Gagasan Dasar Dan Pemikiran Pendidikan Islam K.H Ahmad Dahlan

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

GAGASAN DASAR DAN PEMIKIRAN PENDIDIKAN

ISLAM K.H AHMAD DAHLAN

Siti Arofah, dan Maarif Jamu’in


Prodi Pendidikan Agama Islam FAI-UMS
Email: sitiarofah286@yahoo.co.id

ABSTRACT
The background of this study stems from the curiosity of researchers to
Muhammadiyah schools amounting to tens, hundreds or even thousands, of which
schools are the result of thinking K.H Ahmad Dahlan. More precisely not in school,
but the thought of his remarkable idea especially in the field of Islamic Education.
Islamic education has a major role in determining the fate of the nation. The
spread of education are considered less prevalent, especially in remote areas. For
that K.H Ahmad Dahlan (the founder of Muhammadiyah) contributed to provide
results embodiments thoughts in seeing problems arising in indigenous areas. The
purpose of this study is to find out what the basic idea behind the thought K.H
Ahmad Dahlan and what are his thoughts on Islamic Education. From the research
that has been done, the researchers found the results that the idea of K.H Ahmad
Dahlan are motivated by several things, including: (1) Concerns over indigenous
Muslims, (2) education gap, and (3) The fight against Christians. While thinking
KH Ahmad Dahlan in the world of Islamic education are: (1) Establish the school,
(2) Born “ulama-intellect” or “intellect-ulama”, (3) in cooperation with the Dutch
government, (4) Adopt the education system, and (5) Da’wah.

Keywords: K.H Ahmad Dahlan, Basic Idea, Thought of Islamic Education.

‫ﻛﺎن ﳕﻮ اﳉﻤﻌﻴﺔ اﻟﻌﺎﻧﺸﻴﺔ ﰱ اﳌﻨﻈﻤﺔ واﳋﺬﻣﺎت ﳉﻤﻌﻴﺘﻬﺎ ﰱ اﻟﻘﻴﻤﺔ‬


‫واﻟﻜﻤﻴﺔ اﻟﱴ ﺗﻮﺟﺪ ﰱ ﺷﱴ اﳌﺪن واﻟﻘﺮى ﻣﻦ ﻣﺪرﻳﺔ ﺳﺎﺑﻨﺞ اﱃ ﻣﲑوﻛﻰ وﰱ‬
‫ ﻗﺪ اﺣﺘﺎﺟﺖ ﻫﺬﻩ ﻛﻠﻬﺎ اﻟﻜﻮادر اﻟﻨﺎﺷﻄﺎت واﻟﻨﺠﻴﺒﺎت‬،‫اﻟﺒﻠﺪان اﳋﺎرﺟﻴﺔ‬
‫واﻟﻌﺎﳌﺎت وﻫﻦ اﻟﻼﺗﻰ ﺳﺘﻮاﺻﻠﻦ ﺟﻬﺎد اﻟﺴﺎﺑﻘﺎت ﻛﻔﻰ اﻟﺮﺋﺎﺳﺔ واﳌﺴﺆوﻟﻴﺔ‬
‫ وﻛﺎﻧﺖ‬.‫ ﻛﺎن ﻋﺪد اﻟﻜﻮادر ﳏﺪودا‬،‫ وﻟﻜﻦ اﻷﺳﻒ‬.‫ﰱ اﳋﺪﻣﺔ اﻟﻌﺎﺋﺸﻴﺔ‬
114 Tajdida, Vol. 13, No. 2, Desember 2015
‫ واﺛﺮت ﻫﺬﻩ اﳊﺎﻟﺔ ﺗﺄﺛﲑات ﺳﻴﺌﺔ ﰱ ﻗﻴﺎم‬،‫ﻣﺪﺑﺮات اﳉﻤﻌﻴﺔ ﻳﻘﻤﻦ ﺑﺎﻟﻮﻇﻴﻔﺘﲔ‬
‫ وﻻ ﺑﺪ ﻟﻠﺠﻤﻌﻴﺔ أن ﺗﻘﻮم ﺑﻌﺪة‬.‫ﺑﺮﺋﺎﺳﺘﻬﻦ ﻟﻀﻴﻖ اﻟﻮﻗﺖ واﻟﻄﺎﻗﺔ واﳌﻨﺎﺳﺒﺔ‬
.‫اﶈﺎوﻻت واﻟﻄﺮﻳﻘﺎت ﳌﻘﺎوﻣﺔ ﻫﺬﻩ اﳊﺎﻟﺔ اﳌﻬﻤﺔ‬
‫وﻋﺰﻣﺖ اﻟﺒﺎﺣﺜﺔ ﺑﺒﺤﺜﻬﺎ أن ﲢﺎول ﳏﺎوﻻت ﳌﻘﺎوﻣﺔ إﻋﺪاد اﻟﻜﻮادر ﻳﻄﺎﺑﻖ‬
.‫ﺑﺎﻟﻄﺎﻗﺔ اﻟﱴ ﺑﻠﺪﻳﻬﺎ‬

