Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

ANALISIS BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH PADA LAHAN

PEKARANGAN DAN LAHAN CAMPURAN KELURAHAN BIROBULI


SELATAN KOTA PALU

Analysis of several chemical properties of soil on yard and mixed land in the South
Birobuli Village, Palu City

Andi Paelori1) , Isrun 2)

1) Staf Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu.
2) Mahasiswa Program Studi Agrotegnologi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu.
Jl. Soekarno Hatta Km 9 Telp : (0451) 422611 – 429738 Fax : (0451) 429738.
e-mail: isrunbaso@yahoo.co.id
e-mail: talabangi10@gmail.com

ABSTRACT
South Birobuli Village is one of the villages located in SVFouth Palu sub-district
with plain surface conditions, some areas are dominated by many people who have
different jobs in Palu City. South Birobuli from June to July 2021. Analysis of several
soil chemical properties was carried out at the Soil Science Laboratory, Faculty of
Agriculture, Tadulako University, Palu. This research was conducted using a survey
method, the determination of the research location was carried out intentionally
(purposive sampling), based on considerations of accessibility/affordability.
Determination of the sampling points of the soil is done tactically. Data analysis was
carried out using a descriptive method, namely explaining a situation in the field based on
the characteristics of the soil in each land use. The results of the study of various
chemical properties, the degree of soil acidity (pH) was slightly alkaline, C-Organic was
moderate, N-total was very low, P-total and K-total were high. The use of yard and mixed
land affects the chemical properties of the soil.

Keywords: Soil Chemical Properties, Yard Land, Mixed Land.

ABSTRAK
Kelurahan Birobuli Selatan salah satu kelurahan yang berada di kecamatan Palu
Selatan dengan kondisi permukaan dataran, sebagian wilayah didominasi oleh banyaknya
penduduk yang memiliki perkerjaan yang berbeda beda di Kota Palu, Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui beberapa sifat kimia tanah pada lahan pekarangan dan lahan
campuran di Kelurahan Birobuli Selatan pada bulan Juni sampai Juli 2021. Analisis
beberapa sifat kimia tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Tadulako Palu. Penelitian Ini dilakukan dengan menggunakan metode survey,
penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purpossive sampling), berdasarkan
pertimbangan aksebilitas/keterjangkauan. Penentuan titik-titik pengambilan contoh tanah
dilakukan secara taktis. Analisis data yang dilakukan dengan metode deskriptif yaitu
menjelaskan suatu keadaan yang ada dilapanagan berdasarkan karakteristik tanah pada
masing-masing penggunaan lahan. Hasil penelitian sifat kimia yang beragam, derajat
kemasaman tanah ( pH) agak alkalis, C-Organik sedang, N-total sangat rendah, P-total
dan K-total tinggi. Penggunaan lahan pekaranagan dan campuran memperngaruhi sifat
kimia tanah.

Kata Kunci : Sifat Kimia Tanah, Lahan Pekarangan, Lahan Campuran.

