945 1895 2 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

ISSN 2541-2922 (Online)

ISSN 2527-8436 (Print)

UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM


MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DI DEPAN UMUM
PESERTA DIDIK

Nurul Atieka1, Hadi Pranoto2, Viona Galanita3, Agus Wibowo4


1,2,3,4
Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Muhammadiyah Metro
E-mail : n.atieka@gmail.com1, hadipranoto21@gmail.com2, vionagalanita029@gmail.com3
, bowokhoirunnas_khairunnasgcc@rocketmail.com4

Abstract
The ability to speak in public is very important both in personal, social and career life.
Developing public speaking skills can increase self-confidence and reduce nervousness
when asked to speak in public. that good public speaking is as follows: Having
attraction, having good faith, never feeling scared and doubtful, dynamic and active.
The purpose of this study was to describe the efforts of teachers Guidance and
Counseling in improving students' speaking skills. Friendship and friendship is indeed
the world of teenagers. This research approach is qualitative research. Researchers act
as observers and collectors of research data. Data in the study were obtained through
interview and observation methods. Data analysis techniques using descriptive analysis
techniques. Based on the results of exposure to data and research findings conducted in
Muhammadiyah 1 Trimurjo Middle School, up to the discussion of all research findings
that are in accordance with the research focus, it can be concluded that the efforts
made by teachers Guidance and Counseling in improving public speaking skills of
students can realized with group guidance services and content mastering services.

Keywords: Guidance and Counseling, Speaking Ability Students In Public Area

PENDAHULUAN mengenal pesan apa yang disampaikan


Manusia adalah mahluk sosial sehingga terjadi hubungan timbal balik.
yang akan melakukan komunikasi, Berbicara di depan umum
ketika berhubungan antar sesama di merupakan kegiatan yang dilakukan
ruang publik, manusia tidak bisa dalam rangka komunikasi. Peserta didik
dilepaskan dari kebutuhan akan memiliki ide yang dapat berupa
komunikasi, baik lisan, tulisan, maupun pengetahuan, pengalaman, cita-cita,
bentuk komunikasi lainnya. Tujuannya keinginan, dan perasaan yang akan
tidak lain agar manusia satu dengan disampaikan kepada publik. Berbicara
lainnya bisa saling memahami dan di depan umum juga merupakan salah
satu teknik atau seni berbicara yang

1 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019
harus dimiliki oleh peserta didik untuk persoalan berbicara di depan umum
menarik perhatian audiens. Berbicara di kepada peserta didik yang dianggap
depan umum ini bertujuan agar publik berbakat dari pada melatih kemampuan
memiliki ide seperti yang dimiliki diri sendiri. Faktor penyebab lainnya
pembicara. Dengan kata lain pembicara yang mengakibatkan peserta didik
dan publik sama-sama memiliki ide kurang mampu dalam berbicara di
yang sama. depan umum yaitu tidak yakin pada diri
Fenomena yang terjadi hingga sendiri dan rasa takut yang berlebihan
saat ini, masih banyak persepsi tentang saat berada di depan umum.
berbicara di depan umum yang Berdasarkan hasil prasurvei di SMP
dianggap sangat sulit, menakutkan dan Muhammadiyah 1 Trimurjo, pada
hanya peserta didik tertentu yang tanggal 28-30 November 2017
mampu melakukannya, sehingga diperoleh informasi terkait dengan
seringkali peserta didik selalu kemampuan berbicara di depan umum
menyerahkan persoalan berbicara di peserta didik diantaranya adalah: Masih
depan umum kepada peserta didik lain ada peserta didik yang merasa tidak
yang dianggap berbakat. Alasannya terbiasa dan gugup ketika berbicara di
karena merasa belum terbiasa dan depan umum, ada beberapa peserta
gugup. Pada umumnya banyak peserta didik yang merasa gemetar dan
didik yang mampu berbicara di depan mengeluarkan keringat dingin ketika
umum dengan terbiasa dan tanpa rasa berbicara di depan kelas, Masih ada
gugup. Namun ada juga peserta didik peserta didik yang malu atau kurang
yang merasa pesimis dan merasa gugup percaya diri ketika diminta berbicara di
seperi mengeluarkan keringat dingin, depan kelas, ada sebagian peserta didik
tidak mampu mengeluarkan suara ketika yang sulit mengungkapkan kata-kata
berbicara di depan umum. ketika ditanya oleh guru di dalam kelas.
Salah satu faktor penyebab Fokus penelitian ini adalah
munculnya masalah di atas yakni kemampuan berbicara peserta didik di
kurangnya latihan dan praktik berbicara depan umum dan upaya yang dilakukan
di depan umum peserta didik sehingga oleh guru Bimbingan dan Konseling
mengakibatkan munculnya rasa pesimis dalam meningkatkan kemampuan
dan memilih untuk menyerahkan berbicara di depan umum peserta didik