.‫ ﻣﻘﺎوﻣﺔ إﻋﺪاد اﻟﻜﻮادر‬،‫ اﻟﻌﺮﻗﻠﺔ اﻟﻜﺎدرﻳﺔ‬،‫ اﻟﻌﺎﺋﺸﻴﺔ‬:‫اﻷﻟﻔﺎظ اﻟﺮﺋﻴﺴﻴﺔ‬


PENDAHULUAN pokok. Salah satu cara yang dianggap
tepat untuk mengantisipasinya
Latar belakang penelitian
adalah dengan memperbaiki sistem
ini bermula dari rasa penasaran
pendidikan khususnya di negara
peneliti terhadap sekolah-sekolah
Indonesia. Peran besar dalam
Muhammadiyah yang berjumlah
menentukan nasib bangsa berada
puluhan, ratusan bahkan ribuan,1
pada Pendidikan Islam. Penyebaran
yang mana sekolah-sekolah tersebut
sekolah yang dianggap kurang
merupakan hasil dari pemikiran
merata khususnya di daerah-daerah
K.H Ahmad Dahlan. Lebih tepatnya
terpencil semakin menambah
bukan pada sekolahnya, namun
kompleks permasalahan negara.
pada pemikiran luar biasa beliau
Untuk menanggapi permasalahan
terutama dalam bidang Pendidikan
ini, K.H Ahmad Dahlan sebagai
Islam.
pendiri Muhammadiyah turut
Perkembangan dunia yang
mendedikasikan dirinya sebagai
semakin global menuntut semua
pelopor pembaharu pendidikan
lapisan masyarakat berpikir modern.
Islam.
Hal ini menimbulkan dampak positif
Berbekal ilmu agama yang
serta negatif pada suatu bangsa. Untuk
ia kuasai dan ide-ide pembaru
itu negara harus segera bertindak
dari Timur Tengah, K.H Ahmad
dalam mengatasi masalah tersebut
Dahlan mencoba menerapkannya
karena ini merupakan masalah
1
Jumlah Amal Usaha Muhammadiyah yang dipelopori oleh K.H Ahmad Dahlan dalam
Pendidikan Islam diantaranya TK/TPQ sejumlah 4.623, 2.604 Sekolah Dasar (SD)/MI, 1.772
Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MTs, 1.143 Sekolah Menengah Atas (SMA)/SMK/MA,
67 Pondok Pesantren, 172 jumlah total Perguruan tinggi Muhammadiyah, serta 71 Sekolah
Luar Biasa (SLB). (Muhammadiyah, http://www.muhammadiyah.or.id/content-8-det-
amal-usaha.html, Diakses pada 14 Mei 2015.)