1
PENDAHULUAN tanah.. Misalnya Kizilikaya dan
Dengiz (2010), yang melaporkan
Tanah merupakan salah satu bahwa perubahan penggunaan lahan
komponen lahan yang mempunyai dari hutan menjadi lahan pertanian
peranan penting terhadap dan peternakan secara nyata
pertumbuhan tanaman dan produksi berpengaruh terhadap penurunan
tanaman, karena tanah selain bahan organik tanah, Porositas, N
berfungsi sebagai media tumbuh total dan stabilitas agregat tanah.
tanaman, menahan dan menyediakan Barek (2013) juga melaporkan
air bagi tanaman juga berperan bahwa tanah pada lahan hutan primer
dalam menyediakan unsur hara yang cenderung memiliki sifat kimia yang
diperlukan tanaman untuk lebih baik yang dicirikan dengan pH
mendukung pertumbuhan tanaman. yang cenderung netral (6,59), C-
Perkembangan jumlah penduduk organik (5,16%), Ntotal (0,53%), P-
yang sangat cepat, mengakibatkan tersedia (27,05%ppm), dan KTK
peningkatan kebutuhan hidup, baik yang lebih tinggi (24,80) (+)kg-1 ,
secara kuantitas maupun kualitas, dibandingkan dengan lahan
sedangkan ketersediaan sumber daya agroforestri dan perkebunan kakao
lahan, semakin berkurang dan sangat baik kedalaman ≤ 10 cm maupun 10-
terbatas. (Arifin,2010). Berbagai 20 cm.
penggunaan lahan tersebut dapat Penggunaan lahan di
mempengaruhi tingkat kesuburan Kelurahan Birobuli Selatan,
tanah baik dari sifat kimia, fisika, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu
maupun biologi tanah. Komponen terdiri atas beberapa penggunaan
kimia tanah yang dipengaruhi lahan yaitu lahan pemukiman,
meliputi; pH tanah, N, P, K, C-
perkebunan dan semak belukar.
organik, dan KTK. Tanah adalah
lapisan atas bumi yang merupakan Berdasarkan beberapa penggunaan
campuran dari pelapukan batuan dan lahan di atas maka penulis
jasad makhluk hidup yang telah mati melakukan penelitian tentang
dan membusuk, akibat pengaruh analisis sifat kimia tanah pada
cuaca, jasad makhluk hidup tadi Lahan Pekarangan dan Lahan
menjadi lapuk, mineral mineralnya Campuran Kelurahan Birobuli
terurai (terlepas), dan kemudian
Selatan Kecamatan Palu Selatan
membentuk tanah yang subur
(Saridevi dkk, 2013). Kota Palu.
Menurut Nelvia (2012),
Kesuburan tanah dapat diperbaiki METODE PENELITIAN
melalui pemberian pupuk, pemberian
pupuk organik tidak hanya Alat yang digunakan pada
memperbaiki kesuburan kimia tetapi penelitian ini adalah alat tulis, peta,
juga memperbaiki kesuburan fisik satuan pengamatan lahan, kertas
dan biologi tanah. Beberapa peneliti label, plastik, linggis, cangkul, GPS
telah melaporkan tentang bagaimana (Global Position System), kamera,
perubahan penggunaan lahan karet gelang, serta alat-alat
berpengaruh terhadap sifat-sifat laboratorium.

