JURNAL Anggi Wulanti Ndolu

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 18

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi pada Koperasi Kredit Swasti Sari)

STUDI EMPIRIS

Oleh

ANGGI WULANTI NDOLU

NIM: 1803020354

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI

BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2022
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi pada Koperasi Kredit Swasti Sari)

Anggi Wulanti Ndolu 1


Leony M. Ndoen2
Struce Andriyani 3

ABSTRACT

Anggi Wulanti Ndolu, the effect of motivational on Employee Performance (Study on


Swasti Sari Credit Cooperative) (under the guidance of Leony M. Ndoen and Struce
Andriyani)
This study aims to (1) Determine and explain the form of motivation for
employee performance in Credit Cooperatives Swasti Sari. (2)Analyze and explain the
effect of motivation on employee performance in Swasti Sari Credit Cooperative and the
benefits of this study is that it can be used as reference material and insight for readers
and the world of education, and can be complementary to previous research and can be
used as input and consideration for Swasti Sari Credit Cooperative and related
institutions to
To achieve this goal in the selected sample of 63 respondents Credit
Cooperative Swasti Sari. Data collection was done by using questionnaires, interviews,
and literature studies. Data analysis techniques used are descriptive analysis and
multiple linear regression using SPSS 21 application.
The results of descriptive analysis showed that the motivation variables are in
the category of very good (80.75%) and employee performance variables are in the
category of very good (81,53%). The results of regression analysis showed that the
results of the employee motivation variable t test (X) count of 15,238, while the T table of
1,99962, then the results thitung (15,238) > ttable (1,99962). Based on the results of the
T test, the hypothesis reads motivation significant effect terhdap employee performance.
According to Adjust Rsquer, the variable contribution of employee motivation is
79.2%. While 20.8% influenced by other variables outside the focus of this study. From
the results of the analysis, Swasti Sari Credit Cooperative is expected to continue to pay
attention to the basic needs of employees, namely physiological needs so that employee
motivation will further improve so that the performance will also be better to support the
development of the company

Keywords: motivation, employee performance


PENDAHULUAN
Dalam persaingan di dunia kerja saat ini, sangat membutuhkan individu yang dapat

berpikir cerdas, inovatif, dan mampu bekerja dengan semangat yang tinggi dalam

menghadapi kemajuan zaman dan persaingan bisnis yang semakin ketat.Perusahaan

diharuskan dapat menghasilkan produk jasa dengan kualitas yang baik, dan dapat

menyesuaikan dengan teknologi dan informasi terkini. Setiap perusahaan tentu memiliki

tujuan sendiri, dan jika tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dapat berjalan sesuai

dengan yang direncanakan, maka perusahaan akan bertahan di dunia bisnis.

Kinerja pegawai secara umum adalah sebuah perwujudan kerja yang dilakukan oleh

karyawan yang biasanya digunakan sebagai dasar atau acuan penilaian terhadap

karyawan didalam suatu organisasi. Mangku negara (2000 : 67) mengemukakan kinerja

(prestasi kerja) adalah sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya. Sementara itu Rivai dan Basri (2005 : 14) mendefinisikan kinerja

sebagai kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan

menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang

diharapkan.

Motivasi dapat dipandang sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang

ditandai dengan munculnya feeling, dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya

tujuan. Menurut Colquitt (2009) motivasi adalah kemauan untuk mengeluarkan upaya

tingkat tinggi untuk keperluan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya-

upaya ini dalam memenuhi beberapa kebutuhan individu. Kebutuhan terlihat jika tidak

ada keseimbangan antara yang dimiliki dan yang diharapkan. Dorongan adalah kekuatan

mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan dan mencapai tujuan. Dan tujuannya

adalah target atau sesuatu yang ingin dicapai. Motivasi kerja akan menjadi daya dorong

bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya demi


keberhasilan organisasi mencapai tujuannya, dengan pengertian bahwa tercapainya

tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi para anggota organisasi yang

bersangkutan (Siagian 2008).

