1697-99Z - Article Text-5590-1-18-20220406

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

LAYANAN JARINGAN MENGGUNAKAN METODE SNIFFING BERBASIS

WIRESHARK
Ibnu Ubaedila1, Martanto2, Yudistira Arie Wijaya3, Kaslani4, Saeful Anwar5
1.
Program Studi Teknik Informatika, STMIK IKMI Cirebon.
2.
Program Studi Manajemen Informatika, STMIK IKMI Cirebon.
3.
Program Studi Sistem Informasi, STMIK IKMI Cirebon.
4.
Program Studi Komputerisasi Akuntansi, STMIK IKMI Cirebon.
5.
Program Studi Teknik Informatika, STMIK IKMI Cirebon.

Jln. Perjuangan No 10 B Majasem Kesambi Kota Cirebon


1
ibnu.ubaedilah123@gmail.com, 2 martantomusijo@gmail.com, 3 yudhistira010471@gmail.com , 4
kaslani123@gmail.com ,5saefulanwar419@gmail.com

Abstract

In moving a company in the field of service services, of course, looking for creations to attract many
customers by providing free wifi. Good internet quality is certainly very helpful for visitors in browsing
the internet while waiting for orders. One of the problems found in the problem of internet network
quality in coffee shops or caffe Cirebon is the absence of bandwidth management in limiting the speed of
download, upload, or streaming. In this study the method used is the user hotspot method where
bandwidth is divided based on the needs of each division. Hotspot user is a simple method of sharing
bandwidth by grouping to determine the amount of bandwidth received by each group. From the results
of the application of the method will be measured by Quality of Service (QoS) parameters such as
throughput, Delay, Jitter, and Packet Loss. The study used wireshark tools to capture traffic and get the
parameters needed. After network analysis, the results obtained were a significant improvement in the
quality of the internet network in coffee shops or caffe Cirebon with an increase in throughput of 81.36%,
a decrease in delays of 200%, a decrease in Jitter by 250%, and an increase in packet loss percentage of
0.56%. The thing that must be done is to do periodic monitoring and update the configuration to maintain
the stability of the internet network.

