Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

KARBOHIDRAT DALAM TUBUH: Manfaat dan Dampak Defisiensi

Karbohidrat

Winne Aulia Dyah Maharani


(1302619059)

Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta


Email: winneaulia@gmail.com

Abstract

Carbohydrates are organic compounds containing Carbon, Hydrogen, and Oxygen


atoms, consisting of one or more simple sugar molecules which are important food
ingredients and are a source of energy for humans. Carbohydrates are divided into two
namely complex carbohydrates and simple carbohydrates. Complex carbohydrates
consist of polysaccharides and non-starch polysaccharides, while simple carbohydrates
consist of monosaccharides, disaccharides, and oligosaccharides. Carbohydrates have a
variety of functions in the body of living things, especially as fuel (for example glucose),
food reserves (such as starch in plants and glycogen in animals), and building materials
(such as cellulose in plants, chitin in animals and fungi). In humans, carbohydrates have
three main functions, namely as a primary energy source, limiting calorie intake, and
reducing the risk of certain diseases. Carbohydrates contain glucose which is very
important for the body, because if the body lacks glucose then the body will become
easily tired, susceptible to disease, prone to depression because carbohydrates provide
nutrition for the brain that makes the brain more optimal performance, carbohydrates
also play a role in maintaining chemical compounds serotonin which functions to control
emotions in the brain. Carbohydrate deficiency also increases the risk of heart disease
because carbohydrate deficiency will increase cholesterol levels. To get energy from
carbohydrates, a gradual oxidation process is needed, consisting of the process of
glycolysis, the Kreb cycle, and electron transport. Diseases related to carbohydrates are
ketosis, diabetes, obesity, and nutritional deficiencies.

Keywords: Carbohydrate, Human Body, Deficiency

Abstrak
Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen, dan
Oksigen, terdiri atas satu atau lebih molekul gula sederhana yang merupakan bahan
makanan penting dan merupakan sumber energi untuk manusia.Karbohidrat dibedakan
menjadi dua yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana. Karbohidrat
kompleks terdiri atas polisakarida dan polisakarida non pati, sedangkan karbohidrat
sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida, dan oligosakarida. Karbohidrat

1
memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan
bakar(misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan
dan glikogenpada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada
tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada manusia sendiri, karbohidrat mempunyai
tiga fungsi utama, yaitu sebagai sumber energi utama, membatasi asupan kalori, dan
menurunkan resiko penyakit tertentu. Karbohidrat mengandung glukosa yang sangat
penting untuk tubuh, karena jika tubuh kekurangan glukosa maka tubuh akan menjadi
mudah lelah, rentan terhadap penyakit, mudah mengalami depresi karena karbohidrat
memberi asupan nutrisi pada otak yang membuat kinerja otak menjadi lebih maksimal,
karbohidrat juga berperan dalam menjaga senyawa kimia serotonin yang berfungsi
mengontrol emosi dalam otak. Kekurangan karbohidrat juga meningkatkan risiko terkena
penyakit jantung karena kekurangan karbohidrat akan meningkatkan kadar kolesterol.
Untuk mendapatkan energi dari karbohidrat, dibutuhkan proses oksidasi yang bertahap,
terdiri atas proses glikolisis, siklus kreb, dan transpor elektron. Penyakit-penyakit yang
berkaitan dengan karbohidrat yaitu ketosis, diabetes, obesitas, dan kekurangan nutrisi.

