Professional Documents
Culture Documents
945 1895 2 PB
945 1895 2 PB
945 1895 2 PB
Abstract
The ability to speak in public is very important both in personal, social and career life.
Developing public speaking skills can increase self-confidence and reduce nervousness
when asked to speak in public. that good public speaking is as follows: Having
attraction, having good faith, never feeling scared and doubtful, dynamic and active.
The purpose of this study was to describe the efforts of teachers Guidance and
Counseling in improving students' speaking skills. Friendship and friendship is indeed
the world of teenagers. This research approach is qualitative research. Researchers act
as observers and collectors of research data. Data in the study were obtained through
interview and observation methods. Data analysis techniques using descriptive analysis
techniques. Based on the results of exposure to data and research findings conducted in
Muhammadiyah 1 Trimurjo Middle School, up to the discussion of all research findings
that are in accordance with the research focus, it can be concluded that the efforts
made by teachers Guidance and Counseling in improving public speaking skills of
students can realized with group guidance services and content mastering services.
1 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019
harus dimiliki oleh peserta didik untuk persoalan berbicara di depan umum
menarik perhatian audiens. Berbicara di kepada peserta didik yang dianggap
depan umum ini bertujuan agar publik berbakat dari pada melatih kemampuan
memiliki ide seperti yang dimiliki diri sendiri. Faktor penyebab lainnya
pembicara. Dengan kata lain pembicara yang mengakibatkan peserta didik
dan publik sama-sama memiliki ide kurang mampu dalam berbicara di
yang sama. depan umum yaitu tidak yakin pada diri
Fenomena yang terjadi hingga sendiri dan rasa takut yang berlebihan
saat ini, masih banyak persepsi tentang saat berada di depan umum.
berbicara di depan umum yang Berdasarkan hasil prasurvei di SMP
dianggap sangat sulit, menakutkan dan Muhammadiyah 1 Trimurjo, pada
hanya peserta didik tertentu yang tanggal 28-30 November 2017
mampu melakukannya, sehingga diperoleh informasi terkait dengan
seringkali peserta didik selalu kemampuan berbicara di depan umum
menyerahkan persoalan berbicara di peserta didik diantaranya adalah: Masih
depan umum kepada peserta didik lain ada peserta didik yang merasa tidak
yang dianggap berbakat. Alasannya terbiasa dan gugup ketika berbicara di
karena merasa belum terbiasa dan depan umum, ada beberapa peserta
gugup. Pada umumnya banyak peserta didik yang merasa gemetar dan
didik yang mampu berbicara di depan mengeluarkan keringat dingin ketika
umum dengan terbiasa dan tanpa rasa berbicara di depan kelas, Masih ada
gugup. Namun ada juga peserta didik peserta didik yang malu atau kurang
yang merasa pesimis dan merasa gugup percaya diri ketika diminta berbicara di
seperi mengeluarkan keringat dingin, depan kelas, ada sebagian peserta didik
tidak mampu mengeluarkan suara ketika yang sulit mengungkapkan kata-kata
berbicara di depan umum. ketika ditanya oleh guru di dalam kelas.
Salah satu faktor penyebab Fokus penelitian ini adalah
munculnya masalah di atas yakni kemampuan berbicara peserta didik di
kurangnya latihan dan praktik berbicara depan umum dan upaya yang dilakukan
di depan umum peserta didik sehingga oleh guru Bimbingan dan Konseling
mengakibatkan munculnya rasa pesimis dalam meningkatkan kemampuan
dan memilih untuk menyerahkan berbicara di depan umum peserta didik
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019 28 2
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)
METODE PENELITIAN
2. Tujuan Penelitian
Pendekatan penelitian yang peneliti
Tujuan dari penelitian ini adalah
gunakan adalah penelitian deskripstif
untuk mengetahui upaya guru
kualitatif. Menurut Sugiyono (2015:9)
Bimbingan dan Konseling dalam
menyatakan bahwa penelitian kualitatif
311
3 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019
merupakan penelitian yang seni berbicara di mana suatu
manghasilkan data-data kualitatif komunikasi lisan yang efektif
berupa kata atau kalimat kemudian berlangsung secara bersinambungan dan
dipaparan secara deskriptif. Instrument terus menerus antara pembicara dan
dalam penelitian ini adalah peneliti itu pendengar dengan maksud agar
sendiri. Teknik pengumpulan data yang pendengar berfikir, merasakan, dan
digunakan adalah wawancara dan bertindak sesuai dengan yang
observasi. Fokus penelitian ini adalah diharapkan oleh pembicara. Menurut
kemampuan berbicara peserta didik di Utami(2012:11) ada beberapa faktor
depan umum dan upaya yang dilakukan penghambat kemampuan berbicara
oleh guru Bimbingan dan Konseling peserta didik di depan umum yaitu
dalam meningkatkan kemampuan faktor bilogis, faktor pengalaman dan
berbicara di depan umum peserta didik faktor kepribadian.
