Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Tahap1
Jurnal Tahap1
Originality Assessment
v 8.0.1 - WML 3
FILE - 428-ARTICLE TEXT-940-1-2-20211030.DOC
Peran Orang Tua Siswa Hindu SDN 2 Tatura
kayansetiawan099@gmail.com
ketutyasini@yahoo.co.id
nyomansuparman999@gmail.com
ABSTRACT
The Covid-19 pandemic has impacted the education sector so that the implementation of
learning from home policies, one of which is the State Elementary School (SDN) 2 Tatura.
This study raised three issues, namely: 1) 8 The role of parents in learning from home; 2)
inhibiting factors for parents in learning from home; 3) Factors supporting parents in
learning from home. These three problems will be analyzed using role theory, behavioristic
The results of this study are: 1) The role of parents in learning from home includes: a. Active
roles consist of providing tutoring, liaison between children and teachers, and as
children's learning assignments, and assisting children in learning; C. The passive role
consists of reminding the child to be disciplined and reminding the child to live a clean and
healthy life. 2) The inhibiting factors for parents in learning from home include: a. Parents
do not understand the material; B. Lack of interest in children's learning in learning from
home. 3) Supporting factors for parents in learning from home include: a. Sufficient level of
parental education; B. The material is easily accessible on google and youtube; C. providing
ABSTRAK
kebijakan belajar dari rumah, salah satunya adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura.
Penelitian ini mengangkat tiga permasalah yaitu: 1) Peran orang tua dalam pembelajaran
dari rumah; 2) Faktor penghambat orang tua dalam pembelajaran dari rumah; 3) Faktor
pendukung orang tua dalam pembelajaran dari rumah. Ketiga permasalahan tersebut akan
dibedah menggunakan teori peran, teori behavioristik, dan teori fungsionalisme struktural.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Peran orang tua dalam pembelajaran dari rumah meliput: a.
Peran aktif terdiri dari pemberian bimbingan belajar, penghubung antara anak dengan
guru, dan sebagai fasilitator; b. Peran partisipatif terdiri dari pemberian fasilitas belajar,
memeriksa tugas belajar anak, dan 2 mendampingi anak belajar; c. Peran pasif terdiri dari
mengingatkan anak untuk disiplin dan mengingatkan anak untuk menerapkan hidup bersih
dan sehat. 2) Faktor penghambat orang tua dalam pembelajaran dari rumah meliputi: a.
Orang tua kurang memahami materi; b. Kurangnya minat belajar anak dalam pembelajaran
dari rumah. 3) Faktor pendukung orang tua dalam pembelajaran dari rumah meliputi: a.
Tingkat pendidikan orang tua yang memadai; b. Materi mudah diakses di google dan
youtube; c. Pemberian motivasi belajar kepada anak; d. Tersedianya fasilitas belajar yang
memadai.
Kata Kunci: Peran Orang Tua, Pembelajaran dari Rumah, Pandemi Covid-19.
1. PENDAHULUAN
belajar dan 2 peningkatan kualitas belajar pada setiap jenjang pendidikan. 36 Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi dasar pemerintah dalam
dan proses belajar yang kondusif, karena suasana dan proses belajar yang kondusif sangat
Tujuan pembelajaran tersebut sudah tertuang dalam UU No. 15 20 Tahun 2003 Pasal 3
Tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu untuk tumbuh dan berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
setiap satuan pendidikan untuk dapat melaksanakan pendidikan sesuai dengan harapan
dan cita-cita Negara Indonesia. Adanya penyerahan tugas dalam pendidikan kepada setiap
satuan lembaga pendidikan, maka lembaga pendidikan diwajibkan mampu mendidik dan
mengajar peserta didik sesuai dengan kebutuhan dari peserta didik itu sendiri. 31
Kemampuan seperti itu tidak hanya menyangkut aspek akademis, tetapi juga menyangkut
sumber daya manusia seperti perkembangan pribadi, sosial, sistem nilai dan kematangan
18 Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab VI Pasal 13
Ayat 1 jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat
2020 tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat
belajar dari rumah (BDR) adalah memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk
Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura, bahwa dalam kegiatan belajar mengajar juga
melibatkan peran penting orang tua sebagai pendidik akademik pada semua 10 mata
pelajaran yang didapatkan siswa Hindu pada kelas satu hingga kelas enam. Hasil observasi
awal tersebut mendapat kesimpulan bahwa tujuan dari menyekolahkan siswa (anak)
adalah untuk pemenuhan belajar siswa. Tujuan tersebut tidak terlepas dari orang tua yang
tidak mengetahui cara mengajar anaknya secara langsung, dengan kata lain bahwa orang
tua menyekolahkan anaknya agar mengetahui pembelajaran yang diberikan oleh guru di
pembelajaran tersebut bertolak belakang dengan harapan dari orang tua. Banyak 10 orang
tua yang mulai mengeluh dengan kondisi seperti ini, selama ini orang tua menyerahkan
begitu saja proses pembelajaran anaknya di sekolah (berdasarkan hasil observasi awal).