Gagasan Dasar dan Pemikiran... - Siti Arofah dan Maarif Jamu’in 115
di bumi Nusantara yang bertujuan gunakan pendekatan deskriptif
untuk memperbaharui pemahaman analisis, yaitu pencarian berupa
keagamaan (keislaman) di sebagian fakta, hasil dan ide pemikiran
besar dunia Islam saat itu yang seseorang melalui cara mencari,
masih bersifat ortodoks (kolot). menganalisis, membuat interpretasi
Kemudian hal yang terpenting pula serta melakukan generalisasi terhadap
setelah memperbaharui pemahaman hasil penelitian yang dilakukan.2
keagamaan adalah masalah pen- 1. Teknik Pengumpulan Data
didikan pada masyarakat. Melihat Untuk mendapatkan data,
fenomena yang terjadi seperti penulis memanfaatkan berbagai
kurangnya pendidikan agama di referensi buku, dokumen, sejarah,
sekolah-sekolah saat itu, bahwa dan lain-lain yang dianggap sesuai
pemerintah Indonesia tidak mungkin dengan permasalahan yang diteliti.
mampu mendirikan instansi pen- Sangat sulit memetakan konsep
didikan diseluruh pelosok nusantara, pemikiran K.H Ahmad Dahlan,
maka K.H Ahmad Dahlan melalui karena tidak satupun dokumen
pemikirannya tersebut ia mampu tertulis darinya. Namun setidaknya
mendirikan berbagai sekolah Islam ada buku-buku yang terkait dengan
yang dirasa sangat membantu tema penelitian.
tugas pemerintah. Sekolah-sekolah Metode pengumpulan data yang
tersebut tersebar di seluruh pelosok digunakan peneliti adalah metode
Indonesia mulai puluhan, ratusan, dokumentasi. Esterbeg mengatakan
sampai ribuan Sekolah Islam. bahwa metode dokumen adalah
Berdasarkan uraian di atas, segala sesuatu materi dalam bentuk
maka tujuan penelitian ini adalah tertulis yang dibuat oleh manusia.
untuk mengetahui apa gagasan Dokumen berguna jika peneliti ingin
dasar yang melatarbelakangi pe- mendapatkan informasi mengenai
suatu peristiwa tetapi mengalami
mikiran K.H Ahmad Dahlan dan apa
kesulitan untuk mewawancarai
saja pemikiran-pemikirannya pada
langsung para pelaku. Kondisi
Pendidikan Islam.
tersebut mungkin terjadi jika peneliti
melakukan studi pada peristiwa
METODE PENELITIAN masa lalu dimana para pelaku sudah
Jenis penelitian ini adalah meninggal.3
penelitian kepustakaan (library 2. Analisis Data
research), yaitu data yang diteliti Penelitian ini termasuk pe-
dari berbagai buku yang bersumber nelitian perpustakaan yang bertujuan
dari khasanah kepustakaan. Meng- untuk mengumpulkan data dan
2
Munzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarat: Rajawali Press, 1999), hlm. 62.
3
Santoso, Penelitian Kualitatif Dasar-dasar, (Jakarta: PT.Index, 2012), hlm. 61.