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019 28 2
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

di SMP Muhammadiyah 1 trimurjo meningkatkan kemampuan berbicara di


Lampung Tengah. Berdasarkan fokus depan umum peserta didik di SMP
penelitian, maka dapat dirumuskan Muhammadiyah 1 trimurjo Lampung
masalahnya adalah bagaimanakah Tengah.
kemampuan berbicara peserta didik di
3. Tinjauan Pustaka
depan umum dan bagaimanakah upaya
Menurut King (dalam Hidayat
guru Bimbingan dan Konseling dalam
2006:3) mengatakan “jalan menuju
meningkatkan kemampuan berbicara di
sukses, baik sosial maupun professional
depan umum peserta didik? Sehubungan
dilalui lewat berbicara. Bila anda tidak
dengan rumusan masalah tersebut, maka
meyakinkan sebagai pembicara, jalan
tujuan penelitian ini adalah, ingin
itu dapat sangat buruk”.
mengetahui kemampuan berbicara
Peserta didik dengan kemampuan
peserta didi di depan umum dan ingin
berbicara di depan umum yang baik
mengetahui upaya yang dilakukan guru
adalah peserta didik yang mampu
Bimbingan dan Konseling dalam
menyampaikan pesan kepada orang
meningkatkan kemampuan berbicara
banyak, dengan pesan yang dapat
peserta didik di depan umum.
sampai kepenerima pesan sesuai dengan
apa yang ingin disampaikan. Adapun
1. Rumusan Masalah
ciri-ciri berbicara di depan umum yang
Berdasarkan latar belakang
baik menurut Gunadi (dalam Mustamu
masalah seperti di atas, maka rumusan
2012:213) menyebutkan bahwa
masalah dalam penelitian ini adalah:“
berbicara di depan umum yang baik
Bagaimanakah upaya guru Bimbingan
adalah sebagai berikut: Memiliki daya
dan Konseling dalam meningkatkan
tarik, memiliki kepercayaan yang baik,
kemampuan berbicara di depan umum
tidak pernah merasa takut dan ragu,
peserta didik di SMP Muhammadiyah 1
dinamis dan aktif.
trimurjo Lampung Tengah?”

METODE PENELITIAN
2. Tujuan Penelitian
Pendekatan penelitian yang peneliti
Tujuan dari penelitian ini adalah
gunakan adalah penelitian deskripstif
untuk mengetahui upaya guru
kualitatif. Menurut Sugiyono (2015:9)
Bimbingan dan Konseling dalam
menyatakan bahwa penelitian kualitatif

311
3 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019
merupakan penelitian yang seni berbicara di mana suatu
manghasilkan data-data kualitatif komunikasi lisan yang efektif
berupa kata atau kalimat kemudian berlangsung secara bersinambungan dan
dipaparan secara deskriptif. Instrument terus menerus antara pembicara dan
dalam penelitian ini adalah peneliti itu pendengar dengan maksud agar
sendiri. Teknik pengumpulan data yang pendengar berfikir, merasakan, dan
digunakan adalah wawancara dan bertindak sesuai dengan yang
observasi. Fokus penelitian ini adalah diharapkan oleh pembicara. Menurut
kemampuan berbicara peserta didik di Utami(2012:11) ada beberapa faktor
depan umum dan upaya yang dilakukan penghambat kemampuan berbicara
oleh guru Bimbingan dan Konseling peserta didik di depan umum yaitu
dalam meningkatkan kemampuan faktor bilogis, faktor pengalaman dan
berbicara di depan umum peserta didik faktor kepribadian.
di SMP Muhammadiyah 1 trimurjo Kegiatan Bimbingan dan
Lampung Tengah. Konseling yang dilakukan oleh guru
Bimbingan dan Konseling telah sesuai
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan prosedur dan program yang
A. Hasil Penelitian
telah dibuat oleh guru yaitu membuat
Kemampuan berbicara di
perencanaan atau persiapan dan
depan umum merupakan bagian dari
pelaksanaan. Pengumpulan data dalam
ilmu komunikasi. Komunikasi
penelitian ini menggunakan metode
merupakan proses interaksi untuk
wawancara, berikut adalah contoh
berhubungan dari satu pihak kepihak
petikan wawancara:
lainnya, atau dapat dipahami sebagai
Tabel 1. Contoh Petikan Wawancara
Petikan Wawancara Ringkasan Hasil Wawancara

