Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN MEMANFAATKAN

TEKNIK CROSSWORD PUZZLE DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI


BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IBADAH KELAS VII SMP
MUHAMMADIYAH 3 SIRAMPOG BREBES
Istianah Agustina, Ibnu Hasan
UMP, Istianahagustina@gmail.com
UMP, Ibnuhasan@gmail.com

ABSTRAK
The emergence of issues that are not wearing Islamic religious education such as: The
problem that often occurs, especially in learning Islamic Religious Education in the subject of
Worship is how to present the material to students properly so as to obtain maximum, effective and
efficient results. Besides that, another problem that often arises is the lack of teacher attention to
models or variations of learning in increasing good learning motivation. The purpose of this research
is to increase students' learning motivation by using crossword puzzle technique.
This study uses a qualitative approach and with the type of research using classroom action
research (PTK) as for the procedure using : planning, action, observation, reflection, with the subject
of this research, namely teachers of Islamic jurisprudence and seventh grade students of SMP
Muhammadiyah 3 Sirampog Brebes. Data collection techniques using cycle observations,
questionnaires and documentation. Data analysis was carried out in three steps, namely: pre-cycle,
cycle 1, cycle II.
The results showed that the cooperative learning model using the crossword puzzle technique
could increase learning motivation in the material for congregational prayers and qashar prayers in
seventh grade students of SMP Muhammadiyah 3 Sirampog Brebes for the academic year
2021/2022. This is evidenced by the increase in students' learning motivation from the pre-cycle
stage, which initially used the conventional method with an average value of 65.0%, after the first
cycle was carried out using the cooperative learning method through the crossword puzzle strategy,
there was a significant increase in motivation, namely of 75.5%, then carried out again in the second
cycle while still using the cooperative learning method through the crossword puzzle technique,
which increased very satisfactorily in accordance with the researchers' expectations, which was
97.0%. So according to the researchers, this method can increase students' learning motivation in the
subjects of Fiqh of Worship with the material for congregational prayers and qashar prayers in class
VII SMP Muhammadiyah 3 Sirampog Brebes.
Keywords : Crossword puzzle technique, learning motivation, religious fiqh subjects.

PENDAHULUAN
Munculnya isu-isu yang kurang mengenakan tentang pendidikan agama Islam seperti Islam
diajarkan lebih pada hafalan padahal Islam penuh dengan nilai-nilai yang harus dipraktekan.
Pendidikan Agama Islam lebih ditekankan pada hubungan formalitas antara manusia dengan Tuhan-
Nya. Penghayatan nilai-nilai agama kurang mendapat penekanan dan masih mendapatkan sedikit
kritis dalam pendidikan agama Islam. Krisis yang terjadi pada dunia pendidikan agama Islam salah
satunya adalah berapa banyak hafalan dan mengerjakan ujian tertulis dikelas yang dapat
didemonstrasikan oleh siswa, memang pola pembelajaran tersebut terlalu monoton dan bukan
merupakan ciri khas dari pola pendidikan agama Islam. Pendidikan secara umum pun diakui oleh
para pakar dan pelaku pendidikan Negara kita yang juga mengidap persoalan yang sama, persoalan
besar yang terjadi pada dunia pendidkan selama ini ialah kuatnya dominasi dari pusat pada
penyelenggaraan pendidikan sehingga yang ada selalu Uniform-sentralistik kurikulum, contoh
hafalan serta monolog, bahan ajar yang banyak dan kurang adanya fokus dipembentukan karakter
bangsa.
Konflik yang seringkali terjadi khususnya pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

mata pelajaran Ibadah merupakan bagaimana cara menyajikan materi pada peserta didik dengan baik

sehingga memperoleh hasil yang aporisma, efektif serta efisien. Disamping itu masalah lainya yang

tak jarang muncul adalah kurangnya perhatian guru terhadap model ataupun variasi pembelajaran

pada menaikkan motivasi pembelajaran yang baik. Begitu pula permasalahan yang muncul pada

Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 3 Sirampog khususnya problem yang terjadi pada kelas