Koperasi Kredit Swasti Sari adalah salah satu koperasi kredit yang berada di Nusa

Tenggara Timur yang sudah berdiri sejak 1988 dan bergerak dibidang simpan pinajm.

Pinjaman yang diberikan berupa pinjaman produktif, pinjaman umum yakni kesehatan

masyarakat dan pinjaman pendidikan. Pinjaman yang diberikan mempunyai suku bunga

dari jangka waktu pengembalian yang telah ditentukan dari kesepakatan yang diambil

dari Rapat Anggota Tahunan (RAT) oleh seluruh anggota. Koperasi Kredit Swasti Sari

adalah lembaga keuangan yang dikembangkan oleh anggota dengan tujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan hidup keluarga dari anggota itu sendiri serta masyarakat

sekitarnya, dan mampu menjadi solusi berbagai masalah keuangan yang dihadapi oleh

anggota.

Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan Ibu Jen Selaku Asisten Human

Resources Managemen pada tanggal 29 September 2021, terdapat bentuk-bentuk

pemberian motivasi pada karyawan salah satu contohnya ialah dengan diadakannya

briefing setiap pagi sebelum bekerja selama kurang lebih 15 menit. Terdapat pemberian

motivasi pada karyawan di dalam briefing tersebut sehingga karyawan semakin terpacu

untuk bekerja maksimal pada hari itu. Namun, masih ada ada beberapa masalah yang

dihadapi perusahaan mengenai kinerja karyawan. Salah satu masalah tersebut yang paling

berpengaruh ialah keterlambatan karyawan. Data keterlambatan karyawan selama tahun

2021 dapat dilihat pada tabel berikut:


Tabel 1.1

Data Keterlambatan Karyawan Koperasi Kredit Swasti SariTahun 2021

Jumlah Hari Jumlah Presentase


No Bulan Jumlah keterlambatan
Kerja Karyawan Keterlambatan
1 Januari 21 63 12 19%
2 Februari 20 63 9 14%
3 Maret 23 63 23 37%
4 April 22 63 18 29%
5 Mei 21 63 13 21%
6 Juni 22 63 12 19%
7 Juli 22 63 13 21%
8 Agustus 22 63 10 16%
9 September 22 63 15 24%
10 Oktober 21 63 9 14%
11 November 22 63 10 16%
12 Desember 23 63 10 16%

Sumber: Data Koperasi Kredit Swasti Sari, Diolah Kembali

Berdasarkan tabel 1.1 dijelaskan bahwa terdapat beberapa bulan yang presentasi

keterlambatannya tinggi yakni pada bulan maret dengan 37% karyawan terlambat, diikuti

oleh bulan April dengan presentasi keterlambatan 29%, bulan September dengan 24%,

bulan Mei dan Juli dengan presentasi 21%, bulan Januari dan Juni dengan presentasi 19%,

kemudian bulan Agustus, November, dan Desember dengan presentase keterlambatan 16%

dan presentase keterlmbatan paling rendah terjadi pada bulan Februari dan Oktober yaitu

dengan presentasi 14%. Hal ini membuktikan bahwa masih banyak pegawai yang terlambat

dan tidak mengikuti breefing yang diadakan setiap pagi sehingga tidak mengikuti segala

arahan dan motivasi yang diberikan. Hal ini berdampak pada menurunnya kinerja

perusahaan dan tidak memenuhi harapan yang diinginkan.


