Professional Documents
Culture Documents
Tugas Rizaldi
Tugas Rizaldi
NAMA :RIZALDI
NIM :A32121025
KELAS :A Ppkn
1).Kesimpulan kelompok 1
diferensiasi sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan system organ yang berkembang sedemikian
rupa, sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Cakupan tahap ini termasuk juga
perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi terhadap lingkungan
(Sulistyawati, Ari. 2017).Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian. Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ
yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan
sosialisasi. Ke semua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh (Kemenkes
RI: 2016). Perkembangan (Development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalamstruktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan ( Armini, Sriasih, dan Marhaeni: 2017). Menurut Marmi & Margiyati tahun 2017
perkembangan adalah perubahan yang progresif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu
mulai lahir sampai mati. Perubahan –perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaannya
yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan baik menyangkut fisik maupun
psikis.
Perkembangan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Perkembangan adalah
bertambahnya kemampuan (skill) struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, dalam pola yang
teratur dan dapat diramalkan. Perkembangan menyangkut proses diferensiasi sel tubuh, organ, dan
sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi fungsinya, termasuk juga
perkembangan kognitif, bahasa, motorik, emosi, dan perkembangan perilaku sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkungannya. Fase perkembangan adalah penahapan atau periodisasi rentang kehidupan
manusia yang ditandai oleh ciri-ciri atau pola tingkah laku tertentu.• Fase perkembangan berdasarkan
ciri-ciri biologisPeriodisasi atau pembagian masa-masa perkembangan ini didasarkan kepada
keadaanatau proses biologis tertentu.• Fase Perkembangan Berdasarkan Konsep DidaktisPembagian
masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam
“Developmental Psycology to day”(1975) dan Elizabeth B. Hurlock dalam “Developmental
Psycology”(1980) tampak sudah lengkap mencakup sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat
perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati dengan pembagian
periodisasinya. • Fase Perkembangan Berdasarkan Ciri-ciri PsikologisTokoh utama yang mendasarkan
periodisasi ini kepada keadaan psikologis ialah Oswald Kroch. Beliau menjadikan masa-masa
kegoncangan sebagai dasar pembagian masa-masa perkembangan, karena beliau yakin bahwa masa
kegoncangan inilah yang merupakan keadaan psikologis yang khas dan dialami oleh setiap anak dalam
masa perkembangannya.• Fase Perkembangan Berdasarkan Konsep Tugas PerkembanganTugas
perkembangan adalah berbagai ciri perkembangan yang diharapkan timbul dan dimiliki setiap manusia
dalam periode perkembangannya.
2).Kesimpulan kelompok 2
Perkembangan individu merupakan pola gerakan atau perubahan yang secara dinamis dimulai
dari pembuahan atau konsepsi dan terus berlanjut sepanjang siklus kehidupan manusia yang terjadi
akibat dari kematangan dan pengalaman.Adapun perbedaan pertumbuha dan perkembangan yaitu,
pertumbuhan adalah perubahan badan tinggi badan, dan lain-lain. Sedangkan perkembangan adalah
perubahan yang bersifat kualitatif atau perubahan yang mengarah pada perubahan emosi, kognitif,
bahasa, dan lain-lain. Tahap-tahap perkembangan yaitu periode sebelum lahir, dimulai konsepsi dan
diakhiridengan kelahiran; Infancy, dimulai saat manusia lahir dan berlanjut sampai usia 2
tahun;Childhood, dimulai sekitar 2 tahun melewati masa anak akhir, yaitu sampai sekitar usia
12tahun; Adolescence, dimulai pada usia 12 tahun sampai kurang lebih usia 21 tahun;Adulthood,
dimulai pada usia 21 tahun sampai lanjut. Tugas perkembangan memilikibeberapa tahap yang sesuai
dengan tingkatan umur masing-masing. Dalam tahap-tahaptersebut mengalami tahap perkembangan
yang terlihat secara jelas dan nyata. Perkembangan tersebut di mulai dari perkembangan masa bayi,
anak-anak, remaja, dan dewasa. Dalam tahap-tahap tersebut seseorang akan mengalami tahap
kematangan pola pikir dan kematangan seksual untuk menunjang masa dewasa yang akan di alami
seseorang.
