Professional Documents
Culture Documents
597-Article Text-958-1-10-20201018
597-Article Text-958-1-10-20201018
597-Article Text-958-1-10-20201018
ABSTRACT
Online media have the ability to construct and frame an issue into the news according to their respective
views. This is because the news in online media is influenced by various interests, such as the interests of media
owners. This research discusses the construction carried out by Sindonews.com online media on the pressure of
publishing KPK Perppu to the president conducted by students, anti-corruption activist organizations and
students who are demonstrating to publish KPK Perppu. This study aims to find out how Sindonews.com frames
the news about the pressure to publish the KPK Perppu to the president on October 12, 2019. The theory used is
social construction theory using Robert N. Entman's framing analysis model, namely the definition of the
problem, estimating the problem or the source of the problem, making moral decisions and emphasizing
resolution. The method used is a descriptive qualitative approach. Data collection techniques using secondary
data using research literature. The results of this study explain that framing made by Sindonews.com online
media, namely: Define Problem: made Sindonews.com is a political problem. Diagnose Causus: Sindonews.com
frames in this case the source of the problem is the public/groups that profite the name of the people. Make
Moral Judgment Sindonews.com in this case makes moral decisions with the intention that President Joko
Widodo does not need to be trapped and must be sure, must also take the right position of the new KPK Law due
to the KPK Perppu's pressure which results in Indonesia's democracy becoming bad. And to emphasize the
Sindonews.com Treatment Recommendation, namely the Perppu is the president's preogrative right, but
Sindonews.com places more emphasis on complying with the decision on the results of the revision of the new
KPK Law and the president to immediately make a decision to ratify the results of the KPK Law without hesitation.
Key Words: Framing Analysis , Online Media , Perppu Kpk , President, Robert N .Entman
PENDAHULUAN
Media massa pada dasarnya digunakan oleh berita dinyatakan layak untuk dipublikasikan
khalayak untuk mendapatkan suatu informasi dimedianya salah satunya berita tersebut yakni
berita yang aktual dan terpercaya. Media harus mempunyai nilai dampak bagi
massa dewasa ini mengalami transformasi ke publik/khalayak.
media online. Media online merupakan segala Seperti pada pemberitaan mengenai
jenis media massa yang dipublikasikan melalui desakan penerbitan perppu KPK yang
internet secara online, baik itu segala jenis mengandung nilai berita impact (berdampak
media cetak maupun media elektronik. luas) dan conflict (menimbulkan
Berita yang diberitakan oleh media pertentangan). Pemberitaan mengenai
massa mempunyai ukuran sebelum desakan penerbitan perppu ini mulai marak
dipublikasikan ke publik/khalayak. Dalam hal diberitakan oleh media massa pada bulan
ini wartawan mempunyai ukuran-ukuran nilai September sampai awal bulan Oktober tak
berita yang dipakai untuk memilih terkecuali media online dari Sindonews.com
peristiwa/berita. Untuk menerbitkan suatu mengenai penerbitan perppu kpk.
Desakan penerbitan perppu bermula Selang empat hari presiden bertemu
karena disahkannya Undang-Undang Nomor dengan para tokoh nasional di Istana Merdeka
30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Jakarta untuk diberikan saran mengenai
Tindak Pidana Korupsi atau UU KPK yang baru perppu, selanjutnya pada tanggal 30
hasil revisi dari (Dewan Perwakilan Rakyat) September malam para pimpinan partai dari
DPR dalam rapat paripurna yang dimulai dari partai pendukung yakni PDIP, Golkar, Nasdem,
tanggal 5 September sampai dengan dan PKB, dan PPP bertemu dengan presiden Joko
disahkan pada 17 September 2019. Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, dan
Hasil revisian UU KPK yang dilakukan dalam pertemuan tersebut menyatakan
oleh DPR ini dalam pemberitaan diberbagai bahwa menolak penerbitan penerbitan perppu
media massa dianggap memperlemah dan disarankan mencari jalur hukum alternatif
lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi lain yaitu judicial review (MK) atau legisatif
menurut para pegiat anti korupsi, mahasiswa, review di DPR periode 2019-2024.2
pelajar dari berbagai kampus dan sekolahan Salah satu media yang memberitakan
untuk menolak undang-undang baru KPK tentang desakan penerbitan perppu KPK
dengan melakukan demostrasi di beberapa adalah media Sindonews.com. Bila melihat
daerah kota di Indonesia. artikel berita yang di upload oleh portal
Tanggal 3 Oktober 2019 diberitakan Sindonews.com pada tanggal 4-13 Oktober
diberbagai media massa beberapa perwakilan 2019 selama sembilan hari ini, Sindonews.com
dari mahasiswa datang untuk memberi waktu sudah memberitakan sebanyak 48 berita/
tenggang agar presiden penerbitan perppu semenjak masa tenggat batas waktu yang
KPK sampai tanggal 14 Oktober 2019. Desakan diberikan oleh mahasiswa kepada presiden
ini diberitahukan pada saat beberapa untuk mengambil keputusan mengenai perppu
perwakilan kampus dari kampus swasta seperti KPK.
