Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 41

PERPETAAN TAMBANG STP3119

MS-02
Pengenalan,
Jenis dan Unsur Peta
nurhakim@ulm.ac.id

Program Studi Teknik Pertambangan


FT Universitas Lambung Mangkurat
Informasi Matakuliah

• Ilmu Ukur Tambang - HTKB621 >>>>>>> Perpetaan Tambang - STP3119

• Dosen :
Marselinus Untung Dwiatmoko, ST, M.Eng & Ir. Nurhakim, ST, MT, IPM

• Jadwal :
SELASA, 8:00 – 10:30am

• Ruang / Ling GMeet:


nurhakim@ulm.ac.id

https://meet.google.com/fxf-oeca-mbv

• Link Koordinasi :
WAG : https://chat.whatsapp.com/KwQHxYfB7Ch4VBKIw3l80q
Alur Kritis Matakuliah PSTP K-2020
nurhakim@ulm.ac.id
Capaian Pembelajaran Matakuliah
nurhakim@ulm.ac.id
Perpetaan Vs Pemetaan

• Pemetaan :
Melakukan Survei dengan tujuan membuat Suatu Peta

• Perpetaan :
Segala Sesuatu tentang peta
nurhakim@ulm.ac.id

Pemetaan : Proses, cara, perbuatan membuat


peta Contoh: kegiatan pemotretan dan
pemetaan dari udara perlu ditingkatkan.
Perpetaan : Mengenai atau yang
berhubungan dengan peta.
Mapping Vs Surveying

Mapping: The definition of mapping is making a map or a matching process where the points of one set are
matched against the points of another set. A map is a symbolic representation of a space that emphasizes
linkages between things, areas, or themes. Many maps are static, meaning they are set to paper or another
lasting media, although others are dynamic and interactive. Mapping also involves the action of a proposed
plan for positioning or setting the positions of a designed feature.
Surveying: as the name implies could be defined as an existing location/position based science that
requires students to learn and use design skills, scientific measurement skills, and interpersonal and
management skills as well as the ability to transform data collected from plot site into information that can
be used in land management and planning.

The main types of mapping are: The main disciplines of surveying are:
nurhakim@ulm.ac.id

1. General Reference. 1. Land surveying.


2. Thematic Maps. 2. Engineering surveying.
3. Topographic Maps. 3. Mining surveying.
4. Cadastral Maps and Plans. 4. Hydrographic surveying.
5. Navigation Charts. 5. Geodetic surveying.
6. Series Maps. 6. Photogrammetry and remote sensing.
Definisi Peta

• ICA (International Cartographic Association) - PETA adalah suatu gambaran yang berskala
pada medium yang datar. Memiliki kenampakan nyata dan abstrak yang telah dipilih
sebelumnya, dan berada dalam hubungan dengan permukaan bumi atau benda langit lainnya.
• Erwin Raisz (Kartografer Amerika) - PETA merupakan gambaran konvensional dari permukaan
bumi yang diperkecil sebagai kenampakan jika dilihat dari atas, dengan ditambah tulisan-
tulisan sebagai tanda pengenal.
• Bakosurtanal - PETA merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi
lingkungan, menjadi sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada
tahapan dan tingkatan pembangunan.
• Aryono Prihandito (ahli kartografi Indonesia) - PETA adalah gambaran permukaan bumi
nurhakim@ulm.ac.id

dengan skala tertentu, dan digambarkan pada bidang datar dengan sistem proyeksi tertentu.
• KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) - PETA diartikan sebagai suatu gambar atau lukisan
pada kertas yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan lain sebagainya. Peta
juga menjadi representasi melalui gambar suatu daerah yang menyatakan sifat, seperti batas
daerah, sifat permukiman, dan denah.
Fungsi Peta

• Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.


• Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi.
• Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung,
sungai, dan bentuk-bentuk lainnya.
• Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang
akan diteliti.
• Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
• Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
• Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
nurhakim@ulm.ac.id

• Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena (gejala-


gejala) geografi di permukaan bumi.
Beberapa Ilmu yang terkait

• GEODESI : merupakan salah satu cabang ilmu matematika terapan yang bertujuan
menentukan bentuk dan ukuran bumi, menentukan posisi/koordinat titik, panjang
dan arah di permukaan bumi, dengan melakukan pengukuran-pengukuran atau
pengamatan, berikut melakukan studi daya berat.

