Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

ANALISIS PROSES PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT

DI KAWASAN WISATA KAMPUNG SENTANA TANJUNG SEKAYAM


KABUPATEN SANGGAU

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH:
CICI APRIANI
NIM. F1091151027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU ILMU SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019

1
ANALISIS PROSES PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT
DI KAWASAN WISATA KAMPUNG SENTANA TANJUNG
SEKAYAM KABUPATEN SANGGAU

ARTIKEL PENELITIAN

CICI APRIANI
NIM F1091151027

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Izhar Salim, M.Si Dr. Imran, M.Kes


NIP. 195606051987031002 NIP. 196511081986031006

Mengetahui,
Dekan FKIP Ketua Jurusan PIIS

Dr. H. Martono, M.Pd Dr.Hj. Sulistyarini, M.Si


NIP. 196803161994031014 NIP.196511171990032001

2
ANALISIS PROSES PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT
DI KAWASAN WISATA KAMPUNG SENTANA TANJUNG
SEKAYAM KABUPATEN SANGGAU

Cici Apriani, Izhar Salim, Imran


Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Pontianak
Email: cici.aprianii98@gmail.com

Abstract
This research aimed to determine the process and impact of social changes in the
Sentana village tourism area community, Tanjung Sekayam of Sanggau District. This
research used the descriptive method, in the form of qualitative research. The data
source of this research was the community in the tourist area of Sentana village. the
data were obtained through the interview, observation, and documentation technique.
The data collection tools used are the guidelines for observation and interview, and
documentation tools. The analysis in this study was presented in descriptive
qualitative, involving 6 informants. Based on the analysis, it was found that (1) the
process of social change occurring in the community was caused by the presence of a
new idea of the local community to make their village a tourist area. This idea was
communicated through an open forum and received good support from the community
regarding new innovations for Sentana village. (2) the process of social change has
both positive and negative effects. The positive impacts that occurred are increases in
the ease of community activities, social integration, community quality, social
mobility, and community mindset. The shortcomings, however, are conflicts occurred
between the individual retailer, as well as environmental pollution in the tourist area
of Kampung Sentana.

Keywords : Sentana Village, Social Changes

PENDAHULUAN Menurut Herabudin (2015:219-220)


Dalam setiap kehidupan masyarakat pasti menyatakan bahwa perubahan sosial mencakup
selalu mengalami proses perubahan karena perubahan pada norma sosial, nilai sosial,
pada dasarnya kehidupan sosial adalah interaksi sosial, pola perilaku, organisasi
dinamis. Perubahan sosial dapat berupa sosial, lembaga kemasyarakatan, lapisan
perubahan kecil maupun sampai pada taraf masyarakat, susunan kekuasaan, tanggung
perubahan sangat besar yang mampu jawab dan wewenang.
memberikan pengaruh bagi kehidupan Perubahan yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat. Perubahan sosial tersebut akan masyarakat merupakan gejala sosial yang
nampak apabila adanya perbedaan antara wajar di karenakan manusia itu memiliki
keadaan tertentu dalam jangka waktu yang kepentingan yang tidak terbatas. Perubahan
berbeda. sosial yang terjadi pada masyarakat tentunya
Menurut Abdulsyani (1995:83), disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya
perubahan berarti berarti suatu proses yang ada penemuan-penemuan baru, hasrat untuk
mengakibatkan keadaan sekarang berbeda maju dan lainnya. Adanya sebuah wisata
dengan keadaan sebelumnya, perubahan bisa merupakan salah satu yang berpengaruh
berupa kemunduran dan bisa juga kemajuan terjadinya perubahan sosial. Perubahan sosial
(progress). yang terjadi tentunya ada dampak yang