3).Kesimpulan kelompok 3
Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik dan PsikomotorikTerdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi perkembangan fisik anak usiasekolah, yaitu:a. Keluarga meliputi faktor keturunan
maupun faktor lingkunganb. Gizi, contohnya anak yang memperoleh gizi yang cukup biasanya akan
lebihtinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf remaja dibandingkandengan mereka yang
kurang mendapatkan asupan gizi.c. Gangguan emosional, contohnya anak usia sekolah yang terlalu
seringmengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroidadrenal yang
berlebihan, dan ini akan membawa akibat berkurangnyapembentukan hormone pertumbuhan
kelenjarpituitari.d. Jenis kelamin, contohnya anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih
beratdaripada anak perempuan.e. Status sosial ekonomi, contohnya anak yang berasal dari keluarga
denganstatus sosial ekonomi rendah cenderung lebih kecil daripada anak yang berasaldari keluarga yang
status sosial-ekonominya tinggi.f. Kesehatan, contohnya anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya
akanmemiliki tubuh yang lebih berat daripada anak yang sering sakit.g. Pengaruh bentuk tubuh
bangun/bentuk tubuh, apakah mesamorf, ektomorf,atau endomorf, akan mempengaruhi besar kecilnya
tubuh anak usia sekolah. h. Pertumbuhan dan perkembangan sistem syaraf (nervous
system).Pertumbuhan syaraf dan perkembangan kemampuan anak membuatintelegensi (kecerdasan)
meningkat dan mendorong timbulnya pola-polatingkah laku baru. Semakin baik perkembangan
kemampuan sistem sistemsyaraf anak, akan semakin baik dan beraneka ragam pula pola-pola
tingkahlaku yang dimilikinya. Namun uniknya, berbeda dengan organ tubuh lainnya,organ sistem syaraf
apabila rusak tak dapat diganti atau tumbuh lagi.i. Pertumbuhan otot-otot. Peningkatan tonus (tegangan
otot) anak dapatmenimbulkan perubahan dan peningkatan aneka ragam kemampuan dankekuatan
jasmaninya. Perubahan ini tampak sangat jelas pada anak yang sehatdari tahun ke tahun dengan
semakin banyaknya keterlibatannya dalampermainan yang bermacam-macam atau dalam membuat
kerajinan tanganyang semakin meningkat kualitas dan kuantitasnya dari masa ke masa.Peningkatan dan
pengembangan keterampilan anak tersebut bergantung padakualitas pusat sistem syaraf dalam
otaknya.j. Perkembangan dan perubahan fungsi kelanjar-kelenjar endokrin (endocrineglands).
Berubahnya fungsi kelenjar-kelenjar endokrin seperti adrenal(kelenjar endokrin yang meliputi bagian
atas ginjal dan memroduksibermacam-macam hormon termasuk hormon seks), dan kelenjar
pituitary(kelenjar di bawah bagian otak yang memproduksi dan mengatur berbagaihormon termasuk
hormon pengembang indung telur dan sperma jugamenimbulkan pola-pola baru tingkah laku anak
ketika menginjak remaja.Perubahan fungsi kelenjar-kelenjar endokrin akan mengakibatkan
berubahnyapola sikap dan tingkah laku anak terhadap lawan jenisnya. Perubahan ini dapatberupa
seringnya melakukan kerja sama dalam belajar atau berolahraga,berubahnya gaya dandanan atau
penampilan, dan lain lain. Perubahan polaperilaku yang bermaksud menarik perhatian lawan jenis.