• GEOGRAFI : Adalah ilmu yang mempelajari permukaan bumi sesuai dengan


referensinya, atau studi mengenai area-area yang berbeda di permukaan bumi.

• KARTOGRAFI : adalah seni, ilmu dan teknik dalam membuat peta, termasuk
nurhakim@ulm.ac.id

pengertian-pengertian peta sebagai suatu dokumen yang bersifat ilmiah maupun peta
sebagai karya seni
Peta-Peta Pertama

Peta pertama ditemukan ketika dilakukan penggalian reruntuhan kota Gasur di


Babilonia. Peta ini merupakan sebuah lempeng kecil yang terbuat dari tanah liat dan
diperkirakan dibuat sekitar 2500 tahun SM. Peta ini menggambarkan suatu lembah,
gunung dan sungai yang bercabang tiga hingga membentuk delta dan bermuara di laut
atau di suatu danau.

Peta generasi kedua ditemukan di Mesir. Peta ini digambarkan di atas lembaran kertas
yang terbuat dari kulit (parchment). Pada peta-peta ini diperlihatkan persil-persil tanah
pertanian yang terdapat di sekitar lembah sungai Nil dan lokasi-lokasi tambang emas di
nurhakim@ulm.ac.id

Mesir pada masa pemerintahan


Ramses II (1292 – 1225 SM).

*) Bahan Bacaan untuk menambah wawasan mahasiswa


Peta-Peta Pertama

Beberapa abad kemudian, orang-orang Yunani mendapatkan keterangan kartografi


hingga akhirnya dapat mengkompilasi peta-peta realistik yang pertama. Mereka mulai
dengan menggunakan sistem koordinat segi-empat untuk pembuatan peta-petanya
sekitar 300 tahun SM.

Kira –kira 100 tahun kemudian, seorang pakar matematika, astronomi, dan geografi
Yunani Erastosthenes meletakkan dasar-dasar sains Geodesi dan Kartografi. Pakar ini
telah melakukan serangkaian pengamatan hingga akhirnya didapat bukti-bukti yang
menyatakan bahwa bentuk bumi itu tidak datar, tetapi bulat.
nurhakim@ulm.ac.id

*) Bahan Bacaan untuk menambah wawasan mahasiswa


Peta-Peta Pertama

Selain dari itu, Erastosthenes juga memperoleh nilai


keliling bumi walaupun dikemudian hari diketahui
nilainya 16% lebih besar dari hasil hitungan pada saat
ini.
Setelah itu makin banyak peta-peta yang dibuat
dengan dasar sains ilmu-ilmu ini, dan diantaranya
adalah peta-peta dunia pertama yang dibuat oleh
Claudius Ptolamaeus di Alexandria
nurhakim@ulm.ac.id

*) Bahan Bacaan untuk menambah wawasan mahasiswa


Peta-Peta Pertama

Pengaruh kartografi dari Yunani kuno demikian kuat hingga mempengaruhi sebagian
besar daar kartografi yang ada pada saat ini dan baru mendapatkan kemajuan yang
berarti pada abad 16. Merekalah yang memperkenalkan konsep-konsep bumi bulat
dengan kutub-kutubnya, garis katulistiwa dengan daerah tropisnya, sistem koordinat
geografi lintang dan bujur, sistem proyeksi peta dan hitungan dimensi-dimensi bumi.
nurhakim@ulm.ac.id

*) Bahan Bacaan untuk menambah wawasan mahasiswa


Peta-Peta Pertama

Bangsa Romawi mengembangkan peta setelah bangsa Yunani. Perbedaan pola pikir di
antara mereka terlihat dan tercermin dari peta-petanya. Bangsa Romawi tidak terlalu
memperhatikan geografi matematik dengan sistem koordinat geografi lintang dan
bujurnya, pengamatan astronomi dan persoalan proyeksi peta. Bangsa Romawi lebih
memperhatikan oeta praktis untuk kebutuhan administrasi dan militer beserta aspek
atribut petadalam bentuk pencatatan dan tabulasi. Sejak itu pula, diperkenalkan istilah
Cadaster (pendaftaran kepemilikan tanah secara resmi) & Cadastral (hasil survey atau
peta yang memperlihatkan batas-batas kepemilikan tanah atau persil). Hal ini dilakukan
oleh Bangsa Romawi sebagai bangsa pertama dalam implementasi konsep kepemilikan
nurhakim@ulm.ac.id

tanah.