di SMP Muhammadiyah 1 trimurjo Kegiatan Bimbingan dan
Lampung Tengah. Konseling yang dilakukan oleh guru
Bimbingan dan Konseling telah sesuai
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan prosedur dan program yang
A. Hasil Penelitian
telah dibuat oleh guru yaitu membuat
Kemampuan berbicara di
perencanaan atau persiapan dan
depan umum merupakan bagian dari
pelaksanaan. Pengumpulan data dalam
ilmu komunikasi. Komunikasi
penelitian ini menggunakan metode
merupakan proses interaksi untuk
wawancara, berikut adalah contoh
berhubungan dari satu pihak kepihak
petikan wawancara:
lainnya, atau dapat dipahami sebagai
Tabel 1. Contoh Petikan Wawancara
Petikan Wawancara Ringkasan Hasil Wawancara
N.S: Iya mbak, guru BK membuat program Guru membuat program Bimbingan
sesuai dengan hasil assesmen yang telah dan Konseling sesuai dengan hasil
dilakukan tadi, program ini dibuat untuk assesmen.
mempersiapkan rencana layanan.
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019 48 2
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019 55 7
7
bantuan kepada individu (sendiri-sendiri permasalahan peserta didik yaitu
ataupun kelompok) untuk menguasai dengan memberikan layanan-layanan
kemampuan ataupun kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dan
tertentu melalui kegiatan belajar”. permasalahan peserta didik, layanan
Dengan demikian dapat yang diberikan untuk mengatasi
disimpulkan bahwa, dalam penelitian permasalahan kemampuan berbicara di
ini menemukan upaya yang dilakukan depan umum peserta didik adalah
oleh guru Bimbingan dan Konseling layanan bimbingan kelompok dan
dalam membantu mengentaskan layanan penguasaan konten
Tabel 2. Contoh Hasil Observasi
No. Aspek yang diobservasi Ya Tidak
1. Persiapan Layanan BK.
a. Sarana dan Prasarana √
b. Bahan (materi) √
c. RPL √
d. Media/alat yang digunakan √
2. Pelaksanaan Layanan BK dalam meningkatkan persahabatan
peserta didik.
a. Laporan Pelaksanaan program √
3. Data pendukung.
a. Sejarah sekolah √
b. Visi-misi sekolah √
c. Data peserta didik √
d. Data guru √
e. Identitas sekolah √
f. Data sarana dan prasarana √
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019 86 2
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019 5 7
7
umum, sehingga peserta didik dapat Sesuai dengan pendapat Sudrajat
membuka kesempatan terhadap hal-hal (2009:40) menyatakan Tugas guru
yang baru. bimbingan dan konseling/konselor yaitu
Menurut Winkel (dalam Tohirin membantu peserta didik dalam
2007:142) “layanan informasi Pengembangan kehidupan pribadi,
merupakan suatu layanan yang berupa Pengembangan kehidupan sosial,
memenuhi kekurangan individu akan Pengembangan kemampuan belajar,
informasi yang mereka perlukan”. Pengembangan karir. Guru Bimbingan
Dengan demikian layanan informasi dan Konseling harus membantu setiap
bertujuan untuk memenuhi kekurangan permasalahan yang dialami peserta
informasi yang di alami peserta didik. didik berkenaan dengan hal tersebut,
Menurut Prayitno (2013: 309) yang dalam hal ini berkenaan dengan
mengemukakan bahwa “Layanan kemampuan berbicara peserta didik di
bimbingan kelompok di sekolah depan umum.