Universitas Trisakti, Ukrida, Universitas Sindonews.com memberitakan
Tarumanegara, dan Universitas Paramadina mengenai desakan penerbitan perppu KPK,
datang ke Kompleks Istana Kepresidenan kalau dilihat dari judul pemberitaannya yang
Jakarta bertemu dengan staf kepresidenan dipublikasikan lebih kepada permasalahan
Moeldoko pada hari Kamis 3 Oktober. pro-kontra dan penyelesaian masalah yang
Desakan dari mahasiswa ini pun diberitakan oleh Sindonews.com. Dan dari
menjadi pertimbangan presiden JokoWidodo semua pemberitaan tersebut peneliti tertarik
untuk mengkalkulasi apakah diperlukannya memilih berita dari Sindonews.com karena
(Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- berita dari Sindonews.com ini mendapat
Undang) Perppu atau langkah alternatif respon dari khalayak atau pembacanya untuk
lainnya. Presiden pun mengundang beberapa membagikan isi berita dari portal
tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang ahli Sindonews.com ke media sosial facebook yang
dari lintas politik hingga agama. jumlah share totalnya keseluruhannya
Seperti yang diutarakan oleh Mahfud mencapai 1.540 share/dibagikan ke media
MD selaku perwakilan dari 40 tokoh yang sosial facebook terhitung selama 10 hari sejak
dipanggil Jokowi di Istana Merdeka tanggal 4-13 Oktober 2019, selama masa
menyatakan: mengatakan pembicaraan tenggat waktu desakan yang diberikan oleh
mengenai UU KPK dengan Presiden Jokowi mahasiswa. Maka dari pemberitaan
menghasilkan tiga opsi. Selain Perppu KPK, ada Sindonews.com dalam sembilan hari terhitung
juga opsi legislatif review yang bisa dilakukan sejak tanggal 4-13 Oktober 2019 tersebut
parlemen dan judicial review yang bisa
ditempuh ke Mahkamah Konstitusi.1
1 2 https://katadata.co.id/berita/2019/10/01/bertemu-
(https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190926 jokowi-di-bogor-parpol-minta-perppu-kpk-jadi-
161901-32-434346/jokowi-pertimbangkan-perppu- opsi-terakhir diakses 25/12/2019 pukul 22:01 WIB.
kpk-usai-bertemu-tokoh-di-istana diakses
15/10/2019 pukul 10:43).
peneliti akan meneliti berita di hari yang Setiap media selalu memiliki caranya
jumlah share-nya paling tinggi yakni pada tersendiri untuk mengemas berita yang akan di
tanggal 12 Oktober 2019 yang jumlah share- sajikan akan diarahkan kemana pemberitaan
nya paling tinggi yakni 944 share/dibagikan ke ini pada akhirnya patut peneliti untuk
facebook. menelitinya. Semua realitas yang ada tidak
Framing berkaitan dengan bagaimana begitu saja disajikan secara apa adanya,
realitas dibingkai dan disajikan kepada melainkan semua itu harus melalui mekanisme
khalayak. Framing menyediakan kunci yang berlaku dalam proses pembuatan berita
bagaimana peristiwa dipahami oleh media dan di dalam redaksi dari media tersebut.