*) Bahan Bacaan untuk menambah wawasan mahasiswa


Peta-Peta Pertama

Kebanyakan peta-peta pertama digambarkan untuk membantu pelayaran komersial.


Peta-peta tersebut menggambarkan garis- garis pantai dengan teliti. Posisi-posisi
pelabuhan ditempatkan pada posisi yang tepat. Walaupun demikian interior pantai
masih belum digambarkan secara detial dan digambarkan terpisah dengan rute-rute
karavan dan perdangan penting.
nurhakim@ulm.ac.id

*) Bahan Bacaan untuk menambah wawasan mahasiswa


Peta-Peta Pertama

Sementara itu, Bangsa Arab Islam memimpin dunia geografi dan kartografi pada abad
pertengahan. Pada masa itu, banyak karya besar bangsa Yunani telah diterjemahkan ke
dalam bahasa Arab, sehingga para geografnya dapat mengembangkan lebih lanjut
karya-karya geograf Yunani. Agama Islam sejak awal abad ke-7 telah menyebar ke Afrika
Utara, Eropa bagian baratdaya dan Timur Tengah. Dengan demikian, informasi
mengenai wilayah-wilayah yang baru ini beserta seluk beluk kehidupan pendudukanya
banyak terkumpul. Dengan cara ini, pengetahuan yang ditekuni Aristoteles dapat
tersebar hingga Cordova, baghdad, dan Toledo.
nurhakim@ulm.ac.id

*) Bahan Bacaan untuk menambah wawasan mahasiswa


Peta-Peta Pertama

Geograf Bangsa Arab menghargai penemuan Ptolemaeus yang berupa garis meridian
pertama yang melewati Kepulauan Kanari (Fortuna). Mereka berhasil menghitung
kembali panjang satu derajat busur hingga memperoleh hasil yang teliti. Hasil
perhitungan itu membuktikan bahwa penggambaran meridian oleh Ptolemaeus jauh
lebih panjang dari yang sebenarnya.
Selain itu, para geograf Islam telah merekonstruksi globe langit dan mempelajar masalah
proyeksi peta. Dan berkat aktivitas pelayaran orang-orang Arab kemana-mana, para
geografnya pada abad ke-10 seperti Al-Istakhri, Ibu Haukal, dan Al-Masudi dapat
nurhakim@ulm.ac.id

melengkapi perbendaharaan dunia geografi dengan daerah-daerah baru, seperti


Madagaskar, India, Sailan, Cina, Korea dan Jepang. Begitu terkenalnya mereka, sehingga
Raja Sicilia (Roger II), pada tahun 1154 menggunakan salah seorang geograf Arab (Idrisi)
sebagai penasihat dan pengajar di Istananya. Tokoh ini mengajarkan ilmu falak,
pertambangan, kartografi dan lainnya.
*) Bahan Bacaan untuk menambah wawasan mahasiswa
Peta-Peta Pertama

Sementara pada saat itu, dunia per-kartografian di


Eropa tenggelam bersama dengan keruntuhan Kaisar
Romawi. Baru kemudian pada abad ke 15 Ilmu
Kartografi Kembali di Eropa dan karya besar Claudius
Ptolamaeus “Geographia” diterjemahkan ke dalam
Bahasa latin yang kemudian terkenal
nurhakim@ulm.ac.id

*) Bahan Bacaan untuk menambah wawasan mahasiswa


Peta-Peta Pertama

Perjalanan dan eksplorasi Marcopolo, Colombus, Vasco da Gama dan lainnya juga turut
membentu dalam pembuatan peta laut dan garis pantai yang sebelumnya tidak
terpetakan. Sejak penemuan daerah- daerah baru yang berpotensi dalam perdagangan
di negara-negara Eropa, kebutuhan-kebutuhan mengenai informasi geografi makin
meningkat. Pengembangan-pengembangan perlengkapan perang seperti Meriam altileri
menyebabkan peta menjadi penting dalam operasi militer. Hal ini juga menyebabkan
pembuat peta dari kalangan militer bertanggung jawab terhadap peredaran peta-peta
yang ada, baik sipil maupun militer, baik peta topografi maupun navigasi. Hal ini terus
berlangsung sampai saat ini.
nurhakim@ulm.ac.id

