Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 29

Plagiarism Checker X - Report

Originality Assessment

Overall Similarity: 35%


Date: Nov 4, 2021
Statistics: 2159 words Plagiarized / 6092 Total words
Remarks: Moderate similarity detected, you better improve the document (if required).

v 8.0.1 - WML 3
FILE - 428-ARTICLE TEXT-940-1-2-20211030.DOC
Peran Orang Tua Siswa Hindu SDN 2 Tatura

Dalam Pembelajaran di Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19

(The Role of Parents Hindu Students at SDN 2 Tatura

in Learning at Home During the Covid-19 Pandemic)

I Kayan Setiawan1, Ketut Yasini 2, I Nyoman Suparman 3

1Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Sentana,

2Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Sentana,

3Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Sentana

kayansetiawan099@gmail.com

ketutyasini@yahoo.co.id

nyomansuparman999@gmail.com

ABSTRACT

The Covid-19 pandemic has impacted the education sector so that the implementation of

learning from home policies, one of which is the State Elementary School (SDN) 2 Tatura.

This study raised three issues, namely: 1) 8 The role of parents in learning from home; 2)

inhibiting factors for parents in learning from home; 3) Factors supporting parents in

learning from home. These three problems will be analyzed using role theory, behavioristic

theory, and structural functionalism theory.

The results of this study are: 1) The role of parents in learning from home includes: a. Active

roles consist of providing tutoring, liaison between children and teachers, and as

facilitators; B. The participatory role consists of providing learning facilities, examining

children's learning assignments, and assisting children in learning; C. The passive role

consists of reminding the child to be disciplined and reminding the child to live a clean and

healthy life. 2) The inhibiting factors for parents in learning from home include: a. Parents

do not understand the material; B. Lack of interest in children's learning in learning from
home. 3) Supporting factors for parents in learning from home include: a. Sufficient level of

parental education; B. The material is easily accessible on google and youtube; C. providing

learning motivation to children; D. Availability of adequate learning facilities.

Keywords: The Role of Parents, Learning from Home, Covid-19 Pandemic

ABSTRAK

Pandemi Covid-19 berdampak pada sektor pendidikan sehingga adanya penerapan

kebijakan belajar dari rumah, salah satunya adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura.

Penelitian ini mengangkat tiga permasalah yaitu: 1) Peran orang tua dalam pembelajaran

dari rumah; 2) Faktor penghambat orang tua dalam pembelajaran dari rumah; 3) Faktor

pendukung orang tua dalam pembelajaran dari rumah. Ketiga permasalahan tersebut akan

dibedah menggunakan teori peran, teori behavioristik, dan teori fungsionalisme struktural.

Hasil penelitian ini adalah: 1) Peran orang tua dalam pembelajaran dari rumah meliput: a.

Peran aktif terdiri dari pemberian bimbingan belajar, penghubung antara anak dengan

guru, dan sebagai fasilitator; b. Peran partisipatif terdiri dari pemberian fasilitas belajar,

memeriksa tugas belajar anak, dan 2 mendampingi anak belajar; c. Peran pasif terdiri dari

mengingatkan anak untuk disiplin dan mengingatkan anak untuk menerapkan hidup bersih

dan sehat. 2) Faktor penghambat orang tua dalam pembelajaran dari rumah meliputi: a.

Orang tua kurang memahami materi; b. Kurangnya minat belajar anak dalam pembelajaran

dari rumah. 3) Faktor pendukung orang tua dalam pembelajaran dari rumah meliputi: a.

Tingkat pendidikan orang tua yang memadai; b. Materi mudah diakses di google dan

youtube; c. Pemberian motivasi belajar kepada anak; d. Tersedianya fasilitas belajar yang

memadai.

Kata Kunci: Peran Orang Tua, Pembelajaran dari Rumah, Pandemi Covid-19.

1. PENDAHULUAN

Pembangunan nasional pada bidang pendidikan terfokus pada perluasan kesempatan

belajar dan 2 peningkatan kualitas belajar pada setiap jenjang pendidikan. 36 Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi dasar pemerintah dalam

menyelenggarakan pendidikan nasional yang berkualitas. Adanya hal tersebut maka

pendidikan nasional diharapkan mampu terwujud dengan mengedepankan suasana belajar

dan proses belajar yang kondusif, karena suasana dan proses belajar yang kondusif sangat

menentukan tercapai atau tidaknya suatu tujuan dalam 2 pembelajaran.

Tujuan pembelajaran tersebut sudah tertuang dalam UU No. 15 20 Tahun 2003 Pasal 3

Tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu untuk tumbuh dan berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab. Pelaksanaan pendidikan telah sepenuhnya diserahkan kepada 2

setiap satuan pendidikan untuk dapat melaksanakan pendidikan sesuai dengan harapan

dan cita-cita Negara Indonesia. Adanya penyerahan tugas dalam pendidikan kepada setiap

satuan lembaga pendidikan, maka lembaga pendidikan diwajibkan mampu mendidik dan

mengajar peserta didik sesuai dengan kebutuhan dari peserta didik itu sendiri. 31

Kemampuan seperti itu tidak hanya menyangkut aspek akademis, tetapi juga menyangkut

sumber daya manusia seperti perkembangan pribadi, sosial, sistem nilai dan kematangan

intelektual peserta didik.

18 Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab VI Pasal 13

Ayat 1 jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat

saling melengkapi. Beradaptasi dengan situasi pandemi Covid-19, 2 Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerbitkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun

2020 tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat

penyebaran Covid-19. Surat edaran tersebut menjelaskan bahwa tujuan pelaksanaan

belajar dari rumah (BDR) adalah memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk

mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19, melindungi warga satuan

pendidikan dari dampak buruk Covid-19, 29 mencegah penyebaran dan penularan

Covid-19 pada satuan pendidikan, memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi

pendidik, peserta didik, dan orang tua, (Sumber: kemdikbud.go.id).


Berdasarkan hasil observasi awal peneliti terhadap kegiatan belajar dari rumah pada siswa

Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura, bahwa dalam kegiatan belajar mengajar juga

melibatkan peran penting orang tua sebagai pendidik akademik pada semua 10 mata

pelajaran yang didapatkan siswa Hindu pada kelas satu hingga kelas enam. Hasil observasi

awal tersebut mendapat kesimpulan bahwa tujuan dari menyekolahkan siswa (anak)

adalah untuk pemenuhan belajar siswa. Tujuan tersebut tidak terlepas dari orang tua yang

tidak mengetahui cara mengajar anaknya secara langsung, dengan kata lain bahwa orang

tua menyekolahkan anaknya agar mengetahui pembelajaran yang diberikan oleh guru di

sekolah. Namun dengan diberlakukannya pembelajaran dari rumah, maka pelaksanaan

pembelajaran tersebut bertolak belakang dengan harapan dari orang tua. Banyak 10 orang

tua yang mulai mengeluh dengan kondisi seperti ini, selama ini orang tua menyerahkan

begitu saja proses pembelajaran anaknya di sekolah (berdasarkan hasil observasi awal).