STUDI PUSTAKA

Kinerja Karyawan

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang

pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya”. Dapat disimpulkan bahwa kinerja dapat diartikan sebagai hasil kerja

dan prestasi kerja yang dihasilkan oleh seorang individu maupun kelompok,

Mangkunegara (2009 : 67)

Motivasi

Robbins (Widodo 2014:322) mengemukakan motivasi (motivation) merupakan

proses yang menjalankan itensitas, arah dan ketentuan seorang individu untuk mencapai

tujuan dari perusahaan. Motivasi kerja juga dikatakan keadaan dalam diri pribadi

seseorang yang menjadi pendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-

kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi sangat diperlukan oleh karyawan,

karena dengan adanya motivasi yang baik karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya

sesuai dengan tanggung jawabnya.Motivasi secara tidak langsung dapat berpengaruh

dalam keberhasilan suatu organisasi.Individu-individu yang bekerja dalam suatu

organisasi, pada satu sisi dituntut perannya dalam menyukseskan pencapaian tujuan

organisasi bisnis (perusahaan). Dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan yang

menggerakkan seseorang dalam bekerja untuk melakukan pekerjaaan dengan segala

upaya dan bekerja secara efektif untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
KAJIAN EMPIRIS DAN KERANGKA BERPIKIR

Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu disusun untuk membahas penelitian ini.

Penelitian-penelitian terdahulu tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ririvega Kasenda Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sam

Ratulangi (2013) meneliti tentang Kompensasi dan Motivasi Pengaruhnya

Terhadap Kinerja Pada PT. Bangun Wenang Beverages Company Manado.

2. Harry Murti Veronika Agustini Srimulyani Fakultas Ekonomi Program Studi

Manajemen Universitas Katolik Widya Mandala Madiun (2013) meneliti tentang

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai dengan Variabel Pemediasi

Kepuasaan Kerja Padapdam Kota Madiun.

3. Ni Made Nurcahyani I.G.A. Dewi Adnyani Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana (2016) meneliti tentang Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi

Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel

Intervening pada PT. Sinar Sosro Pabrik Bali.

4. Sanjaya, Rido. UIN Raden Intan Lampung (2018) meneliti tentang Pengaruh

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dalam Perspektif Ekonomi Islam

(Studi Di Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Pesisir Barat).

5. Zamri, dkk Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sumatera Utara (2018) meneliti

tentang  Pengaruh Pemberian Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Kampung Pajak Kabupaten Labuanbatu Utara.


Kerangka Berpikir

Menurut Dharma (2000:355).Terdapat 3 (tiga) indikator kinerja yang

dapat diukur sebagai berikut:Kualitas (Mutu), Kualitas ialah kerja ialah

pekerjaan yang dihasilkan oleh seorang pegawai yang bersangkutan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan diri

sendiri.

Kuantitas (Jumlah), merupakan jumlah pekerjaan yang dihasilkan

pegawai terhadap pelaksanaan kegiatan sehingga untuk mengetahui tinggi

rendahnya kinerja pegawai maka realisasi hasil kerja pegawai tersebut

dihubungkan dengan standar kuantitas yang telah ditetapkan.

Ketepatan waktu merupakan ketepatan waktu dalam menyelesaikan

suatu kegiatan oleh sebab itu ketepatan waktu dapat dilihat dari sesuai

tidaknya waktu yang digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah

direncanakan.

Indikator motivasi pada penelitian ini menggunakan teori kebutuhan

dari Maslow, 2010;81 2012:281 yang terdiri dari kebutuhan jasmani yang

bersifat fisiologis, merupakan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk

dapat mempertahankan diri sebagai makluk hidup atau sebagai makhluk

biologis seperti kebutuhan makanan, minuman dan perlindungan (pakaian

dan rumah). Kebutuhan keamana dan keselamatan kerja merupakan

kebutuhan yang mengarah pada rasa keamanan, ketentaraman dan jaminan

seseorang dalam kedudukannya ,jabatan dan wewenang dan tanggung jawab

sebagai karyawan. Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan akan kasih

sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok kerja atau antar

1
kelompok dimana kebutuhan ini akan diikutsertakan meningkatkan relasi

dengan pihak yang diperlukan dantimbulnya rasa kebersamaan termaksud

adanya rasa memiliki dalam organisasi. Kebutuhan penghargaan

merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan kedudukan, promosi di

bidang kepegawaian kebutuhan akan simbol-simbol dan status seseorang

serta prestasi yang akan ditampilkannya. Kebutuhan aktualisasi diri

merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan keinginan mengembangkan