1
ditimbulkan baik itu dampak positif maupun keluarga atau kerabat untuk menikmati
dampak negatif. makanan atau minuman yang dijual milik
Wisata Kampung Sentana merupakan peniaga di kawasan tersebut dan ada juga yang
salah satu tempat wisata yang ada di Tanjung berfoto-foto untuk mengambil momen indah di
Sekayam, Kabupaten Sanggau. Wisata wisata Kampung Sentana.
Kampung Sentana dibangun pada awal Januari Selain mengobservasi, peneliti juga
2016 dan dibuka pada awal tahun 2017. Wisata melakukan wawancara pada saat pra riset yaitu
ini berlokasi di Jalan Pantai Sekayam, tanggal 20 -21 Desember 2018. Pada tanggal
Kelurahan Tanjung Sekayam, Kabupaten 20 Desember 2018, pukul 09.00 WIB, peneliti
Sanggau, Kalimantan Barat. Wisata ini juga melakukan wawancara kepada Sekretaris
berada di dekat dua jembatan Sekayam serta Kelurahan Tanjung Sekayam Kabupaten
berada antara Sungai Sekayam dan Sungai Sanggau, dari hasil wawancara didapat hasil
Kapuas di tengah kota Sanggau. bahwa data penduduk di kawasan wisata
Sebelum adanya wisata Kampung Kampung Sentana, Tanjung Sekayam,
Sentana, kawasan ini dulunya sangat sepi dan Kabupaten Sanggau Tahun 2018 / 2019
permukiman rumah warga setempatpun kurang memiliki 4 RT, yang terdiri dari RT.01
tertata rapi. Ditepian sungai banyak jamban- berjumlah 39 KK, RT.02 berjumlah 63 KK,
jamban yang dibuat masyarakat untuk RT.03 berjumlah 53 KK, dan RT.04 berjumlah
melakukan aktivitas seperti mandi, menyuci, 57 KK. Jadi keseluruhan jumlah penduduk di
memancing dan lainnya. Di kawasan ini juga kawasan wisata Kampung Sentana, Tanjung
tidak ada tempat bagi masyarakat untuk Sekayam, Kabupaten Sanggau sebanyak 212
bersantai ataupun sekedar nongkrong. Selain Kartu Keluarga.
itu, warga yang berniaga pun tidak banyak Peneliti juga mewawancarai peniaga yang
hanya 2-3 orang saja. berada di kawasan wisata Kampung Sentana
Tetapi semenjak berdirinya dan seperti pemilik bakpot air isi ulang, pemilik
