Professional Documents
Culture Documents
Pidato 3 Bahasa
Pidato 3 Bahasa
Meaning: “Indeed I was sent only to perfect moral righteousness.” (HR. Al-
Baihaqi).
The good character of the Prophet until now has become the most perfect example
for us followers. He always spoke softly and never hated even though his enemies
tried to bring him down many times.
One of the stories of his struggle is when he and Zaid visited the city of Taif to
preach. It wasn’t a smiley welcome he received, but a hateful cursing and stone-
throwing.
The Prophet was injured and bleeding. Until the mountain guardian angel offered
to destroy the people. However, he actually prayed for the good for these people so
that one day they could become the best people in the eyes of Allah.
From this story, it is evident how noble and beautiful the heart of the Apostle was.
Without holding grudges and hatred, he actually prayed for those who had
wronged him with a very good prayer.
From there we learn not to repay evil for evil. A few speeches from me, hopefully it
can be a lesson for all of us to always be patient and forgiving.
Finally, wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Isi Pidato
ضب ا ْل َمق َِام ا ْلم َْحمُو ِد ،وَ ا ْلحَ وْ ِ سلَّم َمقَامًا عَ ِظيمًا؛ َف ُهوَ صَ ْفوَ ُة خَ ْل ِق ِ
هللا ،صَ ا ِح ِ هللا عَ لَ ْي ِه وَ َ
ي صَ لَّى ُ
هللا؛ ِإنَّ للن َِّب ِّ
ِعبَا َد ِ
َأْل ْ َأ
َات ،وَ مِنْ فضَ ِل ا عْ مَا ِل ْ َ َأ َ ُ اَل َ َ
ش َد ُه ْم ِإلى طاعَ ِت ِه ،وَ الصَّ ة عَ ل ْي ِه مِنْ عْ ظ ِم ال ُقرُ ب ِ َأ َ ْ ْ ا ْلمَوْ ُرو ِدِ .ب ِه َهدَى ُ
هللا الخَ لقَ ِإلى ِعبَا َد ِت ِه ،وَ رْ َ
ِع ْن َد ِ
هللا
ت صَ اَل ًة علَ َ
ان وَ اِإل َقا َم ِةَ ،فلَوْ جَ َع َل ُك َّل َه َذا الوَ َق ِ َأل ُق ْلتُ :وَ صُ ورَ ُة َذلِكَ :لَوْ َأنَّ ُم ْ
ى س ِلمًا جَ لَسَ ِفي المَسْ ِج ِد ِل ْلدُعَ ا ِء مَا بَيْنَ ا َذ ِ
ي ال َه َّم ،وَ ُغفِرَ لَ ُه ال َذ ْنبُ
سلَّم لَ ُك ِف َ
هللا عَ لَ ْي ِه وَ َ
هللا صَ لَّى ُ رَ سُو ِل ِ
هللا جَ َّل ِفي ُعاَل هُ ،يُصَ لِّي سلَّمَ ،فضْ لُ َها عَ ِظي ٌم ،وَ َي ْك ِفي ِفي َذلِكَ َأنَّ َ هللا عَ لَ ْي ِه وَ َ
هللا صَ لَّى ُ صاَل ُة عَ لَى رَ سُو ِل ِ هللا؛ ال َّ
ِعبَا َد ِ
ساَل ُمِ ،إلَى ِقي َِام هللا ،عَ لَ ْي ِه ال َّ
صالَ ُة وَ ال َّ بن عَ ْب ِد ِسلَّم ،وَ َماَل ِئ َكتُ ُه الكِرَ ا ُم ،يُصَ لُّونَ عَ لَى مُحَ َّم ٍد ِ هللا عَ لَ ْي ِه وَ َ
عَ لَى الن َِّبي صَ لَّى ُ
سلِّمُوا تَ ْ
س ِليمًا ﴾ ي يَا َأيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا صَ لُّوا عَ لَ ْي ِه وَ َ
السَّاعَ ِةَ ،قا َل جَ َّل ِفي ُعاَل هُِ ﴿ :إنَّ اللَّ َه وَ َماَل ِئ َكتَ ُه يُصَ لُّونَ عَ لَى الن َِّب ِّ
[األحزاب]56 :
َّاس َف ِه َ َأ
س ِت ْغ َفارُ
ي الدُّعَ ا ُء وَ اال ْ سلَّم؛ ثَنَاُؤ ُه عَ لَ ْي ِه ،مَّا صَ اَل ُة ال َماَل ِئ َك ِة ،وَ الن ِ