Tentu saja orang tua mengalami banyak kendala dalam proses pembelajaran seperti orang
tua tidak memahami materi, tingkat pengetahuan dan metode dalam pelaksanaan
pembelajaran tidak sama dengan guru di sekolah, tingkat kesibukan orang tua, terkendala
jaringan atau handphone android yang kurang mendukung, hingga pada 2 pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh orang tua tidak maksimal karena anak (siswa) sering
bermain sehingga dalam proses pembelajaran sering terganggu. Maka dengan adanya
fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian tentang Peran Orang
Tua Siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura dalam Pembelajaran di Rumah pada
2. KAJIAN PUSTAKA
Skripsi Aldila Siddiq Hastomo (2013) dalam penelitiannya yang menyimpulkan bahwa
penerapan e-learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dinyatakan efektif
terhadap prestasi belajar siswa yang dibuktikan dengan hasil angket yang disebarkan
kepada siswa. Adapun persamaan penelitian Aldila Siddiq Hastomo 9 dengan penelitian
yang akan dilakukan peneliti adalah meneliti tentang proses pembelajaran yang dilakukan
dengan bantuan media elektronik.
Sedangkan perbedaan penelitian 2 yang dilaksanakan oleh Aldila Siddiq Hastomo lebih
terfokus pada penerapan media e-learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
serta mengukur efektif atau tidaknya media e-learning terhadap prestasi belajar 45 pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Sementara penelitian yang akan peneliti lakukan
fokus pada 2 peran orang tua siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura dalam
pembelajaran dari rumah pada masa pandemi Covid-19 pada seluruh mata pelajaran
dengan rentang peserta didik dari kelas 46 satu sampai kelas enam pada semua mata
pelajaran.
Jurnal Wardani dan Ayriza (2020) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa kendala-
kendala 2 orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah pada masa pandemi
Covid-19 adalah kurangnya pemahaman materi oleh orang tua, kesulitan orang tua dalam
menumbuhkan 12 minat belajar anak, tidak memiliki cukup waktu untuk mendampingi
anak karena harus bekerja, orang tua tidak sabar dalam mendampingi anak saat belajar di
rumah, kesulitan orang tua dalam mengoperasikan gadget, dan kendala terkait jangkauan
layanan internet. Persamaan penelitian Wardani dan Ayriza (2020) dengan peneliti yaitu
meneliti tentang kendala yang dihadapi orang tua. Sedangkan perbedaan penelitian 2
yang dilaksanakan oleh Wardani dan Ayriza lebih terfokus pada kendala-kendala orang tua
dalam mendampingi anak belajar di rumah pada masa pandemi Covid-19. Sementara
penelitian yang peneliti lakukan lebih fokus kepada peran orang tua siswa Hindu Sekolah
Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura dalam pembelajaran di rumah pada masa pandemi Covid-19.
Sukarma (2010) menyimpulkan bahwa, orang tua memiliki fungsi sebagai pengasuh dan
mendidik anak, mendidik anak tentang kedisiplinan, orang tua sebagai panutan atau
tauladan dalam keluarga. 3 Orang tua berperan sebagai pendidik, wajib mengarahkan
anak agar patuh dan disiplin terhadap aturan-aturan yang berlaku dan berharap anaknya
Teori 8 yang digunakan dalam membedah permasalahan pertama dalam penelitian ini
adalah teori peran (role theory) menurut BJ Biddle dan Thomas Tahun 1979 adalah teori
yang merupakan perpaduan berbagai teori, orientasi, maupun disiplin ilmu. 37 Selain dari
psikolog, teori peran juga berawal dari teori-teori sosial yang mana masih tetap digunakan
dalam antropologi. 33 menurut Biddle dan Thomas (1979), ada lima istilah tentang perilaku
dalam kaitannya dengan peran yaitu harapan (expectation), norma (norm), wujud perilaku
Teori 8 yang digunakan dalam membedah permasalahan kedua dalam penelitian ini
peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respons (R). 30 Edward Lee Thorndike
(1874-1949) mengemukakan bahwa terjadinya asosiasi antara stimulus dan respons ini
mengikuti hukum kesiapan (law of readiness), hukum latihan (law of exercise), dan hukum
Teori 8 yang digunakan dalam membedah permasalahan ketiga dalam penelitian ini
adalah teori fungsionalisme struktural Talcottt Parsons. Menurut Parsons fungsi adalah
membagi 19 empat fungsi penting yang diperlukan semua sistem yang dinamakan AGIL
3. METODOLOGI
Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif 8 dengan pendekatan kualitatif dan peneliti
sendirilah yang menjadi instrumen kunci untuk mendapatkan data secara langsung dari
penelitian yaitu: (1) Turun ke lokasi penelitian dengan melakukan observasi (2) Melakukan
pengumpulan data yang didapat dari informan, dan (3) Melakukan analisis data sehingga
Sumber data dalam penelitian ini dibagi 44 menjadi dua, yaitu primer dan data sekunder.