diresmikan wisata Kampung Sentana pada cafe, penjual peralatan mainan anak-anak,
awal tahun 2017, kawasan tersebut kini penyewaan becak wisata dan kano serta
menjadi lebih ramai dan indah. Bangunan- penjual gorengan. Dari data olahan peneliti
bangunan rumah warga menjadi lebih tertata dapat diketahui bahwa rata-rata penghasilan
rapi, jamban-jamban yang dulunya ada perbulan peniaga di kawasan wisata Kampung
ditepian sungai kini sudah tidak ada lagi dan Sentana yaitu bakpot air isi ulang rata-rata
sudah dibarau, dan sekarang menjadi tempat penghasilanya adalah 4 - 4.5 juta, cafe 5-6 juta,
untuk penyantaian yang dibuat menarik seperti penjual mainan anak-anak 1 - 1.5 juta,
dicat warna-warni serta dihiasi lampu-lampu penyewaan becak wisata 1- 1.8 juta,
yang indah. Selain itu warga di kawasan penyewaan kano 800 ribu- 1 juta serta penjual
tersebut juga banyak yang berniaga seperti gorengan rata-rata penghasilannua 600-750
membuka cafe-cafe, bakpot air isi ulang, ribu.
berjualan peralatan mainan anak, penyewaan Berdasarkan pemaparan tersebut, maka
becak wisata dan kano serta berjualan menjadi dasar pemikiran peneliti melakukan
gorengan ditepi-tepi jalan masuk menuju penelitan lebih lanjut mengenai guna mengkaji
wisata Kampung Sentana. analisis proses perubahan sosial pada
Berdasarkan observasi yang dilakukan masyarakat di kawasan wisata Kampung
saat pra riset pada tanggal 21 Juli 2018 dan Sentana Tanjung Sekayam Kabupaten
juga tanggal 28 Juli 2018, pukul 15.30 WIB di Sanggau.
kawasan wisata Kampung Sentana, Tanjung
Sekayam, Kabupaten Sanggau banyak METODE PENELITIAN
pengunjung yang sedang berwisata di Bentuk penelitian yang digunakan dalam
Kampung Sentana, apalagi ketika sore dan penelitian ini adalah penelitian kualitatif
malam tiba kuantitas pengunjung semakin dengan metode deskriptif. Menurut Satori dan
banyak. Ada yang bersantai bersama teman, Komariah (2014:24) menyatakan bahwa