Keywords : network analysis Management Bandwidth, wireshark

Abstrak

Dalam menggerakan sebuah perusahaan di bidang jasa pelayanan, tentu mencari kreasi untuk menarik
banyak pelanggan dengan cara menyediakan wifi gratis. Kualitas internet yang bagus tentu sangat
membantu para pengunjung dalam melakukan browsing internet sambil menunggu pesanan. Salah satu
masalah yang ditemukan dalam permasalahan kualitas jaringan internet di warung kopi atau caffe
Cirebon adalah tidak adanya manajemen bandwidth dalam membatasi kecepatan download, upload,
maupun streaming. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode hotspot user dimana
bandwidth dibagi berdasarkan kebutuhan masing-masing divisi. Hotspot user merupakan metode
pembagian bandwidth sederhana dengan melakukan pengelompokkan untuk menentukan besaran
bandwidth yang di terima masing-masing kelompok. Dari hasil penerapan metode tersebut akan diukur
dengan parameter Quality of Service (QoS) seperti throughput, Delay, Jitter, dan Packet Loss. Penelitian ini
menggunakan tools wireshark untuk menangkap traffic dan mendapatkan parameter yang dibutuhkan.
Setelah dilakukan analisis jaringan hasil yang didapatkan adalah terdapat peningkatan yang signifikan
pada kualitas jaringan internet di warung kopi atau caffe Cirebon dengan peningkatan throughput sebesar
81,36%, penurunan Delay sebanyak 200%, penurunan Jitter sebesar 250%, dan terdapat kenaikan pada
persentase Packet Loss sebesar 0,56%. Hal yang harus warung kopi atau caffe Cirebon lakukan adalah
dengan melakukan monitoring berkala serta melakukan update konfigurasi agar menjaga kestabilan
jaringan internet.
Kata kunci : analisis jaringan, manajemen bandwidth, wireshark,
1. PENDAHULUAN mengenai protocol jaringan hasil dari pemfilteran
paket data menggunakan wireshark. pada
WiFi memiliiki banyak sekali kelebihan yg wireshark untuk memfilter paket caranya cukup
berakibat teknologi ini sebagai primadona bagi mudah dibandingkan dengan aplikasi lain karena
masyarakat. Pada jaringan personal komputer memerlukan penyetingan terlebih dahulu
dikenal kata protokol, yaitu sekumpulan aturan / sementara pada wireshark hanya cukup memilih
mekanisme atau baku yg dipakai buat filter paket pada kolom filter. Sehingga
mengirimkan data antara perangkat administrator jaringan dapat menganalisa paket
elektronik[1]. Sebuah lembaga tidak mungkin jaringan yang sedang berlangsung. Wireshark
mengambil resiko kehancuran sistem dapat dikembangkan lagi untuk kemanan
komputerisasi yang telah ada. Jaringan yang jaringan dari serangan malware.[3]
besar tentunya harus memiliki security yang baik Pada penelitian yang lain dilakukan oleh M.
untuk menjaga seluruh data yang ada dalam Ferdy Adriant, Is Mardianto pada Seminar
jaringan agar tidak terjadi pencurian dari luar. Nasional Cendekiawan 2015 implementasi
Untuk menganalisa sebuah system jaringan wireshark untuk penyadapan (Sniffing) paket
komputer digunakan aplikasi wireshark, data jaringan. munculnya kejahatan komputer
wireshark memungkinkan pengguna mengamati seperti penyadapan/pengendusan(Sniffing) data
data dari jaringan yang sedang beroperasi[2]. dan informasi yang lewat pada sistem jaringan
dengan metode menggunakan tools wireshark komputer. Dengan hasil capture-an yang telah di
yang sangat mudah dalam menganalisa sebuah analisa, yang lewat di jaringan bisa diketahui
jaringan. Aktivitas yang berhasil di capture oleh username dan password pada paket data POST.
wireshark terhadap informasi sumber, tujuan Dengan menggunakan Wireshark penyadapan
protocol dan waktu capture-nya. Dari data yang atau pengendusan data dan informasi dapat
didapatkan mengenai protocol jaringan hasil dari dilakukan pada paket yang lewat di jaringan yang
pemfilteran paket data menggunakan wireshark. mengakibatkan tercurinya informasi penting dan
[3] rahasia seperti username dan password. Saran
lebih ditujukan pada asas kehati-hatian ketika
2. TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI melakukan aktifitas seperti mengakses halaman
2.1. Tinjauan Pustaka web email, e-banking, social media,warnet atau
café.[5]
Penelitian terdahulu dilakukan oleh I Putu Masalah yang sering dihadapi adalah
Agus Eka Pratama, Putu Adhika Dharmesta yang warung kopi atau caffe di Cirebon yang
berjudul “implementasi wireshark dalam memberikan fasilitas akses wifi biasanya tidak
melakukan pemantauan protocol jaringan” pada pernah di password sehingga siapa saja bisa
tahun 2019. Untuk mengetahui masalah di alur mengaksesnya tanpa harus meminta password
protocol yang sedang digunakan oleh komputer wifi terlebih dahulu. Caffe ternama di Cirebon