Upaya Guru Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara di


Depan Umum Peserta Didik.
P: Apakah anda membuat program BK? W/01/F01/a/3

N.S: Iya mbak, guru BK membuat program Guru membuat program Bimbingan
sesuai dengan hasil assesmen yang telah dan Konseling sesuai dengan hasil
dilakukan tadi, program ini dibuat untuk assesmen.
mempersiapkan rencana layanan.

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019 48 2
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

Berdasarkan tabel di atas Berdasarkan hasil wawancara tersebut


diketahui bahwa guru BK membuat diketahui bahwa guru BK melalukan
program sesuai dengan assesmen yang assesmen terlebih dahulu untuk
telah dilakukan agar setiap layanan mengetahui kebutuhan dan
yang dilakukan dapat terencana dengan permasalahan peserta didik. Hasil dari
baik dan dapat berjalan sesuai dengan assemen nantinya akan digunakan
yang telah direncanakan. sebagai acuan dalam penyusunan
Upaya memberikan bimbingan program untuk kemudian
atau memberikan layanan kepada mempermudah dalam membuat RPL.
peserta didik diwujudkan dengan Jenis layanan yang diberikan
berbagai cara dan berbagai prosedur sendiri menyesuaikan permasalahan
layanan yang ada yaitu dengan langkah peserta didik yaitu layanan bimbingan
awal guru BK melakukan assesmen, kelompok dan layanan penguasaan
kemudian hasil dari assesmen akan konten. Hal ini dijelaskan oleh informan
digunakan sebagai acuan dalam 1 guru Bimbingan dan Konseling yaitu
menyusun program BK dan setelah itu SY di ruang Bimbingan dan Konseling
digunakan untuk membuat RPL. Hal ini pada hari Kamis 23 Agustus 2018
dijelaskan oleh informan 1 guru (W/01/F01/b/1) menyatakan bahwa:
Bimbingan dan Konseling yaitu SY di “Jenis layanan yang guru BK gunakan
ruang Bimbingan dan Konseling pada dalam meningkatkan persahabatan
hari Kamis 23 Agustus 2018 peserta didik yaitu layanan informasi
(W/01/F01/b/1-3) sebagai berikut: dan layanan konseling kelompok”.
“Guru BK selalu melakukan Assesmen Berdasarkan hasil wawancara tersebut
sebelum membuat program, hal ini diketahui bahwa layanan yang
dilakukan dengan tujuan mengetahui digunakan oleh guru BK dalam
kebutuhan dan permasalahan yang membantu permasalahan kemampuan
dimiliki oleh peserta didik. Kemudian berbicara di depan umum yang dimiliki
Penggunaan hasil assesmen akan oleh peserta didik yaitu melalui layanan
digunakan sebagai acuan dalam bimbingan kelompok dan layanan
membuat program Bimbingan dan penguasaan konten. Menurut Prayitno
Konseling, kemudian guru membuat (2004:2) menjelaskan bahwa “layanan
RPL sebelum memberikan layanan”. penguasaan konten adalah layanan

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019 55 7
7
bantuan kepada individu (sendiri-sendiri permasalahan peserta didik yaitu
ataupun kelompok) untuk menguasai dengan memberikan layanan-layanan
kemampuan ataupun kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dan
tertentu melalui kegiatan belajar”. permasalahan peserta didik, layanan
Dengan demikian dapat yang diberikan untuk mengatasi
disimpulkan bahwa, dalam penelitian permasalahan kemampuan berbicara di
ini menemukan upaya yang dilakukan depan umum peserta didik adalah
oleh guru Bimbingan dan Konseling layanan bimbingan kelompok dan
dalam membantu mengentaskan layanan penguasaan konten
Tabel 2. Contoh Hasil Observasi
No. Aspek yang diobservasi Ya Tidak
1. Persiapan Layanan BK.
a. Sarana dan Prasarana √
b. Bahan (materi) √
c. RPL √
d. Media/alat yang digunakan √
2. Pelaksanaan Layanan BK dalam meningkatkan persahabatan
peserta didik.
a. Laporan Pelaksanaan program √
3. Data pendukung.
a. Sejarah sekolah √
b. Visi-misi sekolah √
c. Data peserta didik √
d. Data guru √
e. Identitas sekolah √
f. Data sarana dan prasarana √