2
penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan bersifat studi dokumentasi berupa penelaah
penelitian yang mengungkapkan situasi sosial terhadap dokumen pribadi, resmi,
tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan kelembagaan, referensi-referensi atau
secara benar, dibentuk oleh kata-kata peraturan, literatur laporan, tulisan dan lain-
berdasarkan teknik pengmpulan dan analisis lain yang memiliki relevansi dengan fokus
data yang relevan yang diperoleh dari situsi permasalahan penelitian.
alamiah. Menurut Sugiyono (2017:147) Teknik pengumpulan data dalam
mendefinisikan metode deskriptif adalah penelitian ini adalah observasi, wawancara dan
metode yang digunakan untuk menganalisis dokumentasi. Sedangkan alat pengumpulan
data dengan cara mendeskripsikan atau data yang digunakan dalam penelitian ini
menggambarkan data yang telah terkumpul adalah panduan observasi, panduan
sebagaimana adanya tanpa bermaksud wawancara, dan alat dokumentasi.
membuat kesimpulan yang berlaku untuk Teknik analisis data dalam penelitain ini
umum atau generalisasi. adalah reduksi data, penyajian data, dan
Berdasarkan pendapat diatas, maka penarikan kesimpulan. Menurut Sugiyono
peneliti menggunakan metode deskriptif (2017:338) menyatakan bahwa mereduksi data
karena ingin mendeskripsikan mengenai proses berarti merangkum, memilih hal-hal yang
perubahan sosial pada masyarakat di kawasan pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
wisata Kampung Sentana Tanjung Sekayam penting, dicari tema dan polanya dan mebuang
Kaupaten Sanggau. Lokasi penelitian ini yang tidak perlu. Dengan demikian data yang
adalah di kawasan wisata Kampung Sentana, telah direduksi akan memberikan gambaran
Jalan Pantai Sekayam, Kelurahan Tanjung yang lebih jelas, mempermudah peneliti untuk
Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan melakukan pengumpulan data selanjutnya dan
Barat. mencarinya bila diperlukan.
Instrumen dalam peneltiian kualiatatif Menurut Sugiyono (2017:341)
adalah peneliti itu sendiri. Menurut Sugiyono mengatakan bahwa mendisplaykan data, maka
(2017:306) menyatakan bahwa penelitian akan memudahkan untuk memahami apa yang
kualitatif sebagai human instrument, berfungsi terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
menetetapkan fokus penelitian, memilih berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
informan sebagai sumber data, melakukan Kesimpulan dalam penelitian kualitatif
pengumpulan data, menilai kualitas data, menurut Sugiyono (2017:345) merupakan
menafasirkan data, dan membuat kesimpulan temuan baru yang sebelumnya belum pernah
atas temuannya. ada. Temuan berupa deskripsi atau gambaran
Sumber data dalam penelitian ini ada dua suatu obyek yang sebelumnya masih remang-
yatu sumber data primer dan sumber data remang atau gelap sehingga setelah diteliti
sekunder. Menurut Iskandar (2009:76) sumber menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal
data primer adalah sumber data yang langsung interaktif, hipotesis atau teori.
memberikan data kepada peneliti. Sumber data Pengujian keabsahan data digunakan
primer ini didapat oleh peneliti melalui dalam penelitian ini meliputi perpanjangan
informan-informan yang akan diwawancara. pengamatan, meningkatkan ketekunan,
Adapun yang menjadi sumber data primer triangulasi sumber. Menurut Sugiyono
dalam penelitian ini adalah masyarakat yang (2017:369) menyatakan bahwa perpanjangan
berada di kawasan wisata Kampung Sentana pengamatan berarti peneliti kembali
Tanjung Sekayam Kabupaten Sanggau, kelapangan, melakukan pengamtan,
sebagai informan kuncinya yaitu Bapak M. wawancara lagi dengan sumber data yang
Yusuf selaku ketua Pokdarwis (Kelompok pernah ditemui maupun yang baru. Dengan
Sadar Wisata) Kampung Sentana. perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan
Sumber data sekunder menurut Iskandar peneliti dengan narasumber akan semakin
(2009: 77) adalah “data yang diperoleh melalui akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka,
pengumpulan atau pengolahan data yang saling mempercayai, sehingga tidak