tersebut maka pengujian ini akan menerapkan pun banyak yang menggunakan metode seperti
wireshark sebagai sebuah aplikasi pemantuan itu dengan alasan untuk kenyamanan dan
jaringan komunikasi komputer. Untuk melihat menarik minat pelanggan terutama dikalangan
bagaimana sebuah packet data dengan protocol mahasiswa. Namun, dengan membiarkan
tertentu bergerak pengguna bisa melihat flow pemakaian wifi gratis memungkinkan terjadi nya
graph yang sudah ada pada wireshark [4] kejahatan internet seperti siapa saja bisa
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan mengaksesnya sehingga tidak ada kemanan
oleh Tengku Mohd Diansyah pada 2015 jaringan dan banyak celah untuk melakukan
membahas tentang analisa pencegahan aktivitas Sniffing.
ilegal didalam jaringan menggunakan wireshark. Akar masalah yang didapatkan salah satu
masalah system keamanan yang dimiliki oleh warung kopi atau caffe Cirebon adalah masih
system operasi tidaklah cukup untuk kurangnya tingkat keamanan jaringan wireless
mengamankan jaringan komputer dengan sehingga sangat riskan untuk terjadi penyadapan
metode menggunakan tools wireshark yang dan kehilangan data. Untuk mengatasi masalah
sangat mudah dalam menganalisa sebuah tersebut solusinya adalah dengan analisis
jaringan. Hasil pengujian ini adalah pengujian keamanan jaringan untuk mengetahui adanya
aktivitas yang berhasil di capture oleh wireshark suatu celah yang dilintasi jaringan tersebut.
terhadap informasi sumber, tujuan protocol dan Dengan metode Sniffing maka akan ketahuan data
waktu capture-nya. Dari data yang didapatkan mana yang ada celahnya. Sniffing biasa dilakukan,
baik untuk kegunaan yang bersifat positif komponen tersebut bekerja dan berinteraksi
maupun yang bersifat sebaliknya. Untuk untuk meraih tujuan mereka. Analisis merupakan
mendapatkan sebuah keamanan jaringan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
computer maka diperlukan suatu tools yang ke dalam bagian-bagian komponennya dengan
dapat mendeteksi adanya suatu mekanisme maksud untuk mengidentifikasi dan
serangan dari jaringan. Sniffing dilakukan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
menggunakan perangkat lunak wireshark. kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan
Wireshark menampilkan semua data yang di yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
capture, yang terdiri dari waktu (time), source diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan
(IP address pengirim), destination (IP address perbaikannya.[6]
tujuan). Pada paket diatas protocol yang
digunakan adalah TCP/IP. Pada internet protocol 2.3. Teori sniffing
dapat melihat bahwa paket yang dikirim dari ip
address 192.168.2.20 ke ip address 103.85.60.93 Sniffing merupakan proses pengendusan paket
sebagai tujuan. Dari protocol TCP (Transmission data pada sistem jaringan komputer, yang
Control Protocol), terlihat bahwa yang mengirim diantaranya dapat memonitor dan menangkap
adalah tcp dari computer 192.168.2.20 dengan ip semua lalu lintas jaringan yang lewat tanpa
address tujuan 103.85.60.93 port 3581. peduli kepada siapa paket itu di kirimkan. Contoh
Acknowledgement terhadap paket nomor 1 dampak negatifSniffing, seseorang dapat melihat
sequence number relative 1, dengan nomor urut paket data informasi seperti username dan
selanjutnya 52. Panjang Window 8192 byte, password yang lewat pada jaringan komputer.[7]
paket yang diterima tidak rusak dengan
checksum 0xdaac. Pada paket lain dengan 2.4. Teori Wireshark
protocol http terlihat bahwa ip address komputer
192.168.2.20 dengan ip address tujuan Wireshark merupakan sebuah software
103.85.60.93 paket yang diterima di perlihatkan penganalisa jaringan yang paling dikenal.
ada paket yang berisi Post/gate/Login HTTP/1.1. Software ini sangat berguna dalam menyediakan
Hal ini menunjukan bahwa paket yang diterima jaringan dan protokol serta memberikan
adalah sebuah potongan transaksi proses
informasi tentang data yang tertangkap pada
pengiriman Login suatu situs web. Untuk
mengetahui pengiriman paket Login dapat jaringan. Software wireshark dapat menganalisa
dilakukan melalui menu Analyze pada wireshark. transmisi paket data dalam jaringan, proses
Pada menu Analyze ada beberapa sub-menu, koneksi dan transmisi data antar komputer.
seperti Display Filter, Apply as Filter, Prepare a Dapat mengumpamakan sebuah Network Packet
Filter, Enable Protocols, Decode As, User Analyzer sebagai alat untuk memeriksa apa yang
Specified Decodes dan menu Analyze untuk
sebenarnya sedang terjadi di dalam kabel
Follow TCP Stream. Dengan menu Follow TCP
Stream dapat menyatukan semua paket transaksi jaringan.[8]
yang ada menjadi sebuah kesatuan. Berdasarkan
