Professional Documents
Culture Documents
UAS Manajemen Logistik - Raka-Mas'Ud
UAS Manajemen Logistik - Raka-Mas'Ud
UAS Manajemen Logistik - Raka-Mas'Ud
(Manajemen Logistik)
Dosen Pengampu:
Usth. Palmadi Surya Negara, S.T., M.T.
Disusun Oleh:
1
Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Darussalam Gontor, Jl. Raya Siman Km.6, Demangan, Siman, Ponorogo, 63417
rakawyztyoalalanaprathista13@mhs.unida.gontor.ac.id
Abstract
The inventory system is one of the most important managerial functions, because
the majority of companies involve large investments in this aspect, as well as for PT.
Madurasa Unggulan Nusantara which uses a lot of inventory in the planning and control
of its production. PT. Madurasa Uggulan Nusantara as one of the companies engaged in
the agribusiness industry, wants to try to optimize the raw material inventory of Randu
honey by trying to compare various inventory control methods such as the EOQ (Economic
Order Quantity) method, the EOI (Economic Order Interval) method, the Min-Max method.
Randu honey is one of the main raw materials for products, which requires a good
inventory system. From the results of the research conducted, it turns out that the demand
data is stochastic, so it is also necessary to carry out simulations to get results that are
closer to reality. Then from the results of the formula formulations and the results From the
simulation, it is analyzed which method of inventory control is the best, so that the best
method is Economic Order Interval (EOI), with an inventory cost of Rp.
4,213,717,522,411.
Keywords: EOQ, EOI , Min-Max ,Raw materials, Inventory ,Planning
ABSTRAK
Sistem persediaan merupakan salah satu fungsi manajerial yang sangat penting,
karena mayoritas perusahaan melibatkan investasi besar pada aspek ini, demikian juga
bagi PT. Madurasa Unggulan Nusantara yang banyak menggunakan persediaan dalam
bidang perencanaan dan pengendalian produksinya. PT. Madurasa Unggulan Nusantara
sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri agribisnis, ingin mencoba
mengoptimalkan inventory bahan baku madu randu dengan mencoba membandingkan
berbagai metode pengendalian persediaan seperti metode EOQ (Economic Order
Quantity, metode EOI (Economic Order Interval), metode Min-Max. Dimana madu
randu merupakan salah satu bahan baku utama produk, yang membutuhkan suatu sistem
persediaan yang baik. Dari hasil penelitian yang dilakukan, ternyata data demand
bersifat stochastic, maka perlu juga melakukan simulasi untuk mendapatkan hasil yang
lebih mendekati kenyataan. Kemudian dari hasil formulasi rumus dan hasil dari simulasi
dianalisa manakah metode pengendalian persediaan yang paling baik. Maka didapatlah
hasil bahwa metode yang paling baik adalah economic Order Interval (EOI), dengan
biaya persediaan sebesar Rp 4.213.717.522.411.
Kata Kunci: EOQ, EOI , Min-Max ,Bahan baku, Persediaan ,Perencanaan
PENDAHULUAN
Dengan perkembangan zaman dan persaingan yang semakin ketat antar pengusaha,
tentunya para pengusaha menuntut efisiensi yang lebih besar di segala bidang. Salah
satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan pengelolaan persediaan. (Rizky et
al.). "Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk
memenuhi tujuan tertentu”(Herjanto, 2008). Misalnya, persediaan bahan baku untuk
digunakan dalam proses produksi atau perakitan, suku cadang untuk peralatan atau
mesin yang masih dalam proses atau proses produksi untuk dijual kembali, dan bahan
baku yang menunggu untuk digunakan dalam proses produksi. Berdasarkan informasi
di atas, Anda dapat melihat bahwa persediaan sangat penting bagi bisnis Anda. Karena
persediaan membantu menghubungkan mata rantai operasi dalam pembuatan suatu alat
transportasi ke konsumen. mengantarkan produk ke konsumen. (Vikaliana et al. 2–3: 1)
Manajemen persediaan sangat penting untuk diperhatikan karena setiap kekurangan
atau kelebihan persediaan merupakan faktor yang menyebabkan peningkatan biaya.
Kelebihan persediaan dapat meningkatkan biaya yang diakibatkan oleh kerusakan
barang atau kadaluarsa, sementara pasokan barang yang rendah berisiko terhadap
permintaan tidak terpenuhi, sehingga menurunkan biaya penjualan. (Prabawa et al.)
Menurut Hamka (2020), pengadaan persediaan merupakan salah satu aspek yang
sangat penting dalam modal kerja, karena menjamin keberlangsungan dan kelancaran
kegiatan produksi perusahaan, sehingga baik perusahaan jasa maupun dagang,
persediaan merupakan aspek krusial karena menyangkut perputaran persediaan dalam
alur perputaran modal kerja. Tujuannya adalah untuk memungkinkan jumlah
persediaan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan dan biaya yang dianggarkan. Suatu
perusahaan dapat beroperasi secara optimal apabila jumlah persediaan sesuai dengan
kebutuhan. Dengan cara ini, perusahaan dapat mencapai keuntungan yang optimal.
Namun, jika perusahaan tidak memperhatikan persediaan untuk memenuhi permintaan,
mereka akan menghadapi masalah ketika permintaan produk manufaktur meningkat.
Ketika permintaan suatu produk meningkat tajam dan persediaan bahan baku menipis
dan jumlah yang cukup tidak tersedia di pasar, proses produksi perusahaan berhenti
dan konsumen atau pelanggan perusahaan beralih ke produk pesaing. (Rikardo Siboro
and Halila Nasution)
PT. Madurasa Unggulan Nusantara merupakan salah satu pelaku usaha agribisnis
terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang produksi madu kemasan. Dari proses
produksi yang dilakukan, PT. Madurasa Unggulan Nusantara. menghasilkan beberapa
produk, antara lain; Madurasa Murni, Madurasa Premium, Madurasa Stick Stroberi,
Madurasa Original dan Madurasa Jeruk. Menurut hasil observasi, ditunjukkan bahwa
PT. Madurasa Unggulan Nusantara. selalu berusaha meningkatkan jumlah persediaan
madu permintaan setiap tahun untuk memenuhi permintaan konsumen yang setiap
tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari
jumlah pemesanan produk Madurasa Murni selama 1 tahun terakhir pada tabel di
bawah ini:
Maret 11750
April 12400
Mei 13000
Juni 12400
Juli 13850
Agustus 12200
September 12500
Oktober 13700
November 11450
Desember 11450
Tabel 1, Jumlah Permintaan Madurasa Murni
150000 7155000
D (mT) P Co Cc L (bulan) SL Z
Rp Rp
150000 Rp 102.000 1 95% 1,65
7.100.000 4.968.250
Tabel. 4 Reorder Point
Economic Banyak
Data Kebutuhan per Standar
Order Safety Stock Pesanan selama
Bulan Deviasi
Quantity 1 Tahun
(Q* = (s = √∑
(SS = Zs√L)
(d = D/n) (mT) √2CoD/Cc) (Di-d)^2/n (m = D/Q*)
(mT)
(mT) -1) (mT)
12500 654,7689571 806,51 1330,737577 229,0884416
1
1 229,1 x pesanan
Tabel. 5 EOQ 1
Interval Average
Re-order Turn Over Total Biaya Persediaan dalam 12
antar Inventory
Point Ratio Bulan
Pesanan Level
(R = (I =
(T = (TOR = TC(Q*) = (D/Q*)Co+
SS+dL) SS+(1/2*Q
W(Q*/D) D/I) (SS+1/2*Q*)Cc
(mT) *) (mT)
1,59327112 328,384478
12501 456,781638 Rp 3.258.024.121,02
9 5
Lead Time Service Level Safety Stock Min Stock Max Stock
L (bulan) SL SS = D/n (mT) (DL) + SS (mT) 2(DL) + SS (mT)
1 95% 12500 162500 312500
Tabel. 12 Data Min-max system