Dalam hal ini,orangtua dan guru bersikap antisipatif terhadap kemungkinan terjadinyapenyimpangan-
penyimpangan perilaku seksual yang tidak dikehendaki demi kelangsungan perkembangan para anak
remaja yang menjadi tanggungjawabnya.k. Perubahan struktur jasmani. Semakin meningkat usia anak
akan semakinmeningkat pula ukuran tinggi dan bobot serta proporsi (perbandingan bagian)tubuh pada
umumnya. Perubahan jasmani ini akan banyak berpengaruhterhadap perkembangan kemampuan dan
kecakapan motor skills anak.Pengaruh perubahan fisik anak juga tampak pada sikap dan
perilakunyaterhadap orang lain, karena perubahan fisik itu sendiri merupakan konsep diri(self-concept)
anak tersebut. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwaperkembangan fisik peserta didik lebih memiliki
signifikasi daripada usiakronologisnya sendiri. Timbulnya kesadaran anak yang berbadan terlalu
besardan tinggi atau terlalu kecil dan rendah jika dibandingkan dengan temanteman sekelasnya
mungkin sekali akan memengaruhi pola sikap danperilakunya baik ketika berada di dalam kelas maupun
di luar kelas. Sikap danperilaku yang berbeda ini bersumber dari positif atau negatifnya konsep diriyang
dimiliki.
4).Kesimpulan kelompok 4
“PERKEMBANGAN KOGNITIF”
Secara Bahasa, kata “congnitive” berasal dari kata cognition yang artinya ialahpengertian atau
mengerti. Kognitif dapat dimaknai sebagai sebuah proses yang terjadi secara internal dalam pusat
susunan syarat ketika manusia sedang berpikir. Kemampuan kognitif adalah proses yang terjadi
secara internal di dalam pusat susunan syaraf pada waktu manusia sedang berpikir. Menurut
Abdurrahman kemampuan kognitif berkembang secara bertahap, sejalan dengan perkembangan fisik
dan syaraf-syaraf yang berada di pusat susunan syaraf.Sedangkan menurut Ahmad Susanto bahwa
kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan
mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Kemampuan kognitif merupakan dasar bagi
kemampuan anak untuk berpikir. Jadi proses kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan
(intelegensi) yang menandai seseorang dengan berbagai minat terutama sekali ditujukan kepada ide-
ide belajar.Husdarta dan Nurlan berpendapat bahwa perkembangan kognitif adalah suatu proses
terus menerus, namun hasilnya tidak merupakan sambungan (kelanjutan) dari hasil-hasil yang telah
dicapai sebelumnya. Anak akan melewati tahapan-tahapan perkembangan kognitif atau periode
perkembangan. Setiap periode perkembangan, anak berusaha mencari keseimbangan antara struktur
kognitifnya dengan pengalaman-pengalaman baru. Ketidakseimbangan memerlukan
pengakomodasian baru serta merupakan transformasi keperiode berikutnya. Kognitif lebih terkait
dengan kemampuan anak untuk menggunakan otaknya secara menyeluruh. Kemampuan yang
termasuk dalam aspek kognitif sangat banyak dan cakupannya pun sangat luas.Berdasarkan beberapa
pendapat di atas dapat diambil pengertian bahwa faktor kognitif mempunyai peranan penting bagi
keberhasilan anak dalam belajar karena sebagian besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan
dengan masalah mengingat dan berpikir. Kemampuan kognitif dimaksudkan agar anak mampu
melakukan eksplorasi terhadap dunia sekitar melalui panca inderanya sehingga dengan pengetahuan
yang didapatkannya tersebut anak dapat melangsungkan hidupnya. Sederhananya, kognitif ialah
seluruh aktivitas mental yang membuat seorang individu untuk mampu menghubungkan,
mempertimbangkan, dan menilai suatu peristiwa. Sehingga, individu tersebut akan mendapatkan
pengetahuan setelahnya.