Berdasarkan tabel di hasil pengumpulan data melalui


atas diketahui bahwa guru metode penelitian yang telah
Bimbingan dan Konseling dibuat.
melakukan persiapan yang matang
sebelum memberikan layanan
kepada peserta didik seperti
melakukan assesmen, membuat
program kemudian membuat RPL,
guru BK juga membuat laporan
pelaksanaan program untuk
memperbaiki kualitas layanan.
Hasil penelitian di atas merupakan

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019 86 2
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

Gambar 1. Dokumentasi Penelitian di lakukan oleh Tim


Gambar di atas adalah 2012:209) menyebutkan bahwa
kegiatan penelitian dengan guru kemampuan berbicara di depan umum
Bimbingan dan Konseling melalui peserta didik dapat ditingkatkan melalui
wawancara atau interview. layanan-layanan sebagai berikut:
Kegiatan ini dalam rangka layanan orientasi, layanan informasi,
menjaring data mengenai upaya layanan bimbingan kelompok, layanan
guru Bimbingan dan Konseling penguasaan konten”. Berdasarkan
dalam mengatasi kemampuan pendapat di atas ternyata banyak
berbicara peserta didik di depan layanan yang dapat digunakan untuk
umum. meningkatkan kemampuan berbicara di
depan umum peserta didik. Menurut
B. PEMBAHASAN Prayitno (2012: 27) mendeskripsikan
Upaya Bimbingan dan Konseling bahwa layanan orientasi sebagai
yang dapat diberikan oleh guru BK berikut, “orientasi berarti tatapan ke
disekolah untuk meningkatkan depan kearah dan tentang sesuatu yang
kemampuan berbicara di depan umum baru. Hal ini sangat penting berkenaan
peserta didik yaitu dengan layanan dengan berbagai kondisi yang ada,
orientasi, informasi, bimbingan peristiwa yang terjadi dan kesempatan
kelompok dan penguasaan konten. yang terbuka dalam kehidupan setiap
Layanan-layanan ini diberikan kepada orang”. Berdasarkan pendapat di atas
peserta didik sesuai dengan kondisi dan layanan orientasi dapat mengubah
situasi permasalahan yang dihadapi oleh pandangan peserta didik kearah depan
peserta didik. Hal ini sesuai dengan terhadap hal-hal baru diantaranya
pendapat Gunadi (dalam Mustamu terhadap pandangan berbicara di depan

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019 5 7
7
umum, sehingga peserta didik dapat Sesuai dengan pendapat Sudrajat
membuka kesempatan terhadap hal-hal (2009:40) menyatakan Tugas guru
yang baru. bimbingan dan konseling/konselor yaitu
Menurut Winkel (dalam Tohirin membantu peserta didik dalam
2007:142) “layanan informasi Pengembangan kehidupan pribadi,
merupakan suatu layanan yang berupa Pengembangan kehidupan sosial,
memenuhi kekurangan individu akan Pengembangan kemampuan belajar,
informasi yang mereka perlukan”. Pengembangan karir. Guru Bimbingan
Dengan demikian layanan informasi dan Konseling harus membantu setiap
bertujuan untuk memenuhi kekurangan permasalahan yang dialami peserta
informasi yang di alami peserta didik. didik berkenaan dengan hal tersebut,
Menurut Prayitno (2013: 309) yang dalam hal ini berkenaan dengan
mengemukakan bahwa “Layanan kemampuan berbicara peserta didik di
bimbingan kelompok di sekolah depan umum.
merupakan kegiatan informasi kepada Terlaksananya kegiatan Bimbingan
sekelompok siswa untuk membantu dan Konseling dengan lancar tidak lepas
mereka menyusun rencana dan dari adanya persiapan dan perencanaan
keputusan yang tepat”. yang baik. Begitu juga dengan yang
Menurut Nurishan (2014:23) dilakukan oleh guru BK di SMP
mengemukakan bahwa “bimbingan Muhammadiyah 1 Trimurjo, langkah
kelompok merupakan bantuan terhadap awal yang guru BK lakukan adalah
individu yang dilakukan dalam suasana dengan melakukan assesmen yang
kelompok”. Dilihat dari banyak nya bertujuan untuk mengetahui kebutuhan
jenis layanan yang telah disebutkan, dan permasalahan yang dimiliki oleh
upaya layanan yang di lakukan oleh peserta didik. Permasalahan-
guru Bimbingan dan Konseling dalam permasalahan yang sering ditemui oleh
meningkatkan kemampuan berbicara di guru Bimbingan dan Konseling di SMP
depan umum peserta didik di SMP Muhammadiyah 1 Trimurjo yaitu
Muhammadiyah 1 Trimurjo yaitu adanya sikap tidak terbiasa ketika
dengan layanan bimbingan kelompok berbicara di depan umum, rasa takut
dan layanan penguasaan konten. dan gugup, kurangnya rasa percaya diri
peserta didik. Adapun Instrumen yang

