Professional Documents
Culture Documents
Oleh: Dosen Pembimbing:: Pecco 1 Menggunakan Metode Eoq (Economic Order Quantity) Pada Perusahaan Agroindustri PT Xyz
Oleh: Dosen Pembimbing:: Pecco 1 Menggunakan Metode Eoq (Economic Order Quantity) Pada Perusahaan Agroindustri PT Xyz
Oleh:
Muhammad Fikri Ramadhan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya fikri.official@yahoo.com
Dosen Pembimbing:
Dr. Ir. Nur Prima Waluyowati, MM.
Abstract: This research was performed because the raw material inventory control has not
used any specific methods in agroindustry company PT XYZ which resulted in the stacking
of raw material inventory in the storage warehouse and the number of orders each time
ordering raw materials that have not been set so that the cost of ordering and handling cost
have not been controlled. The cost of raw material inventory can be minimized by the
application of EOQ (Economic Order Quantity) method. This method can show the quantity
of economic order, optimal purchase frequency, time to re-order/ROP (Re-Order Point),
and the amount of safety raw material/safety stock. This research aims to know raw
material inventory control processes with actual conditions of the company and the
influence of EOQ method implementation on the total of raw materials inventory costs.
Data collection was carried out by observation and interviews, while the analysis used the
formulation of EOQ method by taking into account of TIC (Total Inventory Cost), ROP,
reorder frequency, and safety stock. The results of calculation and data analysis using EOQ
method shows the total cost of inventory is lower when compared with the actual method
of the company. EOQ method can also help the company to reduce the influence of
fluctuation in demand of production process that is not stabilized.
Keywords: Inventory Control, Agroindustry, Economic Order Quantity, Total Inventory
Cost, Re-Order Point, Safety Stock.
Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum diterapkannya metode tertentu dalam
mengelola persediaan bahan baku di perusahaan agroindustri PT XYZ yang mengakibatkan
menumpuknya jumlah persediaan bahan baku di gudang penyimpanan dan jumlah
pemesanan setiap kali memesan bahan baku yang belum ditetapkan sehingga biaya
pemesanan dan biaya penyimpanan belum terkendali. Biaya persediaan bahan baku dapat
diminimalkan dengan diterapkannya metode EOQ (Economics Order Quantity). Metode
ini dapat menunjukan kuantitas pesanan ekonomis, frekuensi pembelian optimal, waktu
untuk melakukan pemesanan ulang/ROP (Re-Order Point), dan jumlah bahan baku
pengaman/safety stock. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengendalian
persediaan bahan baku dengan kondisi aktual perusahaan dan pengaruh penerapan metode
EOQ terhadap total biaya persediaan bahan baku PT XYZ. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara, sedangkan metode analisis data
yang digunakan adalah metode EOQ dengan memperhitungkan TIC (Total Inventory Cost),
ROP, frekuensi pemesanan kembali, dan safety stock. Hasil perhitungan dan analisis data
menggunakan metode EOQ menunjukan total biaya persediaan yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan metode aktual perusahaan. Metode EOQ juga dapat membantu
perusahaan untuk mengurangi pengaruh fluktuatif permintaan proses produksi yang tidak
menentu.
Kata Kunci: Pengendalian Persediaan, Agroindustri, Economic Order Quantity, Total
Inventory Cost, Re-Order Point, Safety Stock.
PENDAHULUAN Latar Belakang dapat dilakukan secara optimal
Menghadapi krisis ekonomi global, sehingga dapat tercapai tujuan
pertanian merupakan salah satu sektor perusahaan. Salah satunya dapat
yang perlu dikelola menjadi sektor didukung dengan adanya persediaan
yang memiliki keunggulan kompetitif. bahan baku yang memadai.