3
ada informasi yang disembunyikan lagi. Observasi Pertama
Perpanjangan pengamatan yang peneliti Observasi pertama dalam penelitian ini
lakukan yaitu selama 30 hari untuk dilaksanakan pada hari Jumat, 8 Februari 2019
mendapatkan kedalaman, keluasan, dan pukul 15.40 WIB dikawasan wisata Kampung
kepastian data yang peneliti temukan. Sentana. Di wisata Kampung Sentana berada
Menurut Sugiyono (2017:370) antara dua Sungai Sekayam dan Sungai
menyatakan bahwa, meningkatkan ketekunan Kapuas, kondisi Sungainya pun terlihat bersih.
berarti melakukan pengamatan secara lebih Kawasan di wisata Kampung Sentana ini juga
cermat dan berkesinambungan. Dengan ara luas dan banyak perpohonan rindang membuat
tersebut maka kepastian dan urutan peristiwa kawasan ini nampak nyaman dan sangat cocok
dapat direkam secara pasti dan sistematis. untuk dijadikan sebuah tujuan wisata. Pada
Menurut Sugiyono (2017:372) mengemukakan pukul 19.20 WIB peneliti mengamati keadaan
bahwa, triangulasi dalam pengujian kredibilitas malam hari di kawasan wisata Kampung
ini diartikan sebagai pengecekan data dari Sentana, terlihat banyak cafe-cafe yang
berbagai sumber dengan berbagai cara dan dimiliki oleh warga setempat yang ramai
berbagai waktu. Maka dalam peneltian ini, pengunjung. Di cafe tersebut ada remaja yang
peneliti menggunakan kredibilitas data yang sedang nyantai bersama teman-temannya
dilakukan dengan mengecek data yang telah sambil bermain game, ada para Bapak-Bapak
diperoleh melalui beberapa sumber. yang sambil mengobrol dan ada juga yang
membawa keluarga ataupun kerabatnya sambil
HASIL PENELITIAN DAN menikmati makanan dan minuman oleh
PEMBAHASAN pemilik cafe di wisata Kampung Sentana.
Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengamati Observasi Kedua
“Proses perubahan sosial pada masyarakat di Observasi kedua yang dilakukan dalam
kawasan wisata Kampung Sentana Tanjung penelitian ini adalah pada hari Selasa, 19
Sekayam Kabupaten Sanggau”. Obsevasi yang Februari 2019 pukul 08.30 WIB di sekitar
dilakukan selama 25 hari yaitu dari tanggal 8 kawasan wisata Kammpung Sentana ada
Februari sampai dengan 4 Maret 2019. Adapun dilakukan diskusi bersama dengan Kepala
yang menjadi sub-sub dalam masalah Lurah Tanjung Sekayam, Ketua Pokdarwis
penelitian ini adalah bagaimana proses (Kelompok Sadar Wisata) Kampung Sentana,
perubahan sosial pada masyarakat di kawasan perwakilan masing-masing ketua RT dan
wisata Kampung Sentana Tanjung Sekayam warga setempat yang tinggal di kawasan wisata
Kabupaten Sanggau dan bagaimana dampak Kampung Sentana. Dalam diskusi tersebut
dari proses perubahan sosial pada masyarakat membahas mengenai pembenahan kawasan
di kawasan wisata Kampung Sentana Tanjung wisata Kampung Sentana agar lebih tertata rapi
Sekayam Kabupaten Sanggau. dan bersih terutama perbaikan selokan airnya.
Observasi dalam penelitian ini dilakukan Diskusi ini pun dilakukan dengan sangat
sebanyak 3 kali, hal ini dilakukan setelah terbuka, yang hadir dalam rapat tersebut juga
melewati berbagai tahap pendekatan, bebas memberikan tanggapan ataupun
persetujuan dan persiapan dalam pendapat mereka. Hal ini dilakukan agar tidak
pelaksanaannya, selain itu peneliti menyaring terjadi kesalahpahaman nantinya. Pada
dan menyajikan supaya tidak melenceng dari pukul 09.00 WIB peneliti mengamati di
fokus penelitian dan sasaran pokok penelitian kawasan wisata Kampung Sentana,peneliti
ini. Peneliti melakukan pengamatan dengan melihat ada usaha bakpot air isi ulang yang
seksama yaitu proses perubahan sosial pada dimiliki oleh salah satu warga yang bernama
masyarakat di kawasan wisata Kampung Bapak Agus. Terlihat banyak pemesanan air
Sentana Tanjung Sekayam Kabupaten galon yang ia dapatkan. Pemesana tersebut
Sanggau. rata-rata dipesan oleh pemilik cafe-cafe
maupun pedagang keil untuk kebutuhan