latar belakang yang telah duraikan maka di 2.5. Teori Standarisasi Jaringan Wireless
usulkan penelitian ini dengan judul “analisis
layanan jaringan menggunakan metode Sniffing Standarisasi 802.11 wireless pertama kali
berbasis wireshark” Adapun yang menjadi alasan dikeluarkan oleh IEEE di tahun 1997. Institute of
dilakukannya pembuatan Skripsi dengan judul Electrical and Electronics Engineers (IEEE)
tersebut diatas adalah untuk meningkatkan merupakan organisasi professional bagi engineer,
keamanan suatu jaringan menggunakan ilmuwan dan pelajar. IEEE mengembangkan
wireshark dan menganalisis kerusakan dalam banyak standarisasi termasuk jaringan dan
jaringan sistem Login, sehingga data penting bisa komputasi. Standar 802.11 merupakan protocol
di curi dan ingin mempelajari kerusakan atau yang digunakan wireless client (perangkat
celah suatu system dalam jaringan. pengguna) dan base station (access point) atau
antara dua wireless clients. Versi IEEE
2.2. Teori analisis sebelumnya hanya untuk jaringan dengan range
2 Mbps (megabits per second), tapi dengan IEEE
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi 802.11 telah direvisi sejak 1997. Standar
Analisis adalah sebuah teknik pemecahan 802.11b, juga dikenal dengan Wi-Fi (Wireless
masalah yang menguraikan sebuah sistem Fidelity), bandwidthnymeningkat menjadi 11
menjadi bagian-bagian komponen dengan tujuan Mbps. 802.11b menjadi standar yang paling
mempelajari seberapa bagus bagianbagian banyak digunakan dengan frekuensi 2.4 GHz
sama dengan frekuensi yang digunakan cordless Kegiatan yang dilakukan antara lain dengan
phone.. Untuk Standard 802.11a, potensial untuk melakukan observasi langsung terhadap objek
bandwidthhingga 54 Mbps. 802.11a beroperasi di yang akan diteliti, serta melakukan studi
frekuensi 5 GHz, frekuensi yang banyak
dokumentasi di tempat penelitian berlangsung.
digunakan di kalangan militer dan tidak tersedia
di setiap negara. Tetapi saat ini sudah mulai 2. Desain atau Perancangan Sistem
banyak yang menggunakan frekuensi 802.11a. Setelah melakukan analisis, kemudian tahapan
Karena jaringan "a" dan "b" beroperasi di yang harus dilakukan adalah membuat gambar
frekuensi yang berbeda maka keduanya tidak topologi jaringan yang akan dibangun. Proses
kompatibel. 802.11a lebih bebas ganguan sinyal desain juga mencakup kebutuhan infrastruktur
oven microwave dan cordless phone dalam membangun topologi yang sudah
dibandingkan “b”, tetapi harga perangkatnya
dirancang.
lebih mahal dan daya jangkau relatif lebih
pendek. 802.11a kompatibel dengan standar 3. Implementasi
internasional lain seperti Hiperlan/1dan /2. Yang Setelah melakukan uji coba, langkah selanjutnya
merupakan standar Eropa yang dikeluarkan oleh yang dilakukan adalah menerapkan desain yang
European Telecommunications Standards sudah dirancang. Dimana pada tahapan ini akan
Institute (ETSI) untuk wireless LAN standard di menentukan berhasil atau gagalnya perencanaan
negara-negara Eropa. Standar wireless yang sudah dilakukan.
networking yang lain adalah standar 802.11 g
4. Monitoring dan Manajemen
yang cukup kompatibel dengan tipe 802.11 b dan
memiliki kombinasi kemampuan tipe a dan b. Pada tahap ini lah analisis jaringan dilakukan,
Standar 802.11g menggunakan frekuensi 2,4Gz dimana hasil dari penerapan desain akan di
yang memiliki kecepatan transmisi sebesar 54 analisis menggunakan tools khusus yaitu
Mbps bahkan dapat mencapai 108 Mbps (apabila Software Network Analyzer Wireshark selama 1
terdapat inisial G atau turbo). Hardware menit. Dari tahapan ini data-data yang diperoleh
pendukung 802.11g paling banyak diproduksi akan di hitung dan di nilai berdasarkan
oleh vendor. Secara teoritis, tipe ini mampu
parameter yang sudah ditentukan.
mentransfer data kurang lebih 20 Mbps atau 4
kali lebih cepat dari tipe b dan sedikit lebih Setelah proses monitoring dilakukan, maka
lambat dari tipe a.Tipe ini menempatkan sistem tahapan yang terakhir adalah melakukan proses
OFDM yang berfungsi untuk menghadapi manajemen dengan membuat kebijakan (policy).
gangguan frekuensi.[9] Kebijakan disini sangat diperlukan agar sistem
yang sudah dibangun dapat berjalan dengan baik
dan dapat bertahan dengan lama.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.2. Pengumpulan Data
3.1. Alur penelitian
Dalam Teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling utama dalam penelitian,
Analisis dan observasi karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data, tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
Desain atau perancangan sistem
mendapatkan data yang memenuhi standar data
yang ditetapkan. Adapun teknik pengumpulan
Implementasi data, antara lain:

a. Observasi
Monitoring dan Manajemen
Observasi adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur tingkah laku
Berrhasil Tidak individu, atau proses terjadinya suatu kegiatan
Berhasil yang diamati baik dalam situasi sebenarnya
maupun suatu kegiatan yang diamati baik dalam
Selesai situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan.
Menurut pendapat lain observasi diartikan
Gambar 1.1 Alur Penelitian sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada
1. Analisis dan Observasi
objek penelitian. Pencatatan tersebut
berdasarkan fakta-fakta yang dilihat didengar c. Penghitungan rata-rata jitter
dan dirasakan oleh si pengamat. Berdasarkan hitung rata-rata Jitter dengan menggunakan
beberapa pendapat tentang observasi dapat rumus sebagai berikut.
disimpulkan bahwa observasi adalah ungkapan total variasi delay
bahasa yang berupa lisan atau tulisan mengenai Jitter =
total paket
suatu pengamatan, peninjauan, dan pencatatan Sehingga menghasilkan data sebagai berikut
sistematik terhadap objek berdasarkan apa yang
dilihat, di dengar dan dirasakan.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan


data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa Gambar 1.3 Hasil Penghitungan Jitter
catatan, transkip, buku, majalah, agenda, notulen
rapat, dan sebagainya. a. Penghitungan Paket loss
Packet Loss dengan rumus sebagai berikut
3.3. Analisa Data
data yang dikirim− paket data yang diterima
x
a. Penghitungan Throughput paket data yang dikirim
100%
Hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut. Paket data yang diterima = paket data yang
Throughput = 33492/58,610 = dikirim – paket data yang hilang.
571,4383211056134 bytes/s Sehingga menghasilkan data sebagai berikut.
Sampai disitu kita harus mengubah satuan
bytes/s menjadi bits/s dengan rumus sebagai
berikut.
Throughput dalam bytes/s * 8
Maka throughput yang didapat adalah.
571,4383211056134 * 8 = 4.571,506568844907
bit/s= 4.571 bits/s atau 4.571 bps
Setelah mendapatkan throughput nya, kemudian
hitung persentase throughput untuk Gambar 1.4 Hasil penghitungan Packet Loss
mendapatkan tingkat kualitas throughput
tersebut. Karna alokasi bandwidth di tempat 3.4. Tahapan analisis jaringan
penelitian adalah 30 Mbps, maka hasil yang
4571 a. Persiapan alat dan bahan
didapatkan adalah sebagai berikut. x 1. Router mikrotik
3000000
100% = 0,001523667 % = 0,02 % (25% jelek). 2. Winbox
3. Wireshark
b. Penghitungan rata-rata Delay 4. Microsoft excel
5. Laptop
b. Langkah Analisis jaringan
Delay rata-rata =
total delay 1. Hubungkan laptop pada jaringan yang akan di
total paket yang diterima analisis. Dalam kasus ini uji coba dilakukan
terhadap jaringan wifi.
Sehingga menghasilkan data sebagai berikut.
2. Lalu buka software wireshark