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019 8 2
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

digunakan oleh guru BK dalam gugup ketika berbicara di depan umum.


melakukan assesmen adalah instrumen Bahasan atau topik permasalahan yang
IKMS (Identifikasi Kebutuhan Masalah dipilih yaitu manfaat berbicara di depan
Siswa). umum dan tips-tips menghadapi rasa
Setelah penyusunan program guru gugup ketika berbicara di depan umum.
Bimbingan dan Konseling membuat Bidang bimbingan dalam bimbingan
RPL sebagai rencana layanan sekaligus kelompok ini adalah bidang pribadi
mempersiapkan materi yang menarik sosial dengan fungsi pemahaman dan
yang sesuai dengan kebutuhan peserta pengembangan yang bertujuan untuk
didik. Adapun susunan RPL tentang meningkatkan peserta didik dengan
upaya guru Bimbingan dan Konseling mengetahui cara mengatasi rasa gugup
dalam meningkatkan kemampuan ketika berbicara di depan umum.
berbicara di depan umum peserta didik Metode yang digunakan dalam
antara lain menggunakan Layanan pelaksanaan layanan ini yaitu diskusi
bimbingan kelompok dan layanan kelompok. Adapun jika permasalahan
penguasaan konten. peserta didik belum juga terselesaikan
Pelaksanaan layanan bimbingan rencana tindak lanjut yang akan
kelompok dalam meningkatkan diberikan yaitu layanan konseling
kemampuan berbicara di depan umum individu. Ukuran peningkatan
peserta didik ini diberikan kepada kemampuan berbicara di depan umum
seluruh peserta didik kelas IX A yang yang dapat dilihat jika layanan
berjumlah 10 peserta didik yang bimbingan kelompok ini berhasil yaitu
kebetulan pelaksananaan layanan juga dengan melihat peserta didik dapat
dilakukan diruang kelas tersebut, memahami pentingnya memiliki
dengan alokasi waktu selama 1x45 kemampuan berbicara di depan umum,
menit, pertemuan ke 1 dari dua dan mampu memahami tips-tips
pertemuan. Dimana tugas mengatasi rasa gugup ketika berbicara
perkembangan yang perlu dicapai oleh di depan umum, serta dapat menerapkan
peserta didik melalui Bimbingan tips-tips tersebut sehingga ketika
Kelompok ini yaitu memahami berbicara di depan umum peserta didik
pentingnya berbicara di depan umum, dapat mengatasi rasa gugup yang
dan memahami tips-tips mengatasi rasa dialami.

