Professional Documents
Culture Documents
2015 Dwiratnasari Hasyim Perselingkuhan Dan Kesetiaan Dalam Sinetron Jurnalkareba
2015 Dwiratnasari Hasyim Perselingkuhan Dan Kesetiaan Dalam Sinetron Jurnalkareba
Abstract
This research aimed to investigate the representations of infidelity and loyalty, and its effects of the actor of the
infidelity and loyalty on the communication of an Islamic family as presented in the soap opera “Catatan Hati
Seorang Istri”. The method used in analyzing the soap opera “Catatan Hati Seorang Istri” was descriptive-
qualitative with the approach of semiotic theory by Roland Barthes. In semiotic approach, the message
communication process experienced two layers of meaning, namely he first layer (denotation or the illustration of
the infidelity and loyalty in the opera soap “Catatan Hati Seorang Istri”) and the second layer (connotation or the
concept of infidelity and loyalty). The research results revealed that there were 86 pictures representing the
infidelity, 10 pictures representing the loyalty, and 20 pictures representing the effect of the infidelity actor, and 2
pictures representing the effect of the loyalty actor on the family communication in the islamic perspective as
represented in the opera soap “Catatan Hati Seorang Istri”. Besides, in the opera soap “Catatan Hati Seorang
Istri” semiotically, the signs for lying were used to represent infidelity, while the signs of the shalehah women were
used to represent loyalty. In the opera soap “Catatan Hati Seorang Istri”, infidelity and loyalty effects had
significant effects on the communication of islamic families.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi perselingkuhan dan kesetiaan serta pengaruh yang
ditimbulkan oleh pemeran perselingkuhan dan kesetiaan terhadap komunikasi keluarga islam yang direpresentasikan
dalam sinetron “Catatan Hati Seorang Istri”. Metode yang digunakan dalam menganalisis sinetron “Catatan Hati
Seorang Istri” adalah deskripsi kualitatif dengan pendekatan teori semiotika Roland Barthes. Dalam pendekatan
semiotika, proses komunikasi pesan mengalami dua lapisan pemaknaan, yaitu lapisan pertama (denotasi atau
penggambaran perselingkuhan dan kesetiaan dalam sinetron “Catatan Hati Seorang Istri”) dan lapisan kedua
(konotasi atau konsep tentang perselingkuhan dan kesetiaan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 86
gambar representasi perselingkuhan, 10 gambar representasi kesetiaan, dan 20 gambar representasi pengaruh yang
ditimbulkan oleh pemeran perselingkuhan serta 2 gambar representasi yang ditimbulkan oleh pemeran kesetiaan
terhadap komunikasi keluarga ditinjau dari perspektif islam yang direpresentasikan dalam sinetron “Catatan Hati
Seorang Istri”. Selain itu, dalam sinetron “Catatan Hati Seorang Istri” secara semiotik, tanda berbohong digunakan
untuk merepresentasikan perselingkuhan dan tanda wanita shalehah digunakan untuk merepresentasikan kesetiaan.
Dalam sinetron “Catatan Hati Seorang istri”, perselingkuhan dan kesetiaan memberikan dampak yang signifikan
terhadap komunikasi keluarga ditinjau dari perspektif islam.
270
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli – September 2015
271
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.3 Juli – September 2015
272
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli – September 2015
273
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.3 Juli – September 2015
diri yang buruk, baik di keluarganya maupun bersikap baik kepada suami dengan menjaga
di lingkungannya sekelilingnya. suaminya saat sedang sakit dan membutuhkan
Sementara akibat yang diperoleh bagi wanita dukungan moril (Hana tetap mendampingin
selingkuhan yang direpresentasikan dalam Bram saat akan mengumandangkan azan di
sinetron “Catatan Hati Seorang Istri” adalah telinga anak Bram dengan selingkuhannya),
image/citra diri yang buruk bagi wanita dan mengikuti perintah suami, yakni ketika
selingkuhan di mata masyarakat, hamil di luar Bram meminta Hana untuk keluar dari
nikah, melahirkan tanpa menyandang status pekerjaannya, maka Hana lebih memilih
sebagai istri karena pelaku perselingkuhan untuk patuh dan taat pada suaminya.