Perkembangan Kognitif adalah perkembangan cara berpikir seseorang yang membuat seorang
individu mampu menghubungkan, mempertimbangkan, dan menilai suatu peristiwa. Sehingga,
individu tersebut akan mendapatkan pengetahuan setelahnya. Menurut Jean Piaget, ia menyatakan
bahwa cara berfikir anak bukan hanya kurang matang dibandingkan dengan orang dewasa karena
kalah pengetahuan, tetapi juga berbeda secara kualitatif. Menurut penelitiannya juga bahwa tahap-
tahap perkembangan intelektual individu serta perubahan unsur sangat mempengaruhi kemampuan
individu mengamati ilmu pengetahuan. Piaget membagi tahapan perkembangan kognitif menjadi
empat yaitu tahap sensori motorik (usia 0–2 tahun), tahap pra-opersional (usia 2–7 tahun), tahap
opersional konkrit (usia 7–11 tahun) dan tahap opersional formal (usia 11–15 tahun). Tahap
sensorimotorik, dalam tahapan ini, bayi menyusun pemahaman dunia dengan mengoordinasikan
pengalaman indra (sensory) mereka dengan gerakan motor (otot). Tahap pra-operasional adalah
tahap pemikiran yang lebih simbolis, tetapi tidak melibatkan pemikiran operasional. Tahap
operasional konkrit, pemikiran operasional konkret mencakup penggunaan operasi. Penalaran logika
menggantikan penalaran intuitif, tetapi hanya dalam situasi konkret. Kemampuan untuk
mengklasifikasikan sesuatu sudah ada, tetapi belum bisa memecahkan problem-problem abstrak.
Tahap operasional formal, pada tahap ini individu sudah mulai memikirkan pengalaman konkret, dan
memikirkannya secara lebih abstrak, idealis dan logis. Kualitas abstrak dari pemikiran operasional
formal tampak jelas dalam pemecahan problem verbal.
5).Kesimpulan kelompok 5
Pengertian BahasaBahasa merupakan alat komunikasi bagi setiap orang, termasuk anak-anak.
Anakdapat mengembangkan kemampuan sosialnya melalui berbahasa. Keterampilan bergaul dalam
lingkungan sosial dimulai dengan penguasaan kemampuan berbahasa. Melalui bahasa, anak dapat
mengekspresikan pikiran, sehingga orang lainmemahaminya dan menciptakan suatu hubungan sosial.
Jadi, tidaklah mengherankanbahwa bahasa dianggap sebagai salah satu indikator kesuksesan seorang
anak.Bahasa juga merupakan alat komunikasi dengan orang lain dan kemudianberlangsung dalam suatu
interaksi sosial. Bahasa adalah ala tuntuk berfikir,mengekspresikan diri dan berkomunikasi.Ketrampilan
bahasa juga penting dalam rangka pembentukan konsep, informasi dan pemecahan masalah. Melalui
bahasa pula kita dapat memahami komunikasi pikiran dan perasaan.
Teori-Teori Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini1.Teori NativisPara ahli nativis, seperti chomsky
menyatakan bahwa otak manusia memilikikemampuan bawaan untuk menguasai bahasa, maka proses
bayi belajar bahasa samaalmiahnya dengan proses belajar berjalan. Chomsky, howe, dan
maratsosberpandangan bahwa ada keterkaitan antara faktor biologis dan perkembanganbahasa.
Mereka menekankan adanya peran evolusi biologis dalam membentukindividual menjadi makhluk
linguistik. Chomsky mengatakan bahwa individudilahirkan dengan alat penguasaan bahasa (Language
Acquisition Device) danmenemukan sendiri cara kerja bahasa tersebut. Dalam belajar bahasa,
individumemiliki kemampuan tata bahasa bawaan untuk mendektesikategori bahasa tertentu seperti
fonologi, sintaksis dan semantik. Belajar bahasatidakdipengaruhi oleh inteligensi maupun penglaman
individu. Para ahli nativis berpendapat bahwa bahasa merupakan pembawaan dan bersifat alamiah.
Mereka menekankan adanya peran evalusi biologis dalam membentuk individu menjadi
makhluklinguistik. Para ahli nativis juga menjelaskan bahwa kemampuan berbahasa di pengaruhi oleh
kematangan seiring dengan pertumbuhan anak. Pandangan para ahli nativisyang memisahkan antara
belajar bahasa dengan perkembangan kognitif di kritikberkenaan dengan kenyataaan bahwa anak
belajar bahasa dari lingkungan sekitarnyadan memiliki kemampuan untuk mengubah bahasannya jika
lingkungannya berubah.