Gambar 1.2 Penghitungan rata-rata Delay


Grafik 1. 8 Grafik Perbandingan Rata-rata
Gambar 1.5 Software wireshark Throughput

3. Pilih koneksi wifi Pada Grafik 1. 8 dapat dilihat bahwa terjadi


peningkatan throughput sebesar 81,36% yang
berarti kecepatan internet terjadi kenaikan yang
signifikan.

b. Grafik Evaluasi Delay

Dibawah ini adalah grafik Delay


perbandingan antara sebelum penerapan
dan sesudah penerapan.
Gambar 1.6 Pilih koneksi jaringan
DELAY
4. Lakukan Sniffing selama 1 menit

DELAY
SESUDAH PENERAPAN MANAJEMEN BANDWIDTH3.29
SEBELUM PENERAPAN MANAJEMEN BANDWIDTH 660
0 500 1000
Grafik 1. 9 Grafik Perbandingan rata-rata Delay
Dapat dilihat pada grafik 1. 9 terjadi penurunan
Delay sebanyak 200% lebih dengan perhitungan
rata-rata delay sebelum penerapan 660 dibagi
dengan delay sesudah penerpaan 3,29 dimana ini
berarti Delay yang dihasilkan setelah penerapan
manajemen bandwidth menjadi lebih baik.

c. Grafik Evaluasi Jitter


Gambar 1. 7 Hasil Sniffing
Dibawah ini adalah grafik jiter perbandingan
5. HASIL DAN PEMBAHASAN antara sebelum penerapan dan sesudah
penerapan.
Dibawah ini adalah grafik hasil analisis jaringan
yang dilakukan peneliti di warung kopi atau caffe
Cirebon selama tujuh hari.

a. throughput
Dibawah ini adalah grafik throughput
perbandingan antara sebelum penerapan dan
sesudah penerapan.