cenderung menolak bertanggung jawab atas Berikut tabel representasi kesetiaan dalam
kehamilan selingkuhannya. Selain itu, wanita sinetron “Catatan Hati Seorang Istri”
selingkuhan cenderung depresi atas Pengaruh yang Ditimbulkan oleh Pemeran
permasalahan yang dihadapiny. Sedangkan Perselingkuhan dan Kesetiaan Terhadap
bagi istri yang diselingkuhi merasa kecewa Komunikasi Keluarga Ditinjau dari Perpektif
terhadap pasangannya yang berselingkuh. Islam
Namun buah dari kesabarannya, Hana Perselingkuhan dalam rumah tangga, akan
mendapat pasangan yang lebih baik. memberikan pengaruh terhadap psikologi
Meskipun kebersamaan mereka hanya sesaat pelaku karena kebohongan yang selalu
karena suami kedua Hana (Wisnu) meninggal diciptakannya, akan terus membayanginya
dunia karena sakit, tapi Hana lebih damai (Gambar 6). Selalu ada kekhawatiran dalam
menjalani hidupnya daripada hidup bersama dirinya jika kebohongannnya terungkap. Hal
Bram. ini juga akan mempengaruhi komunikasi
Ada akibat, ada pula penyebab keluarganya. Seseorang yang terbukti
perselingkuhan. Dalam sinetron “Catatan Hati selingkuh oleh pasangannya, menghasilkan
Seorang Istri”, penyebab perselingkuhan image atau citra diri yang buruk terhadap
adalah kehadiran sosok wanita (Karin) yang pelakunya.
agresif menggoda Bram (Gambar 3), iman Pasangan yang diselingkuhi, mempunyai cara
Bram yang tidak kuat sehingga mudah yang berbeda-beda dalam menghadapi
tergoda, alasan rumah tangga yang hancur perselingkuhan pasangannya. Seseorang yang
untuk mendekati selingkuhannya, dan pelaku menjunjung kesetiaan dalam rumah
perselingkuhan mencintai selingkuhannya. tangganya, akhirnya memilih untuk
Berikut gambar representasi perselingkuhan memaafkan suaminya (Gambar 8) sehingga
dalam sinetron “Catatan Hati Seorang Istri” dalam sinetron “Catatan Hati Seorang Istri,
Representasi Kesetiaan direpresentasikan bahwa kesetiaan akan
Dalam sinetron “Catatan Hati Seorang Istri”, menjadikan hidup seseorang tenang, damai,
kesetiaan yang ditunjukkan oleh seorang istri dan bahagia (Gambar 9).
(Hana) dalam menghadapi suaminya yang Namun ketika maaf tidak ada gunanya lagi
berselingkuh adalah dengan tetap dan pelaku perselingkuhan mengulangi
menghormati suaminya sebagai kepala kesalahannya, maka perceraian menjadi jalan
keluarga dengan mencium tangan suaminya, keluar terakhir (Gambar 7).
meminta izin saat akan keluar rumah, Dalam hasil penelitian ini, peneliti
menceritakan kebaikan suaminya (Gambar 4), menyajikan pengaruh perselingkuhan dan
menjaga kehormatan diri dan keluarga dengan kesetiaan terhadap komunikasi keluarga
memberikan ketegasan terhadap pria asing dengan konsep islam. Hal ini dapat dilihat
yang mencoba mengusik rumah tangganya dari tendensi konten sinetron “Catatan Hati
dengan menelepon di malam hari (Gambar 5), Seorang Istri” yang dikemas dalam nuansa
274
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli – September 2015
275
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.3 Juli – September 2015
276
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli – September 2015
mengaku kepada selingkuhannya kalau dia seorang pria terhadap pasangannya, diuji pada
sudah punya istri yang sebagian akan saat pria berada di titik tertinggi dalam
mengatakan kalau hubungan rumah kehidupannya.