kapasitas kerja dengan baik. Berdasarkan uraian pemikiran diatas maka

kerangka berpikir penilitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1

Paradigma Penelitian

Motivasi (X)
1. Kebutuhan jasmani yang
bersifat fisiologi Kinerja Karyawan (Y)
2. kebutuhan keamanan dan 1. Kualitas,

keselamatan kerja 2. Kuantitas,

3. Kebutuhan sosial 3. Ketepatan waktu,

4. Kebutuhan penghargaan Sumber: (Dharma:2010;355)


5. Kebutuhan aktualisasi diri
(Sumber: Masllow,2010;18)

Hipotesis:

Adapun rumusan masalah hipotesis yang dikembangkan dalam

penulisan ini adalah: Diduga Motivasi Berpengaruh Positif Dan Signifikan

Terhadap Kinerja”.
METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory

research dengan pendekatan kuantitatif. Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah

Koperasi Kredit Swasti Sari Kupang. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh

karyawan Kopdit Swasti Sari Kupang yang berjumlah 63 orang. Adapun teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan menggunakan sampel jenuh dimana

seluruh anggota populasi dijadikan sebagai sampel dan sampel dalam penelitian ini

berjumlah 63 orang.

Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Menurut Arikunto (2006:245) analisis deskriptif merupakan metode yang

digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel yang akan diteliti.

Rumus yang digunakan sebagai perhitungan adalah sebagai berikut:

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum atau generalisasi (Sugiyono 2017 : 232). Analisis statistik deskriptif

digunakan untuk mengukur indikator dan atau variabel digunakan rumus (Pakan

2003 : 12), sebagai berikut :

∑ JR
I= x 100 %
STANDAR

Dimana :

I : Indikator, merupakan besarnya persentase variabel tertentu

∑JR : Total jawaban responden

Standar : Bobot ideal yang diperoleh dari perkalian n (jumlah sampel) dengan

jumlah indikator dan banyaknya skala jawaban (5 skala)


Untuk melakukan pengujian capaian indikator masing-masing variabel digunakan metode

bacal (Arikunto,2010) dengan kriteria yang digunakan yaitu:

Tabel 3.1
Kriteria Indikator
No Kriteria Kategori
1 80-100% Sangat Baik
2 70-79% Baik
3 60-69% Cukup Baik
4 50-59% Kurang Baik
5 <50% Sangat Kurang Baik

2. Regresi Linear Sederhana

Regresi Linear Sederhana adalah Metode Statistik yang berfungsi untuk

menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara Variabel Faktor Penyebab;

Motivasi (X) terhadap Variabel Akibatnya; Kinerja Karyawan (Y).Faktor

Penyebab pada umumnya dilambangkan dengan X atau disebut juga dengan

Predictor sedangkan Variabel Akibat dilambangkan dengan Y atau disebut juga

dengan Response.Regresi Linear Sederhana atau sering disingkat dengan SLR

(Simple Linear Regression) juga merupakan salah satu Metode Statistik yang

dipergunakan dalam produksi untuk melakukan peramalan.

Model Persamaan Regresi Linear Sederhana adalah seperti berikut ini :

Y = α + bX

Dimana :

Y = Variabel Response atau Variabel Akibat (Dependent)

X = Variabel Predictor atau Faktor Penyabab (Independent)

α = Konstanta

b = Koefisien Regresi (kemiringan); besaran Response yang ditimbulkan oleh Predictor.