2
Bahan yang digunakan adalah menggunakan ferro sulfat. Cara
sampel tanah tidak utuh yang diambil kerjanya yaitu menimbang 0,5 g
dari area tersebut serta zat kimia contoh tanah lolos ayakan 0,5 mm,
yang merupakan bahan pendukung kemudian dimasukkan kedalam labu
dari analisis tanah. Pengambilan ukur 250 ml. Tambahkan 5 ml
sampel dilapangan dilakukan dengan K2Cr2O7 1 N dan 10 ml H 2SO4 pekat
metode survey, dan titik lalu didiamkan selama 30 menit
pengambilan sampelnya dilakukan setelah itu, ditambahkan Aquades
secara sengaja (Purposive Sampling). 100 ml, 5 ml asam posfat (H3PO4)
Dalam pengambilan sampel tanah, 85% dan 5 ml NaF lalu ditambahkan
dilakukan berdasarkan Peta Satuan 15 tetes indikator Defeniamin,
Penggunaan Lahan (SPL) yang telah kemudian dititrasi dengan ferosulfat
dibuat. Satuan Penggunaan Lahan 1 N. Titrasi dihentikan jika warna
merupakan kelompok lahan yang berubah menjadi warna hijau,
memiliki sifat dan karakteristik selanjutnya dicatat hasil volume
lahan.. Penentuan satuan peta lahan titrasi.
menjadi penting kegunaannya karena
berkaitan dengan jumlah sampel N-Total. Penetuan Nitrogen
yang akan diambil dan titik-titik menggunakan cara Kjedhal dengan
pengambilan sampel tanah tersebut. tiga langkah yaitu destruksi,
Adapun tahapan dalam destilasi, dan titrasi asam basa. Cara
pelaksanaan penelitian ini sebagai kerjanya yaitu menimbang 1 g tanah
berikut: Tahap Persiapan, Tahap kering dianginkan dengan wadah
Survey Pendahuluan, Survey Utama bersih dan kering, dimasukkan
dan Analisis Laboratorium. kedalam labu Kjedhal dan
ditambahkan 25 ml asam sulfat
Parameter Pengamatan. Variabel salisilat. Kemudian didiamkan
pengamatan dalam penelitian ini selama 30 menit, lalu ditambahkan
yaitu meliputi : 0,5 g Na2S2O2O2O35H2O, dikocok
selama 15 menit. Setelah itu,
Keasaman Tanah (pH). pH tanah ditambahkan 200-300 mg katalisator
yang dianalisis adalah pH H2O, lalu dipindahkan ke alat destruksi.
dengan perbandingan 1 : 2,5 g Kemudian dipanaskan dengan hati-
dengan menggunakan elektroda hati dan suhu dinaikkan secara
kaca. tanah ditimbang sebanyak 2,5 g perlahan. Destruksi selesai apabila
dan ditimbang 10,5 ml aquades, asap telah hilang dan warna larutan
larutan tersebut kemudian dikocok menjadi jernih. Selanjutnya
hingga homogen. Setelah itu, larutan didestilasi, menambahkan 25 ml
didiamkan selama 24 jam lalu pH- NaOH 40%. Destilat dikumpulkan
nya diukur dengan pH meter yang kedalam erlenmeyer berisi 10 ml
sebelumnya telah dikalibrasi pada larutan borat indikator. Setelah di
pH 4 dan pH7. destilasi dengan borat indikator
warna larutan menjadi warna hijau
C-Organik. Penetapan C-Organik muda. Larutan ini akan dititrasi
menggunakan metode Walklley dan dengan HCl 0,1 N.
Black dengan cara titrasi

3
Fosfor. Penentuan fosfor karakteristik sifat kimia tanah yang
menggunakan metode ekstarksi HCl ada di Kelurahan Birobuli Selatan,
25% Cara kerjanya yaiu menimbang Kota Palu.
1 g tanah yang lolos ayakan < 2 mm
dan dimasukkan kedalam botol HASIL DAN PEMBAHASAN
kocok dan tambahkan 25 ml HCl
25% Kemudian di kocok selama 1 Pengambilan contoh sampel
jam. Setelah itu disaring dan tanah dilakukan di Kelurahan
ditampung dalam Erlenmeyer Birobuli Selatan, Kecamatan Palu
kemudian diukur dengan alat Selatan, Kota Palu. Luas Wilayah
spectofotometer lalu membaca hasil Kelurahan Birobuli Selatan kurang
pembacaannya sampai mendrainase lebih dari 4 Km2, dengan batas batas
sempurna. wilayah Sebelah Timur berbatasan
dengan Kelurahan Petobo, Sebelah
K-Total. Cara kerja penentuan K- Barat berbatasan dengan Kelurahan
Total yaitu menimbang 0,5 g contoh Tinggede, Sebelah Utara berbatasan
tanah ukuran <0,5 mm, dimasukkan dengan Kelurahan Birobuli Utara
ke dalam labu ukur 100 ml. dan Sebelah Selatan berbatasan
Kemudian ditambahkan 5 ml dengan Kabupaten Sigi. Kelurahan
K2Cr2O7  1 N, selanjutnya dikocok Birobuli Selatan ini terletak di pusat
dan ditambahkan 7,5 ml H2SO4 perkotaan yang tingkat kepadatan
pekat, lalu dikocok kembali setelah penduduk yang sangat tinggi, Lokasi
itu didiamkan selama 30 menit, pengambilan sampel tanah dilakukan
dibiarkan dingin dan dihimpitkan. di 6 lahan pekarangan dan 3 lahan
Keesokan harinya diukur absorbansi campuran yang berbeda tempat.
larutan jernih dengan Hasil Analisis Kimia Tanah
spektrofotometer pada panjang yaitu pH, C-organik, N, P dan K
gelombang 561 nm, sebagai serta Pembahasannya dapat
pembandinnya dibuat standar 0 dan dijelaskan sebagai berikut:
250 ppm, dengan memipet 0 dan 5
ml larutan standar 5000 ppm ke Kemasaman Tanah (pH).
dalam labu ukur 100 ml dengan Berdasarkan hasil analisis reaksi
perlakuan yang sama dengan tanah (pH) tanah pada masing –
pengerjaan. masing pengunaan lahan di
Kelurahan Birobuli Selatan Kota
Analisis Data. Pengamatan meliputi Palu memiliki kriteria sebagai mana
analisis pH, C-Organik, N, P dan yang tercantum pada Tabel 1.
K .Hasil analisis beberapa sifat kimia
tanah di Laboratorium Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian Universitas
Tadulako, kemudian dianalisis
menggunakan metode deskriptif.
Hal ini dimaksud untuk
mendapatkan gambaran tentang