Kata kunci: Karbohidrat, Tubuh Manusia, Defisiensi

1. PENDAHULUAN
Karbohidrat merupakan contoh polimer alami yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan dan terdiri atas unsur C, H, dan O. Karbohidrat memiliki rumus
molekul Cn(H2O)n. Istilah karbohidrat sendiri awalnya diambil dari kata karbon
dan hidrat (air). Selain itu, karbohidrat juga dikenal dengan nama sakarida
(Saccharum =gula). Senyawa karbohidrat mudah ditemukan di dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya di dalam gula pasir, buah-buahan, gula tebu, air susu, beras,
jagung, gandum, ubi jalar, kentang, singkong, dan kapas. Apakah yang
membedakan bahan-bahan tersebut? Berdasarkan jumlah sakarida yang
dikandungnya, karbohidrat dapat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida,
dan polisakarida. Gula pasir dan buah-buahan mengandung monosakarida, gula
tebu dan air susu mengandung disakarida, sedangkan beras, jagung, gandum, ubi
jalar, kentang, singkong, dan kapas mengandung polisakarida.
Karbohidrat adalah suatu zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh manusia
yang berfungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia. Karbohidrat
dalam ilmu gizi dibagi menjadi dua golongan, yaitu karbohidrat sederhana dan
karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana terdiri dari monosakarida,
merupakan molekul dasar dari karbohidrat itu sendiri, dan disakarida yang
terbentuk dari dua monosakarida yang saling terikat, dan oligosakarida yaitu gula
berantai pendek yang dibentuk oleh galaktosa, glukosa, dan fruktosa. Karbohidrat
sederhana tersusun dari ikatan gula sederhana oleh sebab itu sangat cepat bagi
tubuh untuk mencerna jenis karbohidrat tersebut sehingga memberikan pengaruh
peningkatan glukosa pada tubuh.. Sedangkan karbohidrat kompleks terdiri atas
polisakarida yang terbentuk dari dua ikatan monosakarida dan ada juga serat yang
dinamakan polisakarida nonpati.

2. PEMBAHASAN

2
C, H, dan O merupakan unsur-unsur penyusun karbohidrat yang terbentuk
dari peristiwa fotosintesis dalam tumbuhan. Karbohidrat berperan menjadi sumber
tenaga utama, setiap 1 gram karbohidrat mengandung 4,1 kalori yang akan
menciptakan senyawa-senyawa organik seperti lemak dan protein yang memiliki
fungsi menjaga keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh, sebagai zat tenaga
untuk metabolisme, pertumbuhan, pengaturan suhu dan kegiatan fisik. Manusia
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari tidak dapat terlepas dari peranan
karbohidrat. Sumber utama karbohidrat dapat ditemukan di dalam makanan
seperti beras dan jagung. Energi merupakan salah satu hasil metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak. Kelebihan energi disimpan dalam bentuk glikogen
sebagai cadangan energi jangka pendek dan dalam bentuk lemak sebagai
cadangan jangka panjang (IOM, 2002). Karbohidrat disimpan dalam bentuk
glikogen yang terdapat pada otot sekitar 245-350 gram, dalam hati 90-108 gram
dan di dalam darah terdapat glukosa sekitar 17 gram.
Tentunya, kebutuhan karbohidrat setiap tubuh tidaklah sama antara
seorang pelajar, pekerja ringan, pekerja berat, dan seorang pemikir. Kebutuhan
karbohidrat per hari masing-masing orang berbeda-beda. Hal ini tergantung pada
usia, jenis kelamin, aktivitas fisik yang dijalani, dan juga kondisi medis tertentu.
Namun pada umumnya, orang dewasa sehat membutuhkan asupan karbohidrat
sekitar 220 – 300 gram per hari. Untuk yang ingin menjaga berat badan, asupan
karbohidrat yang disarankan adalah sekitar 50 – 150 gram per hari. Contohnya
wanita yang berusia kurang dari 50 tahun membutuhkan 25 gram serat per hari,
sedangkan wanita berusia lebih dari 50 tahun membutuhkan 21 gram serat per
hari. Sementara itu, pria berusia kurang dari 50 tahun membutuhkan serat 38 gram
per hari dan pria berusia di atas 50 tahun membutuhkan 30 gram per hari.
Rata-rata kita hanya membutuhkan 1 gram per 1 kg berat badan kita per
hari, artinya jika kita memiliki berat tubuh 55 kg, maka kebutuhan tubuh kita akan
karbohidrat per hari adalah 55 gram (Wahyu, ziwan. 2006: 144). Selain itu,
karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam
bentuk serat, seperti selulosa, pektin, dan lignin. Karbohidrat menyediakan segala
kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh (Sumardjo, Damin. 2009: 2005). Intinya,
semakin banyak aktivitas fisik yang kita lakukan, maka semakin banyak pula
karbohidrat yang anda butuhkan. Idealnya karbohidrat harus berkontribusi pada
50-60% diet harian.
Kebanyakan orang menghindari karbohidrat karena karbohidrat dipercaya
menyebabkan kenaikan berat badan. Kenyataannya, jika kita mengonsumsi
karbohidrat yang cukup, tubuh kita akan mendapatkan banyak manfaat yang
dihasilkan oleh karbohidrat.Terdapat dua jenis karbohidrat yang memiliki struktur
yang sangat berbeda, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
Karbohidrat memiliki peran penting untuk mendukung kesehatan dan menjadi
salah satu dari tiga makro nutrisi yang kita butuhkan selain protein dan lemak.
Karbohidrat juga merupakan sumber energi terbesar yang dibutuhkan tubuh dan
meiliki peran penting dalam metabolisme protein dan lemak
Untuk itu, penting untuk mengenal lebih dalam dua jenis karbohidrat,
yaitu karbohidrat sederhana dan kompleks. Karbohidrat sederhana adalah