VII, yaitu rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ibadah yang masih memakai contoh

pembelajaran yang klasik serta monoton sehingga peserta didik enggan buat belajar sebab peserta

didik kurang tau kegunaan mata pelajaran tersebut serta peserta didik banyak yang merasa bosan

sebagai akibatnya menyebabkan rendahnya motivasi belajar peserta didik. Kenyataan empiris, proses

pendidikan dan pengajaran yang dikembangkan berbagai lembaga pendidikan menunjukan bahwa

penerapan pola pendidikan dan pengajaran yang tepat, tampaknya masih kurang mendapat perhatian

yang memadai dari tenaga pengajar. Proses pengajaran cenderung tidak relevan dengan pola

pendekatan atau metode pengajaran yang digunakan. Hal ini menyebabkan sisi kualitas pengajaran

yang diharapkan kurang terpenuhi. Oleh karena itu diperlukanya upaya untuk melihat efektifitas

suatu pendekatan dan metode pengajaran proses belajar mengajar yang dilakukan dapat berhasil dan

memudahkan bagi siswa dalam mencerna ataupun memahami suatu disiplin ilmu atau mata pelajaran

yang diterimanya.
METODE PENELITIAN
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan
di dalam kelas dengan menggunakan suatu tindakan untuk meningkatkan suatu kualitas atau tingkatan proses
belajar mengajar agar memperoleh hasil yang maksimal atau lebih baik dari sebelumnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitianya adalah penelitian
tindakan kelas (PTK) Adapun prosedurnya menggunakan : Perencanaan, pelaksanaan,observasi,
refleksi. dengan subjek penelitian ini yaitu guru mata pelajaran Fikih Ibadah dan pesert didik kelas
VII SMP Muhammadiyah 3 Sirampog Brebes. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi
siklus, quesioner dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tiga langkah yaitu : pra
siklus,siklus 1, siklus II.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model pembelajaran cooperative learning dengan
menggunakan teknik crossword puzzle dapat meningkatkan motivasi belajar pada materi shalat jama
dan shalat qashar pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Sirampog Brebes tahun ajaran
2021/2022. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan motivasi belajar siswa dari tahap pra sikus
yang awalnya pembelajaran masih menggunakan metode konvesional dengan nilai rata-rata 65,0% ,
setelah dilakukan siklus I dengan prosedur PTK sebagai berikut: perencanaan, pelaksanaan,
observasi, refleksi/evaluasi yang menggunakan metode cooperative learning dengan melalui teknik
crossword puzzle mengalami peningkatan motivasi yang cukup meningkat yaitu sebesar 75,5%,
kemudian dilakukan lagi pada siklus II dengan masih tetap sama prosedurnya dan menggunakan
metode cooperative learning melalui teknik crossword puzzle mengalami peningkatan yang sangat
memuaskan yaitu sebesar 97,0%. Jadi menurut peneliti metode ini dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran Fikih Ibadah dengan di kelas VII SMP Muhammadiyah 3
Sirampog Brebes.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan pada kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Sirampog

Brebes. Peneliti menerapkan pembelajaran cooperative learning dengan menggunakan teknik

crossword puzzle untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi shalat jama dan shalat

qashar.
1. Motivasi belajar peserta didik sebelum dilaksanakan penelitian

Rencana pembelajaran cooperative learning ini berupa tiga tahap ialah tahap pra siklus,

siklus I, dan Siklus II yang dilakukan selama 3x pertemuan. Maka indikator yang harus digapai

peserta didik bisa menerangkan makna shalat jama, shalat qashar, menjelaskan alasan dibolehkanya

shalat jama, shalat qashar, menentukan dasar hukum dibolehkanya shalat jama dan qashar,

menjelaskan macam jenis shalat jamaqashar, mempraktikan tata cara dan ketentuan shalat jama dan

qashar. Sebelum pembelajaran itu diterapkan peneliti melakukan pretest terlebih dahulu untuk

mengetahui sejauh mana peserta didik mengetahui tentang materi shalat jama dan qashar

menggunakan pembelajaran knvensionl.

Pada pembelajaran cooperative peeneliti melakukan teknik crossword puzzle, dimana peserta

didik terbagi dalam beberapa kelompok untuk menjawab soal tentang shalat jama dan shalat qashar

yang berbentuk puzzle.Adapun Sumber belajar yang dipergunakan adalah Buku Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan, Sedangkan media yang digunakan adalah modul Pendidikan Fikih SMP

Muhammadiyah Kelas 7.

Pada aplikasi pembelajaran ini guru mengadakan pretest pada pembelajaran konvensional,

dimana pengajar menuliskan terlebih dahulu kemudian menyebutkan materi. Sedangkan peserta

didik mencatat serta mendengarkan sesudah aktivitas tadi terselesaikan pengajar memberikan

kesempatan kepada peserta didik buat bertanya. Hal ini dimaksud buat mengukur pemahaman siswa

terhadap materi tersebut.