4
Tabel 1. Hasil analisis kemasaman tanah.

No Kode Sampel H2O KCl Kriteria


1 P1 8,35 7,42 Agak Alkalis
2 P2 8,09 7,12 Agak Alkalis
3 P3 8,41 7,44 Agak Alkalis
4 C1 8,05 7,04 Agak Alkalis
5 C2 8,39 7,22 Agak Alkalis
6 C3 7,51 6,49 Agak Alkalis

Reaksi tanah adalah .Berdasarkan hasil penelitian


parameter tanah yang dikendalikan terlihat bahwa nilai pH tertinggi
kuat oleh sifat sifat elektrokimia berada pada kode sampel P3 yaitu
koloid- koloid tanah. Reaksi tanah sebesar 8,41 yang berati agak alkalis.
(nilai pH) dapat berpengaruh Sedangkan nilai pH terendah berada
terhadap penyediaan hara untuk di kode sampel C3 yaitu sebesar 7,51
tanaman (Yusanto, 2009). agak alkalis. Nilai derajat
Nilai pH menunjukan kemasaman tanah lokasi penelitian
konsentrasi ion H+ dalam larutan berkisar 8,09 yaitu agak alkalis. Pada
tanah, yang dinyatakan sebagai – kisaran tersebut boleh dikategorikan
log[H+]. Peningkatan konsentrasi H+ baik bagi tanaman meskipun agak
menaikkan potensial larutan yang alkalis dan perlu sedikit penambahan
diukur oleh alat dan dikonversi pupuk. Penyebab tingginya kriteria
dalam skala pH. Elektrode gelas pH suatu tanah pada lokasi penelitian
merupakan elektrode selektif khusus kemungkinan disebabkan oleh curah
H+, hingga memungkinkan untuk hujan tinggi, pada daerah lokasi
hanya mengukur potensial penelitian memiliki curah hujan yang
konsentrasi H+ .Potensial yang timbul tinggi, maka secara alami tanah akan
diukur berdasarkan potensial menjadi alkalis akibat pencucian
konsentrasi H+ yang di extrak dengan unsur hara yang ada.
air menyatakan kemasaman aktif
(aktual) sedangkan pengekstrak KCl C-Organik. Berdasarkan hasil
1 N menyatakan kemasaman analisis C- Organik tanah pada
cadangan potensial, Oksana (2012). masing – masing penggunaan lahan
Menurut Kusumahadi (2008) di Kelurahan Birobuli Selatan Kota
Pengukuran menunjukan pH tanah Palu memiliki kriteria sebagaimana
tanpa persoalan dengan, kisaran yang tercantum pada Tabel 2.
antara 5,51 – 7,709