Teori BehavioristikPandangan beberapa ahli teori belajar berpendapat bahwa pada dasarnya
anakdilahirkan dengan tidak membawa kemampuan apapun. Bahasa dipelajari melaluipengkondisian
dari lingkungan dan imitasi(peniruan) dari contoh orang dewasa.Dengan demikian anak harus
belajar(dalam hal ini belajar berbahasa) melalui prosesimitasi dan diberikan Reinforcement
(penguat).Skinner menggunakan teori stimulusrespon dalam menerangkan perkembangan bahasa.
Skinner menyatakan bahwa bahasa di pelajari melalui pembiasaan dari lingkungan dan merupakan hasil
imitasiterhadaporang dewasa. Skinner dkk, mengatakan bahwa pembelajaran
bahasa,sepertipembelajaraan lainnya, di dasarkan pada pengalaman. Merujuk kepada
teoripembelajaran klasik, anak belajar bahasa melalui pengkondisian operan.Menurutkaum behavioris,
anak-anak lahir dengan potesi belajardan perilaku mereka dapat dibentuk dengan memanipulasi
lingkungan.Dengan penguat yang benar, kemampuanintektual anak dapat dikembangkan. Teori yang
dikemukakan oleh B.F skinner inilebih menekankan pada kebutuhan “pemeliharaan” perkembangan
intektualdengan memberikan stimulus pada anak dan menguatkan perilaku anak. Diuraikan(clark dan
clark, 1997: dworezky, 1990:gleason, 1998) bahwa seorang bayisebenarnya masih bersifat pasif,
sehingga ia menerima stimulus dari lingkungannyadan kemampuan berkomunikasi melalui bahasa yang
ditentukan oleh stimulus darilingkunagnnya dan kemampuan [12.26, 30/5/2022] RIZALDI:
berkomunikasi melalui bahasa yang ditentukan oleh stimulus dan peniruan.Jadi, kemampuan bahasa
anak ditentukan oleh lamanya latihandaristimulus yang diberikan, sehingga kemampuan bahasa anak
tidak berlandaskanpada penguasaan kaidah, namun berdasarkan pada apa yang diperolehnya.
Olehkarena itu, menurut skinner perlu adanya suatu latihan dan pengarahan. Maksudnyabahwa dalam
belajar perlu adanya kondisilatihan bahkan perlu adanya “operan” yaitusuatu kondisi yang ada karena
kebutuhan. Pengarah juga dibutuhkan dalam upaya ini,agar tujuan tercapai.
Teori Kognitif Menurut paget berpikir sebagai prasyarat berbahasa, terus berkembangsebagai
hasil dari pengalaman dan penalaran. Perkembangan bahasa bersifat progresifdan terjadi pada setiap
tahap perkembangan. Perkembangan anak secara umum danperkembangan bahasa awal anak
berkaitan erat dengan berbagai kegiatan anak, objekdan kejadian yangmereka alami dengan
menyentuh, mendengar, melihat danmembau.Teori kognitif memandang bahwa perkembangan aspek
bahasa tidakterlepas dari konteks sosial dan perkembangan kognitif anak. Perkembangan
kognitifberhubungan erat dengan perkembangan bahasa karena awal perkembangan bahasaberada
pada stadium sensori motorik yaitu ketika anak berusia sekitar 8 bulan.
Dari penjelasan diatas bahwa :Perkembangan bahasa anak usia dini merupakan suatu perubahan
progresif, adaptasi,secara teratur karena proses kematangan dan pengalaman disertai dengan tanda
bunyiatau lambang bunyi dan disepakati untuk dijadikan alat komunikasi sertamengidentifikasi diri yang
terjadi sepanjang rentang kehidupan manusia.