HASIL

Analisis Statistik Deskriptif Motivasi

Hasil analisis statistik deskriptif variabel Motivasi dijelaskan sebagai berikut:

Item Σ Capaian Kategori


Pertanyaa Skor Indikator
n
5 4 3 2 1
Kebutuhan fisiologis
1 F 15 38 9 0 1 255 80,95 Sangat
Baik
% 23,8% 60,3 14,3% 0% 1,6% 100%
2 F 14 38 7 2 2 249 79,04 Baik
% 22,2% 60,3% 11,1% 3,2% 3,2% 100%
3 F 18 41 3 0 1 264 83,80 Sangat
Baik
% 28,6% 65,1% 4,8% 0% 1,6% 100%
Total Rata-Rata Kebutuhan Fisiologis 81,26 Sangat
Baik
Kebutuhan Keamanan
4 F 30 24 7 21 1 270 85,39 Sangat
Baik
% 47,6% 38,1% 11,1% 1,6% 1,6% 100%
5 F 13 34 9 5 2 240 76,19 Baik
% 20,6% 54,0% 14,3% 7,9% 3,2% 100%
6 F 26 28 7 1 1 266 84,44 Sangat
Baik
% 41,3% 44,4% 11,1% 1,6% 1,6% 100%
Total Rata-Rata Kebutuhan Keamanan 82,00 Sangat
Baik
Kebutuhan Sosial
7 F 13 33 8 5 4 235 74,60 Baik
% 20,6% 52,4% 12,7% 7,9% 6,3% 100%
8 F 22 37 2 0 2 266 84,44 Sangat
Baik
% 34,9% 58,7% 3,2% 0,0% 3,2% 100%
9 F 16 43 3 0 1 262 83,17 Sangat
Baik
% 25,4% 68,3% 4,8% 0,0% 1,6% 100%
Total Rata-Rata Kebutuhan Sosial 80,74 Sangat
Baik
Kebutuhan Penghargaan
10 F 10 37 9 5 2 237 75,23 Baik
% 15,9% 58,7% 14,3% 7,9% 3,2% 100%
11 F 10 37 9 5 2 237 75,23 Baik
% 15,9% 58,7% 14,3% 7,9% 3,2% 100%
12 F 30 24 7 1 1 270 85,71 Sangat
Baik
% 47,6% 38,1% 11,1% 1,6% 1,6% 100%
Total Rata-Rata Kebutuhan Penghargaan 78,73 Baik
Kebutuhan Aktualisasi Diri
13 F 12 34 8 5 4 234 74,28 Baik
% 19,0% 54,0% 12,7% 7,9% 6,3% 100%
14 F 22 37 2 0 2 266 84,44 Sangat
Baik
% 34,9% 58,7% 3,2% 0,0% 3,2% 100%
15 F 22 37 2 0 2 266 84,44 Sangat
Baik
% 34,9% 58,7% 3,2% 0,0% 3,2% 100%
Total Rata-Rata Kebutuhan Aktualisasi Diri
Total Rata-Rata Capaian Variabel Motivasi 80,75 Sangat
Baik

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa Hasil penelitian tentang motivasi

kerja dengan 5 variabel indikator dalam tabel diketahui bahwa capaian indikator

motivasi kerja sebesar 80,75% yang bermakna bahwa karyawan Koperasi Kredit Swasti

Sari merasa sangat baik atas pemenuhan kebutuhan sebagai motivasi kerja karyawan

dalam perusahan.

Analisis Statistik Deskriptif Kinerja Karyawan


Hasil analisis statistik deskriptif variabel Kinerja Karyawan dijelaskan dalam tabel berikut ini:

Item Σ Capaian Kategori


Pertanyaa Skor Indikator
n
5 4 3 2 1
Kualitas
1 F 13 40 9 0 1 253 80,31 Sangat
Baik
% 20,6% 63,5% 14,3% 0,0% 1,6% 100%
2 F 13 39 7 2 2 248 78,73 Baik
% 20,6% 61,9% 11,1% 3,2% 3,2% 100%
Total Rata-Rata Kualitas 79,52 Baik
Kuantitas
3 F 16 43 4 0 0 264 83,80 Sangat
Baik
% 25,4% 68,3% 6,3% 0,0% 0,0% 100%
4 F 21 38 4 0 0 269 85,39 Sangat
Baik
% 33,3% 60,3% 6,3% 0,0% 0,0% 100%
Total Rata-Rata Kuantitas 84,60 Sangat
Baik
Ketepatan Waktu
5 F 10 37 9 5 2 237 75,23 Baik
% 15,9% 58,7% 14,3% 7,9% 3,2% 100%
6 F 30 24 7 1 1 270 85,71 Sangat
Baik
% 47,6% 38,1% 11,1% 1,6% 1,6% 100%
Total Rata-Rata Ketepatan Waktu 80,47 Sangat
Baik
Total Rata-Rata Capaian Variabel Kinerja Karyawan 81,53 Sangat
Baik
Hasil penelitian tentang kinerja karyawan dengan 3 variabel indikator yaitu

indikator kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu seperti yang telah disajiakan dalam

tabel diketahui bahwa capaian indikator kinerja karyawan sebesar 81,53% yang bermakna

bahwa kinerja Koperasi Kredit Swasti Sari sangat baik.

Analisis Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana dengan menggunakan Program Statistic product and

service solution (SPSS) versi 18.0 seperti yang ada pada tabel dibawah ini:

Analisis dengan program SPSS diperoleh hasil persamaan regresi linear

berganda sebagai berikut :

Berdasarkan hasil pada tabel 4.7 dapat dibuat model persamaan regresi yang

terjadi dengan melihat konstanta dan koefisien regresi variabel motivasi pada tabel 4.7

sehingga persamaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut:

Y= a+bx

Y= 4,201 + 0,334

Persamaan Regresi Linear sederhana tersebut mempunyai makna sebagai

berikut:
a. Koefisien konstanta sebesar 4,201 mempunyai makna jika variabel motivasi kerja dianggap konstan

maka kinerja karyawan Koperasi Kredit Swasti Sari sebesar 4.201

b. Nilai koefisien Regresi variabel motivasi sebesar 0,334 artinya setiap kenaikan 1 satuan variabel

motivasi akan menaikan nilai kinerja karyawan sebesar 0,334

Koefisien Determinasi
Hasil uji koefisien determinasi denga menggunakan program program,

statisticproduct and service solution (SPSS) versi 18.0 dapat dilihat pada tabel berikut:

Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error

Square of the

Estimate

1 .890a .792 .789 1.339

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI

Berdasarkan tabel 4.9, menunjukan nilai R square atau ¿ ¿ ) sebesar 0,792. Hal ini

mengandung arti bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah

sebesar 79,2% atau dengan kata lain variablel motivasi (X) mempengaruhi variabel

kinerja karyawan (Y) sebesar 79,2% dan sisanya 20,8% dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak masuk dalam penelitian ini.

Uji Signifikansi Parsial (Uji T)


Untuk menguji hipotesis dilakukan uji t (Uji Parsial), uji t ini digunakan untuk

menguji pengaruh secara parsial variabel independen (X) terhadap variabel depenen (Y).

Kriteria keputusan yang digunakan adalah Ha diterima apabila thitung lebih besar dari t

tabel ( t hitung>t tabel) atau signifikan atau probability (P) lebih kecil alpha (p<α)

sebaliknya Ha ditolak dan Ho diterima.


Uji Signifikansi (uji t)

Coefficientsa

Model Standardized

Unstandardized Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 4.201 1.340 3.135 .003

MOTIVASI .334 .022 .890 15.238 .000

a. Dependent Variable: KINERJA

Dari hasil pengujian statistic dengan program statistic product and service

solution (SPSS) versi 18.0 pada variabel motivasi diperoleh nilai t hitung sebesar 15.238

dengan tingkat signifikansi 0,000 sedangkan nilai t tabel sebesar 1,99962 df (63-2=61)

karena nilai t hitung lebih besar t tabel (15,238>1,99962) atau signifikansi 0,000 lebih

kecil daripada alpha 0,05 (p<α) maka hipotesis diterima artinya motivasi berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Koperasi Kredit Swsati Sari.

