UAS Manajemen Logistik - Raka-Mas'Ud

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

ANALISIS METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ), ECONOMIC

ORDER INTERVAL (EOI), DAN MIN-MAX SYSTEM PADA PRODUK


MADURASA MURNI DI PT MADURASA UNGGULAN NUSANTARA,
INDONESIA
Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah

(Manajemen Logistik)

Dosen Pengampu:
Usth. Palmadi Surya Negara, S.T., M.T.

Disusun Oleh:

Mas’ud Habibillah (412020621009)


Raka Wyztyo Alana Prathista (412020621013)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
2021/2022

ANALISIS METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ), ECONOMIC


ORDER INTERVAL (EOI), DAN MIN-MAX SYSTEM PADA PRODUK
MADURASA MURNI DI PT MADURASA UNGGULAN NUSANTARA,
INDONESIA
Mas’ud Habibillah, Raka Wyztyo Alana 1

1
Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Darussalam Gontor, Jl. Raya Siman Km.6, Demangan, Siman, Ponorogo, 63417
rakawyztyoalalanaprathista13@mhs.unida.gontor.ac.id

Abstract
The inventory system is one of the most important managerial functions, because
the majority of companies involve large investments in this aspect, as well as for PT.
Madurasa Unggulan Nusantara which uses a lot of inventory in the planning and control
of its production. PT. Madurasa Uggulan Nusantara as one of the companies engaged in
the agribusiness industry, wants to try to optimize the raw material inventory of Randu
honey by trying to compare various inventory control methods such as the EOQ (Economic
Order Quantity) method, the EOI (Economic Order Interval) method, the Min-Max method.
Randu honey is one of the main raw materials for products, which requires a good
inventory system. From the results of the research conducted, it turns out that the demand
data is stochastic, so it is also necessary to carry out simulations to get results that are
closer to reality. Then from the results of the formula formulations and the results From the
simulation, it is analyzed which method of inventory control is the best, so that the best
method is Economic Order Interval (EOI), with an inventory cost of Rp.
4,213,717,522,411.
Keywords: EOQ, EOI , Min-Max ,Raw materials, Inventory ,Planning
ABSTRAK
Sistem persediaan merupakan salah satu fungsi manajerial yang sangat penting,
karena mayoritas perusahaan melibatkan investasi besar pada aspek ini, demikian juga
bagi PT. Madurasa Unggulan Nusantara yang banyak menggunakan persediaan dalam
bidang perencanaan dan pengendalian produksinya. PT. Madurasa Unggulan Nusantara
sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri agribisnis, ingin mencoba
mengoptimalkan inventory bahan baku madu randu dengan mencoba membandingkan
berbagai metode pengendalian persediaan seperti metode EOQ (Economic Order
Quantity, metode EOI (Economic Order Interval), metode Min-Max. Dimana madu
randu merupakan salah satu bahan baku utama produk, yang membutuhkan suatu sistem
persediaan yang baik. Dari hasil penelitian yang dilakukan, ternyata data demand
bersifat stochastic, maka perlu juga melakukan simulasi untuk mendapatkan hasil yang
lebih mendekati kenyataan. Kemudian dari hasil formulasi rumus dan hasil dari simulasi
dianalisa manakah metode pengendalian persediaan yang paling baik. Maka didapatlah
hasil bahwa metode yang paling baik adalah economic Order Interval (EOI), dengan
biaya persediaan sebesar Rp 4.213.717.522.411.
Kata Kunci: EOQ, EOI , Min-Max ,Bahan baku, Persediaan ,Perencanaan

PENDAHULUAN
Dengan perkembangan zaman dan persaingan yang semakin ketat antar pengusaha,
tentunya para pengusaha menuntut efisiensi yang lebih besar di segala bidang. Salah
satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan pengelolaan persediaan. (Rizky et
al.). "Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk
memenuhi tujuan tertentu”(Herjanto, 2008). Misalnya, persediaan bahan baku untuk
digunakan dalam proses produksi atau perakitan, suku cadang untuk peralatan atau
mesin yang masih dalam proses atau proses produksi untuk dijual kembali, dan bahan
baku yang menunggu untuk digunakan dalam proses produksi. Berdasarkan informasi
di atas, Anda dapat melihat bahwa persediaan sangat penting bagi bisnis Anda. Karena
persediaan membantu menghubungkan mata rantai operasi dalam pembuatan suatu alat
transportasi ke konsumen. mengantarkan produk ke konsumen. (Vikaliana et al. 2–3: 1)
Manajemen persediaan sangat penting untuk diperhatikan karena setiap kekurangan
atau kelebihan persediaan merupakan faktor yang menyebabkan peningkatan biaya.
Kelebihan persediaan dapat meningkatkan biaya yang diakibatkan oleh kerusakan
barang atau kadaluarsa, sementara pasokan barang yang rendah berisiko terhadap
permintaan tidak terpenuhi, sehingga menurunkan biaya penjualan. (Prabawa et al.)
Menurut Hamka (2020), pengadaan persediaan merupakan salah satu aspek yang
sangat penting dalam modal kerja, karena menjamin keberlangsungan dan kelancaran
kegiatan produksi perusahaan, sehingga baik perusahaan jasa maupun dagang,
persediaan merupakan aspek krusial karena menyangkut perputaran persediaan dalam
alur perputaran modal kerja. Tujuannya adalah untuk memungkinkan jumlah
persediaan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan dan biaya yang dianggarkan. Suatu
perusahaan dapat beroperasi secara optimal apabila jumlah persediaan sesuai dengan
kebutuhan. Dengan cara ini, perusahaan dapat mencapai keuntungan yang optimal.
Namun, jika perusahaan tidak memperhatikan persediaan untuk memenuhi permintaan,
mereka akan menghadapi masalah ketika permintaan produk manufaktur meningkat.
Ketika permintaan suatu produk meningkat tajam dan persediaan bahan baku menipis
dan jumlah yang cukup tidak tersedia di pasar, proses produksi perusahaan berhenti
dan konsumen atau pelanggan perusahaan beralih ke produk pesaing. (Rikardo Siboro
and Halila Nasution)
PT. Madurasa Unggulan Nusantara merupakan salah satu pelaku usaha agribisnis
terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang produksi madu kemasan. Dari proses
produksi yang dilakukan, PT. Madurasa Unggulan Nusantara. menghasilkan beberapa
produk, antara lain; Madurasa Murni, Madurasa Premium, Madurasa Stick Stroberi,
Madurasa Original dan Madurasa Jeruk. Menurut hasil observasi, ditunjukkan bahwa
PT. Madurasa Unggulan Nusantara. selalu berusaha meningkatkan jumlah persediaan
madu permintaan setiap tahun untuk memenuhi permintaan konsumen yang setiap
tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari
jumlah pemesanan produk Madurasa Murni selama 1 tahun terakhir pada tabel di
bawah ini:

2022 Januari 12050


Februari 13250

Maret 11750

April 12400

Mei 13000

Juni 12400

Juli 13850

Agustus 12200

September 12500

Oktober 13700

November 11450

Desember 11450
Tabel 1, Jumlah Permintaan Madurasa Murni

Sumber: Madurasa Unggulan Nusantara 2022

Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa PT. Madurasa Unggulan Nusantara.


memproduksi mengalami peningkatan dan penurunan. Hal tersebut dilakukan guna
meminimalisir kekurangan produk agar perusahaan dapat selalu memenuhi keinginan
pelanggan yang dimana pasti mengalami peningkatan dan penurunan setiap tahunnya.
Apabila hal ini ditinjau dari aspek keuntungan, memang bisa terbilang cukup baik
karena perusahaan selalu dapat melayani keinginan konsumen dan menghindari stok
kosong, tetapi jika ditinjau dari aspek persediaan, terjadi kelebihan produksi yang
berdampak pada menumpuknya hasil produksi di perusahaan, dan dengan terjadinya
hal ini, perusahaan perlu menanggung biaya penyimpanannya. Berdasarkan pernyataan
tersebut, dapat pula dinyatakan bahwa perusahaan menyediakan banyak bahan baku
produksi untuk
Alasan pemilihan topik perencanaan dan manajemen persediaan adalah mengingat
pentingnya persediaan itu sendiri, dan biaya manajemen yang tidak dapat diabaikan,
kesalahan dalam memesan atau mengelola bahan baku dapat menyebabkan kemacetan
dalam proses produksi dan pembengkakan biaya, yang mengakibatkan distribusi
produk yang buruk. kepada pelanggan. Pada dasarnya kegiatan produksi dimulai
dengan kegiatan penyimpanan yang merupakan indikator dari proses produksi.
Persediaan itu sendiri merupakan salah satu pertimbangan mengenai kegiatan, biaya
dan distribusi barang dalam proses produksi, baik itu bahan baku, barang dalam proses,
produk setengah jadi atau barang jadi. Persediaan memegang peranan penting dalam
menentukan apakah proses produksi berjalan dengan lancar. i.
Metode EOQ (Economic Order Quantity) dan metode EOI (Economic Order
Interval) akan dipilih dalam penelitian ini sebagai perbandingan dengan metode mix-
max , karena keduanya sama-sama digunakan untuk mencari biaya persediaan bahan
baku yang minimal dan mencari kuantitas pemesanan dan frekuensi pemesanan yang
optimum, keduanya memiliki prinsip yang sama, hanya saja metode EOQ dalam
perhitungannya menghasilkan banyaknya jumlah/kuantitas yang ekonomis yang harus
dilakukan, sedangkan EOI menghasilkan interval periode pemesanan. Berdasarkan
latar belakang tersebut, penulis mengambil judul artikel sebagai berikut “Analisis
Perbandingan Metode EOQ dan Metode EOI Dengan Metode Min-Max Dalam
Pengendalian Persediaan Produk Madurasa Murni di PT. Madurasa Unggulan
Nusantara.
PEMBAHASAN
Metode Economic Order Quantity (EOQ)
Secara umum, metode ini dilakukan guna mengendalikan pemesanan madu yang
optimal dengan biaya persediaan yang serendah mungkin. Adapun data yang digunakan
adalah data permintaan Madurasa Murni yang terjadi pada periode Januari - Desember
2022.

Tahun Bulan mT Average demand Di -d D - d^2


Januari 12050 12500 -450 202500

Februari 13250 12500 750 562500

Maret 11750 12500 -750 562500

April 12400 12500 -100 10000

Mei 13000 12500 500 250000

Juni 12400 12500 -100 10000

2022 Juli 13850 12500 1350 1822500

Agustus 12200 12500 -300 90000

September 12500 12500 0 0

Oktober 13700 12500 1200 1440000

November 11450 12500 -1050 1102500

Desember 11450 12500 -1050 1102500

150000 7155000

Tabel 2. Data Permintaan Madurasa Murni


Sumber: Madurasa Unggulan Nusantara
Biaya Penyimpanan (holding cost) Biaya Pemesanan
(order cost)
P (mT) F Cc (P.F)
Rp 141.950.000 3,50% Rp 4.968.250 Rp 7.100.000
Tabel. 3 Data EOQ

Titik Pemesanan Kembali (re-order point)

D (mT) P Co Cc L (bulan) SL Z
Rp Rp
150000 Rp 102.000 1 95% 1,65
7.100.000 4.968.250
Tabel. 4 Reorder Point

Economic Banyak
Data Kebutuhan per Standar
Order Safety Stock Pesanan selama
Bulan Deviasi
Quantity 1 Tahun
(Q* = (s = √∑
(SS = Zs√L)
(d = D/n) (mT) √2CoD/Cc) (Di-d)^2/n (m = D/Q*)
(mT)
(mT) -1) (mT)
12500 654,7689571 806,51 1330,737577 229,0884416
1
1 229,1 x pesanan
Tabel. 5 EOQ 1

Interval Average
Re-order Turn Over Total Biaya Persediaan dalam 12
antar Inventory
Point Ratio Bulan
Pesanan Level
(R = (I =
(T = (TOR = TC(Q*) = (D/Q*)Co+
SS+dL) SS+(1/2*Q
W(Q*/D) D/I) (SS+1/2*Q*)Cc
(mT) *) (mT)
1,59327112 328,384478
12501 456,781638 Rp 3.258.024.121,02
9 5

1,60 jam 12.501


Tabel. 6 EOQ 2
Dengan melihat data diatas dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan EOQ adalah
Rp 3.258.024.121,02
Metode Economic Order Interval (EOI)
Economic Order Interval (EOI) adalah metode persediaan dengan pemesanan bahan
baku memiliki interval pemesanan yang sama, dengan besar kuantitas pemesanan
berubah-ubah sesuai dengan jumlah persediaan yang dimiliki. berikut hasil perhitungan
EOI menggunakan excel:

Demand Harga Biaya Pemesanan Biaya Penyimpanan Lead Time


Co (Rp/sekali Cc (Rp/mt per
D (mT) P (Rp/mT) L (bulan)
pesan) tahun)
150.000 Rp 102.000,00 Rp 7.100.000,00 Rp 141.950.000,00 1
Tabel. 7 Data EOI 1

Service Level Demand per Bulan Standar Deviasi


SL Z d s
95% 1,65 12500 806,5076227

Tabel. 8 Data EOI 2

Economic Order Maximum Inventory


Safety Stock
Interval Penyesuaian Level
T* SS = Zs√(T* + L)
T* = √2Co/CcD E = SS+d(T*+L)
(mT)
0,0097996844
Rp 14.200.000 1330,737577 1,009799684
2
Rp 21.292.500.000.000 0.3 bulan 1 12622,49606
0,0008166403683 0,2980737344 1330,737577 12623,49606
8,5 hari 1 12623
204 jam
Tabel. 9 perhitungan EOI 1

Average Inventory Kuantitas


Turnover Ratio Total Biaya Persediaan
Level Pesanan
TC(T*) = Co/T* +
I = SS+1/2(dT*) TOR = D/I Q = E-I
(SS+1/2dT*)Cc
122,4960552 2409,714906 12561 Rp 724.513.126,75
61,24802762 2409,71 62,24802762
62,24802762 Rp 8.836.107.521,00
62,2 Rp 9.560.620.647,75
Rp 9.560.620.647,75
Tabel. 10 Perhitungan EOI 2
Dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan EOI adalah Rp 9.560.620.647,75

Metode Min-Max System


Cara kerja metode ini adalah, pemesanan ulang (re-order) harus dilakukan jika persediaan
telah melewati batas-batas minimum dan mendekati batas stok pengaman (safety stock).
Jadi, batas minimum stok merupakan batas level pemesanan ulang (re-order level). Batas
maksimum adalah batas kesediaan perusahaan atau manajemen untuk menginvestasikan
uangnya dalam bentuk persediaan bahan baku. Jadi, yang terpenting dalam metode ini
adalah batas minimum dan maximum untuk dapat menentukan kuantitas pemesanan (order
quantity). Berikut perhitungan excel Min-Max system

Demand Harga Biaya Pemesanan Biaya Penyimpanan


D (mT) P (Rp/mT) Co (Rp/sekali pesan) Cc (Rp/mt per tahun)
150.000 Rp 102.000 Rp 7.100.000 Rp 141.950.000
Tabel. 11 Data Min-max system

Lead Time Service Level Safety Stock Min Stock Max Stock
L (bulan) SL SS = D/n (mT) (DL) + SS (mT) 2(DL) + SS (mT)
1 95% 12500 162500 312500
Tabel. 12 Data Min-max system

Penentuan Jumlah Banyak Interval antar Average Inventory Turn Over


Pesanan Pesanan Pesanan Level Ratio
Q = Max Stock - Min
m = D/Q T = W*Q/D (hari) I = SS+(1/2*Q) TOR = D/I
Stock (mT)
150000 1 365 87500 1,714285714
Tabel. 13 Perhitungan Min-max system

Total Biaya Persediaan


TC(MinMax) =
(D/Q)Co+CcD
Rp 7.100.000
Rp 21.292.500.000.000
Rp 21.292.507.100.000
Tabel. 14 Perhitungan Min-max system
Dapat disimpulkan dari hasil perhitungan terkait bahwa hasil dari Min-max system adalah
Rp 21.292.507.100.000
PENUTUP
PT. Madurasa Unggulan Nusantara. merupakan salah satu pelaku usaha agribisnis terbesar
di Indonesia yang bergerak di bidang produksi Madurasa Murni, pembibitan ayam,
peternakan komersial dan produk konsumen, dan lain-lain. Dari proses produksi yang
dilakukan, PT. Madurasa Unggulan Nusantara. menghasilkan beberapa produk, antara lain;
Madurasa Murni yam, Day One Chick (DOC) ayam broiler, customer & technical service,
perlengkapan peternakan, pencegahan penyakit, ayam broiler komersial, dan produk karkas
ayam.
Setelah melakukan perhitungan dan kalkulasi, ditemukan bahwa metode yang paling
optimal untuk mengurangi biaya persediaan adalah metode Economic Order Interval (EOI),
dengan biaya persediaan sebesar Rp 4.213.717.522.411. Dan setelah melakukan Praktek
Kerja Lapangan di PT. Madurasa Unggulan Nusantara. dengan meliputi berbagai teknik
pengumpulan data yang diterapkan di perusahaan, maka penulis memberikan saran yaitu
harus meminimalisir dan mengoptimalkan biaya persediaan, agar perusahaan tidak terlalu
sering memproduksi dan membuat pesanan dan agar perusahaan tidak perlu khawatir
dengan adanya kelebihan persediaan di gudang.
DAFTAR PUSTAKA
Maharani, Novita Kusuma. “Manajemen Persediaan Dan Cara Menghitung EOQ -
Manajemen Keuangan Ekonomi Bisnis [NKM].” Www.youtube.com, Belajar
Manajemen Ekonomi Bisnis, 2021, www.youtube.com/watch?v=LtGOmbDchG0.
Accessed 26 Sept. 2022.
Prabawa, Gede Agung, et al. “Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan
Pengendalian Persediaan Barang Menggunakan Metode Economic Order Quantity
(EOQ) Dan MIN-MAX Berbasis Web (Studi Kasus : Apotek Sahabat Qita).” Jurnal
Nasional Pendidikan Teknik Informatika, vol. 7, no. 2, 2018, pp. 1–14, 2089-8673.
Rikardo Siboro, Fernando, and RIni Halila Nasution. “Analisis Pengendalian
Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode Economic Order Quatitiy (EOQ)
Dan MIn-Max.” Jurnal Ilmiah Teknologi Harapan, vol. 8, no. 1, 2020, pp. 34–40,
2338-5677.
Rizky, Careza, et al. “Analisis Perbandingan Metode EOQ Dan Metode POQ
Dengan Metode MIN-MAX Dalam Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT.
Sidomuncul Pupuk Nusantara.” Admisi Dan Bisnis, vol. 17, no. 1, 18 Oct. 2017, pp.
1–12.
Vikaliana, Resita, et al. Manajemen Persediaan. 2020. Edited by Rizki Rino
Pratama, 1st ed., vol. 1, Melong Asih Regency B40 Cijerah, Bandung, Jawa Barat,
Media Sains Indonesia, Nov. 2020, pp. 2–3.

You might also like