Tentu saja orang tua mengalami banyak kendala dalam proses pembelajaran seperti orang

tua tidak memahami materi, tingkat pengetahuan dan metode dalam pelaksanaan

pembelajaran tidak sama dengan guru di sekolah, tingkat kesibukan orang tua, terkendala

jaringan atau handphone android yang kurang mendukung, hingga pada 2 pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh orang tua tidak maksimal karena anak (siswa) sering

bermain sehingga dalam proses pembelajaran sering terganggu. Maka dengan adanya

fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian tentang Peran Orang

Tua Siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura dalam Pembelajaran di Rumah pada

Masa Pandemi Covid-19.

2. KAJIAN PUSTAKA

Skripsi Aldila Siddiq Hastomo (2013) dalam penelitiannya yang menyimpulkan bahwa

penerapan e-learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dinyatakan efektif

terhadap prestasi belajar siswa yang dibuktikan dengan hasil angket yang disebarkan

kepada siswa. Adapun persamaan penelitian Aldila Siddiq Hastomo 9 dengan penelitian

yang akan dilakukan peneliti adalah meneliti tentang proses pembelajaran yang dilakukan
dengan bantuan media elektronik.

Sedangkan perbedaan penelitian 2 yang dilaksanakan oleh Aldila Siddiq Hastomo lebih

terfokus pada penerapan media e-learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

serta mengukur efektif atau tidaknya media e-learning terhadap prestasi belajar 45 pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Sementara penelitian yang akan peneliti lakukan

fokus pada 2 peran orang tua siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura dalam

pembelajaran dari rumah pada masa pandemi Covid-19 pada seluruh mata pelajaran

dengan rentang peserta didik dari kelas 46 satu sampai kelas enam pada semua mata

pelajaran.

Jurnal Wardani dan Ayriza (2020) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa kendala-

kendala 2 orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah pada masa pandemi

Covid-19 adalah kurangnya pemahaman materi oleh orang tua, kesulitan orang tua dalam

menumbuhkan 12 minat belajar anak, tidak memiliki cukup waktu untuk mendampingi

anak karena harus bekerja, orang tua tidak sabar dalam mendampingi anak saat belajar di

rumah, kesulitan orang tua dalam mengoperasikan gadget, dan kendala terkait jangkauan

layanan internet. Persamaan penelitian Wardani dan Ayriza (2020) dengan peneliti yaitu

meneliti tentang kendala yang dihadapi orang tua. Sedangkan perbedaan penelitian 2

yang dilaksanakan oleh Wardani dan Ayriza lebih terfokus pada kendala-kendala orang tua

dalam mendampingi anak belajar di rumah pada masa pandemi Covid-19. Sementara

penelitian yang peneliti lakukan lebih fokus kepada peran orang tua siswa Hindu Sekolah

Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura dalam pembelajaran di rumah pada masa pandemi Covid-19.

Sukarma (2010) menyimpulkan bahwa, orang tua memiliki fungsi sebagai pengasuh dan

mendidik anak, mendidik anak tentang kedisiplinan, orang tua sebagai panutan atau

tauladan dalam keluarga. 3 Orang tua berperan sebagai pendidik, wajib mengarahkan

anak agar patuh dan disiplin terhadap aturan-aturan yang berlaku dan berharap anaknya

melaksanakan peraturan disiplin yang telah ditetapkan.

Teori 8 yang digunakan dalam membedah permasalahan pertama dalam penelitian ini

adalah teori peran (role theory) menurut BJ Biddle dan Thomas Tahun 1979 adalah teori
yang merupakan perpaduan berbagai teori, orientasi, maupun disiplin ilmu. 37 Selain dari

psikolog, teori peran juga berawal dari teori-teori sosial yang mana masih tetap digunakan

dalam antropologi. 33 menurut Biddle dan Thomas (1979), ada lima istilah tentang perilaku

dalam kaitannya dengan peran yaitu harapan (expectation), norma (norm), wujud perilaku

(performance), penilaian (evaluation), dan sanksi (sanction).

Teori 8 yang digunakan dalam membedah permasalahan kedua dalam penelitian ini

adalah teori behavioristik menurut Edward Lee Thorndike (1874-1949). 32 Menurut

Thorndike, belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-

peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respons (R). 30 Edward Lee Thorndike

(1874-1949) mengemukakan bahwa terjadinya asosiasi antara stimulus dan respons ini

mengikuti hukum kesiapan (law of readiness), hukum latihan (law of exercise), dan hukum

akibat (law of effect).

Teori 8 yang digunakan dalam membedah permasalahan ketiga dalam penelitian ini

adalah teori fungsionalisme struktural Talcottt Parsons. Menurut Parsons fungsi adalah

kumpulan kegiatan yang ditujukan ke arah pemenuhan kebutuhan tertentu. Parsons

membagi 19 empat fungsi penting yang diperlukan semua sistem yang dinamakan AGIL

yaitu adaptasi (adaptation), pencapaian tujuan (goal attainment), integrasi (integration),

latensi atau pemeliharaan pola (latency).

3. METODOLOGI

Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif 8 dengan pendekatan kualitatif dan peneliti

sendirilah yang menjadi instrumen kunci untuk mendapatkan data secara langsung dari

sumbernya. Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam pengumpulan data

penelitian yaitu: (1) Turun ke lokasi penelitian dengan melakukan observasi (2) Melakukan

pengumpulan data yang didapat dari informan, dan (3) Melakukan analisis data sehingga

dapat menjadi data yang sistematis dan logis.

Sumber data dalam penelitian ini dibagi 44 menjadi dua, yaitu primer dan data sekunder.

41 Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara observasi maupun wawancara
terhadap informan yang telah peneliti tentukan sebelumnya melalui teknik purposive

sampling. Sedangkan data sekunder 9 dalam penelitian ini adalah data-data penunjang

yang diperoleh atau dikumpulkan melalui sumber-sumber yang telah ada, misalnya buku,

jurnal, dan skripsi yang berhubungan dengan peran orang tua, psikologi pendidikan, dan

motivasi belajar. Teknik 27 analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data (data

reduction), penyajian data (data display), dan menarik kesimpulan/ verifikasi (conclusion

drawing/ verification).

4. HASIL PEMBAHASAN

I. 2 Peran Orang Tua Siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura dalam

Pembelajaran di Rumah pada Masa Pandemi Covid-19

Peran orang tua dalam pembelajaran di rumah pada masa pandemi Covid-19 memiliki

hubungan erat dengan lingkungan keluarga, sehingga cara mendidik yang diterapkan oleh

orang tua kepada siswa (anak) sangat berperan terhadap pembelajaran. Selain itu, 2 hal

yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah menjalin hubungan baik dengan anak

sehingga terciptanya suasana yang menyenangkan dalam keluarga dan pada akhirnya

mempengaruhi keberhasilan anak dalam belajar. Menurut Soekanto (2001: 242) peran

dikelompokkan menjadi tiga kelompok, 42 yaitu peran aktif, peran partisipatif, dan peran

pasif.

I.