SIMPULAN

Berdasarkan analisis penelitian yang telah dipaparkan oleh peneliti terkait

pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan Koperasi Kredit Swasti Sari maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Motivasi karyawan pada Koperasi Kredit Swasti Sari berada pada kategori sangat

baiksedangkan kinerja karyawan pada Koperasi Kredit Swasti Sari berada pada

kategori sangat baik

2. Motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

pada Koperasi Kredit Swasti Sari.


DAFTAR PUSTAKA

Akbar dan Sitohang. (2015). Pengaruh Kompensasi, Disiplin kerja, Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Cv. Cemara Production Surabaya. Jurnal Ilmudan Riset Manajemen, 4(10), 1–
19.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Basri¸ A. F. M., dan Rivai¸ V.2005. Performance appraisal. Jakarta: PT. Raja. Grafindo Persada.

Colquitt, Jason A., Jeffery A. LePine, and Michael J. Wesson. Organizational ... 2009. Manajemen
Sumber Daya MAnusia, Jakarta. Kencana.

Dessler, Gary. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba. Empat.

Finny, P., & Daniel, C. (2021). Pengaruh Motivasi Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Pt Godrej Indonesia Di Jakarta Timur. Iii(2), 435–442.
Hasibuan, Malayu Sp. 2012. Manajemen SDM. Edisi Revisi, Cetakan Ke.Tigabelas. Jakarta : Bumi
Aksara

Hasibuan, Malayu S.P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi. Revisi. Jakarta: Penerbit PT
Bumi Aksara

Ilyas, Yaslis, 2005, Kinerja Teori, Penilaian dan Penelitian, Jakarta: Pusat Kajian

Kasenda, R. (2013). Kompensasi Dan Motivasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt.
Bangun Wenang Beverages Company Manado. Jurnal Riset Ekonomi,Manajemen
Manajemen Dan Akuntansi.
Https://Ejournal.Unsrat.Ac.Id/Index.Php/Emba/Article/View/1894
Kreitner, Robert. Kinicki, Angelo. 2001. Organizational Behavior. New York:.3 halaman

Manafe, R. I. (2018). Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Pt. Pln Persero Cabang
Oeao Kabupaten Kupang. Universitas Nusa Cendana Kupang
Mangkunegara A.A. Anwar Prabu ,2000, Manajemen Sumber Daya Manusia,. Bandung. PT, Remaja
Rosdakarya

Mangkunegara A.A. Anwar Prabu, 2009. Manajemen sumber daya manusia. Remaja Rosdakarya.
Bandung

Nasution Arbieyanti, Desry. 2016. Hubungan Pemahaman Isi, Struktur, dan Ciri Kebahasaan dengan
Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi oleh Siswa

Kelas XI SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia Universitas Negeri Medan.

Nurcahyani, N. M., & Adnyani, I. G. A. D. (2016). Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap
Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening. Jurnal
Manajemen. Https://Ejournal.Unsrat.Ac.Id/Index.Php/Jab/Article/View/21145
Orocomna, C., Tumbel, T. M., & Asaloei, S. I. (2018). Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. TASPEN (Persero) Cabang Manado. Jurnal Administrasi Bisnis.
Prawirosentono, Suryadi. (2011). Kinerja. Bandung: Alfabeta.

Priansa, Donni Juni.2018. Perencanaan & Pengembangan SDM. Bandung. Alfabeta.


.
Rivai Veithzal, 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori. Ke Praktek,
Rajagrafindo persada, Bandung
Robbins, P. Stephen, (2015), Perilaku Organisasi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Nurdin

Robbins, Stephen P. dan Timothi A. Judge. 2014. Perilaku Organisasi. (Organizational


Behavior).Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.

Siagian, Sondang P,. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi. Aksara..

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta,.

Suhardi. 2013. The Science of Motivation (Kitab Motivasi). Jakarta : PT Gramedia.

Yasin, M. N. (2016). Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Pt. Pln Persero, Cabang
Malang. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

You might also like