Evaluasi MFK

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 11
UPTD RSUD dr, SAVIDIMAN MAGETAN Jalan Pahlawan No. 2 MAGETAN Kode Por 63318 Telepon (0351) 895023 Fax. (0351) 886067 Email: rsud@magetan go.id EVALUASI PROGAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SAYIDIMAN MAGETAN TAHUN 2018 PENDAHULUAN Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) memiliki peranan penting dalam rumah sakit. Yaitu bertanggung jawab untuk memonitor fasilitas dan menjamin bahwa fasilitas dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan tidak menimbulkan resiko bagi sekitamya, juga mengurangi resiko jika terjadi malfungsi sarana, Dalam melaksanakan tugasnya Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK} memiliki program-program yang harus dilaksanakan di unit-unit/instalasi-instalasi terkait di rumah sakit. Seperti Inslatasi Pemeliharaan dan Sarana (IPS), Inslatasi Sani dan lain-lain Atas dasar hal tersebut, maka peri dilakukan evaluasi terhadap program-program yang dibuat, Sudah sejeuh mana dilaksanakan dan apa yang perlu diperbaiki di kemudian hari, Guna meningkatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah sr. Sayidiman Magetan. LATAR BELAKANG Manajemen fasiltas dan keselamatan terdiri dari tim K3, IPSRS dan manajemen, memiliki bidang Kerja yang sangat komplek Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan dan UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Dalam UU tersebut menyatakan Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan persaranaan. Persyaratan Persaranaan kesehatan harus handal, bermutu, aman, memiliki manfaat dan laik pakai Ww Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pelaksanaan pemelinaraan merupakan faktor yang berkesinambungan dalam upaya peningkatan mutu rumah sakit Kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan balk, jika dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang berkualitas, Kegiatan ini perlu direncanakan, dipantau pelaksanaannya dan dievaluasi atau dengan kata lain perlu dikelola dengan baik agar tujuan keselamatan dan kesehatan kerja sakit dapat dicapai sehingga akan terjadi peningkatan produktivitas kerja dimana akan meningkatkan efisiensi dan mutu pelayanan rumah sakit rumah TUJUAN 3.4. Tuuan Umum Terciptanya Fasilitas rumah sakit yang berkualitas dan memiliki aspek keselamatan, 3.2 Tujuan Khusus 1. Fasiltas selalu dalam keadaan handal; 2. Penghuni, pengunjung dan pasien selalu dapat termonitor dan dikelola dengan baik: 3. Penghuni, pengunjung dan pasien selalu dalam kondisi yang aman dari bahaya internal; EVALUASI 6 PROGRAM KERJA MFK 1. Keamanan dan Keselamatan Keamanan dan Keselamatan merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan dibutuhkan oleh siapapun. Dalam melaksanakan kegiatannya rumah sakit melengkapi sarana prasarana_ terkait keamanan dan keselamatan. Diantaranya = = CCT, yaitu pada ruang @, Perinatolegi (bagian dalam) b, Paviliun ©. Parkir Dalam pemenuhan CCTV dilaksanakan secata bertahap. Artinya belum semua ruangan terpasang CCTV. Adapun ruangan yang belum terpasang CCTV adalah Instalasi Farmasi (khususnya gudang farmasi), Ruang ServerfiT, dan ‘ain-tain. Pembatasan area Maksudnya rumah sakit menetapkan batasan mana area yang bisa diakses 24 jam dan mana yang area private. Dikarenakan akses masuk rumah sakit banyak, maka pihak manajemen memasang pagar pada setiap area yang memerlukan pembatasan, seperti kanter, ICU, dan lain-ain. Rumah sakit memberlakukan jam kunjung Jam kunjung pukul 11.00 s.d 14.00 dan pukul 16.00 s.d 20.00 Semua pengunjung yang melakukan kunjungan/besuk diluar Jam kunjung maka harus didata oleh satpam dan menggunakan kartu pengunjung Rumah sakit juga menerapkan 1 penunggu untuk 1 orang pasien dengan dilengkapi kartu penunggu pasien Rumah sakit juga memberlakukan untuk ruang perawatan wanita, pendamping/penunggu pasien harus berjenis kelamin wanita Rumah sakit juga memasang pengaman dan tanda bahaya pada setiap tempat yang dinilai mempunyai resiko membahayakan, baik pasien, pengunjung, maupun petugas. ‘Seperti memasang pagar besi pada lokasi yang dekat dengan sungai, memasang tanda bahaya pada lokasi gas medis eairliquid, memasang tanda bahaya pada lokasi yang menjadi sumber listrik/panel listrik, dan lain-lain Rumah sakit juga melibatkan penyewa lahan rumah sakit, seperti kantin, koperasi, dan lain-lain, Dalam melaksanakan program