5
Tabel 2. Hasil analisis C-Organik.

No Kode Sampel C-Organik (%) Kriteria


1 P1 1,76 Rendah
2 P2 2,88 Sedang
3 P3 1,76 Rendah
4 C1 3,18 Tinggi
5 C2 1,49 Rendah
6 C3 2,89 Sedang

Kadar C-Organik merupakan tanah dapat hilang karena penguapan


kadar kimiawi yang dapat digunakan (NH3) atau tercuci ke dalam tanah
secara sederhana untuk mengetahui (NO3 - ). Namun, kehilangan C jauh
karakteristik bahan organik tanah. lebih cepat dari pada hilangnya N
Sumber utamanya bahan organik (Hanafiah, 2007).Kandungan bahan
berupa seresah atau sisa tanaman. organik pada lokasi penelitian
Komponen organik tumbuhan tersebut memiliki kandungan organik
dikelompokkan menjadi tiga yaitu terendah 1,49% pada kode sampel
karbohidrat, protein dan senyawa C2 , hingga kandungan organik
serupa protein, serta lignin. tertinggi pada kode sampel C1 yaitu
Komponen organik tumbuhan 3,18% kandungan tertinggi ada pada
dikelompokkan menjadi tiga yaitu penggunaan lahan campuran.
karbohidrat, protein dan lignin serta Berdasarkan hasil analisis
senyawa kecil lainnya seperti keseluruhan sampel tanah di
minyak, lemak, lilin dan damar. Kelurahan Birobuli Selatan tergolong
Senyawa karbohidrat meliputi gula, berada dikriteria sedang karena
tepung, hemiselulosa, dan selulosa berkisar di antara 1,49 hingga 3,18%.
yang semuanya terbangun dari C, H, Hal ini menunjukan bahwa
dan O (Hanafiah, 2007). kandungan C-Organik dalam tanah
Bahan organik segar biasanya masih cukup untuk menunjang
memiliki nilai C yang tinggi proses yang berlangsung di dalam
sehingga nisbah C/N nya pun besar. tanah. Kandungan C-Organik yang
Seiring dengan pelapukan bahan demikian tidak memiliki masalah
organik oleh jasad hidup tanah, maka kompleks pada proses kimia yang
akan terjadi penurunan nilai nisbah terjadi dalam tanah Hardjowigeno
C/N mendekati nisbah C/N jasad (2015).
renik tanah. Penurunan nisbah C/N
terjadi karena hilangnya C dari bahan N-Total. Berdasarkan hasil analisis
organik sebagai akibat perombakan N- Total pada masing – masing
oleh jasad renik tanah. Nitrogen yang penggunaan lahan di Kelurahan
terkandung dalam bahan organik Birobuli Selatan Kota Palu memiliki

6
kandungan N- Total seperti tercantum pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil analisis N-Total.

No Kode Sampel N-Total(%) Kriteria


1 P1 0,04 Sangat Rendah
2 P2 0,06 Sangat Rendah
3 P3 0,08 Sangat Rendah
4 C1 0,20 Rendah
5 C2 0,08 Sangat Rendah
6 C3 0,20 Rendah