6).Kesimpulan kelompok 6
PENGERTIAN EMOSI Istilah emosi berasal dari kata emotus atau emovere atau mencerca (to stir
up) yang berarti sesuatu yang mendorong terhadap sesuatu, missal emosi gembiramendorong untuk
tertawa, atau dengan perkataan lain emosi didefinisikan sebagaisuatu keadaan gejolak penyesuaian diri
yang berasal dari dalam dan melibatkanhamper keseluruhan diri individu (Sujiono, 2005). Menurut
Sarlito WirawanSartono berpendapat bahwa emosi merupakan setiap keadaan pada diri seseorangyang
disertai warna afekti. Yang dimaksud warna efektif ini adalah perasaanperasaan tertentu yang dialami
pada saat menghadapi (menghayati) suatu situasitertentu contohnya: gembira, bahagia, takut dan lain-
lain. Sedangkan menurutGoleman Bahasa emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran.
Pikirankhasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis serta rangkaian kecenderunganuntuk bertindak
(Syamsu, 2008).Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas maka dapat disimpulkanbahwa emosi
adalah suatu keadaan yang kompleksi dapat berupa perasaan /pikiran yang di tandai oleh perubahan
biologis yang muncul dari perilakuseseorang. Pengelompokan Emosi Emosi dapat dikelompokkan ke
dalam dua bagian, yaitu emosi sensoris dan emosi kejiwaan (psikis). a. Emosi Sensoris, yaitu emosi yang
ditimbulkan oleh rangsangan dari luar terhadap tubuh, seperti rasa dingin, manis, sakit, lelah, kenyang
dan lapar. b. Emosi Psikis, yaitu emosi yang mempunyai alasan – alasan kejiwaan.
Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang
keadaan mental dan fisik dan berwujud saatu tingkah laku yang tampak. Jadi emosi adalah pengalaman
afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan
berwujud suatu tingkah laku yang tampak.Bentuk-bentuk emosi antara in anurah, sedih, rasa takut,
kenikmatan, cintu terkejut. jengkel, dan mah.emosi sanga berhubungan erat dengan tingkah laku man
Gangguan emosi juga dapat menjadi penyebab kesultan bicara. Hambatan-hambatan dalam berbicara
tertentu telah ditemukan bahwa tidak disebabkan oleh kelainan dalam organ berbicara Ketegangan
emosional yang cukup la mangkin menyebabkan seicoming gatap.
7).Kesimpulan kelompok 7
Perkembangan sosial adalah perkembangan perilaku anak dalam menyesuaikan diri dengan
aturan-aturan masyarakat dimana anak itu berada. Perkembangan sosial diperoleh anak melalui
kematangan dan kesempatan belajar dari berbagai respons terhadap dirinya. Perkembangan sosial
merupakan proses pembentukan social self (pribadi dalam masyarakat), yakni pribadi dalam keluarga,
budaya, bangsa, dan seterusnya.Kepribadian yaitu suatu organisasi yang unik (khas) pada diri setiap
individu yang ditentukan atau dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan dan lingkungan, sehingga menjadi
penentu atau pengaruh tingkah laku.Perkembangan kepribadian seseorang mengalami suatu tahapan-
tahapan yang diawali dari struktur fisik yang tumbuh dan berkembang. Bersamaan dengan itu
berkembang pula tingkat kecerdasan atau kebodohan psikis individu menentukan penyesuaian diri di
lingkungan kepemilikan bakat akan mempengaruhi tendensi bertingkah laku.Selama proses belajar
berlangsung, pengembangan kepribadian peserta didik pun ikut berubah. Faktor-faktor yang
mempengaruhinya adalah faktor bawaan, termasuk sifat-sifat yang diturunkan kepada anaknya,
pengalaman awal dalam lingkungan keluarga ketika anak masih kecil pengalaman kehidupan selanjutnya
dapat memperkuat konsep diri dan dasar kepribadian yang sudah ada. Begitu banyak tipe dan
karakteristik dari kepribadian dan tiap individu.Dan setiap orang memiliki kepribadian yang tidak sama,
sehingga dengan ketidaksamaan tiap individu, para pendidik harus bisa memahami kepribadian masing-
masing agar prestasi peserta didik satu dengan peserta lainnya mempunyai peluang yang sama tanpa
membuat kepribadian buruk mereka muncul.