merupakan kegiatan informasi kepada Terlaksananya kegiatan Bimbingan
sekelompok siswa untuk membantu dan Konseling dengan lancar tidak lepas
mereka menyusun rencana dan dari adanya persiapan dan perencanaan
keputusan yang tepat”. yang baik. Begitu juga dengan yang
Menurut Nurishan (2014:23) dilakukan oleh guru BK di SMP
mengemukakan bahwa “bimbingan Muhammadiyah 1 Trimurjo, langkah
kelompok merupakan bantuan terhadap awal yang guru BK lakukan adalah
individu yang dilakukan dalam suasana dengan melakukan assesmen yang
kelompok”. Dilihat dari banyak nya bertujuan untuk mengetahui kebutuhan
jenis layanan yang telah disebutkan, dan permasalahan yang dimiliki oleh
upaya layanan yang di lakukan oleh peserta didik. Permasalahan-
guru Bimbingan dan Konseling dalam permasalahan yang sering ditemui oleh
meningkatkan kemampuan berbicara di guru Bimbingan dan Konseling di SMP
depan umum peserta didik di SMP Muhammadiyah 1 Trimurjo yaitu
Muhammadiyah 1 Trimurjo yaitu adanya sikap tidak terbiasa ketika
dengan layanan bimbingan kelompok berbicara di depan umum, rasa takut
dan layanan penguasaan konten. dan gugup, kurangnya rasa percaya diri
peserta didik. Adapun Instrumen yang
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019 8 2
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)
911
3 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019
Kemudian untuk Pelaksanaan optimal dan dapat berinteraksi atau
layanan penguasaan konten dalam berbicara di depan orang banyak dan
meningkatkan kemampuan berbicara di lingkungan sekitar. Tugas
depan umum peserta didik ini memiliki perkembangan yang perlu di capai oleh
jumlah peserta 23 anggota kelompok peserta didik sendiri adalah mencapai
dari kelas IX yang memiliki masalah hubungan sosial yang lebih matang di
dalam berbicara di depan umum. lingkungan masyarakat luas. Ukuran
Alokasi waktu pelaksanaan yaitu 1x45 peningkatan kemampuan berbicara di
menit, topik permasalahan yang depan umum yang dapat dilihat jika
diangkat yaitu topik bahasan cara layanan penguasaan konten ini berhasil
meningkatkan kemampuan berbicara di yaitu dengan melihat peserta didik dapat
depan umum, layanan penguasaan berbicara di depan umum tanpa rasa
konten ini berfungsi sebagai gugup. Tujuan lain dari layanan
pemahaman, pencegahan, pemeliharaan penguasaan konten ini adalah agar
dan pengembangan. Pemberian layanan peserta didik dapat terbiasa dan terlatih
penguasaan konten ini bertujuan agar dalam berbicara di depan orang banyak,
peserta didik dapat memahami selain itu juga agar peserta didik dapat
pentingnya berbicara di depan umum, meningkatkan rasa percaya dirinya
mengetahui cara-cara meningkatkan dalam berbicara di depan umum.
kemampuan berbicara di depan umum Berdasarkan penjelasan di atas
dan mengerti cara-cara atau tips-tips dapat diambil kesimpulan bahwa upaya
dalam mengahadapi rasa gugup ketika yang dilakukan oleh guru Bimbingan
berbicara di depan umum. Metode yang dan Konseling dalam meningkatkan
dilakukan dalam pemberian layanan kemampuan berbicara di depan umum
penguasaan konten adalah metode peserta didik adalah dengan
ceramah, tanya jawab dan pemberian menggunakan layanan bimbingan
tugas. Adapun standar kompetensi kelompok dan layanan penguasaan
dalam layanan penguasaan konten konten
dalam meningkatkan kemampuan
berbicara di depan umum peserta didik SIMPULAN
Berdasarkan hasil paparan data dan
ini yaitu agar peserta didik mampu
temuan penelitian yang dilakukan di
mengembangkan diri, belajar secara
SMP Muhammadiyah 1 Trimurjo,
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019 102
8
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)
11
3 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019
Prayitno. (2012). Jenis Layanan dan
Kegiatan Pendukung Konseling.
Padang: Universitas Negeri
Padang.
Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019 12
8 2