116 Tajdida, Vol. 13, No. 2, Desember 2015


informasi dengan bantuan berbagai K.H Ahmad Dahlan menikahi Siti
referensi di perpustakaan, seperti: Walidah, sepupunya sendiri yang
buku-buku, dokumen, catatan dan kemudian dikenal dengan Nyai
kisah-kisah sejarah lainnya. Ahmad Dahlan. Dari pernikahannya
K.H Ahmad Dahlan dikaruniai 6
HASIL DAN PEMBAHASAN orang anak.
Sebelum Muhammadiyah
1. K.H Ahmad Dahlan berdiri, K.H Ahmad Dahlan telah
K.H Ahmad Dahlan lahir di melakukan berbagai kegiatan ke-
Kauman Yogyakarta tahun 1285 agamaan dan dakwah. Tahun 1907,
H/1869 M. Muhammad Darwis Kiai mempelopori Musyawarah
adalah nama beliau pada masa Alim Ulama. Dalam rapat pertama
kanak-kanak, barulah ketika naik Musyawarah Alim Ulama 1907,
haji namanya berganti menjadi Kiai menyatakan pendapat bahwa
Ahmad Dahlan. Dilahirkan dari arah kiblat Masjid Besar Yogyakarta
ibu yang bernama Siti Aminah kurang tepat. Sejak itulah arah kiblat
dan ayah K.H Abu Bakar (seorang masjid besar digeser agak ke kanan
khatib Masjid Agung Kesultanan oleh para murid Kiai Ahmad Dahlan.
Yogyakarta), putra ke empat dari K.H Ahmad Dahlan wafat
enam bersaudara. Bila silsilahnya setelah beberapa kali jatuh sakit,
dirunut lebih jauh, maka ditemukan tepatnya pada tanggal 23 Februari
keterangan bahwa ia adalah 1923. Beberapa bulan sebelum wafat,
keturunan Syaikh Maulana Malik Kyai sempat mendirikan masjid
Ibrahim4 wafat pada 8 April 1418 M dan shalat Jum’at di Tretes Malang.
yang disemayamkan di Gresik. Bersama para sahabatnya pimpinan
Tahun 1890 K.H Ahmad Muhammadiyah, Kiai mendirikan
Dahlan menunaikan ibadah haji. rumah sakit yang pertama. Rumah
Kesempatan itu dimanfaatkannya sakit ini kemudian dikenal dengan
berguru kepada para ulama untuk Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
belajar ilmu fiqh, ilmu hadits, serta yang diresmikan pada tanggal 13
menguasai berbagai kitab. Salah Januari 1923.
satu guru K.H Ahmad Dahlan 2. Gagasan Dasar
adalah ayahnya sendiri yang antara Gagasan dasar pemikiran K.H
lain mengajarkan membaca dan Ahmad Dahlan dilatarbelakangi
menulis. Setelah berumur 24 tahun, beberapa hal, diantaranya:
4
Dari garis ibu, K.H Ahmad dahlan adalah cucu Penghulu Kraton: K.H Ibrahim.
Sementara dari ayahnya K.H Ahmad Dahlan mempunyai hubungan darah dengan Maulana
Malik Ibrahim. Kiai Abu Bakar adalah putra K.H Sulaeman dari ayah kiai Murtadla yang
ayahnya Ki Demang Juru Kapisan adalah putra Maulana Sulaeman yang dikenal dengan Kiai
Ageng Gribig anak dari Maulana Fadlullah. Dari Maulana Fadlullah inilah garis keturunan
K.H Ahmad Dahlan mulai bersambung darah dengan Maulana Malik Ibrahim. Maulana
Malik Ibrahim dikenal sebagai penyebar agama di daerah Jawa Timur tepatnya di Gresik
sekitar abad ke-15. Salah
Gagasan Dasar dan Pemikiran... - Siti Arofah dan Maarif Jamu’in 117
a. Keprihatinan terhadap umat pemerintah Belanda waktu itu hanya
Islam pribumi. menawarkan ilmu umum saja.
Ia prihatin melihat negara K.H Ahmad Dahlan tidak
pribumi semakin terpuruk dan langsung merubah sistem pendidikan
tenggelam karena situasi dan kondisi dengan mendirikan sekolah
global. Hal ini semakin diperparah sendiri, namun diawali dengan ia
dengan politik kolonial Belanda yang meminta izin kepada pemerintah
sangat merugikan bangsa Indonesia Belanda saat itu untuk mengajarkan
(bahwa hanya anak bangsawanlah ilmu agama dalam sekolahnya.
yang bisa sekolah di pemerintahan Permintaan tersebut disetujui oleh
Belanda). Menurutnya, upaya Belanda karena mengira kerja keras
tepat yang harus dilakukan adalah ia akan sia-sia bahwa murid akan
membenahi sistem pendidikan tertarik pada ilmu umum saja bukan
pribumi. Pendidikan harus di- pada ilmu agama. Perkiraan yang
dipikirkan pemerintah Belanda
tempatkan pada skala prioritas
ternyata meleset, justru dengan awal
dalam proses pembangunan umat.
itu K.H Ahmad Dahlan atas usulan
Ilmu agama adalah terpenting,
para muridnya mampu mendirikan
namun harus diimbangi dengan
sekolah sederhana yang mempelajari
ilmu umum.
dua ilmu, yaitu ilmu agama dan ilmu
b. Kesenjangan pendidikan. umum.
Kesenjangan pendidikan ilmu c. Pertarungan melawan Kristen.
agama dan ilmu umum pada saat Menurut Addison, gerakan-
itu membuat K.H Ahmad Dahlan gerakan keagamaan di Indonesia
semakin tergerak hati untuk selama 400 tahun bisa dianggap
membenahi sistem pendidikan di sebagai salah satu pertarungan
Indonesia. Ia sadar bahwa kita antara Kristen dan Islam.6 Untuk
adalah bangsa terjajah, namun memperkuat teori ini, terdapat
untuk melepaskan belenggu itu kita data yang menawarkan beberapa
harus memperbaharui cara pandang petunjuk tambahan di sekitar motif-
generasi melalui pendidikan agama motif didirikannya Muhammadiyah.
disertai ilmu umum, sehingga akan Terpenting dalam hal ini adalah
tercipta kualitas manusia yang berbagai pernyataan dan tindakan
lebih tinggi. Gagasan terpentingnya Dahlan di depan publik dalam
adalah memasukkan pendidikan hubungannya misi Kristen. Dahlan
agama Islam kedalam sekolah yang pernah berkata, “... Meskipun Islam
dikelola pemerintah,5 karena sekolah tidak akan pernah lenyap dari muka
5
Weinata Sairin, Gerakan Pembaharuan Muhammadiyah, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
1995), hlm. 49.
6
Addison dalam Alwi Shihab, hlm.143.

