, salah Sebelum 6,85±0,801 7,08±0,86
satunya adalah kontraksi uterus. Proses Sesudah 0,302

involusi uterus terjadi karena adanya
kontraksi dari moimetrium untuk
Pada tabel 5. menunjukkan
mengemballikan uterus seperti
adanya penurunan skor kecemasan
sebelum hamil. Adanya hisapan bayi
pada ibu sebelum dan sesudah masase
juga dapat merangsang keluarnya
endorphin oleh suami dengan skor
hormon oksitosin yang berguna untuk
rerata dari 65,4 turun menjadi 59,9.
merangsang let down reflek yaitu
Suami mempunyai peran yang sangat
memancarkan ASI dari duktus
penting dalam mensuport ibu selama
laktiferous dan proses involusi uterus.
proses menyusui. Dukungan yang kuat
Selain itu dengan memberikan pijatan
akan meningkatkan rasa percaya diri
atau masase pada punggung ibu akan
ibu sehingga kecemasan akan
dapat memicu peningkatan letdown
berkurang bahkan menjadi tidak
refleks sehingga oksitosin akan naik.
cemas. Zung menetapkan untuk
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi
tingkat kecemasan adalah ringan jika
involusi uterus adalah umur, menyusui
dini, paritas, jenis persalinan, mobilitas skor 45-59, sedang skor 60-74. Hasil
dini, dan kondisi psikologis ibu uji stataitik menunjukkan ada
(Wignjosastro, 2009). perbedaan tingkat kecemasan ibu pada
kelompok yang diberikan masase
Tabel 4. Uji homogenitas endorphin dan kelompok kontrol.
Variabel Kelompok p Untuk involusio uteri hasil uji statistik
Masase Kontrol menunjukkan tidak ada perbedaan
Endorphin (Mean±SD) antara kelompok yang diberikan
(Mean±SD)
Tingkat 65,4±1,85 62,2±2,77 0,662 masase endorphin dan kelompok
Kecemasan kontrol, namun ukuran tinggi fundus
Involusio 10,5±0,51 10,4±0,65 1
uteri yang diukur dari tepi atas simpisis
Uteri
pada kelompok perlakuan (6,85 cm)
lebih cepat turun dibandingkan

33
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 1 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

kelompok kontrol (7,08). Involusio endorphine adalah sebuah terapi


uteri merupakan proses pengembalian sentuhan atau pijatan ringan yang
uterus ke kondisi sebelum hamil cukup penting diberikan pada wanita
dengan berat kurang kebih 60 gram. hamil maupun ibu pasca salin. Hal ini
Proses involusio dimulai segera segera disebabkan karena pijatan merangsang
setelah plasenta lahir akibat kontrkasi tubuh untuk melepaskan senyawa
otot-otot polos uterus ditandai dengan endorphin yang merupakan pereda rasa
penurunan tinggi fundus uteri 1 cm sakit dan dapat menciptakan perasaan
setiap harinya dan kontraksi uterus nyaman. β-Endorphin dapat menjadi
baik (Wignjosastro, 2009). Ibu nifas prediktor awal yang berguna untuk
dianjurkan segera setelah bayi lahir gejala depresi postpartum. Pada ibu
menyusui bayinya, hisapan puting susu postpartum dengan depresi memiliki
oleh bayi akan merangsang pelepasan kadar β-endorphin yang lebih tinggi
oksitosin. Hormon oksitosin akan selama kehamilan dibandingkan
menyebabkan terjadinya kontraksi dan dengan wanita tanpa gejala depresi.
retraksi otot uterus sehingga akan (Yim et al., 2010)
menekan pembuluh darah yang Selama ini endorphine sudah dikenal
menyebabkan suplai darah ke uterus. sebagai zat yang banyak manfaatnya.
Penurunan uterus yang cepat Beberapa diantaranya adalah mengatur
dicerminkan oleh perubahan lokasi produksi hormon pertumbuhan dan
uterus, yang dapat dinilai dengan seks, mengendalikan rasa nyeri serta
mengukur panjaang uterus dari arah sakit yang menetap, mengendalikan
simpisis menuju ke fundus uteri perasaan stres, serta meningkatkan
(Rullynil dkk, 2014). Alternatif lain sistem kekebalan tubuh. Endorphine
yang bisa dilakukan untuk dalam tubuh bisa dipicu munculnya
meningkatkan hormon oksitosin adalah melalui berbagai kegiatan, seperti
dengan melakukan masase endorphin pernapasan yang dalam dan relaksasi,
pada ibu nifas. Masase endorphin dapat serta meditasi (Kuswandi, 2011, p
diajarkan pada suami, sehingga peran 108). Pijatan yang diberikan pada ibu
serta suami akan sangat memberikan postpartum dapat memberikan rasa
dukungan pada ibu. tenang dan nyaman pada masa
Masase endorphin membantu menyusui sehingga meningkatkan
ibu merasa lebih segar, rileks, dan respon hipofisis posterior untuk
nyaman pasca melahirkan memproduksi hormon oksitosin yang
(Sukmaningtyas, 2017). Hal itu terjadi dapat meningkatkan let down reflex
karena masase merangsang tubuh dan produksi ASI. Penelitian terkait
melepaskan senyawa endorphine yang tentang masase diantaranya oleh
merupakan pereda sakit alami. Widyawati, 2016 menunjukkan ada
Endorphine juga dapat menciptakan pengaruh Loving masasse terhadap
perasaan nyaman dan enak sehingga tingkat stress dan kadar hormon
mengurangi kecemasan yang ibu prolaktin ibu nifas primipara di Kota
rasakan. kecemasan ibu pasca Semarang. Penelitian Rifan, 2017
persalinan dapat menghambat menyatakan adanya pengaruh
keluarnya colostrum, bahkan bisa juga pemberian back rolling massage dan
berpengaruh terhadap pertumbuhan woolwich massage terhadap kecepatan
bayi. (Zanardo et al., 2001) Masase ekskresi ASI pada ibu post partum