4
berniaganya di kawasan wisata Kampung perubahan wisata Kampung Sentana agar
Sentana. Pada pukul 16.30 WIB di kawasan semakin lebih baik.
wisata Kampung Sentana terlihat adanya
integrasi sosial antara masyarakat sekitar dan Pembahasan
pengungjung yang sedang berkumpul serta Proses Perubahan Sosial Pada Masyarakat
menikmati suasana sore hari di kawasan wisata Di Kawasan Wisata Kampung Sentana
Kampung Sentana, ada yang sedang asyik Tanjung Sekayam Kabupaten Sanggau.
berbincang-bincang, berfoto, serta ada juga Proses perubahan sosial pada masyarakat
anak-anak yang sedang bermain dengan teman di kawasan wisata Kampung Sentana ini di
sebayanya. karenakan adanya pengembangan kawasan
yang memang pada dasarnya kondisi atau
Observasi Ketiga keadaan lingkungannya sangat cocok dan
Observasi ke tiga dilakukan pada hari strategis sehingga berpotensi untuk dijadikan
Kamis, 4 Maret 2019 pukul 15.30 WIB di objek wisata. Dari masyarakat setempat
kawasan wisata Kampung Sentana ada terdapat tersebut jadi memiliki ide dalam
bagunan tulisan Kampung Sentana di jalan memanfaatkan potensi tersebut menjadi sebuah
masuk menuju wisata dan di dalam tempat kawasan wisata. Ide tersebut pun disampaikan
wisata, serta di kawasan wisata tersebut juga kepada pemerintah setempat, lalu mendapat
ada penambahan pendopo ̸ tempat santai untuk persetujuan dan dukungan yang positif
masyarakat maupun untuk pengunjung yang sehingga dikembangkan bersama-sama
berwisata di Kampung Sentana. Di pendopo menjadi kawasan wisata yang bernama wisata
/tempat santai tersebut dilengkapi dengan Kampung Sentana.
fasilitas wifi gratis sehingga tempat ini menjadi Proses selajutnya, dikarenakan sering
salah satu favorit bagi kaum remaja. Jik hari- adanya musyawarah ataupun diskusi terkait
hari libur pendopo ̸ tempat snatai tersebut wisata Kampung Sentana agar kedepannya
ramai terutama menjelang sore hari. Tempat lebih berkembang dan maju. Diskusi yang
ini semula adalah bekas bangunan milik warga dilakukan salah satunya mengenai kebersihan
untuk menyimpan peralatan menagkap ikan dan kerapian selokan air di sekitar lingkungan
seperti pancing, jala dan pukat. Tetapi kawasan wisata Kampung Sentana. Diskusi
sekarang dijadikan sebuah pendopo / tempat yang dilakukan sangat terbuka dan juga
santai yang dihiasi cat-cat berwarna hijau dan melibatkan masyarakat setempat juga seperti
kuning. Pukul 16.00 WIB peneliti mengamati Tokoh Masyarakat, Ketua RT dan warga
ada peniaga yang sedang berjualan makanan setempat. Artinya dalam diskusi tersebut
dan minuman ringan di tepian jalan menuju dilakukan dengan terbuka dan tidak hanya
masuk wisata Kampung Sentana. Banyak melibatkan hanya pada satu pihak saja.
pengujung yang sedang berwisata di Kampung Setiap adanya inovasi-inovasi batu untuk
Sentana yang datang ataupun singgah untuk perubahan wisata Kampung Sentana,
membeli makanan dan minuman milik peniaga masyarakartnya selalu memberikan respon /
yang berada di wisata Kampung Sentana. Pada tanggapan yang positif dalam artian bahwa
malam harinya pukul 19.40 WIB di kawasan mereka menrima dan mendukung dari adanya
wisata Kampung Sentana terdapat becak inovasi-inovasi yang ada. Karena jika
wisata atau yang biasa disebut masyarakatnya masyarakatnya itu menolak adanya suatu
becawis. Becak wisata ini merupakan ada perubahan untuk kawasan wisata Kampung
bantuan dari pemerintah agar bisa di kelola Sentana, tentu itu akan menghambat bagi
untuk masyarakat dan ada juga milik warga kemajuan untuk wisatanya. Inovasi baru di
sendiri. Becak wisata ini disewakan bagi wisata Kampung Sentana yaitu seperti adanya
pengunjung dengan tarif Rp.10.000,- per bagunan tulisan wisata Kampung Sentana yang
orang. Dari hal tersebut menunjukkan bahwa berada di jalan menuju masuk dan di dalam
adanya penerimaan ̸ pengapdosian masyarakat kawasan wisata Kampung Sentana, adanya
terhadap inovasi- inovasi baru untuk penambahan pendopo / tempat santai di