41 Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara observasi maupun wawancara
terhadap informan yang telah peneliti tentukan sebelumnya melalui teknik purposive
sampling. Sedangkan data sekunder 9 dalam penelitian ini adalah data-data penunjang
yang diperoleh atau dikumpulkan melalui sumber-sumber yang telah ada, misalnya buku,
jurnal, dan skripsi yang berhubungan dengan peran orang tua, psikologi pendidikan, dan
motivasi belajar. Teknik 27 analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data (data
reduction), penyajian data (data display), dan menarik kesimpulan/ verifikasi (conclusion
drawing/ verification).
4. HASIL PEMBAHASAN
I. 2 Peran Orang Tua Siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura dalam
Peran orang tua dalam pembelajaran di rumah pada masa pandemi Covid-19 memiliki
hubungan erat dengan lingkungan keluarga, sehingga cara mendidik yang diterapkan oleh
orang tua kepada siswa (anak) sangat berperan terhadap pembelajaran. Selain itu, 2 hal
yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah menjalin hubungan baik dengan anak
sehingga terciptanya suasana yang menyenangkan dalam keluarga dan pada akhirnya
mempengaruhi keberhasilan anak dalam belajar. Menurut Soekanto (2001: 242) peran
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, 42 yaitu peran aktif, peran partisipatif, dan peran
pasif.
I.
Peran aktif dalam penelitian ini adalah keterlibatan orang tua memberikan bimbingan
belajar selama pembelajaran dari rumah, sebagai penghubung antara siswa (anak) dengan
guru, dan sebagai fasilitator yang sepenuhnya dilakukan oleh orang tua.
Pemberian bimbingan belajar 2 dari orang tua merupakan suatu kebutuhan yang bersifat
penting dalam pembelajaran dari rumah pada masa pandemi Covid-19 saat ini. Pentingnya
suatu bimbingan 3 belajar dari orang tua dikarenakan siswa (anak) belum menguasai
teknologi maupun materi pelajaran secara penuh dan pengganti guru di sekolah karena
Kegiatan 2 orang tua dalam membimbing anak selama belajar dari rumah pada masa
pandemi Covid-19 ini tidak terlepas dari tahapan kegiatan yang dilalui oleh orang tua.
Tahapan tersebut mulai dari awal mendapatkan materi hingga mentransfer pengetahuan
kepada anak. Adapun alur 4 peran orang tua dalam pemberian bimbingan belajar dapat
Berdasarkan Gambar 1 tersebut, 3 dapat diketahui bahwa peran orang tua dalam
pemberian bimbingan belajar kepada anak melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut
dilalui 2 oleh orang tua untuk mendapatkan dan mengetahui materi pelajaran yang
diberikan oleh guru dan selanjutnya akan diteruskan kepada anak melalui kegiatan
pembelajaran dari rumah. Tahapan pertama dalam pemberian bimbingan belajar adalah
orang tua mencari informasi 10 materi pelajaran yang sebelumnya telah diberikan oleh
guru melalui whatsapp group. Setelah orang tua mendapatkan informasi ataupun materi
yang diberikan oleh guru, maka 3 orang tua akan mempelajari atau memahaminya
terlebih dahulu sebelum diberikan kepada anak (Siswa Hindu), tujuan dari orang tua
mempelajari terlebih dahulu adalah untuk mempermudah 2 orang tua dalam menjawab
pertanyaan yang akan ditanyakan oleh anak (Siswa Hindu) pada saat pembelajaran. Maka
setelah orang tua memahami materi yang didapatkan, orang tua langsung memberikan
materi tersebut kepada anak dengan bimbingan penuh dari orang tua. Sehingga anak
(Siswa Hindu) akan memberikan respon berupa tanggapan 10 atau hasil belajar terkait
Menurut Burton (1944) 19 yang menyatakan bahwa “Teaching is the guidance of learning
acctivities, teaching is for purpose of aiding the pupil learn”. Berdasarkan pernyataan
Burton tersebut, 14 dapat dipahami bahwa mengajar adalah proses membimbing kegiatan
belajar, dan mengajar bertujuan untuk membantu siswa dalam belajar. Individu yang
berperan sebagai pengajar harus selalu memperhatikan peserta didiknya dalam belajar
sehingga dapat tercapainya 10 tujuan belajar yang telah ditentukan. Pengajar yang
dimaksud 9 dalam penelitian ini adalah orang tua siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri
(SDN) 2 Tatura.