3
karbohidrat yang hanya memiliki satu atau dua molekul gula, karbohidrat
sederhana ini sangat cepat dicerna oleh tubuh manusia sehingga tubuh manusia
lebih cepat mendapatkan pengaruh glukosa pada tubuh hasil metabolisme. Contoh
karbohidrat sederhana adalah monosakarida dan disakarida. Monosakarida hanya
memiliki satu buah molekul gula yang akan berikatan dengan galaktosa, glukosa
dan juga fruktosa, sedangkan disakarida memiliki dua buah molekul gula yang
akan berikatan dengan laktosa (dalam susu), maltosa (dalam karamel) dan sukrosa
(dalam buah, gula meja, dan sayur).
Karbohidrat sederhana dapat ditemukan dalam buah-buahan yang sudah
diolah atau penambahan pemanis tambahan (seperti sirup buah atau buah kaleng).
Karbohidrat sederhna memiliki kemampuan untuk mudah terpecah, meningkatkan
kadar gula dan energi yang cukup tinggi, namun karbohidrat sederhana ini mudah
meningkatkan kadar gula yang akan memicu diabetes, mengakibatkan tubuh cepat
lelah, dan memberikan perasaan kenyang yang cepat.
Karbohidrat kompleks adalah salah satu komponen yang sangat penting
dalam program diet untuk menurunkan berat badan, karena menurut pakar Nutrisi
Priya Katphal, karbohidrat kompleks kaya akan serat dan cenderung sedikit
mengandung gula. Karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang juga
terbuat dari molekul gula dan setiap bagian karbohidratnya mengandung tiga atau
lebih molekul gula yang stabil karena mengandung molekul gula yang kompleks
dan sulit dicerna secara cepat. Oleh karena itu, karbohidrat kompleks dapat
membuat tubuh memiliki energi dalam jangka waktu yang lebih lama karena
kadar gula dalam darah tidak melonjak atapun menurun secara drastis cenderung
stabil, membuat kadar kolestrol tetap terjaga, dan memberikan stimulus serotonin
pada tubuh yang mengontrol emosi dan nafsu makan. Contoh karbohidrat
kompleks adalah oligosakarida dan polisakarida. Seperti kasus orang dengan
resiko penyakit diabetes dan jantung koroner, mereka tidak disarankan untuk
mengonsumsi karbohidrat sederhana ini, mereka dianjurkan untuk mengonsumsi
karbohidrat yang lebih kompleks.
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi makro. Karbohidrat ada yang
dapat dicerna oleh tubuh sehingga menghasilkan glukosa dan energi, dan ada pula
karbohidrat yang tidak dapat dicerna yang berguna sebagai serat makanan. Fungsi
utama karbohidrat yang dapat dicerna bagi manusia adalah untuk menyediakan
energi bagi sel, termasuk sel-sel otak yang kerjanya tergantung pada suplai
karbohidrat berupa glukosa. Kekurangan glukosa darah (hipoglikemia) bisa
menyebakan pingsan atau fatal; sementara bila kelebihan glukosa darah
menimbulkan hiperglikemia yang bila berlangsung terus meningkatkan risiko
penyakit diabetes atau kencing manis (Mahan K. dan Escott-Stump, 2008).
Menurut IDF (Internasional Diabetes Federation) memperkirakan 371 juta orang
di Seluruh dunia terkena diabetes melitus dan 4,8 juta meninggal serta pengobatan
untuk penyakit ini mencapai 481 miliar dolar Amerika telah dikeluarkan. Hasil
dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari tahun 2007 sampai 2013
menunjukkan prevalensi kasus diabetes melitus di Indonesia terus meningkat
yaitu 1,1 % menjadi 2,1%. Semakin tinggi tingkat kecukupan karbohidrat yang
dikonsumsi, maka semakin tinggi kadar glukosa darah seseorang.