I.I Peran Aktif

Peran aktif dalam penelitian ini adalah keterlibatan orang tua memberikan bimbingan

belajar selama pembelajaran dari rumah, sebagai penghubung antara siswa (anak) dengan

guru, dan sebagai fasilitator yang sepenuhnya dilakukan oleh orang tua.

a. Pemberian bimbingan belajar

Pemberian bimbingan belajar 2 dari orang tua merupakan suatu kebutuhan yang bersifat

penting dalam pembelajaran dari rumah pada masa pandemi Covid-19 saat ini. Pentingnya

suatu bimbingan 3 belajar dari orang tua dikarenakan siswa (anak) belum menguasai
teknologi maupun materi pelajaran secara penuh dan pengganti guru di sekolah karena

pembelajaran yang dilakukan dari rumah.

Kegiatan 2 orang tua dalam membimbing anak selama belajar dari rumah pada masa

pandemi Covid-19 ini tidak terlepas dari tahapan kegiatan yang dilalui oleh orang tua.

Tahapan tersebut mulai dari awal mendapatkan materi hingga mentransfer pengetahuan

kepada anak. Adapun alur 4 peran orang tua dalam pemberian bimbingan belajar dapat

peneliti tuangkan dalam Gambar 1 sebagai berikut:

Gambar 1: Alur Peran Orang Tua dalam Pemberian Bimbingan Belajar

Sumber : Diolah berdasarkan hasil penelitian

Berdasarkan Gambar 1 tersebut, 3 dapat diketahui bahwa peran orang tua dalam

pemberian bimbingan belajar kepada anak melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut

dilalui 2 oleh orang tua untuk mendapatkan dan mengetahui materi pelajaran yang

diberikan oleh guru dan selanjutnya akan diteruskan kepada anak melalui kegiatan

pembelajaran dari rumah. Tahapan pertama dalam pemberian bimbingan belajar adalah

orang tua mencari informasi 10 materi pelajaran yang sebelumnya telah diberikan oleh

guru melalui whatsapp group. Setelah orang tua mendapatkan informasi ataupun materi

yang diberikan oleh guru, maka 3 orang tua akan mempelajari atau memahaminya

terlebih dahulu sebelum diberikan kepada anak (Siswa Hindu), tujuan dari orang tua

mempelajari terlebih dahulu adalah untuk mempermudah 2 orang tua dalam menjawab
pertanyaan yang akan ditanyakan oleh anak (Siswa Hindu) pada saat pembelajaran. Maka

setelah orang tua memahami materi yang didapatkan, orang tua langsung memberikan

materi tersebut kepada anak dengan bimbingan penuh dari orang tua. Sehingga anak

(Siswa Hindu) akan memberikan respon berupa tanggapan 10 atau hasil belajar terkait

materi yang didapatkan dan dipelajarinya.

Menurut Burton (1944) 19 yang menyatakan bahwa “Teaching is the guidance of learning

acctivities, teaching is for purpose of aiding the pupil learn”. Berdasarkan pernyataan

Burton tersebut, 14 dapat dipahami bahwa mengajar adalah proses membimbing kegiatan

belajar, dan mengajar bertujuan untuk membantu siswa dalam belajar. Individu yang

berperan sebagai pengajar harus selalu memperhatikan peserta didiknya dalam belajar

sehingga dapat tercapainya 10 tujuan belajar yang telah ditentukan. Pengajar yang

dimaksud 9 dalam penelitian ini adalah orang tua siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri

(SDN) 2 Tatura.

Berdasarkan komponen peran menurut Sutarto (2009: 138-139), 3 dapat diketahui bahwa

orang tua siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura memahami konsepsi peran,

harapan peran, dan mampu untuk melaksanakan peran tersebut. Dikatakan mampu

memahami konsepsi peran tersebut karena 2 orang tua siswa Hindu Sekolah Dasar

Negeri (SDN) 2 Tatura memahami tindakan yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi

situasi pembelajaran dari rumah pada masa pandemi Covid-19. 3 Sehingga orang tua

memiliki kesadaran untuk selalu membimbing anak (siswa) dalam kegiatan belajar dari

rumah dengan harapan bahwa ketika orang tua mampu untuk melaksanakan perannya

dalam pemberian bimbingan belajar maka dapat membantu anak (siswa) saat belajar.

b. Penghubung antara siswa (anak) dengan guru

Menurut Epstein (dalam Coleman, 2013), bentuk kerja sama antara orang tua dengan guru

yaitu mengasuh anak (parenting), komunikasi (comucation), relawan (volunteer),

keterlibatan orang tua 34 pada pembelajaran anak di rumah, pengambilan keputusan dan

kolaborasi dengan kelompok masyarakat. Maka 3 dapat diketahui bahwa bentuk

kerjasama antara guru dan orang tua siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura
dapat dilakukan mulai dari bentuk yang sederhana, sehingga langkah awal yang harus

dilakukan adalah orang tua menjalin komunikasi dengan guru. Komunikasi antara orang

tua dengan guru memperkuat 2 proses pembelajaran dari rumah pada siswa Hindu di

Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura pada masa pandemi Covid-19. Kerjasama 9 antara

guru dan orang tua siswa Hindu di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura perlu dilakukan

untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari guru dalam hal mendidik anak-

anaknya. Sebaliknya, guru memperoleh keterangan-keterangan 2 dari orang tua siswa

Hindu di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura tentang proses pembelajaran dari rumah

pada masa pandemi Covid-19 dan karakter siswanya.

4 Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa informan, dapat diketahui bahwa

orang tua dalam mengajar anaknya (siswa) akan selalu berkomunikasi dengan guru melalui

whatsapp group. Komunikasi tersebut menjadi penting karena orang tua memerlukan

gambaran atau pengetahuan terkait dengan cara mengajar anak, materi, maupun

penugasan (baik cara mengerjakan tugas dan waktu pengumpulan tugas). Komunikasi ini

bermanfaat untuk membangun suatu kerja sama yang berkelanjutan antara orang tua

dengan guru sehingga anak (siswa) mampu mencapai tujuan belajar. Pada dasarnya 38 jika

hanya satu pihak saja yang berperan dalam pembelajaran, maka tidak mencapai suatu

keberhasilan dalam kegiatan belajar. 2 Komunikasi antara guru dan orang tua secara

teratur menjadikan anak terpantau oleh kedua belah pihak, sehingga anak tidak bingung

dengan ketentuan yang harus diikutinya baik dari guru maupun orang tua siswa.

c. Sebagai fasilitator

Mengutip jurnal Wahidin (2019), yang mengatakan bahwa 3 anak yang sedang belajar

selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti

ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku dan lain-lain. Maksud dari

orang tua berperan sebagai fasilitator dalam penelitian ini yaitu orang tua berperan untuk

memenuhi fasilitas yang dibutuhkan anak (siswa) dalam pembelajaran dari rumah pada

masa pandemi Covid-19. Pemenuhan fasilitas belajar seperti paket data atau kuota internet,

buku pelajaran baik dalam bentuk foto copy maupun lembar kegiatan siswa (LKS), dan
mengumpulkan tugas di sekolah.