Unsur N dalam tanah berasal menghasilakan nilai rata-rata N total


dari hasil dekomposisi bahan organik sangat rendah, pada kode sampel C1
sisasisa tanaman maupun binatang, dan C3 memiliki nilai 0,20% berada
pemupukan dan air hujan (Hanafiah, pada kriteria rendah, sedangkan kode
2012).Nitrogen merupakan hara sampel P1,P2,P3,dan C2 berada pada
esensial yang paling banyak kriteria sangat rendah.
diperlukan oleh tanaman setelah C, Penurunan jumlah nitrogen
H, dan O. Di dalam tanah, N dapat juga dipengaruhi oleh penurunan
berasal dari bahan-bahan organik, jumlah bahan organik dan
pupuk, air hujan, atau fiksasi N mikroorganisme tanah di lokasi
atmosfir oleh jasad renik tanah. tersebut. Karena didalam susunan
Nitrogen diperlukan oleh tanaman jaringan bahan organik terkadung
terutama untuk memperbaiki unsur nitrogen organik yang
pertumbuhan vegetatif tanaman dan didekomposisi oleh mikroorganisme
pembentukan protein (Hanafiah, tanah menjadi nitrogen tersedia bagi
2012). Nitrogen di dalam tanah tanaman (Izzudin,2012). Lebih lanjut
diambil oleh tanaman dalam bentuk Hanifah (2005) dan Wasis (2012)
ion NO3 - dan ion NH4+ . Bentuk NH4+ menyatakan hilangnya N dari tanah
adalah bentuk N yang mudah dijerap juga disebabkan penggunaan untuk
oleh koloid tanah, sedangkan bentuk metabolisme tanaman dan mikrobia,
NO3 - adalah bentuk yang kurang selain itu juga N dalam bentuk nitrat
terjerap sehingga mudah hilang dari sangat mudah tercuci oleh air hujan.
tanah karena tercuci. Pada tanah Pelepasan nitrogen dari bahan
yang beraerasi baik, biasanya bentuk organik dipengaruhi oleh pH tanah.
NO3 - adalah yang lebih dominan dari Jika pH meningkat akan akan
pada bentuk NH4+ (Hanafiah, 2012). meningkatkan pelepasan N sehingga
Berdasarkan sampel disetiap terjadi peningkatan N Total.
penggunaan lahan yang berbeda,
pada Kelurahan Birobuli Selatan P- Total. Berdasarkan hasil analisis

7
P-Total pada masing masing kandungan yang sangat tinggi seperti
penggunaan lahan di Kelurahan tercantum pada Tabel 4.
Birobuli Selatan Kota Palu memiliki

Tabel 4. Hasil analisis P-Total.

No Kode Sampel HCl 25% Kriteria


1 P1 57,29 Tinggi
2 P2 61,08 Sangat Tinggi
3 P3 52,86 Tinggi
4 C1 64,03 Sangat Tinggi
5 C2 52,87 Tinggi
6 C3 51,51 Tinggi

Fosfor di dalam tanah dapat berasal suasana basa (oleh ion Ca2+)
dari berbagai sumber seperti (Hanafiah, 2014).
pelapukan bahan organik, pupuk, Menurut Tabel 4. terlihat
serta mineral-mineral tanah. Fosfor bahwa hasil analisis laboratrorium
merupakan hara esensial bagi Kandungan P total pada kode sampel
tanaman yang berperan dalam: P2 dan C1 berkriteria sangat tinggi
pembelahan sel, pembentukan yaitu 61,08% dan 64,03% pada kode
albumin, pembentukan bunga, buah, sampel P1,P3,C2 dan C3 berkriteria
dan biji, mempercepat pematangan Tinggi. Menurut Yuwono (2002)
fisiologis, memperkokoh tegaknya Peningkatan P-total dapat terjadi
batang, perkembangan akar, karena pelepasan P dari bahan
memperbaiki kualitas sayursayuran, organik yang ditambahkan, juga
meningkatkan ketahanan terhadap karena terjadinya pengaruh tidak
penyakit, membentuk nukleoprotein, langsung bahan organik terhadap P
metabolisme karbohidrat, dan yang ada dalam kompleks jerapan
menyimpan dan memindahkan tanah. Menurut Rosmarkam dan
energi (ATP dan ADP). Fosfor Yuwono (2002) peningkatan P-total
diserap oleh tanaman dalam bentuk dapat terjadi karena pelepasan P dari
ion H2 PO4-,HPO42 - ,atau PO43- ,Pada bahan organik yang ditambahkan,
tanah yang bereaksi masam bentuk P juga karena terjadinya pengaruh
yang utama adalah H2 tidak langsung bahan organik
PO4 ,sedangkan pada kondisi alkalis
-
terhadap P yang ada dalam kompleks
bentuk 64 P tanah didominasi oleh jerapan tanah.
ion PO4-.Ion fosfat tanah memiliki
sifat yang sangat mudah terjerap oleh K- Total. Berdasarkan hasil analisis
koloid tanah, baik pada suasana K-Total pada masing-masing
masam (oleh ion Al3+) maupun pada penggunaan lahan di Kelurahan