4
Selain sebagai sumber energi utama, karbohidrat juga memiliki manfaat
lainnya yaitu memenuhi kebutuhan kalori secara sehat. Kalori yang berasal dari
sejumlah karbohidrat lebih sedikit dibandingkan lemak dengan jumlah berat yang
sama. Tubuh kita akan semakin baik jika mengonsumsi karbohidrat yang
memiliki kadar serat tinggi, seperti beras merah, roti gandum, dan kacang-
kacangan. Dianjurkan sekitar 45-65% kalori utuk tubuh kita yang berasal dari
karbohidrat, maka sekitar 900-1.300 kalori dari total 2.000 kalori per hari. Untuk
memperolehnya, diperlukan sumber karbohidrat sekitar 225-325 gram per hari.
Cukup karbohidrat juga mengurangi tubuh terkena risiko penyakit tertentu. Serat
pada karbohidrat yang dikonsumsi dapat mengurangi risiko sembelit,
meningkatkan kesehatan usus, mengurangi kadar kolesterol dalam darah, dan
menurunkan risiko obesitas dan diabetes jika kita mengonsumsi biji-bijian dan
karbohidrat yang tinggi serat. Karbohidrat juga baik untuk kesehatan jantung,
dapat mengatur kadar gula dalam darah, menjaga massa otot, mencegah terjadinya
ketosis dan pemecahan protein yang berlebih, menstabilkan emosi, dan membantu
dalam menurunkan berat badan. Selain itu karbohidrat juga berperan dalam fungsi
jaringan tubuh, membantu regulasi metabolisme protein, mempengaruhi
metabolisme lemak, dan glikogen merupakan cadangan energi yang berguna
untuk melindungi sel-sel, terutama sel-sel otak dari tekanan fungsi metabolisme
dan cidera. Tentunya, manfaat ini kita dapatkan dengan cara mengonsumsi
karbohidrat dalam jumlah yang cukup.
Sebaliknya, kekurangan karbohidrat juga tidak baik bagi tubuh. Ketika
kekurangan karbohidrat, tubuh akan lemas dan mengambil protein dan lemak
untuk dijadikan energi. Proses pecahnya lemak untuk dijadikan energi dapat
menyebabkan terjadinya penumpukan unsur keton di dalam darah. Jika dibiarkan
terus-menerus, bisa menyebabkan ketosis. Ketosis dapat menyebabkan pusing,
lemas, mual dan dehidrasi. Kekurangan karbohidrat berisiko membuat Anda
kekurangan nutrisi lain yang penting untuk fungsi tubuh.
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah diet karbohidrat, diet
karbohidrat saat ini sedang menjadi trend. Banyak orang menyalahkan panganan
berkarbohidrat seperti nasi menjadi biang dari kegemukan atau diabetes. Karena
itu, jalan terbaik untuk mengurangi bobot tubuh adalah dengan mengurangi
bahkan tidak sama sekali mengonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat.
Padahal ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang menjadi gemuk, seperti
kurang gerak atau kelebihan tidur. Jadi, karbohidrat bukan satu-satunya penyebab
kegemukan. Para ahli berpendapat karbohidrat merupakan makronutrien penting
yang dibutuhkan tubuh untuk menjalani fungsinya. Seseorang yang kekurangan
karbohidrat dikatakan dapat mengalami kelelahan, kurang fokus, masalah
metabolism, dan lainnya. 25 tahun peneliti melakukan riset, hasilnya para peneliti
mendapatkan 50-55% energi karbohidrat dalam konsumsi sehari-hari memiliki
risiko kematian lebih rendah dibandingkan mereka yang mengonsumsi
karbohidrat yang lebih rendah maupun terlalu tinggi. Dan bagi yang mengonsumsi
karbohidrat kurang dari 40% atau lebih dari 70% karbohidrat dari konsumsi
sehari-hari memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.
Karbohidrat 100% diubah di dalam tubuh menjadi glukosa untuk
menghasilkan energi. Defisiensi karbohidrat dapat membuat protein dipecah