*) Bahan Bacaan untuk menambah wawasan mahasiswa


Peta-Peta Pertama

Hingga abad ke-12, informasi geografi sebagian besar digunakan dalam bidang
perdagangan dan eksplorasi, baik di darat maupun di laut, disamping itu untuk keperluan
pengumpulan pajak dan opeasi militer. Penggunan peta selanjutnya sejalan dengan
kebutuhan- kebutuhan baru, seperti jalan, rel, jalur telepon dan telegram, saluran pipa
gas dan air bersih. Perencanaan fasilitas-fasilitas ini memerlukan informasi permukaan
tanah diluar yang telah disediakan secara umum. Sehubungan dengan itu,
penggambaran posisi kota, danau, sungai , dll menjadi sangat penting. Informasi detail
topografi ini diperlukan untuk perencanaan jalan kreta api dan jalan. Dengan demikian,
dasar-dasar pemetaan dan kartografi menjadi sangat diperlukan.Sebagai contoh, peta
nurhakim@ulm.ac.id

geologi pertama kota Paris dikompilasi pada 1811. Sementara pada tahun 1888, seri peta
jalan kereta api di Irlandia berhasil dikompilasi. Hasil kompilasi ini dianggap sebagai
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MANUAL yang pertama.

*) Bahan Bacaan untuk menambah wawasan mahasiswa


Jenis Peta

Jenis Peta bisa kelompokkan berdasarkan


• ISI
• SKALA
• PENURUNAN SERTA PENGGUNAANNYA
• BENTUKNYA
• KEADAAN OBJEKNYA
• BENTUK PENYAJIANNYA
• SIFAT NILAI DATA YANG DIKANDUNGNYA
nurhakim@ulm.ac.id
Jenis Peta berdasarkan ISI

1. Peta Umum
Peta umum adalah jenis peta yang menggambarkan kenampakan bumi, baik fenomena
alam atau budaya. Peta umum dibagi tiga, yaitu peta topografi, peta korografi, dan peta
dunia atau geografi.
• Peta topografi adalah jenis peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap
dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar
dalam sebuah bentuk garis kontur. Garis kontur adalah sebuah garis pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang memiliki ketinggian yang sama.
• Peta korografi adalah jenis peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian
nurhakim@ulm.ac.id

permukaan bumi yang sifatnya umum dan biasanya berskala sedang. Contoh peta
korografi adalah atlas.
• Peta dunia atau geografi adalah jenis peta umum yang berskala sangat kecil dengan
cakupan wilayah yang sangat luas.
Jenis Peta berdasarkan ISI

Peta topografi

Peta korografi
nurhakim@ulm.ac.id

Peta dunia
Jenis Peta berdasarkan ISI

2. Peta Khusus (Peta Tematik)


Peta Khusus adalah jenis peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu.
Misalnya seperti peta geologi, peta lahan, peta kepadatan penduduk, peta curah hujan,
dan masih banyak lagi.
a. Peta Hidrografi: memuat informasi tentang kedalaman dan keadaan dasar laut serta
informasi lainnya yang diperlukan untuk navigasi pelayaran.
b. Peta Geologi: memuat informasi tentang keadaan geologis suatu daerah, bahan-
bahan pembentuk tanah dll. Peta geologi umumnya juga menyajikan unsur peta
topografi.
nurhakim@ulm.ac.id

c. Peta Kadaster: memuat informasi tentang kepemilikan tanah beserta batas dll-nya.
d. Peta Irigasi: memuat informasi tentang jaringan irigasi pada suatu wilayah.
e. Peta Jalan: memuat informasi tentang jejaring jalan pada suatu wilayah
Jenis Peta berdasarkan ISI

f. Peta Kota: memuat informasi tentang jejaring transportasi, drainase, sarana kota dan
lain-lain
g. Peta Relief: memuat informasi tentang bentuk permukaan tanah dan kondisinya.
h. Peta Teknis: memuat informasi umum tentang tentang keadaan permukaan bumi
yang mencakup kawasan tidak luas. Peta ini dibuat untuk pekerjaan perencanaan
teknis skala1 : 10 000 atau lebih besar.
nurhakim@ulm.ac.id
Jenis Peta berdasarkan ISI