Melalui pretest dapat diketahui bahwa pembelajaran tersebut ternyata menjadikan peserta

didik kurang antusias serta semangat dalam belajar. siswa cenderung pasif dan bermain sendiri atau

banyak yang bicara dengan temanya, siswa banyak yang tidak memiliki buku paket sebagai

akibatnya siswa hanya mengandalkan informasi dari pengajar saja, serta yang terjadi peserta didik

tidak mendapatkan perhatian yang lebih jadinya peserta didik merasa bosan serta bertindak
semaunya sendiri. Selain itu ketika pengajar menyampaikan kesempatan buat bertanya serta

menjawab pada peserta didik mereka kurang semangat pada menerimanya. mereka lebih banyak

membisu, mendengarkan dan tidak banyak berkomentar. Mereka hanya mau menjawab sehabis

mendapat intruksi dari guru. Jadi hasilnya minim sekali, pembelajaran yang kurang melibatkan

banyak peserta didik akan membuat peserta didik merasa bosan, malas serta ngantuk sehingga

menyebabkan peserta didik kurang semangat dalam belajar.

Sesuai akibat pretest tadi buat menaikkan motivasi belajar siswa diperlukan lingkungan

belajar yang aman, yaitu dengan menerapkan pembelajaran cooperative learning dengan memakai

teknik crossword puzzle supaya bisa menghasilkan peserta didik mempunyai motivasi semangat

belajar yg tinggi. Pembelajaran cooperative ini mendorong tumbuhnya perilaku bekerja sama serta

keterbukaan Antara peserta didik, sehingga perilaku dan sikap peserta didik berkembang kearah

suasana demokratisasi pada kelas

2. Peningkatan Motivasi belajar peserta didik pada pelajaran pendidikan fikih materi shalat jama dan

qashar dikelas VII dengan menerapkan pembelajaran cooperative learning dengan menggunakan

teknik crossword puzzle.

Menyikapi yang terjadi di pretest tersebut, maka pada siklus I peneliti menerapkan

pembelajaran cooperative melalui teknik crossword puzzle. Menggunakan pembelajaran ini peserta

didik diperlukan mempunyai semangat belajar yang tinggi, saling berperan pada mengerjakan tugas,

bekerja sama, bertukar pikiran untuk menuntaskan problem sebagai akibatnya mendapatkan hasil

yang memuaskan dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yang pengajar lakukan

sebelumnya.

Di siklus I pada satu kali pertemuan dengan menerapkan pembelajaran cooperative melalui

teknik crossword puzzle siswa mulai aktif bertanya dan menjawab di banding dengan pretest, karena

pada siklus ini setiap kelompok mulai bekerja sama dengan kelompoknya untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh guru. Mereka mulai saling bertukar pikiran dan sudah mulai berani bertanya

tentang materi yang belum mereka pahami. Dengan menerapkan pembelajaran tersebut diupayakan

untuk melatih,membiasakan, dan menjadikan siswa lebih aktif ketika dikelas. Agar mempunyai

motivasi yang tinggi yaitu menggunakan cara wajib semangat pada belajar, bertanya jawab,

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru serta mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi.

Hasil observasi siklus I mengemukakan adanya peningkatan motivasi belajar yg relatif

memuaskan. Di siklus II peneliti permanen menerapkan pembelajaran cooperative melalui teknik

crossword puzzle menggunakan satu kali pertemuan. di siklus ini peserta didik lebih termotivasi lagi

dibandingkan menggunakan siklus I, sebab sudah dilakukan penerapan teknik crossword puzzle serta

mereka telah terbiasa dan paham akhirnya akan membentuk siswa lebih paham terhadap

pembelajaran yang peneliti terapkan sehingga diharapkan peserta didik memiliki motivasi belajar

yang tinggi.

Pembelajaran cooperative ini diterapkan supaya siswa lebih bertanggung jawab, berperan

aktif dalam menuntaskan tugas beserta teman sekelompoknya. Yaitu intuk menuangkan pandangan

baru-pandangan baru bersama kelompoknya, selain itu mereka wajib aktif dalam bertanya dan

mejawab, memiliki keingintahuan yg tinggi terhadap persoalan yg belum mereka mengerti, dan

harus semangat mengerjakan tugas yang diberikan oleh pengajar. dari pembelajaran tersebut tampak

dari ekspresi mereka yang sangat ceria serta lebih bersemangat dalam belajar. siswa mampu lebih

berperan aktif dan berani dalam bertanya dan mejawab serta bertanggungjawab terhadap tugas yg

diberikan sang pengajar.