5
untuk menghasilkan energi karena tubuh tidak mendapatkan gula dari karbohidrat,
kondisi ini akan membuat berkurangnya pasokan protein yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan serta memicu pembentukan keton di
hati. Kurangnya pasokan glukosa yang didapat dari karbohidrat akan menghambat
proses pembakaran lemak dan terjadi penurunan aktivitas obat karena tidak
mendapatkan energi dari gula darah untuk melakukan fungsinya, dan dapat
menimbulkan kehilangan kadar air dan natrium dalam tubuh, hilangnya massa
otot dan kram otot, mudah lelah yang terlalu berlebihan, peningkatan presentasi
lemak tubuh karena tidak terjadi proses pembakaran, dan mudah marah. Jika
tubuh kita kekurangan karbohidrat, maka kemungkinan tubuh kita akan
kekurangan energi. Saat tubuh kekurangan kalori yang berasal dari karbohidrat,
gejala yang dapat dirasakan yakni pusing, mual, dan lemas. Contohnya saat kita
melakukan diet ekstrim yang membatasi karbohidrat dan asupan nutrisi lain juga
dapat berisiko membuat tubuh mengalami dehidrasi. Gula yang dihasilkan dari
karbohidrat akan disimpan dalam bentuk lemak di tubuh jika tidak segera
digunakan. Oleh karena itu, mengonsumsi karbohidrat berlebihan berarti Anda
menimbun lebih banyak lemak di tubuh. Hal ini dapat meningkatkan risiko
berbagai penyakit, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

3. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Karbohidrat adalah zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia
yang berperan menjadi sumber energi utama, dibedakan menjadi karbohidrat
kompleks dan karbohidrat sederhana. Setiap 1 gram karbohidrat mengandung 4,1
kalori yang akan menciptakan senyawa organik seperti lemak dan protein yang
berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh. Kebutuhan
karbohidrat dalam setiap individu tidaklah sama karena karbohidrat yang kita
butuhkan disesuaikan dengan aktivitas sehari-hari yang kita lakukan, usia, jenis
kelamin, dan kondisi medis tertentu. Semakin banyak aktivitas fisik yang kita
lakukan, semakin banyak pula kebutuhan karbohidrat untuk tubuh. Rata-rata kita
idealnya hanya membutuhkan 1 gram per 1 kg berat tubuh kita. Karbohidrat ada
yang dapat dicerna oleh tubuh sehingga menghasilkan glukosa dan energi, dan ada
pula karbohidrat yang tidak dapat dicerna yang berguna sebagai serat makanan.
Fungsi utama karbohidrat yang dapat dicerna bagi manusia adalah untuk
menyediakan energi bagi sel, termasuk sel-sel otak yang kerjanya tergantung pada
suplai karbohidrat berupa glukosa. Selain sebagai sumber energi utama,
karbohidrat juga memiliki manfaat lainnya yaitu memenuhi kebutuhan kalori
secara sehat. Kalori yang berasal dari sejumlah karbohidrat lebih sedikit
dibandingkan lemak dengan jumlah berat yang sama. Lalu, Jika tubuh kita
kekurangan karbohidrat, maka kemungkinan tubuh kita akan kekurangan energi.
Efek jangka pendek saat tubuh kekurangan kalori yang berasal dari karbohidrat
yaitu pusing, mual, mudah emosi, dehidrasi, sakit kepala dan lemas. Sedangkan
efek jangka panjang jika kita terus kekurangan karbohidrat yaitu kekurangan
nutrisi, kolesterol tinggi, kerusakan pembuluh darah, meningkatkan risiko terkena