118 Tajdida, Vol. 13, No. 2, Desember 2015


bumi, kemungkinan Islam lenyap di umum, siap berjuang mengabdi
Indonesia tetap terbuka”.7 untuk Muhammadiyah dalam me-
Ahmad Dahlan menganggap nyantuni nilai-nilai keagamaan pada
bahwa pendirian lembaga pen- masyarakat.
didikan merupakan tujuan pokok Rumusan tujuan pendidikan
melawan Kristenisasi. Dalam tersebut merupakan sikap pem-
sekolah-sekolah Muhammadiyah, baharuan terhadap tujuan pen-
Agama diajarkan sebagai mata didikan pesantren, yang hanya
pelajaran wajib dan ilmu umum menciptakan individu shaleh dan
sebagai penunjang. mengajarkan ilmu agama saja.
Langkah monumental ini dalam Dalam pendidikan pesantren, murid
wacana Islam kontemporer disebut tidak diajarkan sama sekali ilmu
dengan “teologi transformatif”, umum serta tidak menggunakan
karena Islam tidak sekedar menjadi tulisan latin. Semua kitab dan tulisan
seperangkat ajaran ritual ibadah dan yang diajarkan menggunakan
“hablum minAllah” (hubungan denga bahasa dan tulisan Arab. Sebaliknya,
Allah) semata, tetapi justru peduli pendidikan sekolah model Belanda
dan terlibat dalam memecahkan merupakan pendidikan “sekuler”
masalah-masalah kongkret yang yang tidak diajarkan ilmu agama
dihadapi manusia. Inilah teologi sama sekali serta pelajaran di sekolah
amal yang tipikal (khas) dari ini menggunakan huruf latin. Akibat
Kyai Dahlan dan awal kelahiran dualisme pendidikan tersebut di-
Muhammadiyah.8 lahirkan dua kutub inteligensia;
lulusan pesantren yang menguasai
3. Pemikiran pendidikan Islam. agama tetapi tidak menguasai ilmu
Pemikiran-pemikiran K.H Ahmad umum dan lulusan sekolah Belanda
Dahlan dalam dunia pendidikan yang menguasai ilmu umum tetapi
Islam diantaranya: tidak menguasai ilmu agama.
a. Mendirikan sekolah. Melihat ketimpangan tersebut,
Tujuan pendidikan menurut K.H Ahmad Dahlan berpendapat
KH. Ahmad Dahlan yaitu mem- bahwa tujuan pendidikan yang
bentuk manusia yang alim dalam utuh adalah membentuk individu
ilmu agama, berpandangan luas yang paham ilmu agama serta
dengan memiliki pengetahuan ilmu umum. Ini merupakan satu

7
Alwi menjelaskan dalam bukunya bahwa; Pernyataan penting Dahlan ini dikutip oleh
banyak sarjana yang menulis hal tentang Muhammadiyah dan pendirinya. Lihat misalnya
Mukti Ali, The Muhammadiyah Movement, hlm.33. Begitu juga Hamka yang juga mengutip
pernyataan ini dalam karyanya K.H.Ahmad Dahlan (Jakarta:Sinar Pudjangga, 1952), hlm.17.
8
Muhammadiyah, http://www.Muhammadiyah.or.id/content-178, Diakses pada 20
Mei 2015.