Di pertemuan kali ini lingkungan belajar sudah nampak efektif pada pembelajaran kelompok,

dimana mereka sudah berani menuangkan pandangan baru dengan teman kelompoknya, dan sudah

berani bertanya pada materi yg belum dipahami sehingga diskusi mereka sangat menarik sebab

semuanya ikut berperan aktif. Maka dari itu pengajar menyampaikan pujian serta hadiah kepada grup
yang telah selesai duluan serta pada siswa yg berani maju kedepan buat menjawab pertanyaan yang

diberikan sang pengajar secara lisan. Begitu juga saat diberi latihan soal mereka langsung

mengerjakanya tanpa ada keluhan dan mereka mengerjakanya dengan penuh semangat.

Secara umum penerapan cooperative learning pada siklus II menujukan adanya peningkatan

motivasi belajar pada materi shalat jama serta qashar. Melalui observasi pada siklus II adanya rasa

ingin tahu yang relatif besar yang ditunjukan dengan lebih aktif dalam kelompoknya serta Tanya

jawab saat pembelajaran berlangsung. Hal ini pertanda keantusiasan mereka saat pembelajaran

shalat qashar berlangsung.

Demikian akibat observasi siklus II membuktikan peningkatan motivasi belajar siswa yang

sangat memuaskan. Peningkatan motivasi belajar siswa bisa diamati pada lbr penilaian dari siklus I

sampai siklus II terus mengalami peningkatan. penilaian pembelajaran ini dilakukan di setiap

pertemuan, penilaian dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menggunakan

teknik yg sudah diterapkan.

Tingkat keberhasilan kelas pada tiap siklusnya mengalami peningkatan yaitu dari pretest

semula 65,0% semakin tinggi pada siklus I menjadi 75,5% , kemudian meningkat lagi di siklus II

menjadi 97,0% ini semua dalah bukti-bukti data kuantitatif sedangkan bukti-bukti data kualitatif

dapat dijelaskan dari hasil pengamatan serta quesioner yg diberikan pada peserta didik yg rata-rata

mengatakan senang serta semangat dengan penerapan taktik tadi. Hal ini bisa ditujukan dengan

tumbuhnya rasa kebersamaan dalam kelompok, suasana kelas menjadi lebih hidup dan efektif.

Dari hasil penelitian dapat dibuktikan bahwa peneraan pembelajaran cooperative learning

menggunkaan teknik crossword puzzle bisa meninggikan motivasi belajar materi shalat jama dan

qashar pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Sirampog Brebes. Sesuai data empiris dan

analisis dapat diambil sebuah kesimpulan, bahwa penerapan pembelajaran cooperative learning

menggunakan teknik crossword puzzle dapat menaikkan motivasi belajar Fikih Ibadah serta bentuk
aplikasinya yang efektif artinya dilaksanakan sesuai menggunakan mekanisme yang teah dirancang

sebelumnya.

Adapun indicator keberhasilan penerapan pemelajaran cooperative learning menggunakan

teknik crossword puzzle diantaranya sebagai berikut:

a. Di waktu pembelajaran berlangsung peserta didik terlihat lebih semangat, antusias, senang

serta tidak merasa bosan. Sebagai akibatnya bisa menuntaskan tugas secara tepat waktu

dan dikerjakan secara bersama-sama menggunakan teman sekelompoknya.

b. Meningkatnya motivasi belajar peserta didik. Hal ini bisa dilihat di setiap kenaikan

siklusnya.

c. Peserta didik mempunyai rasa ingin tahu yang besar , yaitu peserta didik aktif dalam

berdiskusi dengan saling bertukar pendapat dan tanya jawab. Hal ini pertanda bahwa

peserta didik merasa tidak takut lagi untuk mengemukakan pendapat serta menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru.