6
penyakit kanker, berat badan tidak stabil, dan terkena penyakit jantung sampai
stroke.

Saran
Untuk mendapatkan manfaat dari karbohidrat secara maksimal kita harus
lebih memperhatikan kecukupan karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh, terlebih
jika aktivitas fisik yang kita lakukan berat, maka asupan karbohidrat yang kita
butuhkan juga lebih banyak. Jangan sampai tubuh kita kekurangan karbohidrat
karena akan banyak sekali penyakit yang menghampiri contohnya dalam jangka
pendek akan mengalami sakit kepala, dehidrasi, mudah emosi, dan lemas.
Sedangkan efek jangka panjangnya yaitu dapat mengalami berat badan yang tidak
stabil, meningkatkan risiko terkena kanker, kerusakan pembuluh darah, sampai
memicu penyakit jantung dan stroke.

7
DAFTAR PUSTAKA

Amanina, Azka.(2015). Hubungan Asupan Karbohidrat dan Serat dengan


Kejadian Diabetes Melitus Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari.
http://eprints.ums.ac.id/37865/1/naskah%20publikasi%20baru%202.pdf
Cherinawan, Noor., Saryono., & Subarjo, Yovita. (2018). Hubungan Asupan
Karbohidrat Sederhana, Asupam Serat dan Kebiasaan Olahraga dengan
Indeks Massa Tubuh Karyawan Rektorat Universitas Jendral Soedirman
(UNSOED). Jos Unsoed, 2(1).
http://jos.unsoed.ac.id/index.php/jgps/article/download/1236/1008/
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular & Direktorat
Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. (2018).
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/page/22/berap
a-kebutuhan-kalori-anda-per-hari. Diakses pada 11 Juni 2020.
Dr. Rini Syafriani, M. Kes., Aprianto, M.Sc., Ph. D, dkk. (2020)
https://research.lppm.itb.ac.id/2020/01/20/the-effect-of-coconut-water-
cocos-nucifera-l-mixture-of-aren-sugar-arenga-pinnata-and-isotonic-drink-
consumption-on-blood-glucose-lactic-acid-and-hydration-in-basketball-
atheletes/. Diakses pada 7 Juni 2020.
dr. Gabriella Florencia. (2019). 5 Fungsi Karbohidrat untuk Tubuh.
https://www.halodoc.com/ini-5-fungsi-karbohidrat-untuk-tubuh. Diakses
pada 9 Juni 2020.
Hasliza, Siti. (2017). Sistem Penentuan Asupan Gizi Berdasarkan Kebutuhan
Kalori Sesuai Perhitungan Total Energi Expenditur bagi Ibu Hamil dan
Menyusui Berbasis Web. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3832/1/SitiHasliza_60900113019.pdf
Himagizi Ipb. (2019). Food Combining, Haruskah Kita Mengkonsumsi
Karbohidrat Dan Protein Secara Terpisah Ketika Makan?
http://himagizi.lk.ipb.ac.id/2019/04/06/food-combining-haruskah-kita-
mengkonsumsi-karbohidrat-dan-protein-secara-terpisah-ketika-makan/.
Diakses pada 10 Juni 2020.
Hermansyah, Muhammad & Mas’ud, M. Imron. (2018). Penentuan Menu
Makanan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Kalori Buruh Pabrik Dengan
Analisis Detak Jantung. Jurnal Rekayasa Sistem Industri. 7(1).
http://journal.unpar.ac.id/index.php/jrsi/article/download/2371/2468
Mukti, Arif., Rohmawati, Ninna., & Suliatiyani. (2018). Analisis Kandungan
Karbohidrat, Glukosa, dan Uji Daya Terima pada Nasi Bakar, Nasi
Padang, dan Nasi Biasa. Jurnal Agroteknologi. 12(1).
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JAGT/article/download/8333/5765/
Puspaningtyas, Desty, dkk. (2019). Analisis Potensi Prebiotik Growol: Kajian
Berdasarkan Perubahan Karbohidrat Pangan. Journal of The Indonesian
Nutrition Association. 42(2), 83-90.
https://www.researchgate.net/publication/336901266_ANALISIS_POTEN
SI_PREBIOTIK_GROWOL_KAJIAN_BERDASARKAN_PERUBAHAN
_KARBOHIDRAT_PANGAN
Rahayu, Asri & Karlina, Siti. (2015). Uji Kualitatif Karbohidrat.

