Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

JHMHS Vol. 2 No.

1 2021; 109-116

Journal of Hospital Management and Health Sciences (JHMHS)

Analisis Indeks Rekam Medisdi Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center (PMC)
Tahun 2020

Tona Doli Silitonga1,Henny Maria Ulfa2, Dina Rustina Ramadani3


Email: 1toenadunkz21@gmail.com
1
STIKES Hang Tuah Pekanbaru Jl. Mustafa Sari No.5 Pekanbaru
2.3
STIKES Hang Tuah Pekanbaru Jl. Mustafa Sari No.5 Pekanbaru
Email:2Hennyulfa84@gmail.comom, 3dinarustinaramadani@gmail.com

Abstract
The purpose of medical records is to support the achievement of an orderly administration in
the context of efforts to improve health services in hospitals by managing medical records
according to the organization and working procedures of health service facilities. The
maintenance and retrieval of information are important functions in any health care facility.
Two tools are used to facilitate the maintenance and retrieval of health information data by
index and register. Index and register almost all facilities using computers, although the
history is still in manual form. The research method is to use a qualitative descriptive
approach. There are 4 informants. Data collection techniques by interview and observation.
Data processing was performed using triagulation techniques, data analysis with qualitative
analysis. The results of research on human resources in the medical record unit are not
sufficient to increase the medical record index and are only carried out during hospital
accreditation which is carried out by all medical record personnel, training and seminars on
the medical record index have never been attended. There is no medical record index yet.
The medical record index process has not been carried out, there is no medical record index
policy. Placement of human resources for the medical record index, attending seminars,
training, applying the SPO of the medical record index, processing the medical record index,
and indexing medical records must be done based on the Permenkes and the Indonesian
Ministry of Health.

Keywords: Index, Medical Records, Hospital

Abstrak
Tujuan rekam medis untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya
peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit dengan melaksanakan pengelolaan rekam
medis sesuai organisasi dan tata kerja sarana pelayanan kesehatan. Pemeliharaan dan
perolehan kembali informasi merupakan fungsi penting pada setiap fasilitas asuhan kesehatan
yang merupakan dua alat digunakan untuk mempermudah pemeliharaan dan perolehan
kembali data informasi kesehatan adalah dengan indeks dan register. Indeks dan register
hampir semua fasilitas menggunakan komputer, walaupun riwayat masih dalam bentuk
manual. Metode penelitian yaitu menggunakan penelitian deskriptif pendekatan kualitatif.
Informan berjumlah 4 orang. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan observasi.
Pengolahan data dilakukan dengan teknik triagulasi, analisis data dengan analisis kualitatif.
Hasil penelitian sumber daya manusia di unit rekam medis belum mencukupi melakkan
indeks rekam medis dan hanya dilakukan sewaktu akan akreditasi rumah sakit yang
dikerjakan semua tenaga rekam medis, pelatihan dan seminar tentang indeks rekam medis
belumpernahdiikuti.Belumadaindeksrekam medis. Proses indeksrekammedisbelumdilakukan,
kebijakan indeks rekam medis belum ada. Penempatan sumber daya manusia indeks rekam
medis, mengikuti seminar, pelatihan, menerapkan SPO indeks rekam medis, proses indeks
rekam medis, dan kebijakan indeks rekam medis harus dilakukan berdasarkan permenkes dan
depkes RI.