Gagasan Dasar dan Pemikiran... - Siti Arofah dan Maarif Jamu’in 119
kesatuan ilmu yang tidak dapat Dalam madrasah tersebut K.H
dipisahkan satu sama lain. Atas Ahmad Dahlan menerapkan Q.S
jasa-jasa KH. Ahmad Dahlan dalam 96 ayat 1 yang menekankan kepada
membangkitkan kesadaran bangsa murid-muridnya untuk membaca.
ini melalui pembaharuan Islam Melalui pendidikan, Ahmad Dahlan
dan pendidikan, maka Pemerintah berpikir tidak ada lagi buta huruf,
Republik Indonesia menetapkannya mereka akan mudah menerima
sebagai Pahlawan Nasional dengan informasi lewat tulisan mengenai
surat Keputusan Presiden no. 657 agamanya. K.H. Ahmad Dahlan
tahun 1961. Dasar-dasar penetapan mengabdikan diri sepenuhnya
itu ialah: KH. Ahmad Dahlan dalam bidang pendidikan. Titik
telah mempelopori kebangkitan bidik pada dunia pendidikan mampu
umat Islam dengan menyadarkan mengantarkannya memasuki jantung
masyarakat akan nasibnya sebagai persoalan umat yang sebenarnya.
bangsa terjajah yang masih harus b. Lahir “ulama-intelek” atau
belajar dan berbuat. “intelek-ulama”.
Keinginannya mendirikan sekolah Cita-cita pendidikan yang
juga dilatarbelakangi kelemahan digagasnya adalah lahir manusia-
pesantren yang biasanya ikut mati manusia baru yang mampu tampil
jika kiainya meninggal. Untuk itu sebagai “ulama-intelek” atau “intelek-
tanggal 18 Nopember 1912 K.H ulama”, yaitu seorang muslim yang
Ahmad Dahlan mulai mendirikan memiliki keteguhan iman dan ilmu
sekolah (Madrasah Ibtidaiyah dan yang luas, kuat jasmani dan rohani.
Madrasah Diniyah) yang bertempat Ide K.H. Ahmad Dahlan tentang
di rumahnya dengan ukuran yang model pendidikan integralistik yang
sederhana. Madrasah tersebut mampu melahirkan muslim ulama-
merupakan madrasah pertama intelek masih terus dalam proses
pencarian. Dalam rangka menjamin
yang dibangun dan dikelola secara
kelangsungan sekolah yang ia
mandiri oleh pribumi. Meskipun
dirikan, maka atas saran murid-
berlabel sekolah Islami, namun
muridnya ia akhirnya mendirikan
pembelajarannya menggunakan
persyarikatan Muhammadiyah
dua ilmu, yaitu ilmu agama dan
tahun 1912.
ilmu umum. Madrasah tersebut
Metode pembelajaran yang
dilengkapi dengan fasilitas yang
dikembangkan K.H Ahmad Dahlan
cukup memadai seperti papan
bercorak kontekstual melalui pro-
tulis, meja dan kursi, yang mana
ses penyadaran. Contoh klasik
hal ini merupakan perombakan
adalah ketika ia menjelaskan surat
baru dari sistem pesantren sehingga
al-Ma’un kepada santri-santrinya
kontrapun muncul dan menganggap
secara berulang-ulang hingga
Dahlan kafir. santri itu menyadari bahwa surat
120 Tajdida, Vol. 13, No. 2, Desember 2015
itu menganjurkan supaya kita dengannya dapat bertahan saat itu.
memperhatikan dan menolong fakir- Sehingga K.H Ahmad Dahlan dapat
miskin, dan harus mengamalkan masuk lebih dalam pada lingkungan
isinya. Setelah para santri pendidikan kaum misionaris yang
mengamalkan perintah itu, baru diciptakan oleh pemerintah Belanda,
diganti surat berikutnya. yang saat itu lebih maju kedepan dari
Gagasan Abdul Mukti Ali, sistem pada sistem pendidikan pribumi
pendidikan dan pengajaran agama yang tradisional.
Islam di Indonesia ini yang paling Dari uraian tersebut di atas, ada
baik adalah sistem pendidikan yang beberapa catatan yang direntaskan
mengikuti sistem pondok pesantren oleh K.H Ahmad Dahlan,9 antara
karena didalamnya diresapi lain:
dengan suasana keagamaan. Dalam 1) Membawa pembaruan
semangat yang sama, belakangan dalam bentuk kelembagaan
ini sekolah-sekolah Islam tengah pendidikan yang semula
berpacu menuju peningkatan mutu sistem pesantren menjadi
pendidikan. Salah satu model sistem sekolah.
pendidikan terbaru adalah full day 2) Memasukkan pelajaran
school, sekolah sampai sore hari umum kepada sekolah-
tidak terkecuali di lingkungan sekolah keagamaan atau
Muhammadiyah. madrasah.
c. Kerjasama dengan pemerintah 3) Mengadakan perubahan
Belanda. dalam metode pengajaran,
K.H. Ahmad Dahlan dari yang semula
menerapkan sistem kooperatif menggunakan metode
dalam bidang pendidikan weton dan sorogan menjadi
dengan pemerintah Belanda. lebih bervariasi.
Keduanya sama-sama memperoleh 4) Mengajarkan sikap hidup
keuntungan. Pertama, dari terbuka dan toleran dalam
sikap non oposisional. Kedua, pendidikan.
mendukung program pembaharuan 5) Dengan Muhammadiyahnya
keagamaan termasuk di dalam K.H Ahmad Dahlan berhasil
bidang pendidikan. Sikapnya yang mengembangkan lembaga
akomodatif dan kooperatif memberikan pendidikan yang beragam
ketentuan mutlak untuk bertahan dari tingkat dasar hingga
hidup di tengah iklim yang sangat perguruan tinggi dan dari
tidak ramah terhadap gerakan yang berbentuk sekolah
nasionalis pribumi dan disaat tidak agama hingga yang ber-
satupun gerakan yang sebanding bentuk sekolah umum.
9
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005), hlm. 208.