5
kawasan dekat mereka tinggal dengan di masyarakatnya. Karena sejak dua tahun
lengkapi fasilitas berupa wifi serta adanya belakangan ini setiap ada acara-acara besar
bantuan becak wisata dari pemerintah selalu di adakan di wisata Kampung Sentana
setempat. karena tempatnya yang cocok dan luas. Jadi
Dari penjelasan mengenai proses dari adanya hal tersebut semakin memperkuat
perubahan sosial di kawasan wisata Kampung integrasi sosial pada masyarakatnya. Secara
Sentana Tanjung Sekayam Kabupaten langsung maupun tidak langsung juga
Sanggau, hal tersebut sesuai berdasarkan mempengaruhi kualitas individu mapun
pendapat Anwar dan Andang (2013: 250) masyarakat menjadi semakin membaik.
menyatakan bahwa proses perubahan sosial Mobilitas sosial masyarakat juga semakin
terdiri dari tiga tahap berurutan : invensi yaitu lebih cepat, banyak dari masyarakatnya yang
proses dimana ide-ide baru diciptakan dan beralih profesi menjadi peniaga padahal dulu
dikembangkan, difusi ialah proses dimana ide- sebelum adanya wisata Kampung Sentana
ide baru dikomunikasikan kedalam sistem yang berniaga hanya 2-3 peniaga saja. Tetapi
sosial dan konsekuensi yakni perubahan- sekarang sudah banyak jenis usaha yang
perubahan yang terjadi sebagai akibat dilakukan masyarakatnya seperti usaha cafe,
pengadosian dan penolakan inovasi. bakpot air isi ulang, penyewaan becak wisata
dan kano, penjual peralatan mainan anak-anak
Dampak Dari Proses Perubahan Sosial serta pejual gorengan ditepian jalan disekitar
Pada Masyarakat Di Kawasan Wisata wisata Kampung Sentana.
Kampung Sentana Tanjung Sekayam Dari pola pikir masyarakat setempat juga
Kabupaten Sanggau. menjadi lebih berkembang semenjak adanya
Dampak dari proses perubahan sosial wisata Kampung Sentana hal tersebut
pada masyarakat di kawasan wisata Kampung nampaknya dipengaruhi oleh faktor dari luar,
Sentana ini lebih banyak memberikan dampak semenjak banyaknya pengunjung yang
yang positif dibandingkan dampak negatifnya. berwisata di Kampung Sentana sehingga pola
Dampak positifnya adalah membuat aktivitas pikir mereka menjadi lebih terbuka dan
masyarakat menjadi semakin lebih mudah, berkembang. Sekarang masyarakatnya juga
dulu di kawasannya tidak ada tempat atau banyak yang terlibat kedalam kelompok sadar
objek bagi masyarakat untuk sekedar nyantai wisata (pokdarwis) Kanpung Sentana yang
atau nongkrong. Peluang masyarakatnya untuk pada saat ini sudah beranggotakan 38 orang.
membuka usaha-usaha menjadi lebih terbuka, Dengan adanya partisipasi dan dukungan dari
untuk siapa saja yang ingin membuka usaha. komponen masyarakat ini tentu akan dapat
Dengan begitu dapat membantu dalam mendorong bagi tumbuh dan berkembangnya
meningkatkan penghasilan mereka yang lebih wisata Kampung Sentana agar menjadi lebih
baik, seperti terjadi pada aktivitas berniaga baik kedepannya
usaha bakpot air isi ulang, usaha cafe, penjual Sedangkan dampak negatif adanya wisata
makanan dan minuman yang ada di pinggir Kampung Sentana ini adalah ada terjadi
jalan serta usaha lainnya. konflik sosial yang sifatnya individu pada
Semenjak adanya wisata Kampung peniaga, dikarenakan adanya kecemburuan
Sentana ini, integrasi sosial menjadi lebih sosial dengan peniaga yang usaha cafenya
meningkat karena masyarakatnya jadi lebih lebih ramai. Tetapi konflik yang terjadi
saling berbaur dan menyatu (bertegur sapa, tersebut tidaklah sampai besar. Selain itu
berkumpul, dan mengbrol) di sekitaran dampak negatif selanjutnya adalah
kawasan wisata Kampung Sentana. Apalagi permasalahan sampah plastik bekas makanan
dengan sering diadakan kegiatan ̸ acara besar dan minuman yang dibuang sembarangan
yang diadakan pemerintah seperti perayaan tempat. Apalagi saat ada kegiatan / acara besar
ulang tahun Kota Sanggau dan perayaan di kawasan wisata Kampung Sentana, kondisi
malam tahun baru dalam perayaannya banyak sampah yang dibuang sembarangan sangat
di adakan perlombaan-perlombaan untuk banyak sekali. Padahal di kawasan wisata