Pada kerangka pembangunan
Kegiatan di dalam sistem industri
pertanian, agroindustri merupakan
manufaktur maupun non-manufaktur,
penggerak utama perkembangan
salah satunya adalah pengadaan
sektor pertanian. Pada masa yang akan
persediaan. Persediaan merupakan
datang, posisi pertanian merupakan
faktor pemicu meningkatnya biaya,
sektor andalan dalam pembangunan
meskipun persediaan tetap diperlukan
nasional sehingga peranan
karena kondisi nyata dari kebutuhaan
agroindustri akan semakin besar.
(permintaan) dapat bersifat tidak pasti
Peranan agroindustri yang semakin
(Nasution, 2008). Jumlah persediaan
besar harus ditunjang melalui
yang terlalu banyak akan berakibat
pengembangan agroindustri, menuju
pada pemborosan dalam biaya simpan,
agroindustri yang tangguh, maju, dan
tetapi apabila persediaan sedikit, maka
efisien.
akan mengakibatkan hilangnya
Globalisasi pada perdagangan kesempatan perusahaan untuk
menyebabkan semakin terintegrasinya mendapatkan keuntungan jika
sistem perdagangan produk-produk permintaan nyatanya lebih besar dari
pertanian Indonesia ke dalam pertanian pada persediaan yang diperkirakan
dunia, seperti dijelaskan pada Pelita IV (Baroto, 2002).
(program kerja dari Kabinet
Pengendalian persediaan perlu
Pembangunan IV pada masa
diperhatikan karena berkaitan
pemerintahan Presiden Soeharto)
langsung dengan biaya yang harus
pembangunan nasional memberi
ditanggung perusahaan sebagai akibat
penekanan kepada industrialisasi
adanya persediaan (Ristono, 2013).
pertanian/agroindustri. Agroindustri
dinilai sebagai langkah yang sesuai PT XYZ merupakan anak
untuk meningkatkan perusahaan Badan Usaha Milik Negara
keunggulankeunggulan kompetitif (BUMN) PT Perkebunan ABC. PT
menghadapi globalisasi (Rachmat, XYZ bergerak dalam bidang usaha
2010). agroindustri yang memiliki tugas
untuk menghasilkan produk-produk
Pengolahan hasil pertanian
dari hasil perkebunan dengan kualitas
merupakan kegiatan pokok pada setiap
dan pengemasan yang baik, dan
perusahaan manufaktur. Maka dari itu
berdaya jual tinggi untuk dipasarkan
dalam menghadapi persaingan yang
ke publik.
semakin ketat, agroindustri harus
mampu menjaga kelangsungan
hidupya agar sasaran dan tujuannya
PT XYZ saat ini masih (optimal) untuk persediaan bagi
menggunakan metode sederhana untuk perusahaan, sekaligus dapat
melakukan pengendalian persediaan mengetahui biaya yang dikeluarkan
bahan bakunya. Kebijakan perusahaan perusahaan dengan persediaan bahan
dalam melakukan pembelian bahan baku yang dimiliki (dihitung dengan
baku daun teh Broken Pecco 1 adalah menggunakan TIC/Total Inventory
dengan menyesuaikan permintaan dari Cost) dan waktu yang paling tepat
bagian produksi dan juga untuk mengadakan
memperkirakan jumlah persediaan pembelian/pemesanan kembali bahan
yang masih tersisa dalam gudang baku dengan menggunakan
untuk bahan baku daun teh Broken perhitungan ROP/Re-Order Point.