هللا عَ لَ ْي ِه وَ َ
هللا عَ لَى ن َِب ِي ِه صَ لَّى ُ
وَ صَ ال ُة ِ
سلَّم ِإاَّل ال ِغاَل ظ ُ اَأل ْجاَل فُ ،الم َْح ُرومُونَ مِنَ الخَ ي ِْر ،ال َّذينَ بَ ِخلُوا عَ لَى هللا عَ لَ ْي ِه وَ َ
هللا؛ اَل يُ َفرِّ ط ُ ِفي الصَّ اَل ِة عَ لَ ْي ِه صَ لَّى ُ ِعبَا َد ِ
سلَّم« :البَ ِخي ُل مَنْ ُذكِرْ تُ ِع ْن َد ُه وَ لَ ْم يُصَ ِّل عَ لَيَّ» رَ وَ ا ُه التِّرْ ِم ِذ ُّهللا عَ لَ ْي ِه وَ َ
ُسَ ،قا َل صَ لَّى ُ َأل َأ ْنف ُِس ِه ْم ،فلَ ْم يُو ُقوا ُ
ي ش َّح ا ْنف ِ
وَ َغ ْي ُر ُه وَ صَ حَّحَ ُه اَأْل ْل ِبا ِن ُّ
ي
َ َق ْد عَ رَ ْفنَا َكيْف،هللاِ يَا رَ سُو َل:س َالَ ُه الصَّحَ ابَ ُة
َ َسلَّم حِين َ َهللا عَ لَ ْي ِه و
ُ ي صَ لَّى ُّ َفا ْلجَ وَ ابُ َذ َكرَ ُه الن َِّب،وَ َأمَا َك ْي ِفيَ ِة الصَّ اَل ِة عَ لَ ْي ِه
َ َكمَا صَ لَ ْيت، وَ عَ لَى آ ِل مُحَ َّم ٍد، «الَّل ُه َّم صَ ِّل عَ لَى مُحَ َّم ٍد: ُقولُوا:سلَّم َ َهللا عَ لَ ْي ِه و
ُ َف َكيْفَ نُصَ لِّي عَ لَيْكَ َفقَا َل صَ لَّى، َسلِّ ُم عَ لَيْك َ ُن
َ ْ َ َ َ
ِإنَّكَ حَ ِمي ٌد، كمَا بَارَ كتَ عَ لى آ ِل ِإبْرَ ا ِهي َم، وَ عَ لى آ ِل مُحَ َّم ٍد،َاركْ عَ لى مُحَ َّم ٍد ِ الل ُه َّم ب،ٌ ِإنَكَ حَ ِمي ٌد َم ِجيد،عَ لَى آ ِل ِإبْرَ ا ِهي َم
َّ
س ِل ٌم
ْ ي وَ ُم ِ ََم ِجيدٌ» رَ وَ ا ُه ا ْلبُخ
ُّ ار
Penutup
ُ ِإنَّ ُه ُهوَ ا ْل َغفُوْ ر،ستَغْ ِف ُروْ ُه وَ تُوْ بُوْ ا ِإلَ ْي ِه
ْ َفا،ب ْ َظ ْي َم ِلي وَ لَ ُك ْم وَ ِلسَاِئ ِر ا ْل ُم
ٍ س ِل ِميْنَ مِنْ ُك ِّل َذ ْن ِ هللا ا ْلع ْ وَ َأ،َأ ُقوْ ُل َقوْ ِلي َه َذا
َ ستَغْ ِف ُر
الرَّ ِح ْي ُم
َ ف ْالَأل ْنبِيا َ ِء َو ْال ُمرْ َسلِ ْينَ َسيِّ ِدنا َ َو َموْ لَنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَلِ ِه َو
اَ َّما بَ ْع ُد, َصحْ بِ ِه اَجْ َم ِع ْين ِ َلى اَ ْش َر َّ اَ ْل َح ْم ُد هللِ َربِّ ال َعالَ ِم ْينَ َوال
َ ع صالَةُ َوال َّساَل ُم
Pertama-tama marilah kita memanjatkan rasa syukur kita kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat bertemu di tempat yang
berbahagia ini dalam rangka Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya, shalawat dan salam kita haturkan kepada Nabi akhir zaman Nabi Muhammad SAW.
Bulan Rabiul Awwal adalah bulan yang sangat bersejarah dalam kehidupan manusia, karena pada
tanggal 12 Rabiul Awwal tahun gajah, telah dilahirkan seorang pemimpin umat manusia yang
merupakan rahmat bagi alam semesta. Beliau adalah junjungan kita yakni Nabi Besar Muhammad
SAW. Melalui beliau Allah menunjukan manusia menuju alam yang penuh dengan cahaya kimanan
dan ketakwaan kepada Allah Swt.
Oleh sebab itu di bulan Rabiul Awwal ini marilah kita jadikan sebagai sarana dan media untuk
mengumpulkan kaum muslimin di masjid-masjid, majelis ta’lim dan tempat-tempat lainnya dengan
tujuan :
1. Untuk menanamkan, memupuk dan menambah rasa cinta (Mahabbah) kita kepada
Rasulullah Saw.