Berdasarkan komponen peran menurut Sutarto (2009: 138-139), 3 dapat diketahui bahwa
orang tua siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura memahami konsepsi peran,
harapan peran, dan mampu untuk melaksanakan peran tersebut. Dikatakan mampu
memahami konsepsi peran tersebut karena 2 orang tua siswa Hindu Sekolah Dasar
Negeri (SDN) 2 Tatura memahami tindakan yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi
situasi pembelajaran dari rumah pada masa pandemi Covid-19. 3 Sehingga orang tua
memiliki kesadaran untuk selalu membimbing anak (siswa) dalam kegiatan belajar dari
rumah dengan harapan bahwa ketika orang tua mampu untuk melaksanakan perannya
dalam pemberian bimbingan belajar maka dapat membantu anak (siswa) saat belajar.
Menurut Epstein (dalam Coleman, 2013), bentuk kerja sama antara orang tua dengan guru
keterlibatan orang tua 34 pada pembelajaran anak di rumah, pengambilan keputusan dan
kerjasama antara guru dan orang tua siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura
dapat dilakukan mulai dari bentuk yang sederhana, sehingga langkah awal yang harus
dilakukan adalah orang tua menjalin komunikasi dengan guru. Komunikasi antara orang
tua dengan guru memperkuat 2 proses pembelajaran dari rumah pada siswa Hindu di
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura pada masa pandemi Covid-19. Kerjasama 9 antara
guru dan orang tua siswa Hindu di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura perlu dilakukan
untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari guru dalam hal mendidik anak-
Hindu di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura tentang proses pembelajaran dari rumah
orang tua dalam mengajar anaknya (siswa) akan selalu berkomunikasi dengan guru melalui
whatsapp group. Komunikasi tersebut menjadi penting karena orang tua memerlukan
gambaran atau pengetahuan terkait dengan cara mengajar anak, materi, maupun
penugasan (baik cara mengerjakan tugas dan waktu pengumpulan tugas). Komunikasi ini
bermanfaat untuk membangun suatu kerja sama yang berkelanjutan antara orang tua
dengan guru sehingga anak (siswa) mampu mencapai tujuan belajar. Pada dasarnya 38 jika
hanya satu pihak saja yang berperan dalam pembelajaran, maka tidak mencapai suatu
keberhasilan dalam kegiatan belajar. 2 Komunikasi antara guru dan orang tua secara
teratur menjadikan anak terpantau oleh kedua belah pihak, sehingga anak tidak bingung
dengan ketentuan yang harus diikutinya baik dari guru maupun orang tua siswa.
c. Sebagai fasilitator
Mengutip jurnal Wahidin (2019), yang mengatakan bahwa 3 anak yang sedang belajar
selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti
ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku dan lain-lain. Maksud dari
orang tua berperan sebagai fasilitator dalam penelitian ini yaitu orang tua berperan untuk
memenuhi fasilitas yang dibutuhkan anak (siswa) dalam pembelajaran dari rumah pada
masa pandemi Covid-19. Pemenuhan fasilitas belajar seperti paket data atau kuota internet,
buku pelajaran baik dalam bentuk foto copy maupun lembar kegiatan siswa (LKS), dan
mengumpulkan tugas di sekolah.
pemberian fasilitas seperti smartphone dan paket data yang dapat mengakses jaringan
internet manjadi sebuah kebutuhan belajar yang sangat penting dalam pelaksanaan
pembelajaran dari rumah. Sehingga 17 peran orang tua sangatlah penting dalam hal
internet, dikarenakan smartphone tanpa jaringan internet tidak akan dapat digunakan
35 Peran partisipatif adalah peran yang diberikan oleh anggota kelompok kepada
kelompoknya yang bersifat membantu. Maksud peran partisipatif ini adalah setengah
berperan atau peran pelengkap 19 dalam suatu kelompok. Peran partisipatif dalam
penelitian ini adalah keterlibatan atau 2 peran orang tua dalam pembelajaran dari rumah
Pemberian fasilitas belajar 4 merupakan salah satu bentuk peran yang dapat diamati
melalui tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Meskipun pada kenyataannya, orang tua
tidak bisa mendampingi belajar anak secara penuh. Namun dengan tindakan 2 dari orang
tua yang mampu untuk memberikan fasilitas belajar, maka akan sangat membantu siswa
orang tua yang memiliki kesibukan seperti bekerja sudah tentunya tidak memiliki waktu
yang maksimal untuk memantau atau mendampingi anak belajar. Untuk terlaksananya
tujuan pembelajaran dari rumah, orang tua akan memeberikan fasilitas-fasilitas yang
diperlukan anak selama 2 belajar dari rumah. Selain pemberian fasilitas tersebut, orang
tua akan mendampingi anak belajar ketika tidak bekerja. Sehingga 3 dapat diketahui
bahwa dalam hal ini, orang tua harus membagi waktu antara bekerja ataupun memenuhi
kebutuhan hidup dan mendampingi anak selama belajar.
Memeriksa atau melakukan penilaian terhadap 2 tugas yang telah dikerjakan merupakan
salah satu cara orang tua dalam menilai keberhasilan anak dalam belajar. Hal tersebut
dilakukan 4 karena orang tua tidak dapat mendampingi belajar siswa (anak) secara penuh,
sehingga penilaian dengan cara memeriksa tugas atau jawaban-jawaban yang dikerjakan
anak bisa membantu orang tua untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa (anak) dalam
belajar.