4 Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa infoman, dapat diketahui bahwa

pemberian fasilitas seperti smartphone dan paket data yang dapat mengakses jaringan

internet manjadi sebuah kebutuhan belajar yang sangat penting dalam pelaksanaan

pembelajaran dari rumah. Sehingga 17 peran orang tua sangatlah penting dalam hal

memfasilitasi anak dengan menyediakan smartphone yang terhubung pada jaringan

internet, dikarenakan smartphone tanpa jaringan internet tidak akan dapat digunakan

untuk pembelajaran daring (dalam jaringan).

I.II Peran Partisipatif

35 Peran partisipatif adalah peran yang diberikan oleh anggota kelompok kepada

kelompoknya yang bersifat membantu. Maksud peran partisipatif ini adalah setengah

berperan atau peran pelengkap 19 dalam suatu kelompok. Peran partisipatif dalam

penelitian ini adalah keterlibatan atau 2 peran orang tua dalam pembelajaran dari rumah

pada masa pandemi Covid-19 yang setengah berperan.

a. Pemberian fasilitas belajar

Pemberian fasilitas belajar 4 merupakan salah satu bentuk peran yang dapat diamati

melalui tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Meskipun pada kenyataannya, orang tua

tidak bisa mendampingi belajar anak secara penuh. Namun dengan tindakan 2 dari orang

tua yang mampu untuk memberikan fasilitas belajar, maka akan sangat membantu siswa

(anak) dalam belajar dari rumah.

4 Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa informan, dapat diketahui bahwa

orang tua yang memiliki kesibukan seperti bekerja sudah tentunya tidak memiliki waktu

yang maksimal untuk memantau atau mendampingi anak belajar. Untuk terlaksananya

tujuan pembelajaran dari rumah, orang tua akan memeberikan fasilitas-fasilitas yang

diperlukan anak selama 2 belajar dari rumah. Selain pemberian fasilitas tersebut, orang

tua akan mendampingi anak belajar ketika tidak bekerja. Sehingga 3 dapat diketahui

bahwa dalam hal ini, orang tua harus membagi waktu antara bekerja ataupun memenuhi
kebutuhan hidup dan mendampingi anak selama belajar.

b. Memeriksa tugas belajar anak

Memeriksa atau melakukan penilaian terhadap 2 tugas yang telah dikerjakan merupakan

salah satu cara orang tua dalam menilai keberhasilan anak dalam belajar. Hal tersebut

dilakukan 4 karena orang tua tidak dapat mendampingi belajar siswa (anak) secara penuh,

sehingga penilaian dengan cara memeriksa tugas atau jawaban-jawaban yang dikerjakan

anak bisa membantu orang tua untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa (anak) dalam

belajar.

c. 2 Mendampingi anak belajar dari rumah

Intensitas dan optimalisasi peran orang tua dalam menemani anak belajar dari rumah

menunjukkan perhatian orang tua terhadap kebutuhan anak. Kebutuhan anak terhadap

pendamping atau pembimbing belajar, dapat mempengaruhi minat dan semangat anak

dalam belajar dari rumah. Orang tua tetap memastikan kegiatan 2 anak belajar dari

rumah untuk dapat terlaksana dengan baik, karena perhatian dari orang tua sangat

membantu dan dapat membangkitkan semangat belajar anak. Berdasarkan beberapa hasil

wawancara terhadap beberapa informan, 4 dapat disimpulkan bahwa orang tua tetaplah

memegang peran. Meskipun pelaksanaannya tidak sepenuhnya mendampingi anak dalam

belajar, namun hanya dapat memeriksa dan memastikan anak untuk selalu belajar ketika

orang tua memiliki waktu luang.

I.III Peran Pasif

Peran pasif 1 dalam penelitian ini adalah mengkaji bahwa orang tua tidak terlibat atau

mendampingi dalam kegiatan belajar dari rumah, namun orang tua tetaplah memegang

perannya sebagai orang tua kepada anak. Sehingga orang tua dengan peran pasif dalam

penelitian ini hanya memberikan kontribusi kepada anaknya berupa penerapan perilaku

disiplin, mengingatkan untuk menerapkan perilaku hidup bersih, dan saran-saran yang

bersifat membangun kepada anak.

a. 47 Mengingatkan anak untuk disiplin


Orang tua selalu berupaya mengingatkan dan mengajarkan perilaku disiplin kepada

anaknya. Menurut Goodman (dalam Nizar: 2009) yang berpendapat bahwa disiplin akan

membentuk anak untuk mengembangakan kontrol dirinya 1 dan membantu anak

mengenali perilaku yang salah lalu mengoreksinya. 4 Berdasarkan hasil wawancara

terhadap beberapa iforman, dapat disimpulkan bahwa orang tua yang mengingatkan

anaknya untuk selalu berperilaku atau bertindak dengan disiplin, secara tidak sadar bahwa

tindakan tersebut akan membentuk perilaku yang lebih baik terhadap anak. Sebagaimana

kitab sarasamuscaya 245 menyebutkan sebagai berikut:

Kuneng ikang anak, gumawe tuhuning bapa ya tuwi, tan kadi welasning bapa, welas nika

ring bapa, apan yadyapin daridra ikang bapa, amerih-merih juga ya pawehanya ryanaknya

Artinya:

13 Adapun si anak, sesungguhnya membuat si bapa dipanggil orang tua namun demikian

cinta si anak terhadap si bapa tidaklah seperti kasih sayang si bapa terhadap si anak,

meskipun bagaimanapun miskinnya si bapa, ia berusaha juga sekuat-kuatnya 2 untuk

dapat memberikan sesuatu kepada anaknya. (Kajeng dkk, 1997: 191).

Berdasarkan kutipan tersebut, 3 dapat diketahui bahwa kasih sayang orang tua terhadap

anaknya tidak pernah habis, meskipun pada kenyataannya orang tua tidak bisa selalu

mendampingi anaknya belajar dari rumah pada masa pandemi Covid-19. 1 Tetapi orang

tua tetap berusaha untuk menjalankan perannya sebagai orang tua dengan cara

memberikan saran terbaik kepada anaknya di tengah waktu luang dari orang tua.

b. Mengingatkan anak untuk menerapkan 2 hidup bersih dan sehat

Setiap orang tua selalu menginginkan anaknya selalu dalam keadaan sehat, terutama

dengan kondisi saat ini yaitu pada masa pandemi Covid-19 yang membuat orang tua

menjadi semakin khawatir akan hal tersebut. Orang tua selalu berupaya 11 mengingatkan

anaknya untuk selalu menerapkan pola hidup sehat dan bersih agar terhindar dari berbagai

penyakit dan dengan mengajarkan anak untuk mengikuti protokol kesehatan. Orang tua

juga menjaga dan memastikan anak agar tetap sehat serta memastikan bahwa anak

menerapkan pola hidup sehat dengan benar. 25 Orang tua memberikan kasih sayang
kepada anak tidak hanya dalam bentuk pendidikan dan kepercayaan, orang tua juga selalu

mengontrol perkembangan anaknya.