SIMPULAN
Model pembelajaran cooperative learning dengan menggunakan teknik crossword puzzle
dapat meningkatkan motivasi belajar pada materi shalat jama dan shalat qashar pada siswa kelas VII
SMP Muhammadiyah 3 Sirampog Brebes tahun ajaran 2021/2022. Hal ini terbukti dengan adanya
peningkatan motivasi belajar siswa dari tahap pra sikus yang awalnya pembelajaran masih
menggunakan metode konvesional dengan rata-rata nilainya 65,0% , setelah dilakukan siklus I
memakai metode cooperative learning dengan menggunakan teknik crossword puzzle mengalami
peningkatan motivasi yang cukup meningkat yaitu sebesar 75,5%, kemudian dilakukan lagi pada
siklus II dengan masih tetap menggunakan metode cooperative learning melalui teknik crossword
puzzle mengalami peningkatan yang sangat memuaskan sesuai dengan harapan peneliti yaitu sebesar
97,0%. Jadi menurut peneliti metode ini bisa menaikan motivasi belajar peserta didik mata pelajaran
fikih Ibadah dengan Materi shalat jama dan shalat qashar di kelas VII SMP Muhammadiyah 3
Sirampog Brebes.
DAFTAR RUJUKAN
Budiono,S.F. (2016). pengaruh cooperative learning tipe crossword puzzle terhadap prestasi belajar
siswa dalam mata pelajaran akidah akhlak di MTs NU maslakhatul falah undaan kudus tahun
pelajaran 2014/2015. Stain Kudus.

Fathurrahman, F. (2013). Implementasi Cooperative Learning Melalui Strategi Crossword


Puzzle Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak Pada Siswa Kelas III MI
Muhammadiyah Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar.

janah, a. m. (2020). pengaruh metode crossworsd puzzle terhadap minat dan hasil belajar
aqidah akhlak siswa MI Tarbiyatussibyan tanjung kalidawir…. repo.iain-
tulungagung.ac.id. http://repo.iain-tulungagung.ac.id/14680/

Pranata, D. (2018). Penererapan Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Dalam


Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Peserta Didik Kelas V Mi Al-
Muhajirin Panjang Bandar Lampung. UIN Raden Intan Lampung.

Sahariyyah, N. (2013). Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menerapkan


cooperative learning melalui strategi crossword puzzle pada mata pelajaran aqidah
akhlak materi asmaul husna kelas IV MI al muniroh II ujungpangkah gresik. UIN Sunan
Ampel Surabaya.

Siswasusila, P. (2019). Implementasi Cooperative Learning Melalui Strategi Crossword Puzzle


Untuk Meningkatkan Motivasi Siswa Kelas 5. Madrosatuna: Journal of Islamic
Elementary School, 1(2), 89–104.

Silberman, M. (2005). Metode Crossword Puzzle. [online]. Tersedia:


http://digilib.uinsuka.ac.id/9998/1/BAB%20I,%20IV,%20DAFTAR%2 0PUSTAKA.pdf. [21
Maret 2016].

Kasbolah E.S. Kasihani. 1998. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta:Depdikbud Dirjen Dikti
PGSM IBRD LOAN-IND 1998/1999
Tim Pelatih Proyek PGSM. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Jakarta: Dirjen Dikti, PGSM, IBRD LOAN No. 3979 IND
Zaini Hisyam, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani, 2009

Wina Sanjaya. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana. 2009

Tukiran, Taniredja, dkk. Model-model pembelajaran inovativ. Bandung : Alfabeta,


2011

Wirasati, Ajeng. dkk. Analisis penerapan Algoritma Bacrtracking, pada


game”crossword puzzle” hal 1-2

Hamijay, Nunu,A. dkk. Cara mudah bergembira bersama Al-Quran,


(Bandung:jember, 2007), hal.112

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan


Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal. 128.

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran,(Jakarta: Bumi Aksara,


2001).hal.57.

Ahmad Rofi‟i, Pembelajaran Fiqih, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam


Departemen Agama RI, 2009). hal.3.

Beni Ahmad Saebani dan Januri, Fiqh Ushul Fiqh,(Bandung: Pustaka Setia, 2008).hal.13.
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Berserta Penjelasannya, hal. 2.

Solihatin,Etin dan Raharjo.2007. Cooperative learning Analisis Model


Pembelajaran IPS. Jakart : Bumi Aksara.

Sardiman, AM. 2018. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja
Grasindo Persada.

Nur, Muhammad. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Pusat Sains dan


Matematika Sekolah UNESA.

Uno, Hamzah.B. 2008. Model Pembelajaran menciptakan proses belajarmengajar


yang kreatifan efektif. Jakarta : Bumi Aksara.

Tukiran, Tniredja, dkk. 2011. Model – model pembelajaran inovatif. Bandung :


Alfabeta
Ibrahim. 2000. Model pembelajaran cooperative. http://id.wikipedia.org./wiki/ (diakses
tanggal 10 maret 2022).

Hisyam, Zaini. 2008. Strategi pembelajaran aktif. Yogyakarta : Insan Mandiri


Rifa’I. A dan Anni, C.T. (2012), psikologi pendidikan. Semarang : UPT UNNESPress
UU Nomor 20 tahun 2003, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2011.

You might also like