Intensitas dan optimalisasi peran orang tua dalam menemani anak belajar dari rumah
menunjukkan perhatian orang tua terhadap kebutuhan anak. Kebutuhan anak terhadap
pendamping atau pembimbing belajar, dapat mempengaruhi minat dan semangat anak
dalam belajar dari rumah. Orang tua tetap memastikan kegiatan 2 anak belajar dari
rumah untuk dapat terlaksana dengan baik, karena perhatian dari orang tua sangat
membantu dan dapat membangkitkan semangat belajar anak. Berdasarkan beberapa hasil
wawancara terhadap beberapa informan, 4 dapat disimpulkan bahwa orang tua tetaplah
belajar, namun hanya dapat memeriksa dan memastikan anak untuk selalu belajar ketika
Peran pasif 1 dalam penelitian ini adalah mengkaji bahwa orang tua tidak terlibat atau
mendampingi dalam kegiatan belajar dari rumah, namun orang tua tetaplah memegang
perannya sebagai orang tua kepada anak. Sehingga orang tua dengan peran pasif dalam
penelitian ini hanya memberikan kontribusi kepada anaknya berupa penerapan perilaku
disiplin, mengingatkan untuk menerapkan perilaku hidup bersih, dan saran-saran yang
anaknya. Menurut Goodman (dalam Nizar: 2009) yang berpendapat bahwa disiplin akan
terhadap beberapa iforman, dapat disimpulkan bahwa orang tua yang mengingatkan
anaknya untuk selalu berperilaku atau bertindak dengan disiplin, secara tidak sadar bahwa
tindakan tersebut akan membentuk perilaku yang lebih baik terhadap anak. Sebagaimana
Kuneng ikang anak, gumawe tuhuning bapa ya tuwi, tan kadi welasning bapa, welas nika
ring bapa, apan yadyapin daridra ikang bapa, amerih-merih juga ya pawehanya ryanaknya
Artinya:
13 Adapun si anak, sesungguhnya membuat si bapa dipanggil orang tua namun demikian
cinta si anak terhadap si bapa tidaklah seperti kasih sayang si bapa terhadap si anak,
Berdasarkan kutipan tersebut, 3 dapat diketahui bahwa kasih sayang orang tua terhadap
anaknya tidak pernah habis, meskipun pada kenyataannya orang tua tidak bisa selalu
mendampingi anaknya belajar dari rumah pada masa pandemi Covid-19. 1 Tetapi orang
tua tetap berusaha untuk menjalankan perannya sebagai orang tua dengan cara
memberikan saran terbaik kepada anaknya di tengah waktu luang dari orang tua.
Setiap orang tua selalu menginginkan anaknya selalu dalam keadaan sehat, terutama
dengan kondisi saat ini yaitu pada masa pandemi Covid-19 yang membuat orang tua
menjadi semakin khawatir akan hal tersebut. Orang tua selalu berupaya 11 mengingatkan
anaknya untuk selalu menerapkan pola hidup sehat dan bersih agar terhindar dari berbagai
penyakit dan dengan mengajarkan anak untuk mengikuti protokol kesehatan. Orang tua
juga menjaga dan memastikan anak agar tetap sehat serta memastikan bahwa anak
menerapkan pola hidup sehat dengan benar. 25 Orang tua memberikan kasih sayang
kepada anak tidak hanya dalam bentuk pendidikan dan kepercayaan, orang tua juga selalu
Sesuai dengan teori 48 peran menurut Biddle dan Thomas yang membagi teori peran
menjadi empat istilah yang selalu berkaitan dengan individu atau kelompok yang
bagian dalam interaksi sosial, dalam penelitian ini peneliti menemukan hasil atau jawaban
bahwa dalam pelaksanaan peran oleh orang tua siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2
Tatura yang menyadari bahwa dalam pelaksanaan perannya, orang tua terlibat dalam
mengambil bagian untuk mendidik anak di rumah. Sehingga 1 orang tua akan
memunculkan perilaku sebagai suatu respon akibat stimulus yang diberikan oleh guru
melalui informasi yang diberikan oleh guru. Adanya pemberi informasi dan penerima
informasi tersebut merupakan suatu wujud dari kesadaran terhadap kedudukan orang-
orang dalam berperilaku, kesadaran yang dimaksud adalah guru sadar bahwa memiliki
tanggung jawab untuk tetap melaksanakan pembelajaran sehingga akan mengirim atau
mentransfer pengetahuan dan informasinya melalui suatu media berbasis online yaitu
whatsapp group. 1 Sedangkan orang tua sadar akan perannya untuk mengajarkan anak
belajar dari rumah dan akan selalu menjalin interaksi dengan guru dan siswa.