Gagasan Dasar dan Pemikiran... - Siti Arofah dan Maarif Jamu’in 121
6) Berhasil memperkenalkan SIMPULAN DAN SARAN
manajemen pendidikan
Gagasan dasar K.H Ahmad
modern kedalam sistem
Dahlan bermula pada keprihatinan
pendidikan yang diran-
terhadap umat Islam pribumi yang
cangkannya.
saat itu semakin terpuruk karena
7) Mengadopsi sistem pen- kondisi dan situasi global ditambah
didikan. pendidikan yang dianggap
suatu kebutuhan utama belum
Pendidikan merupakan kunci terpenuhi. Perbedaaan strata sosial
melakukan perintah agama, membuat pendidikan semakin
salah satu jalan pintasnya dengan sulit didapatkan. Gagasan kedua
mengadopsi sistem pendidikan karena melihat adanya kesenjangan
model Barat. Melihat sistem pendidikan antara ilmu agama dan
pendidikan Belanda yang dianggap ilmu umum. Saat itu hanya ilmu
baik, maka jalan mudahnya adalah umum yang wajib diajarkan pada
mengadopsi sistem tersebut dan sekolah kolonial, sehingga membuat
menyempurnakannya dengan ilmu K.H Ahmad Dahlan berpikir ini
agama. harus dibenahi, karena ilmu yang
d. Dakwah. sempurna adalah ilmu agama dan
Menyeru atau mengajak ilmu umum.
merupakan aktivitas dakwah. Selain keprihatinan dan
Dengan dakwah, ada dinamika kesenjangan, gagasan ketiga adalah
kehidupan umat Islam menjadi lebih pertarungan melawan Kristen.
dinamis dan agama menjadi lebih Ahmad Dahlan menganggap bahwa
hidup. Sebaliknya, apabila tidak ada pendirian lembaga pendidikan
dakwah, maka tidak ada dinamika merupakan tujuan pokok melawan
kehidupan beragama. Karena Kristenisasi. Untuk itu sebab
itulah harus ada sekelompok orang mengapa dalam sekolah-sekolah
yang mengajak pada kebaikan dan Muhammadiyah, agama diajarkan
mencegah kemungkaran, dengan ini sebagai mata pelajaran wajib dan
Ahmad Dahlan telah mengamalkan ilmu umum sebagai penunjang.
surat Ali-Imran ayat 104. Setelah melihat gagasan-
Dalam kongres Islam besar di gagasan dasar tersebut, barulah
Cirebon Ahmad Dahlan menjelaskan muncul tindakan atas pemikiran
bahwa orang Islam itu bersifat dua, K.H Ahmad Dahlan. Diantaranya
yaitu: sifat guru dan sifat murid. mendirikan sekolah, sekolah yang
Dengan itu kewajiban orang Islam didirikan ini mengacu pada dua ilmu
adalah belajar dan mengajar. yang belum pernah ada sebelumnya,