34
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 1 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

dengan sectio caesarea. Kecemasan Tengah


pada ibu pasca melahirkan dapat
dikurangi dengan bounding atachment Kuswandi, L. (2011) Keajaiban
lebih awal (Lonstein, 2007) Hypno-Birthing. Jakarta: Pustaka
Bunda.
IV. Simpulan Lonstein, J. S. (2007) ‘Regulation of
Masase endorphin yang anxiety during the postpartum period’,
dilakukan oleh suami kepada ibu nifas 28, pp. 115–141. doi:
memberikan kontribusi yang sangat 10.1016/j.yfrne.2007.05.002.
baik dalam mengurangi kecemasan
ibu, meningkatkan rasa percaya diri Pamuji, S.E.B. and Rahayu, S., 2015.
untuk itu perlunya disosialisasikan Pengaruh kombinasi metode pijat
kepada masyarakat khususnya ibu woolwich dan endorphine terhadap
nifas dan suami untuk selalu bisa
kadar hormon prolaktin dan volume asi
bekerjasama dan saling mensuport
untuk kesehatan dan kesejahteraan ibu (studi pada ibu postpartum di griya
dan bayinya. hamil sehat mejasem kabupaten
Sebagai petugas kesehatan tegal). Jurnal Ilmu dan Teknologi
khususnya bidan perlu Kesehatan, 5(1).
mengembangkan diri dan
meningkatkan kompetensinya dengan Rif’an, A., 2017. Pemberian back
memberikan asuhan kebidanan holistik rolling massage dan woolwich massage
kepada klien, salah satunya adalah terhadap kecepatan ekskresi asi pada
kemampuan dalam mengelola ibu post partum dengan sectio caesarea
kecemasan ibu post partum dengan di rsud ambarawa. Karya Ilmiah S. 1
masase endorphin. Ilmu Keperawatan

Daftar Pustaka Rullynil, N.T., Ermawati, E. and


Evareny, L., 2014. Pengaruh Senam
Aini, Y.N., Hadi, H., Rahayu, S., Nifas terhadap Penurunan Tinggi
Pramono, N. and Mulyantoro, D.K., Fundus Uteri pada Ibu Post Partum di
2017. effect of combination of
RSUP DR. M. Djamil Padang. Jurnal
oxytocin massage and
hypnobreastfeeding on uterine Kesehatan Andalas, 3(3).
involution and prolactin levels in
Saleha, S.(2009). Asuhan kebidanan
postpartum mothers. Belitung Nursing
pada masa nifas : Salemba Medika,
Journal, 3(3), pp.213-220.
JakartaSlameto. 2010. Belajar dan
Faktor-Faktor Yangm Mempengaruhi.
Barlow, David.(2006).Intisari
Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Psikologi Abnormal. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Sukmaningtyas, W. and Windiarti,
Guyton&Hill (2016). Fisiologi P.A., 2016. Efektivitas Endorphine
Kedokteran, Edisi 12, Penerbit Saunder Massage Terhadap Tingkat Kecemasan
Elzeiver Ibu Bersalin Primipara. Bidan Prada:
Jateng. 2016. Profil Kesehatan Jawa Jurnal Publikasi Kebidanan Akbid
YLPP Purwokerto, 7(1).

35
JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 1 October 2018 p- ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870

Suherni. 2008. Perawatan Masa Nifas.


Yogakarta: Fitramaya.

Widyawati, M.N., Hadisaputro, S.,


Anies, A. and Soejoenoes, A., 2016.
Effect of Massage and Aromatherapy
on Stress and Prolactin Level among
Primiparous Puerperal Mothers In
Semarang, Central Java,
Indonesia. Belitung Nursing
Journal, 2(4).

Prasetyono, D.S. 2009. ASI Eksklusif


Pengenalan, Praktik dan
Kemanfaatannya. Diva Press. Yogya-
karta.

Wiknjosastro H. (2009). Ilmu


Kebidanan. Edisi ke-4 Cetakan ke-2.
Jakarta: Yayaan Bina. Pustaka .
Sarwono Prawirohardjo;

Yim, I. S. et al. (2010) ‘Prenatal β-


endorphin as an early predictor of
postpartum depressive symptoms in
euthymic women’, Journal of Affective
Disorders. Elsevier B.V., 125(1–3), pp.
128–133. doi:
10.1016/j.jad.2009.12.009.

Zanardo, V. et al. (2001) ‘Effect of


postpartum anxiety on the colostrol
milk g-endorphin concentrations of
breastfeeding mothers’, Journal of
Obstetrics & Gynaecology, 21(2), pp.
130–134.

36

View publication stats

You might also like