II. Faktor Penghambat yang Dihadapi Orang Tua Siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap informan, orang tua yang berperan
sebagai penengah atau penerima stimulus yang diberikan 14 oleh guru dan selanjutnya
akan memberikan respon dan stimulus kepada anak (siswa). Sebagaimana peneliti
Gambar 2 tersebut menjelaskan bahwa, pelaksanaan pembelajaran dari rumah pada masa
peran penting orang tua sebagai penengah atau penghubung antara guru dengan siswa.
dari rumah pada masa pandemi Covid-19 terdapat beberapa kendala yang dihadapi. Orang
tua yang berperan aktif akan mencari informasi materi pelajaran maupun tugas-tugas yang
diberikan oleh guru untuk selanjutnya dipelajari atau bahkan langsung diberikan kepada
anak (Siswa Hindu). 2 Orang tua yang menerima pengarahan tersebut akan memberikan
tanggapan kepada guru yang berupa respon dan selanjutnya orang tua akan memberikan
pengarahan terkait mata pelajaran yang didapat dari guru kepada anak yang disebut
dengan stimulus, sedangkan siswa yang menerima pengarahan 3 dari orang tuanya akan
memberikan tanggapan berupa respon kepada orang tuanya. Proses pemberian stimulus
dari 9 guru kepada siswa yang melibatkan orang tua sebagai penerima stimulus pertama
Hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa pemahaman materi oleh orang tua
pada saat mendampingi anak belajar dari rumah pada masa pandemi Covid-19 ini menjadi
kendala yang dapat dianggap serius. Orang tua yang kurang memahami materi disebabkan
karena orang tua tidak memiliki dasar (basic) mengajar sebelumnya. Kendala kurangnya
pemahaman materi oleh orang tua disebut juga kendala pedagogi, bentuk kendalanya
meliputi belum pernah mendapatkan pelatihan dan belum berpengalaman. Orang tua
belum terbiasa untuk membimbing atau mendampingi anak pada saat pembelajaran dari
rumah seperti materi yang belum dikuasai dan tidak terbiasa mengajar. Sehingga pada saat
siswa mendapatkan materi ataupun tugas, maka orang tua harus mencari materi sebagai
bahan referensi atau mempelajari materi terlebih dahulu. Hal tersebut selalu diupayakan 2
oleh orang tua karena kesadaran akan tanggung jawabnya terhadap anak.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara 3 dapat disimpulkan bahwa orang tua kurang
siap menerima materi, orang tua yang tidak terlatih mengajar atau tidak memiliki basic
(dasar) mengajar, dan orang tua kesulitan dalam mentransferkan pengetahuannya kepada
anak. Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan menengah ke bawah atau tidak memiliki
basic (dasar) sebagai tenaga pendidik, dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing
dan pendamping belajar anak pada masa pandemi Covid-19 mengalami kendala yang
serius. Terbatasnya pengetahuan 1 dari orang tua, menyebabkan orang tua sering
terkendala dalam membimbing anak tidak mengetahui materi pelajaran yang ditanyakan
anak.
5 Minat belajar perlu mendapatkan perhatian khusus, karena minat belajar merupakan
salah satu faktor penunjang keberhasilan proses belajar dan merupakan faktor yang sangat
akan belajar dengan baik dan maksimal jika memiliki minat belajar yang tinggi atau besar.
Jika memiliki keinginan untuk belajar yang tinggi, maka akan lebih cepat mengingat dan
menumbuhkan minat belajar anak karena akan berpengaruh terhadap aktivitas belajar atau
kegiatan pembelajaran. Adanya 6 situasi seperti ini membuat peran orang tua sangat
dibutuhkan agar anak bisa mengatur diri (self regulating), sehingga anak mampu untuk
mengatur dirinya sendiri dalam upaya memberikan penguatan secara internal. 24 Bila anak
pembelajaran yang dijalaninya, maka akan memberikan dampak yang signifikan bagi diri
anak.
43 Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa kurang atau
kehilangannya minat belajar siswa ketika belajar dari rumah. Penyebab hilang atau
berkurangnya 1 minat belajar siswa yaitu setiap hari siswa harus belajar dengan menatap
layar handphone dalam waktu yang cukup lama, selain itu siswa merasa kurang fokus saat
belajar menggunakan handphone karena ketika belajar bisa beralih ke aplikasi yang lain.
1 Orang tua yang tidak memiliki cukup waktu untuk menemani anak belajar dari rumah
karena harus bekerja menjadi salah satu masalah serius dalam penerapan kebijakan belajar
dari rumah pada pandemi Covid-19. Sehingga orang tua harus benar-benar membagi
waktu antara bekerja dan mendampingi anak dalam belajar. 2 orang tua yang memiliki
pekerjaan tidak bersamaan dengan waktu belajar anak yang telah ditentukan oleh pihak
sekolah (yaitu pagi hingga siang hari) tidak terkendala serius, tetapi untuk orang tua yang
memiliki waktu bekerja yang bersamaan dengan waktu belajar anak maka 1 akan
mengalami kesulitan yang cukup serius. Untuk itu orang tua dituntut untuk bisa membagi
waktu seefisien mungkin antara bekerja dengan mendampingi anak belajar, sehingga
peran orang tua dalam membimbing anak bisa terlaksana dengan maksimal.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa orang tua
terkendala waktu antara bekerja dengan mendampingi anak belajar dari rumah. Kendala
tersebut terjadi karena waktu pelaksanaannya berada pada satu waktu yang sama.