K3RS. Melibatkan mereka pada inhouse training KSRS. = Kendala dalam melaksanakan program keamanan dan keselamatan adalah membudayakan K3 di rumah sakit Merubah kebiasaan buruk yang sudan menjadi budaya di rumah sakit cukup sult, seperti merokok. Jangankan membudayakan Kepada pasien/pengunjung. Petugas/karyawan rumah sakit sendiri masih banyak yang merokok di dalam area rumah sakit. Peran dari pimpinan/manajemen sangat penting dalam hal ini, Sesekali, pemberian sanksi tegas kepada petugas/karyawan rumah sakit diperukan guna tercapainya budaya K3 di rumah sakit, Selain itu, tidak adanya tenaga yang purna waktu di K3 RS membuat K3 di RSUD dr. Sayidiman belum berjalan optimal, Kiranya pihak manajemen bisa mangakomodir supaya disediakan tenaga khusus di Komite KaRS. Pemasangan rantai pada penyimpanan tabung gas medis di ruangan masin belum semua. Ini menjadi kekurangan rumah sakit dalam pengelolaan gas medis, Walaupun akan beralih penggunaannya kepada liquid/cairan, namun selama belum dilaksanakan tetap sangat perlu diamankan tabung gas medis, 2. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Hampir di seluruh ruangan di RS memiliki B3. Berikut ruangan yang terdapat penyimpanan B3 Instalasi Laboratorium: Instalasi Farmasi Instalasi Radialogi Instalasi Sanitasi Instalasi Steriisasi SentraVOSSD Unit Pelayanan Hemodialisa Instalasi Bedah Sentral (IBS) Terkait pengelolaan B3 pihak manajemen RS telah melengkapi ere ance sarana prasarana yaitu = Penyediaan Label 83 Melalui instalasi Sanitasi, RS telah menyediakan stiker/abel B3. ‘Namun dalam pelaksanaannya masih banyak ruangan yang belum melengkapi 83 dengan stiker/label, - Penyediaan Safety Box ‘Safety Box adalah tempat untuk membuang jarum suntik bekas. Sama halnya dengan Label B3, penyediaan safely box melalui Instalasi Sanitasi - Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah B3 (TPS B3) RS telah membangun fasilitas TPS 83, tepatnya di sebelah timur berdekatan dengan Incenerator dan IPAL. = Penyediaan Spill Kit Spill Kit digunakan untuk mengatasi tumpahan bahan 83, Terdapat 25 set spill kit di RSUD dr. Sayidiman. Namun, belum semua petugas dapat menggunakan spill kit dengan baik. Untuk itu, perlu ditingkatkan Kembali sosialisasi maupun pelatihan Juga kejadian tumpahan B3 banyak yang belum melaparkan Data yang dirniliki pun masih sangat sedikit. Terkait lemari penyimpanan B3/gudang balk di _Instalasi Laboratorium, Farmasi, Radiologi, CSSD, Sanitasi, IPS, Hemodialisa. belum memiliki lemari khusus/ruangan khusus. Namun, pengaturan diatur sebaik dan seaman mungkin agar tidak tercampur bahan lain atau terkontaminasi sehingga dapat menyebabkan tumpahan, paparan, bahkan insiden yang tidak diinginkan. Ke depan diusulkan agar manajemen dapat menyediakan sarana untuk penyimpanan BS khusus, 3. Kewaspadaan Bencana RS secara rutin melaksanakan inhouse Training K3 setiap tahun sekali dan juga mengirim delegasi untuk mengikuti pelatihan K3 yang diadakan lembaga/institusi luar. - Pada tahun 2046, telah dilaksanakan Pelatinan K3 selama 4 hari yaitu tanggal 24, 25, 26, dan 31 Oktober 2016, Pelatihan diikuti seluruh karyawan RS, serta dari penyewa lahan RS dan vendor meliputi petugas kantin, koperasi, tukang parkir, karyawan Bank Jatim, - RS juga membentuk Tim Code Red yang beranggotakan petugas satpam 4. Pengamanan Kebakaran RS telah memiliki berbagai fasilitas pengamanan kebakaran yaitu : ‘Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Jenis APAR yang dimiliki RS cemuanya adalah Dry Chemical Powder (Serbuk Kimia Kering). Peru diusulkan jenis APAR khusus untuk instalast Nutrisi dan instalasi Rekam Medis, yaitu C02 dan liquid/foam. Terkait penggunaan APAR maka seluruh karyawan beserta vendorlpenyewa lahan wajib mengetahui dan mampu menggunakannya. Untuk itu diperlukan sosialisasi ataupun pelatihan yang berkesinembungan minimal 1 tahun sekali. - Smoke detector (pada gedung baru) Perlu diusulkan untuk penambahan pada gedung lama. ~ Alarm (pada gedung baru) Perlu diusulkan untuk penambahan pada gedung lama, ~ Hydrant (baru + titk yaitu di sebelah utara gedung IGD lama) Perlu ditambahkan beberapa unit lagi untuk mencapai seluruh area RS. Sama hainya dengan APAR, maka karyawan beserta vendorfpenyewa lahan perlu dilatih untuk dapat menggunakan hydrant, Edukasi kepada karyawan, vendor, penyewa lahan, dan pengunjung merupakan bagian yang tak terpisahkan dari membudayakan K3 di rumah sakit. RS sudah melakukan penyebaran informasi melalui media mading/leaflet. Dikarenakan jumlahnya masih belum mencukupi. kiranya perlu ditambahkan lagi Khususnya di area-area tempat berkumpulnya orang, seperti kantin, parkiran, ruang tunggu pasien, dan lain-lain 3. Pemeliharaan Peralatan Medis Instalasi Pemelinaraan Sarana Prasarana (IPS) melakukan pemeliharaan sebagai berikut a. Pemeliharaan rutin Dibagi dua jenis : ~ Daily maintenance, dilakukan oleh user = Sohedule maintenance, dilakukan oleh : * Teknisi IPS sendiri © Pihak ketiga (vendor) yang berkompeten b. Pemeliharaan Tak Terduga ‘Adalah insiden yang terjadi Karena suatu insiden atau mendadak. ©. Kalibrasi Seluruh kegiatan kalibrasi dilakukan oleh pihak luar, seperti BPFK atau badan swasta yang telah diakui oleh KAN dan KARS. ‘minimal 1 kali dalam setahun. Kendala dalam melakukan kegiatan pemeliharaan peralatan medis, adalah = = Belum adanya tenaga yang kompeten di IPS untuk melakukan kalibrasi, sehingga seluruh kalibrasi dilakukan oleh pihak luar. Kurangnya peralatan untuk kegiatan kalibrasi = Anggaran yang sedikit = Kurangnya tenaga di IPS, terutama lulusan ATEM sedangkan peralatan medis yang ¢imiliki rumah sakit cukup banyak Dengan kendala-kendaia tersebut, IPS belum dapat melakukan pemeliharaan peralatan medis secara maksimal, v. 6. Sistem Utilitas Sistem utlity/kunci yang dimilki rumah sakit yaitu a. Genset dengan kapasitas 500 kVA b. Sumur air bersih ©. Gas medis d. Panel list Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana (IPS) dan Instalasi Sanitasi bertanggungjawab dalam pemeliharaan dua sistem utility. Genset dilakukan uji coba setiap 6 bulan sekali dan proses pemanasan setiap minggu sekali (maintenance). Sedangkan untuk ‘sumur air bersih dilakukan uji laboratorium/pemeriksaan kualitas ait bersih seliap tiga bulan sekali diusuikan untuk melakukan pemeriksaan air bersih setiap bulan anggaran_mencukupi_ bisa sekali, Dari segi keamanan fasilitas utility masih belum terdapat CCTV, maka diusuikan agar dipasang CCTV. SARANIREKOMENDAS! 4. Keamanan dan Keselamatan Diusulkan penambahan CCTV di beberapa area yaitu + Gerbang Timur RS + Gerbang Barat RS + Pintu masuk Poliklinik Baru + Instalasi Rekam Medis + Pintu Selatan Poliklinik Baru * Gudang Farmasi (atas dan bawah) + Ruang Pelayanan Farmasi Rawat Inap = Ruang Tunggu Farmasi Rawat Jalan + Pintu Masuk Ruang Perinatologi + Gas Medis Sentral dan Liquid + Genset, incinerator, dan IPAL + Panel Listrik Diusulkan rang penyirspanan tabung gas medis: Diusulkan penambahan rambu-rambu tanda bahaya di area rumah sakit, juga media sarana informasi/edukasi + Diusulkan fenaga purna waktu K3RS = Meningkatkan sosialisasipelatinan K3RS Dijadwaikan inspeksi rutin K3RS, bisa bersama komite lain di rumah sakit seperti PPI, dan lain-lain. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (83) Diusuikan lemari penyimpanan 83 di ruangan yang menyimpan B3 seperti Instalasi Farmasi, Laboratorium, dan lain-tain, Diusulkan untuk penambahan label B3 = Meningkatkan sosialisasiipelatihan K3RS. Kewaspadaan Bencana - Melatin Tim Code Red RS dan Tim Kewaspadaan Bencana - Mereview Karyawan rumah sakit beserta penyewa lahan tentang kewaspadaan beneana Pengamanan Kebakaran = Diusulkan penambahan APAR khusus untuk Instalasi Gizi dan Rekam Medis (jenis COz dan liquid/foam) ~ Diusulkan smoke detector untuk ruangan/gedung lama + Diusulkan alarm kebakaran untuk ruangan/gedung lama + Diusulkan penambahan hydrant untuk area ruang rawat inap = Diusulkan penambahan rambu larangan merokok elatihan K3RS = Meningkatkan sosialisa: Pemeliharaan Peralatan Medis - Diusulkan penambahan tenaga di IPS (khususnya lulusan ATEM) - Diusulkan sarana prasarana untuk kalibrasi 9 - Diusuikan penambahan anggaran untuk pemeliaraan ‘sarana prasarana RS 6. Sistem Utilitas - Diusulkan untuk maintenance genset dilakukan ujicoba setiap bulan sekali = Diusulkan untuk pemeriksaan air bersih setiap bulan sekali Vi. PENUTUP Demikian evaluasi program Mansjemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang kami buat, supaya digunakan dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan mutu pelayanan pemeliharaan sarana dan prasarana di Rumah Sakit Magetan, Januari 2019 DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SAYIDIMAN MAGEJAN Pembina Tk. | NIP. 19640104 199509 1 001

You might also like