tangganya bermasalah untuk menarik calon Kata bijak tersebut mengingatkan bahwa
selingkuhannya. Bagi pria, jujur di awal kesetiaan itu sangat mahal. Wanita cenderung
membuat perselingkuhan lebih mudah dijalani merasa tidak puas jika dalam kehidupan
karena dengan begitu, selingkuhannya ini rumah tangganya selalu susah, khususnya
tahu resiko dan konsekuensi. Namun, dalam hal perekonomian. Bahkan ada yang
perselingkuhan cenderung sulit untuk rela meninggalkan pasangannya demi orang
dihindari ketika pelaku perselingkuhan lain yang mampu membahagiakannya dari
mencintai selingkuhannya. segi materi. Sebaliknya, laki-laki yang telah
Perselingkuhan apapun bentuknya merupakan memiliki kehidupan yang layak (baik dari
kezaliman terhadap pasangan. Jika seorang segi ekonomi maupun jabatan) cenderung
suami/istri berselingkuh, berarti dia telah memanfaatkan kesempatan tersebut untuk
berbuat zalim kepada pasangannya. Oleh mengkhianati istrinya di rumah.
karena itu, tidak ada salahnya jika pasangan Kesetiaan dalam keluarga (hubungan suami
yang berselingkuh kembali diingatkan agar istri) merupakan bentuk bakti istri kepada
dapat merenungkan perbuatannya untuk suaminya yang tidak menuntut pengorbanan
kemudian kembali ke jalan yang benar, jalan besar. Berbakti adalah perbuatan-perbuatan
yang telah dibina melalui perjanjian yang suci kecil yang menunjukkan komitmen cinta
(Ghoffar, 2010: 58). terhadap seseorang (Bastoni, 2011: 24).
Jika seorang suami tertarik pada wanita lain Kesetian itu sifat dasar yang melekat pada
selain pasangannya merupakan hal yang manusia. Setiap individu berbeda-beda kadar
wajar. Namun, seorang istri tidak perlu kesetiaan yang dimilikinya. Kesetiaan itu
menyikapinya dengan penuh kecurigaan dan tidak bisa dipaksakan, dibuat-buat atau
kecemburuan yang membabi buta, sementara ditampakkan dalam kepura-puraan. Jika
si suami sama sekali tidak melakukan seseorang menampakkan kesetiaannya dalam
tindakan yang lebih jauh, maka hal tersebut kepura-puraan, maka sepandai apa pun ia
akan membuat hubungan rumah tangga bermain peran, suatu saat akan ketahuan juga.
semakin tegang. Hal yang penting untuk Jadi, watak setia itu dapat diketahui jika
dilakukan adalah tetap mengendalikan diri seorang istri bertahan dan sabar dalam
(Ghoffar, 2010: 58). menghadapi permasalahan rumah tangga.
Hal yang paling penting adalah dari kasus Setia itu tidak menyakiti, tidak mendzalimi,
perselingkuhan tersebut para pelaku dan dan tidak mencaci-maki. Jika suaminya
pasangan yang menjadi korban berbuat salah, maka istri akan melupakan
perselingkuhan akan menjadikannya sebagai kesalahan itu, lalu memaafkan dan
bahan intropeksi diri sehingga khalayak dapat memperingatkan dengan memberi nasehat
merenungkan akibat dari perselingkuhan yang baik demi kebaikan suami dan keluarga
tersebut. (Ahmad, 2014: 52).
Representasi Kesetiaan Kesetiaan seorang istri kepada suami bukan
Dalam kehidupan keluarga (hubungan suami- sekedar untuk mendapatkan cinta suami, tapi
istri), kesetiaan merupakan bekal yang sangat untuk meraih ridha Allah SWT. Kesetiaan
fundamental. Seperti kata orang bijak bahwa akan berbuah manis, baik di dunia maupun di
kesetiaan seorang wanita terhadap akhirat. Oleh sebab itu, jadilah suami/istri
pasangannya diuji pada saat pria pada titik yang selalu setia mendampingi suami. Istri
terendah dalam kehidupannya dan kesetiaan yang setia akan diangkat derajatnya oleh
277
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.3 Juli – September 2015
Allah dan diberi pahala yang besar (Ahmad, yang ditunjukkan oleh seorang istri.