Sesuai dengan teori 48 peran menurut Biddle dan Thomas yang membagi teori peran

menjadi empat istilah yang selalu berkaitan dengan individu atau kelompok yang

menjalankan perannya. Istilah 3 tersebut antara lain; Orang-orang yang mengambil

bagian dalam interaksi sosial, dalam penelitian ini peneliti menemukan hasil atau jawaban

bahwa dalam pelaksanaan peran oleh orang tua siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2

Tatura yang menyadari bahwa dalam pelaksanaan perannya, orang tua terlibat dalam

mengambil bagian untuk mendidik anak di rumah. Sehingga 1 orang tua akan

memunculkan perilaku sebagai suatu respon akibat stimulus yang diberikan oleh guru

melalui informasi yang diberikan oleh guru. Adanya pemberi informasi dan penerima

informasi tersebut merupakan suatu wujud dari kesadaran terhadap kedudukan orang-

orang dalam berperilaku, kesadaran yang dimaksud adalah guru sadar bahwa memiliki

tanggung jawab untuk tetap melaksanakan pembelajaran sehingga akan mengirim atau

mentransfer pengetahuan dan informasinya melalui suatu media berbasis online yaitu

whatsapp group. 1 Sedangkan orang tua sadar akan perannya untuk mengajarkan anak

belajar dari rumah dan akan selalu menjalin interaksi dengan guru dan siswa.

II. Faktor Penghambat yang Dihadapi Orang Tua Siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2

Tatura dalam Pembelajaran di Rumah pada Masa Pandemi Covid-19

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap informan, orang tua yang berperan

sebagai penengah atau penerima stimulus yang diberikan 14 oleh guru dan selanjutnya

akan memberikan respon dan stimulus kepada anak (siswa). Sebagaimana peneliti

tuangkan pada Gambar 2 sebagai berikut:


Gambar 1: Alur 1 Peran Orang Tua dalam Pemberian Bimbingan Belajar

Sumber : Diolah berdasarkan hasil penelitian

Gambar 2 tersebut menjelaskan bahwa, pelaksanaan pembelajaran dari rumah pada masa

pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan proses belajar mengajar dan memerlukan

peran penting orang tua sebagai penengah atau penghubung antara guru dengan siswa.

Gambar 2 tersebut juga memberikan gambaran bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran

dari rumah pada masa pandemi Covid-19 terdapat beberapa kendala yang dihadapi. Orang

tua yang berperan aktif akan mencari informasi materi pelajaran maupun tugas-tugas yang

diberikan oleh guru untuk selanjutnya dipelajari atau bahkan langsung diberikan kepada

anak (Siswa Hindu). 2 Orang tua yang menerima pengarahan tersebut akan memberikan

tanggapan kepada guru yang berupa respon dan selanjutnya orang tua akan memberikan

pengarahan terkait mata pelajaran yang didapat dari guru kepada anak yang disebut

dengan stimulus, sedangkan siswa yang menerima pengarahan 3 dari orang tuanya akan

memberikan tanggapan berupa respon kepada orang tuanya. Proses pemberian stimulus

dari 9 guru kepada siswa yang melibatkan orang tua sebagai penerima stimulus pertama

dan pemberi respon pertama dan melanjutkan stimulus kepada anak.

a. 1 Orang tua kurang memahami materi

Hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa pemahaman materi oleh orang tua

pada saat mendampingi anak belajar dari rumah pada masa pandemi Covid-19 ini menjadi

kendala yang dapat dianggap serius. Orang tua yang kurang memahami materi disebabkan

karena orang tua tidak memiliki dasar (basic) mengajar sebelumnya. Kendala kurangnya

pemahaman materi oleh orang tua disebut juga kendala pedagogi, bentuk kendalanya

meliputi belum pernah mendapatkan pelatihan dan belum berpengalaman. Orang tua

belum terbiasa untuk membimbing atau mendampingi anak pada saat pembelajaran dari
rumah seperti materi yang belum dikuasai dan tidak terbiasa mengajar. Sehingga pada saat

siswa mendapatkan materi ataupun tugas, maka orang tua harus mencari materi sebagai

bahan referensi atau mempelajari materi terlebih dahulu. Hal tersebut selalu diupayakan 2

oleh orang tua karena kesadaran akan tanggung jawabnya terhadap anak.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara 3 dapat disimpulkan bahwa orang tua kurang

siap menerima materi, orang tua yang tidak terlatih mengajar atau tidak memiliki basic

(dasar) mengajar, dan orang tua kesulitan dalam mentransferkan pengetahuannya kepada

anak. Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan menengah ke bawah atau tidak memiliki

basic (dasar) sebagai tenaga pendidik, dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing

dan pendamping belajar anak pada masa pandemi Covid-19 mengalami kendala yang

serius. Terbatasnya pengetahuan 1 dari orang tua, menyebabkan orang tua sering

terkendala dalam membimbing anak tidak mengetahui materi pelajaran yang ditanyakan

anak.

b. Kurangnya minat belajar siswa dalam pembelajaran dari rumah

5 Minat belajar perlu mendapatkan perhatian khusus, karena minat belajar merupakan

salah satu faktor penunjang keberhasilan proses belajar dan merupakan faktor yang sangat

penting bagi siswa dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan atau usaha-usahanya. Siswa

akan belajar dengan baik dan maksimal jika memiliki minat belajar yang tinggi atau besar.

Jika memiliki keinginan untuk belajar yang tinggi, maka akan lebih cepat mengingat dan

mengerti apa yang dipelajari. Hal terpenting dalam pembelajaran adalah 1

menumbuhkan minat belajar anak karena akan berpengaruh terhadap aktivitas belajar atau

kegiatan pembelajaran. Adanya 6 situasi seperti ini membuat peran orang tua sangat

dibutuhkan agar anak bisa mengatur diri (self regulating), sehingga anak mampu untuk

mengatur dirinya sendiri dalam upaya memberikan penguatan secara internal. 24 Bila anak

telah mulai membangun penguatan dalam dirinya sesuai dengan tugas-tugas

pembelajaran yang dijalaninya, maka akan memberikan dampak yang signifikan bagi diri

anak.

43 Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa kurang atau
kehilangannya minat belajar siswa ketika belajar dari rumah. Penyebab hilang atau

berkurangnya 1 minat belajar siswa yaitu setiap hari siswa harus belajar dengan menatap

layar handphone dalam waktu yang cukup lama, selain itu siswa merasa kurang fokus saat

belajar menggunakan handphone karena ketika belajar bisa beralih ke aplikasi yang lain.

c. Kesibukan orang tua

1 Orang tua yang tidak memiliki cukup waktu untuk menemani anak belajar dari rumah

karena harus bekerja menjadi salah satu masalah serius dalam penerapan kebijakan belajar

dari rumah pada pandemi Covid-19. Sehingga orang tua harus benar-benar membagi

waktu antara bekerja dan mendampingi anak dalam belajar. 2 orang tua yang memiliki

pekerjaan tidak bersamaan dengan waktu belajar anak yang telah ditentukan oleh pihak

sekolah (yaitu pagi hingga siang hari) tidak terkendala serius, tetapi untuk orang tua yang

memiliki waktu bekerja yang bersamaan dengan waktu belajar anak maka 1 akan

mengalami kesulitan yang cukup serius. Untuk itu orang tua dituntut untuk bisa membagi

waktu seefisien mungkin antara bekerja dengan mendampingi anak belajar, sehingga

peran orang tua dalam membimbing anak bisa terlaksana dengan maksimal.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa orang tua

terkendala waktu antara bekerja dengan mendampingi anak belajar dari rumah. Kendala

tersebut terjadi karena waktu pelaksanaannya berada pada satu waktu yang sama.