Grafik 1. 10 Grafik Perbandingan rata-rata Jitter


Terlihat pada grafik 1. 10 terjadi penurunan yang merasakan stabilitas internet secara adil dan
signifikan pada Jitter sebesar 250% lebih dengan tepat sasaran.
perhitungan rata-rata Jitter sebelum penerapan .
1254,29 dibagi dengan Jitter sesudah penerpaan
4,57 sehingga Jitter yang dihasilkan setelah Daftar Pustaka:
penerapan manajemen bandwidth jauh lebih baik [1] M. A. Abdillah, A. Yudhana, and A. Fadil,
“Sniffing Pada Jaringan WiFi Berbasis
d. Grafik Evaluasi Packet Loss Protokol 802.1x Menggunakan Aplikasi
Wireshark,” J-SAKTI (Jurnal Sains Komput.
dan Inform., vol. 4, no. 1, p. 1, 2020, doi:
10.30645/j-sakti.v4i1.181.
[2] R. I. Renaldo, S. Komputer, F. I. Komputer,
U. Sriwijaya, N. M. Protocol, and T. Data,
“Analisis Simple Network Management
Protocol ( SNMP ) Menggunakan
Wireshark dan Visualisasi Traffic Data
Menggunakan Orange.”
[3] T. M. Diansyah, J. T. Informatika, S. Tinggi,
and T. Harapan, “Analisa Pencegahan
Grafik 1. 11 Grafik Perbandingan rata-rata Aktivitas Ilegal Didalam Jaringan
Packet Loss Menggunakan Wireshark,” vol. IV, no. 2,
pp. 20–23, 2015, [Online]. Available:
Dapat dilihat pada grafik 1. 11 terdapat http://ejournal.stmik-time.ac.id/index.ph
kenaikan pada persentase Packet Loss sebesar p/jurnalTIMES/article/view/229.
0,56% sehingga terdapat sedikit penurunan [4] I. P. A. E. Pratama and P. A. Dharmesta,
kualitas dari Packet Loszs setelah penerapan “Implementasi Wireshark Dalam
manajemen bandwidth. Melakukan Pemantauan Protocol Jaringan
( Studi Kasus : Intranet Jurusan Teknologi
Informasi Universitas Udayana ),” Mantik
Penusa, vol. 3, no. 1, pp. 94–99, 2019.
Kesimpulan dan Saran [5] M. F. Adriant and I. Mardianto,
“Implementasi Wireshark Untuk
Dari penelitian yang sudah dilakukan dengan Penyadapan (Sniffing) Paket Data
judul “Analisis Keamanan Jaringan Menggunakan Jaringan,” Semin. Nas. Cendekiawan, pp.
Metode Sniffing Berbasis Wireshark ” dimulai 224–228, 2015, [Online]. Available:
pada penentuan latar belakang masalah, rumusan https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id
masalah, hipotesis, sampai kepada penelitia ini /semnas/article/download/139/138.
selesai dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa : [6] T. Ariyadi and A. Kasim, “Analisis Paket
Penerapan manajemen bandwidth dengan DHCP Rogue Pada Jaringan Local Area
menggunakan metode Sniffing dapat Network ( LAN ) Menggunakan
meningkatkan kualitas internet secara signifikan Wireshark,” pp. 97–101, 2018.
dimana hal ini ditunjukan dengan adanya [7] M. Lathif and R. Suryana, “Metode
peningkatan secara drastis dari kualitas Evaluasi Keamanan Informasi Pada
parameter-parameter quality of service (qos) Jaringan Lokal Lapan Bandung
seperti throughput, Delay, dan Jitter. Hasil yang ( Evaluation Method of Information
didapatkan dengan peningkatan throughput Security on Lapan Bandung Local
sebesar 81,36%, penurunan Delay sebanyak Network ),” no. November 2014, pp. 978–
200%, penurunan Jitter sebesar 250%, dan 979, 2014.
terdapat kenaikan pada persentase Packet Loss [8] D. Irawan, “Analisis dan Penyadapan
sebesar 0,56% walaupun ada sedikit penurunan Transmisi Paket Data Jaringan Komputer
kualitas pada Packet Loss namun tidak terasa. Menggunakan Wireshark,” Anal. dan
Saran memuat berbagai usulan atau pendapat Penyadapan Transm. Paket Data Jar.
yang sebaiknya dikaitkan oleh penelitian sejenis. Komput. Menggunakan Wireshark, vol. 7,
Disarankan untuk melakukan pengelolaan no. 1, pp. 1–5, 2017.
manajemen hak akses user untuk mendukung [9] 2019 Riyan Feraldi., “Kelemahan
kinerja dipelayanan Warung kopi atau caffe Keamanan Jaringan Wireless,” J. Chem. Inf.
Cirebonadalah memberikan prioritas akses Model., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699,
internet pada traffic yang kompleks sehingga bisa 2019.

You might also like