Peta Kadaster

Peta Hidrografi
nurhakim@ulm.ac.id

Peta Irigasi Peta Kota


Jenis Peta Berdasarkan SKALA

1. Peta Kadaster (sangat besar) : Jenis peta ini memiliki skala 1:100 sampai dengan
1:5000. Biasanya peta ini digunakan untuk menunjukkan wilayah peta tanah atau
peta yang ada di dalam sertifikat tanah.
2. Peta Besar : Jenis peta besar memiliki skala lebih dari 1:5000 sampai dengan
1:250.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan wilayah yang kecil seperti
kelurahan, desa, atau kecamatan.
3. Peta Sedang : Jenis peta satu ini berskala lebih dari 1:250.000 sampai dengan
1:500.000. Peta sedang biasa digunakan untuk menggambarkan wilayah yang cukup
luas, seperti kabupaten / kota atau provinsi.
nurhakim@ulm.ac.id

4. Peta Kecil : Merupakan jenis peta yang berskala lebih dari 1:500.000 sampai dengan
1:1.000.000. Biasa digunakan untuk menggabarmkan peta negara atau bahkan dunia.
Jenis Peta Berdasarkan SKALA

Peta Besar
nurhakim@ulm.ac.id

Peta Kecil
Peta Sedang

Peta Kadaster
Jenis Peta Berdasarkan PENURUNAN DAN PENGGUNAAN

1. Peta dasar: digunakan untuk membuat peta turunan dan perencanaan umum
maupun pengembangan suatu wilayah. Peta dasar umunya menggunakan peta
topografi.
2. Peta Tematik: dibuat atau diturunkan berdasarkan peta dasar dan memuat tema-
tema tertentu.
nurhakim@ulm.ac.id

Perhatikan bahwa seluruh peta tematik di atas berasal dari peta dasar yang sama
Jenis Peta Berdasarkan BENTUKNYA

1. Peta Datar (2D) : Peta datar biasa juga dikenal dengan peta dua dimensi atau peta
planimetri. Jenis peta ini berbentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar
seperti kain. Peta ini digambarkan memakai warna, simbol, dan lain-lain.
2. Peta Timbul (3D) : Peta timbul biasa juga disebut peta tiga dimensi atau peta
stereometri. Merupakan jenis peta yang dibuat hampir sama dan bahkan sama
dengan keadaan sebenarnya di bumi. Karena memakai bentuk tiga dimensi, bentuk
permukaannya akan mirip seperti yang aslinya.
3. Peta Digital : Peta ini dihasilkan dari pengolahan data digital yang tersimpan dalam
nurhakim@ulm.ac.id

komputer. Jenis peta ini tidak nyata.


Jenis Peta Berdasarkan BENTUKNYA
nurhakim@ulm.ac.id

Peta Datar (2D)

Peta Timbul (3D) Peta Digital


Jenis Peta Berdasarkan KEADAAN OBJEKNYA

1. Peta dinamik atau peta yang menggambarkan keadaan labil atau keadaan dapat
berubah setiap saat. Contoh peta urbanisasi dan peta perluasan wilayah pemukiman.
2. Peta stasioner atau peta yang menggambarkan keadaan wilayah yang tetap dalam
waktu lama, seperti peta geologi dan peta dunia.
nurhakim@ulm.ac.id
Jenis Peta Berdasarkan BENTUK PENYAJIANNYA