Sehingga orang tua harus mempertimbangkan dengan serius terkait dengan 39 membagi
Fasilitas belajar merupakan sarana dan prasarana yang harus tersedia untuk melancarkan
kegiatan pendidikan di sekolah. Sarana adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan
perlengkapan 14 yang secara langsung digunakan dalam kegiatan belajar (Sopiatin, 2010:
73). Fasilitas belajar dapat diartikan sebagai segala pendukung 21 baik berupa benda
guna mencapai tujuan belajar. Fasilitas belajar digunakan oleh pendidik dan juga 1 siswa
dalam kegiatan pembelajaran. Adanya fasilitas belajar maka kegiatan pembelajaran akan
lebih lancar dan dapat mencapai tujuan pembelajaran lebih baik lagi. Fasilitas belajar dari
rumah yang memadai dapat membantu orang tua dan siswa untuk belajar dan pengerjaan
tugas yang diberikan guru untuk dikerjakan dari rumah, serta mencari informasi terkait
III. Faktor Pendukung Orang Tua Siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura dalam
diterapkannya kebijakan belajar dari rumah pada masa pandemi Covid-19, mengharuskan
seluruh komponen atau bagian untuk terlibat dan menjalin kerjasama yang baik. Sehingga
hal tersebut bisa menjadi faktor-faktor pendukung orang tua siswa Hindu dalam
pelaksanaan pembelajaran dari rumah pada masa pandemi Covid-19. Peneliti telah
berdasarkan pada dorongan kemauan atau keinginan, dengan mengindahkan nilai, ide,
dan norma yang telah disepakati sebelumnya secara bersama-sama. 16 Tindakan individu
manusia memiliki kebebasan untuk memilih alat atau sarana yang dibutuhkan dan tujuan
yang akan dicapai itu dipengaruhi oleh lingkungan atau kondisi-kondisi, dan apa yang
dipilih tersebut dikendalikan oleh nilai dan norma. Sebagaimana peneliti tuangkan pada
Tentang Tindakan
Sumber : 8 A Theory of Social Interaction
komando) tersebut biasa dikenal sebagai AGIL yang 40 merupakan singkatan dari
Adaptation, Goal attainment, Integration, dan Latency yang saling berkaitan satu sama
lainnya. Harapannya adalah teori fungsionalisme struktural menurut Talcott Parson dapat
membedah terkait dengan faktor pendukung 6 orang tua siswa Hindu dalam
pembelajaran dari rumah pada masa pandemi Covid-19 yang peneliti urakan sebagai
berikut:
Tingkat pendidikan orang tua merupakan suatu tatanan, jenjang pendidikan atau tingkat
yang diselesaikan orang tua semasa menempuh bangku pendidikan. Aktivitas kehidupan
dengan pendidikan manusia dapat berkembang dan membentuk masa depan yang lebih
baik.
23 Orang tua adalah figur dalam proses membentuk kepribadian anak sehingga
perkembangan anak menuju arah yang lebih baik. Tingkat pendidikan seseorang 1
terutama orang tua yang berperan penting dalam kegiatan pembelajaran dari rumah pada
tua dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi memungkinkan untuk lebih percaya diri
pada kemampuan mereka dalam membantu anak belajar. Adanya keyakinan tersebut,
pada masa pandemi Covid-19. Proses pendidikan yang bertujuan membentuk dan
mengembangkan mental 3 anak yang baik banyak ditentukan oleh orang tua sebagai
pengawas dan teladan kepada anak. 1 Pendidikan orang tua juga mempengaruhi
keberhasilan seorang anak sehingga prestasi anak akan menurun atau meningkat, karena
dalam hal ini anak akan melihat contoh yang konkrit yang ada dalam keluarga.
7 Teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media
pembelajaran, yakni sarana yang menjembatani hubungan antara pembelajar (siswa) dan
sumber belajar baik berupa guru, orang tua maupun sumber belajar lainnya. Suryani, dkk
dalam pembelajaran, yang meliputi alat bantu guru dalam mengajar dan sarana pembawa
Pelaksanaan kebijakan 1 pembelajaran dari rumah yang melibatkan peran penting orang
tua sebagai penengah antara guru dengan siswa dan sebagai pendamping anak tentu saja
Adanya teknologi dan tersedianya situs website online, diharapkan mampu mengatasi
faktor penghambat yang dihadapi orang tua dalam penguasaan materi. 1 Orang tua yang
mengalami kendala seperti kurang memahami materi akan berusaha mencari dan
mempelajari materi tersebut melalui website online (google dan youtube), merupakan
sebuah gambaran bahwa orang tua berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Adanya teknologi seperti smartphone akan mempermudah orang tua dan siswa
untuk mendapatkan referensi materi-materi dan tugas yang diberikan oleh guru.