Allah telah mensejajarkan dan menempatkan secara bersama-sama antara ketaatan kita kepada-Nya
dan kepada Rasul-Nya. Sedangkan Nabi Saw. lebih utama dari kita, sebagaimana firman Allah dalam
surah Al-Ahzab ayat 6 :
Artinya: “Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukminin dari diri mereka sendiri.” (Q.S Al-
Ahzab: 6)
Karena itu, kita harus cepat-cepat menyatakan loyal kepada Rasulullah Saw. dan mencintainya,
melebihi besarnya cinta kepada diri kita sendiri. Beliaulah yang memberikan petunjuk kepada kita
akan kebenaran, sementara kita selalu cenderung untuk mengikuti hawa nafsu, sedangkan hawa nafsu
itu selalu mengajak kita kepada kejahatan.
Dengan demikian, sudah menjadi keharusan bagi kita untuk mendahulukan kecintaan kepada Allah
dan Rasul-Nya di dalam hati, lebih dari siapa atau apa yang dicintai.
Dengan peringatan kelahiran Rasulullah Saw. ini dapat mengungkap kembali sebagian dari kehidupan
Rasulullah Saw. dan jihad perjuangannya di dalam menegakkan agama Islam. Dalam menyambut dan
memperingati maulid Nabi Muhammad Saw. marilah kita telusuri dan kita hayati perilaku hidup
Rasulullah, yang selanjutnya, kita jadikan acuan di dalam aktivitas kita sehari-hari dan berjuang di
jalan Allah Swt. . Allah berfirman di dalam surah Al-Ahzab ayat 21 yang berbunyi :
َو َذ َك َر هَّللا َ َكثِي ًرا سنَةٌ لِّ َمن َكانَ يَ ْر ُجو هَّللا َ َوا ْليَ ْو َم اآْل ِخر ْ سو ِل هَّللا ِ ُأ
َ س َوةٌ َح ُ لَّقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َر
Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan bagimu, ialah orang yang
mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan ia banyak menyebut akan Allah.”
Dengan kelahiran beliau, kita umat manusia seluruh dunia mendapat rahmat yang tidak terhingga,
yakni berupa cahaya hidayah yang dapat menembus kegelapan jahiliah. Bila dibadingkan dengan
keadaan dunia sesudah beliau diutus sebagai Nabi dan Rasul, ada 3 perubahan yang sasngat
penting,yaitu :
Pada zaman jahiliah terjadi ketidakadilan di dalam masyarakat. Pada saat itu sangat menonjol sekali
perbedaan ras, perbedaan kelas, yakni kelas majikan atau tuan dan kelas budak. Kemudian Rasulullah
Saw. datang dan mengubah segala ketidakadilan tersebut. Beliau berdakwah kepada mereka bahwa
manusia tidak ada bedanya antara satu sama lain, manusia mempunyai kedudukan yang sama
dihadapan Allah Swt. jika ada perbedaan, maka hal itu hanya diukur dari tingkat ketakwaan seseorang
kepada Allah Swt
Sebelum Nabi Muhammad Saw. diutus sebagai Nabi dan Rasul, bangsa Arab pada saat itu adalah
penyembah berhala, patung dan lainnya yang dianggap mempunyai kelebihan dan kekuatan.
Kemudian Nabi Muhammad Saw. datang menghancurkan kepercayaan itu dan menyadarkan manusia
bahwa patung-patung tersebut hanyalah benda mati yang tidak bisa memberikan manfaat kepada yang
menyembahnya. Hanya Allah-lah satu-satunya yang menciptakan dan memelihara alam semesta
beserta isinya.
Pada masa jahiliah sangat sulitnmencari kebenaran dan keadilan. Segala keputusan atau ketentuan-
ketentuan hukum tidak didasarkan pada kebenaran atau hak, melainkan didasarkan pada kekuatan dan
kekuasaan. Yang kuat dan yang berkuasa akan menindas yang lemah. Begitu Rasulullah Saw. datang,
maka diubahlah semuanya itu dengan sistem demokrasi, keadilan dan kebersamaan serta kebebasan.
Segala perundang-undangan harus bersumber kepada Al-Quran. Adapun yang belum ditentukan
dalam wahyu Allah, maka ditentukan dalam bermusyawarah bersama.
Akhir kata, saya mengharapkan mudah-mudahan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad Saw ini
dapat menambah keimanan kita kepada Allah dan Rasul-Nya, mencintainya dan membawa
perubahan-perubahan positif dalam segala bidang kehidupan , Amin
Akhirul kalam
Wassalamu’alaikum wr.wb.