911
3 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019
Kemudian untuk Pelaksanaan optimal dan dapat berinteraksi atau
layanan penguasaan konten dalam berbicara di depan orang banyak dan
meningkatkan kemampuan berbicara di lingkungan sekitar. Tugas
depan umum peserta didik ini memiliki perkembangan yang perlu di capai oleh
jumlah peserta 23 anggota kelompok peserta didik sendiri adalah mencapai
dari kelas IX yang memiliki masalah hubungan sosial yang lebih matang di
dalam berbicara di depan umum. lingkungan masyarakat luas. Ukuran
Alokasi waktu pelaksanaan yaitu 1x45 peningkatan kemampuan berbicara di
menit, topik permasalahan yang depan umum yang dapat dilihat jika
diangkat yaitu topik bahasan cara layanan penguasaan konten ini berhasil
meningkatkan kemampuan berbicara di yaitu dengan melihat peserta didik dapat
depan umum, layanan penguasaan berbicara di depan umum tanpa rasa
konten ini berfungsi sebagai gugup. Tujuan lain dari layanan
pemahaman, pencegahan, pemeliharaan penguasaan konten ini adalah agar
dan pengembangan. Pemberian layanan peserta didik dapat terbiasa dan terlatih
penguasaan konten ini bertujuan agar dalam berbicara di depan orang banyak,
peserta didik dapat memahami selain itu juga agar peserta didik dapat
pentingnya berbicara di depan umum, meningkatkan rasa percaya dirinya
mengetahui cara-cara meningkatkan dalam berbicara di depan umum.
kemampuan berbicara di depan umum Berdasarkan penjelasan di atas
dan mengerti cara-cara atau tips-tips dapat diambil kesimpulan bahwa upaya
dalam mengahadapi rasa gugup ketika yang dilakukan oleh guru Bimbingan
berbicara di depan umum. Metode yang dan Konseling dalam meningkatkan
dilakukan dalam pemberian layanan kemampuan berbicara di depan umum
penguasaan konten adalah metode peserta didik adalah dengan
ceramah, tanya jawab dan pemberian menggunakan layanan bimbingan
tugas. Adapun standar kompetensi kelompok dan layanan penguasaan
dalam layanan penguasaan konten konten
dalam meningkatkan kemampuan
berbicara di depan umum peserta didik SIMPULAN
Berdasarkan hasil paparan data dan
ini yaitu agar peserta didik mampu
temuan penelitian yang dilakukan di
mengembangkan diri, belajar secara
SMP Muhammadiyah 1 Trimurjo,

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019 102
8
ISSN 2541-2922 (Online)
ISSN 2527-8436 (Print)

sampai dengan pembahasan terhadap agar peserta didik dapat


semua temuan penelitian yang sesuai memahami pentingnya
dengan fokus penelitian maka dapat berbicara di depan umum,
disimpulkan bahwa: mengetahui cara-cara
1. Kemampuan berbicara di depan meningkatkan kemampuan
umum peserta didik SMP berbicara di depan umum dan
Muhammadiyah 1 Trimurjo mengerti cara-cara atau tips-tips
sudah cukup baik namun masih dalam mengahdapi rasa gugup
ada beberapa peserta didik yang ketika berbicara di depan
masih belum berkembang umum. Dari semua layanan-
sehingga guru Bimbingan dan layanan yang telah diberikan
Konseling melakukan beberapa oleh guru Bimbingan dan
layanan Bimbingan dan Konseling tersebut ternyata
Konseling agar dapat dapat mengurangi permasalahan
membantu peserta didik peserta didik dan dapat
mengoptimalkan kemampuan meningkatkan kemampuan
berbicara di depan umum. berbicara di depan umum
2. upaya-upaya yang dilakukan peserta didik.
guru Bimbingan dan Konseling
DAFTAR PUSTAKA
dalam meningkatkan
Hidayat. (2006). Public Speaking dan
kemampuan berbicara di depan
Teknik Presentasi. Jakarta:
umum peserta didik dapat
Graha Ilmu.
diwujudkan dengan layanan
Mustamu, Ronny. (2012) ”Fenomena
bimbingan kelompok dan
Public Speaking, Antara
layanan penguasaan konten. Kebutuhan dan Tren”. Jurnal
Komunikasi Vol. 02.
Layanan bimbingan kelompok
Diunduh:13 Agustus 2018 Pukul
bertujuan untuk meningkatkan 19:40.
peserta didik dengan
Nurishan. (2017). Strategi Layanan
mengetahui cara mengatasi rasa Bimbingan dan Konseling.
Bandung: PT Rrevika Aditama.
gugup ketika berbicara di depan
umum, pemberian layanan
Prayitno. (2004). Dasar-Dasar
penguasaan konten bertujuan Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: PT Rineka Cipta.

11
3 Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019
Prayitno. (2012). Jenis Layanan dan
Kegiatan Pendukung Konseling.
Padang: Universitas Negeri
Padang.

Prayitno. (2013). Dasar-Dasar


Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sudrajat. (2009). Dasar-Dasar
Penelitian Ilmiah. Bandung: CV
Pustaka Setia.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian


Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Tohirin. (2014). Bimbingan dan


Konseling di Sekolah dan
Madrasah (Berbasis Integrasi).
Jakarta: Rajawali Pers.

Utami, Fitriana.(2012). Public


Speaking. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO Vol. 4. No. 1, Juni 2019 12
8 2

You might also like