6
Kampung Sentana tersebut sudah ada lancar seperti usaha cafe, bakpot air isi ulang
disediakan tempat sampah organik maupun dan usaha lainnya. Integrasi sosial juga
non organik, serta plang larangan untuk tidak meningkat, kualitas individu maupun
membuang sampah sembarangan tetapi hal masyarakat semakin baik, mobilitas sosial
tersebut nampaknya dilalaikan oleh semakin cepat dilihat dari banyaknya peniaga
masyarakat. yang membuka usaha di kawasan wisata
Dari penjelasan mengenai dampak dari Kampung Sentana, hal ini dikarenakan pola
proses perubahan sosial pada masyarakat di pikir masyarakatnya menjadi bekembang
kawasan wisata Kampung Sentana Tanjung dalam melihat peluang yang ada. Sedangkan
Sekayam Kabupaten Sanggau, hal tersebut dampak negatifnya adalah terjadi konflik sosial
sesuat berdasarkan pendapat Martono yang sifatnya individu pada peniaga, selain itu
(2015:26-29) menyatakan bahwa beberapa juga menyebabkan pencemaran lingkungan di
dampak positif perubahan sosial diantaranya sekitar kawasan wisata Kampung Sentana
adalah (1) manusia semakin lebih mudah dan karena banyak sampah yang dibuang
cepat dalam menyelesaikan aktivitasnya (2) sembarangan.
integrasi sosial semakin meningkat (3) kualitas
individu (dan masyarakat) semakin membaik, Saran
seiring perkembangan teknologi baru (4) Berdasarkan kesimpulan yang telah
mobilitas semakin lebih cepat (5) pola pikir dipaparkan, maka peneliti memberikan saran
manusia semakin berkembang melalui sebagai berikut : (1) Masyarakat setempat
pertukaran budaya, pertukaran informasi yang harus bisa berantisipasi dalam menyikapi
dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. segala perubahan-perubahan sosial yang ada
Sedangkan dampak negatif perubahan sosial serta menjaga keutuhan nilai-nilai dan norma
diantaranya adalah (1) terjadinya konflik sosial sosial yang berlaku di masyarakatnya. (2)
(2) pencemaran lingkungan. Kepada tokoh-tokoh masyarakat agar lebih
memperhatikan lagi keadaan masyarakatnya
SIMPULAN DAN SARAN agar tidak menyimpang dari nilai dan norma
Simpulan sosial akibat adanya suatu perubahan sosial.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan (3) Harus tetap menjaga kebesrsihan
mengenai proses perubahan sosial pada lingkungan wisata Kampung Sentana agar
masyarakat di kawasan wisata Kampung tidak tercemar dan ditingkatkan lagi tempat
Sentana. Dari sub masalah peneliti dapat untuk bermain khusus untuk anak-anak.
disimpulkan sebagai berikut : (1) proses
perubahan sosial pada masyarakat di kawasan DAFTAR RUJUKAN
wisata Kampung Sentana Tanjung Sekayam Abdulsyani. (1995). Sosiologi Dan Perubahan
Kabupaten Sanggau yaitu pertama, karena Masyarakat. Jakarta : Pustaka Jaya.
adanya sebuah ide baru yang diciptakan dari Anwar, Y. & Andang. (2013). Sosiologi Untuk
masyarakat setempat lalu dari ide tersebut Universitas. Bandung : PT Refika
dikembangkan secara bersama menjadi Aditama.
kawasan wisata Kmpung Sentana. Kedua, Herabudin. (2015). Pengantar Sosiologi.
adanya pengkomunikasi kedalam masyarakat Bandung : Pustaka Setia.
yang dilakukan secara terbuka. Ketiga, adanya Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian
sebuah pengapdosian dari masyarakat akan Pendidikan dan Sosial ( Kuantitatif
inovasi-inovasi baru untuk perubahan wisata dan Kualitatif). Jakarta : Gung Persada
Kampung Sentana. (2) Dampak dari proses Press.
perubahan sosial pada masyarakat di kawasan Martono, N. (2015). Sosiologi Perubahan
wisata Kampung Sentana Tanjung Sekayam Sosial. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Kabupaten Sanggau, ada dampak positif dan Persada.
dampak negatif. Dampak positifnya yaitu
aktivitas masyarakat semakin mudah dan

7
Satori, D. & A, Komariah. (2014). Metodologi Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Penelitian Kualitatif. Bandung : Pendidikan (Pendekatan Kuatitatif,
Alfabeta. Kualitatif dan R & D). Bandung :
Alfabeta.

You might also like