ditafsirkan kedalam bentuk berita, karena Rumusan masalah penelitian ini yaitu
media melihat peristiwa dari kacamata bagaimana media Sindonews.com
tertentu maka realitas setelah dilihat oleh membingkai pemberitaan mengenai desakan
khalayak adalah realitas yang sudah terbentuk penerbitan perppu KPK ke presiden (Analisis
oleh bingkai media (Eriyanto, 2015: 165-166). Framing Robert N. Entman pada tanggal 12
Setiap media memiliki framing Oktober 2019)?
beritanya masing-masing pada penulisan Tujuan penelitian ini adalah untuk
berita, yang nantinya berpengaruh terhadap mengetahui bagaimana Sindonews.com
arah pemberitaan. Media juga memiliki membingkai pemberitaan mengenai desakan
dampak yang luas bagi setiap pemberitannya, penerbitan perppu KPK ke presiden periode 12
tidak jarang pemberitaan tersebut dapat Oktober 2019.
menggiring opini publik sesuai apa yang di
konstruksi oleh media.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini peneliti menggunakan situs Sindonews.com. peneliti melakukan
metode kualitatif dengan pendekatan analisis observasi pada objek penelitianyaitu teks
framing dari Robert N Entman. Analisis framing berita terkait berita mengenai desakan
adalah analisis yang memusatkan perhatian penerbitan perppu KPK ke presiden pada
pada bagaimana media mengemas dan media online Sindonews.com periode 12
membingkai berita. Juga analisis framing Oktober 2019. Data sekunder diperoleh dari
secara umum membahas mengenai studi kepustakaan yang terdiri dari buku-buku,
bagaimana media membentuk konstruksi atas jurnal ilmiah dan serta artikel yang berasal dari
realitas, menyajikannya dan internet untuk mendukung dan memperkuat
menyampaikannya kepada khalayak. data primer.
Penelitian ini peneliti menggunakan Teknik analisis data yaitu metode yang
analisis framing dengan pendekatan yang digunakan peneliti untuk mengetahui
dikemukakan oleh Robert N. Entman. Konsepsi konstruksi media dalam membingkai berita.
Framing Robert N. Entman pada dasarnya
merujuk pada pemberian definisi, penjelasan, Menurut Bogdan & Biklen, analisis
evaluasi, rekomendasi dalam suatu wacana data kualitatif adalah upaya yang
dilakukan dengan jalan bekerja dengan
untuk menekankan kerangka bepikir tertentu
data, mengorganisasikan data,
terhadap peristiwa yang diwacanakan
memilah-milahnya menjadi satuan
(Eriyanto, 2015: 222).
Dalam pengumpulan data ini, peneliti yang dapat dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan
kumpulkan data primer(data penting). dan
menemukan pola, menemukan apa
data sekunder (data pendukung). Data inilah
yang digunakan sebagai bahan penelitian yang penting dan apa yang dipelajari,
dan memutuskan apa yang dapat
untuk kebutuhan analisis dan mengkaji dalam
diceritakan kepada orang lain
penelitian ini. Untuk data primer peneliti yaitu
(Moleong, 2017: 248).
data yang diperoleh dari naskah berita pada
Peneliti menggunakan analisis framing framing Robert N. Entman. Entman melihat
Robert N. Entman untuk melakukan penelitian framing dalam dua dimensi besar: seleksi isu
isi dari teks berita desakan penerbitan perppu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek
KPK ke presiden periode 12 Oktober 2019 pada tertentu dari realitas/isu. Penonjolan adalah
media online Sindonews.com dengan proses membuat informasi menjadi lebih
menggunakan empat elemen yang ada dalam bermakna, lebih menarik, berarti, atau lebih
analisis framing Robert N. Entman. diingat oleh khalayak. Realitas yang disajikan
Untuk menganalisis teks berita secara menonjol atau mencolok mempunyai
didalam media Sindonews.com mengenai kemungkinan lebih besar untuk diperhatikan
desakan penerbitan perppu KPK ke presiden, dan mempengaruhi khalayak (Eriyanto, 2015:
maka dalam hal ini diperlukan metode analisis 221).