8
https://www.academia.edu/8973492/Analisis_Kualitatif_Karbohidrat
Raven, Peter H., Johnson, George B., dkk. (2017). Biology. New York:
McGraw-Hill Education
Reece, Jane B., dkk. (2017). Campbell Biology, 11th Edition.USA: Pearson
Education.
Rizqi, Haidar., Ichwanudin. (2016). Hubungan Asupan Karbohidrat dan Status
Gizi dangan Tingkat Kebugaran Jasmani pada Atlet Basket Remaja Siswa
Sekolah Menengah Pertama. Media Gizi Indonesia. 11(2), 182-188.
https://e-journal.unair.ac.id/MGI/article/download/7454/4463
Siregar, Nurhamida S. (2015). Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan. 13(2),
38-44. http://digilib.unimed.ac.id/1386/1/Fulltext.pdf

Sulistiyo, Agus. (2016). Penentuan Jenis Karbohidrat dengan Uji Kualitatif


menggunakan Reagen pada Sampel Mie Instan. Jurnal Academia Edu.
https://www.academia.edu/8470304/jurnal_karbohidrat.
Yustika, Gaung. (2018). Peranan Karbohidra dan Serat Pangan untuk Pemain
Sepak Bola. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. 8(2).
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki/article/download/14133/860
7
Wijaya, Afandi., Faridah., & Suyatna. (2019). Hubungan antara Kandungan
Karbohidrat dan Indeks Glikemik pada Pangan Tinggi Karbohidrat. Jurnal
Gizi dan Pangan. 6(01), 36-41.
https://jurnalpangan.com/index.php/pangan/article/download/422/373
Wahyuningdiyah, Nuzul., Ambarwati, Aprilia., dkk. (2016). Evaluasi
Kandungan Glukosa dan Indeks Glikemik beberapa Sumber Karbohidrat
dalam Upaya Penggalian Pangan Ber-indeks Glikemik Rendah. Jurnal
Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia 3(2). https://e-
journal.unair.ac.id/JFIKI/article/download/7040/4758
Wijono, Sara Elise. (2018). Risiko jika Tubuh Kekurangan Karbohidrat.
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3620582/ini-risikonya-jika-
tubuh-kekurangan-karbohidrat. Diakses pada 9 Juni 2020.
Yuniati, Ria., Pradigdo, Siti Fatimah., Rahfiludin, M. Zen. (2017). Hubungan
Konsumsi Karbohidrat, Lemak, dan Serat dengan Kadar Glukosa Darah
pada Lanjut Usia Wanita. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 5(4).
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/18772
Youdim, A., MD., Geffen, D. (2019). Carbohydrates, Proteuns, and Fats.
https://www.msdmanuals.com/en-nz/home/disorders-of-nutrition/overview
-of-nutrition/carbohydrates,-proteins,-and-fats.
Diakses pada 11 Juni 2020.

You might also like