Sehingga orang tua harus mempertimbangkan dengan serius terkait dengan 39 membagi

waktu antara bekerja dengan mendampingi anak belajar dari rumah.

d. Kurang maksimalnya fasilitas 2 belajar dari rumah

Fasilitas belajar merupakan sarana dan prasarana yang harus tersedia untuk melancarkan

kegiatan pendidikan di sekolah. Sarana adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan

perlengkapan 14 yang secara langsung digunakan dalam kegiatan belajar (Sopiatin, 2010:

73). Fasilitas belajar dapat diartikan sebagai segala pendukung 21 baik berupa benda

bergerak atau tidak bergerak serta uang (pembiayaan) yang mempermudah,

memperlancar, mengefektifkan serta mengefisienkan penyelenggaraan kegiatan belajar

guna mencapai tujuan belajar. Fasilitas belajar digunakan oleh pendidik dan juga 1 siswa
dalam kegiatan pembelajaran. Adanya fasilitas belajar maka kegiatan pembelajaran akan

lebih lancar dan dapat mencapai tujuan pembelajaran lebih baik lagi. Fasilitas belajar dari

rumah yang memadai dapat membantu orang tua dan siswa untuk belajar dan pengerjaan

tugas yang diberikan guru untuk dikerjakan dari rumah, serta mencari informasi terkait

dengan materi pelajaran.

III. Faktor Pendukung Orang Tua Siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura dalam

Pembelajaran di Rumah pada Masa Pandemi Covid-19

diterapkannya kebijakan belajar dari rumah pada masa pandemi Covid-19, mengharuskan

seluruh komponen atau bagian untuk terlibat dan menjalin kerjasama yang baik. Sehingga

hal tersebut bisa menjadi faktor-faktor pendukung orang tua siswa Hindu dalam

pelaksanaan pembelajaran dari rumah pada masa pandemi Covid-19. Peneliti telah

menyinggung terlebih dahulu terkait penggunaan 19 teori fungsionalisme struktural

menurut Talcott Parson, yaitu sebuah teori yang menekankan tindakan-tindakan

berdasarkan pada dorongan kemauan atau keinginan, dengan mengindahkan nilai, ide,

dan norma yang telah disepakati sebelumnya secara bersama-sama. 16 Tindakan individu

manusia memiliki kebebasan untuk memilih alat atau sarana yang dibutuhkan dan tujuan

yang akan dicapai itu dipengaruhi oleh lingkungan atau kondisi-kondisi, dan apa yang

dipilih tersebut dikendalikan oleh nilai dan norma. Sebagaimana peneliti tuangkan pada

Gambar 3 sebagai berikut:

Gambar 3: Konseptualisasi Talcottt Parsons

Tentang Tindakan
Sumber : 8 A Theory of Social Interaction

Jonathan H. Turner (1988)

Gambar 3 tersebut menjelaskan bahwa Parsons mengembangkan konsep-konsep imperatif

fungsionalisme yang bertujuan agar sistem bisa bertahan. Imperatif-imperatif (pemberi

komando) tersebut biasa dikenal sebagai AGIL yang 40 merupakan singkatan dari

Adaptation, Goal attainment, Integration, dan Latency yang saling berkaitan satu sama

lainnya. Harapannya adalah teori fungsionalisme struktural menurut Talcott Parson dapat

membedah terkait dengan faktor pendukung 6 orang tua siswa Hindu dalam

pembelajaran dari rumah pada masa pandemi Covid-19 yang peneliti urakan sebagai

berikut:

a. 26 Tingkat pendidikan orang tua yang memadai

Tingkat pendidikan orang tua merupakan suatu tatanan, jenjang pendidikan atau tingkat

yang diselesaikan orang tua semasa menempuh bangku pendidikan. Aktivitas kehidupan

sehari-hari menyebabkan pendidikan sebagai 5 faktor yang sangat penting, karena

dengan pendidikan manusia dapat berkembang dan membentuk masa depan yang lebih

baik.

23 Orang tua adalah figur dalam proses membentuk kepribadian anak sehingga

diharapkan mampu untuk memberikan arah, memantau, mengawasi, dan membimbing

perkembangan anak menuju arah yang lebih baik. Tingkat pendidikan seseorang 1

terutama orang tua yang berperan penting dalam kegiatan pembelajaran dari rumah pada

masa pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap perkembangan potensi yang

dimilikinya termasuk potensi emosional, pengetahuan, sikap, dan keterampilan. 20 Orang

tua dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi memungkinkan untuk lebih percaya diri

pada kemampuan mereka dalam membantu anak belajar. Adanya keyakinan tersebut,

diharapkan berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan akademik anak.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa 1 pendidikan


orang tua sangat mempengaruhi keberhasilan dari pelaksanaan pembelajaran dari rumah

pada masa pandemi Covid-19. Proses pendidikan yang bertujuan membentuk dan

mengembangkan mental 3 anak yang baik banyak ditentukan oleh orang tua sebagai

pengawas dan teladan kepada anak. 1 Pendidikan orang tua juga mempengaruhi

keberhasilan seorang anak sehingga prestasi anak akan menurun atau meningkat, karena

dalam hal ini anak akan melihat contoh yang konkrit yang ada dalam keluarga.

b. Materi mudah diakses di google dan youtube

7 Teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media

pembelajaran, yakni sarana yang menjembatani hubungan antara pembelajar (siswa) dan

sumber belajar baik berupa guru, orang tua maupun sumber belajar lainnya. Suryani, dkk

(2018: 4) mengungkapkan 7 bahwa media pembelajaran adalah media yang digunakan

dalam pembelajaran, yang meliputi alat bantu guru dalam mengajar dan sarana pembawa

pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa).

Pelaksanaan kebijakan 1 pembelajaran dari rumah yang melibatkan peran penting orang

tua sebagai penengah antara guru dengan siswa dan sebagai pendamping anak tentu saja

menemukan faktor penghambat dalam penguasaan materi. 3 Sehingga orang tua

memerlukan penunjang-penunjang sebagai referensi dan pendukung dalam pembelajaran.