8
Birobuli Selatan Kota Palu memiliki seperti tercantum pada Tabel 5.
kandungan yangt sangat tinggi

Tabel 5. Hasil analisis K- Total.

No Kode Sampel HCl 25% Kriteria

1 P1 73,49 Sangat Tinggi


2 P2 50,53 Tinggi
3 P3 48,87 Tinggi
4 C1 42,77 Tinggi
5 C2 70,97 Sangat Tinggi
6 C3 61,25 Sangat Tinggi

Kalium (K) merupakan unsur untuk dersedia. Kebanyakan tanah


hara yang sangat dibutuhkan oleh memiliki kadar K total yang tinggi,
tanaman. Kalium diserap oleh K yang dimiliki tersebut lebih
tanaman dalam bentuk ion banyak dibanding hara yang lain,
K+.Kalium banyak terdapat di dalam sedangkan untuk tanah pasir secara
sitoplasma dan kloroplas alami kandungan K memang rendah,
(Rosmarkam dan Yuwono, 2002). sumber K adalah mineral feldspar
Unsur Kalium berfungsi untuk dan mika, yang akan tersedia dengan
mempercepat pembentukan lambat, ini menjadi sumber K dalam
karbohidrat dan memperkokoh tubuh jangka panjang, K tersedia
tanaman, mempertinggi resistensi merupakan sebagian kecil saja dari K
tanaman terhadap serangan hama total(Utami,2009).
penyakit dan kekeringan serta
meningkatkan kualitas biji tanaman KESIMPULAN DAN SARAN
(Sutedjo dan Kartasapeotra, 2010).
Berdasarkan hasil analisis
laboratorium kandungan K pada
Kelurahan Birobuli Selatan pada
kode sampel P1,C2,dan C3 diperoleh
hasil K-Total yang sangat tinggi.
Sedangkan pada kode sampel
P2,P3,dan C1 Memperoleh kriteria
yang tinggi.
Kandungan K yang tinggi
disebabkan sumbangan dari tanaman
dan pemupukan karena K tidak
mudah tercuci dan begitu mudah