1. Peta Foto (Photo Map) – Peta ini merupakan peta yang menggambarkan bayangan
bumi dari hasil fotografis dan hasil pengambilan gambar dari udara. Dengan kata lain
peta foto merupakan peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara atau ortofoto yang
dilengkapi garis kontur,nama dan legenda.
2. Peta Garis (Line Map) – Dikatakan peta garis karena peta ini menggambarkan bentuk
bumi dalam bentuk garis atau berupa grafis atau lebih singkatnya peta yang
menyajikan detail alam dan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.
3. Peta digital – Peta digital ini adalah peta yang dibuat dan tersimpan dalam media
nurhakim@ulm.ac.id

komputer baik nomor titik maupun koordinat horizontal dan vertikal pada peta
tersebut.
Jenis Peta Berdasarkan BENTUK PENYAJIANNYA
nurhakim@ulm.ac.id

Peta Foto (Photo Map) Vektorisasi Foto Udara - Peta digital Peta Garis (Line Map)
Jenis Peta Berdasarkan BENTUK PENYAJIANNYA

1. Peta kuantitatif – Peta kuantitatif merupakan peta yang akan menjawab lokasi
keberadaan suatu objek beserta besar nilai objek tersebut. Contoh peta kuantitatif
misalnya peta kepadatan penduduk yang memberikan nilai jumlah penduduk per 1
km2 atau 1 ha pada lokas-lokasi tertentu
2. Peta kualitatif – Peta ini merupakan peta yang hanya menunjukkan keberadaan
suatu objek di lokasi tertentu. Contoh peta kualitatif misalnya, peta lokasi
perkebunan / perkebunan. Informasi yang diberikan dalam peta ini tidak dilengkapi
dengan nilai objek yang dimaksud.
nurhakim@ulm.ac.id
Jenis Peta Berdasarkan BENTUK PENYAJIANNYA

Peta kualitatif

Peta kuantitatif
nurhakim@ulm.ac.id
UNSUR Peta

1. Judul yang terletak di bagian atas peta. Judul peta memuat informasi seputar lokasi,
jenis, serta keadaan wilayah yang digambarkan peta tersebut.
2. Skala, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan jarak dalam peta dengan jarak
sesungguhnya
3. Tanda arah mata angin untuk menunjukkan arah utara (U), timur (T), selatan (S), dan
barat (B). Arah utara biasanya diletakkan di bagian atas tanda mata angin.
4. Tata warna yang berguna untuk mempertegas ketinggian tempat. Tiap warna
mewakili wilayah tertentu: laut dalam (biru tua), laut dangkal (biru muda), dataran
nurhakim@ulm.ac.id

rendah (hijau), dataran tinggi (kuning), pegunungan (cokelat), gunung (hitam), dan
salju (putih).
5. Inset atau peta sisipan. Inset merupakan gambaran peta dengan skala yang jauh
lebih kecil berfungsi untuk memberi kejelasan hubungan antar wilayah.
UNSUR Peta

6. Legenda yaitu kotak kecil yang berisi keterangan mengenai simbol-simbol peta.
Simbol peta yang mewakili keadaan sesungguhnya dalam peta.
7. Simbol digambarkan sesuai dengan wujud aslinya. Seperti contoh, bandara
disimbolkan dengan pesawat, gunung disimbolkan dengan segitiga, dan pelabuhan
digambarkan sebagai jangkar.
8. Lettering atau tulisan. Unsur ini berfungsi untuk menjelaskan simbol-simbol yang
tercantum pada peta. Biasanya memuat nama kota, wilayah, gunung, sungai, dan
sebagainya.
nurhakim@ulm.ac.id

9. Garis astronomis atau garis bujur dan garis lintang. Garis astronomis digunakan
untuk menjelaskan lokasi secara astronomis wilayah yang digambarkan dalam peta
10. Tahun pembuatan yang mencantumkan kapan peta dibuat.
UNSUR Peta

Judul .
Skala .
Tanda arah mata angin .
Tata warna .
Inset atau peta sisipan .
nurhakim@ulm.ac.id

Legenda .
Simbol .
Lettering atau tulisan .
Garis astronomis .
Tahun pembuatan .
UNSUR Peta

Legenda Lettering atau tulisan


Judul Simbol

Tahun Pembuatan

Inset / peta sisipan


nurhakim@ulm.ac.id

Tata warna Garis astronomis

Tanda arah mata angin


Skala
Terima kasih

Materi ini dapat diunduh di SIMARI ULM


Ver 1: 20210810
nurhakim@ulm.ac.id

You might also like