Pecco 1. Jumlah tersebut ditentukan
Tujuan dan Manfaat Penelitian
dengan menggunakan perkiraan yang
Penelitian ini dilakukan untuk
didasarkan pada pengalaman bulan-
mengetahui proses pengendalian
bulan sebelumnya. Metode aktual
persediaan bahan baku kondisi aktual
perusahaan ini yang mengakibatkan
perusahaan dan memeroleh hasil
tingkat persediaan menjadi tidak
analisis pengendalian persediaan
menentu dan biayabiaya persediaan
dengan menggunakan metode EOQ
yang harus ditanggung perusahaan
(Economic Order Quantity) serta
masih belum dapat dikendalikan.
pengaruhnya jika diterapkan pada PT
Perusahaan juga tidak memiliki
XYZ dan Perusahaan dapat
alokasi persediaan yang berguna
menggunakan hasil dari penelitian ini
sebagai persediaan cadangan untuk
sebagai bahan evaluasi dan penilaian
mengatasi kekosongan persediaan atau
serta pertimbangan keputusan yang
melonjaknya permintaan.
berhubungan dengan pengendalian
Metode EOQ (Economic Order bahan baku yang sesuai dengan
Quantity) adalah salah satu teknik kondisi perusahaan.
pengendalian persediaan yang
sederhana di mana konsep TINJAUAN PUSTAKA Manajemen
pengendalian tersebut mampu untuk Operasional
menentukan jumlah (Q) setiap kali Menurut Assauri (2008)
pemesanan sehingga biaya total manajemen operasi atau produksi
persediaan dapat diturunkan dan untuk adalah kegiatan untuk mengatur
menjaga kelancaran produksi dengan penggunaan sumber daya manusia,
biaya yang efisien. Metode EOQ sumber daya alat, sumber daya dana
sering dipakai karena mudah untuk secara efektif dan efisien untuk
dilaksanakan dan mampu memberikan menciptakan dan memberikan nilai
solusi yang terbaik bagi perusahaan, tambah atas kegunaan barang atau jasa.
karena dengan menggunakan metode
EOQ dapat diketahui jumlah Manajemen operasioanl menurut
pemesanan yang paling ekonomis Haizer dan Render (2015) adalah
serangkaian kegiatan menciptakan
nilai pada suatu barang dan jasa untuk digunakan atau dijual pada masa
melalui pengubahan dari masukan atau periode yang akan datang.
menjadi keluaran.
Sementara itu Warren (2008)
Assauri (2008) juga menerangkan menjelaskan bahwa persediaan adalah
tentang manajemen operasional atau barang dagang yang disimpan yang
produksi merupakan kegiatan untuk kemudian dijual dan bahan yang
mengatur menggunakan sumber daya digunakan dalam proses produksi atau
manusia, sumber daya alat, dan disimpan untuk tujuan tersebut, namun
sumber daya dana secara efektif dan Haming dan Nurnajamudin (2012)
efisien umtuk menciptakan dan mendefinisikan persediaan adalah
memberikan nilai tambah sumber daya ekonomi yang berwujud
atas kegunaan barang atau jasa. yang perlu diadakan dan dipelihara
untuk menunjang proses produksi,
Sepuluh Keputusan
meliputi bahan baku, produk jadi,
Manajemen Operasional
komponen rakitan, bahan pembantu,
Keputusan operasi (operation
dan barang sedang dalam proses
decisions) adalah keputusan efektif
pengerjaan.
yang dibuat oleh manajer dalam
sepuluh wilayah manajemen Definisi-definisi persediaan
operasional yang memungkinkan tersebut menunjukan bahwa
perusahaan untuk dapat melakukan persediaan memiliki peran yang
diferensiasi, biaya rendah, dan penting dalam perusahaan di mana
respons yang cepat (Heizer dan peran utama persediaan adalah untuk
Render, 2015). menjaga keberlangsungan proses
• Perancangan Barang dan Jasa produksi. Bentuk dari persediaan
• Kualitas berbagai macam diantaranya dapat
• Perancangan Proses dan berupa bahan mentah atau bahan baku
Kapasitas yang nantinya diproses menjadi barang
• Pemilihan Lokasi jadi, komponen rakitan, serta bahan
• Perancangan Tata Letak pembantu lainnya.
• Sumber Daya Manusia Fungsi Persediaan
dan Persediaan memiliki banyak fungsi
Rancangan Pekerjaan di dalam proses operasi perusahaan.