9
Kesimpulan. Hasil analisis kimia Ilmu Tanah. PT. Raja
pada penggunaan lahan pekarangan Grafindo Persada. Jakarta.
memiliki tingkat pH agak alkalis, C- 358 hal.
Organik Rendah, N-total sangat Hanafiah,K. A. 2012. Dasar-Dasar
rendah, P-total dan K-total tinggi. Ilmu Tanah. PT. Raja
Dibandingkan dengan penggunaan Grafindo Persada. Jakarta.
lahan campuran memiliki pH agak 305 hal.
alkalis, C-Organik sedang, N-total Hanafiah ,K. A. 2014. Dasar-Dasar
rendah, P-total tinggi dan K-total Ilmu Tanah. Edisi Baru
sangat tinggi. Sifat kimia pada 2 tipe Cetakan VII. PT. Raja
penggunaan lahan pekaranagan dan Grafindo Persada. Jakarta.
campuran pada umumnya relatif Hardjowigeno, S. 2015. Ilmu Tanah.
rendah hingga sedang. Edisi Baru Cetakan VIII,
Akademika Pressindo;
Saran. Perlu dilakukan penelitian Jakarta. 283 hal.
lebih lanjut terhadap sifat biologi dan Izzudin, 2012. Perubahan Sifat
fisik tanah, Sehingga kedepannya Kimia dan Biologi Tanah
dapat dijadikan sumber informasi Pasca Kegiatan Perambanan
yang lengkap bagi pembaca baik di Areal Hutan Pinus
mahasiswa maupun masyarakat Reboisasi Kabupaten
terhadap penggunaan lahan di Humbang Hasunduta Provinsi
Kelurahan Birobuli Selatan Sumatera Utara. Skripsi.
Kecamatan Palu Selatan Kota Palu Kizilkaya R., Orhan D. 2010.
Variation of land use and
DAFTAR PUSTAKA land cover effects on some
soil physico-chemical
Arifin, 2010. Kajian Sifat Fisik characteristics and soil
Tanah dan Berbagai enzyme activity //
Penggunaan Lahan dalam ZemdirbysteAgriculture. vol.
Hubungannya Dengan 97, No 2, p. 15-24.
Pendugaan Erosi Tanah. Kusumahadi, K.S. 2008. Watak dan
Jurnal Pertanian MAPETA, Sifat Tanah Areal
ISSN : 1411-2817, Vol. 12, Rehabilitasi Mangrove
No. 2. Tanjung Pasir. Jurnal Vitalis.
Barek, 2013. Sifat Kimia Tanah Pada Vol.1.No.1.Jakarta.
Berbagai Tipe Penggunaan Nelvia, 2012. Sifat Kimia Tanah
Lahan di Desa Leboni Inceptisol dan Respon Selada
Kecamatan Pamona terhadap Aplikasi Pupuk
Puselembo Kabupaten Poso, Kandang dan Trichoderma.
Skripsi (tidak di Jurnal Teknobiologi Vol. 3,
publikasikan) Universitas No. 2. Hal. 139- 143.
Tadulako. Palu. Oksana. 2012. Pengaruh Alih Fungsi
Hanafiah, Kemas Ali. (2005). Dasar- Lahan Hutan Menjadi
Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Perkebunan Kelapa Sawit
Raja Grafindo Persada. Terhadap Sifat Kimia Tanah.
Hanafiah,K. A,. 2007. Dasar-Dasar Jurnal Agroforestri. 3(2):139-

10
143.
Rosmarkam, Afandi, and Yuwono,
Nasih Widya (2002) Ilmu
Kesuburan Tanah. Kanisius,
Yogyakarta. ISBN 979-21-
0468-2.
Saridevi, 2013. Perbedaan Sifat
Biologi tanah Pada Berbagai
Tipe Penggunaan Lahan di
Tanah Andisol, Inceptisol,
dan Vertisol. Jurnal
Agroekoteknologi Tropika
Vol. 2, No. 4.
Sutedjo, M.M. dan Kartasapoetra
A.G. 2010. Pengantar Ilmu
Tanah. Cetakan V. PT.
Rineka Cipta. Jakarta. 152
hal.
Utami,2009. Kajian Sifat Fisik, Sifat
Kimia dan Sifat Biologi
Tanah Paska Tambang Galian
C Pada Tiga Tipe Penutupan
Lahan.Skripsi.
Wasis, 2012. Perbandingan Sifat
Kimia dan Biologi Tanah
Akibat Keterbukaan Lahan
Pada Hutan Reboisasi Pinus.
Jurnal Silivikultur Tropika
Vol. 3, No.1.
Yusanto, N.,2009. Analisis Sifat
Fisik Kimia dan Keseuburan
Tanah Pada Lokasi Rencana
Hutan Tanaman Industri PT
Prima Multibuwana. Jurnal
Hutan Tropis Borneo Vol. 10,
No27.

11
12

You might also like