122 Tajdida, Vol. 13, No. 2, Desember 2015


yaitu dengan memadukan ilmu dan ilmu umum dapat diamalkan
agama dan ilmu umum. Pemikiran serta dapat dikembangkan dengan
selanjutnya adalah lahir ulama-intelek baik.
atau intelek-ulama. Sehingga dengan Adapun saran-saran yang
cita-cita tersebut, pribumi tidak akan diperlukan guna follow up penelitian
terpuruk dan tenggelam lagi dalam ini adalah :
kondisi global. 1. Penelitian ini masih sangat
Pemikiran untuk mendirikan banyak kekurangan, untuk
itu perlu dilakukan penelitian
sekolah tidak mungkin bisa didirikan
lebih lanjut. Sehingga untuk
dengan cepat, namun melalui
penelitian selanjutnya di-
kerjasama dengan pemerintah harapkan peneliti lain dapat
Belanda, sudah dapat dipastikan lebih detail dalam menjelaskan
akan dapat segera terealisasi. Sekolah gagasan dan pemikiran K.H
Belanda hanya mengajarkan ilmu Ahmad Dahlan.
umum saja, sedangkan pesantren 2. Meskipun penelitian ini masih
mengajarkan ilmu agama. Untuk itu sangat jauh dari kata sempurna,
kerjasama tersebut menjadi saling namun dapat diambil beberapa
menguntungkan awalnya, namun hal positif khususnya pribumi
berdampak negatif pada sekolah atau umat Islam untuk tetap
Belanda karena telah memberi berdiri tegak menghadapi
peluang besar pribumi maju dengan dunia yang semakin global serta
pendidikannya. jangan melihat hanya dari satu
Mengadopsi sistem pendidikan sisi saja melainkan banyak
sisi, kritis adalah kunci utama
merupakan langkah pemikiran
namun juga harus diimbangi
selanjutnya, K.H Ahmad Dahlan
dengan ilmunya.
tertarik dengan sistem yang
3. Melalui mata kuliah Islam
diterapkan dalam sekolah kolonial, di Indonesia ini diharapkan
sehingga membuat ia berpikir peneliti lebih kritis lagi melihat
mengadopsi dengan pendidikan fenomena yang terjadi agar
pesantren. Ketika semua pemikiran mampu memberikan wawasan
tersebut terealisasi, kini yang tidak lebih yang dapat membuka
kalah penting adalah dakwah. pandangan yang mungkin
Melalui dakwah, semua ilmu agama bersifat negatif.

Gagasan Dasar dan Pemikiran... - Siti Arofah dan Maarif Jamu’in 123
DAFTAR PUSTAKA

Alfaruq, Muhammad Najib. 2014. SKRIPSI: Pendidikan Humanisme (Komparasi


Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan Dan Paulo Freire. Surakarta: UMS.
Azzuwha. http://azzuwha.weebly.com/home/ruang-lingkup-pemikiran-
pendidikan-islam. Diakses pada 27/05/2015.
Jatmika, Sidik. 2010. Kauman; Muhammadiyah Undercover. Yogyakarta:
Gelanggang.
Muhammadiyah. http://www.muhammadiyah.or.id/content-8-det-amal-
usaha.html. Diakses pada 14 Mei 2015.
Muhammadiyah. http://www.Muhammadiyah.or.id/content-178. Diakses
pada 20 Mei 2015.
Mulkhan, Abdul Munir. 1990. Kongres Islam Besar di Cirebon(Naskah Pidato
Ahmad Dahlan). Jakarta: Bumi Aksara.
Mulkhan, Abdul Munir. 1990. Pemikiran Kyai Haji Ahmad Dahlan dan
Muhammadiyah: dalam perspektif perubahan sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Mulkhan, Abdul Munir. 2010. Jejak Pembaruan Sosial dan Kemanusiaan Kiai
Ahmad Dahlan. Jakarta: Buku Kompas.
Mulkhan, Abdul Munir. 2010. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam
Hikmah Muhammadiyah. Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.
Munzir. 1999. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
Nata, Abudin. 2005. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama.
Rembangy, Mustafa. 2010. Pendidikan Transformatif, Pergulatan Kritis
Merumuskan Pendidikan di Tengah Pusaran Arus Globalisasi. Yogyakarta:
Teras.
Sairin, Weinata. 1995. Gerakan Pembaharuan Muhammadiyah. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Salam, Yunus. 1968. Riwayat Hidup K.H. Ahmad Dahlan Amal dan Perjuangannya.
Jakarta: Depot Pengadjaran Muhammadiyah.
Santoso. 2012. Penelitian Kualitatif Dasar-dasar. Jakarta: PT. Index.
Shihab, Alwi. 1997. Membendung Arus Respons Gerakan Muhammadiyah
Terhadap Penetrasi Misi Kristen Di Indonesia. Bandung: Mizan.
Tim Lembaga Studi Islam. 2001. STUDI KEMUHAMMADIYAHAN, kajian
historis, ideologi dan organisasi. Surakarta: Lembaga Studi Islam (LSI)
UMS.

124 Tajdida, Vol. 13, No. 2, Desember 2015

You might also like