• Manajemen Rantai Pasokan Hadiguna (2009) menyimpulkan
• Persediaan fungsi persediaan dari beberapa
• Penjadwalan literatur dan pendapat para ahli sebagai
• Pemeliharaan berikut: Stok Siklus (Cycle Stock)
Persediaan Jumlah persediaan yang tersedia
Persediaan menurut Ristono (2013) setiap saat yang dipesan dalam ukuran
adalah barang-barang yang disimpan lot. Alasannya pemesanan dalam lot
adalah skala ekonomis, adanya diskon
kuantitas dalam pembelian produk timbul sebagai akibat adanya
atau transportasi, dan keterbatasan persediaan (Ristono, 2013).
teknologi seperti ukuran yang terbatas Nasution (2008) menyebutkan
dari tempat untuk proses produksi pada bahwa biaya persediaan terdiri dari
proses kimia. Stok Tersumbat biaya pembelian, biaya pemesanan,
(Congestion Stock) biaya penyimpanan, dan biaya
Persediaan dari produk yang kekurangan persediaan. Biaya-biaya
diproduksi berkaitan dengan adanya tersebut akan dijelaskan secara singkat
batasan produksi, di mana banyak sebagai berikut:
produk yang diproduksi pada peralatan Biaya Pembelian (Purchasing Cost)
produksi yang sama khusunya jika Biaya pembelian adalah biaya yang
biaya pemesanan produksinya relatif dikeluarkan untuk membeli barang.
besar. Besarnya biaya pembelian ini
Stok Pengamanan (Safety Stock) tergantung pada jumlah barang yang
Jumlah persediaan secara rata-rata dibeli dengan harga satuan barang.
harus mampu untuk memenuhi Biaya pembelian menjadi faktor yang
permintaan dan distribusi yang tak penting ketika harga barang yang
tentu dalam jangka waktu pendek. dibeli tergantung pada ukuran
Persediaan Antisipasi pembelian. Situasi ini akan
Jumlah persediaan yang tersedia diistilahkan sebagai quantity discount
mampu untuk mengatasi fluktuasi atau price break dimana harga barang
permintaan yang cukup tinggi. per-unit akan turun bila jumlah barang
Perbedaan dengan stok pengaman yang dibeli meningkat pada titik
lebih ditekankan pada musim dan tertentu. Pada kebanyakan teori
perilaku pasar yang dipicu oleh kondisi persediaan, komponen biaya
tertentu yang telah diperkirakan. pembelian tidak dimasukkan ke dalam
Persediaan Pipeline total biaya pembelian untuk periode
Persediaan yang meliputi produk tertentu (misalnya satu tahun) konstan
yang berada dalam perjalanan yakni dan hal ini tidak akan mempengaruhi
produk yang ada pada alat angkutan tingkat jumlah barang optimal yang
seperti truk. harus dipesan.
Persediaan Decoupling Biaya Pengadaan (Procurement
Persediaan ini banyak digunakan Cost)
oleh para distributor untuk mengurangi Biaya pengadaan dibedakan
resiko kerusakan barang atau antisipasi menjadi dua jenis sesuai asal usul
fluktuasi permintaan yang berbeda barang, yaitu biaya pemesanan bila
pada tiap wilayah pemasaran. barang yang diperlukan diperoleh dari
pihak luar (supplier) dan biaya
Biaya dalam Sistem Persediaan
pembuatan bila barang diperoleh
Secara umum dapat dikatakan
dengan memproduksi sendiri. Kedua
bahwa biaya sistem persediaan adalah
biaya ini memiliki peran yang sama,
semua pengeluaran dan kerugian yang
yaitu pengadaan, sehingga dalam
sistem persediaan biaya tersebut sering barang atau bahan baku (Q) setiap kali
disebut sebagai biaya pengadaan pemesanan (EOQ) sehingga biaya total
(procurement cost). persediaan dapat diminimalkan.
