Professional Documents
Culture Documents
Bulan Rajab
Bulan Rajab
KHUTHBAH JUM’AT
سو ْلَه ُ ب ِال ْه ُدى وَدِي ْ ِن
ل رَ ُ
س َ ا َ ْلحم َْد ُ لِله ِ الَّذ ْ
ِي أَ ْر َ
ق لِي ُ ْظه ِرَه ُ عَلَى الد ِي ْ ِن كُلِه ِ وَكَفى ب ِالله ِ
الْح َ ِ 25 Februari 2022 M / 23 Rajab 1443 H
نن الْعَظِي ِْم و َنَفَع َنَا بِمَا فِيْه ِ م ِ َ ب َارَك َ الله ُ فِي الْقُر ْآ ِ
فَيَا عِبَاد َ الله ِ َّاتقُو ْا الله َ م َا اسْ تَطَعْتُم ْ وَسَارِعُو ْا كي ْمِ و َاسْ تَغْف ِر ُ لَنَا و َل ِوَالِدِي ْنَا
َات و َالذِكْر ِ الْح َ ِ
الْاَي ِ
َب الْع َالم َي ِْنَ .و َاع ْلَمُو ْا أَ َّن الله َ
ِإلَى مَغْف ِرَة ِ ر ِ حي ْم ُ. الذن ْبِ الْعَظِي ِْم ِإ َّنه ُ ه ُو َ الْغَفُوْر ُ َّ
الر ِ ن َّمِ َ
سب ْح َانَه ُ و َتَع َالَى أَ م َرَك ُ ْم ب ِأَ مْر ٍ بَد َأَ فِيْه ِ ن َ ْف ِ
سه ِ .و َثَنى ُ
Jama’ah Jum’at yang dirahmati oleh Allah Jama’ah Jum’at yang dirahmati oleh Allah
Alhamdulillah pada kesempatan yang Di dalam kitab Tafsir Al-Jalalain, Qs. At-
mulia ini, kita masih diberi ni’mat sehat Taubah: 36 disebutkan bahwa:
dan iman oleh Allah SWT, sehingga kita
bisa hadir di masjid ini untuk لسن َة ِ (عِنْدَ الله ِ اث ْنَا ع َشَر َ (ا ِ َّن ع َِّدة َ ُّ
الشهُوْرِ) ا َل ْم ُعْت َدِ بِه َا ل ِ َّ
melaksanakan salat jum’at secara تالسمو ِ ق َّ اللوْ ِ
ح ال ْم َحْ ف ُوْظِ (يَوْم َ خ َل َ َ ب الله ِ) َّ شَهْرًا ف ِ ْي كِت ِ
berjama’ah. Salawat dan Salam tak
lupa kita kirimkan kepada baginda ي ُّ
الشهُوْرِ (ا َرْبَعَة ٌ حُرُم ٌ) مُح ََّرمَة ٌ ذ ُ ْو ْض مِنْه َا) أَ ْ
و َالْاَر َ
Rasulullah SAW yang menjadi تح ْ ِريْمُه َا
يَ : الْقَعْدَة ِ وَذ ُ ْو ا ْلحَِّجة ِ و َال ْمُح ََّرم ُ و َرَجَب ۗ(ذل ِ َ
ك) أَ ْ
Basyiiran wa Nadziiran. Juga saya
mengajak para jama’ah khususnya ن الْق َيِم ُ) ا َل ْمُسْتَقِيْم ُ (فَلَا تَظْل ِمُو ْا فِيْه َِّن) أَ ْ
ي :الْأَ شْهُرِ (الد ِي ْ ُ
pada diri saya sendiri, marilah kita
ي – ف َِإ َّنهَا فِيْهَا أَ ْعظَم ُ وِ ْزر ًا.
الْحُر ُ ِم (اَنْفُسَك ُ ْم) ب ِال ْمَع َاص ِ ْ
tingkatkan iman dan takwa kita kepada
Allah dengan menjalankan segala و َقِيْلَ :فِي ا ْل َأشْهُرِ ك ُلِه َا.
perintah dan menjauhi segala (Sesungguhnya bilangan bulan) jumlah bulan
larangannya. Semoga apa yang kita pertahunnya (di sisi Allah adalah 12 bulan dalam
lakukan bernilai ibadah disisi Allah kitabullah) Lauhul Mahfuzh (di waktu Dia
SWT. menciptakan Langit dan Bumi, diantaranya) bulan-
1 bulan tersebut (4 bulan suci) yang disucikan, yaitu
2
Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab Belakangan ini, kita telah mendengar berita di TV ,
(Itulah) penyucian bulan-bulan yang empat media social atau dari kerabat kita terkait seorang
tersebut (Agama yang Lurus) artinya agama yang ustadz yang mengharamkan wayang dan menyebut
mustaqim (maka janganlah kalian menganiaya agar dalangnya bertaubat. Juga kita mendengar
dalam bulan-bulan tersebut) dalam bulan-bulan mentri agama yang membandingkan antara suara
yang empat itu (diri kalian sendiri) dengan adzan dengan gonggongan anjing, atau seorang
malakukan kemaksiatan. Karena sesungguhnya yang dianggap ustadz yang melakukan perbuatan
perbuatan maksiat yang dilakukan dalam bulan- tak senonoh kepada santrinya, atau seorang khatib
bulan tersebut dosanya lebih besar lagi. Dan yang berkhuthbah dan lupa dengan beberapa rukun
menurut suatu penafsiran: dalam bulan-bulan yang khuthbahnya, atau ustadz yang lupa dengan bacaan
12 itu. qur’an Ketika sedang salat jum’at, dan masih
Jama’ah Jum’at yang dirahmati oleh Allah banyak lagi
Kita masih berada di bulan rajab, tepatnya di pekan kesalahan/ketergelinciran/dosa/kelakuan tak
terakhir bulan rajab, olehnya itu marilah kita senonoh lainnya yang kita dengar atau saksikan
menghindarkan diri dari menganiaya diri sendiri, secara langsung yang mana semuanya itu adalah
yaitu melakukan kemaksiatan, khususnya di bulan bentuk kemaksiatan, sesuai yang dimaksud dalam
rajab ini. Lalu, ap aitu maksiat? Di Dalam Mu’jam Ar- mu’jam ar-raaid. Namun, terlepas dari sengaja atau
Raaid, kata maksiat itu maknanya adalah (ٌ )زَلَّة
tidak dalam melakukan kemaksiatan tersebut,
maka sudah sepantasnya kita senantiasa
kesalahan/ketergelinciran. Juga bermakna (ٌ خطِي ْئَة
َ ) beristighfar dan bertaubat kepada Allah setiap kita
melakukan kemaksiatan.
dosa/kelakuan tidak senonoh.
4
3
Hingga saat pasca panen (Syawal) tiba, kita benar- Sebagai kesimpulan, marilah kita terus menjaga diri
benar menjadi petani (hamba) yang beruntung dari kemaksiatan dan bertaubat bila melakukan
(bertakwa), menjadi lebih (bersyukur) bahagia, kesalahan serta fokus untuk mempersiapkan diri
bermanfaat (berkontribusi) bagi diri sendiri menuju Ramadhan yang dipersiapkan sejak rajab
maupun orang-orang tercinta. ini, lalu sya’ban hingga bertemu Ramadhan. Lebih
dan kurangnya mohon dimaafkan.
Dzunnun Al-Mishri, dalam Ghunya lis Syaikh Abdil
Qadir Al-Jailani, h. 158 disebutkan:
9
10