Kata Kunci : Indeks, Rekam Medis, Rumah Sakit

109

Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani


PENDAHULUAN langsung oleh Gubernur Provinsi Riau,
Tujuan rekam medis untuk menunjang didirikan untuk melayani kebutuhan
tercapainya tertib administrasi dalam masyarakat akan arti penting sebuah
rangka upaya peningkatan pelayanan pelayanan kesehatan yang profesional dan
kesehatan di rumah sakit dengan berkualitas.
melaksanakan pengelolaan rekam medis
sesuai organisasi dan tata kerja sarana Berdasarkan wawancara dengan kepala
pelayanan kesehatan. Pemeliharaan dan rekam medis di Rumah Sakit PMC bahwa
perolehan kembali informasi merupakan indeks dalam pengolahan rekam medis
fungsi penting pada setiap fasilitas asuhan belum dilakukan secara optimal karena
kesehatan yang merupakan dua alat indeks pasien yang baru dilakukan di
digunakan untuk mempermudah rekam medis sedangkan indeks indeks
pemeliharaan dan perolehan kembali data penyakit (diagnosa) dan operasi, indeks
informasi kesehatan adalah dengan indeks dokter dan indeks kematian belum
dan register. Indeks dan register hampir dilakukan.
semua fasilitas menggunakan komputer,
walaupun riwayat masih dalam bentuk METODE PENELITIAN
manual. Penelitian ini dilakukan mengunakan
penelitian deskriptif dengan pendekatan
Indeks berisi banyak informasi yang kualitatif bertujuan untuk mengetahui
berharga dalam penggunaan indeks yang Analisis Indeks Rekam Medis di Rumah
paling dipahami untuk mengarahkan lokasi Sakit PMC Tahun 2020.Penelitian ini
informasi kesehatan digunakan dokter dilaksanakan unit rekam medis Rumah
dalam menajemen asuhan pasien, riset dan Sakit PMC dan dilaksanakan bulan juni
administrasi fasilitas telah menjadi tahun 2020.
pengguna utama ketika lebih banyak
informasi dibutuhkan untuk mengambil HASIL
keputusan manajemen dan keuangan.
Peningkatan tuntutan akan informasi Sumber Daya Manusia Dalam Kegiatan
kesehatan ini mengharuskan fasilitas untuk Indeks Rekam Medis
memelihara sistem informasi yang efektif
dan efisien dengan menggunakan indeks Sumber Daya Manusia sudah pernah
yang semestinya (Huffman, 1999). mengikuti pelatihan dan seminar tentang
rekam medis, hanya saja tidak semua
Indeks adalah membuat tabulasi sesuai petugas rekam medis yang sudah
dengan kode yang sudah dibuat kedalam mengikuti pelatihan dan seminar tersebut.
indeks-indeks (dapat menggunakan kartu
indeks atau komputersasi), didalam kartu SPO Indeks Rekam Medis
indeks tidak boleh mencantumkan nama
pasien. Jenis indeks yaitu terdiri dari
indeks pasien, indeks penyakit (diagnosa) Pada penelitian ini berdasarkan hasil
dan operasi, indeks dokter dan indeks wawancara mendalam terhadap informan
kematian (Depkes RI,2006). mereka menjelaskan bahwa sudah ada SPO
indeks rekam medis di Rumah Sakit, belum
Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center ada.
yang terletak di jalan Lembaga
Pemasyarakatan No 25 Gobah Pekanbaru Proses dari indeks rekam medis
Riau. Pelayanan Rumah Sakit Pekanbaru Pada penelitian ini berdasarkan hasil
Medical Center (RS PMC) telah dimuai wawancara mendalam terhadap informan
tanggal 19 September 2005 grand opening mereka menjelaskan bahwa pada proses
110

Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani


kegiatan dari indeks belum semua kemampuan non fisik dapat
dilakukan hanya kegiatan indeks pasien diupayakan dengan pelatihan
saja yang dilakukan, juga banyak danpendidikan.
pembenahan yang perlu dilakuakan Pelatihan adalah suatu kegiatan
dirumah sakit tetapi dalam jangka waktu peningkatan kemampuan karyawan atau
menengah untuk target bisa dilakukan pegawai dalam suatu institusi, sehingga
pelatihan dapat diartikan suatu proses yang
Kebijakan dari Indeks Rekam Medis dapat menghasilkan suatu perubahan
perilaku bagi karyawan atau pegawai
Pada penelitian ini berdasarkan hasil
(Notoatmodjo, 2009).
wawancara mendalam terhadap informan
Tujuan utama setiap pelatihan adalah agar
mereka menjelaskan bahwa kebijakan
supaya masing-masing pengikut pelatihan
kegiatan indeksbelum ada,hanya kegiatan
dapat melakukan pekerjaanya lebih efisien,
indeks pasien saja yang dilakukan, juga
meningkatkan penghayatan jiwa dan
banyak pembenahan yang perlu dilakuakan
ideology, meningkatkan produktivitas
dirumah sakit tetapi dalam jangka waktu
kerja, meningkatkan kualitas kerja,
menengah untuk target bisa dilakukan.
meninggkatkan ketepatan perencanaan
SDM,meningkatkan sikap moral dan
PEMBAHASAN
semangat kerja, meningkatkan rangsangan
Sumber Daya Manusia dalam kegiatan agar pegawai mampu berprestasi secara
Indeks Rekam Medis maksimal, meningkatkan kesehatan dan
keselamatan kerja, menghidarkan
Sumber Daya Manusia yang ada di unit keusangan (obsolescence), meningkatkan
kerja rekam medis terdiri dari 2 orang perkembangan pribadipegawai.
tamatan SMU yang ditempatkan dibagian
pendaftaran dan 8 orang tamatan DIII Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
rekam medis, dari jumlah tersebut belum Nomor 55 Tahun 2013 tentang
mencukupi sehingga belum ada sumber Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam
daya manusia yang bertugas melakukan Medis bahwa Perekam Medis dan
indeks rekam medis, salah satu kegiatan Informasi Kesehatan adalah seorang yang
penyusutan rekam medis baru dilakukan telah lulus pendidikan Rekam Medik dan
sewaktu mau akreditasi rumah sakit yang Informasi Kesehatan (RMIK) yang sesuai
dikerjakan oleh semua tenaga rekam medis. peraturan perundang-undangan. Menurut
Untukkegiatanpelatihandanseminartentang Keputusan
indeks rekam medis belum pernah di ikuti MenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomo
oleh sumber daya manusia rekam medis. r:HK.01.07/MENKES/312/2020tentang
Menurut Notoatmodjo (2009) ada dua standar profesi perekam medis dan
aspek yang dilihat dalam sumber daya informasi kesehatan terdiri atas
manusia yakni : standarkompetensi dan kode etik profesi,
(1) Kuantitas, yaitu menyangkut jumlah standar kompetensi terdiri atas area
sumberdayamanusia kompetensi yang salah satunya tentang
Manajemen Pelayanan perekam medis dan
(2) Kualitas,yaitu menyangkut mutu informasi kesehatan terdiri
sumber daya manusia tersebut, yang daripengumpulandatapelayanandanprogra
menyangkut kemampuan fisik maupun mkesehatansecaramanualdanelektronik,
kemampuan non fisik (kecerdasan dan Pengolahan data pelayanan dan program
mental). Untuk meningkatkan kualitas kesehatan secara manual dan elektronik,
fisik dapat di upayakan program- Penyajian data pelayanan dan program
program kesehatan dan gizi. kesehatan secara manual dan elektronik,
Sedangkan untuk meningkatkan Analisis data pelayanan dan program
111

Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani


kesehatan secara manual dan elektronik, tercapainya tertib administrasi dalam
Pemanfaatan data pelayanan dan program rangka upaya peningkatan pelayanan
kesehatan sebagai informasi/masukan kesehatan di Rumah Sakit (Depkes RI,
untuk 2006), karena menurut Peraturan Menteri
pengambilankeputusan,Pengelolaanpelayan kesehatan Republik Indonesia nomor
anRMIKdifasilitas pelayanankesehatan, 269/Menkes/Per/III/2008 rekam medis
Pengelolaan pelayanan RMIK di seluruh adalah berkas yang berisikan catatan dan
fasilitas kesehatan, Pengelolaan mutu dokumen tentang identitas pasien,
pelayanan RMIK. pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada
Hasil penelitian ini bahwa kuantitas pasien. Kegunaan rekam medis dapat
sumber daya manusia dalam kegiatan dilihat dari beberapa aspek yaitu bagi aspek
indeks rekam medis, perlu menempatkan administrasi, medis, hukum, keuangan,
sumber daya manusia rekam medis dalam penelitian, pendidikan, dokumentasi
pelaksanaan indeks rekam medis sesuai (Depkes RI, 2006).
dengan standar kompetensi terdiri atas area
kompetensi salah satunya adalah Sistem di unit rekam medis meliputi sistem
Manajemen Pelayanan perekam medis dan penerimaan pasien, sistem pengolahan
informasi kesehatan dengan telah lulus rekam medis dan sistem statistik. Salah
pendidikan Rekam Medik dan Informasi satu sistem pengolahan berkasrekam medis
Kesehatan (RMIK) yang sesuai peraturan terdiri dari beberapa subsistem yaitu retensi
perundang-undangan. Meningkatkan atau penyusutan dan Pemusnahan rekam
kualitas sumber daya manusia rekam medis medis (Budi, 2011).
dengan pelatihan dan seminar tetang indeks Hasil penelitian ini perlu SPO indeks
rekam medis, sehingga dapat rekam medis pedoman berisikan standar
meningkatkan produktifitas kerja, prosedur oprasional didalam organisasi dan
meningkatkan kualitas kerja sehingga sistem pengolahan berkas rekam medis
kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan terdiri dari beberapa subsistem yaitu
baik dan benar. tentang indeks, dengan tujuan rekam medis
yaitu menunjang tercapainya tertib
SPO Indeks RekamMedis administrasi dalam rangka upaya
peningkatan pelayanan kesehatan di
Berdasarkan hasil penelitian bahwa SPO Rumah Sakit.
kegiatan indeks rekam medis belum ada,
sehingga beluma ada sosialisasi SPO Proses dalam kegiatan Indeks Rekam
indeks rekam medis. Medis

SPO (Standar Prosedur Operasional) Berdasarkanhasilpenelitianbahwa belum


merupakan pedoman yang berisi standar dilakukanprosesdari indeks rekam medis,
prosedur oprasional yang ada didalam karena keterbatasan tenaga rekam medis,
suatu oraganisasi yang ada didalam suatu juga banyak pembenahan yang perlu
organisasi yang digunakan untuk dilakukan di rumah sakit tetapi dalam
memastikan bahwa setiap keputusan, jangka waktu menengah untuk target bisa
langkah atau tindakan dan penggunaan dilakukan.
fasilitas pemprosesan yang dilaksanakan
oleh orang-orang didalam suatu organisasi, Indeksing adalah membuat tabulasi sesuai
telah berjalan secara efektif, konsisten, dengan kode yang sudah dibuat kedalam
standard dan sistematis (Tambunan, 2013). indeks-indeks (dapat menggunakan kartu
indeks atau komputerisasi). Didalam kartu
Tujuan rekam medis adalah menunjang
112

Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani


indeks tidak boleh mencantumkan nama kartu indeks harus diberi petunjuk
pasien. Jenis indeks yang biasa dibuat : dan dibelakang setiap petunjuk
a. Indeks pasien maksimum hanya diletakan dua
kartu saja. Pengecekan terhadap
1) Pengertian Indeks
penyimpanan kartu-kartu harus
Indeks pasien adalah salah satu dilakukan secara priodik untuk
kartu katalog yang berisi nama memperbaiki kekeliruan yang
semua pasien yang pernah berobat mungkin terjadi.
dirumah sakit. Untuk rumah sakit yang
Informasi yang ada didalam kartu telah menggunakan sistem
ini ialah : komputerisasi tabulasi daftar nama
pasien dapat dilakukan dengan
Halaman depan : Nama
menggunakan komputer, dengan
lengkap, Kelamin, Umur, Alamat
menggunakan sistem
Tempat dan Tanggal Lahir,
komputerisasi akan diperoleh
pekerjaan.
kemudahan serta kecepatan
Halaman belakanh : Tanggal
didalam proses tabulasi data.
Masuk, Tanggal Keluar, Hasil
5) Lama penyimpanan
penunjang Medis, Dokter, No
Rekam Medis. Lama penyimpanan kartu indeks
2) Ukuran penderita sama dengan lama
penyimpanan berkas rekam medis.
Ukuran kartu indeks penderita
6) Alat penyimpanan
tergantung dari banyak sedikitnya
penderitaan yang berobat dirumah a) Menggunakan lemari 8 laci
sakit. Ukuran yang dianjurkan dengan 3 kotak pada setiap laci.
adalah 12,5 x 7,5 cm. Untuk Rata-rata 100 kartu dapat
rumah sakit yang sangat banyak diletakkan pada setiap 2.5 cm,
penderita rawat jalannya sehingga satu lemari besi 8 laci
dianjurkan menggunakan kartu dengan 3 kotak tersebut dapat
dengan ukuran (4,25 x 7,5cm) menyimpan 65.000kartu.
3) Kegunaan b) Menggunakan alat yang
berkotak-kotak yang
Kartu indeks penderita dapat
dapatdiputar.
digunakan sebagai kunci untuk
menemukan berkas rekam medis c) Penyimpanan data pasien yang
seorang penderita. menggunakan sistem
4) Cara Penyampaian komputerisasi dapat disimpan
sebagai data dasar pasien yang
Kartu indeks disusun
akan tersimpan secara baku
alpabets seperti susunan kata-kata
didalam Data Dasar Pasien di
dalam kamus. Jika seorang
rumah sakit.
penderita datang kembali dengan
b. Indeks penyakit (Diagnosis)
mengatakan bahwa dia telah
danoperasi
bersuami, kartu yang sekarang
harus dibuat catatan petunjuk 1) Pengertian
(tanda lihat atau tanda X) dengan
Indeks penyakit dan indeks
kartunya yang dulu dansebaliknya.
operasi adalah tabulasi yang
Untuk mempercepat dan
berisi kode penyakit dan kode
mempermudah mengembalikan
operasi pasien yang berobat
kartu indeks nama jika sewaktu-
dirumah sakit.
waktu dibutuhkan, penyusunan
Informasi yang ada didalam
113

Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani


kartu ini adalah : perawatan dll.
3) Cara penyimpanan
a) Nomor Kode
Kartu-kartu indeks disimpan
b) Judul, Bulan,Tahun
dalam laci menurut nomor urut.
c) Nomorpenderita Secara priodik harus diamati
kemungkinan kesalahan
d) Jenis kelamin
penyimpanan kartu-kartu indeks,
e) Umur kartu indeks harus tampak rapi,
tulisannya gampang dibaca,
Untuk indeks operasi ditambah :
pengisiannya harus dengan tinta
Dokter bedah, Dokter Anestesi,
atau dengan mesin ketik. Pada
hari pra operasi, post operasi,
akhir tahun baris terakhir
pasien keluar (meninggal, sembuh,
dibawahnya dibuat garis warna
cacat) Untuk indeks penyakit lain,
merah pada setiap kartu.
hari perawatan, meninggal/keluar
(sembuh, cacat). b. Indeks dokter
2) Kegunaan 1) Pengertian
1. Untuk mengambil berkas rekam Indeks dokter adalah satu
medis tertentu, guna keperluan- tabulasi data yang berisi nama
keperluan sebagai berikut: dokter yang memberikan
(a) Mempelajari kasus-kasus pelayanan medik kepada
terdahulu dari satu penyakit pasien.
untuk memperoleh pengertian 2) Kegunaan:
tentang penggulungan
terhadap penyakit- penyakit (a) Untuk menilai kinerja
masalah-masalah kesehatan dokter
pada saatini. (b) Bukti pengadilan
(b) Untuk menguji teori-teori c. Indeks kematian
membandingkan data-data
tentang penyakit / pengobatan 1) Informasi yang tetap dalam
dalam rangka penyuguhan indeks kematian :
tulisan-tulisan ilmiah a) Nama penderita
(c) Menyungguhkan data
menggunakan fasilitas rumah b) Nomor Rekam Medis
sakit untuk menyusun c) Jenis kelamin
keperluan alat-alat baru,
tempat tidur danlain-lain. d) Umur
(d) Melalui kualitas pelayanan e) Kematian : kurang dari
yang di berikan rumah sakit. sejam postoperasi
2. Menyungguhkan data pelayanan f) Dokter yang merawat
yang di perluykan dalam survey
kemampuan rumah sakit. g) Hari perawatan
3. Menemukan berkas rekam medis h) Wilayah
dimana dokternya hanya ingat
diagnosa atau operasinya, 2) Kegunaan indeks kematian :
sedangkan nama pasien yang statistik menilai mutu
bersangkutanlupa. pelayanan dasar, menambah
4. Menyediakan materi pendidikan dan meningkatkan peralatan /
untuk mahasiswa kedokteran, tenaga.
114

Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani


3) Cara penyimpanan indeks setiap petunjuk maksimum hanya
kematian : disusun menurut diletakan dua kartu saja.
nomor indeks kematian.
d. Proses tabulasi secara
komputerisasi Kebijakan dalam kegiatan indeks
Proses tabulasi data yang Rekam Medis
dilakukan secara manual dapat
Berdasarkanhasilpenelitianbahwa belum
dengan mudah diaplikasikan dilakukan kebijakan kegiatan indeks rekam
melalui komputer, data dan
medis secara keseluruhan, karena
informasi hasil mudah
keterbatasan tenaga rekam medis dan
dikelompokandata sesuai dengan
banyak pembenahan yang perlu dilakukan
kode-kode yang dimaksud sesuia di rumah sakit tetapi dalam jangka waktu
dengan kebutuhan, sehingga data
menengah untuk target bisa dilakukan.
dapat di proses dan dapat segera Menurut Dunn proses kebijakan publik
didapat hasil yang kita inginkan,
terdiri dari lima tahap yaitu sebagai berikut
proses pengelompokan data yang
:
dilakukan dengan proses
a. Penyusunan agenda (agenda seting),
komputerisasi lebih mudah dan yakni suatu proses agar suatu masalah
cepat serta lebih efektif dan
bisa mendapat perhatian daripemerintah.
efisien. b. Formulasi kebijakan (pilic formulation),
Hasil penelitian ini bahwa yakni suatu proses perumusan pilihan-
proses dari indeks rekam medis di pilihan atau alternative pemecahan
Rumah Sakit Pekanbaru Medical masalah olehpemerintah.
Center yang dimulai dari c. Penentuan kebijakan (policy adoption),
pemahaman tentang pengertian yakni suatu proses dimana pemerintah
dari indeksrekam medis adalah menetapkan alternative kebijakan
membuat tabulasi sesuai dengan apakah sesuai dengan kreteria yang
kode yang sudah dibuat kedalam harus dipenuhi, menentukan siapa
indeks-indeks (dapat pelaksana kebijakan tersebut, dan
menggunakan kartu indeks atau bagaimana proses atau strategi
komputerisasi). pelaksanaan kebijakantersebut.
Prosesnya terdiri dari tata d. Implementasi kebijakan (policy
cara tabulasi rekam medis yang implementation), yaitu suatu proses
akan diindeks, pelaksanaan indeks untuk melaksanakan kebijakan supaya
dapat dilakukan dengan cara mencapai hasil, pada tahap ini perlu
disusun alpabets seperti susunan adanya dukungan sumber daya dan
kata-kata dalam kamus. Jika penyusunan organisasi pelaksana
seorang penderita datang kembali kebijkan.
dengan mengatakan bahwa dia e. Evaluasi kebijakan (policyvaluation),
telah bersuami, kartu yang yakni suatu proses untuk monitor dan
sekarang harus dibuat catatan menilai hasil atau kinerja kebijakan
petunjuk (tanda lihat atau tanda X) (Subarsono, 2009).
dengan kartunya yang dulu
dansebaliknya. Untuk SIMPULAN
mempercepat dan mempermudah
mengembalikan kartu indeks nama Sumber daya manusia belum ada yang
jika sewaktu-waktu dibutuhkan, bertugas melaksanakan kegiatan indeks
penyusunan kartu indeks harus rekam medis, belum pernah mengikuti
diberi petunjuk dan dibelakang pelatihan dan seminar tentang indeks
rekam medis.
115

Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani


Belum ada SPO indeks rekam medis, dan Rekam Medis Rumah Sakit di
belum ada dilakukannya sosialisasi SPO. Indonesia Revisi II, Jakarta.

Belum dilakukan proses indeks rekam Dirjen Pelayanan Medik. 1995. Surat
medis secara keseluruhan dan hanya Edaran Dirjen Pelayanan Medik
dilakukan pada saat rumah sakit akan Nomor Hk. 00.06.1.501160 tahun
melakukan akreditasi. 1995 tentang Petunjuk Teknis
Pengadaan Formulir Rekam Medis
Belum adanya kebijakan tentang Dasar dan Pemusnahan Arsip
pelaksanaan indeks rekam medis di ruma RekamMedis di Rumah Sakit. Jakarta:
sakit sampai saat ini. Indonesia.
Ekotama, S., (2015). Pedoman Mudah
UCAPAN TERIMA KASIH
Menyusun Standar Opeasional
Penempatan sumber daya manusia dibagian Prosedure. Yogyakarta, Medpress.
indeks rekam medis dan meningkatkan Ery,Rustiyanto,&Rahayu,W,A.(2011).
kualitas dengan mengikuti seminar dan Manajemen Filling Dokumen Rekam
pelatihan tentang indeks rekam medis. Medis Dan Informasi Kesehatan,
Politeknik Kesehatan Permata
Menerapkan SPO indeks rekam medis Indonesia,Yogyakarta.
secara keseluruhan. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
Proses kegiatan indeks rekam medis harus HK.01.07/MENKES/312/2020
untuk melengkapi data pada setiap unit tentang standar profesi perekammedis
yang berkaitan dengan rekam medis baik dan informasi kesehatan. Jakarta.
secara internal maupun secara eksternal. Notoatdmojo S, (2009). Pengembangan
Adanya penerapan kebijakan tentang Sumber Daya Manusia. PT Rineka
indeks rekam medis secara keseluruhan Cipta. Jakarta.
agar seluruh kegiatan rekam medis berjalan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
sesuai dengan standar yang telah 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang
ditetapkan oleh permenkes dan depkes RI. Rekam Medis. Jakarta : Depkes RI.
DAFTAR PUSTAKA Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 55 tahun 2013
Adisasmito, W. (2012). Sistem Kesehatan. Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Perekam Medis. Jakarta.
Budi, S.C. (2011). Manajemen Unit Kerja Tambunan, Rudi M. (2013). Pedoman
Rekam Medis. Jakarta : Quantum Penyusunan Standard Operasional
Sinergis Media. Procedures (SOP). Edisi Kedua.
Depkes RI. (2006). Pedoman Maiestas Publishing. Jakarta.
Penyelenggaraan dan Prosedur

116

Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani

You might also like