Adanya teknologi dan tersedianya situs website online, diharapkan mampu mengatasi

faktor penghambat yang dihadapi orang tua dalam penguasaan materi. 1 Orang tua yang

mengalami kendala seperti kurang memahami materi akan berusaha mencari dan

mempelajari materi tersebut melalui website online (google dan youtube), merupakan

sebuah gambaran bahwa orang tua berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan. Adanya teknologi seperti smartphone akan mempermudah orang tua dan siswa

untuk mendapatkan referensi materi-materi dan tugas yang diberikan oleh guru.

c. Pemberian motivasi belajar kepada anak

Ketika anak 10 (siswa) yang kurang minatnya untuk belajar, bukan disebabkan

kemampuannya yang kurang tetapi terkadang dikarenakan tidak adanya motivasi untuk

belajar sehingga anak (siswa) tidak berusaha mengerahkan kemampuanya. Maka motivasi
2 dari orang tua itu sangat dibutuhkan oleh anak (siswa).

Kegiatan belajar cenderung dirumuskan dalam bentuk mekanisme stimulus dan respons.

Mekanisme hubungan stimulus dan respons inilah akan memunculkan suatu aktivitas yang

dapat menarik 9 minat untuk belajar. Hubungannya dengan kegiatan belajar adalah

bagaimana menciptakan suatu proses yang mengarahkan siswa melakukan aktivitas

belajar. Untuk 14 dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik

(Thorndike: 1913). Pemberian motivasi pada anak (siswa) berarti, menggerakkannya untuk

melakukan aktivitas dengan semangat. Pada awalnya akan menyebabkan anak (siswa)

merasa memiliki kebutuhan dan ingin 10 melakukan kegiatan belajar.

d. Tersedianya fasilitas belajar yang memadai

Schneider (2002: 22 1) mengatakan “those involved in school planning design see this as

an opportunity to enhance academic outcome by creating better learning environments”

yang memiliki pengertian bahwa mereka (tenaga pendidik) 14 yang terlibat dalam

perencanaan sekolah dan desain, melihat ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan hasil

belajar dengan menciptakan lingkungan yang lebih baik.

Fasilitas belajar 1 dalam pembelajaran dari rumah pada masa pandemi Covid-19,

merupakan fasilitas-fasilitas belajar yang sangat penting untuk dipenuhi oleh orang tua.

Pelaksanaan pembelajaran dari rumah pada masa pandemi Covid-19 menekankan pada

fasilitas pendukung yang bersifat perangkat elektronik dan bisa menjangkau layanan

internet. Sehingga fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran dari rumah

pada masa pandemi Covid-19 ini seperti handphone (hp atau smartphone) dan jaringan

internet seperti kuota data atau fasilitas wifi (wireless fidelity).

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang peran orang tua siswa Hindu Sekolah

Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura dalam pembelajaran di rumah pada masa Pandemi Covid-19

dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut:

I. 6 Peran orang tua siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura dalam
pembelajaran di rumah pada masa pandemi Covid-19 sebagai berikut:

a. Peran aktif 2 yang terdiri dari pemberian bimbingan belajar, penghubung antara siswa

(anak) dengan guru, dan sebagai fasilitator.

b. Peran partisipatif yang terdiri dari pemberian fasilitas belajar, memeriksa tugas belajar

anak, dan mendampingi anak belajar dari rumah.

c. Peran pasif yang terdiri dari mengingatkan anak untuk disiplin dan mengingatkan anak

untuk menerapkan hidup bersih dan sehat.

II. Faktor penghambat yang dihadapi 1 orang tua siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri

(SDN) 2 Tatura dalam pembelajaran di rumah pada masa pandemi Covid-19 adalah sebagai

berikut:

a. Orang tua kurang memahami materi.

b. Kurangnya minat belajar siswa dalam pembelajaran dari rumah.

c. Kesibukan orang tua.

d. Kurang maksimalnya fasilitas belajar dari rumah.

III. Faktor pendukung 6 orang tua siswa Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura

dalam pembelajaran di rumah pada masa pandemi Covid-19 adalah sebagai berikut:

a. Tingkat pendidikan orang tua yang memadai.

b. Materi mudah diakses di google dan youtube.

c. Pemberian motivasi belajar kepada anak.

d. Tersedianya fasilitas belajar yang memadai.

UCAPAN TERIMAKASIH

4 Penelitian ini dapat terlaksanakan dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak,

untuk itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada seluruh civitas Sekolah Dasar Negeri

(SDN) 2 Tatura yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian 1 ini, orang tua siswa

Hindu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Tatura yang telah bersedia menjadi informan dalam

penelitian ini. Terima Kasih juga peneliti sampaikan kepada seluruh Tim Redaksi Jurnal

Widya Genitri Sekolah Tinggi Agama Hindu 4 (STAH) Dharma Sentana Sulawesi Tengah
yang telah menyempurnakan tulisan ini.

DAFTAR RUJUKAN

Bruce J. Biddle and Thomas. 1979. Role Theory Expectations, Identities, and Behaviors.

Columbia, Missouri: 8 The University of Missoury.

Burton, William H. 1944. The Guidance of Learning Activities. New York: Appleton- Century

Coffs Inc.

Coleman M. 2013. Empowering Family-Teacher Partnership Building Connection within

Diverse Communities. Los Angeles: Sage Publication. Hal: 25-27.

Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI No.20 4 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Jakarta.

Hastomo, Aldila Siddiq. 2013. Efektivitas Media Pembelajaran E-learning 28 Terhadap

Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa di Sma Negeri 1 Yogyakarta. Skripsi (tidak

diterbitkan). Yogyakarta: Karya Ilmiah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN.

Kajeng, I Nyoman dkk. 1997. Sarasamuscaya, dengan Teks Bahasa Sansekerta dan Jawa

Kuna. Jakarta: Hanuman Sakti.

Saul, McLeod. 2018. Edward Thorndike The Law of Effect: Publications Ltd.

Schneider, Mark. 2002. Do school facilities affect Academic Outcomes: National

Clearinghouse For Educational Facilities.

Soekanto, Soerjono. 2001. Sosiologi Sebagai Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sopiatin, Popi. 2010. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia Indonesia

4 Sukarma, I Nyoman. 2010. Peranan Orang Tua untuk Mewujudkan Anak Suputra

Menurut Agama Hindu di Desa Suli Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong. Skripsi

(tidak diterbitkan). Palu: STAH Dharma Sentana.

Sutarto. 2009. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: UGM Press.

Suryani, Nunuk, dkk. 2018. Metode Pembelajaran Inovatif dan Pengembangannya.

Bandung: Rosda Karya.

Thorndike, Edward Lee. 1913. Educational Psychology. New York: Teacher Collage Press,
Vol. 1. ISBN: 0-8058-3682-9.

Turner, Jonathan. H. 1988. 8 A Theory of Social Interaction. Stanford, California: Stanford

University Press.

Wahidin. 2019. 3 Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Pada Anak

Sekolah Dasar. Institut Agama Islam Negeri Purwokerto: Jurnal PANCAR Vol 3 No 1, April

2019. ISSN : 2550-0619.

Wardani, Anita & Ayriza, Yulia. 2020. Analisis 1 Kendala Orang Tua dalam Mendampingi

Anak Belajar di Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan

Anak Usia Dini, Volume 5 No. 1, Agustus 2021. ISSN: 2549-8959.