2014: 53). Seorang istri yang tahu kalau suaminya
Mempertahankan kesetiaan memang tidak berselingkuh akan lebih posesif dan selalu
mudah tapi dapat dilakukan oleh siapa saja curiga kepada suaminya. Selain itu, seorang
yang punya iman di dalam hatinya. Namun, istri akan selalu mencari kebenaran pada
perselingkuhan dan kesetiaan berpengaruh suaminya.
signifikan terhadap komunikasi keluarga. Ini dilakukan karena dalam komunikasi
Dalam hal ini, teori interaksi simbolik (Mead) keluarga, islam menganjurkkan untuk tidak
berlaku dimana seseorang akan memberikan terlalu mencurigai pasangan sekalipun telah
pemaknaan yang negatif terhadap pelaku terdapat bukti kalau dia berselingkuh karena
perselingkuhan dan positif bagi seseorang ketika pikiran hanya dipenuhi sesuatu yang
yang menjaga kesetiaan dalam rumah negatif, keharmonisan tidak akan tercipta.
tangganya. (West dan Lynn, 2008). Agar konflik rumah tangga dapat
Representasi Pengaruh yang ditimbulkan oleh diminimalisir, hendaknya suami-istri
pemeran perselingkuhan dan kesetiaan mendahulukan kewajiban terlebih dahulu
ditinjau dari perspektif islam daripada menuntut hak (Ahmad, 2011: 234).
Orang berselingkuh umumnya disebabkan Inilah yang tidak terdapat dalam rumah
oleh pernikahan yang tidak bahagia dan untuk tangga Bram dengan Karin dimana keduanya
mencari kebahagiaan yang tidak didapatnya sama-sama egois sehingga konflik
dalam pernikahan, orang akan mencarinya di berkepanjangan sering melanda rumah tangga
luar pernikahan. Bentuk perselingkuhan juga mereka.
beragam, dari sekedar curhat sampai pada Kesetiaan dalam keluarga (hubungan suami
hubungan intim. Semuanya adalah istri) merupakan bentuk bakti istri kepada
penyelewengan yang populer disebut suaminya yang tidak menuntut pengorbanan
selingkuh. Pemicunya juga beragam. Tapi besar. Berbakti adalah perbuatan-perbuatan
semuanya bermuara pada ketidak-harmonisan kecil yang menunjukkan komitmen cinta
hubungan suami istri, salah satunya adalah terhadap seseorang (Bastani, 2011: 24).
komunikasi yang kurang efektif, istri cerewet, Kesetian itu sifat dasar yang melekat pada
banyaknya tuntutan dari pasangan, kurangnya manusia. Setiap individu berbeda-beda kadar
perhatian, atau bisa juga karena urusan kesetiaan yang dimilikinya. Kesetiaan itu
ranjang yang tidak memuaskan. Masing- tidak bisa dipaksakan, dibuat-buat atau
masing peselingkuh memiliki motivasi dan ditampakkan dalam kepura-puraan. Jika
alasan sendiri (Ghoffar, 2010: 55). seseorang menampakkan kesetiaannya dalam
Selingkuh adalah perkara serius karena kepura-puraan, maka sepandai apa pun ia
menyangkut pengkhianatan akan komitmen bermain peran, suatu saat akan ketahuan juga.
suci pernikahan (Bastoni, 2011: 42). Dalam Jadi, watak setia itu dapat diketahui jika
kasus perselingkuhan kaitannya dengan seorang istri bertahan dan sabar dalam
komunikasi keluarga yang direpresentasikan menghadapi permasalahan rumah tangga.
dalam sinetron “Catatan Hati Seorang istri”, Setia itu tidak menyakiti, tidak mendzalimi,
dapat dilhat bagaimana seorang istri berbagi dan tidak mencaci-maki. Jika suaminya
curahan hatinya lewat media sosial untuk berbuat salah, maka istri akan melupakan
mengungkapkan masalah keluarganya dengan kesalahan itu, lalu memaafkan dan
harapan bisa menemukan kelegaan dalam hati memperingatkan dengan memberi nasehat
dan pikirannya. Namun akibat yang paling yang baik demi kebaikan suami dan keluarga
berpengaruh adalah sikap dingin atau (Ahmad, 2014: 52).
menghindari pasangannya yang berselingkuh
278
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli – September 2015
279
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.3 Juli – September 2015
280
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli – September 2015
281
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.3 Juli – September 2015
282
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli – September 2015
283
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.3 Juli – September 2015
284
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.3 Juli – September 2015
285
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.3 Juli – September 2015
286