8).Kesimpulan kelompok 8
Pengertian nilaiNilai atau value (bahasa Inggris) atau valere (bahasa Latin) berarti berguna,
mampu akan, berdaya, berlaku, dan kuat. Nilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat
disukai, diinginkan, berguna, dihargai, dan dapat menjadi objek kepentingan. Dalam kamus bahasa
Indonesia, nilai adalah harga, angka kepandaian. Adapun menurut Spranger, nilai diartikan sebagai suatu
tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan
dalam situasi sosial tertentu. Di antara definisi nilai yang dikemukakan oleh para ahli, menurut Spranger,
dalam Muhamd Ali (220), nilai diartikan sebagai suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh individu
untuk menimbang dan memilih alternative keputusan dalam situasi social tertentu. Nilai dalam
kehidupan adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat seperti adat dan kebiasaan sopan
santun.Menurut Harrocks(2006), nilai merupakan sesuatu yang memungkinkan individu atau kelompok
sosial membuat keputusan mengenai apa yang dibutuhkan atau sebagai suatu yang ingin dicapai.Dalam
buku psikologi perkembangan peserta didik oleh Prof. Sinolungan mengatakan nilai adalah suatu yang
diyakini kebenarannya, dipercayai dan dirasakan kegunaannya, serta diwujudkan dalam sikap atau
perilakunya. Jadi, nilai bersifat normatif, suatu keharusan yang menuntut diwujudkan dalam tingkah
laku, misalnya nilai kesopanan dan kesederhanaan.
Pengertian moralIstilah moral berasal dari kata Latin, mores, yang artinya tata cara dalam
kehidupan, adat istiadat, atau kebiasaan. Menurut Purwadarminto, dalam Senarto (2008), moral adalah
ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan , akhlak, kewajiban, dan sebagainya. Moral
merupakan kaidah norma dan pranata yang mengatur perilaku individu dalam hubungannya dengan
kelompok social danmasyarakat. Menurut Rogers, dalam Sunarto (2008), moral merupakan standar
baik-buruk yang ditentukan bagi indivisu oleh nilai-nilai social budaya dimana indibidu sebagai anggota
social. Moralitas merupakan aspek kepribadian yang diperlukan seseorang dalam kaitannya dengan
kehidupan social secara harmonis, adil, dan seimbang. Perilaku moral diperlukan demi terwujudnya
kehidupan yang damai penuhketertauran, ketertiban, dan keharmonisan.Istilah moral kadang-kadang
dipergunakan sebagai kata yang sama artinya dengan etika. Secara etimologi kata etika sama dengan
etimologi kata moral karena keduanya berasal dari kata yang berarti adat kebiasaan. Hanya bahasa
asalnya yang berbeda, yaitu etika berasal dari bahasa Yunani, sedangkan moral dari bahasa Latin. Jika
sekarang hendak memandang arti kata moral maka perlu disimpulkan artinya sama dengan etika,yaitu
nilain dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.
Pada dasarnya antara nilai dan moral sangat sulit untuk dapat dibedakan. Namun dapat diambil
kesimpulan bahwa nilai merupakan dasar pertimbangan bagi individu untuk melakukan sesuatu dan
moral merupakan perilaku yang seharusnya dilakukan atau dihindari.Nilai dan moral sama-sama
berfungsi mengingatkan manusia untuk melakukan kebaikan demi diri sendiri dan sesama sebagai
bagian dari masyarakat. Dalam pembentukan nilai dan moral selallu ada faktor yang mempengaruhinya
seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, pergaulan, lingkungan masyarakat dan teknologi. Anak
mulai mengenal konsep nilai dan moral pertama kali dari lingkungan keluarga. Pada mulanya mungkin
anak tidak mengerti konsep nilai dan moral ini, tetapi lambat laun anak akan memahaminya. Pada usia
sekolah dasar, anak sudah dapat mengikuti pertautan atau tuntutan dari orang tua atau lingkungan
sosialnya. Pada akhir usia ini, anak sudah memahami alasan yang mendasari suatu peraturan.