Sources
https://rintiserpe.blogspot.com/2020/11/review-artikel.html
1 INTERNET
8%
http://ditpsd.kemdikbud.go.id/faq
2 INTERNET
6%
https://seluruhtugas.blogspot.com/2017/03/
3 INTERNET
3%
https://adoc.pub/peran-orang-tua-dalam-memotivasi-anak-untuk-melaksanakan-per.html
4 INTERNET
2%
https://winarialubis.wordpress.com/2020/06/03/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-keberhasilan-pembelajaran-
5 bahasa-indonesia/
INTERNET
1%
https://myblogseputarinformasi.blogspot.com/
6 INTERNET
1%
http://repositori.kemdikbud.go.id/10447/1/dokumen_makalah_1540352619.pdf
7 INTERNET
1%
https://www.researchgate.net/publication/233779932_E-
8 Learning_online_learning_and_distance_learning_environments_Are_they_the_same
INTERNET
1%
https://www.researchgate.net/publication/342166058_STRATEGI_PENGELOLAAN_KELAS_DI_SEKOLAH_DASAR
9 INTERNET
1%
https://occiie23.wordpress.com/2012/07/05/masalah-masalah-dalam-belajar-dan-penanggulangannya-3/
10 INTERNET
1%
https://www.kompasiana.com/hydanst/5f328bfa097f3637a74f87b3/pentingnya-peran-orang-tua-dalam-
11 mendampingi-anak-di-masa-pendemi-covid-19
INTERNET
1%
http://jom.untidar.ac.id/index.php/mathlocus/article/download/1083/595
12 INTERNET
1%
https://id.scribd.com/doc/158207042/FILOSOFI-SANGGAH-KEMULAN
13 INTERNET
1%
https://raislakoro98.blogspot.com/2017/11/lingkungan-sekolah-yang-kondusif.html
14 INTERNET
1%
https://www.kompasiana.com/andreancan/54f76a90a33311b0368b47ea/sistem-pendidikan
15 INTERNET
<1%
https://luminarhernawati.blogspot.com/2013/05/talcott-parsons.html
16 INTERNET
<1%
https://idr.uin-
17 antasari.ac.id/16625/10/LAMPIRAN%20%28Riwayat%20Hidup%20dan%20Lampiran%20lainya.pdf
INTERNET
<1%
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/12/jalur-dan-jenjang-pendidikan-menurut-uu.html
18 INTERNET
<1%
https://nasriaika1125.wordpress.com/2014/01/12/resume-mata-kuliah-sosiologi-ii/
19 INTERNET
<1%
https://hilmanmuchsin.blogspot.com/2012/12/pengaruh-tingkat-pendidikan-orang-tua.html
20 INTERNET
<1%
http://repository.unpas.ac.id/12573/5/BAB%20II%20CLA.pdf
21 INTERNET
<1%
https://www.academia.edu/13283270/Artikel_fasilitas_belajar_untuk_menunjang_proses_pembelajaran
22 INTERNET
<1%
https://www.kosngosan.com/2018/05/karya-tulis-ilmiah-pendidikan.html
23 INTERNET
<1%
https://ejournal.upm.ac.id/index.php/public/article/download/599/598/
24 INTERNET
<1%
https://kumparan.com/acara-p2m_dani-heryanto/peran-orang-tua-dalam-mendampingi-anak-di-masa-
25 pandemi-covid-19-1v9PXfp8tjJ
INTERNET
<1%
http://etheses.iainkediri.ac.id/1667/3/932116216_Bab%202.pdf
26 INTERNET
<1%
https://anannur.wordpress.com/2010/07/08/analisis-data-dalam-penelitian-kualitatif-model-spradley-studi-
27 etnografi/
INTERNET
<1%
http://digilib.uin-suka.ac.id/11217/2/BAB%20I,%20IV,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
28 INTERNET
<1%
https://www.kemdikbud.go.id/main/index.php/files/download/516070f8720d09c
29 INTERNET
<1%
https://hestidaryadi.blogspot.com/2016/03/teori-belajar-edward-lee-thorndike.html#!
30 INTERNET
<1%
https://www.academia.edu/7132873/LAPORAN_HASIL_OBSERVASI_DAN_WAWANCARA
31 INTERNET
<1%
https://husadaindah.wordpress.com/2011/02/17/teori-belajar-thorndike/
32 INTERNET
<1%
http://eprints.walisongo.ac.id/2954/3/1105070_Bab%202.pdf
33 INTERNET
<1%
http://repository.uinsu.ac.id/5378/1/Skripsi%20FIX.pdf
34 INTERNET
<1%
https://www.academia.edu/57057048/PERAN_PEMERINTAH_DAN_MASYARAKAT_DALAM_MELESTARIKAN_PASA
R_TRADISIONAL_MAMBUNIBUNI_DENGAN_SISTEM_BARTER_HASIL_BUMI_SEBAGAI_PENGGERAK_EKONOMI_KA
35 MPUNG
INTERNET
<1%
https://static.buku.kemdikbud.go.id/content/undang-
36 undang/UU%20No%2020%20Tahun%202003%20tentang%20Sistem%20Pendidikan%20Nasional.pdf
INTERNET
<1%
http://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21414143108.pdf
37 INTERNET
<1%
https://www.researchgate.net/publication/320694521_RENDAHNYA_KUALITAS_PEDIDIKAN_PADA_JENJANG_SE
38 KOLAH_DASAR_DAN_PENGARUH_TERHADAP_PENDIDIKAN_JENJANG_SELANJUTNYA
INTERNET
<1%
http://jbasic.org/index.php/basicedu/article/download/792/pdf
39 INTERNET
<1%
https://syailarizatagebuch.blogspot.com/2011/
40 INTERNET
<1%
http://eprints.undip.ac.id/64197/4/BAB_III_METODE_PENELITIAN.pdf
41 INTERNET
<1%
https://ejournal.ps.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
42 content/uploads/2015/02/JURNAL%20HABEL%20(02-26-15-05-36-44).pdf
INTERNET
<1%
https://www.academia.edu/31318096/FAKTOR_FAKTOR_YANG_MEMPENGARUHI_RENDAHNYA_MINAT_BELAJA
43 R_SISWA_PADA_MATA_PELAJARAN_IPS_DI_KELAS_V_SDN_4_TELAGA_KABUPATEN_GORONTALO
INTERNET
<1%
http://eprints.walisongo.ac.id/761/4/082411129_Bab3.pdf
44 INTERNET
<1%
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/1927/2/COVER%2C%20BAB%20I%2C%20BAB%20V%2C%20DAFTAR%20P
45 USTAKA.pdf
INTERNET
<1%
https://www.hanapibani.com/2020/07/download-rpp-daring-luring-dan-kombinasi-untuk-semua-mapel-
46 tingkat-sma-ma-kelas-10-12-masa-pandemi-covid-19.html
INTERNET
<1%
https://stp-mataram.e-journal.id/JIP/article/download/928/727/
47 INTERNET
<1%
http://eprints.walisongo.ac.id/7116/3/BAB%20II.pdf
48 INTERNET
<1%

You might also like