Ketika anak 10 (siswa) yang kurang minatnya untuk belajar, bukan disebabkan
kemampuannya yang kurang tetapi terkadang dikarenakan tidak adanya motivasi untuk
belajar sehingga anak (siswa) tidak berusaha mengerahkan kemampuanya. Maka motivasi
2 dari orang tua itu sangat dibutuhkan oleh anak (siswa).
Kegiatan belajar cenderung dirumuskan dalam bentuk mekanisme stimulus dan respons.
Mekanisme hubungan stimulus dan respons inilah akan memunculkan suatu aktivitas yang
dapat menarik 9 minat untuk belajar. Hubungannya dengan kegiatan belajar adalah
belajar. Untuk 14 dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik
(Thorndike: 1913). Pemberian motivasi pada anak (siswa) berarti, menggerakkannya untuk
melakukan aktivitas dengan semangat. Pada awalnya akan menyebabkan anak (siswa)
Schneider (2002: 22 1) mengatakan “those involved in school planning design see this as
yang memiliki pengertian bahwa mereka (tenaga pendidik) 14 yang terlibat dalam
perencanaan sekolah dan desain, melihat ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan hasil
Fasilitas belajar 1 dalam pembelajaran dari rumah pada masa pandemi Covid-19,
merupakan fasilitas-fasilitas belajar yang sangat penting untuk dipenuhi oleh orang tua.
Pelaksanaan pembelajaran dari rumah pada masa pandemi Covid-19 menekankan pada
fasilitas pendukung yang bersifat perangkat elektronik dan bisa menjangkau layanan
internet. Sehingga fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran dari rumah
pada masa pandemi Covid-19 ini seperti handphone (hp atau smartphone) dan jaringan
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang peran orang tua siswa Hindu Sekolah
Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura dalam pembelajaran di rumah pada masa Pandemi Covid-19
I. 6 Peran orang tua siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura dalam
pembelajaran di rumah pada masa pandemi Covid-19 sebagai berikut:
a. Peran aktif 2 yang terdiri dari pemberian bimbingan belajar, penghubung antara siswa
b. Peran partisipatif yang terdiri dari pemberian fasilitas belajar, memeriksa tugas belajar
c. Peran pasif yang terdiri dari mengingatkan anak untuk disiplin dan mengingatkan anak
II. Faktor penghambat yang dihadapi 1 orang tua siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri
(SDN) 2 Tatura dalam pembelajaran di rumah pada masa pandemi Covid-19 adalah sebagai
berikut:
III. Faktor pendukung 6 orang tua siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura
dalam pembelajaran di rumah pada masa pandemi Covid-19 adalah sebagai berikut:
UCAPAN TERIMAKASIH
4 Penelitian ini dapat terlaksanakan dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada seluruh civitas Sekolah Dasar Negeri
(SDN) 2 Tatura yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian 1 ini, orang tua siswa
Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura yang telah bersedia menjadi informan dalam
penelitian ini. Terima Kasih juga peneliti sampaikan kepada seluruh Tim Redaksi Jurnal
Widya Genitri Sekolah Tinggi Agama Hindu 4 (STAH) Dharma Sentana Sulawesi Tengah
yang telah menyempurnakan tulisan ini.
DAFTAR RUJUKAN
Bruce J. Biddle and Thomas. 1979. Role Theory Expectations, Identities, and Behaviors.
Burton, William H. 1944. The Guidance of Learning Activities. New York: Appleton- Century
Coffs Inc.
Nasional. Jakarta.
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa di Sma Negeri 1 Yogyakarta. Skripsi (tidak
diterbitkan). Yogyakarta: Karya Ilmiah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN.
Kajeng, I Nyoman dkk. 1997. Sarasamuscaya, dengan Teks Bahasa Sansekerta dan Jawa
Saul, McLeod. 2018. Edward Thorndike The Law of Effect: Publications Ltd.
Soekanto, Soerjono. 2001. Sosiologi Sebagai Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sopiatin, Popi. 2010. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia Indonesia
4 Sukarma, I Nyoman. 2010. Peranan Orang Tua untuk Mewujudkan Anak Suputra
Menurut Agama Hindu di Desa Suli Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong. Skripsi
Thorndike, Edward Lee. 1913. Educational Psychology. New York: Teacher Collage Press,
Vol. 1. ISBN: 0-8058-3682-9.
University Press.
Wahidin. 2019. 3 Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Pada Anak
Sekolah Dasar. Institut Agama Islam Negeri Purwokerto: Jurnal PANCAR Vol 3 No 1, April
Wardani, Anita & Ayriza, Yulia. 2020. Analisis 1 Kendala Orang Tua dalam Mendampingi
Anak Belajar di Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan