Di Susun Oleh: 1. Gelby Ajeng Rawindri 1900005247 2. Zulfatun Nafiah 1900005314 3. Tiara Indriani 1900005315

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

Seminar Nasional Hasil Pelaksanaan Program Pengenalan Lapangan Persekolahan; P- ISSN: …….

; e-ISSN: ……
2020

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP


HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD
MUHAMMADIYAH KEDUNGBANTENG 2

Nama Dosen : Lisa Retnasari, M.Pd.


Di susun oleh :

1. Gelby Ajeng Rawindri 1900005247


2. Zulfatun Nafiah 1900005314
3. Tiara Indriani 1900005315

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Ahmad Dahlan

1
Article Title 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED


LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD MUHAMMADIYAH
KEDUNGBANTENG 2
Gelby Ajeng Rawindri1), Zulfatun Nafiah2, & Tiara Indriani3
1
Author Affiliation, 2Author Affiliation, 3Author Affiliation

Key Words: Abstract: Project Based Learning, it will encourage students to actively ask
questions. convey ideas, listen to other people's ideas, reflect on ideas, and
Project Based Learning, interact with others. The purpose of writing this article is to determine the
Elementary, Science, Achievement
effect of the project-based learning model on student learning outcomes in
science subjects for class V SD Muhammadiyah Kedungbanteng 2. The
method used in this study is a development research method with a qualitative
descriptive approach. This approach discusses and describes the data obtained
according to the conditions that occur in the field and cannot be achieved by
using statistical procedures or by means of quantification. Based on the results
of observations and interviews conducted by researchers, Project Based
Learning has a positive influence on the learning outcomes of fifth grade
students of SD Muhammadiyah Kedungbanteng 2. Grade V students of SD
Muhammadiyah Kedungbanteng 2 who take part in the learning process by
implementing Project Based Learning learning students can be confident and
optimistic that they can apply Project Based Learning in science learning and
can improve their academic achievement.

Abstrak: Project Based Learning, itu akan mendorong siswa untuk


aktif bertanya. menyampaikan ide, mendengarkan ide orang lain,
merefleksikan pada ide-ide, dan berinteraksi dengan orang lain. Tujuan
penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui Pengaruh model pembelajaran
project based learning terhadap hasil belajar perserta didik pada mata pelajaran
IPA kelas V SD Muhammadiyah Kedungbanteng 2. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan dengan
pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan ini menafsirkan dan
menguraikan data yang diperoleh sesuai keadaan yang terjadi dilapangan
serta tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistika atau
dengan cara –cara kuantifikasi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
yang dilakukan peneliti, Project Based Learning memberikan pengaruh positif
pada hasil belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah Kedungbanteng 2. Siswa
kelas V SD Muhammadiyah Kedungbanteng 2 yang mengambil bagian dalam
proses pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran Project Based
Learning siswa bisa percaya diri dan optimis dapat menerapkan pembelajaran
Project Based Learning dalam pembelajaran IPA dan dapat meningkatkan
prestasi akademiknya.

How to Cite (APA 6th Style): Author Last Name. (2020). Article Title. Seminar Nasional Pengenalan Lapangan
Persekolahan UAD doi: 10.1007/XXXXXX-XX-0000-00

JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika) Vol. X, No. X (Year)


DOI: ……………………………………………..
Seminar Nasional Hasil Pelaksanaan Program Pengenalan Lapangan Persekolahan; P- ISSN: …….; e-ISSN: ……
2020
PENDAHULUAN

Sektor pendidikan di abad 21 semakin mengintegrasikan modalitas belajar mengajar yang


inovatif dan kreatif, khususnya dalam mata pelajaran sains. Kemunduran sejarah menunjukkan
bahwa pendekatan pengajaran ekspositori memperoleh reputasi untuk menyampaikan instruksi.
Namun, kenyamanan belajar di pihak peserta didik telah dievaluasi secara kritis. Melalui
pendekatan ini, hanya pembelajaran pasif, yang pada gilirannya menyampaikan pengetahuan
permukaan, terjadi. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa selama pengajaran ekspositori, guru
adalah satu-satunya pengambil keputusan melalui penyediaan langsung materi pelajaran,
demonstrasi rumus dan konsep ilmiah sehingga menjadikan peserta didik sebagai pengikut daripada
peserta dalam proses belajar mengajar (Ramdhani, Usodo, & Subanti, 2017)
Pendekatan pengajaran dan pembelajaran yang sedang tren di abad ke-21 mencakup
metodologi yang berpusat pada peserta didik seperti metode induksi, project based learning, inkuiri,
dan beberapa metode lain yang telah terlihat menjanjikan dalam upaya belajar-mengajar. Penyajian
instruksi bukanlah tugas yang mudah seperti yang bisa dibayangkan. Hal ini membutuhkan
instruktur untuk merancang metode yang memfasilitasi pembelajar untuk mencari pola dengan cara
tertentu dan kemudian berdasarkan pengamatan yang cermat, pembelajar dapat menarik kesimpulan
yang dapat digeneralisasikan ke pola serupa. Pendekatan ini disebut sebagai pendekatan induksi
atau bottom-up sebagai lawan dari metode deduksi, yang menggunakan pendekatan top-down dari
kesimpulan umum ke khusus.
Terlepas dari metode yang disebutkan sebelumnya, project based learning (PBL) adalah
pendekatan pengajaran dan pembelajaran populer dan tren lainnya yang menarik perhatian peserta
didik dan memberikan keterampilan yang kuat dan diinginkan setelah masa sekolah. Project based
learning (PBL) didefinisikan sebagai pendekatan pembelajaran yang lebih berpusat pada guru dan
difasilitasi. Selama proses tersebut, peserta didik memperoleh keterampilan dan pengetahuan
melalui bertanya pada rasa ingin tahu batin mereka sehingga peserta didik mengembangkan rasa
berpikir kritis berdasarkan bimbingan guru.
Negara maju ditentukan oleh pola pikir warganya, yang dominan dalam berpikir rasional
dan menggunakan logika, dan jauh dari subjektif. Fenomena tersebut terjadi berdasarkan dominasi
pengaruh sosial yang terdiri dari beberapa faktor. Faktor-faktor yang akan membentuk sikap
manusia yaitu pengalaman pribadi, budaya, orang lain yang dianggap esensial, media massa,
agama, lembaga atau lembaga pendidikan, dan faktor emosional dalam diri individu. Sebagian
masyarakat Indonesia masih menggunakan cara-cara non ilmiah untuk menentukan pengambilan
keputusan, seperti mudah dimanipulasi oleh berita hoax yang sering melahirkan tindakan anarkis

SEMNAS PLP (2020)


4
Seminar Nasional Hasil Pelaksanaan Program Pengenalan Lapangan Persekolahan; P- ISSN: …….; e-ISSN: ……
2020

dan lebih kepada dukun dalam menyelesaikan masalah kesehatan dan masalah kehidupan lainnya.
Menjadi tantangan dunia pendidikan untuk menumbuhkan sikap ilmiah sejak dini). Oleh karena itu,
sektor pendidikan perlu dibenahi oleh negara untuk meningkatkan sikap ilmiah. Pola pikir ilmiah
merupakan prasyarat dan perilaku yang perlu dipraktikkan oleh setiap warga negara. Sikap ini
dibangun oleh kecenderungan, kemampuan beradaptasi, apresiasi, dan nilai-nilai yang diharapkan,
seperti yang dicontohkan oleh karya para ilmuwan. Pembentukan sikap ilmiah sejak dini sangat
penting karena sikap ilmiah dapat membentuk kepribadian manusia khususnya siswa dalam
membuat pertimbangan-pertimbangan yang rasional dalam mengambil suatu keputusan. Sikap
ilmiah pada anak telah banyak dibudayakan yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan bekerja
sama dengan orang lain. Semakin dini sikap ilmiah, semakin mudah terbentuk pada diri anak.
Kurangnya interaksi, mengakibatkan sikap ilmiah yang juga menurun. Oleh karena itu,
diperlukan suatu metode untuk memicu munculnya sikap ilmiah di kalangan siswa. Oleh karena itu,
sikap ilmiah harus dilakukan sejak dini. Anak SD berada pada usia yang perlu penguatan sikap
ilmiah, sehingga diperlukan inisiasi. Ciri-ciri anak sekolah dasar umumnya berusia antara 7-12
tahun, yaitu mulai memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dengan cara menyelidiki, mencoba, dan
bereksperimen tentang sesuatu yang dianggap menarik bagi mereka. Dalam kondisi ini, sikap ilmiah
menjadi sangat penting untuk dibentuk melalui pembelajaran sains. Dalam pembelajaran IPA di
sekolah dasar, guru dituntut untuk menerapkan IPA untuk menghasilkan produk yang dapat
dipertanggungjawabkan. Sikap ilmiah siswa Indonesia belum maksimal. Hal ini dikarenakan masih
terkendala dengan proses pembelajaran yang mengutamakan perkuliahan dan pembelajaran yang
melibatkan praktikum membutuhkan waktu dan sarana prasarana laboratorium yang lebih banyak.
Jadi guru-guru itu terpaku untuk menyelesaikan materi pembelajaran secepat mungkin. Kondisi ini
tentunya tidak melahirkan kemampuan sikap ilmiah, dan siswa bersifat apriori, dan kurang
menggunakan akalnya.
Oleh karena itu, pada artikel ini, penulis akan membahas mengenai “Pengaruh model
pembelajaran project based learning terhadap hasil belajar perserta didik pada mata pelajaran IPA
kelas V SD Muhammadiyah Kedungbanteng 2”

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan
dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan ini menafsirkan dan menguraikan data yang
diperoleh sesuai keadaan yang terjadi dilapangan serta tidak dapat dicapai dengan menggunakan
SEMNAS PLP (2020)
5
Seminar Nasional Hasil Pelaksanaan Program Pengenalan Lapangan Persekolahan; P- ISSN: …….; e-ISSN: ……
2020

prosedur statistika atau dengan cara –cara kuantifikasi. Pendekatan ini mengasumsikan secara
filosopis yang berbeda, strategi penyelidikan, dan metode pengumpulan data, analisis dan
interpretasi yang bertujuan untuk mengembangkan atau pemanfaatan suatu aplikasi. Teknik yang
digunakan dalam penelitian ini ialah berupa pengumpulan data dengan studi literatur dan
mengumpulkan data hasil belajar peserta didik siswa kelas V SD Muhammadiyah Kedungbanteng
2.

HASIL

Dalam artikel ini, penulis menggunakan beberapa data siswa SD Muhammadiyah Kedungbanteng
2. Berikut merupakan tabel daftar siswa SD Muhammadiyah Kedungbanteng 2

Tabel 1. Daftar Siswa SD Muhammadiyah Kedungbanteng 2


Jenis Kelamin
SD Muhammadiyah
Kelas Laki – Jumlah
Kedungbanteng 2 Perempuan
Laki
V 15 18 33
Jumlah 15 18 33

Dari 33 siswa kelas V SD Muhammadiyah Kedungbanteng 2 didapatkan hasil terdapat 30


siswa mendapatkan hasil belajar mata pelajaran IPA dengan rata-rata di atas KKM. Melalui
pembelajaran Project Based Learning , siswa didorong untuk bekerja secara kolaboratif. Dengan
ini, siswa kelas V SD Muhammadiyah Kedungbanteng 2 dapat memperoleh pengetahuan IPA
melalui mengerjakan project based learning. Ilmu itu bisa didapat dari diskusi dengan anggota tim,
mencari literatur, dan melakukan proyek IPA. Pembelajaran Project Based Learning yang
ditugaskan untuk setiap kelompok adalah untuk membuat proyeksi umum ukuran dan analisis
komparatif untuk tiga tahun ke depan. Selain itu, pencarian pengetahuan akan bertahan lebih lama
untuk siswa kelas V SD Muhammadiyah Kedungbanteng 2 jika siswa mencarinya sendiri. Ini
adalah sebuah keuntungan bagi siswa karena mereka tidak hanya memperoleh konsep tetapi juga
implementasi pendapatan yang diproyeksikan laporan dan posisi laporan keuangan selama tiga
tahun. Analisis dapat dihasilkan melalui proyek ini berbasis pembelajaran dan hasil belajar yang
diharapkan siswa kelas V SD Muhammadiyah Kedungbanteng 2 dapat dicapai.

PEMBAHASAN
SEMNAS PLP (2020)
6
Seminar Nasional Hasil Pelaksanaan Program Pengenalan Lapangan Persekolahan; P- ISSN: …….; e-ISSN: ……
2020

Hasil analisis ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh model pembelajaran project based
learning terhadap hasil belajar perserta didik pada mata pelajaran IPA kelas V SD Muhammadiyah
Kedungbanteng 2. Dari hasil penelitian didapatkan hasil yaitu Model pembelajaran Project Based
Learning ini dapat membantu siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran, membangun
sikap inkuiri dengan bekerja secara kolaboratif pada pendekatan Project Based Learning dengan
pendekatan yang komprehensif. Pembelajaran Project Based Learning menggunakan pendekatan
inovatif yang mengajarkan banyak strategi penting untuk sukses di abad ke-21. Pembelajaran ini
diintegrasikan dengan teknologi untuk memotivasi siswa menyelesaikan tugas yang menantang
dalam pemecahan masalah dan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran Project Based
Learning memfasilitasi siswa yang mengalami kesulitan dalam mentransfer pengetahuan dari satu
bidang ilmu ke bidang ilmu lainnya dalam mata pelajaran IPA.
Hasil belajar merupakan pernyataan kemampuan yang diharapkan siswa untuk menguasai
seluruh atau sebagian kompetensi yang telah diajarkan. Hasil belajar menunjukkan tercapainya
tujuan kegiatan pembelajaran. Kenyataannya, hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal karena pembelajaran cenderung masih menggunakan model
pembelajaran yang tidak sesuai dengan karakteristik materi yang disajikan. Ini membuatnya sulit
bagi siswa untuk memahami materi yang disampaikan.
Mata pelajaran IPA adalah mata pelajaran yang dianggap rumit oleh sebagian besar siswa,
mulai dari SD hingga SMA tingkat sekolah. Siswa jarang menyukai mata pelajaran IPA dengan
penemuan masalah seperti: pola berpikir siswa hanya untuk menghafal dan siswa yang kurang
mampu berkembang konsep sains. Ilmu juga berkaitan dengan cara mencari tahu tentang terjadin
fenomena alam secara sistematis, sehingga ilmu pengetahuan bukan hanya kumpulan pengetahuan
dalam berupa konsep, prinsip, atau fakta tetapi sains juga dapat berupa proses penemuan. Project
Based Learning bertujuan untuk memperdalam pembelajaran. Siswa dapat menggunakan
pertanyaan tentang topik nyata. Selain itu, Project Based Learning juga berfungsi sebagai bahan
penilaian kompetensi siswa.
Ketika guru menggunakan model pembelajaran Project Based Learning, itu akan mendorong
siswa untuk aktif bertanya. menyampaikan ide, mendengarkan ide orang lain, merefleksikan pada
ide-ide, dan berinteraksi dengan orang lain. Pembelajaran Project Based Learning dapat membuat
pembelajaran dialami oleh siswa kelas V SD Muhammadiyah Kedungbanteng 2 lebih bermakna.
Siswa dapat membangun pengetahuan berdasarkan pengalamannya sendiri. Dan dengan
pengalaman belajar langsung siswa dapat mengembangkan keterampilan. Seseorang bisa menjadi
dikatakan menghargai proses atau kegiatan yang sedang dilakukan jika dia membuat langsung
SEMNAS PLP (2020)
7
Seminar Nasional Hasil Pelaksanaan Program Pengenalan Lapangan Persekolahan; P- ISSN: …….; e-ISSN: ……
2020

pengamatan. Dari kegiatan ilmiah tersebut. Keterampilan proses sains bisa meningkat jika siswa
terlibat langsung dalam menemukan fakta dan konsep berdasarkan pengalaman diperoleh dari
keterampilan proses dan sikap ilmiah
Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang inovatif dan
menekankan pada pembelajaran kontekstual melalui aktivitas yang kompleks. Fokus pembelajaran
terletak pada prinsip-prinsip inti dan konsep-konsep disiplin ilmiah, melibatkan siswa dalam
penyelidikan pemecahan masalah dan tugas yang bermakna kegiatan, memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bekerja secara mandiri dalam mengkonstruksi sendiri pengetahuan, dan pada
akhirnya akan menghasilkan Ilmu Pengetahuan Alam yang nyata.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti, Project Based Learning
memberikan pengaruh positif pada hasil belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah Kedungbanteng
2. Siswa kelas V SD Muhammadiyah Kedungbanteng 2 yang mengambil bagian dalam proses
pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran Project Based Learning siswa bisa percaya diri dan
optimis dapat menerapkan pembelajaran Project Based Learning dalam pembelajaran IPA dan
dapat meningkatkan prestasi akademiknya. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa 90%
siswa kelas V SD Muhammadiyah Kedungbanteng 2 percaya bahwa proyek berbasis pembelajaran
dapat membantu membekali siswa untuk mempersiapkan diri ke materi IPA selanjutnya, karena
siswa belajar tidak hanya dalam teori tetapi dalam praktek di laboratorium secara langsung.

KESIMPULAN
Dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar, guru dituntut untuk menerapkan IPA untuk
menghasilkan produk yang dapat dipertanggungjawabkan. Sikap ilmiah siswa Indonesia belum
maksimal. Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang inovatif dan
menekankan pada pembelajaran kontekstual melalui aktivitas yang kompleks. Ketika guru
menggunakan model pembelajaran Project Based Learning, itu akan mendorong siswa untuk aktif
bertanya. menyampaikan ide, mendengarkan ide orang lain, merefleksikan pada ide-ide, dan
berinteraksi dengan orang lain. Pembelajaran Project Based Learning dapat membuat
pembelajaran dialami oleh siswa kelas V SD Muhammadiyah Kedungbanteng 2 lebih bermakna.
Siswa dapat membangun pengetahuan berdasarkan pengalamannya sendiri. Pembelajaran Project
Based Learning menggunakan pendekatan inovatif yang mengajarkan banyak strategi penting untuk
sukses di abad ke-21. Pembelajaran ini diintegrasikan dengan teknologi untuk memotivasi siswa
menyelesaikan tugas yang menantang dalam pemecahan masalah dan keterampilan berpikir tingkat

SEMNAS PLP (2020)


8
Seminar Nasional Hasil Pelaksanaan Program Pengenalan Lapangan Persekolahan; P- ISSN: …….; e-ISSN: ……
2020

tinggi sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik kelas V mata pelajaran IPA
SD Muhammadiyah Kedungbanteng 2.

ACKNOWLEDGEMENT

Penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian artikel ilmiah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Haruna, R., & Kamin, Y. B. (2019). Factor Analysis of the Challenges and Strategies for Effective
Work-Based Learning in Nigerian Technical and Vocational Education. Jurnal Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan, 25(1), 21-30. http://dx.doi.org/10.21831/jptk.v25i1.21743
Jalinus, N., Nabawi, R. A., & Mardin, A. (2017). The seven steps of project based learning model to
enhance productive competences of vocational students. International Conference on
Technology and Vocational Teachers (ICTVT 2017). Atlantis Press, 102, 251-256.
https://www.atlantispress.com/article/25884523.pdf
Akademi Sains, Teknik, dan Kedokteran Nasional. (2019). Sains dan teknik untuk Kelas 6–12:
Investigasi dan desain di pusat. Pers Akademi Nasional.
Sasson, I., Yehuda, I., & Malkinson, N. (2018). Menumbuhkan keterampilan berpikir kritis dan
mengajukan pertanyaan dalam lingkungan belajar berbasis proyek.Keterampilan Berpikir
dan Kreativitas,29(September), 203–212. https://doi.org/10.1016/J.TSC.2018.08.001
Bouw, E., Zitter, I., & de Bruijn, E. (2019). Characteristics of learning environments at the
boundary between school and work–A literature review. Educational research review, 26(1),
1-15. http://dx.doi.org/10.1016/j.edurev.2018.12.002
Chiang, C.-L., & Lee, H. (2016). The effect of project-based learning on learning motivation and
problem-solving ability of vocational high school students. International Journal of
Information and Education Technology, 6(9), 709-712. http://www.ijiet.org/vol6/779-
EP00028.pdf

SEMNAS PLP (2020)


9
Seminar Nasional Hasil Pelaksanaan Program Pengenalan Lapangan Persekolahan; P- ISSN: …….; e-ISSN: ……
2020

SEMNAS PLP (2020)


10

You might also like