9).Kesimpulan kelompok 9
Kemampuan hubungan sosial individu berkembang karena adanya dorongan rasa ingin tahu
terhadap segala sesuatu yang ada di dunia sekitarnya. Dalam perkembangannya, setiap individu ingin
tahu bagaimanakah cara melakukan hubungan secara baik dan aman dengan dunia sekitarnya, baik yang
bersifat fisik maupun sosial. Hubungan sosial dapat diartikan sebagai cara-cara individu bereaksi
terhadap orang-orang disekitarnya dan bagaimanakah pengaruh hubungan itu terhadap dirinya. Dalam
hubungan sosial ini menyangkut juga penyesuaian diri terhadap lingkungan, seperti makan dan minum
sendiri, berpakaian sendiri, mentaati peraturan, membangun komitmen bersama dalam kelompok atau
organisasinya, dan sejenisnya.Secara teoritis, hubungan sosial ini mula-mula dimulai dari lingkungan
rumah sendiri kemudian berkembang ke lingkungan sekolah, dan dilanjutkan kepada lingkungan yang
lebih luas lagi yaitu tempat berkumpulnya teman sebaya. Namun kenyataannya, yang sering terjadi
adalah bahwa hubungan sosial anak dimulai dari rumah, kemudian dilanjutkan dengan teman sebaya,
baru kemudian dengan teman sebaya, baru kemudian dengan teman-temannya di sekolah. Keluarga
merupakam peletak dasar hubungan sosial anak dan yang terpenting adalah pola asuh orang tua
terhadap anak.A.Pengaruh Hubungan Sosial Teradap Tingkah Laku Hubungan sosial memiliki pengaruh
yang sangat besar terhadap tingkah laku individu. Hubungan sosial individu dimulai sejak individu lahir,
hubungan bayi dengan orang disekitarnya, terutama ibu, memiliki arti yang sangat penting. Hubungan
ini paling dirasakan kehangatannnya dan kemudian menjadi pengalaman hubungan sosial yang amat
mendalam adalah melalui sentuhan ibu terhadap anak bayi, terutama saat menyusui. Kasih saying ibu ini
memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan jiwa anak di kemudian hari.Pada usia enam bulan bayi
mulai mengenal orang-orang di sekitarnya dan membedakan orang-orang yang asing baginya. Hal ini
penting karena dengan hal tersebut bayi dapat membedakan antara orang-orang yang dirasakan
memiliki hubungan mendalam dangan dirinya dan orang-orang lain yang dirasakan hubungannya hanya
bersifat sebentar saja.
Pengertian Perkembangan Kepribadian Definisi dari perkembangan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah suatu perubahan menjadi bertambah sempurna dalam hal pikiran atau akal,
pengetahuan, dan lain sebagainya.Pengertian perkembangan menunjuk pada suatu proses kearah yang
lebih baik atau sempurna dan tidak begitu saja dapat di ulang lagi. Perkembangan menunjuk ada
perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat di putar kembali.Perkembangan juga berkaitan daengan
belajar khususnya mengenai isi proses perkembangan, apa yang berkembang berkaitan dengan perilaku
belajar. Dengan demikian perkembangan dapat diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap yang
menuju kea rah suatu organisasi pada tingkat intergrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan,
pemasakan dan belajar. Suatu devinisi yang relevan yang dikemukakan oleh Monks sebagai berikut :
Perkembangan psikologis merupakan suatu proses yang dinamis. Dalam proses 7tersebut sifat individu
dan sifat lingkungan menentukan tingkah laku apa yang akan menjadi actual dan terwujud.Sedangkan
definisi dari kepribadian berdasarkan Kamus Besar Bahasa yakni keadaan manusia sebagai perseorangan
atau keseluruhan sifat-sifat yang merupakan watak-watak seseorang.