Biaya Penyimpanan (Holding/ Rumus dari EOQ adalah sebagai
Carrying Cost) berikut:
Biaya penyimpanan adalah semua
𝟐𝐃𝐒
pengeluaran yang timbul akibat =√
penyimpanan barang. Biaya ini 𝐄𝐎𝐐 𝐇
meliputi biaya memiliki persediaan, Keterangan:
biaya gudang, biaya kerusakan dan EOQ = Jumlah unit yang dipesan atau
penyusutan, biaya kadaluarsa, biaya optimum order size
asuransi, dan biaya administrasi dan D = Jumlah permintaan
pemindahan. Biaya Kekurangan (per tahun)
Persediaan S = Biaya pemesanan
(Shortage Cost) (per pemesanan)
Biaya ini kadang-kadang disebut H = Biaya penyimpanan (per unit per
juga biaya kesempatan (oportunity tahun)
cost). Bila perusahaan kehabisan
Safety Stock
barang pada saat ada permintaan, maka
Stok pengaman (safety stock) untuk
akan terjadi keadaan kekurangan
memberikan suatu tingkat proteksi
persediaan. Keadaan ini akan
terhadap habisnya stok (Jacobs dan
menimbulkan kerugian karena proses
Chase, 2016). Penggunaan safety stock
produksi akan terganggu dan
ini dilakukan dengan menghitung
perusahaan kehilangan kesempatan
jumlah persediaan pengaman
untuk mendapatkan keuntungan atau
berdasarkan standar deviasi
mungkin kehilangan konsumen karena
permintaan bahan baku, tingkat
kecewa, sehingga konsumen beralih ke
pelayanan (yang ditentukan
produk lain.
perusahaan), dan waktu tunggu
kedatangan pesanan atau lead time.
METODE PENELITIAN
Perhitungan safety stock secara
Economic Order Quantity
matematis ditunjukan dengan rumus
Heizer dan Render (2015)
berikut:
menyebutkan bahwa metode EOQ
SS = Z × s
adalah salah satu teknik pengendalian
di mana:
persediaan yang sederhana untuk
permintaan-permintaan produk yang ∑(𝐃 − 𝐝̅)𝟐
bersifat independen (permintaan suatu 𝐬= √
produk yang tidak terpengaruh oleh 𝐧−𝟏
permintaan produk lain). Tujuan dan
metode pengendalian persediaan ini 𝐃
adalah untuk menentukan jumlah 𝐝̅ =
𝐧 EOQ digunakan bersamaan dengan
Keterangan: penggunaan Safety Stock (SS) atau
persediaan pengaman. Jika demikian,
SS = Safety Stock atau persediaan
maka perhitungan biaya persediaan
pengaman Z = Nilai tabel service level akan menjadi sedikit berbeda, yaitu
s = Standar deviasi adanya perhitungan jumlah SS pada
variabel biaya penyimpanan, sehingga
D = Jumlah permintaan (per tahun) rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:
𝐝̅ = Rata-rata permintaan per bulan
𝐃 𝐐
𝐧 = Jumlah bulan dalam periode 𝐓𝐂𝐄𝐎𝐐 = [ 𝐒] + [( + 𝐒𝐒) 𝐇]
hitung 𝐐 𝟐
Keterangan:
Re-Order Point 𝐓𝐂𝐄𝐎𝐐 = Total biaya
Titik pesan kembali atau re-order
persediaan dengan metode
point dalam konsep EOQ merupakan
EOQ
titik (jumlah persediaan) di mana
perusahaan harus melakukan 𝐒 = Biaya pemesanan
pemesanan persediaan dengan (per pemesanan)
memerhitungkan jumlah permintaan
(d) selama waktu tunggu pesanan H = Biaya penyimpanan unit (per unit
datang atau lead time (L) ditambah per tahun)
dengan jumlah safety stock (SS), atau 𝑫